Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

Transkripsi

1 Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak dijelaskan bahwa Pengampunan Pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Banyak harta warga negara Indonesia yang ditempatkan di luar wilayah Indonesia yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menambah penerimaan pajak dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional, namun belum dilaporkan kepada Otoritas Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata cara pengajuan pengampunan pajak (tax amnesty) wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Wajib Pajak datang ke Kantor Pelayanan Pajak untuk mendapatkan informasi dan menghitung serta membayar uang tebusan. Menyampaikan Surat Pernyataan Harta ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dan Wajib Pajak akan mendapatkan tanda terima. Surat Keterangan Pengampunan Pajak diterima oleh Wajib Pajak dalam jangka waktu 10 hari kerja terhitung sejak tanda terima diperoleh. Pelaporan wajib bagi peserta pengampunan pajak selama 3 tahun terhitung dari Surat Keterangan Pengampunan Pajak diterbitkan. Kata Kunci: Pengampunan Pajak (Tax Amnesty), Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri v

2 DAFTAR ISI Isi Halaman LEMBAR JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA Landasan Teori Pengertian Pajak Fungsi Pajak Subjek Pajak Pengertian Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Subjek dan Objek Pengampunan Pajak Tarif Pengampunan Pajak Kewajiban Pelaporan Pengampunan Pajak BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Objek Penelitian Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian Sejarah Berdirinya Perusahaan Bidang Tugas/Kegiatan Institusi Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan Pembahasan Hasil Penelitian Persyaratan Pengampunan Pajak vi

3 4.2.2 Alur Pengajuan Pengampunan Pajak Prosedur Pelaporan Pengampunan Pajak Sanksi Pengampunan Pajak BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN vii

4 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 4.1 Struktur Organisasi Firma Harianto dan Associates Alur Pengajuan Pengampunan Pajak viii

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-03/PJ/2017 Tentang Tata Cara Pelaporan dan Pengawasan Harta Tambahan Dalam Rangka Pengampunan Pajak Surat Pernyataan Harta Untuk Pengampunan Pajak Daftar Rincian Harta dan Utang Lampiran Surat Permohonan Pengampunan Pajak Surat Pernyataan Tidak Mengalihkan Harta Tambahan yang Telah Berada Di Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ke Luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Surat Pengakuan Kepemilikan Harta Surat Pernyataan Mengalihkan dan Menginvestasikan Harta Tambahan Surat Pernyataan Mencabut Permohonan dan/atau Pengajuan Surat Permohonan Pencabutan Atas Permohonan dan/atau Pengajuan Upaya Hukum Permintaan Informasi Tertulis Mengenai Jumlah Pajak yang Tidak atau Kurang Dibayar atau Tidak Seharusnya Dikembalikan Surat Keterangan Bebas PPh Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan Surat Keterangan Bebas Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas Saham ix

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh wajib pajak yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Yang dimaksud wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pajak juga memiliki peranan penting sebagai sumber penerimaan Negara. Penerimaan pajak yang semakin besar maka kemampuan Negara untuk membiayai pembangunan akan bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan penerimaan pajak yang terus meningkat, diperlukan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dengan mengoptimalkan semua potensi dan sumber daya yang ada. Berdasarkan data dari Direktur Jenderal Pajak, pada tahun 2015 kontribusi pajak penghasilan orang pribadi di Indonesia hanya sebesar 17,5% dari total penerimaan negara merupakan jumlah yang sangat kecil, jika dibandingkan dengan negara maju yaitu sebesar 74,5%. Dari data dan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan pajak orang pribadi masih sangat rendah. Oleh karena itu, pajak penghasilan orang 1

7 pribadi menjadi salah satu fokus yang hendak ditingkatkan penerimaan perpajakannya. Pemerintah memberikan kepercayaan terhadap wajib pajak untuk melaporkan sendiri kewajiban perpajakannya. Banyak harta warga negara Indonesia yang ditempatkan di luar wilayah Indonesia yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menambah penerimaan pajak dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional, namun belum dilaporkan kepada Otoritas Pajak. Hal ini dapat terdistribusikan apabila diciptakan sistem perpajakan yang lebih berkeadilan dan berkepastian hukum. Salah satu cara untuk meningkatkan penerimaan pajak tanpa menambah beban pajak baru kepada masyarakat, dunia usaha, dan para pekerja adalah melalui program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty). Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak dijelaskan bahwa Pengampunan Pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Dengan adanya tax amnesty maka ada potensi penerimaan yang akan bertambah dalam APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Agar lebih dikenal oleh masyarakat Pengampunan Pajak memiliki slogan yaitu Ungkap, Tebus, Lega. Ungkap adalah sebuah pernyataan dari wajib pajak untuk bersedia melaporkan seluruh kekayaannya, baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, untuk usaha maupun 2

8 bukan untuk usaha, yang berada di dalam dan/atau di luar Negeri, yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan terakhir. Tebus adalah pembayaran sejumlah uang ke kas negara untuk mendapatkan Pengampunan Pajak berupa pelepasan hak negara untuk menagih pajak yang seharusnya terutang dari pengungkapan kekayaan yang dilakukan oleh wajib pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak. Lega adalah sebuah perasaan yang nantinya akan menaungi wajib pajak manakala mereka telah memanfaatkan Pengampunan Pajak. Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tata cara pengajuan tax amnesty wajib pajak orang pribadi dalam negeri? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara pengajuan tax amnesty wajib pajak orang pribadi dalam negeri. 1.3 Kegunaan Penelitian 1) Secara Teoritis Kegunaan penelitian ini dilihat secara teoritis yaitu diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk menyumbangkan pemikiran dalam pengetahuan terutama pengetahuan tentang perpajakan dan pengampunan pajak pada umumnya, dan menambah wawasan keilmuan 3

9 khususnya bagi masyarakat ataupun wajib pajak tentang tata cara pengajuan tax amnesty pada umumnya. 2) Secara Praktis Kegunaan penelitian ini dilihat secara praktis yaitu penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan bahan referensi bagi wajib pajak orang pribadi untuk melakukan pengajuan pengampunan pajak (tax amnesty) dalam negeri. 1.4 Sistematika Penulisan Agar lebih mudah dalam pembahasan materi Laporan Tugas Akhir Studi ini, maka sistematika penulisan laporan ini disajikan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah dan pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka Bab ini menguraikan tentang landasan teori, yaitu konsep/teori yang relevan dari penelitian yang terkait. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel dan definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. 4

10 Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang bagian akhir laporan yang berisi simpulan dan saran. 5