H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurang lebih 3 km. SD Negeri Jebengsari terletak diujung utara Desa Salaman. SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Tambakrejo kecamatan Wirosari

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

SD NEGERI JAMBEAN 03 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan terletak di Desa Banjarsari Kecamatan Kradenan, 30 Km ke arah timur dari kota Grobogan. SD Negeri 3 Banjarsari berdiri pada tahun 1974 dan dipimpin oleh Bapak Suwiknyo sampai dengan tahun 1981, selanjutnya dipimpin oleh Ibu Suwarni mulai 1981 1990, setelah itu diganti Bapak Parjo mulai 1990-1995. Bapak Pirman, A.Ma.Pd 1995 2001.,Ibu Sjati, A.Ma.Pd tahun 2001 2009 lalu Bapak. Suparman, S.Pd.SD tahun 2009 2013 lalu diampu oleh Ibu Anna Susanti, S.Pd.,M.Pd sampai sekarang. Saat ini tenaga pengajar SDN 3 Banjarsari terdiri dari: 1 Kepala Sekolah sebagai penanggungjawah dibantu dengan tenaga pengajar yang terdiri dan 6 guru kelas yang 3 PNS dan 3 guru wiyata, I guru agama islam ( wiyata ), I guru olahraga (wiyata), I Penjaga sekolah ( wiyata ). SDN 3 Banjarsari dipimpin oleh Ibu Anna Susanti, S.Pd.,M.Pd. Bangunan SD 3 Banjarsari terdiri dari 6 ruang kelas 1-VI, I ruang guru, I kepala sekolah, I perpustakaan, 1 ruang UKS, I kamar mandi guru, 1 kamar mandi siswa. Jumlah siswa dan kelas 1-VI sebanyak 171 siswa. Di lihat dari letak geografisnya SD ini jauh dari pusat Kabupaten Grobogan, Jarak tempuh ke SDN 3 Banjarsari dari Kecamatan kurang lebih 4 km dan terletak dekat dengan obyek wisata Bleduk Kuwu. Sekolah ini berdiri di desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh. SDN 3 Banjarsari mempunyai halaman yang digunakan untuk kegiatan siswa saat istirahat dan sebagai sarana untuk berolahraga, terdapat taman-taman bunga dan pepohonan yang membuat kesejukan dan keindahan dibagian depan sekolah SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan. Jumlah murid SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan mulai dan kelas I sampai kelas VI adalah sebanyak 171 siswa. Mayoritas siswa dan SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan beragama Islam. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 30 siswa.

27 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 30 terdiri dari 14 laki-laki dan 16 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian terdiri 2 siklus, setiap siklus terdiri 3 pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. 4.2.1 Pra Siklus Pra siklus merupakan Kondisi awal keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil obserasi yang telah dilakukan di kelas V SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 siswa pada pembelajaran Matematika, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dan nilai hasil ealuasi peserta didik pada mata pelajaran Matematika yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan minimal (KKM)<60. Pada hasil ulangan harian sebelum dilakukan penelitian diperoleh nilai sebagai berikut : No Nilai Tabel 4.2 Daftar Nilai Hasil Ealuasi Pra Siklus Jumlah siswa Siklus I Persentase 1 40 2 6.6 % 2 45 1 3.3 % 3 50 15 50 % 4 55 4 13.3 % 5 60 2 6.6 % 6 65 - - 7 70 2 10% 8 75 - - 9 80 2 16.6 % 10 85 - - 11 90 1 3.3 % 12 100 1 3.3 % Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM 60) adalah sebanyak 8 siswa (27%) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 22 siswa

28 (73%) siswa. Dengan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 40. Dengan demikian diperoleh data hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian, dapat di lihat dan tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.3 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V Semester I SDN 3 Banjarsari Sebelum Tindakan No Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan Jumlah siswa Persentase 1 < 60 Belum tuntas 22 73% 2 60 Tuntas 8 27% Jumlah 30 100% Nilai Rata-rata 53 Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata 22 siswa yang belum tuntas itu memiliki kekurangan tidak bisa menangkap materi pembelajaran yang disampaikan guru dengan menggunakan ceramah, penggunaan ceramah mengakibatkan siswa mengantuk, tidak antusias dalam menjawab pertanyaan guru dan itu semua berbeda dengan 8 orang yang bisa menangkap materi pembelajaran dengan menggunkana ceramah. Hasil Ketuntasan belajar siswa SDN 3 Banjarsari sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan minimal (KKM 60) sebanyak 22 siswa atau 73%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 8 siswa dengan persentase 27%. Diperoleh data nilai ulangan harian siswa yang masih rendah dan siswa kelas V di SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan, penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian di SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan, ini penulis akan menggunakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi berbantukan media benda kongkrit guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan, yang akan dilakukan dalam dua siklus.

29 4.2.2 Siklus 1 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus 1 ini terdiri dari satu perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan siklus I Berdasarkan hasil yang diperoieh pada tahap obserasi yang sudah dilakukan di SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan peneliti berkerjasama dengan guru kelas VI dengan melakukan diskusi mengenal materi pembelajaran yang akan disajikan serta metode pembelajaran diskusi yang digunakan pada kegiatan pembelajaran khususnya pada kelas V semester I pada mata pelajaran Matematika. Sebelum melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa. Guru merancang Rencana peiaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran) pokok bahasan Oprasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotiasi yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran diskusi dengan Iangkah-Iangkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Guru menjelaskan pokok-pokok materi yang akan disajikan 2. Siswa dibagi dalam 5 kelompok dengan jumlah anggota 6 orang, setiap siswa dalam kelompok mendapat nama atau nomor kelompok. 3. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 4. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan / mengetahui jawabannya. 5. Guru memanggii salah satu kelompok. Siswa dengan nomor yang ditentukan untuk melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi. Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan media pembelajaran seperti benda, gambar dan buku-buku pendamping yang relean dengan materi oprasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah, yang akan digunakan sebagai bahan untuk diskusi. Pada akhir pembelajaran guru melakukan ealuasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian.

30 Gambar 4.2 Susunan Tempat Duduk Kelompok Obserer Papan Tulis Guru Ruang kelas diatur dengan bentuk melingkar alasan bentuk pengaturan ruangan kelas adalah : 1. Kegiatan pembelajaran menggunakan diskusi, sehingga membentuk kursi berkelompok sehingga memudahkan untuk melihat jalannya diskusi dari guru. 2. Komunikasi juga diarahkan ke guru agar konsentrasi siswa lebih terarah dalam mendengarkan penjelasan guru. 3. Jumlah siswa 30. dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 6 siswa. 2. Pelaksanaan dan Obserasi Tindakan Pada tahap Pelaksanaan dan obserasi yang dilakukan pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan,dimana pada tahap pertemuan I berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran). Pertemuan Siklus I a. Kegiatan Awal Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsen siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

31 b. Kegiatan Inti Siswa menyimak benda dan gambar lalu guru memberi penjelasan tentang oprasi hitung bilangan bulat serta memberi contoh sederhana cara mencari FPB dan KPK. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran dengan membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 6 siswa. Siswa dalam kelompok mendengarkan prosedur mengerjakan tugas kelompok. Siswa melakukan diskusi tentang cara mencari KPK dan FPB. Guru berinteraksi secara aktif dan berkomunikasi dengan setiap kelompok memberi sedikit pengarahan dan petunjuk bagi kelompok yang kurang mengerti tentang materi pembelajaran. Setelah semua kelompok mengerjakan tugas Guru memanggil salah satu kelompok secara acak untuk membacakan hasil karya kelompoknya dan kelompok lain menanggapi begitu seterusnya sehingga semua kelompok membacakan hasil karyanya. selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik dalam bentuk tulisan. c. Kegiatan Penutup Guru membuat rangkuman pelajaran. Melakukan penilaian terhadap hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan siswa secara berkelompok. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran. Tahap pembelajaran siklus I pertemuan I yang sedang berlangsung, praktikan meminta bantuan Obserer (guru kelas VI) untuk mengamati jalannya pembelajaran diskusi dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar obserasi (lihat lampiran) yang telah disediakan oleh praktikan. Lembar obserasi tersebut meliputi point-point yang sesuai dengan pembelajaran diskusi untuk mengamati semua aktiitas yang dilakukan oleh praktikan. 3. Refleksi Dari hasil obserasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa

32 sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dan guru. hanya sebagian siswa yang aktif dalam diskusi kelompok, hanya sebagian siswa yang bisa menjawab soal, hanya sebagian kecil siswa yang mau mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian besar siswa menanggapi jawaban kelompok lain, sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di pelajari. sebagian siswa sungguhsungguh dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal ealuasi tanpa mencontek jawaban teman. Adapun kekurangan kelemahan dalam pertemuan I yang sudah dilakukan perbaikannya akan dilaksanakan pada siklus II TABEL 4.4 Data Hasil Obserasi tindakan Siklus I N o Kegiatan 1 2 3 4 1 Pra Pembelajaran 1. Guru menyusun RPP 2. Mendesain metode pembelajaran Diskusi. 3. Menyusun asesmen 4. menyusun instrument obeserasi 2 Pelaksanaan Kegiatan Awal 1. Mengisi daftar kelas, berdoa, mempersiapkan materi ajar, metode, alat peraga. 2. Menata tempat duduk. 3. Mengumpulkan tugas/ PR 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Guru melakukan apersepsi 6. Guru memotifasi siswa Kegiatan Inti

33 1. Guru memberi penjelasan kepada siswa tentang materi pembelajaran 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 3. Guru menjelaskan tentang oprasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah ( FPB san KPK ) dengan metode diskusi. 4. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengerjakan soal Matematika Tentang oprasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah 5. Guru memberi petunjuk kepada kelompok siswa yang masih kurang mengerti dan berkomunikasi dengan masing-masing kelompok. 6. Masing masing kelompok membacakan hasil diskusi di 3. Penutup depan kelas 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Siswa bersama guru melakukan refleksi. 4. Guru memberikan ealuasi. Jumlah 1 6 1 0 3 Persentase (%) 5 % 30 % 5 0 % 15 % Keterangan : 1. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori kurang 2. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori cukup

34 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori baik 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori sangat baik. Berdasarkan tabel 4.3 siklus I pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi berbantukan benda kongkrit diperoleh penilaian oleh obseer dengan kategori sangat baik 100%, kategori baik 50%, kategori cukup 30% dan kategori kurang 5%. Dalam kegiatan yang dilaksanakan masih ada kekurangan yaitu dalam masalah apersepsi siswa, memotifasi siswa, membagi siswa menjadi kelompok dan melakukan refleksi. Pada akhir pembelajaran siklus I dilaksanakan ealuasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Daftar Nilai Hasil Ealuasi Siklus I Siklus I Ketuntasan No Nilai Belum Jumlah siswa Persentase Tuntas Tuntas 1 40 3 10 % 3 2 50 8 26,6 % 8 3 60 2 6,6 % 2 4 70 5 16,6 % 5 5 80 7 23,3 % 7 6 90 4 13,3 % 4 7 100 1 3,3 % 1 JUMLAH 30 100% 19 11 Nilai Rata-rata 67

35 Berdasarkan tabel 4.6 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM 60) adalah sebanyak 19 siswa sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa (37%) siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 11 siswa (37%) belum tuntas dan 19 siswa (63%) tuntas. Dari hasil refleksi siklus I diharapkan praktikan memperbaiki kekurangan agar dalam pelaksanaan pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik dan mencapai target minimal 75% siswa sudah tuntas dan memperoleh nilai rata-rata 60. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dirancang tindakan pada siklus II. Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil siklus I adanya kekurangan dan keberhasilan dalam Siklus I, Perencanaan pembelajaran pada Siklus II ini dilakukan sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dan kekurangan yang terjadi pada Siklus I. siswa lebih dipersiapkan untuk menerima pembalajaran, meningkatkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan. Lebih menggiatkan kegiatan diskusi kelompok dan membiasakan siswa menjawab soal dan membiasakan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Siklus II pelaksanaanya dilaksanakan 3 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada Siklus II ini masih sama dengan Siklus I. Guru merancang Rencana peiaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran) pokok bahasan oprasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah dengan tujuan pembelajaran: Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa mengerti cara mencari penjumlaha dengan menggunakan garis bilangan. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotiasi yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran diskusi dengan Iangkah-Iangkah pembelajaran sebagai berikut: 1.Guru membagi siswa secara berkelompok 2.Guru mempersiapkan bahan bahan yang akan digunakan untuk diskusi 3.Guru menjelaskan materi oprasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah Siswa secara berkelompok memperhatikan penjelasan yang dilakukan guru

36 4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi Guru memberikan tugas secara berkelompok Pada akhir pembelajaran guru melakukan ealuasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian. 2. Pelaksanaan Obserasi dan tindakan Pada siklus II ini digunakan sebagai tindak lanjut dan perbaikan atas kegiatan pembelajaran di siklus I, siklus II berlangsung selama 70 menit (6 jam pelajaran). 1) Kegiatan Awal Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, perkenalan, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. 2) Kegiatan Inti a. Siswa dibagi kelompok b. Setiap kelompok maju 1 anak untuk melakukan diskusi tentang oprasi hitung bilangan bulat dengan bimbingan guru. c. Secara bergantian siswa melaksanakan diskusi dengan bimbingan guru. d. Setiap kelompok mencatat hasil diskusi tentang oprasi hitung bilangan bulat 3) Kegiatan Penutup Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Melakukan penilaian terhadap hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan siswa. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran. Tahap pembelajaran siklus II yang sedang berlangsung, praktikan meminta bantuan Obserer (guru kelas 6) untuk mengamati jalannya pembelajaran diskusi dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar obserasi (lihat lampiran) yang telah disediakan oleh praktikan.

37 3. Refleksi Dan hasil obserasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan sudah meningkat, siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dari guru. Sebagian besar siswa yang aktif dalam pembelajaran, hanya sebagian siswa yang tidak bisa menjawab soal. Kelebihan lain siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian besar siswa menanggapi gambar dan benda kongkrit dengan antusias, sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di pelajari. sebagian besar siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal ealuasi tanpa mencontek jawaban teman. Terjadi peningkatan nilai dalam pembelajaran siklus II. Adapun hasil dari pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel 4.8 : TABEL 4.7 Data Hasil Obserasi tindakan Siklus I Pertemuan II No Kegiatan 1 2 3 4 1 Pra Pembelajaran 1. Guru menyusun RPP 2. Mendesain metode pembelajaran Diskusi. 3. Menyusun asesmen 4. menyusun instrument obeserasi 2 Pelaksanaan Kegiatan Awal 1. Mengisi daftar kelas, berdoa, mempersiapkan materi ajar, metode, alat peraga. 2. Menata tempat duduk. 3. Mengumpulkan tugas/ PR 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Guru melakukan apersepsi

38 6. Guru memotifasi siswa Kegiatan Inti 1. Guru memberi penjelasan kepada siswa tentang materi pembelajaran 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 3. Guru menjelaskan gambar tentang perubahan bentuk benda 4. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengerjakan soal Matematika Tentang Oprasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah. 5. Guru memberi petunjuk kepada kelompok siswa yang masih kurang mengerti dan berkomunikasi dengan masing-masing kelompok. 6. Masing masing kelompok membacakan hasil karjanya di depan kelas 3. Penutup 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Siswa bersama guru melakukan refleksi. 4. Guru memberikan ealuasi. Jumlah 0 2 13 5 Persentase (%) 0% 10% 65% 25% Keterangan : 1. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori kurang

39 2. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori cukup 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori baik 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori sangat baik. Berdasarkan tabel 4.6 siklus II pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi diperoleh penilaian oleh obseer dengan kategori sangat baik 25%, kategori baik 65%, kategori cukup 10% dan kategori kurang 0%. Dalam kegiatan yang dilaksanakan sudah banyak terjadi perbaikan.. Pada akhir pembelajaran siklus II dilaksanakan ealuasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Daftar Nilai Hasil Ealuasi Siklus II Siklus I Ketuntasan No Nilai Belum Jumlah siswa Persentase Tuntas Tuntas 1 40 - - 2 50 2 6.7% 2 3 60 2 6.7 % 2 4 70 6 20% 6 5 80 11 36.6 % 11 6 90 6 20 % 6 7 100 3 10 % 3 JUMLAH 30 100% 28 2 Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh 2 siswa (6,7%) belum tuntas dan 28 siswa (93,3%) tuntas. Pada pembelajaran siklus II masih terdapat 2 anak yang belum memenuhi KKM yaitu siswa 24 dan siswa 28. Rendahnya nilai kedua anak ini disebabkan karena kurangnya perhatian yaitu disebabkan orang tua siswa 24 merantau ke Kalimantan dan ia tinggal dirumah bersama neneknya sehingga perhatian dari keluarga pada kondisi belajar sangat kurang. Sedangakan siswa 28 merupakan siswa yang tinggal kelas karena ia lambat dalam menerima pelajaran serta kesulitan berbicara sehingga komunikasi dengan guru sangat kurang. Untuk meningkatkan kemampuan dari siswa yang belum memenuhi diberikan tambahan pelajaran setelah KBM serta perlu pendekatan khusus dengan didekati, diberikan nasehat dengan kasih

40 sayang, agar lebih rajin belajar dan tidak terlalu banyak main. Dari hasil refleksi siklus II dapat dilihat bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan. 4.3 Hasil Analisis Data 4.3.1 Siklus I Analisis penelitian setelah menggunakan diskusi dalam pembelajaran Matematika diperoleh hasil belajar sebagai berikut : Tabel 4.10 Distribusi ketuntasan belajar Siswa Kelas V SDN 3 Banjarsari Siklus I No Nilai Ketuntasan Siklus I Jumlah siswa Persentase 1 < 60 Belum tuntas 11 26,7% 2 60 Tuntas 19 73,3% Jumlah 30 100% Nilai Rata-rata 67 Berdasarkan tabel diatas dengan pembelajaran melalui metode diskusi berbantukan benda kongkrit, siswa yang belum tuntas adalah sebanyak 11 siswa 36% sedangkan siswa yang tuntas 19 siswa 64% 4.3.2 Siklus II Analisis penelitian setelah menggunakan diskusi dalam pembelajaran Matematika diperoleh hasil belajar sebagai berikut :

41 Tabel 4.11 Distribusi ketuntasan belajar Siklus II Siswa Kelas V SDN 3 Banjarsari No Nilai Ketuntasan Jumlah siswa Siklus II 1 < 60 Belum tuntas 2 6,7% 2 60 Tuntas 28 93,3% Jumlah 30 100% Nilai rata-rata 79 Persentase Berikut ini pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa saat sebelum tindakan, pada siklus I dan pada siklus II ditunjukan tabel 4.9 Tabel 4.12 Distribusi ketuntasan belajar Siswa Kelas V SDN 3 Banjarsari Pras Siklus, Siklus I, Siklus II No 1 Nilai Belum tuntas Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Jumlah Jumlah Persentas Jumlah Persentase Persentase siswa siswa e siswa 22 73,3% 11 36% 2 6.7% 2 Tuntas 8 26,7% 19 64% 28 93,3% Jumlah 30 100% 30 100% 30 100% Berdasarkan tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.11 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dari jumlah siswa 30 dalam mata pelajaran Matematika, terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 8 siswa dan 22 siswa belum tuntas setelah dilaksanakan siklus I dan siklus II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa atau 93,3%.

42 Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran melalui metode Diskusi dengan Berbantukan benda kongkrit pada pelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tahap klasifikasi siswa yang tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 19 siswa yang belum tuntas dari jumlah siswa kelas V sebanyak 30 siswa, dan siklus I dan siklus II keseluruhan siswa mengalami ketuntasan belajar 93,3%, hal ini dipengaruhi adanya pembelajaran melalui metode diskusi dengan berbantukan benda kongkrit siswa lebih tertarik, tidak membosankan karena terjadi komunikasi dan interaksi yang baik sehingga siswa akan selalu memperhatikan apa yang diajarkan guru. Diskusi ini juga efektif untuk mengurangi kebosanan siswa dalam menerima pelajaran, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa meningkatkan motiasi belajar mereka khususnya pembelajaran Matematika. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil obserasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas V SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kab. Grobogan menyatakan tingkat pemahaman siswa kelas V khususnya mata pelajaran Matematika masih rendah, hasil belajar siswa masih banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini salah satu penyebabnya adalah karena guru dalam penyampaian pembelajaran masih menggunakan ceramah. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan hasil belajar yang rendah yaitu siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 8 siswa atau 26,7% dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Terlihat pula kenaikan nilai rata-rata kelas.jika pada pra siklus nilai rata-rata yang dicapai adalah 53, lalu meningkat menjadi 67 pada siklus I, menjadi 79 pada siklus II. Adanya perbandingan antara jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas karena 11 siswa yang sudah mencapai ketuntasan telah mampu menangkap materi yang disajikan guru walau hanya dengan ceramah sedangkan 19 siswa yang belum bisa menangkap materi oleh guru dengan ceramah karena daya tangkap mereka yang kurang bila menangkap materi ajar dalam bentuk ceramah. Pada siklus II masih ada 2 siswa yang belum tuntas disebabkan : a. Daya tangkap dalam pembelajaran kurang,

43 b. Siswa yang belum tuntas kurang berani mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan sehingga kurangnya komunikasi dengan guru menyebabkan kurang pahamnya akan materi yang diajarkan. c. Rendahnya keinginan dan motiasi anak untuk belajar, mereka lebih tertarik untuk bermain bersama teman sebaya. d. Kurang adanya dukungan dari keluarga terutama orang tua dengan perkembangan belajar anak. Kebanyakan mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga kurang memperhatikan perkembangan anak. Berdasarkan paparan penyebab masih adanya siswa yang belum tuntas guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang mendapat nilai rendah yaitu dengan memberikan pelajaran tambahan, memberikan latihan soal yang lebih banyak dan memberikan nasihat untuk lebih rajin belajar. b. Memberikan pesan kepada orang tua atau keluarga untuk lebih memperhatikan perkembangan anak. c. Selalu memperhatikan perkembangan kemampuan anak, sehingga kelemahankelemahannya dapat segera teratasi Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Samsul Hadi dan Rukiyah, 2009 bahwa untuk memperoleh basil belajar, diperlukan penilaian atau dilakukan ealuasi pada siswa yang merupakan tindak lanjut atau cara yang dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukannya, sehingga dengan ealuasi pendidik juga dapat mengukur tentang perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakuan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Jadi penilaian atau ealuasi hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil - hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu Pemahaman belajar siswa didapatkan dan hasil nilai siklus I dan siklus II adalah : 1. Siklus I Dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi berbantukan benda kongkrit, siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 60) sebanyak 11 siswa dan yang mendapat nilai yang memenuhi KKM sebanyak 19

44 siswa. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Masih ada 11 siswa yang belum tuntas disebabkan oleh : a. Siswa kurang memperhatikan penjelasan dan diskusi dari guru b. Siswa enggan untuk berdiskusi sehingga pemahaman mereka kurang. c. Siswa malu dan takut untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan langkah langkah perbaikan pada siklus II yaitu : a. Guru lebih aktif dalam memberikan penjelasan tentang cakupan materi kepada siswa. b. Guru meminta siswa yang belum tuntas untuk mengerjakan soal dengan bimbingan. c. Guru memberikan perhatian khusus kepada siswa yang belum tuntas 2. Siklus II Dengan menggunakan metode pembelajaran pendekatan Diskusi dengan menggunakan media benda kongkrit, siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 60) sebanyak 2 siswa dan yang mendapat nilai yang memenuhi KKM sebanyak 28 siswa. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Masih adanya 2 siswa yang belum tuntas disebabkan : a. Daya tangkap dalam pembelajaran kurang, b. Siswa yang belum tuntas kurang berani mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan sehingga kurangnya komunikasi dengan guru menyebabkan kurang pahamnya akan materi yang diajarkan. c. Rendahnya keinginan dan motiasi anak untuk belajar, mereka lebih tertarik untuk bermain bersama teman sebaya. d. Kurang adanya dukungan dari keluarga terutama orang tua dengan perkembangan belajar anak. Kebanyakan mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga kurang memperhatikan perkembangan anak. Berdasarkan paparan penyebab masih adanya siswa yang belum tuntas guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

45 a. Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang mendapat nilai rendah yaitu dengan memberikan pelajaran tambahan, memberikan latihan soal yang lebih banyak dan memberikan nasihat untuk lebih rajin belajar. b. Memberikan pesan kepada orang tua atau keluarga untuk lebih memperhatikan perkembangan anak. c. Selalu memperhatikan perkembangan kemampuan anak, sehingga kelemahan-kelemahannya dapat segera teratasi. Berdasarkan perolehan hasil nilai yang didapat pada siklus I dan siklus II didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi berbantukan benda kongkrit dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran Matematika pokok bahasan oprasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah pada siswa kelas V semester I SDN 3 Banjarsari tahun pelajaran 2013/2014. Tabel 4.2 Daftar Nilai Hasil Ealuasi Pra Siklus No Inteal Nilai Siklus I Jumlah siswa Persentase 1 40-50 22 6.6 % 2 60-70 4 3.3 % 3 80-90 3 50 % 4 100 1 13.3 % Tabel 4.3 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V Semester I SDN 3 Banjarsari Sebelum Tindakan No Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan Jumlah siswa Persentase 1 < 60 Belum tuntas 22 73% 2 60 Tuntas 8 27% Jumlah 30 100% Nilai Rata-rata 53

46 Tabel 4.6 Daftar Nilai Hasil Ealuasi Siklus I Siklus I Ketuntasan No Nilai Belum Jumlah siswa Persentase Tuntas Tuntas 1 40 3 10 % 3 2 50 8 26,6 % 8 3 60 2 6,6 % 2 4 70 5 16,6 % 5 5 80 7 23,3 % 7 6 90 4 13,3 % 4 7 100 1 3,3 % 1 JUMLAH 30 100% 19 11 Nilai Rata-rata 67 Tabel 4.9 Daftar Nilai Hasil Ealuasi Siklus II Siklus I Ketuntasan No Nilai Belum Jumlah siswa Persentase Tuntas Tuntas 1 40 - - 2 50 2 6.7% 2 3 60 2 6.7 % 2 4 70 6 20% 6 5 80 11 36.6 % 11 6 90 6 20 % 6 7 100 3 10 % 3 JUMLAH 30 100% 28 2 Tabel 4.10 Distribusi ketuntasan belajar Siswa Siklus I Siklus I No Nilai Ketuntasan Jumlah siswa Persentase 1 < 60 Belum tuntas 11 26,7% 2 60 Tuntas 19 73,3% Jumlah 30 100% Nilai Rata-rata 67

47 Tabel 4.11 Distribusi ketuntasan belajar Siklus II Siswa Kelas V SDN 3 Banjarsari No Nilai Ketuntasan Siklus II Jumlah siswa 1 < 60 Belum tuntas 2 6,7% Persentase 2 60 Tuntas 28 93,3% Jumlah 30 100% Nilai rata-rata 79 N o 1 Tabel 4.12 Distribusi ketuntasan belajar Siswa Kelas V SDN 3 Banjarsari Pras Siklus, Siklus I, Siklus II Nilai Belum tuntas Sebelum Tindakan Jumla Persenta h se siswa Siklus I Jumla h siswa Persentas e Siklus II Jumla h siswa Persentas e 22 73,3% 11 36% 2 6.7% 2 Tuntas 8 26,7% 19 64% 28 93,3% Jumlah 30 100% 30 100% 30 100%