PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Abstrak :

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN

ARGEN PURNAREZKA EA01

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Universitas Sumatera Utara

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

BAB IV SIMULASI. 1643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

BAB IV ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V MIS GUMAWANG-WIRADESA-PEKALONGAN

Analisis Pelayanan Klaim Dan Dominasi Dimensi Kualitas Pelayanan Yang Diterima Oleh Nasabah Pemegang Polis PRUhospital.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

DAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat.

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KENYAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE (STUDI KASUS PADA PELANGGAN WEBSITE LAZADA.CO.ID)

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN. Jenis Kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

Transkripsi:

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA Patryano G Anggara Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan e-mail : Petrickgabe@yahoo.co.id Abstrak : Tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara masih menjadi masalah pembangunan yang belum bisa terselesaikan. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara tahun 2001-2016. Analisis data menggunakan teknik Regresi Linier Berganda dengan bantuan Software SPSS Versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dengan nilai F sebesar 33,032 dan nilai sig sebesar 0,000. Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Sedangkan tingkat Pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran, Tingkat Kemiskinan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi sangat diharapkan oleh setiap negara. Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara dari tahun ke tahun biasanya menjadi ukuran keberhasilan perekonomian negara tersebut. Peningkatan pertumbuhan ekonomi diharapkan bukan hanya menjadi ukuran suatu negara dalam keberhasilan perekonomiannya saja, melainkan juga dapat mengatasi berbagai permasalahan pembangunan seperti pengentasan kemiskinan, penanggulangan ketimpangan pendapatan dan penyediaan lapangan pekerjaan (Todaro, 2000). Penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai merupakan keefektifan kesempatan angkatan kerja. Kesempatan kerja dapat dikatakan efektif ketika semua tenaga kerja yang tersedia dapat ditampung oleh lapangan pekerjaan yang ada (Tambunan, 2001:60).

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dapat menandakan bahwa akan semakin banyak tenaga kerja yang terserap lapangan kerja. Dengan demikian semakin banyaknya tenaga kerja yang terserap akan mengakibatkan angka pengangguran berkurang dan kemiskinan yang semakin menurun. Namun nyatanya, peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang tidak selalu diikuti dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Sehingga mengakibatkan jumlah angka pengangguran masih tergolong tinggi. Angka pengangguran merupakan persentase jumlah orang yang tidak bekerja terhadap jumlah angkatan kerja. Orang yang sedang mencari pekerjaan dan yang tidak mempunyai pekerjaan disebut penganggur (Sumarsono,2009:6). Jika jumlah pengangguran tinggi, berarti banyak masyarakat yang tidak memiliki pendapatan untuk memenuhi kebutuhannya sehingga mengakibatkan harus mengurangi kebutuhannya (Sukirno, 2004). Kemiskinan biasanya digambarkan sebagai rendahnya pendapatan yang dimiliki seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya karena tidak memiliki pendapatan yang cukup akan mengakibatkan dia berada di garis kemiskinan. Di Indonesia pengukuran kemiskinan menggunakan kriteria dari BPS. BPS telah menetapkan Pendekatan kebutuhan dasar (basic needs) sebagai kriteria pengukuran kemiskinan. Dimana pendekatan kebutuhan dasar tersebut berdasarkan batas pengeluaran minimum individu untuk konsumsi makanan yang setara dengan 2100 kalori per hari dan konsumsi non makanan. Sehingga dapat dikatakan kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi konsumsi makanan dan non makanannya melalui pendapatan yang dimilikinya. Hal ini menandakan Pertumbuhan ekonomi seharusnya menciptakan kinerja pembangunan yang semakin baik dengan penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan yang semakin rendah. Namun nyatanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat tidak dibarengi dengan peningkatan jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta, sehingga mengakibatkan masih tingginya angka pengangguran yang berujung dengan meningkatnya angka kemiskinan. Hal ini sesuai dengan perubahan tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Utara yang cenderung menurun mengakibatkan tingkat pengangguran meningkat yang berujung meningkatkan tingkat kemiskinan.

Tabel 1.1 Persentase pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2001 s/d 2016 16 14 12 10 8 6 Pertumbuhan Ekonomi Penggaguran Kemiskinan 4 2 0 Sumber data : BPS Provinsi Sumatra Utara Berdasarkan grafik di atas, tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatera Utara berada pada tahun 2001 yang sebesar 15,94 %, dimana pertumbuhan ekonomi masih rendah yaitu sebesar 3,72 % namun tingkat pengangguran tergolong tinggi sebesar 9,09 %. Pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Utara yang tertinggi terdapat pada tahun 2007 sebesar 6,90 %, namun peningkatan pertumbuhan tersebut diikuti penurunan tingkat pengangguran dari tahun 2006 yang sebesar 11,51 % menjadi 10,1 %, sehingga mengakibatkan tingkat kemiskinan menjadi turun dari 15,6 % menjadi sebesar 13,1 %. Tetapi pada tahun 2014, provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang cukup tajam dari 6,08 % ke 5,23 %, namun penurunan tersebut diikuti juga dengan tingkat pengangguran yang mengalami penurunan dari 6.53 % ke 6.23 % sehingga mempengaruhi tingkat kemiskinan yang juga menurun dari 10,39 % ke 9,85 %. Ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi di provinsi Sumatera Utara belum bisa menjadi tolak ukur untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di provinsi Sumatera Utara, karena penurunan pertumbuhan ekonomi malah dibarengi dengan penurunan tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Perry et al.,(2006) bahwa: pertumbuhan ekonomi memiliki peran

penting dalam pengentasan kemiskinan, dimana manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang cepat akan menyebar ke seluruh segmen dalam masyarakat. Pendapat ini berdasarkan pada teori Trickle Down Effect. Dimana teori Trickle Down Effect menyebutkan terdapatnya aliran dari kelompok kaya ke kelompok miskin melalui fungsi-fungsi dalam ekonomi. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik umtuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasikan bagi pemerintah provinsi dalam pengentasan kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. 1.2. Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang menjadi referensi Penulis dalam menyusun penelitian ini, antara lain : a. Ady Soejoto dan Ameilia Karisma, Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur dimana hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa pengaruh pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan, dimana ketika pertumbuhan ekonomi meningkat maka tingkat kemiskinan akan menurun, sedangkan tingkat pengangguran memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat kemiskinan, dimana semakin tinggi tingkat pengangguran, maka akan semakin tinggi tingkat kemiskinan. b. Yarlina Yacoub, Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Barat dimana hasil penelitiannya bahwa tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun, data empiris menunjukkan pola hubungan yang tidak selalu searah antara tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan. c. Radityo Yudi Wibisono, Analisis Pengaruh Pdrb, Pengangguran Dan Pendidikan Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2008 2013 dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel PDRB memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap kemiskinan. Sedangkan variabel pengangguran menunjukan adanya hubungan positif dan signifikan terhadap kemiskinan. Akan tetapi, tingkat pendidikan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemiskinan.

METODE PENELITIAN Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh BPS Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2001-2016. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan model regresi linier berganda yang berfungsi untuk mengetahui pengaruh faktor variabel pertubuhan ekonomi dan pengangguran yang berpengaruh terhadap kemiskinan pada tahun 2001-2016 di provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan observasi data yang dilakukan dan simulasi terhadap hasil regresi maka diputuskan model persamaan yang digunakan yaitu: Y = a 0 + a 1 X 1 + a 2 X 2 + Dimana : Y = Tingkat Kemiskinan X 1 = Pertumbuhan Ekonomi X 2 = Tingkat pengangguran HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.914 a.836.810 1.04219 a. Predictors: (Constant), Pengangguran, Pertumbuhan Dari hasil pengolahan data melalui media SPSS 20 dengan mengunakan model regresi linier berganda, maka diperoleh R² sebesar = 0,836, dimana artinya bahwa sebesar 83,6% persentase tingkat kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran di Sumatera Utara dan 16,4 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Tabel Hasil Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 9.362 2.021 4.632.000 1 Pertumbuhan Ekonomi -.697.287 -.276-2.429.030 Tingkat Pengangguran.835.114.831 7.311.000 a. Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan Berdasarkan hasil dari uji-t, maka diperoleh : Nilai uji t untuk variabel pertumbuhan ekonomi sebesar -2,429. Artinya bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara, dimana jika terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi, maka akan mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan di provinsi Sumatera Utara. Nilai uji t untuk variabel tingkat pengangguran sebesar 7,311. Artinya bahwa tingkat pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara, sehingga jika terjadi peningkatan tingkat pengangguran, maka otomatis akan meningkatkan tingkat kemiskinan di provinsi Sumatera Utara. Tabel Hasil Uji F t Sig. ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 71.757 2 35.878 33.032.000 b 1 Residual 14.120 13 1.086 Total 85.877 15 a. Dependent Variable: Kemiskinan b. Predictors: (Constant), Pengangguran, Pertumbuhan Berdasarkan tabel di atas, maka ditemukan nilai F sebesar 33,032 dengan signifikan 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan pertumbuhan ekonomi dan Tingkat Pengangguran berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi berganda mengenai Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Maka dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil Pengujian menunjukkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Dimana semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka akan semakin menurunkan tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. 2. Hasil Pengujian menunjukkan bahwa Tingkat Pengaguran berpengaruh positif dan B. Saran signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Dimana semakin tinggi tingkat pengangguran, maka akan semakin meningkatkan tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan penelitian ini, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian sebagai bahan untuk dijadikan masukan dan pertimbangan yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan terutama pemerintah Provinsi Sumatera Utara, antara lain: 1. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tercipta, sebaiknya pemerintah Provinsi Sumatera Utara mampu menciptakan sejumlah lapangan pekerjaan yang mampu untuk menyerap pengangguran yang ada, sehingga akan berdampak pada menurunnya tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. 2. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebaiknya melakukan pelatihan pelatihan bertema wirausaha kepada masyarakatnya, agar dengan pelatihan yang diterima tersebut masyarakat bisa lebih berani untuk membuka lapangan pekerjaan yang baru dan bukan hanya mencari pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. (2016). Sumatera Utara dalam angka 2001-2016. Sumatera utara: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Octaviani, Dian. 2001. Inflasi, Pengangguran, dan Kemiskinan di Indonesia: Analisis Indeks Forrester Greer & Horbecke, Media Ekonomi, Hal. 100-118. Vol. 7, No. 8. Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu Todaro, MP dan Stephen C. Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga 1. Edisi ke Delapan, Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajat (2006) Ekonomika Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Ady Soejoto, dkk. Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur. Yarlina Yacoub (2012). Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Eksos Volume 8 2012. Radityo Yudi Wibisono (2015). Analisis Pengaruh Pdrb, Pengangguran Dan Pendidikan Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2008 2013.