PENGARUH TINGKAT BUNGA DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP JUMLAH NASABAH DEBITUR (Studi Kasus Pada PT. BPR Sahat Sentosa Cabang Mangkubumi Tasikmalaya) Ganda Pramana 123403250 Gandapramana88@yahoo.com PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat bunga dan pemberian kredit terhadap jumlah nasabah debitur baik secara parsial maupun simultan. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus pada PT. BPR Sahat Sentosa, dimana pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi serta studi kepustakaan. Dalam menguji hipotesis digunakan alat uji yaitu analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) tingkat bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap pemberian kredit. 2) tingkat bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur secara parsial. 3) pemberian kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur. 4) tingkat bunga dan pemberian kredit secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur. Kata Kunci : tingkat bunga, pemberian kredit, dan jumlah nasabah debitur ABSTRACT The purpose of this study is to determine how much influence the interest rate and crediting to the amount the debtor either partially or simultaneously. In this study the authors conducted a case study on PT. BPR Sahat Sentosa, where data collection is done through observation, interviews, documentary studies and literature study. In a hypothesis test, test tools that path analysis. The results showed that 1) the interest rate not significant effect on crediting. 2) The interest rate is not significant effect on the number of debtors partially. 3) crediting partially not significant effect on the number of debtors. 4) the interest rate and crediting simultaneously not significant effect on the number of customers debtors. Keywords: interest rate, crediting, and the number of customers debtor
PENDAHULUAN Bank merupakan salah satu badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, giro, dan lain-lain dari dan untuk masyarakat yang membutuhkan dana untuk digunakan berbagai kebutuhan seperti untuk konsumsi, modal kerja atau modal usaha, perumahan dan investasi. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat. Menghimpun dana dari masyarakat merupakan salah satu produk bank yaitu dalam bentuk simpanan atau tabungan. Simpanan atau dana yang dihimpun dari masyarakat tersebut kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman untuk menambah modal usahanya atau bagi kebutuhan lainnya. Dalam perbankan dana yang disimpan atau dipinjam oleh masyarakat dikenakan tingkat suku bunga. Tingkat bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman dalam bentuk presentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman (Karl dan Fair 2001:635). Bunga merupakan hal penting bagi suatu bank. Hal ini dikarenakan bunga bisa menjadi biaya yang harus dibayarkan kepada penabung yaitu dalam bentuk bunga simpanan. Tetapi bunga juga dapat merupakan pendapatan bagi bank yaitu dari bunga yang dikenankan atas pinjaman yang dilakukan oleh masyarakat, atau dengan kata lain disebut bunga pinjaman. Bunga pinjaman bisa dijadikan sebagai pendapatan utama bagi bank. Pendapatan ini diperoleh dari selisih antara bunga simpanan dan bunga pinjaman atau dikenal dengan spread. Spread yang diperoleh dapat digunakan untuk biaya operasional dan biaya lainnya yang harus dipenuhi oleh bank itu sendiri. Selain itu, dapat juga digunakan untuk ekspansi perusahaan melalui berbagai produk dan kegiatan di masa yang akan datang. Sehingga banyak bank berlomba-lomba untuk meningkatkan jumlah penyaluran kreditnya agar memperoleh keuntungan yang besar. Karena dengan pemberian kredit dapat meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan pinjaman. Pemberian kredit dilakukan oleh bank agar dana yang terkumpul dari masyarakat bisa tersalurkan kepada setiap nasabah sesuai dengan harapan. Kredit yang disalurkan oleh bank tidak secara langsung diberikan begitu saja kepada setiap nasabahnya. Tetapi melalui beberapa analisis terlebih dahulu supaya kredit yang diberikan oleh bank bisa berjalan
dengan baik proses pembayarannya. Serta bank harus tepat sasaran menyalurkan kreditnya agar dapat membantu nasabah yang benar-benar membutuhkan. Nasabah merupakan seseorang atau suatu perusahaan yang mempunyai rekening koran atau deposito atau tabungan serupa lainnya pada sebuah bank. Nasabah akan memilih melakukan pinjaman dana terhadap bank dibandingkan dengan pihak lainnya, karena sumber dana yang diperoleh dari bank sangat mudah, prosesnya cepat, dan pengembaliannya dapat dilakukan secara berangsur-angsur sehingga lebih meringankan beban nasabah. Seiring dengan hal ini maka jumlah kredit yang diberikan oleh bank akan semakin besar karena permintaan kredit semakin banyak. Disamping itu nasabah yang melakukan transaksi kredit akan semakin meningkat. Bank Perkreditan Rakyat adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak yang melaksanakan kegiatan usahanya secara kovensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (UUD. No. 10 Tahun 1998). BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan. Tujuan pendirian BPR antara lain yaitu untuk memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan bagi masyarakat pedesaan. Hal ini sangat membantu bagi masyarakat pedesaan terutama yang mempunyai akses jauh dari perkotaan untuk melakukan transaksi perbankan kini bisa dengan mudah dilakukan dengan berdirinya BPR. Disamping transaksi perbankan, juga bisa melakukan pinjaman untuk modal usaha bagi masyarakat pedesaan yang ingin membuat usaha atau memperbesar usahanya dengan persyaratan yang mudah dan sederhana sehingga dengan cepat bisa terlaksana. Ditinjau dari uraian diatas BPR dalam pelaksanaannya melakukan pemberian kredit kepada nasabah yang membutuhkan. Pemberian kredit tersebut biasanya diberikan beserta bunga pinjaman yang harus dibayar oleh nasabah atas balas jasa yang sudah diberikan. Besar kecilnya bunga pinjaman sudah ditetapkan oleh bank berdasarkan peraturan yang berlaku sesuai standar yang ditetapkan Bank Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya PT. BPR Sahat Sentosa Cabang Mangkubumi Kota Tasikmalaya melakukan penetapan tingkat bunga standar sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Pada pertengahan tahun ini BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan jumlah penyaluran kredit terutama pada sektor kredit produktif dan konsumtif. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang menunjang bagi sebagian perusahaan yang menjadi nasabah pada BPR Sahat Sentosa sehingga melakukan penambahan pada kredit produktif. Ditambah dengan semakin besarnya kebutuhan yang harus dicukupi oleh semua nasabah pada BPR Sahat Sentosa maka banyak nasabah yang melakukan kredit konsumtif. Sumber BPR Sahat Sentosa Selain itu ditinjau dari beberapa tahun terakhir ini tingkat bunga yang ditetapkan BPR Sahat Sentosa mengalami pasang surut. Tercatat pada tahun 2008 dan tahun 2009 tingkat bunga yang ditetapkan oleh BPR Sahat Sentosa sama yaitu sebesar 30% per tahun. Sedangkan pada tahun 2010 tingkat bunga yang ditetapkan oleh BPR Sahat Sentosa mengalami penurunan menjadi 25,8% per tahun dari sebelumnya yaitu 30%. Dengan penurunan tingkat bunga maka secara langsung berdampak pada pemberian kredit yang dilakukan BPR Sahat Sentosa yakni mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. kemudian jumlah nasabah yang melakukan transaksi kredit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Disamping itu PT. BPR Sahat Sentosa Cabang Mangkubumi Kota Tasikmalaya juga memberikan pembelian kredit yang mudah dan proses cepat kepada nasabah dengan cara persyaratan yang tidak rumit sehingga dapat nemarik jumlah nasbah yang akan melakukan transaksi kredit. Sumber BPR Sahat Sentosa Dari tingkat bunga kredit yang sudah ditetapkan BPR Sahat Sentosa dan pemberian kredit yang dilakukan, dapat mempengaruhi jumlah nasabah yang akan melakukan kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui Tingkat Bunga, Pemberian Kredit, dan Jumlah Nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa Cabang Mangkubumi Kota Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui Pengaruh Tingkat Bunga, dan Pemberian Kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa Cabang Mangkubumi Kota Tasikmalaya. 3. Mengetahui Pengaruh Tingkat Bunga dan Pemberian Kredit terhadap Jumlah Nasabah PT. BPR Sahat Sentosa Cabang Mangkubumi Kota Tasikmalaya baik secara parsial maupun secara simultan.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis jalur path. Imam Ghozali (2011:249) mengemukakan analisis jalur (path analysis) merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antara variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua jenis data: 1. Data Primer Yaitu penelitian yang dilakukan melalui penelitian langsung ke lapangan dengan sumber data melalui: a. Observasi Penulis mengadakan penelitian langsung terhadap objek yang diteliti. b. Dokumentasi Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat, melihat dan mengamati laporan-laporan yang terapat di perusahaan. 2. Data Sekunder Yaitu penelitian melalui buku-buku literatur juga sumber data dan informasi lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Model paradigma dalam penelitian ini adalah paradigma dengan dua variabel independen yaitu: (a) Hubungan X 1 dan X 2 ; dan (b) Hubungan X 1,X 2 dengan Y. (X 1 ) Y (X 2 ) Gambar 1 Model Penelitian
Untuk membatasi kerangka pemikiran dalam penelitian ini suatu definisi operasional harus ditarik dari variabel yang akan diteliti, penulis membuat batasan operasionalisasi variabel sebagai berikut: 1. Variabel Independen (X) a. Perubahan Tingkat Bunga (X 1 ), dimana indikatornya adalah tingkat bunga yang sudah ditetapkan. b. Besarnya Pemberian Kredit (X 2 ), dimana indikatornya adalah jumlah kredit yang diberikan. 2. Variabel Devenden (Y) Variabel Dependen adalah variabel yang tidak bebas artinya variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel independen.variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah nasabah, yang menjadi indikatornya adalah jumlah nasabah itu sendiri. Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Indikator skala Tingkat bunga (X 1 ) Besarnya Pemberian kredit (X 2 ) Jumlah Nasabah (Y) Balas jasa atas pinjaman uang atau barang yang dibayar oleh debitor kepada kreditor. (Hasibuan, 2007:19) Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. (Hasibuan, 2007:87) Nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. (undang-undang No. 24 Tahun 2004) Tingkat bunga yang sudah ditetapkan. Jumlah kredit yang diberikan. Jumlah nasabah. Rasio Rasio Rasio
Pengujian Hipotesis Operasional a. Pengujian Secara Simultan Uji F menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan mempunyai pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen. Hipotesis Operasional: Ho :ρ yx 1 = ρ yx 2 = 0 Ha : ρ yx 1= ρ yx2 0 Dengan kinerja penolakan Ho jika F hitung > F tabel Uji signifikansi menggunakan rumus: F= n k 1 R k 1 R 2 YX X... X 2 YX X 1 1 2 2 k (Sitepu, 1994:25) Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V 1 =k dan V 2 = n-k-1 b. Pengujian Secara Parsial Uji statistik t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen yang digunakan secara parsial. Adapun langkah yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis operasional: Ho: -t ½α t hitung t ½α Ha: -t ½α >t hitung atau t hitung> t ½α Kriteria penolakan Ho jika t hitung > t tabel Uji statistik menggunakan rumus: t i YX 1 R YX 1... X k n k 11 R X X... X 1 i 1 i... X k ; I = 1, 2,, (Sitepu, 1994:28) Statistik uji diatas mengikuti distribusi dengan derajat bebas n-k-1.
PEMBAHASAN Tingkat Bunga, Pemberian Kredit dan Jumlah Nasabah Debitur Tingkat Bunga Pada PT. BPR Sahat Sentosa Berdasarkan hasil penelitian, tingkat bunga yang terdapat pada PT. BPR Sahat Sentosa selama periode 2006-2015 dapat dilihat dalam tabel 2 sebagai berikut : No Tabel 2 Tingkat Bunga PT. BPR Sahat Sentosa Periode Tahun 2006-2015 Tingkat Bunga Kredit Tahun (%) 1. 2006 30% 2. 2007 30% 3. 2008 30% 4. 2009 30% 5. 2010 25,8% 6. 2011 25,8% 7. 2012 25,8% 8. 2013 25,8% 9. 2014 26,4% 10. 2015 26% Sumber: PT. BPR Sahat Sentosa yang diolah Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa besarnya tingkat bunga kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa selama 10 tahun, dari tahun 2006 sampai dengan 2015 mengalami perubahan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tingkat Bunga kredit yang ditetapkan oleh PT. BPR Sahat Sentosa tahun 2006 yaitu sebesar 30% per tahun. 2. Pada tahun 2007 tingkat bunga kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu 30% per tahun. 3. Pada tahun 2008 tingkat bunga kredit yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa yaitu tetap sebesar 30% per tahun. 4. Pada tahun 2009 tingkat bunga kredit yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa tidak berubah dari tahun sebelumnya yaitu 30% per tahun.
5. Pada tahun 2010 tingkat bunga kredit yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 25,8% per tahun. 6. Pada tahun 2011 tingkat bunga kredit yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa yaitu sama dari tahun sebelumnya yakni 25,8% per tahun. 7. Pada tahun 2012 tingkat bunga kredit yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa tidak mengalami penurubahan yaitu tetap 25,8% per tahun. 8. Pada tahun 2013 tingkat bunga kredit yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa masih sama yaitu pada angka 25,8% per tahun. 9. Pada tahun 2014 tingkat bunga kredit yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi 26,4% per tahun. 10. Pada tahun 2015 tingkat bunga kredit yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya menjadi 26% per tahun. Dari uraian diatas secara keseluruhan tingkat bunga pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami fluktuatif. Tingkat bunga tertinggi yang ditetapkan oleh PT. BPR Sahat Sentosa selama periode 2006-2015 yaitu terjadi pada periode tahun 2006-2009 sebesar 30% per tahun. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu kodisi banknya masih belum stabil, serta masih kekurangan dana sementara persaingan semakin ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya. Tingkat bunga terendah yang ditetapkan PT. BPR Sahat Sentosa adalah periode tahun 2010-2013 sebesar 25,8% per tahun. Hal ini disebabkan karena PT. BPR Sahat sentosa pada waktu itu ingin menarik nasabah supaya banyak melakukan transaksi khusunya dalam penyaluran kredit karena diharapkan dengan diturunkannya suku bunga kredit diharapkan akan menarik nasabah baru sehingga penyaluran kredit dapat mengalami peningkatan dan laba perusahaan akan berkembang dengan baik. Pemberian Kredit Pada PT. BPR Sahat Sentosa Hasil penelitian pada PT. BPR Sahat Sentosa diketahui bahwa besarnya pemberian kredit berasal dari jumlah kredit yang disalurkan kepada nasabah baik untuk kebutuhan modal kerja, investasi, dan konsumtif. Pemberian kredit PT. BPR Sahat Sentosa selama periode 2006-2015 dapat dilihat dalam tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3 Pemberian Kredit PT. BPR Sahat Sentosa Periode Tahun 2006-2015 No Tahun Pemberian Kredit Perubahan (Rp) 1. 2006 2.756.423.280 - (%) 2. 2007 2.873.528.460 4,2% 3. 2008 2.960.845.355 3,0% 4. 2009 3.372.951.375 13,9% 5. 2010 3.685.634.520 3,3% 6. 2011 3.724.301.646 6,8% 7. 2012 3.898.271.735 4,6% 8. 2013 5.618.845.165 44,1% 9. 2014 7.164,851.926 27,5% 10. 2015 8.328.407.540 16,2% Sumber: PT. BPR Sahat Sentosa yang diolah Adapun perubahan pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa setiap periodenya mengalami perubahan. Besarnya perubahan hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pada tahun 2007 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 4,2%. 2. Pada tahun 2008 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 3,0%. 3. Pada tahun 2009 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 13,9%. 4. Pada tahun 2010 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 3,3%. 5. Pada tahun 2011 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 6,8%. 6. Pada tahun 2012 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 4,6%.
7. Pada tahun 2013 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 44,1%. 8. Pada tahun 2014 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 27,5%. 9. Pada tahun 2015 jumlah pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 16,2%. Perubahan pemberian kredit tertinggi pada PT. BPR Sahat Sentosa selama periode 2006-2015 yaitu terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp. 5.618.845.165 dengan persentase perubahan kenaikan sebesar 44,1%. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dana masyarakat semakin tinggi, sehingga permintan kredit yang dilakukan masyarakat meningkat. Maka dengan meningkatnya permintaan kredit yang dilakukan masyarakat akan mengakibatkan jumlah pemberian kredit yang dilakukan PT. BPR Sahat Sentosa pada masyarakat meningkat. Perubahan pemberian kredit terendah pada PT. BPR Sahat Sentosa adalah pada tahun 2008 sebesar Rp. 2.960.845.355. Hal ini dikarenakan pada tahun 2008 permintaan kredit yang dilakukan masyarakat cenderung sedikit dan banyak nasabah yang melakukan pelunasan atas kreditnya. Sehingga menyebabkan perubahan pemberian kredit yang dilakukan PT. BPR Sahat Sentosa hanya 3% dari tahun sebelumnya. Jumlah Nasabah Debitur Pada PT. BPR Sahat Sentosa Berdasarkan hasil penelitian, jumlah nasabah debitur pada PT. BPR Sahat Sentosa selama periode 2006-2015 dapat dilihat dalam tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4 Jumlah Nasabah Debitur PT. BPR Sahat Sentosa Periode Tahun 2006-2015 Perubahan No Tahun Jumlah Nasabah (%) 1. 2006 459-2. 2007 472 2,8% 3. 2008 496 5% 4. 2009 514 3,6%
5. 2010 484 (5,8%) 6. 2011 511 5,5% 7. 2012 529 3,5% 8. 2013 567 7,1% 9. 2014 536 (5,4%) 10. 2015 508 (5,2%) Sumber: PT. BPR Sahat Sentosa yang diolah Adapun perubahan jumlah nasabah debitur yang terjadi pada PT. BPR Sahat Sentosa setiap periodenya mengalami perubahan. Besarnya perubahan tersebut sebagai berikut: 1. Pada tahun 2007, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 2,8%. 2. Pada tahun 2008, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 5%. 3. Pada tahun 2009, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 3,6%. 4. Pada tahun 2010, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami penurunan sebesar (5,8%). 5. Pada tahun 2011, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 5,5%. 6. Pada tahun 2012, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 3,5%. 7. Pada tahun 2013, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 7,1%. 8. Pada tahun 2014, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami penurunan sebesar (5,4%). 9. Pada tahun 2015, jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami penurunan sebesar (5,2%). Perubahan jumlah nasabah tertinggi pada PT. BPR Sahat Sentosa selama periode 2006-2015 yaitu terjadi pada tahun 2013 sebanyak 567. Hal ini disebabkan karena
banyaknya masyarakat yang berminat ingin menjadi mitra kerja PT. BPR Sahat Sentosa dan menjadikan PT. BPR Sahat Sentosa sebagai sarana perbankan kepercayaan masyarakat. Tentunya dengan hal ini jumlah nasabah yang terdapat pada PT. BPR Sahat Sentosa mengalami peningkatan sebesar 7,1%. Perubahan jumlah nasabah terendah pada PT. BPR Sahat Sentosa yaitu terjadi pada tahun 2010 dengan jumlah nasabah debitur sebanyak 484. Hal ini disebabkan banyaknya nasabah yang melakukan pelunasan kreditnya dan tidak kembali melakukan transaksi pada PT. BPR Sahat Sentosa. Bahkan ada juga nasabah yang beralih pada bank lain, sehingga pada waktu itu jumlah nasabah PT. BPR Sahat Sentosa mengalami penurunan sebesar (5,8%) dari tahun sebelumnya. Pengaruh Tingkat Bunga Terhadap Pemberian Kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa Untuk mengetahui pengaruh tingkat bunga terhadap pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa maka dilakukan uji statistik koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini akan mentukan tingkat keeratan hubungan antaran varibael tingkat bunga (X 1 ) dengan pemberian kredit (X 2 ). Dimana yang menjadi indikator untuk tingkat bunga adalah tingkat bunga yang sudah ditetapkan pada bank tersebut, sedangkan untuk variabel pemberian kredit yaitu jumlah kredit yang diberikan. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 16 yang terjadi pada lampiran, menunjukan bahwa besarnya pengaruh tingkat bunga terhadap pemberian kredit dinyatakan dalam tabel coefficient correlation pada kolom (R). Nilai koefisien korelasi (R) untuk pengaruh tingkat bunga terhadap pemberian kredit adalah sebesar -0,315 yang artinya jika tingkat bunga mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap pemberian kredit sebesar -31,5%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh tingkat bunga terhadap pemberian kredit yakni (rx 2 X 1 ) 2 sebesar (-0,315) 2 =0,099225 atau 9,9% artinya bahwa, 9,9% variabilitas dari pemberian kredit (X 2 ) dipengaruhi oleh tingkat bunga (X 1 ) sebesar 9,9%, sedangkan factor residua tau faktor lain yang mempengaruhi pemberian kredit adalah 1-0,099225 sebesar 0,900775 atau 100%-9,9% adalah sebesar 90,1%.
Dari hasil perhitungan SPSS versi 16 pada tabel coefficients yang tersaji pada lampiran diperoleh nilai sebesar -0,877. Sedangkan nilai t ½ α df (n-k-1) adalah sebesar 1,943, sehingga >, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan melihat nilai sig 0,40 > α 0,05, yang artinya tingkat bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap pemberian kredit. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diatas menunjukan bahwa tingkat bunga pada PT. BPR Sahat Sentosa, berpengaruh tidak signifikan terhadap pemberian kredit, sehingga setiap perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi pemberian kredit. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Panji Sani Darusman (2013) bahwa tingkat suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap penyaluran kredit. Pengaruh Tingkat Bunga dan Pemberian Kredit Secara Parsial Terhadap Jumlah Nasabah Debitur PT. BPR Sahat Sentosa Pengaruh Tingkat Bunga Secara Parsial Terhadap Jumlah Nasabah Debitur Pada PT. BPR Sahat Sentosa Pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah nasabah debitur dapat dilihat dari indikator tingkat bunga (X 1 ) yaitu tingkat bunga yang sudah ditetapkan dan indikator dari jumlah nasabah debitur (Y) adalah jumlah nasabah. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16 untuk analisis jalur, besarnya pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah nasabah debitur dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients) (tersaji pada lampiran). Nilai koefisien beta () untuk pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah nasabah debitur -0,261. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah nasabah debitur, yakni (YX 1 ) 2 sebesar (-0,261) 2 = 0,068121 0,068 atau 6,8 %. artinya bahwa 6,8% variabilitas dan variabel (Y) atau jumlah nasabah debitur dipengaruhi oleh variabel (X 1 ) yang dalam hal ini adalah tingkat bunga sebesar 6,8%. Sisanya 1-0,068 sebesar 0,932 atau 93,2% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain tingkat bunga. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16 yang tersaji pada lampiran, pada tabel coefficients dapat dilihat dari analisa SPSS nilai t hitung = -0,628 sedangkan nilai t tabel t ½ α df
(n-k-1) = 1,943 sehingga nilai t hitung < t tabel maka dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima serta dengan melihat hasil sig 0,575 > α 0,05, dengan kata lain tingkat bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diatas menunjukan bahwa tingkat bunga pada PT. BPR Sahat Sentosa berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang telah dilaksanakan oleh Anggara Bayu Astrini (2012) yang menunjukan bahwa tingkat suku bunga deposito berpengaruh terhadap jumlah nasabah deposito. Pengaruh Pemberian Kredit Secara Parsial terhadap Jumlah Nasabah Debitur Pada PT. BPR Sahat Sentosa Untuk melihat pengaruh pemberian kredit terhadap jumlah nasabah debitur dapat dilihat dari indikator yang digunakan yaitu pemberian kredit dengan indikator besarnya jumlah kredit yang diberikan (X 2 ) dan jumlah nasabah debitur dengan indikator jumlah nasabah (Y). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 16 untuk analisis jalur, besarnya pengaruh pemberian kredit terhadap jumlah nasabah debitur dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients) (tersaji dalam lampiran). Nilai koefisien beta () untuk pemberian kredit terhadap jumlah nasabah debitur adalah sebesar 0,608. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh pemberian kredit terhadap jumlah nasabah debitur, yakni (YX 2 ) 2 sebesar (0,608) 2 = 0,369664 0,37 atau 37%. artinya bahwa 37% variabilitas dan variabel (Y) atau jumlah nasabah debitur dipengaruhi oleh variabel (X 2 ) yang dalam hal ini adalah pemberian kredit sebesar 37%. Sisanya 1-0,37 sebesar 0,63 atau 63% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain pemberian kredit. Dari hasil perhitungan SPSS versi 16 pada tabel coefficients yang tersaji pada lampiran, dapat dilihat dari analisa SPSS nilai t hitung = 2,462 sedangkan nilai t tabel t ½ α df (n-k-1) = 1,943 sehingga nilai t hitung > t tabel, maka dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan melihat hasil sig 0,240 > α 0,05, dengan kata lain pemberian kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diatas menunjukan bahwa pemberian kredit pada PT. BPR Sahat sentosa berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah sebesar 37%. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tian Pramutiani (2012) yang menunjukan bahwa pemberian kredit berpengaruh terhadap jumlah anggota pada Koperasi Guru Cibingbin. Pengaruh Tingkat Bunga dan Pemberian Kredit Secara Simultan Terhadap Jumlah Nasabah Debitur PT. BPR Sahat Sentosa Besarnya pengaruh tingkat bunga (X 1 ) dan pemberian kredit (X 2 ) terhadap jumlah nasabah (Y), dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel yaitu tingkat bunga yanga sudah ditetapkan (X 1 ), jumlah kredit yang diberikan (X 2 ), jumlah nasabah (Y), dengan menggunakan Path Analysis. Pengaruh secara simultan dapat diketahui dari pengolahan data SPSS versi 16. Dari hasil perhitungan pada tabel model summary (tersaji pada lampiran) diperoleh nilai R antara variabel X 1 dan X 2 terhadap Y sebesar 0,749 dengan kategori keeratan hubungan yang kuat karena berada diantara 0,600-0,799. Maka secara simultan tingkat bunga (X 1 ) dan pemberian kredit (X 2 ) terhadap jumlah nasabah (Y) mempunyai hubungan sebesar 74,9% dengan arah positif. Koefisien jalur (yx 1 X 2 ) sebesar 0,749 dan koefisien determinasinya (yx 1 X 2 ) 2 yaitu (0,749) 2 = 0,561001 atau 56%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu tingkat bunga (X 1 ) dan pemberian kredit (X 2 ) secara simultan terhadap jumlah nasabah debitur (Y) adalah sebesar 56% dengan nilai residu sebesar 1-0,56 = 0,44 atau 100%-56% = 44%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa tingkat bunga yang sudah ditetapkan dan jumlah kredit yang diberikan berpengaruh terhadap jumlah nasabah 56%. nilai F hitung Dari hasil perhitungan SPSS v.16 pada tabel anova (tersaji pada lampiran) diperoleh sebesar 11,914 lebih besar dari F tabel 9,55 yang berarti Ho ditolak dan nilai signifikansi 0,291 > 0,05 atau dengan kata lain tingkat bunga (X 1 ) dan pemberian kredit (X 2 ) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur (Y) sebesar pengaruh langsung 56%. Sisanya 44% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain yang mempengaruhi jumlah nasabah debitur selain tingkat bunga dan pemberian kredit.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh secara langsung dan tidak langsung antara tingkat bunga dan pemberian kredit terhadap jumlah nasabah debitur dapat dilihat pada tabel yang disajikan dalam Tabel 5 dibawah ini: No. Pengaruh Langsung Tabel 5 Total Pengaruh X 1 dan X 2 terhadap Y Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1. Y X 1 Y = ρ 2 YX 1 = (-0,261) 2 0,068 Y X 1 X 2 Y= (ρyx 1. r X2X1. ρyx 2 ) + (ρyx 2. r X2X1. ρyx 1 ) 0,099 2. Y X 2 Y= = (-0,261) (-0,315) (0,608) + (0,608) (-0,315) (-0,261) Total Pengaruh X1 terhadap Y - 0,167 2 ρ YX2 = (0,608) 2-0,37 3. Total pengaruh X 1 danx 2 Y secara simultan 0,537 4. Pengaruh residu (1-0,099) 0,463 5. Total pengaruh = 0,099 + 0,901 1 Dengan demikian pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah nasabah debitur secara langsung sebesar 6,8%, pengaruh tidak langsung sebesar 9,9% yang artinya pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah nasabah debitur melalui pemberian kredit berpengaruh tidak signifikan. Sedangkan pengaruh pemberian kredit secara langsung sebesar 37% terhadap jumlah nasabah debitur. Sehingga total pengaruh tingkat bunga dan pemberian kredit terhadap jumlah nasabah debitur sebesar 53,7%. Maka tingkat bunga dan pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur. Adapun beberapa faktor luar yang mempengaruhi jumlah nasabah debitur selain tingkat bunga dan pemberian kredit sebesar 0,463 atau 46,3%.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh tingkat bunga dan pemberian kredit terhadap jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat sentosa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pergerakan tingkat bunga, pemberian kredit dan jumlah nasabah: a. Tingkat bunga pada PT. BPR Sahat Sentosa selama 10 periode dari tahun 2006-2015 mengalami kenaikan dan penurunan tetapi secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan. Hal tersebut dilakukan perusahaan demi mendapatkan calon nasabah-nasabah baru yang akan melakukan transaksi kredit dan sekaligus untuk melakukan persaingan terhadap bank-bank yang lainnya. b. Pemberian kredit pada PT. BPR Sahat Sentosa selama 10 periode dari tahun 2006-2015 secara keseluruhan mengalami peningkatan, hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh permintaan kredit yang dilakukan oleh nasabah untuk digunakn berbagai kebutuhannya, misalnya untuk konsumtif, modal kerja dan lain sebagainya. Selain itu, kredit yang dibebankan kepada nasabah tidak begitu banyak mengalami kendala dalam proses pengembaliannya. Sehingga bank dapat dengan mudah dalam pemberian kredit karena sudah melihat sejarah pembukuan nasabahnya yang selalu tepat waktu dalam proses pengembaliannya. c. Jumlah nasabah pada PT. BPR Sahat Sentosa Setiap periodenya cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan persyaratan untuk mengajukan pinjaman sangat mudah dan proses pencairannya sangat cepat sehingga dapat membantu nasabah yang membutuhkan dana secara mendesak. 2. Tingkat bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap pemberian kredit. Sehingga setiap perubahan yang terjadi pada tingkat bunga yang ditetapkan maka akan mempengaruhi pada pemberian kredit namun tidak terlalu signifikan. 3. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, adapun pengaruh tingkat bunga, pemberian kredit dan jumlah nasabah debitur :
a. Tingkat bunga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur. Setiap peningkatan tingkat bunga yang terjadi dapat mempengaruhi jumlah nasabah debitur namun tidak terlalu signifikan. b. Pemberian kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur. Setiap peningkatan jumlah pemberian kredit yang diberikan dapat mempengaruhi jumlah nasabah debitur namun tidak terlalu signifikan. c. Tingkat bunga dan pemberian kredit secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah nasabah debitur pada PT. BPR Sahat Sentosa. Saran Berdasarkan simpulan diatas, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan yang berguna bagi PT. BPR Sahat Sentosa dimasa yang akan datang. Adapun saran tersebut yaitu sebagai berikut: 1. PT BPR Sahat Sentosa sudah cukup baik menjalankan peroses pemberian kreditnya. Namun hendaknya selalu berupaya untuk meningkatkan pengawasan dengan mengetahui tujuan keperluan peminjaman dana tersebut dan pembinaan kepada nasabah yang akan melakukan transaksi kredit dengan memberi arahan, cara mengelola uang yang baik agar dana yang dipinjam dapat efektif digunakan oleh nasabah dan sekaligus meningkatkan perekonomian nasabah. Dengan demikian dana yang diberikan oleh bank kepada nasabah dapat kembali sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 2. Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial maupun secara simultan semua variabel berpengaruh tidak signifikan. Sehingga saran yang diberikan bagi penelitian yang akan datang apabila akan melakukan penelitian pada objek yang sama diharapkan variabel yang diteliti adalah variabel selain dari tingkat bunga dan pemberian kredit.
DAFTAR PUSTAKA Adi, Trisyanto Verry. (2005). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Jumlah Nasabah. Universitas Merdeka Malang. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Darusman, Panji Sani. (2013). Analisa Tingkat Suku Bunga, Taksiran Barang Jaminan, Terhadap Penyaluran Kredit dan Dampaknya Pada Laba Operasional. Universitas Siliwangi. Dinas Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Bank Indonesia. (2001). Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Revisi 2001. Jakarta. Djumhana, Muhammad. (2003). Hukum Perbankan di Indonesia.Bandung: Citra Aditya Bakti. Fahmi, Irham dan Hadi Yovi Lavianti. (2010). Pengantar Manajemen Perkreditan. Bandung: ALFABETA. Firdaus, M. Rachmat, Arianti Maya. (2003). Manajemen Perkreditan Bank Umum, Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: BUMI AKSARA. Hutepa, Sri Rejeki. (2008). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pinjaman dan Jumlah Pengusaha UMKM Terhadap Jumlah Kredit yang Disalurkan. Universitas Sumatra Utara. Jamaludin, Andi Suryaningsih. (2012). Pengaruh Pendapatan, Penyaluran Kredit, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Jumlah Nasabah. Universitas Hasanudin. Karl dan Fair. (2001). Pembayaran Bunga Tahunan Dari Suatu Pinjaman, Dalam Bentuk Presentase Dari Pinjaman Yang Diperoleh. YKPN Yogyakarta. Kasmir. (2005). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo. Kasmir. (2014). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Martono, dan D. Agus Harjito. (2003). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ekonosia. Pramugiarto, Adji. (2013). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pinjaman Terhadap Jumlah Nasabah Kredit. Universitas Pancasakti Tegal.
Rivai, Veithzal dan Andriana Permata Vethzal. (2006). Credit Manajemen Handbook. Edisi Pertama. Jakarta. Saputra, Fangki. (2008). Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pinjaman Terhadap Jumlah Kredit yang Diberikan dan Dampaknya Pada Laba Operasional. Universitas Siliwangi. Sastradipoera, Komaruddin. (2004). Strategi Manajemen Bisnis Perbankan: Konsep dan Implementasi untuk Bersaing. Bandung: Kappa Sigma. Shofie, Yusuf. (2003). Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya. Bandung: Citra Aditya Bakti. Soemitra, Andri. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Pertama. Jakarta: PERNADAMEDIA GROUP. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunariah, (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Suyatno, Thomas dkk. (2003). Dasar dasar Perkreditan Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tian Pramutiani, (2012). Pengaruh Pemberian kredit Terhadap Peningkatan Jumlah Anggota Koperasi Guru Cibingbin Kabupaten Kuningan. Universitas Siliwangi. Undang-Undang Nomor 10/1998 tentang Perbankan. Undang-Undang Nomor 24/2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/2/PBI/2015 tentang Suku Bunga Penawaran.