Hubungan Kesepian Dengan Keterbukaan Diri Pengguna Online Dating Pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan Oleh : Nurliah Dosen Pembimbing : Dr. Mahargyantari Purwani Dewi, M.Si
BAB 1 Tugas perkembangan: Intimacy vs Isolation Online dating dapat membantu individu mencari pasangan Online dating mengharuskan individu terbuka diri untuk dapat dicocokkan Faktor individu mau membuka diri & melakukan aktivitas online karena adanya kesepian
BAB 1 Tujuan Mengetahui apakah terdapat hubungan antara kesepian dengan keterbukaan diri pengguna online dating pada dewasa awal yang mencari pasangan Manfaat Teoritis Praktis
Keterbukaan Diri BAB 2 Definisi Komunikasi dimana individu membagikan, mengungkapkan secara verbal dan non-verbal mengenai informasi diri Dimensi Ukuran/jumlah Valensi Kecermatan dan Kejujuran Maksud dan Tujuan Keakraban
Kesepian BAB 2 Definisi Keadaan batin seseorang yang merasa terisolasi, merasa tidak ada orang yang dapat diajak berkomunikasi karena adanya perasaan tidak puas dengan hubungan yang ada Dimensi Emotional Isolation Social Isolation
BAB 2 Online Dating Definisi Sistem yang memungkinkan individu dan pasangan untuk bersosialisasi dengan orang-orang di internet yang digunakan untuk membuat sebuah awal hubungan atau perkenalan secara online
BAB 2 Hipotesis : Terdapat hubungan kesepian dengan keterbukaan diri
BAB 3 Identifikasi Variabel Penelitian Prediktor : Kesepian Kriterium : Keterbukaan Diri Populasi Para individu dewasa awal baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki dan aktif menggunakan situs atau aplikasi online dating Sampel Dewasa awal baik laki-laki maupun perempuan Berusia 20 hingga 40 tahun Memiliki dan aktif menggunakan situs atau aplikasi online dating
BAB 3 Teknik pengumpulan Data Skala kesepian : berdasarkan dimensi Weiss Skala keterbukaan diri : berdasarkan dimensi Devito Validitas, Daya Diskriminasi, Reliabilitas Validitas isi Daya Diskriminasi : koefisien korelasi >= 0,30 Reliabilitas : alpha cronbach > 0,70 Teknik Analisis Data Statistical Packages for Social Sciences (SPSS)
BAB 4 Hasil penelitian : Hasil Uji Validitas, Daya Diskriminasi, Reliabilitas Keterbukaan Diri Rentang korelasi : 0,326-0,706 Reliabiltas : 0,945 Aitem gugur : 17 Kesepian Rentang korelasi : 0,324-0,605 Reliabilitas : 0,908 Aitem gugur : 5
BAB 4 Hasil penelitian : Uji Asumsi Normalitas Keterbukaan Diri dan Kesepian terdistribusi normal dengan nilai sig. 0,200 Linearitas Terdapat hubungan linear (langsung) antara keterbukaan diri dengan kesepian dengan nilai sig. 0,000
BAB 4 Hasil penelitian : Uji Hipotesis Teknik Korelasi Pearson (one-tailed) KeterbukaanDiri Pearson Correlation Sig. (1-tailed) KeterbukaanDiri Kesepian 1 0.669 ** 0.000 Koe. korelasi :0,669 Signifikansi : 0,000 Hipotesis diterima Kesepian N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N 70 70 0.669 ** 1 0.000 70 70
BAB 4 Hasil penelitian : ME, MH, SDH Skala Mean Empirik (ME) Mean Hipotetik (MH) Standar Deviasi Hipotetik Keterbukaan Diri 147,61 125 25 Kesepian 104,71 81 18
BAB 4 Hasil penelitian : Kategori Keterbukaan Diri ME = 147,61-2SD 75-1SD 100 MH 125 +1SD 150 +2SD 175 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
BAB 4 Hasil penelitian : Kategori Kesepian ME = 104,71-2SD 45-1SD 63 MH 81 +1SD 99 +2SD 117 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Kesimpulan : BAB 5 Ada hubungan yang sangat signifikan antara kesepian dan keterbukaan diri pengguna online dating pada dewasa awal yang mencari pasangan. Nilai koefisien korelasi r = 0, 669 Nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) Hubungan ini bersifat positif yang berarti bahwa semakin tinggi kesepian maka semakin tinggi juga keterbukaan diri yang dimiliki oleh pengguna online dating pada dewasa awal, begitupun sebaliknya, semakin rendah kesepian maka semakin rendah pula keterbukaan diri pengguna online dating pada dewasa awal. Berdasarkan hasil perhitungan mean empirik bahwa dalam penelitian ini kesepian berada pada kategori tinggi dan keterbukaan diri berada pada kategori sedang.
TERIMA KASIH