BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni yang sulit dilaksanakan. Jenis penelitian ini dipilih karena mempunyai kelompok kontrol yang tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang pada pengajarannya diberikan perlakuan/treatment dengan pembelajaran problem based learning. Sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok yang pada pengajarannya mengimplentasikan model pembelajaran ekspositori. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah Two Group Post Test Only. Hal ini didasarkan kepada uji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menunjukkan bahwa nilai tes kedua kelompok adalah setara. Uji kesetaraan yang dilakukan menggunakan beberapa soal dimana materi yang digunakan dalam penyusunan soal merupakan materi yang telah diajarkan oleh siswa. Untuk soal kesetaraan yang digunakan terlampir di bagian akhir penulisan skripsi. Analisis uji kesetaraan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan diuraikan pada bagian 3.3. Uji perbedaan hasil belajar IPS siswa diberikan di akhir treatment. Desain eksperimen two group post test only dapat disajikan dalam Gambar 1 berikut ini: Gambar 1 Desain eksperimen Two grup post test only Keterangan: : Perlakuan melalui pembelajaran dengan model Problem based learning berbantuan media puzzle. 33

34 : Perlakukan melalui pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori berbantuan media puzzle. : Hasil belajar IPS pada siswa setelah melakukan pos tes pada kelompok eksperimen. : Hasil belajar IPS pada siswa setelah melakukan pos tes pada kelompok kontrol. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada sub bab 3.2 akan dijabarkan variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian akan diuraikan pada subbab 3.2.1. sedangkan definisi operasional akan dijabarkan pada subbab 3.2.2 yang berisi definisi operasional dari variabel dalam penelitian ini. 3.2.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel yang saling terkait, yaitu variabel bebas (x) yang mempengaruhi variabel terikat (y). Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi adanya perubahan pada variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran dengan model problem based learning berbantuan media puzzle. Hal ini dikarenakan model pembelajaran problem based learning berbantuan media puzzle mempengaruhi hasil belajar dari siswa. Sedangkan variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang muncul atau dipengaruhi oleh adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPS pada siswa yang diukur melalui post test yang berbentuk pilihan ganda. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran yang telah diberikan treatment. 3.2.2 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah variabel dengan penggunaan model problem based learning berbantuan media puzzle yang didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPS kelas 4A SD Negeri Kalibeji 01, dimana proses pembelajaran yang dimaksud adalah siswa

35 melakukan penyelidikan tentang masalah yang disajikan oleh guru melalui media puzzle dan membangun sendiri pengetahuannya melalui hasil dan argumentasi yang didapatkan dari hasil investigasi atau penyelidikan. Penyelidikan dapat dilakukan dengan merujuk pada sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa. Guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing siswa dalam melakukan aktivitas belajar, serta meluruskan pemahaman siswa yang kurang tepat. Hasil belajar IPS adalah ketercapaian hasil belajar aspek kognitif setelah diberikan treatment dari proses pembelajaran dengan penerapan model problem based learning berbantuan media puzzle pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran ekspositori berbantuan media puzzle pada kelompok kontrol yang terlihat dari skor hasil belajar IPS yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda dengan aspek penilaian kognitif siswa pada KD 2.1 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3.3 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4A sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas 4B sebagai kelompok kontrol di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sekolah ini merupakan sekolah gabungan dari SD Negeri Kalibeji 01 dan SD Negeri Kalibeji 02. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4A sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas 4B sebagai kelompok kontrol di SD Negeri Kalibeji 01 semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah masing-masing 24 siswa di kelas 4A dan 22 siswa di kelas 4B. Berikut disajikan Tabel 4 untuk lebih memperjelas argumentasi tersebut.

36 Tabel 3 Data Siswa Kelas 4A (Kelompok Eksperimen) dan Kelas 4B (Kelompok Kontrol) SD Negeri Kalibeji 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 Jenis Kelamin Kelas Kelompok Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan 4A Eksperimen 10 14 24 4B Kontrol 11 11 22 Jumlah 46 Berdasarkan Tabel 3 dapat ditunjukkan bahwa subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang yang berjumlah 46 siswa, dengan jumlah siswa pada kelompok eksperimen 24 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan pada kelas 4A dan 22 siswa pada kelas 4B yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan sebagai kelompok kontrol. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditentukan secara acak. Pemilihan SD Negeri Kalibeji 01 sebagai tempat penelitian tidak terlepas dari beberapa pertimbangan. Diantara beberapa pertimbangan tersebut antara lain adalah SD Negeri Kalibeji 01 merupakan sekolah yang memiliki kelas paralel tiap jenjang kelas. Masing-masing jenjang kelas terdiri dari 2 kelas paralel, termasuk kelas 4 yang terdiri dari kelas 4A dan 4B yang memudahkan proses penelitian. Selain itu, tempat penelitian yang dilakukan memiliki jumlah siswa yang pada masing-masing kelas subjek penelitian berjumlah lebih dari 20 siswa sehingga sudah melewati batas minimal jumlah siswa yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian dimana jumlah siswa tersebut mempengaruhi analisis data yang dilakukan selanjutnya. Berdasarkan desain penelitian yang telah ditentukan pada bagian 3.1 maka sebelum dilakukan penelitian, dilakukan uji kesetaraan antara kelas 4A sebagai kelompok eksperimen dan kelas 4B sebagai kelompok kontrol. Uji kesetaraan dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan kognitif siswa pada masingmasing kelompok setara atau tidak. Data yang digunakan untuk menguji kesetaraan antar kelompok merupakan 15 soal pilihan ganda yang sudah diuji

37 validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu. Materi yang digunakan dalam pengujian kesetaraan adalah materi yang telah diajarkan yaitu KD 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Untuk soal kesetaraan yang digunakan akan disajikan pada bagian lampiran. Analisis data yang digunakan dalam uji kesetaraan adalah uji t. Sebelum dilakukan uji kesetaraan dengan uji t, harus dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan one sample-shapiro wilk pada SPSS 16.0 sig. pada output data tersebut dijadikan acuan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data yang digunakan. Jika sig. > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika sig.<0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil dari uji normalitas dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Instrumen Kesetaraan Kelas 4A (Kelompok Eksperimen) dan Kelas 4B (Kelompok Kontrol) SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kesetaraan eksperimen.211 24.007.950 24.265 kontrol.233 22.003.925 22.096 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa analisis uji Shapiro Wilk tingkat signifikansi pada kelompok eksperimen 0,265 dan pada kelompok kontrol nilai signifikansinya 0,096, yang berarti bahwa signifikansi pada kedua kelompok lebih dari 0,05. Dari hasil tersebut maka kedua kelompok berdistribusi normal. Berikut ini disajikan gambar plot yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal.

38 Gambar 2 Normal Q-Q plot Skor Hasil Tes Kesetaraan Kelompok Eksperimen Gambar 3 Normal Q-Q plot Skor Hasil Tes Kesetaraan Kelompok Kontrol

39 Berikut ini disajikan Tabel 5 untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 5 Hasil Uji Homogenitas Tes Kesetaraan Kelas 4A (Kelompok Eksperimen) dan Kelas 4B (Kelompok Kontrol) SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 Tes Kesetaraan Levene Statistic df1 df2 Sig..024 1 44.878 Berdasarkan Tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,878. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama, karena tingkat signifikansinya lebih dari 0,05. Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, maka selanjutnya dilakukan uji t antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil dari uji t dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Hasil Uji t Tes Kesetaraan Kelas 4A (Kelompok Eksperimen) dan Kelas 4B (Kelompok Kontrol) SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 Levene's Test for Independent Samples Test Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error Difference F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Equal variances assumed.024.878-1.316 44.195-5.40404 4.10726-13.68167 2.87359 Equal variances not assumed -1.306 41.264.199-5.40404 4.13840-13.76008 2.95200 Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa sig. (2-tailed) pada tes t pada tes kesetaraan sebesar 0,195. sedangkan kriteria berdasarkan signifikansi adalah

40 lebih besar dari 0,05 maka diterima dan ditolak. Sedangkan apabila tingkat signifikansi kurang dari 0,05 maka ditolak dan dapat diterima. Adapun dan adalah sebagai berikut: : Tidak ada perbedaan rata-rata skor hasil tes kesetaraan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. : Ada perbedaan rata-rata skor hasil tes kesetaraan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan tes t dengan SPSS 16.0 dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,195 yang berarti tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat diterima. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor hasil tes kesetaraan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pada bagian ini akan dijabarkan tentang teknik dan instrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data akan diuraikan pada 3.4.1. Sedangkan pada 3.4.2 akan diuraikan tentang instrumen pengumpulan data. 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan observasi. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar IPS pada pokok bahasan Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat kelas 4A dan 4B semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang setelah mendapatkan treatment. Berdasarkan desain penelitian yang dipilih, maka tes yang diberikan hanya satu kali saja, yaitu setelah kelompok eksperimen mendapatkan pengajaran dengan model problem based learning berbantuan media puzzle dan pada kelompok kontrol yang mendapatkan pengajaran dengan model pembelajaran ekspositori berbantuan media puzzle. Teknik observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks model pembelajaran sebagai treatment yang diberikan kepada subjek penelitian. Dalam hal ini, teknik observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks pembelajaran problem based learning

41 berbantuan media puzzle pada kelompok eksperimen dan keterlaksanaan sintaks pembelajaran ekspositori berbantuan media puzzle pada kelompok kontrol. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Bagian ini akan menjabarkan tentang lembar tes hasil belajar yang akan mengukur hasil belajar IPS siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks pada kedua model pembelajaran yang masingmasing digunakan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut akan diuraikan lebih lanjut. 3.4.2.1 Lembar Tes Hasil Belajar Jenis tes yang digunakan dalam pengumpulan data di penelitian ini adalah tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda. Tes dilakukan dua kali, yang pertama adalah tes kesetaraan untuk mengetahui tingkat kesetaraan subjek penelitian. Sedangkan tes yang kedua adalah post test yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar IPS siswa setelah mengikuti pembelajaran yang diberikan treatment yang berbeda pada masing-masing kelompok penelitian. Untuk mengetahui instrumen tes dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan treatment dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut: (1) penyusunan kisi-kisi soal; (2) uji coba instrumen soal; (3) uji validitas soal; dan (4) uji reabilitas soal instrumen. Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang digunakan dalam proses pembelajaran saat dilaksanakan pada saat pelaksanaan treatment. Standar kompetensi yang digunakan adalah SK 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang digunakan adalah KD 2.1 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut ini kisi-kisi soal post test untuk mengukur hasil belajar IPS siswa setelah mendapatkan treatment.

42 Tabel 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPS Kelas 4 SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator 1. Menjelaskan pengertian koperasi 2. Menjelaskan tujuan berdirinya koperasi 3. Menjelaskan manfaat koperasi 4. Menjelaskan lambang koperasi Butir Soal 1, 2, 6, 8 4, 5, 11, 14 3, 7, 10, 12 9, 13, 15, 16 5. Mengidentifikasi 4 jenis koperasi berdasarkan bidang usahanya 6. Mengidentifikasi 4 jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya 7. Mengidentifikasi 2 jenis koperasi berdasarkan tingkatannya 8. Menjelaskan kelebihan koperasi di Indonesia 17, 25, 30, 35, 39 19, 24, 31, 32, 40 18, 28, 29, 37 20, 26, 33, 38 9. Menjelaskan kelemahan koperasi di Indonesia 21, 22, 34 10. Mengidentifikasi cara mengatasi kelemahan koperasi di Indonesia 23, 27, 36 3.4.2.2 Lembar Observasi Lembar observasi dibuat berdasarkan kisi-kisi lembar observasi yang mengacu pada sintaks model pembelajaran yang dijadikan indikator dalam lembar observasi. Lembar observasi yang telah disusun digunakan sebagai acuan

43 keterlaksanaan sintaks yang digunakan sebagai perlakuan atau treatment yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kisi-kisi lembar observasi pelaksanaan proses pembelajaran model problem based learning pada kelompok ekspemimen dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Kisi-kisi Lembar Observasi Pelaksanaan Problem Based Learning Berbantuan Media Puzzle pada Mata Pelajaran IPS Kelas 4A (Kelompok Eksperimen) SDN Kalibeji 01 Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 No Indikator Perlakuan Guru 1. Memberikan orientasi masalah kepada siswa dengan menggunakan media puzzle. memperkenalkan media puzzle, 2. Mengorganisasikan siswa untuk melakukan penelitian dengan menyusun media puzzle. 3. Memandu siswa menyelidiki secara mandiri maupun individu melalui media puzzle yang telah tersusun. 4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil penelitian atau penyelidikan dengan menggunakan media puzzle dan hasil penelitian lain. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah. Guru membahas tujuan pelajaran, memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah, dan Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya,termasuk penyusunan puzzle menjadi bentuk yang utuh dan bermakna. Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan solusi. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan artefak-artefak yang tepat, seperti pemanfaatan media puzzle, laporan, dan model-model, dan membantu siswa mempresentasikannya di depan teman sekelasnya. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap investigasinya dan prosesproses yang digunakan oleh siswa. Sedangkan pada Tabel 9 dapat dilihat kisi-kisi pada kelompok kontrol yaitu kisikisi lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran ekspositori.

44 Tabel 9 Kisi-kisi Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Media Puzzle pada Mata Pelajaran IPS Kelas 4B (Kelompok Kontrol) SDN Kalibeji 01 Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 No Indikator Perlakuan Guru 1. Persiapan pembelajaran Guru menyiapkan siswa, membangkitkan motivasi dan menciptakan suasana belajar yang terbuka. 2. Penyajian Materi Guru memaparkan materi pembelajaran dengan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami, dan sesuai dengan perkembangan siswa dengan bantuan media puzzle. 3. Menghubungkan materi Guru menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan seharihari atau pengalaman siswa. 4. Menyimpulkan materi Guru mengulang kembali inti-inti materi yang disampaikan. 5. Penerapan Guru memberikan tes atau latihan soal sesuai dengan materi yang telah disampaikan. 3.5 Validitas dan Reabilitas Uji validitas dan reabilitas adalah hal yang penting dilakukan guna membuat hasil penelitian lebih akurat. Kedua hal tersebut merupakan dua syarat penting untuk menghasilkan instrumen yang baik, ajeg, dan dapat mengukur apa yang sehatusnya diukur. Untuk melakukan uji validitas dan reabilitas, maka instrumen soal yang akan digunakan diujicobakan terlebih dahulu ke sekolah di luar subjek penelitian. Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan untuk uji coba instrumen adalah siswa kelas 5 SD Negeri Delik 02 dengan jumlah siswa adalah 18 orang dan siswa kelas 6 SD Negeri Delik 02 dengan jumlah siswa 13 orang. Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS window s version 16.0. 3.5.1 Validitas Instrumen Untuk dapat menentukan butir soal yang diberikan valid atau tidak, digunakan ketentuan sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2007:75) semua

45 item yang mencapai koefisien minimal 0,20 daya pembedanya dianggap sudah valid meskipun tingkat kevalidannya rendah. Pada penelitian ini digunakan batas minimal koefisien korelasi 0,20 untuk menyatakan bahwa item instrumen soal dalam kategori valid. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh 25 soal yang valid dan 15 soal yang tidak valid. Untuk memperjelas argumentasi ini dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 10 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Indikator Butir Hasil Uji Validitas Soal Tidak Valid Valid 1. Merumuskan pengertian koperasi 1, 2, 6, 8 6,8 1, 2 2. Menyebutkan tujuan berdirinya koperasi 3. Menentukan manfaat koperasi bagi anggota koperasi 4. Mengidentifikasi lambang koperasi 5. Mengidentifikasi 4 jenis koperasi berdasarkan bidang usahanya 6. Mengidentifikasi 4 jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya 7. Mengidentifikasi 2 jenis koperasi berdasarkan tingkatannya 8. Merinci kelebihan koperasi di Indonesia 4, 5, 11, 14 3, 7, 10, 12 9, 13, 15, 16 17, 25, 30, 35, 39 19, 24, 31, 32, 40 18, 28, 29, 37 20, 26, 33, 38 4, 11 5, 14 3, 7, 12 10-9, 13, 15, 16 17, 35, 39 25, 30 40 19, 24, 31, 32-18, 28, 29, 37 20, 26, 38 33 9. Menyebutkan kelemahan koperasi di Indonesia 10. Mengidentifikasi cara mengatasi kelemahan koperasi di Indonesia 21, 22, 34 21 22, 34 23, 27, 36-23, 27, 36

46 Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 10, dari 40 soal yang diujikan, terdapat 25 soal yang valid. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran. Dari 25 soal yang valid diambil 20 soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian. Dalam penentuan pemilihan soal mengacu pada indikator dimana pada setiap indikator sekurang-kurangnya harus ada 1 soal untuk mewakili indikator tersebut. Untuk indikator yang memiliki beberapa soal yang valid, maka dipilih soal dengan tingkat kevalidan yang tinggi dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran soal. 3.5.2 Reabilitas Instrumen Setelah dilakukan uji validitas maka dilakukan uji reabilitas untuk mengetahui konsistensi atau keajegan alat ukur. Ketentuan reabilitas pada penelitian ini mengacu pada pendapat Sugiyono (2012:184) yang menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reabilitasnya minimal 0.6. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh melalui SPSS window s version 16.0 dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini. Tabel 11 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.907.907 25 Berdasarkan Tabel 11 cronbach s alpha dari 25 soal yang valid adalah 0.907 sehingga dengan kata lain instrumen soal sudah reliabel. 3.5.3 Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan untuk pemilihan instrumen soal dari indikator yang memiliki beberapa soal yang valid. Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel 2010. Penentuan tingkat kesukaran soal mengacu pada kriteria indeks yang diuraikan oleh Arikunto (2007), yang disajikan dalam Tabel 12 berikut ini.

47 Tabel 12 Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Kategori Soal 0 0,30 Sukar 0,31 0,70 Sedang 0,71 1,00 Mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal dengan bantuan Microsoft Excel 2010 dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. Tabel 13 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal NO Kategori Soal No Soal Valid 1. Sukar 13 2. Sedang 1, 2, 9, 10, 14, 16, 18, 23, 24, 25, 29, 31, 32, 33, 36, 37 3. Mudah 5, 15, 19, 22, 27, 28, 30, 34 Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa dari 25 soal yang valid, kategori soal sukar sebanyak 1 soal, soal dengan kriteria sedang sebanyak 16 soal dan soal dengan kriteria soal mudah berjumlah 8 soal. 3.6 Analisis Data Pada bagian analisis data akan dijabarkan teknik analisis data pada bagian 3.6.1 dan pada bagian 3.6.2 akan dijabarkan tentang uji hipotesis. 3.6.1 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan adalah uji t yang dilakukan dengan bantuan SPSS Windows Version 16.0. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan hasil post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik uji t yang dipilih adalah uji Independent Sample Test. Uji asumsi dasar atau uji prasyarat harus dilakukan sebelum melakukan uji independent sample test agar kesimpulan data tidak menyimpang. Uji prasyarat yang dilakukan sebelum uji t adalah uji normalitas dan uji homogenitas. 3.6.2 Uji Hipotesis Dari nilai t hitung selanjutnya dilihat berdasarkan signifikansi hasil analisis dari uji t. Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis kerja sebagai berikut: : Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media puzzle dengan model pembelajaran ekspositori berbantuan media puzzle terhadap hasil belajar IPS

48 kelas 4 SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Sedangkan untuk kepentingan uji hipotesis, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis nol yang dapat dinyatakan sebagai berikut: : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media puzzle dengan model pembelajaran ekspositori berbantuan media puzzle terhadap hasil belajar IPS kelas 4 SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014. Pada penelitian ini taraf kepercayaan terhadap hasil analisis adalah 95% dengan derajat kesalahan atau taraf signifikansi sebesar 5% (0,05). Kriteria yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah jika diperoleh signifikansi 0,05 maka dapat diterima dan ditolak. Sedangkan apabila diperoleh signifikansi dengan 0,05 maka diterima dan ditolak.