BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia perbankan mengharuskan setiap bank melakukan langkahlangkah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Pakto 88), menjadi 240 bank pada tahun Sedangkan Bank

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan demi menjadi perusahaan yang unggul. Ketatnya persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis pada saat ini sedang melaju pesat. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/16/PBI/2006 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bank di Indonesia mengalami proses pasang surut, dimulai pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia menyebabkan perlunya dilakukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham (Maximization shareholder wealth) dalam bentuk peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan 2 cara, yaitu pertumbuhan dari dalam perusahaan (internal growth), atau

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang sangat ketat antarperusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri di Indonesia saat ini maju sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/15/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM PENGAWASAN KHUSUS DAN PEMBEKUAN KEGIATAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2004 Bank Indonesia menerbitkan Arsitektur Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

BAB 5 PENUTUP. mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan memiliki kedudukan

-2- Dengan mempertimbangkan hal di atas dan sehubungan dengan beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan jasa keuangan di sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional di segala bidang memerlukan pembiayaan dan investasi yang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 14/ 24 /PBI/2012 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /SEOJK.03/2017 TENTANG KEPEMILIKAN SAHAM BANK UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/24/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2016

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /SEOJK.03/2017 TENTANG KEPEMILIKAN SAHAM BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.03/2017 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengembangkan strategi demi mempertahankan eksistensi perusahaan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem informasi dibutuhkan setiap perusahaan guna menunjang visi,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1992 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

ABSTRACT. Keywords: Single Presence Policy, merger, CAMEL. viii. Universitas Kristen Maranatha

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.03/2016 TENTANG KEPEMILIKAN SAHAM BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam segala sektor saat sekarang ini semakin ketat, tidak terkecuali dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk menghadapi risiko di masa yang akan datang (PBI No. 13/1/PBI/2011).

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara bertahap dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20110 TENTANG

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

No. 15/4/DPNP Jakarta, 6 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal: Kepemilikan Saham Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

No. 15/2/DPNP Jakarta, 4 Februari 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1992 TENTANG BANK UMUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya secara perlahan akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 8 /PBI/2012 TENTANG KEPEMILIKAN SAHAM BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. ketat. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 131 bank yang masih bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan peer countries, dan pada tahun 2014 tercatat tumbuh

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR :.../POJK.03/2017 TENTANG RENCANA AKSI (RECOVERY PLAN) BAGI BANK SISTEMIK

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki masalah dengan modal pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Dalam khasanah lembaga bank, sebagai pelaku bisnis dan sekaligus

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

No. 9/32/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengumuman pembagian dividen. Pujiono (2002) dan Sularso (2003) dalam

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

2 mengelola risiko; dan (iv) mengurangi ketidakpastian pasar (market uncertainty) serta kesenjangan informasi (asymmetric information). Di sisi lain,

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR ISTILAH...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Persaingan dalam dunia perbankan mengharuskan setiap bank melakukan langkahlangkah manajemen untuk memperkuat modal perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Saat ini salah satu alternatif yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan modalnya adalah melalui penggabungan antar bank. Hal ini dikarenakan untuk menambah modal dari pemilik dibutuhkan dana yang sangat besar yang tentu saja tidak semua bank memilikinya. Dengan adanya penggabungan ini, kemampuan perbankan untuk bersaing akan lebih besar, karena dari segi modal dan dana pihak ketiga serta jaringan pelayanan juga lebih banyak dari sebelumnya. I.1 Latar Belakang Di Indonesia sistem perbankan diatur oleh Undang-Undang Pokok Perbankan No. 10 Tahun 1998. Definisi bank dalam undang-undang ini disebutkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Memasuki tahun 2007, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai single presence policy (kepemilikan tunggal) pada perbankan Indonesia. Kebijakan ini diambil untuk mewujudkan struktur perbankan yang kuat dan kokoh serta untuk memperkuat konsolidasi perbankan yang akan mendukung efektivitas di dalam pengawasan bank. Penerapan kebijakan kepemilikan tunggal, termasuk kewajiban penyesuaian struktur 1

kepemilikan bagi pemegang saham pengendali yang telah mengendalikan lebih dari satu bank, memberikan pengecualian bagi kantor cabang bank asing dan bank campuran. Kebijakan ini juga dimaksudkan agar proses pemeliharaan stabilitas sistem keuangan melalui proses monitoring risiko perbankan terhadap sistem keuangan lebih mudah dilakukan. Dalam kebijakan ini dinyatakan bahwa setiap pihak hanya dapat menjadi pemegang saham pengendali (PSP) pada satu bank umum. Dan kebijakan ini berlaku ke depan untuk para calon investor di perbankan Indonesia. Untuk PSP yang saat ini telah mengendalikan lebih dari satu bank di Indonesia diberikan tiga opsi, yakni mengurangi kepemilikannya pada bank lain sehingga hanya menjadi pengendali satu bank, melakukan merger atau konsolidasi dari bank-bank yang dikendalikannya, atau membentuk perusahaan induk di bidang perbankan. Terlepas dari adanya Peraturan Kepemilikan Tunggal Bank tersebut, baik PT. Bank Niaga Tbk. sebagai bagian dari CIMB Group, maupun PT. Bank Lippo Tbk. sebelumnya telah menetapkan dan menyatakan dalam beberapa kesempatan, misi masing-masing bank adalah menjadi salah satu dari lima bank terbesar di Indonesia dan mencapai beberapa target perkembangan dan keuntungan pada tahun 2010. Untuk mencapai tujuan tersebut, kedua bank secara terpisah dan dengan agresif menitik beratkan kegiatan usahanya pada inovasi produk baru dan penetrasi pada segmen pasar yang belum tersentuh, dalam memperluas usahanya secara organik, dan secara bersamaan mempertimbangkan kemungkinan penggabungan atau merger sebagai strategi perkembangan anorganik. Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank Niaga Tbk. dan PT. Bank Lippo Tbk. berpendapat bahwa rencana merger akan memberikan kesempatan yang unik dan merupakan dasar atau platform untuk menyatukan kekuatan 2

dari kedua bank tersebut sebagai bagian dari rencana Penggabungan demi Pertumbuhan (Merger for Growth). Perlu diwaspadai penggabungan usaha akan mengakibatkan penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) para pemegang saham dikarenakan adanya peningkatan modal saham bank yang menerima penggabungan. Persentase kepemilikan para pemegang saham PT. Bank Niaga Tbk. dan PT. Bank Lippo Tbk. akan terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan mereka masing-masing berdasarkan faktor konversi. Namun demikian manfaat dari penggabungan kedua bank ini adalah sinergi pendapatan yang substansial yang diharapkan timbul dari kombinasi kegiatan usaha kedua bank. Penggabungan kedua bank tersebut akan memanfaatkan kekuatan PT. Bank Niaga Tbk. dalam corporate banking, UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan kredit pemilikan rumah serta keunggulan PT. Bank Lippo Tbk. dalam kredit UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan sistem proses pembayaran. Oleh karena itu diperlukan analisis mengenai prosedur merger dan manfaat merger terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam sebuah tugas akhir dengan judul : Analisis Prosedur dan Manfaat Merger Antara PT. Bank Niaga Tbk. dengan PT. Bank Lippo Tbk. I.2 Ruang Lingkup Penelitian Penggabungan usaha terdiri dari : 1) Merger (menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1998 merupakan perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih 3

untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar) 2) Akuisisi (menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1998 merupakan perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambilalih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut). Untuk memenuhi kebijakan single presence policy maka PT. Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Lippo Tbk. memutuskan melakukan merger menjadi PT. Bank CIMB Niaga Tbk. Mengingat langkah penggabungan usaha yang diambil oleh kedua bank tersebut maka permasalahan yang diteliti dibatasi pada prosedur merger serta manfaat dari proses penggabungan tersebut dilihat dari analisis kinerja keuangan yang dievaluasi dengan menggunakan pendekatan parameter-parameter kesehatan bank melalui analisis CAMEL dan market value ratio. I.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Bagaimana prosedur merger antara PT. Bank Niaga Tbk dan PT. Bank Lippo Tbk dijalankan? 2) Apa saja manfaat merger yang dicapai dilihat dari kinerja keuangan pasca merger? 4

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan penelitian yang dilakukan untuk kemudian dapat ditarik manfaat penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui prosedur merger yang dijalankan oleh PT Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Lippo Tbk. 2) untuk mengetahui manfaat merger yang dicapai oleh perusahaan tersebut dalam rangka pemenuhan kebijakan Bank Indonesia tentang Single Presence Policy melalui analisis kinerja keuangan pasca merger dengan menggunakan analisis CAMEL serta perhitungan market value ratio. I.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini secara keseluruhan yaitu dapat memberikan pengetahuan dan informasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam industri perbankan, kinerja keuangan dari perusahaan hasil merger (PT. Bank CIMB Niaga Tbk.) dibandingkan dengan perusahaan sebelum melakukan merger (PT. Bank Niaga Tbk. dan PT. Bank Lippo Tbk.). Pihak-pihak yang terkait pada dunia perbankan adalah : 1) Manajemen dari perusahaan hasil merger Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi evaluasi kinerja perusahaan (PT. Bank CIMB Niaga Tbk.) setelah melakukan merger dan tindak lanjut ke depan dari keputusan-keputusan yang akan diambil oleh perusahaan. 2) Pihak Akademisi Hasil dari penelitian ini dapat berguna khususnya bagi mahasiswa sebagai 5

sumber untuk menganalisis dan membuktikan penerapan dari teori konsolidasi sebagai contoh merger pada perbankan. 3) Pihak Investor Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan referensi yang berguna sebagai pertimbangan mereka untuk menanam modal pada perusahaan yang bergabung. I.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan skripsi diuraikan dalam lima bab yang dijabarkan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian yang menjadi dasar pemilihan topik dan judul yang menjadi permasalahan, beserta ruang lingkup permasalahannya dan tujuan serta manfaat dari analisis yang dilakukan pada kedua perusahaan tersebut dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan tentang teori yang relevan terhadap topik yang dijadikan penelitian, seperti definisi tentang bank, merger, langkah-langkah yang perusahaan lakukan dalam melakukan proses tersebut dan manfaat merger yang dicapai serta analisis rasio keuangan parameter-parameter kesehatan bank berdasarkan analisis CAMEL dan market value ratio. BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai unit observasi dan metodologi penelitian yang 6

meliputi jenis penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, serta metode statistik yang digunakan dalam penelitian tersebut. BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan inti dari penulisan skripsi yang berisi seluruh pembahasan mengenai topik skripsi ini. Dalam bab ini diuraikan prosedur pelaksanaan merger dan manfaat merger bagi kedua bank yang melakukan merger. Pengukuran manfaat merger dilakukan dengan menganalisis variabel-variabel yang telah ditentukan pada BAB 3 dengan menggunakan analisis CAMEL serta perhitungan market value ratio. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab kelima merupakan bab penutup dari keseluruhan penulisan skripsi ini, yang berisikan simpulan dari pembahasan dalam bab sebelumnya yaitu BAB 4 dan diuraikan saran - saran yang dapat memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan pembaca, masyarakat umum, serta pemegang saham untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi pada perusahaan yang akan melakukan merger. Serta peneliti dapat mengoreksi kembali kekurangan dari penelitian yang sudah dilakukan. Selain itu juga sebagai bahan pembelajaran dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 7