Analisis Pembentukan Portofolio yang Efisien pada Tiga Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DARI TIGA SEKURITAS PERUSAHAAN YANG TERCATAT SEBAGAI INDEKS LQ45 PERIODE FEBRUARI-JULI 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISEIN PADA PT AQUA GOLDEN MISSISIPI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN KERAMIK, KACA DAN PORSELEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ

Nama : Rini Pratiwi NPM : Jurusan: Manajemen Pembimbing : Dr. Budi Hermana

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TOBACCO MANUFACTURERS DENGAN MODEL MARKOWITZ

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO. (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk,

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL INVESTASI SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA STUDI KASUS ( )

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

DAFTAR ISI. ABSTRAK.. i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

Portofolio yang Efisien dan Optimal

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset

49 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

ABSTRAK. (xii lampiran)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

Budi Syastria Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. pembahasan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER DI BEI

`ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BEI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas Belanda lainnya (Tandelilin, 2001). Kemudian pada September

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR.. x DAFTAR LAMPIRAN xi

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

Fuji Nurdiani

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ. Ina Hartono dan Emmy Indrayani

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

Nama : AGUNG HARY PURNOMO Kelas : 4EA18. Dosen Pembimbing: Dr. Lana Sularto SE., MMSI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

PENGARUH PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

III. METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study ini menganalisis portofolio ke tiga aset yaitu saham, emas, dan

ANALYSIS OF THE OPTIMAL PORTFOLIO FORMATION OF THREE COMPANIES USING PORTFOLIO THEORY (CASE STUDY ON STOCK AT PT.GUDANG GARAM TBK, STOCK AT PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

DEWI WULAN HANDAYANTI B

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI. Moh. Rizal

NLISIS PMNTUKN PORTOOLIO LM PMILIHN INVSTSI P PRUSHN GRUP KRI YNG TRTR I URS K INONSI biyoga Pradipta Putra Mahasiswa akultas konomi Universitas Gunad

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM BIG AND SMALL MARKET CAP: STUDI KASUS SAHAM-SAHAM LIQUID DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal sama hal nya seperti pasar pada umumnya, yaitu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

METODOLOGI PENELITIAN

SAHAM SKRIPSII. Gelar. Disusun Oleh NIM

BAB 5 PENUTUP. membeli saham untuk diinvestasikan. potensial yang berharga murah.disaat itulah investor bisa membeli saham.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Transkripsi:

Analisis Pembentukan Portofolio yang Efisien pada Tiga Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Nama : Nopriwansa Atawazun NPM : 10208895 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani

1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemodal atau investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang akan dilakukannya. Dalam keadaan seperti itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi resiko dalam investasi yang akan dilakukannya, yang dapat ia lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang akan diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Untuk itu dituntut keahlian dan kejelian investor dalam menganalisis setiap alternatif portofolio yang akan dipilih sehingga dapat dipilih portofolio yang efisien. Salah satunya adalah menggunakan model Markowitz, model ini menggunakan rata-rata (mean) dari varians atau standar deviasi (akar dari varians) sebagai alat pengukur suatu pengembalian resiko dari suatu investasi yang mengandung resiko. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih perusahaan semen sebagai perusahaan yang diteliti karena beberapa alasan yaitu karena Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang sehingga banyak membutuhakan infrastruktur yang baik untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah A. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis hanya akan merumuskan masalah antara lain : 1. Manakah kombinasi portofolio yang terbaik dari ketiga perusahaan tersebut yang dapat membentuk investasi yang efisien? 2. Berapakah tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko dari masing- masing sekuritas? 3. Berapakah tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko dari portofolio yang dibentuk dari masing-masing sekuritas tersebut? B. Maka penulis membatasi pengamatan sekuritas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah saham saham yang yang bergerak pada bidang usaha pembuatan Semen yang terdaftar pada bursa efek indonesia dengan melakukan pengamatan selama periode Januari 2008 Desember 2011 dan data harga saham yang digunakan adalah harga penutupan saham bulanan.

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian adalah : 1. Untuk menentukan komposisi kombinasi portofolio mana yang dapat membentuk investasi yang efisien. 2. Untuk menganalisis tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dan resiko yang di timbulkan dari ketiga sekuritas tersebut 3. Untuk menganalisis tingkat keuntungan kentungan dan resiko dari portofolio yang dibentuk tiga sekuritas tersebut 1.4 Manfaat Penelitian 1. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 2. Manfaat Akademis bagi penulis dan pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai portofolio investasi dan mengenai manajemen keuangan. 3. Manfaat Praktis Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan suatu acuan dalam menilai kondisi perusahaan dan acuan dalam pemilihan portofolio investasi.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang saham yang bergerak pada industri semen yang terdaftar pada bursa efek indonesia. Pada penelitian ini ada 3 perusahaan semen yang digunakan sebagai objek penelitian. 3.2 Metode Pengumpulan Data Data diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa data sekunder yang meliputi: 1. Studi Pustaka Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari literature, buku-buku, jurnal, dan penelitian sebelumnya. 2. Dokumentasi Pengumpulan data juga dilakukan dengan mempelajari artikel-artikel pada media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik serta buku-buku yang diterbitkan di Bursa Efek Jakarta.

3.3 Metode Analisis Data 1. Menghitung Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan (Expected Return). 2. Menghitung Resiko Investasi (Varian dan Standar Deviasi). 3. Menentukan Proporsi Investasi 4. Menghitung Koefisien Korelasi. 5. Menghitung Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan Dari Portofolio (Expected Return Portofolio). 6. Menghitung Resiko Portofolio.

BAB IV PEMBAHASAN Tahun Bulan SMGR SMCB INTP Januari 5550 1560 7750 Februari 5300 1380 7500 Maret 5000 1200 7050 2008 April 4225 910 5600 Mei 4400 1110 6150 Juni 4000 1120 5450 Juli 4100 1160 6150 Agustus 4050 1150 6400 September 3425 850 6000 Oktober 3000 445 3500 November 3250 435 3500 Desember 4175 630 4600 Januari 3475 580 4500 Februari 3500 550 4150 Maret 3725 550 5250 April 4100 700 5850 Mei 4675 1000 6650 Juni 4900 1100 7750 Juli 5950 1450 9300 Agustus 5950 1260 10050 2009 September 6300 1330 10600 Oktober 6850 1620 11050 November 7300 1500 11100 Desember 7550 1550 13700 Januari 8000 1630 13500 Februari 7600 1770 13700 Maret 7300 2075 14250 April 8200 2350 15800 Mei 8450 2100 15000 Juni 8750 2175 15800 Juli 9250 2375 16900 2010 Agustus 8700 2300 17650 September 9900 2425 18400 Oktober 9800 2325 18300 November 9200 2300 16600 Desember 9450 2250 15950 Januari 7750 1970 13550 Februari 8650 1830 14400 Maret 9100 2025 16350 April 9500 2250 17000 Mei 9700 2250 16900 Juni 9600 2200 17050 2011 Juli 9450 2075 15450 Agustus 9100 1940 15200 September 8300 1780 14000 Oktober 9500 1930 16350 November 9250 1890 15000 Desember 9400 1920 15000 Data Pergerakan Harga Saham Pada Penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap lima sekuritas yang bergerak di bidang manufakturing dengan konsentrasi dalam bidang perusahaan semen (berdasarkan pengelompokan di Bursa Efek Indonesia) yaitu Sekuritas PT. Indocement.Tbk ( INTP), PT. Semen Gresik.Tbk (SMGR), dan PT. Holcim. Tbk (SMCB). Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham bulanan selama periode Januari 2008 sampai dengan Desember 2011, tepat selama 48 bulan untuk lebih jelasnya, berikut merupakan data pergerakan harga saham bulanan ketiga sekuritas tersebut.

Tingkat Keuntungan dan Resiko yang diharapkan Sekuritas E(Ri) Risiko INTP 0,0215380 0,123619706 SMGR 0,0153573 0,0935872 SMCB 0,0173907 0,161410658 Berikut adalah hasil perhitungan tingkat keuntungan rata-rata dan tingkat resiko pada masing-masing sekuritas : Rumus Keuntungan n E(Ri) = Rij J=1 n Dimana : E(Ri) = Tingkat keuntungan dari investasi i yang diharapkan n = Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi Rij = Tingkat keuntungan yang telah diperoleh Rumus Resiko n σi² = (Rij E(Ri))² j=1 n Dimana : σi² = Resiko investasi Rij = Tingkat keuntungan yang telah diperoleh E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i n = Banyaknya peristiwa yang terjadi

Proporsi Investasi Pada Ketiga Sekuritas (dalam Persen %) Kondisi Portofolio Proporsi Investasi INTP SMGR SMCB 1 1 33,33 33,33 33,33 2 2 45 25 30 3 45 30 25 3 4 25 45 30 5 30 45 25 4 6 25 30 45 7 30 25 45 Proporsi yang dapat di bentuk dari ketiga sekuritas tersebut sangat bervariasi. Proporsi investasi dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan acak sehingga di peroleh kombinasi sekuritas (portofolio) yang cukup banyak.

Correlations SMGR SMCB INTP SMGR Pearson 1.743 **.739 ** Correlation Sig. (2-tailed).000.000 N 47 47 47 SMCB Pearson.743 ** 1.756 ** Correlation Sig. (2-tailed).000.000 N 47 47 47 INTP Pearson.739 **.756 ** 1 Correlation Sig. (2-tailed).000.000 N 47 47 47 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sebelum membentuk suatu portofolio, harus diketahui terlebih dahulu korelasi antara tingkat keuntungan dari ketiga sekuritas tersebut. Karena besar kecilnya koefisien akan mempengaruhi keterikatan antar saham. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dimana keterikatan atar saham, apabila keterikatan antar saham berada <0,5 maka saham tersebut mempunyai keterikatan yang kecil, apabila dan sama dengan >0,5 maka saham tersebut mempunya keterikatan yang kuat. Karena dalam portofolio semakin kecil nilai keterikatan antar saham maka saham tersebut semakin baik.

Tingkat Keutungan Portofolio Kondisi Portofol io Proporsi Investasi INTP SMG SMCB E(Rp) R 1 1 0.33 0.33 0.33 0.018156 2 0.45 0.25 0.30 0.019078 2 3 0.45 0.30 0.25 0.018976 4 0.25 0.45 0.30 0.017695 3 5 0.30 0.45 0.25 0.017939 6 0.25 0.30 0.45 0.018001 4 7 0.30 0.25 0.45 0.018346 Untuk mencari tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dari pada yang telah dibentuk adalah dengan memasukkan komposisi dana dari setiap sekuritas yang telah ditetapkan dalam portofolio investasi ke dalam persamaan : E(Rp) = Xi. E(Ri) Dengan keterangan sebagai berikut : E(Rp) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio Xi = Proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham

Kondisi Standar Deviasi Portofolio Portofol io Proporsi Investasi SMG INTP R SMCB 1 1 0,33 0,33 0,33 2 3 4 2 0,45 0,25 0,30 3 0,45 0,30 0,25 4 0,25 0,45 0,30 5 0,30 0,45 0,25 6 0,25 0,30 0,45 7 0,30 0,25 0,45 σp Resiko 0,0131 83 0,1148 0,0136 66 0,1169 0,0128 97 0,1135 0,0122 90 0,1108 0,0118 73 0,1089 0,0147 26 0,1213 0,0150 79 0,1227 Setelah mengetahui keuntungan yang di harapkan dari portofolio, maka selanjutnya menghitung tingkat resiko portofolio dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : σp² = XA².σA² + XB².σB² + XC².σC² + 2(XA.XB.ρAB.σAσB) + 2(XA.XC.ρAC.σAσC) 2(XB.XC.ρBC.σBσC) Dimana : σp² = Resiko portofolio XA = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham A XB = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham B XC = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham C σa²= Resiko investasi dari saham A σb²= Resiko investasi dari saham B σc²= Resiko investasi dari saham C ρab = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan B ρac = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan C

Kondisi Portofolio Proporsi Investasi Resiko Keuntung an INTP SMGR SMCB 1 1 0,33 0,33 0,33 0,1007 0,017914 2 0,45 0,25 0,30 0,1179 0,018749 2 3 4 Tingkat Keuntungan dan Resiko Pada Portofolio 3 0,45 0,30 0,25 0,1143 0,018647 4 0,25 0,45 0,30 0,1094 0,017512 5 0,30 0,45 0,25 0,1077 0,01772 6 0,25 0,30 0,45 0,1203 0,017818 7 0,30 0,25 0,45 0,1222 0,018127 Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan keuntungan yang terbesar dengan tingkat resiko yang sama atau portofolio yang memberikan tingkat resiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang sama. 1. Untuk tingkat keuntungan yang terbesar terdapat pada portofolio 2 dengan proporsi INTP 45%, SMGR 25%, SMCB 30% dengan tingkat keuntungan sebesar 1,90% dan tingkat resiko 11,69%. 2. Untuk tingkat Resiko yang terkecil terdapat pada Portofolio 5 dengan proporsi INTP 30%, SMGR 45%, SMCB 25% dengan tingkat resiko 10,89% dan tingkat keuntungan sebesar 1,79%.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat di peroleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembentukan portofolio yang terbaik dari ketiga perusahaan tersebut yaitu: Untuk tingkat keuntungan yang terbesar terdapat pada portofolio 2 dengan proporsi INTP 45%, SMGR 25%, SMCB 30% dengan tingkat keuntungan sebesar 1,90% dan tingkat resiko 11,69%. Untuk tingkat Resiko yang terkecil terdapat pada portofolio 1 dengan proporsi INTP 33%, SMGR 33%, SMCB 33% dengan tingkat keuntungan sebesar 1,79% dan tingkat resiko 10,07%. 2. Tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko dari masing-masing sekuritas yaitu: Tingkat Keuntungan Rata-Rata dan Resiko Masing-Masing Sekuritas Sekuritas E(Ri) Risiko INTP 0,0215380 0,123619706 SMGR 0,0153573 0,0935872 SMCB 0,0173907 0,161410658

3. Tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko dari portofolio yang dibentuk dari masing-masing sekuritas yaitu: Untuk tingkat keuntungan yang terbesar terdapat pada portofolio 2 dengan proporsi INTP 45%, SMGR 25%, SMCB 30% dengan tingkat keuntungan sebesar 1,90% dan tingkat resiko 11,69%. Untuk tingkat Resiko yang terkecil terdapat pada Portofolio 5 dengan proporsi INTP 30%, SMGR 45%, SMCB 25% dengan tingkat resiko 10,89% dan tingkat keuntungan sebesar 1,79%. 5.2 Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyarankan bagi para investor yang diharapkan dapat berguna untuk memilih investasi pada ketiga perusahaan. Bagi investor yang bertipe Risk seeker atau yang sangat menginginkan keuntungan yang besar dapat memilih portofolio 2 dengan proporsi INTP 45%, SMGR 25%, SMCB 30% dengan tingkat keuntungan sebesar 1,90% dan tingkat resiko 11,69%. Kemudian bagi investor yang mempunyai tipe Risk averter atau investor yang berusaha menghindari resiko dapat memilih Untuk tingkat Resiko yang terkecil terdapat pada Portofolio 5 dengan proporsi INTP 30%, SMGR 45%, SMCB 25% dengan tingkat resiko 10,89% dan tingkat keuntungan sebesar 1,79%. 5.3 Keterbatasan Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dikaji oleh penulis dan penelitian yang terdahulu dengan menggunakan model markowitz. Penulis menyrankan bagi para investor terutama yang menghindari resiko, agar mengalokasikan dananya tidak hanya terfokus pada satu sektor saja karena berdasarkan penelitian yang telah dilakuakan penulis maupun penelitian terdahulu tingkat koefisien korelasi keterikatan antara saham didalam satu sektor cukup kuat, hal ini yang dapat meningkatkan resiko dikarenakan apabila saham yang satu turun maka saham yang lain akan terpengaruh pula.