BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa ada

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel bebas dengan variabel tergantungnya. selengkapnya dapat dilihat di lampiran D-1.

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik dengan menggunakan product moment dari Pearson.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. linieritas. Tahap berikutnya setelah melakukan uji asumsi yaitu uji

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tryout atau uji coba sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product

BAB V PEMBAHASAN. 1) Prokrastinasi Akademik. Kolmogorov Smirnov Z dengan bantuan Statistcal. Packages for Social Sciences (SPSS) Release 16.0.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian

tidaknya hubungan negatif antara dukungan sosial rekan kerja dengan burnout pada

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Subjek Penelitian. Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

74 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample. Uji normalitas pada skala subjective well-being

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. tidaknya sebaran skor variable serta linier atau tidaknya hubungan. antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu dalam bekerja ditunjukkan adanya gairah dan semangat kerja,

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi

HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

BAB V HASIL PENELITIAN. analisis korelasi product moment untuk mencari hubungan antara. melakukan pengujian terhadap korelasi antar variabel.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB V HASIL PENELITIAN. antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. distribusi penyebaran normal. distribusi penyebaran normal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAAN KERJA KARYAWAN PT KRAKATAU DAYA LISTRIK CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. Sejak permulaan abad ke-20, perhatian terhadap faktor produksi sumber

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pada penelitian ini nilai kepuasan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. usaha didirikan guna mengikuti perkembangan dunia, baik perusahaan besar maupun

BAB V HASIL PENELITIAN. hipotesis dengan menggunakan teknik korelari product moment

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Selamat Sempurna Tbk (Others Product) merupakan salah satu

RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL. Running I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product moment dari Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Asumsi Sebelum dilakukan uji hipotesis penelitian, dilakukan uji asumsi normalitas dan linieritas terhadap variabel kepuasan kerja dan variabel persepsi terhadap budaya organisasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan terhadap variabel kepuasan kerja dan variabel persepsi terhadap budaya organisasi dengan tujuan untuk mengetahui normal tidaknya skor variabel penelitian. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa: 1. Variabel kepuasan kerja berdistribusi normal dengan nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 0,892 p = 0,404 p > 0,05. 2. Variabel persepsi terhadap budaya organisasi berdistribusi normal dengan nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 0,766 p = 0,600 p > 0,05. b. Uji Linieritas Hasil uji linieritas antara variabel persepsi terhadap budaya organisasi dan variabel kepuasan kerja menunjukkan bahwa F linier sebesar 14,132 dengan p = 0,000 (p < 0,05) menyatakan 57

terdapat hubungan linier antara persepsi terhadap budaya organisasi dengan kepuasan kerja. 2. Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan peneliti bahwa ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan persepsi terhadap budaya organisasi terbukti dengan nilai r xy = 0,352 p = 0,000 (p < 0,01). Hasil analisis data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran I. B. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif persepsi terhadap budaya organisasi dengan kepuasan kerja, jadi dengan demikan hipotesis diterima. Hal ini menunjukan semakin positif persepsi terhadap budaya organisasi, maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan dan demikian sebaliknya sebaliknya. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Sudarmadi (2007, h. 93) yang menyatakan bahwa persepsi budaya organisasi berpengaruh secara signifikan dengan kepuasan kerja. Karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja cenderung untuk tinggal dalam organisasi karena ada kecocokan antara karateristik individu dengan budaya organisasi. Persepsi budaya organisasi telah ditemukan memiliki hubungan positif dengan kepuasan kerja, terjaganya kepuasan kerja karyawan kemudian secara langsung akan berpengaruh pada meningkatnya produktivitas perusahaan. Selanjutnya karyawan dengan persepsi yang positif terhadap budaya organisasi lebih mungkin menunjukan

kecenderungan untuk tidak meninggalkan pekerjaan. Persepsi yang positif terhadap budaya organisasi akan mendorong timbulnya perilaku individu, dalam hal ini adalah kepuasan kerja karyawan. Artinya ketika seorang individu dapat dengan baik memahami budaya kerja dilingkunganya maka individu tersebut akan merasa puas terhadap dirinya maupun pekerjaanya. Disisi lain, persepsi positif terhadap budaya organisasi ditandai dengan adanya penerimaan terhadap setiap budaya yang berlaku dalam suatu perusahaan dimana karyawan berada. Persepsi positif terhadap budaya organisasi akan menghindarkan karyawan dari adanya ketidakpuasan dalam bekerja karena adanya penerimaan terhadap setiap nilai yang berlaku di dalam suatu perusahaan. Octaviana (2011, h.103) dalam penelitiannya menyatakan Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada karyawan, hal ini berarti bahwa karyawan melakukan pekerjaan secara terus menerus dan selalu mencari cara untuk bekerja secara lebih efektif. Karyawan selalu diperlakukan secara adil oleh perusahaan dan perusahaan yang memandang penting setiap karyawan lainnya sehingga akan meningkatkan kepuasan kerja. Makin dalam nilai-nilai budaya yang ada diserap, dimengerti dan diterapkan pada organisasi maka akan berpengaruh pada makin kuatnya organisasi tersebut. Penelitian lain yang dilakukan Aswan (2014, h. 128) mendapatkan hasi serupa yaitu adanya hubungan yang positif persepsi budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja cenderung menampilkan perilaku yang positif

yang secara efektif dapat memberikan kontribusi pada seluruh fungsi organisasi. Wulansari (2012, h. 8) pada hasil penelitian menemukan hubungan yang positif antara budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan pada PT Pelindo IV Makassar. Jika nilai budaya organisasi dinaikkan, maka akan menyebabkan kenaikan kepuasan kerja. Jadi semakin kuat budaya organisasi yang terapkan oleh perusahaan maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sangadji (2009, h. 63) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kepuasan kerja terefleksikan pada perencanaan, kerjasama, komunikasi, pelatihan dan pengembangan, imbalan, pengambilan keputusan, pengambilan resiko, praktik manajemen, motivasi bekerja, keikhlasan, disiplin dan menghargai waktu dan semangat. Sumbangan efektif variabel persepsi terhadap budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 12,39%. Sisanya sebesar 87,61% dari faktor-faktor lain seperti sikap kerja, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, promosi jabatan dan kenaikan gaji. Pada variabel persepsi terhadap budaya organisasi diperoleh Mean Empirik sebesar 148,58, Mean Hipotetiknya sebesar 105 dan Standar Deviasi Hipotetiknya sebesar 6,66. Dengan demikian hasil Mean Empirik persepsi budaya organisasi lebih besar Mean Hipotetik, hal ini mengindikasikan bahwa persepsi terhadap budaya organisasi tergolong pada kategori tinggi. Dengan artian bahwa karyawan PT Barlow Tyrie

Indonesia pada dasarnya telah menerima setiap kebijakan yang berlaku di dalam perusahaan dan menganggap bahwa setiap nilai-nilai yang berlaku di organisasi sesuai dengan keinginan dari karyawan tersebut. Berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh, variabel kepuasan kerja diperoleh Mean Empirik sebesar 68,10, Mean Hipotetiknya sebesar 57,5 dan Standar Deviasi Hipotetiknya sebesar 2,50. Dengan demikian hasil Mean Empirik kepuasan kerja karyawan lebih besar Mean Hipotetik, hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja pada kategori sedang (cenderung baik). Dengan artian bahwa karyawan PT Barlow Tyrie Indonesia cukup merasakan kenyamanan dalam bekerja. Seperti halnya dengan adanya keserasian antara apa yang diterima oleh karyawan dari perusahaan dengan apa yang diberikan kepada perusahaan. Disisi lain, berdasarkan hasil wawancara dan observasi bahwa terdapat karyawan yang merasakan ketidakpuasan dalam bekerja. Ketidakpuasaan ini berkaitan dengan munculnya keluhan terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan, gaji yang dianggap kurang sesuai dengan harapan karyawan, situasi kebersamaan di tempat kerja yang kurang dekat satu dengan yang lain dan kurangnya pengawasan kerja yang dilakukan perusahaan sehingga karyawan merasa bahwa hal tersebut jelas membuat karyawan bekerja dengan tidak maksimal. Jika peneliti menilik lebih dalam lagi terkait kedua hal tersebut yakni pada saat karyawan mengisi skala penelitian dan hasil wawancara didapatkan hasil yang berbanding terbalik dimana berdasarkan olah data yang berkaitan dengan kepuasan kerja tergolong dalam kategori sedang

(cenderung baik), sedangkan hasil wawancara karyawan merasakan ketidakpuasaan dalam bekerja atau dengan kata lain karyawan melakukan fakingood dengan pemikiran bahwa pengisian skala penelitian yang dilakukan, kemungkinan merupakan evaluasi dari perusahaan dan akan mempengaruhi posisi kerja mereka di perusahaan, meskipun sudah ada penjelasan tentang hal ini. Bentuk fakingood yang dikakukan karyawan ini berkaitan dengan pekerjaan, gaji, promosi, rekan kerja dan penyelia. Kelima hal tersebut merupakan aspek dari kepuasan kerja itu sendiri. Indikasi yang berkaitan dengan fakinggood karyawan salah satunya adalah pekerjaan itu sendiri. Muncul keluhaan dari karyawan seperti pekerjaan yang mereka kerjakan cukup berat, memiliki resiko atau kecelakaan kerja yang tinggi, tanggung jawab pekerjaan yang banyak tidak sesuai dengan jumlah karyawan yang mengerjakan. Hal tersebut jelas menunjukan bahwa setiap karyawan jauh dari arti kepuasan kerja, artinya karyawan tidak merasakan kepuasan yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus mereka kerjaan. Selanjutnya, berkaitan dengan gaji yang diterima, karyawan merasa bahwa apa yang mereka berikan kepada perusahaan tidak sesuai dengan apa yang perusahaan berikan pada mereka, gaji dianggap tidak sesuai dengan harapan karyawan dan gaji yang mereka terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gaji dapat mempengaruhi seberapa besar tingkat kepuasan karyawan dalam bekerja, apabila gaji yang diterima sudah sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan untuk perusahaan maka karyawan tersebut dapat dikatakan

puas dalam bekerja. Namun, apabila gaji yang diterima tidak sesuai dengan apa yang dilakukan untuk perusahaan maka akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Kemudian banyak karyawan yang mengeluh tentang jenjang karir mereka di perusahaan. Promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan oleh setiap karyawan. Banyak karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun, namun belum pernah mendapatkan promosi jabatan diperusahaan. Karena dengan promosi karyawan berharap hal tersebut bentuk kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi di perusahaan. Dengan demikian, promosi akan memberikan kepuasan kerja karyawan yang akan semakin meningkat. Selain itu juga ditemukanya adanya disharmonisasi hubungan antar karyawan di lingkungan kerja. Hubungan yang kurang baik antar rekan kerja tersebut memunculkan suasana kurang nyaman di likungan kerja dan rasa saling tidak percaya antar karyawan. Perusahaan ataupun manajemen harus lebih memperhatikan kebutuhan karyawannya, dalam hal ini adalah hubungan antar rekan kerja. Perusahaan dituntut mampu menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, dengan dimilikinya hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan. Jika kepuasan kerja terpenuhi, karyawan akan bekerja optimal dan hal tersebut dapat menguntungkan perusahaan. Berkaitan dengan penyelia atau dengan kata lain adalah fungsi pengawasan didalam ruang lingkup pekerjaan. Karyawan merasa bahwa

pengawasan di tempat kerja cukup rendah, mereka berkerja dengan alatalat kerja yang memiliki potensi kecelakaan kerja yang cukup tinggi, seperti mesin gergaji kayu, pisau pahat kayu dan mesin potong almunium. Apabila fungsi pengawasan dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para karyawan, maka karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja dan merasakan kepuasan kerja. Hasil penelitian yang dilakukan Nasution (2009, h. 10) menunjukkan bahwa pekerjaan, kualitas supervisi, hubungan dengan rekan kerja, promosi dan upah berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian tersebut memberikan arti penting bahwa kepuasan kerja merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan di lingkungan kerja yang patut dijaga oleh perusahaan, sehingga karyawan dapat bertahan pada perusahaan tempatnya bekerja untuk memberikan produktivitas terbaik bagi perusahaan. Adapun kelemahan dalam penelitian ini : 1. Pelaksanaan bertepatan dengan jam kerja, sehingga konsentrasi subjek kurang terjaga. 2. Tingkat pengawasan dari perusahaan yang cukup ketat saat pengisian skala penelitian, sehingga menyebabkan munculnya perasaan kwatir dari karyawan sebagai sumber informasi apabila jawaban respon yang diberikan berdampak pada pekerjaannya di perusahaan 3. Dalam penelitian ini kontribusi persepsi budaya kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 12,39 % sehingga peneliti selanjutnya dapat

mencari variabel lain yang berkontribusi lebih besar dari pada variabel yang ada pada penelitian ini.