BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dilaksanakan di 17 sekolah SMA dan SMK di kota Salatiga yang berjumlah 48 orang guru pembimbing. Deskripsi guru pembimbing berdasarkan umur, masa kerja, tingkat pendidikan dilaporkan dalam tabel 4.1 ; 4.2 ; 4.3 berikut ini : Tabel 4.1 Disribusi responden menurut kelompok umur No Kelompok Usia Frekuensi Prosentase (%) 1. 20-25 5 10,41 2. 26-31 9 18,75 3. 32-37 6 12,5 4. 38-43 3 6,25 5. 44-49 7 14,58 6. 50-55 11 22,92 7. 55> 7 14,59 Jumlah 48 100 Sumber : data primer telah diolah, maret 2014 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa prosentase tertinggi berada pada kelompok umur 50-55 tahun yaitu sebesar 22,92 %. 53
Tabel 4.2 Distribusi responden menurut tingkat pendidikan No Tingkat Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 1. Strata Dua (S2) 1 2,08 2. Strata Satu (S1) 47 97,92 3. Diploma Tiga (D3) 0 0 Jumlah 48 100 Sumber : data primer telah diolah, maret 2014 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui distribusi responden menurut tingkat pendidikan yang dimiliki sebagian besar berpendidikan Sarjana (S1) yaitu sebesar 97,92 %. Tabel 4.3 Distribusi responden menurut masa kerja atau pengalaman kerja No Masa Kerja Frekuensi Prosentase (%) 1. 1-10 tahun 28 58,34 2. 11-20 tahun 5 10,41 3. 21-30 tahun 12 25 4. 31-40 tahun 3 6,25 5. 41 > tahun 0 0 Jumlah 48 100 Sumber : data primer telah diolah, maret 2014 Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki masa kerja 1-10 tahun yaitu sebesar 58,34 %. 54
4.2. Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah membuat surat izin penelitian kepada Dekan FKIP-UKSW. Setelah peneliti mendapat surat izin, peneliti melanjutkan surat izin penelitian ke Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (KESBANGLINMAS). Kesbanglinmas menurunkan surat tembusan ke DIKNAS. Setelah surat dari kesbanglinmas jadi lalu peneliti langsung melakukan penelitian di 17 sekolah SMA dan SMK se kota Salatiga. 4.3. Analisis Data dan Hasil Penelitian Pengolahan data menggunakan komputer dengan program SPSS for Windows 16.0 didapat hasil sebagai berikut : 4.3.1. Analisis Deskriptif Kompetensi Profesional Guru Pembimbing Penggolongan kategori dalam penelitian ini ada lima yaitu ketegori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Adapun distribusi frekuensi Kompetensi Profesional Guru Pembimbing dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Data Hasil Analisis Kompetensi Profesional Guru pembimbing VAR00050 Statistics N Valid 48 Missing 0 Mean 32.1458 Std. Deviation 7.38598 Minimum 15.00 Maximum 44.00 55
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa mean sebesar 32.1458, Std. Deviation sebesar 7.38598, nilai minimum 15.00 dan nilai maximum 44.00 dengan jumlah sample (N) yaitu 48. Dari tabel distribusi data Kompetensi Profesional Guru Pembimbing lalu dibuat tabel kategori untuk menentukan atau menggolongkan, apakah kompetensi profesional guru pembimbing termasuk sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Tabel 4.5 Kategori Kompetensi Profesional Guru Pembimbing No Kategori Range Jumlah / Indeks (%) 1 Sangat Tinggi 40-49 10 21 2 Tinggi 30-39 22 46 3 Sedang 20-29 14 29 4 Rendah 10-19 2 4 5 Sangat Rendah 0-9 0 0 6 Jumlah 48 100 7 Minimum 0 8 Maximum 49 9 Rata-Rata 32.1458 10 Std.Deviation 7.38598 Pada tabel kompetensi profesional guru pembimbing menunjukkan bahwa, ada 10 orang guru pembimbing (21%) yang berada pada kategori sangat tinggi dan 22 orang guru pembimbing (46%) berada pada kategori tinggi, 14 orang guru pembimbing (29%) termasuk dalam kategori sedang pada kompetensi profesional guru pembimbing, 2 orang guru pembimbing (4%) termasuk dalam kategori rendah pada kompetensi guru pembimbing, dan tidak ada guru pembimbing dalam kategori sangat rendah pada kompetensi guru pembimbing. 56
4.3.2. Analisis Deskriptif Kinerja Guru Pembimbing Penggolongan kategori yang digunakan penelitian ini ada lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Adapun distribusi frekuensi Kinerja Guru Pembimbing dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.6 Data Hasil Analisis Kinerja Guru Pembimbing VAR00092 Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa mean sebesar 2.8452E2, Std. Deviation sebesar 3.29157E1, nilai minimum 239.00 dan nilai maximum 364.00 dengan jumlah sample (N) adalah 48. Statistics N Valid 48 Missing 0 Mean 2.8452E2 Std. Deviation 3.29157E1 Minimum 239.00 Maximum 364.00 Dari tabel distribusi data kinerja guru pembimbing lalu dibuat tabel kategori untuk menentukan atau menggolongkan, apakah kinerja guru pembimbing termasuk sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. 57
Tabel 4.7 Kategori Kinerja Guru Pembimbing No Kategori Range Jumlah / (%) indeks 1 Sangat Tinggi 309,4-364 12 25 2 Tinggi 254,8-309,3 33 68 3 Sedang 200,3-254,7 3 7 4 Rendah 145,6-200,1 0 0 5 Sangat Rendah 91-145,5 0 0 6 Jumlah 48 100 7 Minimum 91 8 Maximum 364 9 Rata-Rata 2.8452E2 10 Std.Deviation 3.29157E1 Pada tabel kinerja guru pembimbing diatas menunjukkan bahwa, 12 orang guru pembimbing (25%) termasuk pada kategori sangat tinggi, 33 orang guru pembimbing (68%) termasuk pada kategori tinggi, 3 orang guru pembimbing (7%) termasuk pada kategori sedang, sedangkan pada kategori rendah dan sangat rendah tidak ada subjek yang masuk dalam kategori tersebut. 4.3.3. Uji Hipotesis Hasil analisis dari output korelasi Spearman Rho adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Koefisien Korelasi antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing dengan Kinerja Guru Pembimbing kompetensi kinerja Spearman's rho kompetensi Correlation Coefficient 1.000 -.079 Sig. (2-tailed)..595 N 48 48 kinerja Correlation Coefficient -.079 1.000 58
Sig. (2-tailed).595. N 48 48 Koefisien korelasi antara kompetensi profesional guru pembimbing dengan kinerja guru pembimbing ditemukan koefisien korelasinya sebesar rxy = - 079 dengan signifikansi p = 0,595 > 0,050, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional guru pembimbing dengan kinerja guru pembimbing. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kompetensi profesional guru pembimbing dengan kinerja guru pembimbing, yang seharusnya hipotesis menyatakan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing berdasarkan SKAKK dengan Kinerja Guru Pembimbing di SMA dan SMK se-kota Salatiga tetapi hasil analisis yang didapat menyatakan bahwa Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing berdasarkan SKAKK dengan Kinerja Guru Pembimbing di SMA dan SMK se-kota Salatiga, sehingga hipotesis ditolak. Tabel 4.9 Koefisien Korelasi per Indikator antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing dengan Kinerja Guru Pembimbing 1. Menguasai konsep dan praksis assesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000 -.005 Sig. (2-tailed)..989 N 11 11 VAR00002 Correlation Coefficient -.005 1.000 Sig. (2-tailed).989. N 11 48 59
2. Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000 -.141 Sig. (2-tailed)..662 N 12 12 VAR00002 Correlation Coefficient -.141 1.000 Sig. (2-tailed).662. N 12 48 3. Merancang program bimbingan dan konseling Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000-1.000 Sig. (2-tailed).. N 2 2 VAR00002 Correlation Coefficient -1.000 ** 1.000 Sig. (2-tailed).. N 2 48 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 4. Mengaplikasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000 -.657 Sig. (2-tailed)..156 N 6 6 VAR00002 Correlation Coefficient -.657 1.000 Sig. (2-tailed).156. N 6 48 60
5. Menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000 -.462 Sig. (2-tailed)..434 N 5 5 VAR00002 Correlation Coefficient -.462 1.000 Sig. (2-tailed).434. N 5 48 6. Memiliki kesadaran komitmen terhadap etika profesional Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000.473 Sig. (2-tailed)..199 N 9 9 VAR00002 Correlation Coefficient.473 1.000 Sig. (2-tailed).199. N 9 48 7. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling VAR00001 VAR00002 Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000.400 KET Sig. (2-tailed)..600 N 4 4 VAR00002 Correlation Coefficient.400 1.000 Sig. (2-tailed).600. N 4 48 : VAR00001 = TES KOMPETENSI VAR00002 = KINERJA GURU PEMBIMBING Hasil dari Koefisien Korelasi per Indikator antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing dengan Kinerja Guru Pembimbing didapat hasil negatif pada 61
(1) Penguasaan konsep dan praksis assesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli, (2) Penguasaan kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling, (3) Merancang program bimbingan dan konseling, (4) Mengaplikasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif, (5) Menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling. Hasil koefisien korelasi yang positif terdapat pada (1) Memiliki kesadaran komitmen terhadap etika profesional, dan (2) Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil korelasi, diperoleh temuan yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing berdasarkan SKAKK dengan Kinerja Guru Pembimbing di SMA dan SMK se-kota Salatiga. Hasil penelitian ini sejalan dengan Klicka (dalam Basori, 2011) yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional guru dengan kinerja guru sekolah menengah pertama di Hongaria. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru pembimbing menurut Gibson (diakses 11 Juni 2013) yaitu faktor individu yang meliputi kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang ; faktor psikologis yang meliputi persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja ; faktor organisasi yang meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system). Pada penelitian ini faktor yang kuat mempengaruhi kinerja guru pembimbing diduga bukan karena faktor penguasaan kompetensi profesional guru pembimbing 62
namun dikarenakan oleh faktor lain yaitu karena faktor individu pada latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi seorang guru pembimbing. Selain itu juga diduga karena juga oleh faktor psikologis seorang guru pembimbing yaitu perbedaan kepribadian, sikap, motivasi dan kepuasan kerja, serta dikarenakan oleh faktor organisasi yaitu sistem penghargaan pada guru pembimbing. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan temuan penelitian Suyanti (dalam Basori, 2011) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional guru dengan kinerja guru SMP Negeri 5 dan 8 Yogyakarta. Perbedaan hasil ini dikarenakan oleh faktor-faktor yang terdapat dalam diri seorang guru pembimbing yaitu faktor individu, faktor psikologis, dan faktor organisasi. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dikatakan oleh Selvi (dalam Basori, 2011) tentang kompetensi profesional guru dan teori Herzberg (dalam Basori, 2011) tentang kinerja guru yang menyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara kompetensi profesional guru dengan kinerja guru. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kompetensi profesional guru pembimbing dengan kinerja guru pembimbing. 63