BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari PT. Advanced Offshore Services yang bertempat di Gedung Ventura Lt. 6 Suite 601, JL. RA. Kartini No. 26, Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta Raya 12430, internet dan perpustakan Universitas Mercu Buana. Dalam penelitian ini periode analisisnya adalah 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2015. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini deskriptif berupa analisa data sekunder berupa laporan keuangan periode 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2015 (audited) dari PT. Advanced Offshore Services yang merupakan penelitian untuk menilai keberlangsungan hidup perusahaan, tingkat potensi kebangkrutan dan menggunakan metode yang ditemukan oleh Altman yang dikenal dengan Z-Score sebagai analisis. 33
34 C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau variabel tidak bebas (Y), sebagai berikut: 1. Variabel terikat (dependent variabel) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberlangsungan hidup perusahaan yang menggambarkan potensi kebangkrutan perusahaan. 2. Variabel bebas (independent variabel) Variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rasio keuangan Altman Z - Score yang meliputi: X 1 Modal kerja/total aktiva X 2 Laba yang ditahan/total aktiva X 3 Laba sebelum bunga dan Pajak/Total aktiva X 4 Nilai modal sendiri/nilai buku hutang Analisis Z -Score dikembangkan oleh Prof. Edward Altman dengan tujuan mendeteksi apakah suatu perusahaan dalam kondisi diambang kebangkrutan (financial distress). Analisis Z -Score ini akan digunakan untuk mendeteksi laporan keuangan pada PT. Advanced Offshore Services periode 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2015 (audited), dan
35 ini adalah metode Z -Score pada perusahaan go publik maupun tidak go public, dirumuskan oleh Prof. Edward Altman: Keterangan: Z 6,56X 1 + 3,26X 2 + 6,72X 3 + 1,05X 4 Z Overall Indeks (indeks keseluruhan) 1. Working Capital to Total Asset (X 1 ) 2. Retained Earning to Total Asset (X 2 ) 3. Earning Before Interest and Taxes to Total Asset (X 3 ) 4. Book Value of Equity to Book Value of Debt (X 4 )
36 Dari nilai Z -Score yang diperoleh maka kondisi keuangan perusahaan dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori berdasarkan titik cutoff Altman dalam Buku Investigasi Laporan Keuangan & Analisis Rasio Keuangan (Toto, 2009:182), antara lain: a. Apabila nilai Z -Score lebih besar dari 2,60 (Z-Score > 2,60), kondisi perusahaan dalam keadaan sehat. b. Apabila nilai Z -Score diantara 1,10 sampai 2,60 (1,10 < Z-Score < 2,60), kondisi perusahaan dianggap dalam keadaan rawan bangkrut dan mengalami masalah keuangan yang harus segera ditangani agar tidak mengalami kebangkrutan. c. Apabila nilai Z -Score lebih kecil dari 1,10 (Z-Score < 1,10), maka kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan bangkrut dan memiliki resiko yang tinggi. Z -Score ini relatif serbaguna dan paling memadai untuk digunakan di negara Indonesia dibandingkan dengan Z-Score dan Z -Score. D. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode diskriminan Altman dengan bantuan Microsoft Excel. Tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Analisis rasio laporan keuangan dari Working Capital to Total Asset, Retained Earning to Total Asset, Earning Before Interest and Tax to Total Asset, dan Book Value of Equity to Book Value of Debt setiap tahunnya.
37 2. Perhitungan Z -Score masing-masing perusahaan tiap tahun dengan persamaan Altman: Z 6,56X 1 + 3,26X 2 + 6,72X 3 + 1,05X 4 3. Perbandingan nilai Z -Score masing-masing perusahaan selama periode yang ditentukan. 4. Cut off Z -Score: Nilai Kondisi Z >,60 Tidak bangkrut 1,10 2,60 Daerah Kelabu (Grey Area) Z <, 0 Bangkrut