15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Corporate Identity Di dalam marketing, Corporate Identity (CI) adalah persona dari suatu korporasi yang disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran bisnis secara obyektif, pada umumnya seringkali dimanifestasikan melalui branding atau digunakan sebagai merek dagang. Corporate identity dihadirkan ketika suatu perusahaan/organisasi atau kelompok kepemilikan suatu perusahaan/organisasi berusaha secara bersama membangun filosofi perusahaan/organisasi tersebut. Secara riil Corporate identity dapat diwujudkan berupa kultur organisasi/perusahaan atau kepribadian dari organisasi/perusahaan tersebut. Pada intinya, bertujuan agar masyarakat mengetahui, mengenal, merasakan dan memahami filosofi-filosofi perusahaan/organisasi tersebut. (Balmer, 1995). Corporate Identity terdiri dari tiga bagian yang digunakan dalam bermacam cakupan: Corporate Visual (logo, uniform dsb) Corporate Communication (iklan, public relations, informasi dsb) Corporate Behavior (nilai-nilai internal, norma-norma dsb) Catherine Fishel menyatakan, ada lima alasan utama mengapa perusahaan melakukan redesign : - Repositioning Sebuah identitas yang akan melakukan repositioning tidak selalu mencerminkan bahwa sebuah perusahaan sedang dalam kesulitan. Hal tersebut malah sebaliknya, karena bisa dikatakan perusahaan tersebut sedang mencari jalan unutk mengembangkan usahanya, dengan membuat penyesuaian yang sesuai. - Modernizing Di suatu titik sebuah perusahaan akan membutuhkan sebuah identitas yang baru, karen jika tidak perusahaan tersebut akan semakin tertinggal dalam kompetisi. Sebuah penampilan yang baru dan segar, sebuah desain yang lebih praktis, keindahan yang dapat disampaikan dengan baik kepada para customer. Semua ini bisa dihasilkan oleh desain yang dimodernisasi.
16 - Managing Change entah sebuah perusahaan melihat perubahan sebagai hal yang buruk maupun yang baik, yang namanya perubahan pasti akan tetap ada. Seandainya sebuah perusahaan menolak untuk melakukan perubahan, makan perusahaan tersebut semakin lama akan semakin mundur. - Promotion Growth Bagi perusahaan yang ingin berkembang dari perusahan kecil menjadi besar, atau bagi perusahaan besar yang ingin keberadaannya makin diakui, mempromosikan diri melalui identitas yang baru merupakan langkah yang berani dan taktis. - Starting Over Kadang identitas perusahaan lama tidak bisa diselamatkan lagi. Kalau sudah begitu, sebuah identitas yang baru amat dibutuhkan. 4.1.2 Teori Brand Identity Menurut Laura Lake, Brand Identity adalah bagaimana kita ingin konsumen memandang produk kita atau brand kita. Perusahaan berusaha untuk menjembatani celah antara produk dan image brand itu. Brand identity penting untuk mendapatkan pengakuan konsumen dan melambangkan diferensiasi brand dari pesaing. Kriteria brand identity yang efektif : - Kuat dan mudah diingat. - Mudah dikenali. - Menunjukan image dan konsistensi perusahaan. - Memiliki perlindungan legalitas. - Sesuai untuk berbagai media dan skala. - Dapat diterapkan pada berbagai warna termasuk hitam dan putih. 4.1.4 Teori Logo Logo merupakan elemen grafis (tulisan, gambar, symbol, lambing, ikon, tanda) yang bersama dengan logotype (yang diatur dan dibentuk dengan unik) membentuk sebuah brand. Biasanya logo desain dipakai untuk mendapat sebuah pengenalan atau pengakuan. Logo adalah satu aspek dari komersial brand sebuah perusahaan, atau ekonomi atau entitas akademik, dan bentuk, warna, huruf, dan gambar biasanya berbeda satu sama lain di pasar yang sama. Logo juga digunkana untuk mengidentifikasi organisasi dan entitas non-komersial lain. Oleh sebab itu sebuah logo sebaiknya : - Mengandung keaslian (original) - Mudah dibaca atau diucapkan - M enggugah - Cocok dengan karakteristik pada pengaplikasiannya - Mudah diingat
17 - Sederhana serta ringkas - Mudah disisipkan pada media mana pun - Tidak mengandung konotasi yang tidak baik - Tidak sulit diambarkan 4.1.5 Teori Tipografi Huruf merupakan elemen yang penting dalam membuat suatu desain yang baik dan tepat sasaran, karena itu diperlukan pemilihan huruf yang tepat pada pembuatan desain. Pada umumnya ada beberapa prinsip yang digunakan dalam tipografi antara lain adalah : - Legibility : tingkat keterbacaan yang ditentukan oleh semua atribut visual yang dapat membuat huruf jadi lebih terbaca. - Visibility : terfokus pada apakah jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak. - Readibility : kualitas dan jenis huruf, lebih ke arah pemilihan jenis huruf tertentu terbaca atau tidak. 4.1.6 Teori Layout Layout memegang peranan penting dalam membuat keseimbangan letak dalam desain kita sehingga enak dipandang. Menurut Frank Jefkin, ada beberapa dasar yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu tampilan layout, yaitu : - The Law of Unity Segala elemen harus dirancang sedemikian agar menghasilkan suatu komposisi yang baik dan enak dilihat. - The Law of Variety Untuk menghidari kesan monoton sebaiknya dibuat sedikit banyak variasi perancangan maupun visual. - The Law of Balance Suatu keseimbangan dalam layout bisa dicapai bila unsureunsurnya disusun secara sepadan, serasi, dan selaras. - The Law of Rhytm Irama perlu diperhatikan dalam perancangan layout, misalnya kesamaan pengulangan-pengulangan penempatan unsure layout, pengulangan bentuk, dan pengulangan warna. - The Law of Harmony Keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur layout yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan. - The Law of Scale Perpaduan antara warna gelap dan terang, hitam dan putih, besar dan kecil, dari unsur-unsur layout dalam suatu hubungan yang
18 tidak seimbang. 4.1.7 Teori Semiotik Semiotika merupakan kajian proses penandaan (semiosis), atau makna dan komunikasi, tanda-tanda dan simbol, baik perorangan maupun kelompok menjadi sign sistem. Unsur-unsur semiotik adalah : 4.1.8 Super Grafis - Sintaktik yaitu hubungan struktural antara satu representasi dengan representasi lainnya, antara visual sign yang satu dengam visual sign yang lainnya dalam keseluruhan desain atau sistem sign. - Sematik yaitu hubungan antara representasi objek, antara visual sign dengan realitas atau ide yang diwakilinya, antara sebuah desain dengan maknanya. - Pragmatik yaitu hubungan sebuah representasi, keseluruhan desain dan interpreternya, yaitu audience atau konsumennya. Super grafis adalah elemen desain yang digunakan untuk menjaga kesintaktikan suatu corporate identity dan secara umum digunakan dalam berbagai aplikasi corporate identity. 4.2 Strategi Kreatif 4.1 Keyword 4.2 Positioning Taiwan dan modern 4.3 Tone and Manner 4.4 Target Perbedaan produk Taiwanese Cakes dengan Chinese Cakes adalah komposisi bahan pembuatannya. Secara budaya, Taiwan dan Cina menjalankan tradisi yang sama, hanya sedikit berbeda dalam tata cara menjalankannya. Sebagai toko roti yang menjual Taiwanese cakes. Oriental, modern Demografi - keluarga, umumnya WNI keturunan Cina - umur : 25 40 tahun
19 - gender : laki-laki dan perempuan - konsumen golongan A dan B Psikografi - senang berkumpul bersama keluarga - senang bersosialisasi - menghargai adat istiadat - memiliki gaya hidup yang modern Geografi daerah perkotaan (Jabodetabek) 4.5 Konsep Warna Warna cerah dan earthy yang sesuai dengan warna khas suku Gaoshan.