BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini merupakan penelitian yang menelaah hubungan antar variabel (Fletcher et al., 2014). B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Februari tahun 2016. Lokasi penelitian adalah Pengadilan-pengadilan Negeri se-karesidenan Surakarta, mencakup 7 Pengadilan Negeri, yakni Pengadilan Negeri Surakarta, Pengadilan Negeri Karanganyar, Pengadilan Negeri Wonogiri, Pengadilan Negeri Sukoharjo, Pengadilan Negeri Klaten, Pengadilan Negeri Boyolali, dan Pengadilan Negeri Sragen. C. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah lembar putusan perkara pidana penganiayaan di Pengadilan-pengadilan Negeri se-karesidenan Surakarta. 26
27 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah lembar putusan perkara pidana penganiayaan di Pengadilan-pengadilan Negeri se-karesidenan Surakarta yang diunggah di situs resmi Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Alamat situs terkait: www.putusan.mahkamahagung.go.id. 3. Kriteria Subjek Penelitian a. Kriteria Inklusi Tindak pidana yang terbukti secara sah dan meyakinkan dilakukan berupa tindak pidana penganiayaan, terkait Bab XX Pasal 351-358 KUHP. b. Kriteria Eksklusi 1) Tidak ada alat bukti Visum et Repertum. 2) Kualifikasi luka yang tercantum pada bagian kesimpulan Visum et Repertum tidak sesuai kebutuhan hukum (pasal 351, 352, dan 90 KUHP) 3) Korban tindak pidana meninggal D. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yang mana semua perkara pidana penganiayaan di Pengadilan-pengadilan Negeri se-karesidenan Surakarta
28 yang sesuai dengan kriteria dapat menjadi subjek penelitian sampai jumlahnya terpenuhi (Setiawan, 2005). E. Besar Sampel Besar sampel penelitian ini menggunakan rumus rule of thumb yang mana jumlah sampel representatif ketika minimal berjumlah 30 (Murti, 2010). F. Identifikasi Variabel 1. Variabel Bebas : Visum et Repertum 2. Variabel Terikat : Putusan Hakim 3. Variabel Perancu : a. Alat bukti sah lainnya; seperti keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa b. Keyakinan hakim G. Definisi Operasional Variabel 1. Visum et Repertum a. Definisi : Kualifikasi luka yang tercantum pada bagian kesimpulan Visum et Repertum yang dikutip dan tertulis pada lembar putusan sebagai salah satu alat bukti. Kualifikasi luka merupakan derajat luka
29 sesuai kebutuhan hukum yang dituangkan dalam Visum et Repertum. 1) Luka ringan : Luka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan atau jabatan 2) Luka sedang : Luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan atau jabatan untuk sementara waktu (hari / minggu / bulan) 3) Luka berat : Luka berat yang tercantum pada pasal 90 KUHP b. Alat Ukur : Redaksional bagian kesimpulan Visum et Repertum terkait kualifikasi luka yang dikutip dan tercantum dalam lembar putusan c. Skala : Ordinal d. Satuan : - 2. Putusan Hakim a. Definisi : Putusan pidana yang dilakukan oleh hakim. Lama pidana pokok berupa pidana penjara menjadi tolok ukur putusan pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa tindak pidana. b. Alat Ukur : Lembar putusan c. Skala : Rasio
30 d. Satuan : Bulan 3. Alat dan Bahan Lembar putusan hakim 4. Cara Kerja a. Peneliti mengakses situs resmi Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Alamat situs terkait: www.putusan.mahkamahagung.go.id. b. Peneliti mengunduh lembar putusan hakim terkait tindak pidana penganiayaan di Pengadilan Negeri Surakarta, Pengadilan Negeri Karanganyar, Pengadilan Negeri Wonogiri, Pengadilan Negeri Sukoharjo, Pengadilan Negeri Klaten, Pengadilan Negeri Boyolali, dan Pengadilan Negeri Sragen. c. Peneliti melakukan pendataan kualifikasi luka dan lama pidana penjara.
31 H. Rancangan Penelitian Kualifikasi luka yang tercantum pada bagian kesimpulan Visum et Repertum Purposive sampling Kriteria Inklusi dan Eksklusi Dikelompokkan berdasarkan tingkat kualifikasi luka luka ringan luka sedang luka berat Lama pidana penjara putusan hakim Uji korelasi Interpretasi Hasil Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
32 I. Sumber Data Data merupakan data sekunder. Data yang diambil adalah lembar putusan hakim terkait. J. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif merupakan metode pengumpulan dan penyajian data yang bertujuan untuk memberikan informasi terkait data yang dimiliki, tidak menarik kesimpulan apapun (Walpole, 1993). Informasi yang disajikan meliputi nilai rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi (Ghozali, 2011). 2. Uji Spearman Uji Spearman adalah uji statistik non parametrik untuk melihat pengaruh keberadaan Visum et Repertum terhadap putusan hakim pada tindak pidana penganiayaan. Non parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal karena pada umumnya data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal. Uji Spearman digunakan dengan pertimbangan variabel bebas penelitian menggunakan skala rasio dan variabel terikat menggunakan skala ordinal (Dahlan, 2015). Data dianalisis menggunakan piranti lunak SPSS.