DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Objek Penelitian... 19

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA Landasan Teori Pengertian Pajak Subjek dan Objek Pajak Sistem Pemungutan Pajak Pengertian Sanksi Pajak Jenis Sanksi Pajak Pengertian Surat Tagihan Pajak Penyebab Terbitnya Surat Tagihan Pajak Sanksi Administrasi Dalam Surat Tagihan Pajak Jatuh Tempo Penyetoran SPT Jatuh Tempo Pelaporan SPT Tata Cara Penyetoran Surat Tagihan Pajak Tata Cara Pelaporan Surat Tagihan Pajak BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Objek Penelitian... 19

2 3.3 Identifikasi Variabel Defisini Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Teknis Analisis Data BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Daerah/ Deskripsi Hasil Penelitian Sejarah PT. Konsultama Anugerah Bali Bidang Tugas/Kegiatan Institusi Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan Pembahasan Hasil Penelitian Perhitungan Sanksi Administrasi Surat Tagihan Pajak Pasal 7, Pasal 8 (2a), dan Pasal 9 (2a) Tata Cara Penyetoran Surat Tagihan Pajak Tata Cara Pelaporan Surat Tagihan Pajak BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN

3 Judul Nama : Tata Cara Perhitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Surat Tagihan Pajak (STP) Atas Sanksi Administrasi Pasal 7, Pasal 8 Ayat (2a), dan Pasal 9 Ayat (2a) pada PT. ABC (Studi Kasus Pada Klien PT. Konsultama Anugerah Bali) : Putu Vadezha Kumala Dewi NIM : ABSTRAK Surat Tagihan Pajak (STP) merupakan surat yang berfungsi untuk menagih sanksi administrasi pajak terutama atas denda dan bunga. Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktur Jenderal Pajak untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak akan kewajibannya dalam menyetor maupun pelaporkan pajaknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana cara perhitungan untuk memeriksa kembali kesesuaian denda maupun bunga yang terdapat dalam Surat Tagihan Pajak (STP). Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana tata cara penyetoran dan pelaporan Surat Tagihan Pajak (STP) atas sanksi administrasi pajak, dimana pada studi kasus ini berkaitan dengan Pasal 7, Pasal 8 Ayat (2a) dan Pasal 9 Ayat (2a) pada studi kasus PT. ABC. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapatkan secara tidak langsung dan berasal dari pihak ketiga, yakni PT. Konsultama Anugerah Bali selaku konsultan pajak PT. ABC. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perhitungan atas denda dan bunga pajak pada Surat Tagihan Pajak (STP) telah sesuai dengan hasil perhitungan dari penelitian. Keterlambatan penyetoran serta keterlambatan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) pasal 21 PT. ABC dinilai kurang baik, walaupun jumlah sanksi administrasi atas denda dan bunga PT. ABC tidak besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyetoran dan pelaporan pajak dari PT. ABC tidak sesuai dengan peraturan perpajakan dan dilaksanakan dengan kurang disiplin. Kata Kunci : STP, Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan, Denda, Bunga, SPT

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan dalam negeri merupakan salah satu hal penting bagi pembangunan nasional. Di Indonesia, pendapatan dalam negeri terbesar salah satunya berasal dari sektor perpajakan. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang perpajakan yang telah diatur, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung. Sektor perpajakan membantu pembangunan nasional seperti membiayai pengeluaran rutin negara dan pemeliharaan infrastruktur negara. Keberlangsungan pembangunan nasional serta eksistensi pendapatan negara terutama dibidang perpajakan, tidak terlepas dari peran serta masyarakat akan kesadarannya dalam membayar pajak. Pajak merupakan pendapatan alternatif bagi negara yang sangat potensial. Meningkatkan pendapatan negara terutama dari sektor perpajakan merupakan pilihan yang tepat karena jumlah pemasukan pajak yang relatif stabil. Selain itu, pajak merupakan cerminan partisipasi aktif dari masyarakat dalam membantu pembiayaan pembangunan suatu negara. Adanya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak harus diimbangi dengan perlakuan yang adil oleh negara. Dalam hal ini, diperlukan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang mampu mewadahi penegakkan hukum perpajakan bagi masyarakat yang tidak sadar dan taat akan kewajibannya 1

5 dalam membayar pajak agar wajib pajak sadar untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Pemerintah Indonesia telah menyiapkan rambu-rambu peraturan bagi wajib pajak yang tidak sadar akan kewajibannya dalam membayar pajak. Sanksi pajak atas ketidaksadaran wajib pajak dengan kewajiban perpajakannya diatur dalam Undang- Undang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP) serta peraturan terkait pajak lainnya. Tidak hanya bagi wajib pajak, sanksi pajak bagi fiskus pajak pun turut diatur dalam peraturan yang berlaku guna menjaga ketertiban dalam penerimaan pajak agar mencapai target yang diharapkan. Dalam hal ini, aparat Direktorat Jendral Pajak menjalankan fungsinya sebagai pembina, peneliti, pengawas dan pelaksana sistem sanksi perpajakan. Pada hakikatnya, pengenaan sanksi perpajakan diberlakukan untuk menciptakan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Dengan kata lain, sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma. Undang-undang perpajakan mencantumkan kewajiban wajib pajak untuk membayar pajaknya, jika tidak memenuhi kewajiban tersebut maka ada sanksi yang dikenakan kepada wajib pajak tersebut. Sanksi yang dikenakan sesuai perundang-undangan perpajakan dapat berupa sanksi administrasi denda, bunga hingga sanksi pidana. Sanksi administrasi perpajakan merupakan pengenaan denda, bunga atau kenaikan atas ketidakpatuhan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban administrasi perpajakan. Dalam hal penagihan sanksi berupa denda dan bunga, Direktorat Jenderal 2

6 Pajak menetapkan peraturan dalam Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP) terkait surat yg berfungsi menagih denda maupun bunga pajak, yaitu Surat Tagihan Pajak (STP). Sanksi administrasi bukan sebagai penghukum wajib pajak, tetapi untuk mengingatkan wajib pajak agar lebih berhati-hati dalam menghitung, melaporkan maupun membayar pajaknya. Direktorat Jenderal Pajak telah menetapkan undang-undang yang berlaku untuk mengatur sanksi administrasi atas telat pelaporan SPT serta keterlambatan pembayaran SPT Masa baik normal maupun pembetulan dalam Undang-Undang Ketentuan Umum (UU KUP). Berdasarkan latar belakang diatas, dalam Tugas Akhir Studi (TAS) penulis tertarik mengangkat studi kasus Surat Tagihan Pajak (STP) atas sanksi administrasi pasal 7, pasal 8 ayat (2a), dan pasal 9 ayat (2a) UU KUP pada PT. ABC yang merupakan salah satu klien dari PT. Konsultama Anugerah Bali. Atas studi kasus tersebut dapat dirumuskan suatu rumusan masalah yaitu Bagaimanakah Tata Cara Perhitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Surat Tagihan Pajak (STP) Atas Sanksi Administrasi Pajak Pasal 7, Pasal 8 Ayat (2a), dan Pasal 9 Ayat (2a) pada PT. ABC. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Surat Tagihan Pajak (STP) atas sanksi administrasi pajak pasal 7, pasal 8 ayat (2a), dan pasal 9 ayat (2a) pada PT. ABC. 3

7 1.3 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan mampu menjadi perbandingan antara materi yang didapatkan di bangku perkuliahan dengan keadaan perusahaan yang sesungguhnya, serta menambah wawasan materi mengenai denda dan bunga pajak. 2) Kegunaan Praktis (1) Bagi Mahasiswa Bagi mahasiswa diharapkan penelitian ini mampu memperkaya wawasan pengetahuan yang berkaitan dengan sanksi administrasi pajak terutama pasal 7, pasal 8 ayat (2a), dan pasal 9 ayat (2a) UU KUP. (2) Bagi PT. ABC Bagi PT. ABC diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat menyelesaikan permasalahannya terkait sanksi administrasi pajak terutama pasal 7, pasal 8 ayat (2a), dan pasal 9 ayat (2a) UU KUP. 1.4 Sistematika Penulisan Agar lebih mudah dalam pembahasan materi yang ada di dalam Tugas Akhir Studi ini, maka sistematika penulisan laporan ini dapat disajikan sebagai berikut: 4

8 Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,tujuan, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Bab ini memuat tentang landasan teori yang mendukung pembahasan penelitian dalam menganalisa masalah meliputi teori-teori mengenai pengetian Surat Tetapan Pajak (STP), fungsi STP, penyebab diterbitkannya STP, jenis denda dan bunga dalam STP, serta penjelasan terkait pasal 7, pasal 8 ayat (2a), dan pasal 9 ayat (2a) UU KUP. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini berisikan gambaran umum daerah atau deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan yang berisi simpulan berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan dapat ditarik simpulan yang berguna bagi wajib pajak di masa mendatang. 5