Kata kunci:pph Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah dan Bangunan, Tata CaraPerhitungan, Penyetoran dan Pelaporan serta Pemungutan

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. hidup rakyat, dan untuk memajukan bangsa. Pengeluaran-pengeluaran negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan undang-undang dasar 1945 dan

: Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 23 atas Jasa Sewa Kendaraan pada PT. Amico ABSTRAK

ABSTRAK Kata Kunci :

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengharuskan pemerintah untuk mencari sumber-sumber dana yang

Kata Kunci: Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan

Judul : Evaluasi Kewajiban Perpajakan Pasal 21 PT ABC Studi Kasus di Kantor Sopindo Consulting Nama : Juniar Tigva Boru NIM : ABSTRAK

PELAKSANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT 2 ATAS JASA SEWA GEDUNG PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1994 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

Judul : Mekanisme Penerapan PP Nomor 46 atas Omzet pada CV. X ABSTRAK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berkaitan dengan pembangunan

MAKALAH PERPAJAKAN. Disusun Oleh : Florentina Rosalia Marseli UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) (4) Kemampuan Akhir yang diharapkan

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci : Tata Cara Perhitungan, Pemotongan, dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Gaji Karyawan Tetap dengan Penghasilan Bulanan

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT 2. Pasal 4 ayat 2 Undang-undang Pajak Penghasilan menyebutkan, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 128 /PUU-VII/2009 Tentang UU Pajak Penghasilan Pemerintah tidak berhak menetapkan pajak

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2

BAB I PENDAHULUAN. kini (awal tahun 2007) berpengaruh terhadap penerimaan pajak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Repositori STIE Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor pajak

BAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

ABSTRAK. : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh koperasi KPRI Gotong

BAB II LANDASAN TEORI. a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. ( Resmi, 2013) (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

Materi E-Learning Perpajakan

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 23 ATAS JASA SEWA KENDARAAN PADA PT.DMA

TATA CARA PENGHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 4 AYAT 2. Oleh : NI MADE WIWIN ASTARI

TATACARA PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPH PASAL 4 AYAT 2

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar kekuasaan belaka. Begitu pula dengan kewenangan negara untuk

PENERAPAN KOREKSI FISKAL DAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV. A TAHUN PAJAK 2016


EVALUASI PENERAPAN PPH PASAL 23 PADA PT. BIN (PERSERO) DI TAHUN 2012

PPh Pasal 23 Penghasilan dari Modal, Jasa dan Kegiatan

4Dra.Riiyati UNIVERSITAS INDONESIA. , ip YerItas, Pro itas, 9ustItia. Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang

Westi Riani, 2 Sigit Haryadi. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang

Dalam system pemungutan pajak, dikenal beberapa system antara. lain :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri, menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Objek Penelitian... 19

No dan investasi Harta ke dalam wilayah NKRI, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak, dan bagi Wajib Pajak yang tidak mengik

TATA CARA PEMOTONGAN PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK ATAS BUNGA DEPOSITO STUDI KASUS PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK SEMARANG SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding SNaPP2017 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora pissn eissn

Judul : Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Gross-Up sebagai Upaya Perencanaan Pajak.

PERTEMUAN 6 By Ely Suhayati SE MSi Ak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Judul : TATA CARA PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. L (Studi kasus pada klien CV. Sukartha Karya Sejahtera)

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran wajib kepada Negara yang terutang oleh yang wajib

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bisa ditarik apa yang telah dibahas dan dianalisis oleh penulis dalam skripsi ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Menurut masyarakat umum pajak adalah iuran yang secara paksa dipungut dan

PP 46/1996, PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN BERUPA BUNGA ATAU DISKONTO OBLIGASI YANG DIJUAL DI BURSA EFEK

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang-

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Landasan Hukum: Pasal 4 Ayat (2) UU PPh

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Waluyo, 2013:2). digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

Kewajaran Transaksi Hubungan Istimewa dan Revaluasi Aset Tetap 91 Hubungan Istimewa 91 Dividen dari Luar Negeri 94 Revaluasi Aset Tetap 95

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Chairul (2009) jasa konstruksi merupakan salah satu sektor usaha yang

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

GRAHA ILMU Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

Evaluasi Kewajiban Perpajakan PPh Badan Final Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Pada PT. Andica Parsaktian Abadi

Transkripsi:

Judul : Tata Cara Perhitungan,Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah PT. X salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH. Nama : I Wayan Pande Wedana NIM : 1406043034 ABSTRAK PT. X merupakan suatu perusahaan yang melakukan transaksi sewa tanah dengan Tuan Z dengan nilai peredaran bruto Rp 1.000.000.000,00. Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 Ayat (2) atas Sewa Tanah dan Bangunan dikenakan Pajak Penghasilan Final dengan Tarif 10 % dari Jumlah Nilai Bruto Sewa. Menurut Undang-Undang Perpajakan,Pajak Penghasilan Final bukan pembayaran di muka atas Pajak Penghasilan terutang tetapi sudah langsung melunasinya serta tidak bisa dijadikan sebagai kredit Pajak pada SPT Tahunan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana tata cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Final atas sewa tanah PT. X salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.sumber data yang digunakan adalah data sekunder.semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tata cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPh Final pasal 4 ayat (2) atas sewa Tanah PT. X sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan. Pemungutan PPh Final pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah PT. X menggunakan with holding system karena menggunakan pihak ketiga yaitu Konsultan Pajak sebagai pihak yang melakukan perhitungan, penyetoran serta pelaporan PPh Final tersebut. Kata kunci:pph Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah dan Bangunan, Tata CaraPerhitungan, Penyetoran dan Pelaporan serta Pemungutan v

DAFTAR ISI Isi Halaman JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vi viii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 LatarBelakang Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 3 1.3 Kegunaan Penelitian... 4 1.4 SistematikaPenulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 2.1 Landasan Teori... 6 2.1.1 Pengertian Pajak... 6 2.1.2 Fungsi Pajak... 6 2.1.3 Pengelompokan Pajak... 7 2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak... 8 2.1.5 Pajak Penghasilan... 10 2.1.6 Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2)... 16 BAB III METODE PENELITIAN... 20 3.1 Lokasi Penelitian... 20 3.2 Obyek Penelitian... 20 3.3 Identifikasi Variabel... 20 3.4 Definisi Operasional Variabel... 20 3.5 Jenis dan Sumber Data... 21 3.5.1 Jenis Data... 21 3.5.2Sumber Data... 21 3.6 Metode Pengumpulan Data... 21 3.7 Teknik Analisis Data... 22 vi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 23 4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian... 23 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 30 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 33 5.2 Saran... 33 DAFTAR RUJUKAN vii

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 4.1 Perhitungan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Atas Sewa Tanah PT. X Tahun 2016... 30 viii

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 4.1 Struktur Organisasi Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH... 28 ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2) Lampiran 2 Daftar Bukti Pemotongan/ Pemungutan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Lampiran 3 Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) atas Sewa Tanah dan/atau Bangunan x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan pembanguan tersebut tentu diperlukan biaya yang tidak sedikit, salah satu usaha untuk mewujudkan mengatasi masalah pembiayaan tersebut yaitu dengan menggali sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak. Tidak bisa dipungkiri bahwa pajak memiliki kontribusi yang besar didalam pembangunan dan memiliki peran vital dalam pembangunan berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur umum dan lain sebagainya. Percepatan pembangunan di segala bidang dengan mengoptimalkan penerimaan Negara dari Pajak, pemerintah senantiasa berusaha membuat kebijakan dan peraturan perpajakan yang mampu membuat iklim usaha dan investasi yang kondusif selain itu dukungan dan peran serta masyarakat dalam hal ini sangatlah diperlukan dengan cara menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang baik yaitu dengan cara membayar pajak sesuai peraturan yang telah ditetapkan. Pemerintah didalam meningkatkan kepatuhan dan kesadaran serta memberi kemudahan kepada Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan memberikan 1

kebijaksanaan yaitu dengan mengaplikasikan sistem pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) yang bersifat final. Ada beberapa jenis Pajak Penghasilan (PPh) yaitu PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24, PPh Pasal 25, PPh Pasal 26 serta PPh Final Pasal 4 ayat (2). Pajak Penghasilan Final (PPh Final) adalah pajak yang dikenakan dengan tarif dan dasar pengenaan pajak tertentu atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun berjalan. Pengenaan PPh secara final mengandung arti bahwa atas penghasilan yang diterima atau diperoleh akan dikenakan PPh dengan tarif tertentu dan dasar pengenaan pajak tertentu pada saat penghasilan tersebut diterima atau diperoleh. PPh yang dikenakan, baik yang dipotong pihak lain maupun yang disetor sendiri bukan merupakan pembayaran di muka atas PPh terutang tetapi sudah langsung melunasi PPh terutang untuk penghasilan tersebut. Dengan demikian, penghasilan yang dikenakan PPh final ini tidak akan dihitung lagi PPh nya di SPT Tahunan untuk dikenakan tarif umum bersama-sama dengan penghasilan lainnya. Begitu juga PPh yang sudah dipotong atau dibayar tersebut juga bukan merupakan kredit pajak di SPT Tahunan. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (2) mengatur mengenai jenis Pajak Penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan Final yaitu penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi, penghasilan berupa hadiah undian, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan 2

transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura, penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan, dan penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Namun pada kenyataannya ada saja Wajib Pajak yang kurang paham dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dalam Pajak Penghasilan Final tersebut, sehingga sering terjadinya kebingungan dan kekeliruan dalam melakukan perhitungan, penyetoran serta pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat (2) tersebut. Berbekalkan kasus pada salah satu klien yaitu PT. X yang menyewa tanah Tuan Z sebesar Rp 1.000.000.000,00 dari kasus tersebut yang merupakan salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH maka pokok permasalahan yang diajukan penulis Tata Cara Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah PT. X 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Final pasal 4 ayat (2) atas sewa tanah PT. X salah satu klien Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH. 3

1.3 Kegunaan Penelitian 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat lebih memahami teori yang diperoleh di bangku kuliah dan dapat menambah pengalaman dilapangan pekerjaan sehingga dapat membandingkan teori di bangku kuliah dengan pelaksanaannya di lapangan pekerjaan sesungguhnya. 2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi dan bahan evaluasi bagi kegiatan perusahaan terutama dalam tata cara penghitungan, penyetoran dan pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan untuk menambah wawasan mengenai perpajakan terutama mengenai Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) sehingga dapat mempermudah dan memperlancar hak dan kewajiban perpajakannya. 1.4 Sistematika Penulisan Untuk lebih jelasnya dan terarahnya penyusunan penulisan ini, maka disajikan pokok pembahasan yang dibagi menjadi lima bab yang masingmasing mengandung pembahasan dengan rincian sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. 4

Bab II Kajian Pustaka Dalam bab ini diuraikan mengenai pengertian menurut para ahli tentang pengertian pajak, fungsi pajak, pengelompokkan pajak, pengertian pajak penghasilan, pengertian Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2). Bab III Metode Penelitian Menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Merupakan deskripsi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian tersebut. Bab V Simpulan dan Saran Merupakan bab penutup yaitu berisi simpulan mengenai bab- bab yang telah diuraikan sebelumnya dengan disertai saran- saran. 5