DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... i Kata Pengantar Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi Daftar Tabel... xii

dokumen-dokumen yang mirip
REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

Scanned by CamScanner

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar

I KOMANG YOGI PURWANTA

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

PENGEMBANGAN GOA MARIA PALASARI DI JEMBRANA SEBAGAI TEMPAT ZIARAH DAN RUMAH RETRET

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

ABSTRAKSI. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI EAT) HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix

TEMPAT PENITIPAN ANAK USIA DINI DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelayakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

GEDUNG PENJUALAN SARANA PENDIDIKAN DI DENPASAR

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

PET CARE CENTER DI DENPASAR

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

Kantor Produksi Iklan di Badung

Sekolah Fotografi di Denpasar

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Januari Manasye Imanuelo

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... xiv Daftar Diagram... xvi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

REDISAIN GOR BASKET NGURAH RAI DENPASAR, BALI

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

PERMASALAHAN GKPB JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

GEDUNG PERTUNJUKAN TEATER MODERN DI DENPASAR

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

KATA PENGANTAR. Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan Penguji II.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan

SEMINAR TUGAS AKHIR UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK. Kata Pengantar

ABSTRAK REDESAIN GEREJA SIDANG KRISTUS SUKABUMI

MOTOCROSS DI TABANAN

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM. Redesain Kompleks Gereja Kristus Raja Semesta Alam di Kelurahan Tegalrejo, Salatiga

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK KHUSUS PERMAINAN TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT MODIFIKASI DAN PENJUALAN AKSESORIS MOBIL DI DENPASAR

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x

KATA PENGANTAR Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Flores Bajawa Di Kabupaten Ngada, Flores.

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii

GELANGGANG REMAJA DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB III METODE PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

DAFTAR ISI. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TUGAS AKHIR vi

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) ANTON HERMAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN GEREJA GPdI JEMAAT HOSANA JL. CIBANGKONG NO.6, BANDUNG

MUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA

SEMINAR TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... i Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi Daftar Tabel... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode Penelitian... 4 1.5 Sistematika Penulisan... 6 BAB II EVALUASI PURNA HUNI... 7 2.1 Kondisi Gereja Persekutuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar... 7 2.1.1 Tinjauan Fisik GPMII, Denpasar... 7 2.1.2 Tinjauan Non-fisik GPMII, Denpasar... 10 2.2 Kesimpulan Kondisi Gereja Persekutuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar... 12 BAB III TINJAUAN TEORI DAN KRITERIA... 14 3.1 Tinjauan Umum Agama Kristen dan Gereja... 14 3.1.1 Pengertian Agama Kristen Protestan... 14 3.1.2 Ibadah dan Iman Kristen... 15 3.1.3 Definisi Gereja... 16 3.1.4 Tugas dan Sifat Gereja... 18 3.1.5 Aliran atau Denominasi dalam Gereja Kristen... 19 3.2 Arsitektur Gereja... 22 3.2.1 Sejarah Arsitektur Gereja... 22 3.2.2 Tinjauan Umum Persyaratan Gereja... 28 viii

3.2.3 Aktivitas dan Fasilitas di dalam Gereja... 30 3.3 Simbol dan Maknanya Secara Umum pada Bangunan Gereja Kristen... 32 3.4 Tinjauan Terhadap Objek Sejenis... 33 3.4.1 GPIB Maranatha... 34 3.4.2 GKPB Kristus Kasih... 42 3.4.3 GII Hok Im Tong, Kuta... 51 3.3 Peraturan Pemerintah Mengenai Pembangunan Rumah Peribadatan... 56 3.4 Spesifikasi Umum Rancangan... 57 3.4.1 Pengertian Singkat... 57 3.4.2 Fungsi dan Tujuan... 58 3.4.3 Bidang Kegiatan dan Lingkup Pelayanan... 58 3.4 Tinjauan Kota Denpasar... 59 3.4.1 Kondisi Fisik... 59 3.4.2 Kondisi Non-Fisik... 62 3.5 Data Persebaran Jemaat Gereja Persekutuan Misi Injil Indonesia di Denpasar... 65 3.6 Spesifikasi Khusus... 67 3.4.1 Pengertian Singkat... 67 3.4.2 Struktur Organisasi... 67 3.4.3 Fungsi Rancangan... 68 3.4.4 Jadwal Operasional... 69 3.4.5 Pelaku Kegiatan dan Fasilitas Ruang... 70 BAB IV TEMA DAN PEMOGRAMAN... 72 2.6 Tema Rancangan... 72 4.1.1 Pendekatan Tema... 72 4.1.2 Penentuan Tema... 73 4.1.3 Penjabaran Tema... 73 4.2 Program Fungsional... 74 4.2.1 Fungsi Gereja Kristen Persekutuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar... 74 4.2.2 Jenis dan Kelompok Kegiatan... 75 ix

4.2.3 Pelaku Kegiatan / Civitas... 77 4.2.4 Pola dan Proses Kegiatan... 83 4.2.5 Studi Kapasitas... 88 4.3 Program Performansi... 95 4.4 Program Arsitektural... 98 4.4.1 Besaran Ruang... 98 4.4.2 Hubungan Ruang... 107 4.5 Program Tapak... 112 4.5.1 Kebutuhan Luasan Tapak... 112 4.5.2 Kriteria Pemilihan Tapak... 112 4.5.3 Pemilihan dan Penentuan Tapak... 113 4.5.4 Analisis Tapak... 117 4.5.5 Karakteristik Lokasi dan Tapak... 123 BAB V KONSEP PERANCANGAN... 124 5.1 Konsep Perancangan Tapak... 124 5.1.1 Konsep Zoning Tapak... 124 5.1.2 Konsep Entrance Tapak... 126 5.1.3 Konsep Bentuk Massa... 129 5.1.4 Konsep Pola dan Orientasi Massa... 130 5.1.5 Konsep ruang luar... 132 5.1.6 Konsep Sirkulasi dan Parkir... 134 5.1.7 Konsep Utilitas Tapak... 135 5.2 Konsep Perancangan Bangunan... 137 5.2.1 Konsep Entrance Bangunan... 137 5.2.2 Konsep Zoning dan Sirkulasi Bangunan... 138 5.2.3 Konsep Tampilan Bangunan... 140 5.2.4 Konsep Ruang Dalam... 143 5.2.5 Konsep Struktur... 146 5.2.6 Konsep Utilitas... 148 Daftar Pustaka... 153 x

Daftar Gambar Gambar 2.1 Peta Lokasi Letak Gedung GPMII, Denpasar... 6 Gambar 2.2 Ruangan Sekolah Minggu (kiri), Ruang Sekretariat (kanan)... 7 Gambar 2.3 Ruangan Sekolah Minggu (kiri), Ruang Sekretariat (kanan)... 7 Gambar 2.4 Ruangan Pendeta... 7 Gambar 2.5 Ruang Tidur Koster (kanan)... 7 Gambar 2.6 Lorong Lantai 1... 7 Gambar 2.7 Dapur Gereja... 7 Gambar 2.8: Tampak Depan R. Ruang Ibadah Utama... 8 Gambar 2.9 Tangga menuju Ruang Ibadah Utama... 8 Gambar 2.10 Tampak Belakang Ruang Ibadah Utama... 8 Gambar 2.11: Peta Tata Ruang Kota Denpasar... 9 Gambar 2.12: Peta Lokasi GPMII Eksisting... 9 Gambar 3.1 Pemetaan Waktu Sejarah Arsitektur Gereja Kristen Awal... 22 Gambar 3.2 Denah dan Perspektif St. Clemente... 23 Gambar 3.3 Choir Place of St. Clemente... 23 Gambar 3.4 Gambar Arsitektural Gereja Hagia Sophia... 25 Gambar 3.5 Gambar Arsitektural Gereja Katedral Pisa... 26 Gambar 3.6 Potongan Menara dan Gedung Baptis Pisa... 26 Gambar 3.7 Gambar Arsitektural Kathedral Worms... 27 Gambar 3.8 Gambar Arsitektural Gereja Apostles di Codogne... 27 Gambar 3.9 Tampak Depan GPIB Maranatha... 33 Gambar 3.10 Fasad GPIB Maranatha... 34 Gambar 3.11 Menara GPIB Maranatha... 34 Gambar 3.12 Tangga akses jemaat menuju Lt.... 35 Gambar 3.13 Pintu Depan GPIB Maranatha... 35 Gambar 3.14 Kombinasi Batu Alam pada Dinding Ruang Ibadah... 35 Gambar 3.15 Loster pada dinding... 35 Gambar 3.16 Bagian Selasar Ruang Ibadah... 36 Gambar 3.17 Ruang ibadah Lt. 1... 36 Gambar 3.18 Balkon kiri ruang ibadah... 36 Gambar 3.19 Balkon Bagian Tengah Ruang Ibadah... 36 xi

Gambar 3.20 Balkon Kanan Ruang Ibadah... 36 Gambar 3.21 Atap ekspos ruang ibadah... 37 Gambar 3.22 Tampak mimbar dari Lt. 2 (kanan)... 37 Gambar 3.23 AC Split pada Lt. 2... 38 Gambar 3.24 Perletakkan AC pada ruang ibadah... 38 Gambar 3.25 AC Stand floor pada Lt. 1... 38 Gambar 3.26 Lampu Gantung Dan Neon... 38 Gambar 3.27 Lampu Jenis Downlight... 38 Gambar 3.28 Lampu Neon Di Selasar Ruang Ibadah... 38 Gambar 3.29 Ruang Multimedia dan Sound System... 38 Gambar 3.30 Tampak Mimbar dari Lt. 1... 38 Gambar 3.31 Ruang Konsistori... 39 Gambar 3.32 Ruang Konsistori... 39 Gambar 2.33 Tangga menuju Ruang Konsistori... 39 Gambar 3.34 Tangga menuju Mimbar... 39 Gambar 3.35 Ruang Keseketariatan... 39 Gambar 3.36 Ruang Tunggu... 39 Gambar 3.37 Ruang Dalam Kesekretariatan... 40 Gambar 3.38 Ruang Administrasi (kanan)... 40 Gambar 3.39 Tangga menuju Lt. 2... 40 Gambar 3.40 Pantry... 40 Gambar 3.41 Ruang Serbaguna... 40 Gambar 3.42 Ruang Percetakan... 40 Gambar 3.43 Gudang Penyimpanan... 41 Gambar 3.44 Peralihan Ruang Serbaguna dari Balkon Ruang Ibadah... 41 Gambar 3.45 Tampak Depan GKPB Kristus Kasih... 41 Gambar 3.46 Pintu Masuk ke Ruang Ibadah Utama... 42 Gambar 3.47 Pintu Samping ke Ruang Serbaguna... 42 Gambar 3.48 Atap Ruang Ibadah Utama GKPB Kristus Kasih... 43 Gambar 3.49 Tampak Depan Interior Ruang Ibadah... 43 Gambar 3.50 Tampak Belakang Interior Ruang Ibadah... 43 Gambar 3.51 Ruang Pertemuan... 44 xii

Gambar 3.52 Interior Ruang Pertemuan... 44 Gambar 3.53 Ruang Pertemuan... 45 Gambar 3.54 Interior Ruang Pertemuan... 45 Gambar 3.55 Ruang Menyusui... 45 Gambar 3.56 Poliklinik... 45 Gambar 3.57 Ruang Kesekretariatan... 46 Gambar 3.58 Ruang Kesekretariatan... 46 Gambar 3.59 Ruang Kantor Pendeta... 46 Gambar 3.60 Ruang Doa di Lantai 3... 46 Gambar 3.61 Ruang Serbaguna... 46 Gambar 3.62 Ruang Pemuridan... 46 Gambar 3.63 Ruang Sekolah Minggu... 47 Gambar 3.64 Perpustakaan... 47 Gambar 3.65 Ruang Remaja... 47 Gambar 3.66 Ruangan Pemuda... 47 Gambar 3.67 Gedung Penyimpanan... 48 Gambar 3.68 Pastori... 48 Gambar 3.69 Pos Satpam... 48 Gambar 3.70 Pos Satpam... 48 Gambar 3.71 Selasar... 48 Gambar 3.72 Pantry... 48 Gambar 3.73 Pencahayaan Ruang Ibadah... 49 Gambar 3.74 Penghawaan... 49 Gambar 3.75 Langit-langit Ruang Serbaguna... 49 Gambar 3.76 Langit-langit Ruang Sekolah Minggu... 49 Gambar 3.77 Tampak Depan GII Hok Im Tong... 50 Gambar 3.78 Lay Out Lt. 1 GII Hok Im Tong... 51 Gambar 3.79 Lay Out Lt. 2 GII Hok Im Tong... 51 Gambar 3.80 Lay Out Lt. 3 GII Hok Im Tong... 52 Gambar 3.83 Interior GII Hok Im Tong... 52 Gambar 3.84 Interior GII Hok Im Tong... 53 Gambar 3.85 Ruang Musik di dalam Ruang ibadah GII Hok Im Tong... 53 xiii

Gambar 3.86 Suasana ibadah Natal KBMK di GII Hok Im Tong... 54 Gambar 3.87 Peta Pulau Bali... 58 Gambar 3.88 Peta Administrasi kota Denpasar... 58 Gambar 3.89 Diagram Pembagian Wilayah Kota Denpasar (Km 2 )... 59 Gambar 3.90 Diagram Persebaran Jumlah Jemaat GPMII di Denpasar... 65 Gambar 3.91 Struktur Organisasi GPMII Denpasar... 67 Gambar 4.1 Alur Kegiatan Jemaat... 82 Gambar 4.2 Alur Kegiatan Pendeta... 82 Gambar 4.3 Alur Kegiatan Petugas Ibadah... 83 Gambar 4.4 Alur Kegiatan Rapat Pengurus... 83 Gambar 4.5 Alur Kegiatan Rapat Komisi... 83 Gambar 4.6 Alur Kegiatan Persekutuan Doa... 84 Gambar 4.7 Alur Kegiatan Komisi Pemuda... 84 Gambar 4.8 Alur Kegiatan Komisi Wanita... 84 Gambar 4.9 Alur Kegiatan Tim Petugas Ibadah... 84 Gambar 4.10 Alur Kegiatan Choir/Vocal Group... 85 Gambar 4.11 Alur Kegiatan Tim Multimedia... 85 Gambar 4.12 Alur Kegiatan Tim Sound system... 85 Gambar 4.13 Alur Kegiatan pengelola... 85 Gambar 4.14 Alur Kegiatan Sekretaris... 86 Gambar 4.15 Alur Kegiatan Bendahara... 86 Gambar 4.16 Alur Kegiatan Staf Harian Kesekretariatan... 86 Gambar 4.17 Alur Kegiatan Staf Perpustakaan... 86 Gambar 4.18 Alur Kegiatan Penjaga Gereja... 87 Gambar 4.19 Hubungan Ruang Makro... 106 Gambar 4.20 Hubungan ruang ibadah utama... 107 Gambar 4.21 Hubungan ruang ibadah Kecil... 108 Gambar 4.22 Hubungan ruang penunjang... 108 Gambar 4.23 Hubungan Ruang Pendukung... 108 Gambar 4.24 Sirkulasi dan organisasi ruang... 110 Gambar 4.25 Rekomendasi Wilayah Perancangan (kawasan Jl. Mahendradatta), Alternatif tapak 1 (kiri) & Alternatif tapak 2 (kanan)... 114 xiv

Gambar 4.26 Analisis Build Up Area (BUA) dan Batasan Tapak... 115 Gambar 4.27 Analisis Geologi, Hidrologi dan Topografi... 116 Gambar 4.28 Analisis Klimatologi... 117 Gambar 4.29 Analisis View dan Vegetasi... 118 Gambar 4.30 Analisis Traffic dan Kebisingan... 119 Gambar 4.31 Analisis Utilitas... 120 Gambar 5.1 Alternatif 1 Konsep Zoning... 123 Gambar 5.2 Alternatif 2 Konsep Zoning... 123 Gambar 5.3 Konsep entrance... 125 Gambar 5.4 Ukuran Motor dan Mobil yang akan berada pada tapak... 126 Gambar 5.5 Konsep main entrance... 126 Gambar 5.6 Konsep side entrance... 126 Gambar 5.7 Bentuk massa bsngunan... 128 Gambar 5.8 Pola orientasi massa... 129 Gambar 5.9 Pola orientasi massa... 131 Gambar 5.10 Pola parkir... 132 Gambar 5.11 Zona Parkir... 133 Gambar 5.12 Sirkulasi Parkir dalam tapak... 133 Gambar 5.13 Konsep utilitas tapak... 135 Gambar 5.14 Konsep entrance bangunan)... 136 Gambar 5.15 Konsep Zoning dan Sirkulasi Bangunan Lantai 1... 137 Gambar 5.16 Konsep Zoning dan Sirkulasi Bangunan (Lantai 2)... 138 Gambar 5.17 Konsep Tampilan Bangunan... 140 Gambar 5.18 Konsep Ruang Dalam R. Ibadah Utama... 142 Gambar 5.19 Konsep Ruang Dalam Fungsi Penunjang... 143 Gambar 5.20 Pondasi Telapak... 145 Gambar 5.21 Pondasi Setempat... 145 Gambar 5.22 Struktur Rangka... 145 Gambar 5.23 Penggunaan AC Split pada Perpustakaan... 147 Gambar 5.24 Konsep Penghawaan Buatan (kiri) AC Split, (kanan) AC Floor Standing... 147 Gambar 5.25 Konsep Pencahaayaan Pada R. Ibadah Utama... 148 xv

Gambar 5.26 Konsep Pencahayaan pada Ruang Luar... 148 Gambar 5.27 Konsep Pemadam Kebakaran (kiri) sprinkler, (tengah) APAR dry Chemical Powder, (kanan) Hydrant)... 149 xvi

ABSTRACT Various forms of church design have been created since centuries ago and some of them have now become historical assets. As Christianity evolves, the shape of the church building becomes more and more varied. In terms of architecture, a church needs a strong identity in its building to be recognized immediately that the building is a church. The church identity is actually very important in order to help people who want to worship or seek a church for them to live in. However, the current church building cannot provide these needs. When viewed from the number of congregations which is the main subject of the review of the feasibility, the church has significant development, which after six years of establishment, the congregation reaches 92 people and is predicted to continue to grow every year. From the problems that have been described previously, therefore, a new land with the transfer or relocation of the church is required in order to make efforts to fulfill the building area as needed to accommodate the congregations now and the next few years. ABSTRAK Berbagai bentuk desain gereja telah tercipta sejak berabad-abad silam dan beberapa di antaranya sekarang sudah menjadi aset sejarah. Seiring berkembangnya agama Kristiani, bentuk dari bangunan gereja menjadi makin variatif. Dari segi arsitektur, sebuah gereja memerlukan identitas yang kuat pada bangunannya agar dapat dikenali langsung bahwa bangunan ini adalah gedung gereja. Identitas gereja ini sebenarnya sangat penting, agar dapat membantu orang-orang yang ingin beribadah atau mencari sebuah gereja untuk mereka diami. Namun, bangunan gereja saat ini tidak dapat memberikan kebutuhan tersebut. Jika dilihat dari jumlah jemaat gereja yang merupakan subjek utama dari peninjauan kelayakan gedung gereja ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dimana setelah 6 tahun berdiri jemaatnya mencapai 92 jemaat dewasa yang mana peningkatan jemaat terjadi di setiap tahun dan diprediksi akan terus bertambah setiap tahunnya. Sehingga dari masalah-masalah yang telah dijabarkan sebelumnya diperlukan sebuah lahan baru dengan melakukan pemindahan atau relokasi pada gereja ini agar dapat dilakukan upaya pemenuhan luas bangunan sesuai dengan yang diperlukan untuk mengakomodasi jemaat sekarang dan beberapa tahun ke depan. v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja merupakan bangunan ibadah umat Kristiani yang mewadahi kegiatan spiritual bagi jemaatnya. Berbagai bentuk desain gereja telah tercipta sejak berabad-abad silam dan beberapa di antaranya sekarang sudah menjadi aset sejarah. Seiring berkembangnya agama Kristiani, bentuk dari bangunan gereja menjadi makin variatif. Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus menurut Perjanjian Baru (150M). Pada tahun 1971 didirikanlah Persekutuan Gereja-gereja dan Lembagalembaga Injili di Indonesia (PGLII) yaitu merupakan salah satu lembaga wakil umat Kristen Protestan di Indonesia. Gereja Persekutuan Misi Injil Indonesia (GPMII) adalah salah satu anggota dari PGLII ini, GPMII merupakan gereja Kristen Protestan yang memiliki gereja pusat di Samarinda, Kalimantan Timur yang cabangnya berada di Balikpapan, Surabaya dan Bali tepatnya di Denpasar. Cabang GPMII di Bali adalah gereja yang dinaungi oleh GPMII Balikpapan yang masih dalam perbantuan berupa moral dan finansial. Bentuknya pun belum seperti gereja mandiri melainkan sebagai GPMII Pos Pembinaan Iman (PI), Denpasar. Namun, seiring bertambahnya jumlah jemaat, GPMII Pos PI Denpasar akan merubah status gerejanya menjadi sebuah gereja mandiri yaitu GPMII Denpasar yang tetap berdiri dengan moto Datang kepada Kristus untuk beribadah dan pergi bagi Kristus untuk menjalankan misi. Bertumbuhnya jumlah jemaat akan mempengaruhi juga kemampuan sebuah bangunan untuk mewadahi civitas tersebut. Gedung yang dipakai saat ini adalah sebuah rumah toko (ruko) tiga lantai dengan luas dasar bangunan 6 x 13 m yang jika dilihat dari luasan tersebut dapat dipastikan tidak mampu memfasilitasi semua kebutuhan ruang yang diperlukan oleh gereja, seperti ruang ibadah, ruang perlengkapan, kantor kesekretariatan, perpustakaan, ruang khusus sekolah Minggu, dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan bangunan yang lebih besar untuk mewadahi segala kebutuhan aktivitas tersebut. 1

Dari segi arsitektur, sebuah gereja memerlukan identitas yang kuat pada bangunannya agar dapat dikenali langsung bahwa bangunan ini adalah gedung gereja. Identitas gereja ini sebenarnya sangat penting dikenali dari fasadnya, agar dapat membantu orang-orang yang ingin beribadah atau mencari sebuah gereja untuk mereka diami. Namun, bangunan gereja saat ini tidak dapat memberikan kebutuhan tersebut, karena fungsi bangunan ruko menyebabkan bangunan dibuat sesederhana mungkin untuk meminimalisasi modal yang diperlukan di awal dengan mendatangkan untung yang sebanyak-banyaknya berbeda dengan sebuah gereja. Dimana gereja harus yang memberikan kesan khusus seperti agung dan suci sebagai tempat ibadah yang dapat mempengaruhi atau membuat jemaatnya merasakan berkat Tuhan ketika sedang melihat dan beribadah di gereja. Tidak hanya soal kebutuhan ruang saja, fungsi ruko sendiri juga menjadi pertimbangan dalam studi kelayakan bangunan gereja. Fungsi bangunan ini adalah fungsi komersial dimana seluruh aspek di dalamnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan berbeda halnya dengan fungsi gereja yaitu untuk dapat memberikan wadah untuk beribadah dengan nyaman dengan sesama umat dalam sebuah bangunan. Dari sini dapat dilihat bahwa bangunan sebenarnya tidak cocok jika digunakan untuk tempat peribadatan. Didukung pula dengan lokasi ruko saat ini yang terdapat pada area perniagaan, sedikit banyak mengganggu dalam kegiatan di gereja seperti kegaduhan yang ditimbulkan oleh kendaraan yang berlalu lalang sehingga suara dari pendeta ketika sedang berkhotbah terganggu, masuknya aroma dari salah satu warung makan pada saat ibadah yang dapat mengganggu konsentrasi jemaat saat sedang mengikuti ibadah menjadi sebuah masalah yang krusial dalam kelancaran jemaat GPMI untuk beribadah dengan baik dan nyaman. Kemudian, jika dilihat dari jumlah jemaat gereja yang merupakan subjek utama dari peninjauan kelayakan gedung gereja ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dimana setelah 6 tahun berdiri jemaatnya mencapai 92 jemaat dewasa yang mana peningkatan jemaat terjadi di setiap tahun dan diprediksi akan terus bertambah setiap tahunnya. Hal inilah yang akan berdampak pada kebutuhan luas ruang ibadah agar dapat mewadahi seluruh jemaat tersebut. Sedangkan pada bangunan gereja sekarang yang berupa ruko hanya dapat menampung jemaat sekitar 60 65 jemaat setiap Ibadah Minggu. Hal ini tidak serta merta berdampak pada luasan ruang ibadah saja namun juga mempengaruhi fasilitas yang harus ada 2

karena kebutuhan yang juga bertambah pula. Sehingga dari masalah-masalah tersebut bangunan ini memerlukan perlebaran luas bangunan. Namun, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, upaya perlebaran ini tidak dapat dilakukan karena fungsi dari bangunan dan status kepemilikan gereja atas bangunan tersebut adalah sewa dengan kontrak yang mengikat sampai tahun 2019. Sehingga dari masalah-masalah yang telah dijabarkan sebelumnya diperlukan sebuah lahan baru dengan melakukan pemindahan atau relokasi pada gereja ini agar dapat dilakukan upaya pemenuhan luas bangunan sesuai dengan yang diperlukan untuk mengakomodasi jemaat sekarang dan beberapa tahun ke depan dan perancangan gedung bangunan yang baik secara menyeluruh mulai dari fasadnya hingga interiornya agar jemaat mendapatkan damai sejahtera baik saat melihat gedung gereja mau saat beribadah. Maka dari itu penulis memilih judul Relokasi Gereja Persekutuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar untuk mendukung kegiatan tersebut, sehingga gereja ini dapat memfasilitasi serta mewadahi kegiatan-kegiatan di dalam gereja serta dapat membantu warga gereja membangun relasi yang baik lewat rancangan gedung gereja ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan terkait dengan Proyek Gereja Persatuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar, antara lain: a. Kenapa gedung GPMII, Denpasar saat ini memerlukan relokasi? b. Dimana lokasi yang tepat dalam pembangunan gedung gereja yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada? c. Bagaimana perencanaan bangunan yang tepat dalam mewujudkan Proyek Relokasi dan Perencanaan Gedung Baru Gereja Persekutuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar sehingga dapat memfasilitasi serta mewadahi kegiatan-kegiatan di dalam gereja? 3

1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan seminar ini sebagai acuan desain proyek Gereja Persatuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar adalah sebagai berikut: a. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menyusun landasan secara konseptual sebuah bangunan dengan fungsi Gereja Persatuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar yang mampu menjadi dasar untuk memfasilitasi serta mewadahi berbagai kegiatan pada saat ibadah dan kegiatan-kegiatan gereja yang akan berlangsung. b. Tujuan Perencanaan Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mewujudkan sebuah rancangan bangunan gereja yang sesuai dengan syarat dan kriteria dari fungsi gereja yang juga memiliki tema konsep yang diharapkan dapat terjadi sinkronisasi dengan berbagai macam hal baik dari segi aktivitas yang ada di dalamnya yang akan menghasilkan luas bangunan yang dibutuhkan hingga lokasi relokasi yang akan ditentukan. 1.4 Metode Penelitian Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan guna menjawab berbagai permasalahan yang timbul dalam proses perencanaan Gereja Persatuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar adalah metode penelitian kualitatif dimana pada makalah seminar ini penulis akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan melalui pengumpulan data-data di lapangan mulai dari observasi kemudian di kaji agar data dapat terarah pada tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini (Sukmadinata, 2009). Adapun pengelompokan data tersebut terbagi menjadi 2 penelitian kualitatif interaktif dan non-interaktif yang mana kedua jenis penelitian ini diimplementasikan ke dalam kumpulan data yaitu Data Primer dan Data Sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan penulis dan didapat langsung dari sumbernya. Data primer dapat diperoleh melalui proses sebagai berikut: 4

a. Observasi Metode pengumpulan data dengan cara observasi merupakan cara penulis mengumpulkan data dengan cara mengamati, mencatat, dan mendokumentasikan hal-hal yang diperlukan terkait dengan objek yang diobservasi yaitu gereja. Objek yang diteliti adalah sejarah, proses serta alat yang dipergunakan dalam sebuah ibadah di dalam gereja. Observasi juga dapat dilakukan pada gereja-gereja yang sudah ada yang memiliki visi misi yang sama dengan GPMII Denpasar. b. Wawancara dan Diskusi Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan menggali informasi langsung dari narasumber yang terkait dengan proyek Gereja Persatuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar yang meliputi visi dan misi dari gereja, dasar-dasar agama Kristen yang dapat diwujudkan dalam bangunan gereja, kebutuhan ruang apa saja yang diperlukan dalam gereja yang akan dibangun. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, dalam hal ini peneliti hanya bertindak sebagai pemakai data karena tidak langsung berhubungan untuk menggali data dengan narasumber. Adapun yang akan dilakukan untuk memperoleh data adalah dengan melakukan studi literatur. Metode ini merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mencari teoriteori yang diperlukan berkaitan dengan pembangunan gereja. Studi literatur dapat dilakukan dengan mencari informasi di dalam buku, media cetak serta media elektronik berupa internet mengenai kekristenan dan bangunan gereja. 5

1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan seminar tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan gambaran umum dari isi tugas akhir secara keseluruhan, tujuan yang akan dicapai serta cara/metode yang akan digunakan. Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, rumusan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan seminar tugas akhir. BAB II EVALUASI PURNA HUNI Pada bab ini di dalamnya memuat ulasan mengenai penilaian gedung eksisting GPMII, Denpasar yang akan menjadi acuan diadakannya relokasi dan perancangan gedung baru BAB III TINJAUAN TEORI DAN KRITERIA Bab ini memuat teori-teori yang berkaitan dengan agama, iman kristiani, dan bangunan gereja serta GPMII sebagai lembaga yang memiliki bangunan gereja tersebut, juga membahas tentang tinjauan pengadaan Gereja Persekutuan Misi Injil Indonesia dan spesifikasi khusus mengenai bangunan gereja BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN Bab ini menguraikan tentang analisis mengenai bangunan gereja dengan outputnya adalah program-program yang akan mendasari sistem dari bangunan gereja yang akan dibangun. Selain itu dalam analisis ini akan tercipta sebuah tema sebagai landasan dalam perancangan bangunan gereja. BAB V KONSEP Dalam bab ini membahas tentang konsep-konsep yang terlahir dari analisis program dan tema untuk diterapkan dalam desain perancangan bangunan gereja GPMII, dimana konsep-konsep yang akan muncul berisikan tentang gambarangambaran desain gereja yang akan diterapkan pada bangunan. 6