LAMPIRAN 1 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

Kontaminasi No Perlakuan U1 U2 U3 U4 U5 U6 Total 1 B B B B B

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

LAMPIRAN. Lampiran 1. Persentase Data Pengamatan Kultur yang Membentuk Kalus. Ulangan I II III. Total A 0 B

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian pendahuluan

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas

Membuat Larutan Stok A. Teori kepekatan jumlah larutan

III. METODE PENELITIAN A.

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN TANAMAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Khansa Orchid Cimanggis-

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Kerja Persiapan Bibit Tumih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

GAHARU. Dr. Joko Prayitno MSc. Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. 1. Pengaruh konsentrasi benziladenin dengan dan tanpa thidiazuron terhadap

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Persiapan alat dan bahan. Sterilisasi alat. Pembuatan media. Inisiasi kalus. Pengamatan. Penimbangan dan subkultur.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan BAP dan 2,4-D pada Percobaan Induksi Mata Tunas Aksilar Aglaonema Pride of Sumatera Secara In Vitro

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PEMBIBITAN BIJI SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DENGAN KULTUR JARINGAN. Heru Sudrajad

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

LAMPIRAN A: DATA PERSENTASE KULTUR HIDUP (%)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan

Lampiran 1. Komposisi Nutrisi Media MS

KULTUR JARINGAN TUMBUHAN

TUGAS AKHIR (SB )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung

Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Untuk analisis sitologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan utama dan satu percobaan lanjutan, yaitu:

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

Lampiran 1. Data Pengamatan Jumlah Muncul Tunas (Tunas) PERLAKUAN ULANGAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

LAMPIRAN K1.5 K4.5 K1.3 K3.3 K3.5 K4.4 K2.3 K4.3 K3.2 K5.2 K2.1 K5.3 K3.1 K4.1 K5.4 K1.2 K4.2 K5.5 K3.4 K5.1 K1.4 K2.5 K2.2 K1.1 K2.

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan menggunakan dua faktor. Faktor pertama

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

Puput Perdana Widiyatmanto Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc. Tugas Akhir (SB091358)

III. BAHAN DAN METODE. 1. Percobaan 1: Pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap proliferasi kalus.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai bulan Maret 2015 di

PENGARUH NAA DAN BAP TERHADAP INISIASI TUNAS MENGKUDU (Morinda citrifolia) SECARA IN VITRO ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

Pengaruh Jenis Eksplan dan Komposisi Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Induksi Kalus Pada Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten.

BAB 3 BAHAN DAN METODA

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

Lampiran A : Komposisi Media MS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Januari 2011 Maret 2011

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

Transkripsi:

LAMIRAN 1 ALAT DAN AHAN ENELITIAN A. Alat Alat- alat yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Alat-alat enelitian No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah 1. Gelas Ukur 100 dan 1000 ml @ 1 buah 2. Gelas Kimia 250 dan 1000 ml @ 1 buah 3. atang engaduk anjang 20 cm 1 buah 4. Mikropipet 2-20, 20-200µl @ 1 buah 5. Makropipet 10 ml 1 buah 6. Autoclave AL/KT 23 1 buah 7. ph meter - 1 buah 8. Cawan etri Diameter 12 cm 3 buah 9. Hotplate with magnetic stirer - 1 buah 10. inset Logam 3 buah 11. otol Kultur Kaca 100 buah 12. Alumunium foil, Karet dan - secukupnya Kertas Label 13. Spatula Logam 3 buah 14. otol untuk larutan stok Kaca 9 buah 15. Timbangan digital - 1 buah 16. Tabung erlenmeyer 250 ml 5 buah 17. Laminar Air Flow cabinet - 1 buah 18. otol untuk aquadest Kaca 5 buah 19. Steril blad - 5 buah 20. Skalpel - 4 buah 21. Spirtus dan Korek Api - secukupnya 22. otol semprol plastik 1 buah Dini Fatwa Kania, 2015 RESONS OTONGAN JARINGAN TANAMAN EDELWEISS (Anaphalis javanica) pada MEDIUM MURASHIGE-SKOOG DENGAN ENAMAHAN ZAT ENGATUR TUMUH Universitas endidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

69 23. Whatmann Tabel 1. (Lanjutan) No. 41 Alat-alat enelitian secukupnya 24. Coolbox 1 buah 25. Thermometer 1 buah 26. Thermohygrometer 1 buah 27. Soil Tester 1 buah 28. Lux meter 1 buah 29. Meteran 1 buah 30. Anemometer 1 buah 31. Kamera Sony 1 buah. ahan ahan-bahan yang digunakan saat penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. berikut. Tabel 2. ahan-bahan enelitian No. Nama ahan Jumlah 1. Aquades 10 L 2. Zat-zat penyusun medium MS 100 ml 3. Agar 30 gram 4. Sukrosa 250 gram 5. Tanaman Anaphalis javanica 6. Alkohol 96% 500 ml 7. Alkohol 70% 500 ml 8. ayclin Secukupnya 9. Tweens 5% Secukupnya

70 LAMIRAN 2 DOKUMENTASI ENELITIAN Gambar 1. Aklimatisasi Medium (Dokumentasi ribadi) Gambar 2. Ruang Kultur (Dokumentasi ribadi) Gambar 3. emanasan Medium (Dokumentasi ribadi) Gambar 4. engukuran Suhu Tanah (Dokumentasi ribadi)

71 LAMIRAN 3 HASIL ENELITIAN ERAGAI OTONGAN JARINGAN TANAMAN Anaphalis javanica Tabel 3. Respons otongan Jaringan uku Kode 1 otongan Jaringan 2 Kombinasi konsentrasi (mg/l) A NAA 3 4 Gambar Awal enanaman 5 Inisiasi 21 hari 6 Multipikasi 7 emanjangan tunas 8 A 0 0 uku 2,5 0 T T T

Tabel 3. (Lanjutan ) Respons otongan Jaringan uku 72 C 2, 75 0 D 3 0 T E 3,25 0

Tabel 3. (Lanjutan ) Respons otongan Jaringan uku 73 F 0 0,3 G 2,5 0,3 - T H 2,75 0,3

Tabel 3. (Lanjutan ) Respons otongan Jaringan uku 74 I 3 0,3 T J 3,25 0,3 T Keterangan : = uku T = Tunas = embengkakan

75 Tabel 4. Respons otongan Jaringan ucuk Kode otongan Jaringan Kombinasi konsentrasi (mg/l) A Kinetin Gambar Awal enanaman Inisiasi 21 hari Multipikasi 1 Multipikasi 2 0 Q UCUK 0,2 R 0,3 K

Tabel 4. Respons otongan Jaringan ucuk 76 S 0,75 0 T 0,75 0,2 K U 0,75 0,3

Tabel 4. Respons otongan Jaringan ucuk 77 V 1 0 W 1 0,2 K X 1 0,3 T T T

Tabel 4. Respons otongan Jaringan ucuk 78 Y 2 0 K Z1 2 0,2 K Z2 2 0,3 K Keterangan : = ucuk, K= Kontaminasi, T = ertambahan tunas

79 Kode otongan Jaringan Tabel 5. Respons otongan Jaringan Daun Kombinasi konsentrasi (mg/l) Gambar Awal enanaman Inisiasi 21 hari Organogenesis 2,4-D Kinetin K 0 0 - D Kd Daun L 1,75 0 - D K

Tabel 5. Respons otongan Jaringan Daun 80 M 2 0 Kd D Kd Kd N 2,25 0 D Kd O 2,5 0 - K D Kd Keterangan : D = Daun, Kd= Kalus, K = embengkakan Kalus

81 Tabel 6. erbedaan Metode dan Hasil enelitian Edelweis (Anaphalis elliptica, Anaphalis javaniva) secara in vitro NO enulis 1 Senthilkumar dan aulsamy (2010) Departement of otany, Kongunadu Arts and Science College, Coimbatore- 641029, India 2 Dini Fatwa Kania (2015) Departemen Species edelweiss yang digunakan Anaphalis elliptica Anaphalis javanica Komposisi Medium MS ahan Konsentrasi (g/l) NH4NO3 82,5 KNO3 95 CaCl2.6H2O 0,0125 H3O3 3,1 KH2O3 8,5 MgSO4.7H2O 9,25 CoCl2.6H2O 0,0125 CuSO4.5H2O 0,0125 MnSO4.H2O 8,4 KI 0,415 Na2MoO4.2H2O 0,125 ZnSO4.7H2O 4,3 FeSO4.7H2O 2,786 Na2 EDTA 3,726 Myo-Inositol 1 Glysine 1 Nicotic Acid 0,125 yridoxine Hcl 0,1205 Thiamin Hcl 250 ahan Konsentrasi (g/l) NH4NO3 16,5 KNO3 19 Sterilisasi otongan Jaringan 1. Air keran dua kali 2. Tween-20 5% 5 menit 3. Air keran satu kali 4. Antibiotik Ampicilin (15 menit) 5. Antibiotik Rifampicin 15 menit 6. ddh 2 O 7. Hgcl 0,1% tiga kali 8. ddh 2 O 1. Air mengalir 15 menit 2. ayclin 10% + tween dua - tiga otongan Jaringan yang digunakan Hasil Kultur (dari setiap potongan jaringan) uku Daun ucuk uku Daun ucuk Tunas Kalus Tunas Kalus Tunas Kalus Tunas (12,5-37,5%) Kalus (25-75%) Tunas (33,33-66,67 %) erhasil ke in vivo Terbentuk akar X (elum terbentuk akar)

82 iologi Universitas endidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi 22.9 andung, ZIndonesia CaCl2.H2O 3,33 CoCl2. 6H2O 0,00025 H3O3 0,062 KI 0,008 NaMoO4.2 H2O 0,0025 KH2O4 17 MgSO4.7H2O 3,7 MnSO4.4H2O 0,169 ZnSO4.7H2O 0,086 CuSO4.5 H2O 0,00025 Na.EDTA 0,373 FeSO4.7H2O 0,278 Thiamin 0,001 Nikotin 0,005 yridoxin 0,005 Glycin 0,02 Inositol 1 tetes 10 menit. 3. Akuades steril selama lima menit 4. emapasan bagian ujung potongan jaringan yang akan ditanam 5. ayclin 5% ditambah tween dua sampai tiga tetes. 6. Akuades sebanyak tiga kali, tiap pencucian dilakukan selama lima menit. 7. emapasan bagian ujung potongan jaringan yang akan ditanam 8. otongan jaringan dikeringkan dalam kertas saring sampai kering. 9. otongan jaringan ditanam dalam medium MS

83

84 Tabel 7. Hasil engukuran Faktor Abiotik No Faktor Abiotik Hasil 1. ph 7 2. Kelembaban udara 89 0 C 3. Suhu udara 15 0 C 4. Suhu tanah 14 0 C