BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
|
|
- Sudirman Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Bank Niaga Bank Niaga didirikan pada 26 September 1955, dan saat ini merupakan bank ke-7 terbesar di Indonesia berdasarkan aset serta ke- 2 terbesar di segmen Kredit Kepemilikan Rumah dengan pangsa pasar sekitar 9-10%. Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB) memegang kepemilikan mayoritas sejak 25 November 2002, kemudian dialihkan kepada Commerce Investment Merchant Bank (CIMB) Group, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh BCHB, pada 16 Agustus Sebagai salah satu bank paling inovatif di Indonesia, Bank Niaga memperkenalkan layanan automatic tehnikal machine (ATM) pada tahun 1987 dan menerapkan sistem perbankan on-line pada tahun Dengan lebih dari karyawan, Bank Niaga menawarkan rangkaian lengkap produk dan jasa perbankan, baik konvensional maupun Syariah melalui 256 kantor cabang di 48 kota di Indonesia. 2. Bank Lippo Bank Lippo didirikan pada bulan Maret Setelah Bank Lippo merger dengan PT Bank Umum Asia, Bank Lippo mencatatkan sahamnya di Bursa Efek pada November Pemerintah RI menjadi pemegang saham mayoritas di Bank Lippo melalui program rekapitalisasi yang dilaksanakan pada 28 Mei Pada tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Bank Lippo. 1
2 3. Bank Commerce Investment Merchant Bank (CIMB) Niaga Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking. Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas Bank Lippo pada tanggal 30 September Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama. Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan Bank Lippo, sejak tahun 2007 Khazanah 2
3 memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga (blogdetik.com, 2008). Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober Bank Lippo secara resmi bergabung ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD 1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas. Berdasarkan merger report CIMB Niaga 2009 bahwa Lippo Bank merger ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang. 3
4 1.2 Latar Belakang Penelitian Bank adalah salah satu badan usaha finansial yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak (Darmawi, 2011:1). Dari pengertian diatas fungsi perbankan adalah sebagai intermediasi / perantara antara masyarakat, pemilik dana dan pengusaha sebagai pihak yang membutuhkan dana. Agar fungsi bank ini berjalan dengan baik maka bank tersebut dituntut memiliki kinerja yang bagus, harus sehat dan memiliki kepercayaan dari masyarakat. Pertengahan tahun 1997, perbankan nasional mengalami krisis yang berat, banyak banyak yang mengalami kesulitan likuiditas dan mengalami kemunduran kinerja bahkan banyak yang dilikuidasi karena krisis kepercayaan masyarakat. Faktor yang mendorong terjadinya krisis perbankan adalah sebagai berikut : 1. Lemahnya fungsi pengawasan dan peraturan perbankan yang mengakibatkan sistem perbankan tidak berjalan dengan baik. 2. Terjadinya ekspansi kredit yang sangat tinggi dalam waktu yang singkat. 3. Lemahnya struktur permodalan perbankan. 4. Kurangnya penerapan integrated risk assessment baik dari segi operasional, transaksi dan risiko pasar. Dampak dari masalah perbankan pada tahun 1997 adalah banyak bank yang mengalami likuidasi atau penghentian kegiatan usaha dan banyak bank di merger dengan bank lain karena kekurangan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR). Bank yang dilikuidasi adalah bank yang mempunyai CAR minus. Bank yang termasuk dalam kategori harus di merger adalah bank yang memiliki CAR kurang dari yang telah 4
5 ditetapkan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia NO.26/20/KEP/DIR sebesar 8% (Pangaribuan, 2007:172). Bertitik tolak dari masalah pada tahun 1997, Bank Indonesia mengeluarkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Kebijakan BI tersebut mendorong agar industri perbankan melakukan merger dan akuisisi atau melalui penambahan modal untuk dapat masuk kedalam kelompok yang lebih besar. Penataan struktur kepemilikan bank dimaksudkan untuk menciptakan struktur perbankan yang sehat sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat serta mendorong pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Sehubungan dengan hal tersebut, pada awal Oktober 2006, Bank Indonesia menerbitkan Paket Kebijakan Oktober, kebijakan tersebut mengenai Kepemilikan Tunggal Perbankan atau Single Present Policy (SPP) yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/16/PBI/2006 tanggal 5 oktober Kebijakan SPP merupakan salah satu rangkaian Bank Indonesia dalam menegakkan pilar API yaitu penguat struktur perbankan. Kebijakan pemilikan tunggal adalah kebijkan yang mengatur agar bank-bank yang dimiliki oleh perusahaan atau seseorang yang sama diharuskan di merger. Merger biasanya digunakan oleh pelaku bisnis antara lain untuk memperbesar asset dan penguasaan pasar. Merger dapat digunakan untuk menyembuhkan perusahaan yang sedang sakit, selain itu merger dapat digunakan untuk memenangkan persaingan serta menjaga perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang secara sehat (Hariyani et al, 2011:5). Menurut Moin (2007 : 122) menyatakan bahwa merger dan akuisisi bisa didekati dari perspektif yaitu keuangan perusahaan (corporate finance) dan dari manajemen startegi (strategic management). Dari sisi keuangan perusahaan, merger dan akusisi adalah salah satu bentuk 5
6 keputusan investasi jangka panjang (penganggaran modal/ capital budgeting) yang harus di investigasi dan dianalisis dari aspek kelayakan bisninsnya. Sementara itu dari perspektif manajemen strategi, merger dan akuisisi adalah alternatif strategi pertumbuhan melalui jalur eksternal untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk mengetahui kinerja suatu bank, umumnya alat yang digunakan adalah dengan melakukan analisa rasio kinerja bank, yaitu dengan melakukan rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas (Loen & Ericson, 2007:118). Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan tersebut dipahami agar dapat dimanfaatkan dan kelemahan pun harus diketahui agar dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan (Kusumo, 2008:111) Mengingat pentingnya kesehatan bank yang berpengaruh terhadap stabilitas moneter secara keseluruhan maka Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan di Indonesia mempunyai kewajiban untuk mencegah terulangnya kembali permasalahan pada tahun Salah satu cara yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah dengan membuat standar kesehatan bank (Pangaribuan, 2007:172). Berdasarkan ketentuan undang-undang tentang perbankan tersebut, Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran BI No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, maka predikat tingkat kesehatan bank dibagi dalam empat peringkat, yaitu Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, dan Tidak Sehat. Dengan adanya aturan kesehatan bank, perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga bank tidak akan merugikan masyarakat. Oleh karenanya sebuah bank tentunya memerlukan suatu analisis untuk mengetahui kondisinya setelah melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Adapun tata cara penilaian 6
7 tingkat kesehatan yaitu kecukupan modal, aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Hasil merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik pada kondisi keuangannya, menghasilkan suatu sinergi baru yang secara tidak langsung dapat ikut berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi nasional serta menghasilkan suatu bank yang memiliki asset cukup besar dimana bank hasil penggabungan ini akan menjadi bank terbesar kelima di Indonesia berdasarkan jumlah asetnya. Berikut daftar 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah asetnya di 2010: Tabel 1.1 Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia 2010 Nama BankAset (triliun) Market share (%) 1. PT Bank Mandiri Tbk Rp 410,619 13, PT BRI Tbk Rp 395,396 13, PT Bank Central Asia Tbk Rp 323,345 10, PT BNI Tbk Rp 241,169 8, PT Bank CIMB Niaga Tbk Rp 142,932 4, PT Bank Danamon Tbk Rp 113,861 3, PT Pan Indonesia Bank Tbk Rp 106,508 3, PT Bank Permata Tbk Rp 74,040 2, PT BII Tbk Rp 72,030 2, PT BTN Tbk Rp 68,334 2,270 sumber : Tabel 1.1 menunjukkan daftar 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah asetnya di Aset 10 bank tersebut berjumlah Rp 7
8 1.948,23 triliun atau 64,75% dari total aset perbankan. Data tersebut merupakan data statistik perbankan yang dikutip detikfinance dari Bank Indonesia (BI) Selasa (15/2/2011). Posisi bank yang menempati 10 besar ini tidak mengalami banyak perubahan sejak Bank CIMB Niaga merupakan salah satu bank yang yang terdaftar sebagai bank terbesar di Indonesia dengan jumlah aset Rp 142,932 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa bank hasil merger antara Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo menghasilkan suatu bank yang memiliki aset cukup besar dengan menjadi menjadi bank terbesar kelima di Indonesia berdasarkan jumlah asetnya. Dibawah ini ada beberapa kasus bank yang mengalami keberhasilan dan kegagalan setelah melakukan merger. Tabel 1.2 Kasus Bank Yang melakukan Merger No Tahun Perusahaan Kasus Bank Bank Mandiri yang merupakan bank hasil Mandiri merger antara empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia. Keempat bank ini terancam dilikuidasi dan mengalami tekanan hebat dimana pertumbuhan yang minus dan terpuruk secara drastis dan jika tidak ada tindakan cepat dari pemerintah, mungkin keempat bank ini akan segera ditutup. Setelah melakukan merger pada tiga tahun pertama kinerja Bank Mandiri masih tertatih-tatih, tetapi hal itu dapat dilewati dengan meraih keuntungan sampai menebus angka RP 1 Triliun. Puncaknya terjadi pada tahun 2009 Bank Mandiri mengalami Bersambung 8
9 Sambungan No Tahun Perusahaan Kasus keuntungan mencapai Rp 7 Triliun dan Total Asetmya pun mencapai Rp 400 Triliun yang merupakan angka keuntungan terbesar diraih perbankan Indonesia. Sumber : Mandiri.co.id Bank Permata Bank Permata merupakan hasil merger dari 5 bank yaitu Bank Bali, Bank Universal, Bank Prima Express, Bank Armedia dan Bank Patriot dibawah badan penyelamatan bank diindonesia (BPPN). Sebelum merger kelima bank ini mengalami kondisi keuangan yang sangat buruk. Kondisi keuangan yang buruk dapat dilihat dari masing laporan keuangan Bank Bali (CAR -16,96%, LDR 53,01%), Bank Armedia (CAR 13,59%, LDR 38,83 %), Bank Patriot (CAR 4,87%, LDR 38,83%), Bank Prima Exspress (CAR6,87%, LDR34,02%) dan Bank Universal (CAR13,87%, LDR 44,61%). Setalah merger 5,5 bulan, Bank Permata berhasil meningkatkan CAR menjadi 10,4%, jauh diatas tingkat minimum 8% yang ditetapkan oleh bank sentral. Berdasarkan laporan keuangan pada tahun 2002, Bank Permata memiliki modal sebesar Rp jut, aset senilai Rp juta dan kredit yang beredar Rp juta dengan CAR sebesar 10,4% dan LDR 40,5%. Sumber : Annual Report Bank Permata Bank Bank Century merupakan bank hasil Bersambung 9
10 Sambungan No Tahun Perusahaan Kasus Bank merger antara Bank CIC, Bank Pikko, dan Century Bank Danpac dimana ketiga bank ini merupakan bank yang bubar. Menurut catatan Infobank, Bank Century merupakan kasus gagal merger. Ada beberapa faktor pengelolaan Bank Century gagal, pertama masalah kepemilikan saham. Sebelum merger, kepemilikan saham pengendalinya sama, yaitu Chinkara Capital. Setelah merger kepemilikan sahamnya pun tersebar ke banyak pemilik. Kedua, kualitas aktiva produktif yang buruk dimana aset Bank Century banyak disusupi surat berharga valuta asing (valas) berkualitas rendah. Ketiga masalah likuiditas. Nah, karena memburuknya aktiva produktif yang bersumber dari surat berharga valas itu, likuiditas Bank Century mengering. Sumber : infobanknews.com 2011 Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat Bank Mandiri yang merupakan bank hasil merger antara empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia yang dapat memperbaiki kinerja keuangannya setelah merger dan merupakan bank terbesar pertama di Indonesia serta memperoleh keuntungan terbesar diraih perbankan Indonesia. Bank Permata merupakan hasil merger dari Bank Bali, Bank Universal, Bank Prima Express, Bank Armedia dan Bank Patriot yang dapat memperbaiki kondisi keuangannya setelah merger yaitu terjadi 10
11 peningkatan jumlah modal, aset dan kredit yang diedarkan masih dalam batas yang wajar yaitu 30% dari jumlah aset yang diberikan. Bank Century merupakan hasil merger dari Bank CIC, Bank Pikko, dan Bank Danpac. Pelaksanaan merger Bank Century merupakan kasus merger yang gagal, hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu kepemilikan saham yang sama, kualitas aktiva produktif yang tidak dapat dicairkan dan masalah likuiditas akibat dari kualitas aktiva produktif itu sendiri. Melihat hal tersebut perlu adanya sebuah penelitian untuk membandingkan pencapaian kinerja bank dan kesehatan bank sesudah merger. Maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER BANK CIMB NIAGA TBK (STUDI KASUS MERGER PADA BANK NIAGA TBK DAN BANK LIPPO TBK). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasi pokok pembahasan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja keuangan bank sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga)? 2. Bagaimana kinerja keuangan bank sesudah merger (Bank CIMB Niaga)? 3. Bagaimana tingkat kesehatan bank sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga)? 4. Bagaimana tingkat kesehatan bank sesudah merger Bank CIMB Niaga)? 11
12 5. Bagaimana penilaian kesehatan bank sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga) dan sesudah merger (Bank CIMB Niaga)? 6. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan dan kesehatan bank sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga) dan sesudah merger (Bank CIMB Niaga)? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis kinerja keuangan Bank sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga). 2. Menganalisis kinerja keuangan Bank sesudah merger (Bank CIMB Niaga). 3. Menganalisis tingkat kesehatan Bank sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga). 4. Menganalisis tingkat kesehatan Bank sesudah merger (Bank CIMB Niaga). 5. Menganalisis penilaian kesehatan bank sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga) dan sesudah merger (Bank CIMB Niaga). 6. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan dan kesehatan bank sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga) dan sesudah merger (Bank CIMB Niaga). 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Aspek Teoritis a. Bagi para Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan ilmu keuangan maupun akuntansi mengenai kajian merger pada perbankan b. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dasar perluasan penelitian dan penambahan wawasan untuk pengembangannya. 12
13 2. Aspek Praktis a. Bagi Investor dapat mengambil manfaat terhadap penelitian ini adanya kemungkinan berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan harapan besar masa yang akan datang. b. Bagi Manajemen perusahaan, penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan pengambilan keputusan dalam memilih merger sebagai strategi perusahaan. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk mempermudah dalam memberikan arahan dan gambaran materi yang terkandung dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut : a. BAB I. Pendahuluan. Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir. b. BAB II. Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian. Pada bab ini dibahas mengenai tinjauan pustaka yang meliputi rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian yang meliputi variabel dan subvariabel penelitian, lokasi dan objek penelitian, serta waktu dan periode penelitian. c. BAB III. Metode Penelitian. Pada bab ini dibahas mengenai metode pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional, serta metode analisis yang digunakan. d. BAB IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Pada bab ini dibahas mengenai deskripsi dari hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil dari penelitian. e. BAB V. Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya. 13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. dimana bank tersebut melakukan merger dengan PT. Bank Lippo, Tbk. pada tanggal 1 November
Lebih terperinciPricillya Aliwu¹, Cahyaningsih.², Se.³. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER BANK CIMB NIAGA TBK. (STUDI KASUS MERGER PADA BANK NIAGA TBK. DAN BANK LIPPO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan demi menjadi perusahaan yang unggul. Ketatnya persaingan antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya zaman globalisasi yang kian pesat dan terus menerus berubah serta tumbuh mempunyai dampak yang kuat untuk perekonomian global. Kita sekarang berada
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank CIMB Niaga, Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia menyebabkan perlunya dilakukan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya bank yang beroperasi di menyebabkan perlunya dilakukan langkah konsolidasi untuk mewujudkan struktur industri perbankan yang lebih kokoh dan sehat. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bank di Indonesia mengalami proses pasang surut, dimulai pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bank di Indonesia mengalami proses pasang surut, dimulai pada tahun 1983 dimana berbagai derelugasi (penghapusan atau pembatalan suatu peraturan) mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis pada saat ini sedang melaju pesat. Hal ini disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada saat ini sedang melaju pesat. Hal ini disebabkan adanya persaingan bebas dan globalisasi. Persaingan bebas dalam dunia bisnis ditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemegang saham (Maximization shareholder wealth) dalam bentuk peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Maximization shareholder wealth) dalam bentuk peningkatan nilai saham perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu harus tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil penilaian yang diumumkan pemerintah sangat menentukan masa depan perbankan yang bersangkutan, mengingat dunia perbankan yang mengelola bisnis kepercayaan. Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor:8/16/PBI/2006 mengenai Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia. Peraturan ini dikeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan kepada masyarakat yang kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Pakto 88), menjadi 240 bank pada tahun Sedangkan Bank
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Laporan Keuangan Bank CIMB Niaga Tahun 2006, 2007 Dan 2008... 83 Lampiran II : Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Bank CIMB Niaga Tahun 2006, 2007 dan 2008... 93 Lampiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia perbankan mengharuskan setiap bank melakukan langkahlangkah
BAB I PENDAHULUAN Persaingan dalam dunia perbankan mengharuskan setiap bank melakukan langkahlangkah manajemen untuk memperkuat modal perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Saat ini salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan investasi serta bank keuangan senior dan terbesar ke-4 di Amerika merupakan awal dari terjadinya krisis
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi kesehatan dan kinerja Bank CIMB Niaga dan Bank Rabobank sebelum dan sesudah merger,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2004 Bank Indonesia menerbitkan Arsitektur Perbankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2004 Bank Indonesia menerbitkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam segala sektor saat sekarang ini semakin ketat, tidak terkecuali dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Persaingan dalam segala sektor saat sekarang ini semakin ketat, tidak terkecuali dalam sektor perbankan. Dengan semakin kuat dan stabilnya sebuah perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank atau perbankan merupakan pilar dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena perbankan memiliki peran yang sangat penting sebagai intermediary
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang paling penting dalam sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki peranan sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam mendukung terlaksananya aktivitas usaha di segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 Undang-Undang No. 10 tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perekonomian dunia pada dasarnya tidak dapat di pisahkan dari dunia perbankan. Aktivitas usaha selalu berkaitan dengan masalah pendanaan. Bank sebagai lembaga
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan dana (surplus fund). Pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang keuangan yang memiliki peran penting bagi kemajuan perekonomian suatu negara. Pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Sejarah Organisasi Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya fokus utama adalah membangun nilai-nilai inti dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan terpenting dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki karakteristik tersendiri dan dalam pengelolaannya disesuaikan dengan karakteristik tersebut. Salah satu karakteristik yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dunia, menuntut pengelolaan perusahaan yang baik. Salah satu lembaga yang mempunyai peranan strategis dalam kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai intermediaris
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting di Indonesia. Bank dapat dikatakan sebagai lembaga penggerak perekonomian negara karena banyak kegiatan ekonomi masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan menyadari bahwa kepercayaan nasabah maupun masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA Rosalina Febrica Mayasari *1 Dwi Septa Aryani 2 Ima Andriyani 3 1,2,3 Universitas Tridinanti
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang
Lebih terperinci: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :
Judul Nama : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM : 1306205090 Abstrak Tingkat kepercayaan masyarakat merupakan hal yang mutlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan yang didasarkan pada unsur kepercayaan, memiliki tugas pokok sebagai perantara antara pihak yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam system keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa bagi seluruh lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama sebagai lembaga intermediasi, yaitu menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan permasalahan yang semakin kompleks memerlukan adanya penyesuaian tentang kebijakan sistem ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang sangat ketat antarperusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini lingkungan bisnis mengalami perubahan yang cukup signifikan, seperti globalisasi, deregulasi, kemajuan ilmu teknologi komputer dan telekomunikasi, serta fragmentasi
Lebih terperinciBAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan
BAB I Latar Belakang 1.1 LATAR BELAKANG Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Didalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Perbankan adalah lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah suatu industri yang bergerak di bidang keuangan yang berperan dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Perbankan adalah lembaga yang memiliki peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri di Indonesia saat ini maju sangat pesat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia saat ini maju sangat pesat. Ekonomi Indonesia pada akhir tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yakni sebesar 6,1% 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perbankan menjadi salah satu sektor yang memegang peranan penting di dalamnya. Bank dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data keuangan yang dibutuhkan. Data-data keuangan tersebut dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Aktivitas yang di jalankan masyarakat selalu berhubungan dengan bank. Uang sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan cara meningkatkan pendapatan melalui kegiatan perekonomian. Peningkatan ini membutuhkan suatu sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu industri perbankan perlu mendapat perhatian dalam tuntutan ekonomi global, karena kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan 2 cara, yaitu pertumbuhan dari dalam perusahaan (internal growth), atau
B A B I P E N D A H U L U A N BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada saat era globalisasi dan persaingan bebas seperti sekarang ini dituntut untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga keuangan khususnya perbankan. Perbankan berperan penting sebagai lembaga intermediasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efek. Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dalam hal ini investor, yaitu dengan menyediakan sarana dan tempat untuk mempertemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang pernah mendapatkan pendidikan mengenai perbankan maupun yang tidak, tahu arti umum dari bank.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang positif, dampak dari perubahan tersebut dirasakan oleh berbagai sektor ekonomi, salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu Pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan akhirnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Dimulai pada tahun 1983 ketika berbagai macam deregulasi mulai dilakukan pemerintah, kemudian bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat Indonesia akan keberadaan bank sudah sangat dirasakan saat ini, bagaimana tidak karena bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian global adalah pada sektor keuangan. Adapun gambaran umum perbankan adalah seperti berikut :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis finansial global yang menyebabkan menurunnya kinerja perekonomian dunia secara drastis pada tahun 2008 memberikan dampak negatif bagi Indonesia. Dampak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu bank berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat atau lembaga lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, selain membuka peluang bisnis yang kian mendunia, pelaku bisnis juga dihadapkan dengan permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Bank CIMB Niaga,Tbk Berdiri sejak 26 September 1955, saat ini PT Bank CIMB Niaga,Tbk adalah bank terbesar ke-5 di Indonesia berdasarkan nilai aset.
Lebih terperinci2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan dalam memasuki era globalisasi, era pasar bebas dan persaingan usaha yang semakin luas, menuntut perusahaan harus berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri jasa perbankan memiliki kegiatan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara, sebagaimana dijelaskuan dalam UU Perbankan No.10 Tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran bank yang utama dan mendasar dalam perekonomian ialah peranan sebagai perantara, sebagaimana dijelaskuan dalam UU Perbankan No.10 Tahun 1998 Pasal 1, yaitu Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 49B1-9DDC-CB01AB6C60D0/19386/SejarahPerbankanPeriode pdf)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang melanda Asia telah menelan banyak korban diberbagai negara Asia, khususnya Singapura, Korea Selatan, Thailand, Malaysia bahkan juga mengimbas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini, bank merupakan kata yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan mulai
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat modern. Sistem pembayaran dan intermediasi hanya dapat terlaksana bila ada sistem keuangan
Lebih terperinciSistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku
PENGENALAN BANK DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku Menurut UU no. 10 th 1998 Bank : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
Lebih terperinciMaria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),Tbk (Periode 2012 2015) Maria Sibuea.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, era pasar bebas dan persaingan usaha yang semakin ketat, menuntut perusahaan harus berpikir keras dalam mempertahankan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdaya saing. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga keuangan merupakan aset yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan perekonomian tidak bisa terlepas dari besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional, Perhimpunan bank-bank umum nasional (Perbanas)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya peningkatan daya saing industri perbankan nasional di tingkat internasional, Perhimpunan bank-bank umum nasional (Perbanas) mengusulkan adanya merger Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan teknologi dan komunikasi semakin mempengaruhi ekonomi yang semakin berkembang dengan meciptakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank mempunyai peran yang sangat penting di dalam masyarakat, bukan hanya sebagai sumber dana bagi pihak yang kekurangan dana (defisit unit) maupun tempat penyimpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan di Indonesia telah memberikan peranan penting yang sangat berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya menjaga keseimbangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan jantung perekonomian suatu negara dan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam sektor perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan seluruh potensi- potensi ekonomi mengalami kemandegan dan diambang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 mengakibatkan seluruh potensi- potensi ekonomi mengalami kemandegan dan diambang kebangkuratan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap badan usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yayasan, maupun bentuk-bentuk badan usaha lainnya, pasti memiliki tujuan utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai karakteristik tersendiri sehingga dalam pengelolaannya harus disesuaikan dengan karakteristik perusahaan yang bersangkutan. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masih terbayang dibenak kita aksi protes yang dilakukan salah satu nasabah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Krisis perbankan nasional telah memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa kegagalan suatu bank pada akhirnya menjadi beban Negara. Rekapitalisasi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi dalam sebuah negara. Bank memegang peranan penting dalam menyeimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian dikarenakan bank berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang
Lebih terperinci