ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TOBACCO MANUFACTURERS DENGAN MODEL MARKOWITZ

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TOBACCO MANUFACTURERS DENGAN MODEL MARKOWITZ"

Transkripsi

1 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TOBACCO MANUFACTURERS DENGAN MODEL MARKOWITZ Marwan Supriyadi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Portofolio merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seorang investor dalam meminimalkan risiko yang ada dalam suatu investasi dengan cara menginvestasikan dananya pada lebih dari satu saham (sekuritas). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dari setiap kombinasi portofolio dan risiko yang ada pada setiap kombinasi portofolio serta menentukan kombinasi portofolio mana yang dapat membentuk investasi yang efisien. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah return (tingkat keuntungan), expected return (tingkat keuntungan yang diharapkan), standar deviasi dan varians (tingkat risiko), koefisien korelasi (tingkat keeratan hubungan antar variabel), expected return portofolio dan risiko portofolio. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa portofolio yang efisien adalah portofolio ke-1 dengan kombinasi dana 70%RMBA-15%GGRM-15%HMSP karena menghasilkan tingkat keuntungan tertinggi sebesar 3,161% dengan risiko sebesar 10,54%. Dan portofolio ke-5 dengan kombinasi dana 0%RMBA-60%GGRM-0%HMSP karena menghasilkan risiko terendah sebesar 7,09 dengan tingkat keuntungan sebesar 0,404%. Kata kunci: Portofolio, Markowitz PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Melakukan investasi dalam pembelian efek atau surat berharga merupakan hal yang tidak mudah karena memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan dananya, untuk mengurangi kemungkinan risiko yang bisa terjadi. Dilihat dari besarnya tingkat keuntungan, risiko yang diperoleh di pasar modal lebih besar dibandingkan risiko di pasar uang. Karena risiko yang besar akan menghasilkan keuntungan yang besar, sedangkan resiko yang kecil akan menghasilkan keuntungan yang kecil pula. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menilai investasi dalam sekuritas adalah dengan analisis portofolio, dengan analisis tersebut investor dapat mengetahui keuntungan dan risiko yang ada dalam Manufacturers Dengan Model Markowitz. 1

2 suatu atau beberapa sekuritas. Hal ini membantu investor dalam menentukan pilihan sekuritas yang dapat memberikan keuntungan yang besar dan risiko sekecil mungkin atau sekuritas yang memiliki tingkat risiko sama tetapi dengan tingkat keuntungan yang tinggi. Penulis menilai bahwa analisis portofolio dapat memberikan manfaat bagi investor, oleh karena itu penulis ingin mengetahui bagaimana bila seorang investor menginvestasikan dananya dalam bentuk portofolio. Atas dasar uraian diatas penulis mengambil judul penelitian Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 1.. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang diungkapkan adalah sebagai berikut: 1. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) di setiap kombinasi portofolio?. Berapa tingkat risiko (standar deviasi) yang ada pada setiap kombinasi portofolio? 3. Investasi portofolio dengan kombinasi dana manakah yang dapat membentuk investasi portofolio yang efisien? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan di setiap kombinasi portofolio.. Menganalisis tingkat risiko yang ada pada setiap kombinasi portofolio. 3. Menentukan kombinasi portofolio yang dapat membentuk investasi portofolio yang efisien Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, investor, dan ilmu pengetahuan. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut: 1. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis mengenai pembentukan portofolio efisien.. Sebagai bahan pertimbangan khususnya bagi investor untuk menentukan pilihan investasi Kerangka Pemikiran Portofolio merupakan penanaman investasi saham pada lebih dari satu saham dilakukan dengan tujuan meminimalkan risiko. Salah satu cara yang dilakukan untuk meminimalkan risiko adalah dengan mengkombinasikan dana kedalam proporsi dana yang berbeda-beda. Oleh karena itu penulis mencoba mengkombinasikan tiga saham yang terdapat pada industri tobacco manufacturers untuk kemudian dibentuk portofolio yang efisien. Manufacturers Dengan Model Markowitz.

3 1.6. Hipotesis Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Setiap kombinasi portofolio mempunyai keuntungan yang diharapkan bagi investor.. Setiap kombinasi portofolio mempunyai tingkat risiko yang rendah. 3. Kombinasi dana yang berbeda-beda, maka ada dua kombinasi dana yang lebih baik untuk dipilih salah satunya oleh investor sebagai portofolio yang efisien. TELAAH PUSTAKA.1. Pengertian Investasi Menurut Tandelilin (001: 3) Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam aktifitas investasi sebelum melakukan keputusan untuk berinvestasi pada saham perusahaan tertentu, perlu diperhatikan dua hal yang penting untuk dipertimbangkan investor, yaitu risiko dan return... Pengertian Risiko dan Return Risiko merupakan penyimpangan tingkat keuntungan yang diperoleh dari nilai yang diharapkan oleh seorang investor. Menurut Sunaryah (000: 184) bahwa risiko yang diharapkan tergantung pada keanekaragaman kemungkinan hasil yang diharapkan. Dimana standar deviasi digunakan untuk menyatakan besar risiko yang diharapkan. Menurut Tandelilin (001: 48) Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaan maka semakin besar risiko investasi tersebut. Menurut Jogiyanto (003: 108) Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi, tetapi diharapkan dimasa yang akan datang (expected return)..3. Pengertian Portofolio Portofolio merupakan investasi pada lebih dari satu saham (sekuritas), maksudnya penanaman investasi yang dilakukan pada lebih dari satu perusahaan atau pada beberapa perusahaan hal ini bertujuan agar investor dapat meminimalkan risiko yang ada didalam berinvestasi. Menurut Alwi (003: 17), Portofolio diartikan sebagai sekumpulan investasi sekuritas yang diinvestasikan dan dipegang oleh pemodal atau investor, baik individu maupun lembaga. Manufacturers Dengan Model Markowitz. 3

4 .4. Toori Portofolio Markowitz Pada tahun 1959, Harry Markowitz membentuk suatu pendekatan investasi saham baru yang dianggap sebagai revolusi pemikiran untuk menjadi bahan diskusi para akademik. Markowitz mengatakan jika resiko dianggap sebagai suatu masalah yang tidak disukai investor, maka pemilihan portofolio yang hanya berdasarkan dengan sekuritas yang dinilai rendah ialah suatu metode pemilihan yang kurang baik. Asas pendekatan Markowitz adalah menggunakan perubahan keuntungan sebagai taksiran sebagai risiko investasi. Markowitz mencoba membentuk konsep risiko dengan menggunakan konsep statistik yaitu varians. Teori portofolio dibentuk apabila tahap risiko investor telah ditetapkan. Model teorikal dengan menggunakan komputer dapat digunakan sebagai asas pemilihan portofolio optimum yang dapat memaksimalkan tingkat keuntungan. METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman kav 5-53, Jakarta. Periode penelitian adalah selama tiga tahun, dimulai dari tahun 006 sampai dengan tahun 009. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk., PT. Gudang Garam Tbk., dan PT. HM Sampoerna Tbk. yang sudah terdaftar selama tiga tahun sesuai dengan periode yang akan diteliti. 3.. Data/Variabel yang diteliti Data/variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga penutupan saham bulanan tiap perusahaan, return dan risk serta koefisien korelasi. Return adalah nilai yang diharapkan dari investasi, Risk adalah risiko yang bisa diterima oleh pemodal dari investasi yang dilakukan. Koefisien Korelasi bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel satu dengan variabel lainnya Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang digunakan adalah data harga penutupan saham bulanan pada perusahaan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk., PT. Gudang Garam Tbk., dan PT. HM Sampoerna Tbk. tersebut dari bulan Maret 006 sampai dengan bulan Maret 009. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan harga saham yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (PRPM BEI). Manufacturers Dengan Model Markowitz. 4

5 3.4. Metode Analisis Data Berdasarkan data sekunder yang telah didapatkan dari Bursa Efek Indonesia, kemudian data tersebut diteliti dan dianalisis dengan menggunakan Metode Markowitz. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung Return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan. Menurut Husnan (003: 51) Persamaan yang digunakan adalah dengan rumus sebagai berikut: R it = (P it+1 P it ) / P it atau R it = L n (P t+1 /P t ) Keterangan: R it = Return pada waktu yang diharapkan L n = Natural Logarithm P t+1 = Harga saham pada akhir periode P t = Harga saham pada awal periode. Menghitung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap perusahaan. Menurut Husnan (003: 46) perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: E (R i ) N = Σ P ijr ij i-1 N Keterangan: E (R i ) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i P ij = Probabilitas tingkat keuntungan pada investasi i R ij = Tingkat keuntungan dari investasi i N = Banyaknya data yang dimiliki 3. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) investasi tiap perusahaan. Ukuran penyebaran ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan nilai yang akan kita peroleh menyimpang dari nilai yang diharapkan. Menurut Husnan (003: 49) perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: σ i N = Σ [(R ij -E(R i )] dan σ i = σ i j=1 N Manufacturers Dengan Model Markowitz. 5

6 Keterangan: σ i = Varians σ i = Standar deviasi R ij = Tingkat keuntungan yang telah diperoleh R i = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i N = Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi 4. Menghitung Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari portofolio. Tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dari portofolio menurut Husnan (003: 56), dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: N E (R p ) = Σ X i E (R i ) i=1 Keterangan: E (R p ) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio X i = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i E (R i ) = Tingkat keuntungan saham yang diharapkan dari saham i 5. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio. Varians dan standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut: = X 1 σ 1 + X σ + (X 1 X ρ 1 σ 1 σ ) σ p = σ p σ p Keterangan: σ p = Varians portofolio σ 1 = Varians saham 1 σ = Varians saham ρ 1 = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham 1 & X 1, X = Proporsi dana yang di investasikan pada saham 1 & 6. Menghitung Koefisien Korelasi harga saham antar perusahaan. Besar kecilnya koefisien korelasi akan berpengaruh terhadap risiko portofolio. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi adalah sebagai berikut: ρ = nσxy ΣX ΣY {[nσx -(ΣX) ] [ nσy - (ΣY) ]} Manufacturers Dengan Model Markowitz. 6

7 Keterangan: ρ = Koefisien korelasi n = Jumlah observasi X = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham X Y = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham Y HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Langkah-langkah Penyelesaian Pembentukan Portofolio Markowitz Pengamatan dilakukan terhadap harga saham bulanan pada ketiga perusahaan tersebut, yaitu PT. Bentoel Internasional Investama Tbk., PT. Gudang Garam Tbk. dan PT. HM Sampoerna Tbk. Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data harga penutupan saham bulanan (close) selama periode Maret 006 Maret 009. Langkah-langkah penyelesaian pembentukan portofolio dengan metode Portofolio Markowitz adalah sebagai berikut. 1) Langkah pertama adalah dengan menghitung return (tingkat keuntungan) saham bulanan masing-masing sekuritas. ) Setelah mengetahui return (tingkat keuntungan) saham bulanan, selanjutunya mencari expected return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari masing-masing sekuritas. 3) Lalu menghitung risiko (standar deviasi dan varians) dari masing-masing sekuritas untuk mengetahui risiko dari masing-masing sekuritas. 4) Sebelum melakukan pembentukan portofolio, sebaiknya menghitung koefisien korelasi terlebih dulu agar dapat diketahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. 5) Setelah mengetahui keeratan hubungan antar variabel, langkah selanjutnya adalah menghitung expected return (tingkat keuntungan) dari portofolio. 6) Kemudian yang terakhir adalah menghitung risiko (standar deviasi) dari portofolio yang telah dibentuk. 4.. Perhitungan Return, Expected Return dan Risiko Investasi tiap Sekuritas Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1 Return (Tingkat Keuntungan Saham) periode Maret Maret 009 Sekuritas Return RMBA 1,6313 GGRM -0,43915 HMSP Manufacturers Dengan Model Markowitz. 7

8 Pada tabel 1 diketahui tingkat keuntungan saham (return) selama periode Maret 006 Maret 009 pada sekuritas GGRM menghasilkan return -0, Artinya bahwa PT. Gudang Garam Tbk. mengalami kerugian selama periode Maret 006- Maret 009. Sedangkan tingkat keuntungan saham (return) tertinggi diperoleh PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. sebesar 4,53%. Tabel Expected Return E (Ri) tiap perusahaan RMBA GGRM HMSP E(Ri) 0,0453-0,01 0,0115 % 4,53% -1,% 1,15% Hasil perhitungan pada tabel menunjukkan bahwa PT. Gudang Garam Tbk. menghasilkan expected return terendah sebesar -1,%. Sedangkan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. tetap menghasilkan expected return tertinggi sebesar 4,53%. Tabel 3 Risiko Investasi (varians & standar deviasi) tiap perusahaan RMBA GGRM HMSP varians stdev % 14,86% 8,60% 9,36% Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3, risiko atau standar deviasi tertinggi diperoleh PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. sebesar 14,86%, sedangkan risiko atau standar deviasi terendah diperoleh PT. Gudang Garam Tbk. sebesar 8,60% Perhitungan Koefisien Korelasi Uji koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi yang paling baik adalah korelasi yang mempunyai nilai negatif karena menyebabkan posisi yang tidak Manufacturers Dengan Model Markowitz. 8

9 searah, maksudnya apabila kondisi saham yang satu mengalami penurunan, saham lain mengalami peningkatan. Perhitungan koefisien korelasi ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program statistik yaitu SPSS, yang hasilnya tertera pada tabel 4 berikut. Tabel 4 Correlations RMBA GGRM HMSP RMBA Pearson Correlation Sig. (-tailed) N GGRM Pearson Correlation ** Sig. (-tailed) N HMSP Pearson Correlation ** 1 Sig. (-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (-tailed). Koefisien korelasi antara saham GGRM dam HMSP adalah 0,645 dengan tingkat signifikan 0,000 yang menunjukan hubungan antara keduanya kuat dan searah, karena tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang kuat antara saham GGRM dan saham HMSP Penentuan Portofolio Efisien Investasi biasanya tidak akan menanamkan dananya hanya pada satu jenis investasi, tetapi mengalokasikan dananya untuk lebih dari satu jenis investasi (difersivikasi investasi). Tujuannya adalah mengurangi risiko. Investor yang melakukan investasi ini, berarti investor tersebut melakukan investasi pada portofolio. Dalam membentuk portofolio proporsi dana yang di investasikan pada masing-masing saham apabila di jumlahkan haruslah sama dengan satu. Dengan melakukan portofolio saham kerugian-kerugian dapat lebih tersebar, kerugian pada salah satu jenis saham dapat tertutupi oleh keuntungan pada jenis saham lainnya. Setelah masing-masing sekuritas menanamkan kombinasi proporsi dana, maka dapat dilakukan perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan pada portofolio. Manufacturers Dengan Model Markowitz. 9

10 Standar deviasi dihitung untuk mengetahui risiko yang terkandung dalam suatu investasi portofolio, dalam hal ini yang dihitung adalah tingkat risiko investasi portofolio antara PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, PT. Gudang Garam Tbk dan PT. HM Sampoerna Tbk. Tabel 5 Hasil Perhitungan E(R p ) dan σ p dari kombinasi 3 Sekuritas PROPORSI INVESTASI % Portofolio RMBA GGRM HMSP E (R p ) % 30% 45% 50% 0% 15% 10% 10% 0% 60% Sumber : Data telah diolah Keterangan: E(R p ) = Expected Return Portofolio σ p = Standar Deviasi Portofolio 15% 60% 45% 30% 0% 3,161% 1,97%,435%,366% 0,404% σ p 10,54% 7,9% 7,87% 8,4% 7,09% Berdasarkan hasil dari perhitungan Expected Return Portofolio (tingkat keuntungan yang diharapkan dari tiap portofolio) dan Standar Deviasi (Risiko dari portofolio) dapat diketahui bahwa: a. Proporsi dana pada Portofolio pertama dengan kombinasi 70% RMBA 15% GGRM 15% HMSP diperoleh hasil expected return portofolio sebesar 3,161% dan standar deviasi portofolio sebesar 10,54%. b. Proporsi dana pada Portofolio kedua dengan kombinasi 30% RMBA 10% GGRM 60% HMSP diperoleh expected return portofolio sebesar 1,97% dan standar deviasi portofolio sebesar 7,9%. c. Proporsi dana pada Portofolio ketiga dengan kombinasi 45% RMBA 10% GGRM 45% HMSP diperoleh expected return portofolio sebesar,435% dan standar deviasi portofolio sebesar 7,87%. d. Proporsi dana pada Portofolio keempat dengan kombinasi 50% RMBA 0% GGRM 30% HMSP diperoleh expected return portofolio sebesar,366% dan standar deviasi portofolio sebesar 8,4%. e. Proporsi dana pada Portofolio kelima dengan kombinasi 0% RMBA 60% GGRM 0% HMSP diperoleh expected return portofolio sebesar 0,404% dan standar deviasi portofolio sebesar 7,09%. Manufacturers Dengan Model Markowitz. 10

11 KESIMPULAN Dari hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan mengenai analisis pembentukan portofolio pada tiga perusahaan industri Tobacco Manufacturers yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Bentoel Internasional Investama Tbk., PT. Gudang Garam Tbk., dan PT. HM Sampoerna Tbk. selama periode Maret 006 sampai dengan Maret 009 (3 tahun) dengan menggunakan Model Markowitz, dapat dilihat bahwa pembentukan portofolio dari ketiga sekuritas perusahaan tersebut sudah cukup efisien karena hasil dari perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dari masing-masing portofolio tersebut memiliki nilai positif serta dengan tingkat risiko yang seimbang dengan tingkat keuntungan yang diharapkannya. Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan mengenai analisis pembentukan portofolio yang efisien, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Portofolio pertama dengan kombinasi dana 70% RMBA 15% GGRM 15% HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dari portofolio sebesar 3,161% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar 10,54%.. Portofolio kedua dengan kombinasi dana 30% RMBA 10% GGRM 60% HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) portofolio sebesar 1,97% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar 7,9%. 3. Portofolio ketiga dengan kombinasi dana 45% RMBA 10% GGRM 45% HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) portofolio sebesar,435% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar 7,87%. 4. Portofolio keempat dengan kombinasi dana 50% RMBA 0% GGRM 30% HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) portofolio sebesar,366% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar 8,4%. 5. Portofolio kelima dengan kombinasi dana 0% RMBA 60% GGRM 0% HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) portofolio sebesar 0,404% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar 7,09%. Berdasarkan dari hasil perhitungan kelima portofolio dengan proporsi dana yang berbeda, maka ada dua proporsi dana yang lebih baik untuk dipilih salah satunya oleh investor sebagai portofolio yang efisien yaitu: 1. Portofolio dengan kombinasi dana 70% RMBA 15% GGRM 15% HMSP dapat dipilih sebagai portofolio yang efisien karena memberikan keuntungan terbesar dibandingkan dengan kombinasi dana lainnya yaitu sebesar 3,161% dengan risiko yang lebih besar dari kombinasi dana pada portofolio lainnya apabila memilih portofolio dengan kombinasi dana ini yaitu sebesar 10,54%. Manufacturers Dengan Model Markowitz. 11

12 . Portofolio dengan kombinasi dana 0% RMBA 60% GGRM 0% HMSP dapat dipilih sebagai portofolio yang efisien karena memiliki tingkat risiko yang paling kecil dari kombinasi dana lainnya yaitu sebesar 7,09% dan keuntungan yang akan diterima apabila memilih kombinasi dana ini juga lebih kecil dari kombinasi dana pada portofolio lainnya yaitu sebesar 0,404%. DAFTAR PUSTAKA Haugen, Robert A Modern Investment Theory. 3 rd ed. New Jersey: Prentice Hall. Husnan, Suad Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi kedua. Yogyakarta: UUP AMP YKPN. Jogiyanto Terori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE. Kamarudin, Ahmad Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta. Keown, et al Basic Financial Management. 8 th ed. New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Miswanto dan Edi Widodo Manajemen Keuangan I. Jakarta: Gunadarma. Siamat, Dahlan Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tandelilin, Eduardus Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Widoatmodjo, Sawidji Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Edisi 000. Jakarta: Yayasan MPU Ajar Artha. Manufacturers Dengan Model Markowitz. 1

Budi Syastria Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma

Budi Syastria Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, PT. SURYA TOTO INDONESIA TBK, DAN PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDS TBK PADA PERIODE JANUARI 2006 - JANUARI 2009

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISEIN PADA PT AQUA GOLDEN MISSISIPI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISEIN PADA PT AQUA GOLDEN MISSISIPI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISEIN PADA PT AQUA GOLDEN MISSISIPI Tbk, PT MERCK Tbk Dan PT ULTRAJAYA Tbk DENGAN MODEL MARKOWITZ Nida Puspasari Komplek Bukti Cengkeh Berbunga C6/1 Depok-16418 Email

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO. (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk,

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO. (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk, ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk, SAHAM PT HM SAMPOERNA Tbk DAN SAHAM PT TIMAH Tbk) Elvida Julianti

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL INVESTASI SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA STUDI KASUS ( )

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL INVESTASI SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA STUDI KASUS ( ) AALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL IVESTASI SAHAM PADA SEKTOR PERBAKA DI BURSA EFEK IDOESIA STUDI KASUS (2006-2008) Dodi Tirtana Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Brawijaya_87@yahoo.com ABSTRAK Investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian diindonesia pada saat ini maka alternative investasi yang sangat dibutuhkan, dalam hal ini

Lebih terperinci

ANALYSIS OF THE OPTIMAL PORTFOLIO FORMATION OF THREE COMPANIES USING PORTFOLIO THEORY (CASE STUDY ON STOCK AT PT.GUDANG GARAM TBK, STOCK AT PT

ANALYSIS OF THE OPTIMAL PORTFOLIO FORMATION OF THREE COMPANIES USING PORTFOLIO THEORY (CASE STUDY ON STOCK AT PT.GUDANG GARAM TBK, STOCK AT PT ANALYSIS OF THE OPTIMAL PORTFOLIO FORMATION OF THREE COMPANIES USING PORTFOLIO THEORY (CASE STUDY ON STOCK AT PT.GUDANG GARAM TBK, STOCK AT PT.HM SAMPOERNA TBK, AND STOCK AT PT.TIMAH TBK) Keyword : portfolio

Lebih terperinci

tingkat keuntungan yang diharapkan portofolio, serta varians dan standar deviasi portofolio. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu harga penu

tingkat keuntungan yang diharapkan portofolio, serta varians dan standar deviasi portofolio. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu harga penu ANALYSIS OF EFFICIENT PORTFOLIO FORMATION INDONESIA STOCK EXCHANGE IN INDUSTRIAL SECTOR SUMMARY PERIOD 2007-2010 Siti Hajar 1) Didin Mukodim 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio yang Efisien pada Tiga Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Analisis Pembentukan Portofolio yang Efisien pada Tiga Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Analisis Pembentukan Portofolio yang Efisien pada Tiga Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Nama : Nopriwansa Atawazun NPM : 10208895 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Emmy

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION Okki Jatnika Email : okki.jatnika@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto Analisis Pembentukan Portofolio Efisien Pada Sektor Industri Pertambangan Yang Tercatat Dalam Indeks LQ45 Dengan Menggunakan Model Markowitz Di Bursa Efek Indonesia Nama : Fanzi Nalar Prasetia NPM : 15209431

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bisnis utama perusahaan asuransi adalah penjualan premi atau pengumpulan dana masyarakat. Pengumpulan dana ini dilakukan melalui upaya perusahaan asuransi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DARI TIGA SEKURITAS PERUSAHAAN YANG TERCATAT SEBAGAI INDEKS LQ45 PERIODE FEBRUARI-JULI 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DARI TIGA SEKURITAS PERUSAHAAN YANG TERCATAT SEBAGAI INDEKS LQ45 PERIODE FEBRUARI-JULI 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DARI TIGA SEKURITAS PERUSAHAAN YANG TERCATAT SEBAGAI INDEKS LQ45 PERIODE FEBRUARI-JULI 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA Ratna Sari NPM : 10205985 Fakultas Ekonomi, Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN KERAMIK, KACA DAN PORSELEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN KERAMIK, KACA DAN PORSELEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN KERAMIK, KACA DAN PORSELEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ IRMA CHRISTIANA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk dan PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

ANALISIS RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk dan PT BANK CENTRAL ASIA Tbk NLISIS RETURN DN RISIKO PORTOFOLIO OPTIML PD PERUSHN PT STR GRO LESTRI Tbk dan PT NK CENTRL SI Tbk Shinta Prana Devi (shintapranadevi@yahoo.com) Jurusan Manajemen STIE MDP bstrak : Investasi merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI. Moh. Rizal

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI. Moh. Rizal Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume, Nomor, Desember 0 ISSN : -09 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI Moh. Rizal Mohrizal.stiesia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Pengaruh Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan suatu investasi sering kali kita menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang dihadapi investor. Investor yang rasional akan menginvestasikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL UNTUK MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN DAN MEMINIMALKAN RESIKO BAGI CALON INVESTOR DI BEI

ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL UNTUK MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN DAN MEMINIMALKAN RESIKO BAGI CALON INVESTOR DI BEI ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL UNTUK MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN DAN MEMINIMALKAN RESIKO BAGI CALON INVESTOR DI BEI (Studi Kasus Untuk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur

Lebih terperinci

Nama : Rini Pratiwi NPM : Jurusan: Manajemen Pembimbing : Dr. Budi Hermana

Nama : Rini Pratiwi NPM : Jurusan: Manajemen Pembimbing : Dr. Budi Hermana ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA SEKTOR PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI, BARANG KONSUMSI SERTA PROPERTI DAN REAL ESTATE DENGAN MODEL MARKOWITZ Nama : Rini Pratiwi NPM : 19210529 Jurusan: Manajemen

Lebih terperinci

HARGA SAHAM DAN RISIKO SAHAM UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

HARGA SAHAM DAN RISIKO SAHAM UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI HARGA SAHAM DAN RISIKO SAHAM UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI Evi Christasari phy_chrizta@yahoo.com Soebari Martoatmodjo Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Asuransi Bumiputera sebagai perusahaan asuransi pelopor di Indonesia, yang keberadaannya masih berada di tingkat tertinggi dalam dunia perasuransian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Investasi saham di pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Investasi saham di pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas (Eduardus

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutiabudi19@yahoo.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital Market

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN 2011 2013 Sofyarosa Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Selain itu dapat juga dilakukan investasi dalam bentuk saham dengan

BAB I PENDAHULUAN. bank. Selain itu dapat juga dilakukan investasi dalam bentuk saham dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada umumnya dilakukan untuk menyimpan dana atau uang yang diperoleh dari hasil kerja mereka ke dalam bentuk barang maupun tabungan di bank. Selain itu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memainkan peran yang strategis dan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, pasar modal yang berkembang sangat baik akan memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya keberadaan pasar modal sangatlah bermanfaat bagi investor dan dunia usaha. Pasar modal yaitu tempat bertemunya antara pembeli dan penjual dengan

Lebih terperinci

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor, April 1 ISSN : 1-593 MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Fajar Novianto At.dawns3@gmail.com Budiyanto

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Anton (anton_lee90@yahoo.com) Ervita Safitri (ervitasafitri@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa datang merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak orang. Salah satu cara

Lebih terperinci

Peranan Kandungan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Tingkat Return Saham pada PT Semen Gresik, Tbk

Peranan Kandungan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Tingkat Return Saham pada PT Semen Gresik, Tbk Peranan Kandungan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Tingkat Return Saham pada PT Semen Gresik, Tbk Livia Budi Hartono dan Melvie Paramitha (Mahasiswa dan Staf Pengajar Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi di Indonesia saat ini, perkembangan situasi dan kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini mengalami keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Sebagai BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Sebagai fungsi keuangan, pasar modal berperan memberikan kemungkinan dan kesempatan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA Chaidir Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Mutia Chaniago

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Reni Ariskawati Universitas Muhammadiyah Jember Email: reny.unmuh@gmail.com Abstract This

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan

Lebih terperinci

ANALYSIS OF THE FORMATION OF PORTFOLIO IN FIVE COMPANIES THAT MOVE IN THE FIELD PLANTATION

ANALYSIS OF THE FORMATION OF PORTFOLIO IN FIVE COMPANIES THAT MOVE IN THE FIELD PLANTATION ANALYSIS OF THE FORMATION OF PORTFOLIO IN FIVE COMPANIES THAT MOVE IN THE FIELD PLANTATION Okki Jatnika, Prof. Suryadi H.S, SSI., MMSI Undergraduate Program, Faculty of Economy, 2009 University of Gunadarma

Lebih terperinci

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISK PREMIUM DAN PORTFOLIO THEORY Pembahasan lebih lanjut tentang resiko banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PORTOFOLIO DALAM MENENTUKAN INVESTASI SAHAM PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Reni Ariskawati Email: reny.unmuh@gmail.com Universitas Muhammadiyah Jember Abstract This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal menjadi alternatif tempat para investor menanamkan modalnya pada suatu perusahaan atau yang dikenal dengan istilah investasi. Menurut (Halim, 2005:4)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan alternatif kepada masyarakat untuk berinvestasi. Investasi sendiri sebenarnya terdiri

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan Portofolio Optimal Terhadap Perusahaan Sektor Perbankan Nama : Bayu Mayura Pridatama NPM : 10208239 Fak/Jur : Ekonomi - Manajemen / S1 Pembimbing :

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER DI BEI ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER DI BEI Andi Muhammad Ayyub Rizal Ayyubrizal@gmail.com Suwitho Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

`ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BEI

`ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BEI `ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BEI Selly Uli Siregar selly.uli@gmail.com Sasi Agustin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ. Ina Hartono dan Emmy Indrayani

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ. Ina Hartono dan Emmy Indrayani ANALYSIS OF THE FORMATION OF PORTFOLIO IN PHARMACEUTICAL COMPANIES LISTED IN STOCK EXCHANGE MODEL WITH INDONESIA MARKOWITZ Ina Hartono dan Emmy Indrayani Undergraduate Program, Faculty of Economics, 2010

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PORTOFOLIO: PENGUJIAN SINGLE INDEX MODEL DAN NAIVE DIVERSIFICATION

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PORTOFOLIO: PENGUJIAN SINGLE INDEX MODEL DAN NAIVE DIVERSIFICATION ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PORTOFOLIO: PENGUJIAN SINGLE INDEX MODEL DAN NAIVE DIVERSIFICATION (Studi pada Saham Indeks LQ45 BEI Periode Agustus 2011Juli 2014) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut merupakan kompensasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana yaitu investor yang membeli efek di Pasar Modal dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dana yaitu investor yang membeli efek di Pasar Modal dengan pihak yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara karena Pasar Modal berperan menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisi Perbandingan Risiko Portofolio melalui Diversifikasi Domestik dan Diversifikasi Internasional (Studi kasus pada Saham-Saham Indonesia (LQ45), Inggris (FTSE100)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan wahana alternatif yang dimanfaatkan untuk mengalokasikan dana. Keberadaannya bukan hanya sebagai sumber pembiayaan saja tetapi juga sebagai sarana

Lebih terperinci

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Kristian Febrianto Kfebrianto@gmail.com Nurul Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. membeli saham untuk diinvestasikan. potensial yang berharga murah.disaat itulah investor bisa membeli saham.

BAB 5 PENUTUP. membeli saham untuk diinvestasikan. potensial yang berharga murah.disaat itulah investor bisa membeli saham. BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan analisis portofolio dapat ditentukan pada saat kapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi atau bond)

Lebih terperinci

Portofolio yang Efisien dan Optimal

Portofolio yang Efisien dan Optimal Teori Portofolio 1 Portofolio yang Efisien dan Optimal Portofolio efisien ialah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskripsif adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dan analisis data dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang tidak selalu stabil, membuat para pengusaha untuk mengantisipasi dalam mengolah dana perusahaannya. Tidak jarang para pengusaha memilih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Motif utama dalam berinvestasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan paling mendasar bagi manusia adalah keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik itu kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sebagai alat ukur dalam menganalisa seberapa besar perkembangan perekonomian di suatu negara. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi berkomitmen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

Nama : AGUNG HARY PURNOMO Kelas : 4EA18. Dosen Pembimbing: Dr. Lana Sularto SE., MMSI

Nama : AGUNG HARY PURNOMO Kelas : 4EA18. Dosen Pembimbing: Dr. Lana Sularto SE., MMSI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA SAHAM SYARIAH SEKTOR PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ Nama : AGUNG HARY PURNOMO Kelas : 4EA18 Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE 2002-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45)

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45) JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 11 No. 2, Oktober 2011 : 17-21 ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45) Oleh * Ratih Puspitasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu industri adalah di pasar modal yaitu dengan menjual saham

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu industri adalah di pasar modal yaitu dengan menjual saham BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga penghimpun sumber dana murah yang dapat diperoleh oleh suatu industri adalah di pasar modal yaitu dengan menjual saham kepada publik. Pasar modal didefinisikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan dan menjadi fasilitas bagi emiten yang ingin memperoleh

Lebih terperinci

49 Universitas Indonesia

49 Universitas Indonesia BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Asuransi Kerugian ABC, yang akan membatasi penelitian pada hasil investasi dana yang dikelola dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas Belanda lainnya (Tandelilin, 2001). Kemudian pada September

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas Belanda lainnya (Tandelilin, 2001). Kemudian pada September BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintah kolonil Belanda. Perdagangan sekuritas dimulai dengan pendirian bursa di Batavia pada tanggal 14

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk kategori eksperimental dari pengujian teori Efficient Market Hypothesis dan event study.

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBENTUKAN PORTOFOLIO TERHADAP RISK AND RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK. Riisha Shalmah

EVALUASI PEMBENTUKAN PORTOFOLIO TERHADAP RISK AND RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK. Riisha Shalmah Volume 6, Nomor 0, Oktober 07 ISSN: 46-059 EVALUASI PEMBENTUKAN PORTOFOLIO TERHADAP RISK AND RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK Riisha Shalmah Riisha.hutama@gmail.com Triyonowati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa efek dirancang untuk dapat digunakan sebagai tempat untuk berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat pertemuan antara penjual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan bentuk penanaman modal atau suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan keuntungan kelak. Investasi pada saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Karena pasar modal menjalankan dua fungsi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Karena pasar modal menjalankan dua fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan konsumsi sekarang atau konsumsi mendatang. Penundaan konsumsi sekarang untuk konsumsi mendatang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini, investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Salah satu aset finansial yang paling

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PEMBIAYAAN DI BEI TAHUN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PEMBIAYAAN DI BEI TAHUN PEGARUH FAKTOR FUDAMETAL DA RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAA SEKTOR PEMBIAYAA DI BEI TAHU 2007-2008. Solichin Anwar Muhasyim 50, Cilandak Barat, Jakarta anwarnihc@yahoo.co.id ABSTRAKSI

Lebih terperinci

PENENTUAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN BAGI CALON INVESTOR PADA INDUSTRI OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK SURABAYA

PENENTUAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN BAGI CALON INVESTOR PADA INDUSTRI OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK SURABAYA PENENTUAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN BAGI CALON INVESTOR PADA INDUSTRI OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK SURABAYA Oleh: Evaliati Amaniyah *) Abstract This study aimed to determine efficient

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN DAN RISIKO SAHAM UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG EFISIEN SEKTOR MANUFAKTUR

ANALISIS RETURN DAN RISIKO SAHAM UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG EFISIEN SEKTOR MANUFAKTUR Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. No. 5 (013) ANALISIS RETURN DAN RISIKO SAHAM UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG EFISIEN SEKTOR MANUFAKTUR Yeni Veronika Yeni_Veronika88@yahoo.co.id Soebari Martoatmodjo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi membuat masyarakat mengubah sudut pandang mereka terutama dalam berinvestasi. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, perekonomian sedang tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun financial asset.

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan suatu investasi, Fabozzi (2012) mengatakan bahwa analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang dihadapi

Lebih terperinci

ABSTRAK. (xii lampiran)

ABSTRAK. (xii lampiran) ABSTRAK Fatma Kusuma Wardani, 1008486 Analisis Penentuan Portofolio Efisien Saham Pada Sepuluh Sekuritas Dalam Perusahaan Perbankan Kata Kunci : Portofolio yang efisien, Markowitz (xii + 39 + lampiran)

Lebih terperinci