BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tempat peneliti bertugas dengan rentan waktu diperkirakan selama 3 bulan yang dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012. SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo terletak di Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo merupakan salah satu sekolah yang ada di wilayah Kota Gorontalo yang di pimpin oleh Ibu Rusni Palilati S.Pd. Yang berdiri sejak tahun 1978 dengan luas bangunan 2750 M3. Terletak pada lintasan kecamatan, sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk, sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk, sebelah Timur berbatasan dengan Penginapan New Hotel Selebes dan sebelah selatan berbatasan dengan masjid Almunawwarah. Dari tahun 1979 sampai dengan tahun 2005 masih bernama SDN No. 56 Kota Selatan, kemudian dari tahun 2006 sampai sekarang SDN No. 56 Kota Selatan Kota Gorontalo berubah nama menjadi SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo. SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo memiliki bangunan yang memadai serta beberapa fasilitas lainnya yang menunjang proses pembelajaran. Keadaan bangunan tersebut dalam kondisi baik dan terawat.
4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus dua kali pertemuan dan waktu pelaksanaan dimulai dari berlakunya ujian penelitian ke instansi yang bersangkutan selama dua bulan. Pelaksanaan observasi awal pada siklus I, dilaksanakan pada pertemuan pertama hari Senin tanggal 26 Maret 2012 jam I sampai jam II dan pelaksanaan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012 jam III sampai jam IV untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II. 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal Observasi awal terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang guru observer. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai terdiri dari 8 butir. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh guru observer dalam proses pembelajaran melalui teknik bermain kata dapat diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah diperoleh data seperti diuraikan tabel berikut.
Tabel 1. Hasil pengamatan kemampun siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata pada observasi awal. Aspek Yang Dinilai Pemilihan Penulisan Diksi Struktur No Nama Siswa Tema Ejaan (Pilihan Kata) Kalimat Tepat Tidak Tidak Tidak Tidak Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 1 Abd. Rahman Katili 2 Abdul Ismail 3 Ali Fazrin Monoarfa 4 Moh. Rafli Mopangga 5 Rahmandika S. Limonu 6 Suleman Ndoma 7 Yudan Dama 8 Zulkifli Ibrahim 9 Anisa Berahim 10 Djihan Ma ruf 11 Dwi Anggriani Limonu 12 Fitri Niode 13 Khairunisa Wantu 14 Melanti Ahmad 15 Meri Abdurahman 16 Nadira Poyo 17 Reinatania Daipaha 18 Rukmin Kante 19 Tri Ines Abdul Latif 20 Winda A. Djufri Total 8 12 7 13 8 12 7 13 Persentase (%) 40 60 35 65 40 60 35 65
Dari hasil observasi awal yang ditemui dikelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo siswa belum memiliki kemampuan menulis puisi. Dari 20 orang siswa hanya 8 orang siswa atau 40 % yang tepat dalam aspek pemilihan tema, dan 12 orang siswa atau 60 % orang siswa tidak tepat dalam aspek pemilihan tema. Sedangkan aspek menulis ejaan dengan tepat yang mampu hanya 7 orang siswa atau 35 % dan yang tidak mampu 13 orang siswa atau 65.%. Pada aspek diksi (pilihan kata) yang tepat hanya 8 orang siswa atau 40 % dan yang tidak tepat hanya 12 orang siswa atau 60 %. Kemudian pada aspek struktur kalimat yang tepat hanya 7 orang siswa atau 35 % dan yang tidak tepat 13 orang siswa atau 65 %. Untuk itu temuan pada observasi awal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata masih sangat rendah. 4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Kegiatan guru dalam proses pembelajaran melalui teknik bermain kata diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Aspek kegiatan guru yang dinilai terdiri dari 8 butir. Pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus I, dilaksanakan pada pertemuan pertama hari Senin tanggal 26 Maret 2012 jam I sampai jam II dan pelaksanaan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012 jam III sampai jam IV.
Berikut ini ditampilkan tabel hasil perkembangan kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata adalah sebagai berikut : Tabel 2. Hasil pengamatan kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata pada siklus I Aspek Yang Dinilai No Nama Siswa Pemilihan Tema Penulisan Ejaan Diksi (Pilihan Kata) Struktur Kalimat Tepat Tidak Tidak Tidak Tidak Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 1 Abd. Rahman Katili 2 Abdul Ismail 3 Ali Fazrin Monoarfa 4 Moh. Rafli Mopangga 5 Rahmandika S. Limonu 6 Suleman Ndoma 7 Yudan Dama 8 Zulkifli Ibrahim 9 Anisa Berahim 10 Djihan Ma ruf 11 Dwi Anggriani Limonu 12 Fitri Niode 13 Khairunisa Wantu 14 Melanti Ahmad 15 Meri Abdurahman 16 Nadira Poyo 17 Reinatania Daipaha 18 Rukmin Kante 19 Tri Ines Abdul Latif 20 Winda A. Djufri Total 12 8 11 9 11 9 7 13 Persentase (%) 60 40 55 45 55 45 35 65 Dari hasil tindakan siklus I yang ditemui dikelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo siswa belum memiliki kemampuan menulis puisi. Dari 20 orang siswa hanya 12 orang siswa atau 60 % yang tepat dalam aspek pemilihan tema, dan 8 orang siswa atau 55 % orang siswa tidak tepat dalam aspek pemilihan
tema. Sedangkan aspek menulis ejaan dengan tepat yang tepat hanya 11 orang siswa atau 55 % dan yang tidak tepat 9 orang siswa atau 45.%. Pada aspek diksi (pilihan kata) yang tepat hanya 11 orang siswa atau 55 % dan yang tidak tepat hanya 9 orang siswa atau 45 %. Kemudian pada aspek struktur kalimat yang tepat hanya 7 orang siswa atau 35 % dan yang tidak tepat 13 orang siswa atau 65 %. Dari deskripsi tabel diatas maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.1.3.1. Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I Penelitian tindakan terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran siklus I dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang guru observer dengan menggunakan lembaran observasi yang telah disiapkan. Aspekaspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai terdiri dari 8 butir. Uraian lengkap mengenai hasil tes kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo, siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Hasil pengamatan kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata pada siklus I Aspek Yang Dinilai No Nama Siswa Pemilihan Tema Penulisan Ejaan Diksi (Pilihan Kata) Struktur Kalimat Tepat Tidak Tidak Tidak Tidak Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 1 Abd. Rahman Katili 2 Abdul Ismail 3 Ali Fazrin Monoarfa 4 Moh. Rafli Mopangga 5 Rahmandika S. Limonu 6 Suleman Ndoma 7 Yudan Dama 8 Zulkifli Ibrahim 9 Anisa Berahim 10 Djihan Ma ruf 11 Dwi Anggriani Limonu 12 Fitri Niode 13 Khairunisa Wantu 14 Melanti Ahmad 15 Meri Abdurahman 16 Nadira Poyo 17 Reinatania Daipaha 18 Rukmin Kante 19 Tri Ines Abdul Latif 20 Winda A. Djufri Total 12 8 11 9 11 9 7 13 Persentase (%) 60 40 55 45 55 45 35 65 Dari hasil tindakan siklus I yang ditemui dikelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo siswa belum memiliki kemampuan menulis puisi. Dari 20 orang siswa hanya 12 orang siswa atau 60 % yang tepat dalam aspek pemilihan tema, dan 8 orang siswa atau 55 % orang siswa tidak tepat dalam aspek pemilihan tema. Sedangkan aspek menulis ejaan dengan tepat yang tepat hanya 11 orang
siswa atau 55 % dan yang tidak tepat 9 orang siswa atau 45.%. Pada aspek diksi (pilihan kata) yang tepat hanya 11 orang siswa atau 55 % dan yang tidak tepat hanya 9 orang siswa atau 45 %. Kemudian pada aspek struktur kalimat yang tepat hanya 7 orang siswa atau 35 % dan yang tidak tepat 13 orang siswa atau 65 %. Dari deskripsi tabel diatas maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.1.3.2 Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus I diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berikut ini diuraikan dan digambarkan data hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus I sebagai berikut : Tabel 4. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus I No Indikator/Aspek Yang Diamati Kualifikasi P1 P2 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan materi pembelajaran 3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B Pendekatan / strategi pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
11 12 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran 13 Menggunakan media secara efektif dan efisiean 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D Pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar E Penilaian proses dan hasl belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F Penggunaan bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III 23 24 PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan Total 18 18 Persentase (%) 75 75 Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum dalam tabel 4 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 18 aspek
atau 75 %. Sedangkan peneliti mencapai 18 aspek atau 75 %, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar belum mencapai kriteria indikator yang diharapkan da dilanjutkan pada siklus II 4.1.3.3 Refleksi Pembelajaran Siklus I Refleksi dilakukan melalui diskusi oleh peneliti dengan observer yang mengamati proses pembelajaran. Refleksi tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I telah sesuai dengan yang direncanakan serta dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata di kelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tahun pelajaran 2011/2012 sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Dari hasil tindakan siklus I yang ditemui dikelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo siswa belum memiliki kemampuan menulis puisi. Dari 20 orang siswa hanya 12 orang siswa atau 60 % yang tepat dalam aspek pemilihan tema, dan 8 orang siswa atau 55 % orang siswa tidak tepat dalam aspek pemilihan tema. Sedangkan aspek menulis ejaan dengan tepat yang tepat hanya 11 orang siswa atau 55 % dan yang tidak tepat 9 orang siswa atau 45.%. Pada aspek diksi (pilihan kata) yang tepat hanya 11 orang siswa atau 55 % dan yang tidak tepat hanya 9 orang siswa atau 45 %. Kemudian pada aspek struktur kalimat yang tepat hanya 7 orang siswa atau 35 % dan yang tidak tepat 13 orang siswa atau 65 %.
Berdasarkan refleksi tersebut disimpulkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan belum tercapai. Hal ini karena beberapa aspek pembelajaran, baik menyangkut kegiatan guru melaksanakan pembelajaran maupun kegiatan siswa yang belum berlangsung secara optimal, sehingga belum berdampak pada peningkatan kemampuan menulis puisi. Belum optimalnya pembelajaran yang dilaksanakan, baik menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan siswa pada akhirnya mempengaruhi kemampuan menulis puisi. Untuk itu maka disepakati bahwa pembelajaran dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus II) disertai rencana perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I. 4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pada pelaksanaan tindakan siklus II lebih diarahkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan kelas yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I serta memperbaiki bagian-bagian materi yang belum tuntas pada siklus I. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus II, dilaksanakan pada pertemuan pertama hari Senin tanggal 02 April 2012 jam I sampai jam II dan pelaksanaan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 05 April 2012 jam III sampai jam IV untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II.
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II tentang kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus II. yang dilakukan oleh guru observer dalam proses pembelajaran melalui teknik bermain kata dapat diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah diperoleh data seperti diuraikan tabel 5 berikut. Tabel 5. Hasil pengamatan kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata pada siklus II. Aspek Yang Dinilai No Nama Siswa Pemilihan Tema Penulisan Ejaan Diksi (Pilihan Kata) Struktur Kalimat Tepat Tidak Tidak Tidak Tidak Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 1 Abd. Rahman Katili 2 Abdul Ismail 3 Ali Fazrin Monoarfa 4 Moh. Rafli Mopangga 5 Rahmandika S. Limonu 6 Suleman Ndoma 7 Yudan Dama 8 Zulkifli Ibrahim 9 Anisa Berahim 10 Djihan Ma ruf 11 Dwi Anggriani Limonu 12 Fitri Niode 13 Khairunisa Wantu 14 Melanti Ahmad 15 Meri Abdurahman 16 Nadira Poyo 17 Reinatania Daipaha 18 Rukmin Kante 19 Tri Ines Abdul Latif 20 Winda A. Djufri Total 17 3 17 3 17 3 17 3 Persentase (%) 85 15 85 15 85 15 85 15 Dari hasil pengamatan kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata dikelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tampak bahwa dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan sudah memiliki kemampuan menulis
puisi. Dari 20 orang siswa terdapat 17 orang siswa atau 85 % yang tepat dalam aspek pemilihan tema, dan 3 orang siswa atau 15 % orang siswa tidak tepat dalam pemilihan tema. Sedangkan aspek menulis ejaan dengan tepat yang mampu hanya 17 orang siswa atau 85 % dan yang tidak mampu 3 orang siswa atau 15.%. Pada aspek diksi (pilihan kata) yang tepat terdapat 17 orang siswa atau 85 % dan yang tidak tepat hanya 3 orang siswa atau 15 %. Kemudian pada aspek struktur kalimat yang tepat terdapat 17 orang siswa atau 85 % dan yang tidak tepat 3 orang siswa atau 15 %. Dari deskripsi tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan pada siklus II sudah memenuhi kriteria indikator penilaian yang diharapkan dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.1.4.1. Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II Penelitian tindakan terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran siklus II dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang guru observer, menggunakan lembaran observasi yang telah disiapkan. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai terdiri dari 8 butir. Berdasarkan hasil analisis tindakan pada siklus II, maka pada tindakan siklus II guru membuat perencanaan penyempurnaan apsek-aspek kegiatan pembelajaran, baik kegiatan guru dan kegiatan siswa yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I dengan memberikan motivasi kepada siswa yang kurang mampu supaya tidak bingung menghadapi pembelajaran sehingga mereka dapat berkontribusi dalam kelompok sama dengan siswa yang mampu.
Uraian lengkap mengenai hasil tes kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo, siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Hasil pembelajaran karangan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata pada siklus II. Aspek Yang Dinilai Penulisan Diksi Struktur Pemilihan Tema No Nama Siswa Ejaan (Pilihan Kata) Kalimat Tepat Tidak Tidak Tidak Tidak Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 1 Abd. Rahman Katili 2 Abdul Ismail 3 Ali Fazrin Monoarfa 4 Moh. Rafli Mopangga 5 Rahmandika S. Limonu 6 Suleman Ndoma 7 Yudan Dama 8 Zulkifli Ibrahim 9 Anisa Berahim 10 Djihan Ma ruf 11 Dwi Anggriani Limonu 12 Fitri Niode 13 Khairunisa Wantu 14 Melanti Ahmad 15 Meri Abdurahman 16 Nadira Poyo 17 Reinatania Daipaha 18 Rukmin Kante 19 Tri Ines Abdul Latif 20 Winda A. Djufri Total 17 3 3 17 3 17 3 17 Persentase (%) 85 15 85 15 85 15 85 15 Memperhatikan data pada pada tabel 6 mengenai hasil analisis aktivitas kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata pada aspek siswa siklus II tampak bahwa dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan sudah memiliki kemampuan menulis puisi. Dari 20 orang siswa terdapat 17 orang siswa atau 85 % yang tepat dalam aspek pemilihan tema, dan 3 orang siswa atau 15 %
orang siswa tidak tepat dalam pemilihan tema. Sedangkan aspek menulis ejaan dengan tepat yang mampu hanya 17 orang siswa atau 85 % dan yang tidak mampu 3 orang siswa atau 15.%. Pada aspek diksi (pilihan kata) yang tepat terdapat 17 orang siswa atau 85 % dan yang tidak tepat hanya 3 orang siswa atau 15 %. Kemudian pada aspek struktur kalimat yang tepat terdapat 17 orang siswa atau 85 % dan yang tidak tepat 3 orang siswa atau 15 %. 4.1.4.2 Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai terdiri dari 8 butir. Berikut ini diuraikan dan digambarkan data hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II sebagai berikut : Tabel 7. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran No Indikator/Aspek Yang Diamati Kualifikasi P1 P2 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan materi pembelajaran 3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B 7 Pendekatan / strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran 13 Menggunakan media secara efektif dan efisiean 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D Pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar E Penilaian proses dan hasl belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F Penggunaan bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III 23 24 PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan Total 21 21 Persentase (%) 87.5 87.5 Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus II sebagaimana tercantum dalam tabel 7 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan. Data
perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 21 aspek atau 87.5 %. Sedangkan peneliti mencapai 21 aspek atau 87.5 %, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah mencapai kriteria indikator yang diharapkan dan dinyatakan berhasil. 4.1.4.3 Refleksi Pembelajaran Siklus II Refleksi pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan melalui diskusi oleh peneliti dengan guru observer. Refleksi tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang direncanakan serta mampu meningkatkan kemampuan menulis puisi sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Dari kegiatan refleksi tersebut diketahui proses pembelajaran materi menulis puisi terlaksana sesuai rencana, serta berdampak pada peningkatan kemampuan menulis puisi. Hasil tes kemampuan menulis puisi pada siklus II menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan 17 orang siswa atau 85 % mampu menulis puisi. 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, baik pada pembelajaran siklus I maupun siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tahun pelajaran 2011/2012. Meskipun kemampuan menulis puisi dapat ditingkatkan, namun masih perlu kajian serta pengembangan lebih lanjut. Hal ini karena sesuai analisis data hasil penelitian. Peningkatan kemampuan menulis puisi tersebut dapat dicapai setelah
siklus II dilaksanakan. Hal ini berarti perencanaan pembelajaran siklus I belum dilaksanakan secara optimal. Dengan perkataan lain, masih terdapat beberapa aspek kegiatan pembelajaran, baik menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan siswa pada siklus I yang dilaksanakan belum sesuai rencana. Permasalahan pembelajaran, baik menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan siswa yang belum optimal pada siklus I mengharuskan guru melaksanakan pembelajaran siklus II. Sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II dimaksud, guru merencanakan perbaikan dan penyempurnaan aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I, baik menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan siswa. Demikian pula menyangkut peningkatan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata lebih di optimalkan agar kelemahan-kelemahan yang diakibatkan oleh model pembelajaran tersebut agar dapat diatasi dan tidak berdampak proses pembelajaran. Dengan memberikan motivasi dan bimbingan, siswa yang kurang mampu menulis puisi pada siklus I dapat ditingkatkan sehingga pada siklus II tinggal 3 orang siswa atau 15 % yang tidak mampu menulis puisi sedangkan yang mampu menulis puisi 17 orang siswa atau 85 %. Peningkatan kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata di kelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tahun pelajaran 2011/2012 dapat dilaksanakan dengan baik karena pada siklus II guru dapat mengoptimalkan keunggulan pembelajaran teknik bermain kata dan mengatasi kelemahan dari teknik pembelajaran tersebut.
Gambaran umum peningkatan kemampuan siswa menulis puisi melalui teknik bermain kata di kelas V SDN No. 29 K ota Selatan Kota Gorontalo tahun pelajaran 2011/2012 dideskripsikan sebagai berikut : 1. Hasil observasi awal dari 20 orang siswa hanya 8 orang siswa atau 40 % yang memiliki kemampuan menulis puisi, dan 12 orang siswa atau 60 % orang siswa belum memiliki kemampuan menulis puisi. 2. Hasil siklus I dari 20 orang siswa yang dikenakan 12 orang siswa atau 60 % yang memiliki kemampuan menulis puisi. Peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tahun pelajaran 2011/2012 dari observasi awal ke siklus I adalah dari 8 orang siswa atau 40 % menjadi 12 orang siswa atau 60 % atau meningkat 20 %. 3. Hasil siklus II dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan 17 orang siswa atau 85 % yang mampu menulis puisi, sedangkan 3 orang siswa atau 15 % yang tidak mampu menulis. Peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II adalah dari 12 orang orang siswa atau 60% menjadi 17 orang siswa atau 85 % atau meningkat 5 orang orang siswa atau 25 %. Dengan meningkatnya kemampuan menulis puisi melalui teknik bermain kata di kelas V SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tahun pelajaran 2011/2012 yang nampak dari capaian hasil observasi kegiatan guru, hasil observasi kegiatan siswa dan hasil kemampuan menulis puisi berarti hipotesis tindakan yang dirumuskan yakni, jika guru menerapkan pembelajaran teknik
bermain kata dalam menulis puisi, maka kemampuan siswa meningkat, dapat diterima (terbukti kebenarannya).