JOURNEY Life is a journey that everyone must have Nay, sekarang udah kelas berapa? tanyaku kepada salah seorang keponakan ketika sedang kumpul keluarga besar. kelas 2 SD, aunty. Jawabnya santai. kenapa Ni? Ngerasa udah tua banget ya? tanya kakak sepupuku setengah bercanda. iyaaa banget, perasaan kemaren dia masih bayi. Sekarang udah SD lagi, ngerasa tua gini.
hahahaha sok atuh buru-buru nikah. Jawabnya lagi yang makin ngelantur kemanamana. Usiaku sekarang 22 tahun, aku baru saja menyelesaikan pendidikan Sarjana, apakah pertanyaan itu sudah jadi pertanyaan wajar untuk perempuan seumurku? Setelah mendengar pertanyaan itu pikiranku langsung melayang kemana-mana, membayangkan apa saja yang sudah aku lakukan selama ini. Ternyata, tanpa disadari atau tidak hidup kita ini kayak perjalanan. Perjalanan dari kanakkanak, remaja, dewasa, hingga akhirnya tua, dan pulang kepada-nya. Dari tidak bisa jalan, sampe bisa lari, dari cuma bisa ngomong satu kata, sampe bisa jadi cerewet banget. Dari TK, SD, SMP, SMA, Kuliah mungkin, kerja, nikah, punya anak, cucu, cicit sampai akhirnya kembali ke tanah. Hidup adalah sebuah perjalanan yang harus dan akan dilewati oleh semua orang, suka tidak suka, mau tidak mau. Perpindahan detik ke detik, menit ke menit, hari ke hari, hingga tahun ke tahun. Semua akan dan harus kita jalani, karena itu semua adalah perjalanan
yang akan kita lewati. Salah satu yang penting dan harus kita ingat adalah perjalanan menjadi orang yang lebih baik lagi daripada hari ini. Dalam perjalanan itulah kita bakal ketemu dengan hal-hal yang nyenengin ataupun tidak. Hal-hal yang bisa bikin kita loncat-loncat kegirangan atau guling-guling kesakitan. Semuanya akan kita jalani, tanpa ada yang terlewat. Hanya orang yang tidak ingin berubah saja yang tidak suka dan memilih menghindar dari hal-hal tersebut, tidak mau merasakan semua itu. Orang yang tidak mau keluar dari zona nyamannya. Menurutku, orang yang susah atau bahkan tidak mau keluar dari zona nyamannya itu hanya akan dapat pengalaman yang sangat sedikit. Kenapa? Karena dengan dia tidak keluar dari zona nyamannya, otomatis dia tidak akan ketemu dengan hal-hal baru, dia jadi tidak belajar gimana cara mengahadapi suatu masalah hidup dan yang paling penting dia tidak akan belajar apa arti hidup sesungguhnya. Banyak hal yang bisa diambil dari kehidupan sehari-hari. Banyak juga pelajaran dari sebuah
perjalanan. Jadi, banyak pelajaran-pelajaran yang bisa diambil selama hidup, kuncinya tetap aware sama hal-hal yang ada di sekitar kita. Tanpa disadari hal-hal itu lah yang membuat kita lebih dewasa dan membantu kita dalam menghadapi segala permasalahan yang ada. Serta tentunya membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik lagi. Mungkin usia 22 belum apa-apa, ini semua baru permulaan dari perjalanan yang sesungguhnya, benar ya kata temen-temen bahkan sodara yang ngomong welcome to the real world, Ni. Sehari setelah wisuda Sarajanaku. Selamat datang di kehidupan yang sesungguhnya, dimana aku tidak bisa seenaknya lagi minta uang ke orang tua, waktu dimana aku tidak bisa seenaknya bolos sekolah ataupun kuliah gara-gara belum ngerjain tugas, waktu dimana aku tidak bisa ninggalin orang gitu aja ketika aku tidak suka dengan mereka. Waktu dimana penyelesaian masalah dengan escaping itu sudah tidak berlaku dan tidak mungkin dilakukan lagi, waktu dimana mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus berhadapan dengan semua masalah yang akan bermunculan.
Mungkin untuk menikah masih sangat jauh untuku, namun intinya di awal perjalanan ini aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan awal ini baik dan tujuan akhirnya yang juga baik. I hope so. hidup adalah belajar, belajar untuk menjadi orang yang lebih baik.