- BI Rate ditahan 6,75%. - MEDC terima USD 35 juta dari MIRA. - PTBA baigkan dividen final Rp. 456,37

dokumen-dokumen yang mirip
- Laba bersih ENRG Q Rp. 14,4 miliar. - Laba AALI naik 140%. - Pemerintah inginkan deviden TLKM 55%.

- Laba UNTR Q naik 43%. - Laba BBNI Q naik 22%. - S&P turunkan prospek utang Jepang

- AALI bagi deviden Rp. 640 per saham. - Laba WIKA Q naik 45%. - Laba BMRI Q naik 88%. GRAFIK IHSG

- INTP bagi dividen Rp. 263 per lembar saham. - IPO Salim Ivomas Rp AKRA bagi dividen Rp. 2 per saham.

- UNTR bagi dividen Rp. 270 per saham. - Jaya Agra IPO Rp per saham. - April 2011 deflasi 0,31% GRAFIK IHSG

- Laba KRAS turun 73,16%. - Penjualan UNTR naik 58,6%. - Laba bersih PTBA naik 78,9%.

- BBRI bagi deviden Rp. 70,04 per saham. - DLTA bagi deviden Rp per saham. - Laba ASII Q naik 43%

- TLKM bagi dividen Rp. 295,84 per saham. - BBTN bagi dividen Rp. 21 per saham. - UNVR bagi dividen Rp. 344 per saham.

- PDB kuartal I tumbuh 6,5%. - Harga komoditas penurunan terbesar sejak Salim Ivomas IPO 20% saham akhir Mei 2011.

- Metland IPO Rp Rp Laba BBRI Q diperkirakan naik 58%. - ADRO bagi deviden Rp. 30,4 per saham.

- SCMA bagi dividen Rp. 260 per saham. - RALS bagi dividen Rp. 30 per saham. - MDRN bagi dividen Rp. 10 per saham.

- LPPF bagikan dividen Rp. 46,25 per saham. - Laba bersih WIKA naik 33,7%. - Pacific Asia tambah kepemilikan saham LPKR

- Laba AALI 1H 2011 naik 98%. - MEDC dapat kredit USD 150 juta dari BBNI. - Laba BKSL naik 126%.

- ENRG kontrak 6 tahun penjualan gas ke PLN. - DOID transaksi material dengan BRAU. - TBIG bagikan dividen Rp. 25 per saham.

- TINS akan akuisisi tambang batubara. - KIAS akan melakukan kuasi reorganisasi. - UNSP dapat pinjaman dari empat bank.

- BNBR akan kuasi reorganisasi. - S&P pangkas peringkat utang Yunani menjadi B - Ekspor timah April 2011 naik 7,25%

- EXCL tunda pecepatan bayar utang. - BBNI dapat fasilitas pinjaman USD 50 juta. - KRAS bagi dividen Rp. 6 per saham.

- Inflasi Juni 0,55%. - Cadangan Devisa RI Capai USD 119 Miliar. - IPO Visi Media Asia Diundur September 2011.

- AKRA bayar dividen Rp. 200 per saham. - Laba ELTY naik 100%. - CMNP akan private placement 10% saham. GRAFIK IHSG

- Dana yg dihimpun pasar modal capai Rp. 49,27 T. - TLKM buyback saham di Rp DEWA jual anak usaha USD 80 juta.

- AISA laba bersih 2010 naik 100,7%. - Industri semen tumbuh 6,9%. - INDY tambah modal 10%. GRAFIK IHSG

- Inflasi Mei 0,12 %. - Moody s pangkas peringkat kredit Yunani. - Reignwood jaminkan 16% saham ENRG.

- DOID right issue di Rp. 900 per saham. - SIMP listing perdana hari ini. - INDY bagi dividen Rp. 26 per saham.

- INTA stock split 1:5 3 Juni Laba bersih SIPD Q naik 90% -.BI & BEI tetap buka 3 Juni 2011.

BEI STATISTIC HIGHLIGHT

- BNBR kurangi saham BTEL menjadi 30%. - SMGR bangun pabrik di Papua USD 150 juta. - UNTR akan membeli 60% saham Duta Nurcahya.

- Harga IPO J. A Wattie Rp. 500 per lembar saham. - Kuasi reorganisasi BNBR diundur II/ Fitch pangkas peringkat utang Yunani.

- BUMI bagi dividen Rp. 41,78 per saham. - TKIM bagi dividen Rp. 15 per saham. - GGRM bagi dividen Rp. 880 per saham.

- JSMR bagi dividen Rp. 105,68 per lembar saham. - ANTM bagi dividen Rp. 70,71 per lembar saham. - LPS tahan tingkat bunga penjaminan.

- ITMG bagi dividen interim Rp per saham. - MYOH akan right issue Rp. 420 per lembar saham - Inflasi Agustus 0,93%.

- HEXA bagi dividen USD 0,0205 per saham. - Anak usaha SSIA dapat pinjaman USD 32 juta. - Grup Pikko akuisisi 68,01% saham RODA.

- Chandra Asri (TPIA) right issue. - PBRX stock split 1:4 - MEGA bagi dividen tunai Rp. 157,2 per saham.

- Laba bersih ITMG naik 53.09%. - ENRG akan non-hmetd 10% saham. - Laba ANTM naik 32%. GRAFIK IHSG

- UNTR akuisisi Bukit Enim Energy. - ADRO teken fasilitas pinjaman USD 750 juta. - BNII tambah saham di WOMF.

- BKSL right issue di Rp. 117 per saham. - JSMR percepat pembayaran dividen 13 Juli. - Pendapatan WINS diproyeksikan lampaui target.

- IMF Kucurkan USD5,4 Miliar ke Portugal - DPNS Temukan Batubara - Produksi CPO AALI Naik 19,7% - Pemerintah Naikkan Cukai Rokok 12,2% GRAFIK IHSG

- TPIA bagi dividen interim Rp. 14,5 per saham. - PGAS akan tambah pasokan gas untuk industri. - BWPT bayar dividen final Rp. 9 per saham.

- Laba SMGR kuartal naik 10%. - Produksi Toyota turun 50%. - KPIG raih proyek Rp. 8,43 triliun.

- Laba BDMN semester I 2011 naik 3%. - TLKM telah buyback 52 juta saham public. - MTLA dapat pinjaman Rp. 150 M dari BMRI.

- UNVR jual merek TARO ke AISA Rp. 200 M. - Laba PTRO semester I/2011 turun 4,8%. - SIMP raih laba Rp. 855 Miliar. GRAFIK IHSG

- ADRO danai pelabuhan USD 100 Juta. - ASRI ekspansi lahan Rp. 500 Miliar. - Realisasi capex SGRO 9,9% GRAFIK IHSG

- SMGR anggarkan Rp. 1 T untuk akuisisi batubara. - TLKM anggarkan Rp. 1 T untuk akuisisi. - Promotor musik Big Daddy akan IPO.

- ADHI bagi dividen Rp. 32,35 per saham. - BUMI jajaki jual obligasi Vallar. - TOTO bayar dividen final Rp. 800 per saham.

- Cadangan devisa RI tembus USD 120 M. - BDMN akan right issue. - Market share UNTR meningkat hingga 51%.

- SMGR jajaki akuisisi KP batubara. - BIPI incar 10% saham BULL. - Laba APEX 1H 2011 naik 803%.

- Right issue BDMN disetujui RUPSLB. - DKFT akan right issue seharga Rp INDY refloating PTRO September 2011.

- BI Rate tetap 6,75%. - BBCA bagi dividen Rp. 112,5 per saham. - WIKA bagi dividen Rp. 16,2 per saham. GRAFIK IHSG

- INTP siapkan USD 100 juta untuk bangun pabrik - Solusi Tunas patok harga IPO Rp SMR Utama tawarkan harga IPO Rp. 600.

- UNTR incar batu bara 7 ton. - Laba Metland 1H 2011 naik 183,61%. - ADRO danai PLTU USD 230 juta. GRAFIK IHSG

- ADRO akan kuasai Bhakti Energy. - UNSP akan bayar obligasi dengan saham. - SMGR jajaki obligasi USD 500 juta. GRAFIK IHSG

- ADHI & Goldstar menang tender USD 1,5 M. - SCMA bagi dividen interim Rp. 205 per saham. - LPKR bagi dividen Rp. 4,33 per saham.

- S&P turunkan peringkat utang AS menjadi AA+. - RUPSLB BNBR untuk kuasi reorganisasi Okt 11 - IPO Golden Energy mundur awal 2012.

- Utang AS tembus 100% dari PDB. - Laba SCMA naik 81,82%. - ANTM tunjuk konsorsium BMRI.

- Laba PTBA diprediksi naik 65,2%. - Pendapatan ELTY naik 30%. - Laba IGAR naik 20%.

- Laba 1H 2011 BLTA turun 12%. - ISAT rampungkan penjualan 4000 menara. - BNBR siapkan opsi penurunan nilai obligasi.

- IMAS beli saham MASA sebanyak 1,1%. - WIKA-Cheng-Da tangani EPC Rp. 1,3 Triliun. - BTEL kaji emisi obligasi.

- IPO, Atlas Resorces akan lepas 17% saham. - Moody s pangkas rating utang Portugal. - CTRP dapat pinjaman Rp. 1,5 Triliun.

- Laba TPIA 1H 2011 naik 15%. - INTA raih pemeanan alat berat USD 25,3 juta. - GZCO ekspansi lahan Rp. 350 miliar. GRAFIK IHSG

- PT. Solusi Tunas Pratama IPO akhir September. - INTA jajaki obligasi Rp. 1,3 T Q BRMS tender offer di Rp. 840.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

- Penjualan BUMI diperkirakan naik 27%. - KIJA tidak akan tunda akuisisi. - PLN Enjiniring IPO kuartl I GRAFIK IHSG

- ANTA akan delisting. - INTA akan right issue USD 500 Juta. - UNVR ekspansi Rp. 400 Miliar. GRAFIK IHSG

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di era globalisasi ini memiliki pengaruh yang

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

Juni 2017 RESEARCH TEAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Tingkat Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar dan Indeks

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

Monthly Market Update

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PENGUMUMAN KINERJA KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2017 (tidak diaudit)

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi management accounting. Literatur cost accounting, menjelaskan 2

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN. Sektor energi memiliki peran penting dalam pembangunan. Sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan, harus dilakukan

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Indonesia Outlook

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

PRUlink Quarterly Newsletter

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

MARKET OUTLOOK OKTOBER 2013: FLAT SAMPAI AKHIR TAHUN (?) PT. Universal Broker Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat subprime mortgages (kredit perumahan) yang berimbas ke sektor

Februari 2017 RESEARCH TEAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

Transkripsi:

RISET HARIAN Jumat, 10 Juni 2011 HIGHLIGHT BEI STATISTIC - BI Rate ditahan 6,75%. - MEDC terima USD 35 juta dari MIRA. - PTBA baigkan dividen final Rp. 456,37 GRAFIK IHSG ^JKSE (3,825.64, 3,829.81, 3,797.16, P 3,806.19, -19.6340) s ~ X s s P S ~ P P ~ X s P Strong P S Bull ~ ng ll S OStrong Bull ~ X Strong Bull O s X O ~ B ~ 3850 3800 3750 3700 3650 TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE 3600 25 2 May 9 16 23 30 6 June MARKET PREVIEW Sebagaimana yang telah diperkirakan, perdagangan saham masih didominasi aksi jual pelaku pasar, dipicu minimnya berita positif di pasar. Namun beberapa saham yang memiliki isu individual menarik masih membukukan penguatan terbatas. Pergerakan indeks komposit masih berjuang untuk bisa menembus level resisten di 3855. Tekanan jual kemarin terutama melanda saham perbankan dan saham Grup Astra, membuat IHSG ditutup turun 19 poin ke posisi 3806,187. Asing kembali melakukan penjualan bersih hingga Rp.695 miliar. Nilai penjualan asing pekan ini sudah mencapai Rp.1,44 triliun. Namun demikian posisi rupiah terhadap dolar AS masih relatif kuat di kisaran Rp.8500. Kondisi ini membuat kekhawatiran akan mulai terjadinya pembalikan dana asing tidak beralasan. Sebaliknya diperkirakan para fund asing kemungkinan besar akan kembali masuk ke pasar saham Indonesia mengingat kondisi fundamental ekonomi nasional yang prospektif. Sementara itu tadi malam indeks Dow Jones mengalami technical rebound setelah lima hari perdagangan terkoreksi. Indeks Dow ditutup naik tipis 0,63% ke posisi 12124,36. Penguatan indeks saham di AS juga dialami di kawasan Eropa. Harga sejumlah komoditas seperti logam dan minyak juga mengalami penguatan kembali. Kondisi pasar yang lebih baik ini kemungkinan besar akan berdampak positif bagi perdagangan saham hari ini. Sementara kekhawatiran akan prospek pertumbuhan ekonomi AS terabaikan oleh berita mengecilnya defisit perdagangan AS dengan sejumlah mitra utamanya. Dari dalam negeri, seperti telah diduga sebelumnya, Bank Indonesia (BI) kemarin kembali mempertahankan BI Rate di 6,75%. Hari ini perdagangan diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi dengan kecenderungan penguatan terbatas. Saham-saham energi, tambang logam dan perbankan berpotensi rebound.sementara level support di 3801 masih bisa bertahan, dengan resisten ada di 3855. IHSG support 3780-3801 ; resisten di 3855-3872 GLOBAL MARKET COMMODITIES DUAL LISTED STOCK EXCHANGE MARKET

BERITA TERKINI BI Rate Masih Ditahan 6,75%. Bank Indonesia (BI) masih menahan BI Rate di level 6,75%. Keputusan ini diambil karena masih mewaspadai sejumlah risiko yang berpotensi memberikan tekanan pada stabilitas ekonomi. BI terus mewaspadai sejumlah risiko yang berpotensi memberikan tekanan pada stabilitas ekonomi khususnya masih berlnjutnya aliran modal asing, kuatnya permintaan domestik dan meningkatnya tekanan inflasi di 2012. Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memandang kondisi perekonomian terus meningkat yang disertai dengan berlanjutnya aliran masuk modal asing dan tren penguatan rupiah.(detikcom) Mei, Penguatan Rupiah Capai 0,33%. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan tren apresiasi nilai tukar rupiah masih akan terus berlanjut meskipun pada tingkat yang lebih terbatas. Hal ini sejalan dengan berlanjutnya aliran masuk modal asing. Pada Mei 2011, nilai tukar rupiah menguat 0,33 persen (ptp) ke level Rp 8.536 per USD dengan votalitas yang tetap terjaga.penguatan rupiah yang sejalan dengan tren apresiasi mata uang di kawasan Asia tersebut sejauh ini tidak memberikan tekanan pada kinerja ekspor. (Okezone) Bank Sentral Inggris Pertahankan Suku Bunga di 0,5%. Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga acuan ke level terendah. Pemulihan ekonomi masih membuat para pembentuk kebijakan fokus pada pertumbuhan ekonomi. Komite Kebijakan Moneter memutuskan bunga tetap bertahan di level 0,5%. Keputusan ini sama seperti yang telah diprediksi 55 ekonom dalam survei Bloomberg. (Kontan Online) PTBA Akan Bayar Dividen Final Rp 456,37 Per Saham. Tahun ini, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan pembagian dividen total sebesar 60% dari laba tahun 2010. Itu artinya PTBA akan membagikan dividen senilai Rp 523,12 per saham, atau total sejumlah Rp 1,205 triliun. Sebelumnya PTBA sudah membagikan dividen interim senilai Rp 66,75 per saham pada 29 Desember 2010. Maka, sisa dividen final yang masih akan dibayarkan kepada pemegang saham senilai Rp 456,37 per saham. (Kontan Online) Bentoel Bagi-bagi Dividen Rp 26 per Lembar Saham. PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) menetapkan dividen final Rp 26 per lembar untuk laba tahun buku 2010. Pembagian dividen terlaksana pada 20 Juli 2011. Total dividen final setara dengan Rp 188,2 miliar atau 86% dari laba tahun lalu, Rp 218,621 miliar. Laba ditahan sekitar Rp 30,4 miliar dialokasikan perseroan usai persetujuan dari pemegang saham. Ada pula alokasi untuk remunerasi untuk dewan Komisaris RMBA sebesar Rp 846,55 juta. (Detikcom) MEDC Terima US$ 35 Juta Atas Penjualan Piutang MIRA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menerima pembayaran US$ 35 juta dari Northem Edge Investment Ltd (NEIL) atas penjualan piutang PT Mitra International Resources Tbk (MIRA). Perjanjian pembayaran tersebut diterima pada 7 Juni 2011. Pembayaran piutang ini berdasarkan guaranteed secured bonds yang diterbitkan Sabre Systems International Pte Ltd (SSI) terkait sebagian pembayaran dari penjualan saham PT Apexindo Pratama Duta milik MEDC kepada MIRA pada September 2008. Pada 9 Juni 2008 MEDC meneken perjanjian jual beli saham dengan MIRA untuk menjual 48,72% saham MEDC di Apexindo seharga Rp 2.450 per saham. Nilai keseluruhan transaksi mencapai US$ 340,89 juta dan dibayar dalam beberapa bagian. Sejumlah US$ 272 juta dibayar tunai pada saat transaksi di bulan September 2008. Kemudian, sebanyak US$ 68,2 juta dibayar melalui guaranteed secured bonds terbitan anak usaha MIRA, SSI. Surat utang tersebut jatuh tempo pada September 2009. Menyusul gagal bayar oleh SSI dan gagalnya proses restrukturisasi, MEDC akhirnya menandatangani perjanjian jual beli guaranteed secured bonds dengan NEIL untuk pembayaran kas sebesar US$ 35 juta. Merujuk laporan keuangan 2010, MEDC telah melakukan pencadangan atas piutang MIRA. Alhasil, dengan pembayaran dari NEIL, MEDC bakal membukukan pendapatan sekitar US$ 1 juta. (Kontan Online) Unilever Relokasi Pabrik Sabun Dari Jerman ke Indonesia. Unilever, perusahaan consumer goods dunia ini merelokasi pabrik sabun dari Jerman ke Indonesia. Produksi sabun itu selain akan dipasarkan di pasar dalam negeri juga diekspor ke negara di kawasan regional Asean. Relokasi pabrik dilakukan karena pabrik sabun di Jerman sudah ditutup karena tidak efisien. Indonesia dinilai tepat untuk lokasi relokasi karena konsumen yang besar dan juga dekat dengan bahan baku. Selanjutnya pabrik sabun itu akan dibangun di Rungkut, Jawa Timur. (Kontan Online) Danai Dapex, INAF Dapat Pinjaman Dari Bank Mandiri. Tahun ini PT Indofarma Tbk (INAF) akan menganggarkan Rp 36 miliar untuk belanja modal atau capitel expenditure (Capex). Menurut Djakfarudin Junus, direktur utama INAF, sumber capex itu dianggarkan sebagian besar atau 85% berasal dari pinjaman. Sedangkan sisanya berasal dari kas internal. Saat ini INAF sudah berkomitmen dengan Bank Mandiri bekerja sama dalam hal pendanaan. Rencananya penggunaan dana capex itu akan digunakan untuk membangun pabrik baru di Cibitung. (Kontan Online)

SAHAM PILIHAN PTBA 20800-21500. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) tahun ini menargetkan produksi dan pembelian batubara mencapai 17,57 juta ton naik 35% dari tahun 2010 sebanyak 13,02 juta ton. Sedangkan target penjualan tahun ini sebesar 16,88 juta ton, tumbuh 30% dari realisasi penjualan tahun 2010 sebanyak 12,95 juta ton. Sedangkan harga jual rata-rata batubara perseroan tahun ini diperkirakan naik 21%. Pada kuartal pertama tahun ini perseroan berhasil menaikkan harga jualnya kepada pelanggan utamanya yakni PLN sebesar 25,7% mencapai Rp.746.800/ton dibandingkan tahun lalu sebesar Rp.593.500/ton. Selain dari batubara, kinerja perseroan juga bakal ditopang oleh masuknya perseroan dalam bisnis pembangkit listrik. Perseroan saat ini tengah menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik di Tanjung Enim sebesar 3x10MW yang saat ini telah selesai 85%. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan PLTU Tarahan 2x8MW, Banjarsari sebesar 2x100 MW, dan sejumlah pembangkit listrik Mulut Tambang seperti di Tanjung Enim dengan kapasitas 2x300 MW dan 2x600 MW, Peranap Riau sebesar 2x300 MW dan di Madura 2x200 MW. Tahun ini pendapatan perseroan diperkirakan akan tumbuh 47,5% mencapai Rp.11,66 triliun dan laba bersih diproyeksikan tumbuh 77% mencapai Rp.3,55 triliun. Tahun lalu laba perseroan turun 26,37% akibat turunnya harga jual rata-rata batubara perseroan. PTBA sepanjang kuartal pertama tahun ini (1Q11) membukukan pertumbuhan laba bersih 104% mencapai Rp.760 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 (1Q10) sebesar Rp.373 miliar. Penjualan batubara PTBA 68% tertuju pada pasar domestik dengan pelanggan utama PLN. Perseroan telah menyepakati kenaikan harga jual rata-rata batubaranya dengan PLN sebesar 21% (yoy) mencapai Rp.777.000/ton. Tahun lalu harga jual batubara perseroan rata-rata Rp.612.366/ton untuk pasar domestik dan USD67,5/ton untuk pasar ekspor. Saat ini saham PTBA ditransaksikan dengan PE 13,5x proyeksi laba bersih 2011 dengan EPS diperkirakan Rp.1546,65. Secara historis tahun lalu harga saham, PTBA rata-rata ditransaksikan dengan PE 20,7x. Dengan PE hanya berkisar 13,5x, harga saham PTBA relatif lebih murah ketimbang saham emiten batubara lainnya yang ditransaksikan dengan PE berkisar 14x-16x. Perseroan juga akan membagikan dividen tunai tahun buku 2010 sebesar 60% laba bersih atau mencapai Rp.523,12/saham. Desember lalu perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp.66,7/saham sehingga sisa dividen yang akan dibagikan mencapai Rp.456,4/saham. Kemarin harga saham PTBA ditutup di Rp.20.950. Pada harga tersebut dividen yield yang berpotensi diperoleh 2,17%.Maintain Buy.

SAHAM PILIHAN TLKM 7400-7850. Harga saham TLKM dalam beberapa sesi perdagangan terakhir cenderung melemah dari Rp.7750 pada awal Juni 2011 menjadi Rp.7450 pada perdagangan kemarin. Pelaku pasar tampaknya belum banyak tergerak untuk mengakumulasi saham perseroan, masih menanti perkembangan kinerjanya pada paruh pertama tahun ini. Namun demikian harga saham TLKM berpeluang rebound dalam waktu dekat menyusul rencana perseroan membagikan dividen dalam jumlah yang relatif besar. TLKM akan membgaikan dividen final sebesar Rp.295,84/ saham dan tanggal cum dividen Senin depan (13/6). Pada harga Rp.7450, potensi dividen yield hampir 4%. Selain rencana pembagian dividen, perseroan juga akan melakukan buy-back atas sahamnya di pasar. Ini tentunya akan berdampak positif bagi penguatan harga sahamnya. Tahun ini laba TLKM diperkirakan tumbuh 8,32% mencapai Rp.12,50 triliun, meskipun sepanjang 1Q11, laba bersih hanya tumbuh 1,25% mencapai Rp.3,82 triliun dibandingkan periode yang sama (1Q10) Rp.3,78 triliun. Pendapatan usaha 1Q11 tumbuh 2,14% mencapai Rp.16,70 triliun. Pada harga saat ini, saham TLKM ditransaksikan dengan PE 12x menggunakan proyeksi laba tahun 2011 sebesar Rp.620. Harga sahamnya tersebut masih lebih murah ketimbang saham emiten telekomunikasi seperti ISAT dan EXCL yang saat ini ditransaksikan dengan masing-masing PE 23x dan 13x. Secara technical harga saham perseroan dalam jangka pendek akan kembali berpeluang menembus Rp.7850 dengan support ada di Rp.7400. Pada valuasi PE ratarata 16x, harga saham TLKM ditargetkan mencapai Rp.10000 untuk satu tahun ke depan. Level terbaik melakukan pembelian di bawah harga Rp.7400. Maintain Buy. Perhatikan : BUMI 3400-3650 MEDC 2450-2600 BMRI 6900-7250 ANTM 2100-2250 INCO 4625-4800 TINS 2550-2775 JPFA 4300-4700 KRAS 1120-1200

TECHNICAL VIEW

CORPORATE ACTION

INFO DIVIDEN

JADWAL RUPS

PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3 rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021-726 3969 (H) Fax : 021-571 0895 E-mail : cs@firstasiacapital.com BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021-319 31811 Fax : 021-319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411-313 122 Fax : 0411-311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561-767 839 Fax : 0561-761 056 Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.