BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan pada 80 (delapan puluh) lembar putusan dari 7

Hubungan Keberadaan Visum et Repertum dengan Putusan Hakim pada Tindak Pidana Penganiayaan

HUBUNGAN KEBERADAAN VISUM ET REPERTUM DENGAN PUTUSAN HAKIM PADA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

Pengertian Maksud dan Tujuan Pembuatan Visum et Repertum Pembagian Visum et Repertum

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMENJARAAN BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN NO.203/PID.SUS/2011/PN.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik menggunkan desain penelitian cross sectional. Menurut Riyanto

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan penelitian cross sectional yaitu rancangan

III. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bukti yang dibutuhkan dalam hal kepentingan pemeriksaan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor

ABSTRAK MELIYANTI YUSUF

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB V PEMBAHASAN. Telah dilakukan penyebaran kuesioner pada Mahasiswa Muslim Angkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait pada penelitian ini adalah ilmu kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebab pertama kematian pada remaja usia tahun (WHO, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. lintang (cross sectional) yaitu mempelajari hubungan antara variabel

BAB I LATAR BELAKANG. yang diajukan oleh warga masyarakat. Penyelesaian perkara melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

PUTUSAN Nomor 10/PID.B/2015/PT. PBR

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. terdakwa melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang didakwakan Penuntut. tahun 1981 tentang Kitab Hukum Acara Pidana.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dan status ekonomi dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu kali dalam kesempatan yang sama. 1. Populasi Sumber : Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan 5 indikator kadarzi dan status gizi balita umur 6-59 bulan di Desa. Tanjung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB III PENUTUP. Dari pembahasan yang telah diuraikan mengenai peranan Visum Et Repertum

BAB IV METODE PENELITIAN

SKRIPSI PERANAN VISUM ET REPERTUM DALAM PENGUNGKAPAN KASUS TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 14/PID/B/2015/PN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2013 di RSUP. Dr.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan 5 besar negara dengan populasi. penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB III TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO NOMOR: 203/Pid.Sus/2011/PN.Skh

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu

P U T U S A N Nomor : 224/PID/2014/PT-Mdn.

BAB I PENDAHULUAN. pribadi maupun makhluk sosial. Dalam kaitannya dengan Sistem Peradilan Pidana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penuntutan terhadap terdakwa tindak pidana narkotika adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi.

TINJAUAN TERHADAP LANGKAH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM MEMBUKTIKAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA YANG MENGGUNAKAN RACUN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB IV METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara observasional analitik. Menurut Prabandari pada tahun 2012, penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ngablak Kabupaten Magelang dari bulan Maret 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN

P U T U S A N. Nomor : 6/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik korelatif. pendekatan cross sectional (Dahlan, 2010).

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

P U T U S A N No : 155 /Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl. lahir : 27 tahun/ 25 Mei 1984;

BAB III METODE PENELITIAN. Surakarta. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. nampaklah bahwa pembuktian itu hanyalah diperlukan dalam berperkara dimuka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini,

Pengadilan Tinggi Medan

I. PENDAHULUAN. Hakim memiliki peranan penting dalam suatu proses persidangan yaitu. mengambil suatu keputusan hukum dalam suatu perkara dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan case control retrospektif atau studi kasus - kontrol retrospektif

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Di sembilan puskesmas Kota Semarang yaitu Puskesmas Ngaliyan,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini merupakan penelitian yang menelaah hubungan antar variabel (Fletcher et al., 2014). B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Februari tahun 2016. Lokasi penelitian adalah Pengadilan-pengadilan Negeri se-karesidenan Surakarta, mencakup 7 Pengadilan Negeri, yakni Pengadilan Negeri Surakarta, Pengadilan Negeri Karanganyar, Pengadilan Negeri Wonogiri, Pengadilan Negeri Sukoharjo, Pengadilan Negeri Klaten, Pengadilan Negeri Boyolali, dan Pengadilan Negeri Sragen. C. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah lembar putusan perkara pidana penganiayaan di Pengadilan-pengadilan Negeri se-karesidenan Surakarta. 26

27 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah lembar putusan perkara pidana penganiayaan di Pengadilan-pengadilan Negeri se-karesidenan Surakarta yang diunggah di situs resmi Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Alamat situs terkait: www.putusan.mahkamahagung.go.id. 3. Kriteria Subjek Penelitian a. Kriteria Inklusi Tindak pidana yang terbukti secara sah dan meyakinkan dilakukan berupa tindak pidana penganiayaan, terkait Bab XX Pasal 351-358 KUHP. b. Kriteria Eksklusi 1) Tidak ada alat bukti Visum et Repertum. 2) Kualifikasi luka yang tercantum pada bagian kesimpulan Visum et Repertum tidak sesuai kebutuhan hukum (pasal 351, 352, dan 90 KUHP) 3) Korban tindak pidana meninggal D. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yang mana semua perkara pidana penganiayaan di Pengadilan-pengadilan Negeri se-karesidenan Surakarta

28 yang sesuai dengan kriteria dapat menjadi subjek penelitian sampai jumlahnya terpenuhi (Setiawan, 2005). E. Besar Sampel Besar sampel penelitian ini menggunakan rumus rule of thumb yang mana jumlah sampel representatif ketika minimal berjumlah 30 (Murti, 2010). F. Identifikasi Variabel 1. Variabel Bebas : Visum et Repertum 2. Variabel Terikat : Putusan Hakim 3. Variabel Perancu : a. Alat bukti sah lainnya; seperti keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa b. Keyakinan hakim G. Definisi Operasional Variabel 1. Visum et Repertum a. Definisi : Kualifikasi luka yang tercantum pada bagian kesimpulan Visum et Repertum yang dikutip dan tertulis pada lembar putusan sebagai salah satu alat bukti. Kualifikasi luka merupakan derajat luka

29 sesuai kebutuhan hukum yang dituangkan dalam Visum et Repertum. 1) Luka ringan : Luka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan atau jabatan 2) Luka sedang : Luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan atau jabatan untuk sementara waktu (hari / minggu / bulan) 3) Luka berat : Luka berat yang tercantum pada pasal 90 KUHP b. Alat Ukur : Redaksional bagian kesimpulan Visum et Repertum terkait kualifikasi luka yang dikutip dan tercantum dalam lembar putusan c. Skala : Ordinal d. Satuan : - 2. Putusan Hakim a. Definisi : Putusan pidana yang dilakukan oleh hakim. Lama pidana pokok berupa pidana penjara menjadi tolok ukur putusan pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa tindak pidana. b. Alat Ukur : Lembar putusan c. Skala : Rasio

30 d. Satuan : Bulan 3. Alat dan Bahan Lembar putusan hakim 4. Cara Kerja a. Peneliti mengakses situs resmi Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Alamat situs terkait: www.putusan.mahkamahagung.go.id. b. Peneliti mengunduh lembar putusan hakim terkait tindak pidana penganiayaan di Pengadilan Negeri Surakarta, Pengadilan Negeri Karanganyar, Pengadilan Negeri Wonogiri, Pengadilan Negeri Sukoharjo, Pengadilan Negeri Klaten, Pengadilan Negeri Boyolali, dan Pengadilan Negeri Sragen. c. Peneliti melakukan pendataan kualifikasi luka dan lama pidana penjara.

31 H. Rancangan Penelitian Kualifikasi luka yang tercantum pada bagian kesimpulan Visum et Repertum Purposive sampling Kriteria Inklusi dan Eksklusi Dikelompokkan berdasarkan tingkat kualifikasi luka luka ringan luka sedang luka berat Lama pidana penjara putusan hakim Uji korelasi Interpretasi Hasil Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

32 I. Sumber Data Data merupakan data sekunder. Data yang diambil adalah lembar putusan hakim terkait. J. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif merupakan metode pengumpulan dan penyajian data yang bertujuan untuk memberikan informasi terkait data yang dimiliki, tidak menarik kesimpulan apapun (Walpole, 1993). Informasi yang disajikan meliputi nilai rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi (Ghozali, 2011). 2. Uji Spearman Uji Spearman adalah uji statistik non parametrik untuk melihat pengaruh keberadaan Visum et Repertum terhadap putusan hakim pada tindak pidana penganiayaan. Non parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal karena pada umumnya data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal. Uji Spearman digunakan dengan pertimbangan variabel bebas penelitian menggunakan skala rasio dan variabel terikat menggunakan skala ordinal (Dahlan, 2015). Data dianalisis menggunakan piranti lunak SPSS.