Judul : Tata Cara Perhitungan,Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah PT. X salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH. Nama : I Wayan Pande Wedana NIM : 1406043034 ABSTRAK PT. X merupakan suatu perusahaan yang melakukan transaksi sewa tanah dengan Tuan Z dengan nilai peredaran bruto Rp 1.000.000.000,00. Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 Ayat (2) atas Sewa Tanah dan Bangunan dikenakan Pajak Penghasilan Final dengan Tarif 10 % dari Jumlah Nilai Bruto Sewa. Menurut Undang-Undang Perpajakan,Pajak Penghasilan Final bukan pembayaran di muka atas Pajak Penghasilan terutang tetapi sudah langsung melunasinya serta tidak bisa dijadikan sebagai kredit Pajak pada SPT Tahunan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana tata cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Final atas sewa tanah PT. X salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.sumber data yang digunakan adalah data sekunder.semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tata cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPh Final pasal 4 ayat (2) atas sewa Tanah PT. X sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan. Pemungutan PPh Final pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah PT. X menggunakan with holding system karena menggunakan pihak ketiga yaitu Konsultan Pajak sebagai pihak yang melakukan perhitungan, penyetoran serta pelaporan PPh Final tersebut. Kata kunci:pph Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah dan Bangunan, Tata CaraPerhitungan, Penyetoran dan Pelaporan serta Pemungutan v
DAFTAR ISI Isi Halaman JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vi viii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 LatarBelakang Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 3 1.3 Kegunaan Penelitian... 4 1.4 SistematikaPenulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 2.1 Landasan Teori... 6 2.1.1 Pengertian Pajak... 6 2.1.2 Fungsi Pajak... 6 2.1.3 Pengelompokan Pajak... 7 2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak... 8 2.1.5 Pajak Penghasilan... 10 2.1.6 Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2)... 16 BAB III METODE PENELITIAN... 20 3.1 Lokasi Penelitian... 20 3.2 Obyek Penelitian... 20 3.3 Identifikasi Variabel... 20 3.4 Definisi Operasional Variabel... 20 3.5 Jenis dan Sumber Data... 21 3.5.1 Jenis Data... 21 3.5.2Sumber Data... 21 3.6 Metode Pengumpulan Data... 21 3.7 Teknik Analisis Data... 22 vi
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 23 4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian... 23 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 30 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 33 5.2 Saran... 33 DAFTAR RUJUKAN vii
DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 4.1 Perhitungan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Atas Sewa Tanah PT. X Tahun 2016... 30 viii
DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 4.1 Struktur Organisasi Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH... 28 ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2) Lampiran 2 Daftar Bukti Pemotongan/ Pemungutan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Lampiran 3 Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) atas Sewa Tanah dan/atau Bangunan x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan pembanguan tersebut tentu diperlukan biaya yang tidak sedikit, salah satu usaha untuk mewujudkan mengatasi masalah pembiayaan tersebut yaitu dengan menggali sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak. Tidak bisa dipungkiri bahwa pajak memiliki kontribusi yang besar didalam pembangunan dan memiliki peran vital dalam pembangunan berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur umum dan lain sebagainya. Percepatan pembangunan di segala bidang dengan mengoptimalkan penerimaan Negara dari Pajak, pemerintah senantiasa berusaha membuat kebijakan dan peraturan perpajakan yang mampu membuat iklim usaha dan investasi yang kondusif selain itu dukungan dan peran serta masyarakat dalam hal ini sangatlah diperlukan dengan cara menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang baik yaitu dengan cara membayar pajak sesuai peraturan yang telah ditetapkan. Pemerintah didalam meningkatkan kepatuhan dan kesadaran serta memberi kemudahan kepada Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan memberikan 1
kebijaksanaan yaitu dengan mengaplikasikan sistem pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) yang bersifat final. Ada beberapa jenis Pajak Penghasilan (PPh) yaitu PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24, PPh Pasal 25, PPh Pasal 26 serta PPh Final Pasal 4 ayat (2). Pajak Penghasilan Final (PPh Final) adalah pajak yang dikenakan dengan tarif dan dasar pengenaan pajak tertentu atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun berjalan. Pengenaan PPh secara final mengandung arti bahwa atas penghasilan yang diterima atau diperoleh akan dikenakan PPh dengan tarif tertentu dan dasar pengenaan pajak tertentu pada saat penghasilan tersebut diterima atau diperoleh. PPh yang dikenakan, baik yang dipotong pihak lain maupun yang disetor sendiri bukan merupakan pembayaran di muka atas PPh terutang tetapi sudah langsung melunasi PPh terutang untuk penghasilan tersebut. Dengan demikian, penghasilan yang dikenakan PPh final ini tidak akan dihitung lagi PPh nya di SPT Tahunan untuk dikenakan tarif umum bersama-sama dengan penghasilan lainnya. Begitu juga PPh yang sudah dipotong atau dibayar tersebut juga bukan merupakan kredit pajak di SPT Tahunan. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (2) mengatur mengenai jenis Pajak Penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan Final yaitu penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi, penghasilan berupa hadiah undian, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan 2
transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura, penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan, dan penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Namun pada kenyataannya ada saja Wajib Pajak yang kurang paham dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dalam Pajak Penghasilan Final tersebut, sehingga sering terjadinya kebingungan dan kekeliruan dalam melakukan perhitungan, penyetoran serta pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat (2) tersebut. Berbekalkan kasus pada salah satu klien yaitu PT. X yang menyewa tanah Tuan Z sebesar Rp 1.000.000.000,00 dari kasus tersebut yang merupakan salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH maka pokok permasalahan yang diajukan penulis Tata Cara Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah PT. X 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Final pasal 4 ayat (2) atas sewa tanah PT. X salah satu klien Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH. 3
1.3 Kegunaan Penelitian 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat lebih memahami teori yang diperoleh di bangku kuliah dan dapat menambah pengalaman dilapangan pekerjaan sehingga dapat membandingkan teori di bangku kuliah dengan pelaksanaannya di lapangan pekerjaan sesungguhnya. 2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi dan bahan evaluasi bagi kegiatan perusahaan terutama dalam tata cara penghitungan, penyetoran dan pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan untuk menambah wawasan mengenai perpajakan terutama mengenai Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) sehingga dapat mempermudah dan memperlancar hak dan kewajiban perpajakannya. 1.4 Sistematika Penulisan Untuk lebih jelasnya dan terarahnya penyusunan penulisan ini, maka disajikan pokok pembahasan yang dibagi menjadi lima bab yang masingmasing mengandung pembahasan dengan rincian sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. 4
Bab II Kajian Pustaka Dalam bab ini diuraikan mengenai pengertian menurut para ahli tentang pengertian pajak, fungsi pajak, pengelompokkan pajak, pengertian pajak penghasilan, pengertian Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2). Bab III Metode Penelitian Menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Merupakan deskripsi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian tersebut. Bab V Simpulan dan Saran Merupakan bab penutup yaitu berisi simpulan mengenai bab- bab yang telah diuraikan sebelumnya dengan disertai saran- saran. 5