- DOID right issue di Rp. 900 per saham. - SIMP listing perdana hari ini. - INDY bagi dividen Rp. 26 per saham.

Transkripsi

1 RISET HARIAN Kamis, 9 Juni 2011 HIGHLIGHT BEI STATISTIC - DOID right issue di Rp. 900 per saham. - SIMP listing perdana hari ini. - INDY bagi dividen Rp. 26 per saham. GRAFIK IHSG TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE MARKET PREVIEW Di tengah meningkatkan ketidakpastian akan prospek recovery ekonomi global, perdagangan saham seakan kehilangan daya dorong untuk menguat lebih jauh. Aksi beli pelaku pasar mulai tertahan. Sebaliknya mulai meningkat aksi ambil untung terutama terlihat pada sejumlah saham unggulan seperti ASII, TLKM, dan BMRI dan saham Grup Bakrie yang dalam beberapa pekan mengalami penguatan signifikan. Minimnya berita positif dan perkembangan bursa global yang kurang kondusif serta penjualan asing yang terus berlangsung membuat IHSG sulit bertahan di teritori positif. IHSG kemarin ditutup turun 17 poin ke posisi 3825,821. Asing kemarin kembali mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.119,81 miliar. Ini merupakan hari ketiga dalam pekan ini dimana asing terus melakukan penjualan hingga mencapai sekitar Rp.747 miliar. Hari ini perdagangan saham diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang yang relatif sempit sekitar 30 poin dengan kecenderungan mixed. Aksi beli selektif masih akan mewarnai perdagangan namun dengan range yang tipis. Pelaku pasar lebih banyak melakukan pola trading memanfaatkan sejumlah isu individual emiten. Kisaran level support masih di 3801 dengan resisten di Apabila level ini berhasil tertembus dengan arus dana yang meningkat, pasar akan kembali optimis dan IHSG berpeluang mencapai level Namun apabila sebaliknya, tekanan jual akan kembali terjadi dan target support IHSG akan kembali diuji di IHSG GLOBAL MARKET COMMODITIES DUAL LISTED STOCK EXCHANGE MARKET

2 BERITA TERKINI SMART Bagi Dividen Rp 150 per Lembar. Pemegang saham PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) membagikan dividen sebesar Rp 150 per saham atau 34% dari laba bersih di 2010 yang sebesar Rp 1,26 triliun. Para pemegang saham juga menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dalam rangka mengalihkan kekayaan perseroan atau menjadikan jaminan utang kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak. Dalam kesempatan itu disampaikan, selama kuartal I-2011 SMART telah mengantongi laba bersih Rp 584 miliar, naik 33% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 439 miliar. (Detikcom) Indika Bagi Dividen Rp 26 per Lembar. PT Indika Energy Tbk (INDY) berencana membagi dividen final Rp 26 per lembar saham untuk periode tahun buku Total dividen final setara dengan Rp 135,4 miliar. Pemegang saham sepakat membagikan sisa dividen Rp 26 per lembar. Sebelumnya, INDY telah membagikan dividen interim sebesar Rp 48 per saham. Pembagian dividen interm terlaksana di November 2010, dengan total nilai Rp 249,9 miliar. Total dividen setara dengan 50% laba bersih perseroan di 2010 sebesar Rp 772,7 miliar. Laba perseroan naik tipis 6,48% dibandingkan periode sebelumnya, Rp 725,67 miliar. Pendapatan INDY juga naik signifikan dari Rp 2,486 triliun menjadi Rp 3,765 triliun. Perseroan bersama pemegang saham juga menyetujui perubahan rencana penggunaan dana penawaran umum perdana yang tersisa sebesar Rp 525,9 miliar. (Detikcom) DOID Right Issue. PT. Delta Dunia Makmur Tbk menetapkan harga penawaran umum terbatas di Rp. 900 per saham dengan rasio 5:1. Harga tersebut ditetapkan mendekati batas bawah di level Rp. 850 per saham agar righ issue itu menarik dan memberikan kesempatan investor publik untuk menggunakan haknya. (Bisnis Indonesia). Bukit Uluwatu Alokasikan Rp 106,96 Miliar Bangun Vila Baru di Bintan. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mengalokasikan Rp 106,96 miliar atau 48% dari dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp 222,85 miliar untuk membangun sejumlah vila baru di Bintan, Kepulauan Riau. Alokasi dana tersebut menjadi bagian dari perubahan rencana penggunaan dana hasil IPO yang diusulkan kepada pemegang saham. BUVA akan membangun 50 unit hotel vila dan residensial vila di atas lahan 14 hektare yang terletak di Lagoi Bay, Bintan melalui anak usaha yang baru dibelinya PT Bukit Lagoi. (Indonesia Finance Today) Crossing Saham Rp 2 Triliun, OCBC NISP Rampungkan Merger. PT OCBC NISP Tbk (NISP) rampungkan merger dengan Bank OCBC Indonesia. Transaksi saham tutup sendiri (crossing) senilai Rp 2 triliun difasilitasi PT Bahana Securities. Selama ini, mayoritas saham OCBC Overseas Investment, yang selama ini memegang kuasa saham pengendali di OCBC NISP, dipegang oleh OCBC Bank. Transaksi tutup sendiri itu difasilitasi Bahana di pasar negosiasi sebanyak satu kali. Penjualan dilakukan di harga Rp per lembar, premium 28,7% dari harga penutupan kemarin di Rp per lembar. Jumlah saham yang dipindahtangankan sebanyak lot atau setara dengan lembar saham (17,43%). Total transaksinya mencapai Rp 2,069 triliun. (Detikcom) IPO, Viva Grup Targetkan Rp800 Miliar dari Saham & Waran. PT Visi Media Asia (Viva Media Group) tampaknya akan menerbitkan waran selain saham terkait rencananya untuk melakukan initial public offering (IPO).VIVA menargetkan nilai IPO, dari saham dan waran yang akan diterbitkannya tersebut akan mencapai Rp800 miliar.viva sudah memasukkan dokumen pengajuan IPO tersebut ke Bapepam pertengahan Mei 2011 lalu. Dengan demikian, maka proses IPO tersebut akan berjalan tak lama lagi. Sementara mengenai penjamin emisi (underwriter), perusahaan telah menunjuk Danatama Makmur dan Ciptadana Securities. Sementara Credit Suisse berperan sebagai arranger global. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk meningkatkan bisnis perusahaan, yakni mengembangkan bisnis televisi terestrial, new media, dan internet. (Okezone) Bank Mandiri Kucurkan Kredit Sindikasi Untuk Anak Usaha Petrokimia Gresik. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Indonesia Eximbank akan mulai menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Petro Jordan Abadi (PJA) sebesar US$ 129 juta, kucuran kredit ini untuk penyediaan pupuk yang dapat membantu mendorong produksi pangan nasional. Pinjaman berdurasi 10 tahun ini akan digunakan anak usaha Petrokimia Gresik ini untuk membangun pabrik Unit I asam sulfat berkapasitas ton per tahun, Unit II Asam fosfat dengan kapasitas ton per tahun dan Unit III Gypsum Granulation berkapasitas ton pertahun. Tidak hanya itu, PJA juga membangun unit utilitas dan sarana serta prasarana penunjang operasional pabrik. (Kontan Online)

3 SAHAM PILIHAN HRUM Pasca pelepasan 10% saham HRUM yang dimiliki pihak pengendali PT Karunia Bara Perkasa awal Juni ini, harga sahamnya kemarin menguat, berhasil break Rp9550, dan sempat menyentuh Rp.9800, sebelum ditutup di Rp Pergerakan harga sahamnya kemarin berhasil keluar dari rentang konsolidasinya di kisaran Rp.9200-Rp Sejak listing perdana 6 Oktober 2010 lalu, harga saam HRUM sempat mencapai level tertinggi di Rp.9900 pada transaksi 4 Januari lalu. Volume transaksi sahamnya kemarin meningkat mencapai 27,29 juta saham dibandingkan volume rata-rata hariannya dalam sepekan terakhir yang hanya7,13 juta saham. Penguatan harga sahamnya tersebut sejalan dengan prospek kinerja usahanya yang tumbuh positif tahun ini. Hal ini tercermin dari laba bersih sepanjang kuartal pertama 2011 (1Q11) yang naik 142% mencapai Rp.377 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.156 miliar. Pertumbuhan laba perseroan tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 69% mencapai Rp.1,51 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.894,66 miliar. Pertumbuhan pendapatan tersebut didorong oleh kenaikan volume produksi sebesar 17,65% dan harga jual rata-rata batubara perseroan sebesar 35,79% mencapai USD88,4/ton dari periode yang sama 2010 sebesar USD65,1/ton. Pada harga Rp.9700 harga saham HRUM ditransaksikan dengan PE 14,5x dengan asumsi laba proyeksi 2011 sebesar Rp.669/saham. Berdasarkan rasio PE tersebut, saham HRUM relatif murah ketimbang saham batubara seperti ADRO yang ditransaksikan dengan PE 15,8x, namun masih lebih mahal ketinbang saham BUMI yang saat ini ditransaksikan dengan PE 13x dan PTBA 14x. Pada rata-rata PE 16x, harga saham HRUM berpotensi mencapai Rp untuk jangka menengah dan panjang. Hold MAPI Harga saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), perusahaan retail modern dengan konsumen kelas menengah atas, kemarin ditutup menguat Rp.125 ditutup di Rp Penguatan harga sahamnya tersebut diikuti juga dengan peningkatan volume transaksi yang mencapai 5,70 juta saham dibandingkan rata-rata volume hariannya dalam sebulan terakhir yang hanya 2,31 juta saham. Prospek pertumbuhan laba perseroan tahun ini akan ditopang oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat di atas 6,4%, tingkat inflasi yang relatif rendah, penguatan kurs rupiah atas dolar AS di kisaran Rp.8515/US dolar, dan tumbuhnya pendapatan kelas menengah masyarakat Indonesia. Pendapatan perseroan tahun ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 20% mencapai Rp.5,57 triliun dengan laba bersih sekitar Rp.304 miliar tumbuh 51% dari tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan perseroan tahun ini akan ditopang oleh pertumbuhan 10% sales store dan rencana ekspansi luas lantai stores hingga meter square tahun ini. Penjualan perseroan memasuki kuartal kedua tahun ini akan meningkat dipicu oleh musim tahun ajaran baru, belanja anak sekolah. Diperkirakan penjualan pada 2Q11 akan memberikan kontribusi sekitar 25% terhadap total penjualan tahun ini. Kontribusi terbesar masih pada 4Q yang diperkirakan mencapai 27%. Dengan harga Rp.3500, saham MAPI saat ini ditransaksikan dengan PE 19,5x proyeksi laba tahun 2011 yang diperkirakan sebesar Rp.179,7/saham. Setahun terakhir harga sahamnya tertinggi sempat mencapai Rp Pada harga Rp.3500 dengan PE 19,5x, harga saham perseroan tidak bisa dikatakan murah mengingat PE sektoral di kawasan regionalsaat ini sebesar 19,2x. Secara teknis penguatan harga sahamnya dalam waktu dekat berpeluang menembus level Rp.3625 untuk mencapai target harganya di Rp Perseroan Jumat besok akan mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2010, yang diperkirakan tidak akan besar, sekitar 20% payout ratio dari laba Rp.121 miliar atau sekitar Rp.24/saham. Buy on Weakness

4 SAHAM PILIHAN JPFA Harga saham JPFA kemarin menguat hingga 7% atau Rp.300 ke Rp Volume transaksi sahamnya meningkat mencapai 12,51 juta saham dibandingkan rata-rata volume hariannya sepekan terakhir yang hanya 5,02 juta saham. Setahun terakhir harga sahamnya mencapai harga tertinggi di Rp Penguatan harga sahamnya tersebut dipicu rencana perseroan membagikan dividen tunai tahun buku 2010 sebesar 75% laba bersih atau sebesar Rp.365/saham, meningkat drastis dibandingkan dividen tahun buku sebelumnya yang hanya Rp.5/saham. Pada harga Rp.4400, dividen yield yang berpotensi diperoleh mencapai 8% lebih. Diluar rencana pembagian dividen, kinerja emiten yang terus tumbuh dan valuasi harga sahamnya yang relatif murah juga ikut mendorong penguatan harga sahamnya sejak Februari lalu. Dana kas perseroan juga akan bertambah menyusul efektifnya penjualan anak usahanya PT So Good Food akhir Mei lalu senilai USD100 juta. Perseroan akan fokus pada bisnis poultry, DOC, pakan ternak, dan commercial farm. Penjualan anak usahanya tersebut tidak akan mengganggu pendapatan perseroan tahun ini mengingat kontribusi So Good hanya sekitar 11% terhadap pendapatan perseroan selama ini. Riset harian ini telah merekomendasikan saham ini sejak pertengahan Mei lalu ketika harga masih Rp.3875 dengan target harga Rp.4600, mengingat kinerjanya yang solid. Secara technical harga JPFA bergerak dalam pola up-trend. Sepanjang kuartal pertama 2011 (1Q11), laba bersih JPFA tumbuh 61,2% mencapai Rp.300 miliar dengan marjin bersih mencapai 7,92% naik dari periode yang sama 2010 sebesar 5,50%. Pendapatan perseroan pada 1Q11 naik 11,91% mencapai Rp.3,79 triliun. Tahun ini pendapatan usaha diperkirakan mencapai Rp.15,2 triliun. Dengan asumsi marjin bersih 8% maka laba bersih diperkirakan mencapai Rp.1,19 triliun atau tumbuh 24% dari tahun EPS tahun ini diperkirakan mencapai Rp.577,83. Pada harga Rp.4400 harga saham JPFA ditransaksikan dengan PE 7,6x. Enam bulan terakhir harga saham JPFA ditransaksikan dengan PE antara 5,78x hingga 8,04x. Bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti CPIN, harga JPFA relatif murah karena harga CPIN saat ini ditransaksikan pada PE 13x. Pada PE 8x- 9x, harga saham JPFA dalam waktu dekat berpeluang menuju Rp.4600-Rp Maintain BUY Perhatikan : BUMI ADRO BMRI CPIN RALS UNSP

5 TECHNICAL VIEW

6 CORPORATE ACTION

7 INFO DIVIDEN

8 JADWAL RUPS

9 PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3 rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta Telp : (H) Fax : cs@firstasiacapital.com BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta Telp : Fax : Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta Telp Fax Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar Telp : Fax : Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak Telp : Fax : Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.