BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri Bawen 03 terletak di tengah-tengah desa. SD Negeri Bawen 03 berhadapan dengan SD N Bawen 0. SD N Bawen 03 memiliki 6 ruang kelas, 1 lapangan yang cukup luas, yang digunakan untuk 2 sekolah. 1 ruang UKS, 1 ruang yang digunakan untuk perpustakaan dan laboratorium computer, 1 ruang kantor guru, dan 1 ruang gudang. Kelas yang menjadi subjek buat peniliti adalah siswa kelas rendah yaitu siswa kelas II. Ruangan di kelas II agak sempit. Jumlah siswa di kelas II adalah 2. Siswa di kelas II terdiri dari 10 siswa perempuan dan 1 siswa laki-laki. Ratarata usia mereka adalah 8 sampai 9 tahun. Namun, ada seorang siswa perempuan yang usianya 11 tahun masih berada di kelas II. Hal ini disebabkan karena anak ini merupakan anak yang berkebutuhan khusus. Anak ini mempunyai keterlambatan dalam berpikir sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerima pelajaran. Pada usia kelas II ini siswa baru mampu berpikir mengenai benda-benda dan peristiwa yang konkret. Sebagian besar siswa di kelas II berasal dari keluarga menengah ke bawah. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari sampai dengan April 2014. Bulan Februari penulis mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun prosposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan Maret awal penulis sudah mulai melaksanakan validitas instrumen yaitu soal dilanjutkan dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I di minggu keempat. Siklus I dilakukan di minggu keempat karena pada minggu kedua SD N Bawen 03 melaksanakan Tes Tengah Semester. Pada awal bulan April penulis melakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu dilanjutkan pembuatan laporan hasil penelitian. 24

2 Pelaksanaan No Penelitian Proposal 1 PTK 2 Observasi Uji Validitas 3 Soal Siklus 1 dan siklus 2 Perencanaan Tabel 4 Alokasi Waktu Penelitian Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Siklus 1 4 Tindakan Observasi Refleksi Siklus 2 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 6 Pelaporan 3.2. Variabel yang akan Diteliti Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:60). Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain: 1. Variable Bebas (x) Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian kelas ini adalah model STAD. Model STAD merupakan pembelajaran aktif dimana siswa memperoleh pengetahuan bersama kelompok. Model pembelajaran

26 STAD adalah pembelajaran yang melibatkan adanya sebuah kompetisi yang terjadi antar kelompok. Langkah pembelajaran STAD yaitu: a. Presentasi kelas Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. b. Tim Tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok. Guru mengamati kegiatan pembelajaran secara seksama, memperjelas perintah, mereview konsep, atau menjawab pertanyaan. c. Kuis Siswa mengerjakan kuis secara mandiri. d. Skor kemajuan individu Tiap siswa diberikan skor awal, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa selanjutnya akan mengumpulan poin untuk tim mereka berdasarakan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. e. Rekognisi tim Menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu. Tim akan mendapatkan penghargaan kelompok apabila rata-rata nilai perkembangan individu mencapai kriteria tertentu. Untuk itu model STAD diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas II di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. 2. Variabel Terikat (y) Variabel terikat atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku, kemampuan, dan keterampilan siswa yang terjadi secara sadar setelah mendapatkan atau menerima suatu perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat

27 dikonstruksikan dengan pengetahuannya yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari dan perubahannya perubahanya tersebut bersifat relatif permanen. Hasil belajar siswa didapat dari besarnya skor yang diperoleh yaitu 40% skor non tes yang terdiri dari observasi (pengamatan) berfikir individu, kerja kelompok berpasangan dengan teman, dan kuis. Sedangkan 60% skor tes formatif. 3.3. Rencana Tindakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research. IGAK Wardani, dkk (2008:1.4) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sedangkan menurut Herawati, dkk (2008:2) menjelaskan bahwa PTK adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklus (berdaur) oleh guru/calon guru di dalam kelas. PTK dilaksanakan secar siklus (berdaur) karena proses PTK dimulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi untuk memecahkan masalah dan mecobakan hal-hal baru demi peningkatan kualitas pembelajaran. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas melalui refleksi diri dengan tujuan memperbaiki kinerjanya yang dilakukan secara berdaur sihingga hasil belajar menjadi meningkat. Proses penelitian tindakan kelas yang akan direncanakan terdiri dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas tiga kali pertemuan dan setiap kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan dalam waktu 10 menit (3x3 menit). Siklus 1 memuat Kompetensi Dasar (KD) satu untuk dua pertemuan. Siklus 2 memuat Kompetensi Dasar (KD) dua untuk dua pertemuan. Dengan demikian, siklus II materi ajarnya berbeda dari materi ajar siklus I.. Sedangkan untuk pertemuan ketiga pada siklus 1 dan siklus 2 digunakan untuk melaksanakan evaluasi. Rencana tindakan dalam PTK disusun berdasarkan masalah yang akan dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Rencana tindakan perlu disusun

28 untuk menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis tindakan yang diajukan. Hal ini dilakukan agar dalam suatu tindakan harus terjadi perubahan ke arah yang diharapkan. Perubahan atau dampak atas tindakan yang dilaksanakan, baik yang dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif, hendaknya dapat diamati dan diukur. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan Tipe Spiral C. Kemmis & Mc Taggart) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai 1 siklus. Pada gambar dibawah ini adalah dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagain 2 siklus. Gambar 2 Model Kemmis & Taggart Pelaksanaan penelitian ini direncanaan sebanyak 2 siklus. Untuk setiap siklusnya akan dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan dimana untuk pertemuan pertama pemberian materi dengan pembelajaran menggunakan model STAD, dan pertemuan keduanya pun juga sama seperti pada pertemuan pertama, dan pertemuan ketiga digunakan untuk mengevaluasi dari pertemaun pertemuan pertama dan kedua. Apabila pada pertemuan ke dua ini, hasil belajar siswa belum memenuhi syarat sesuai KKM yang ditentukan oleh sekolah, maka akan diadakan siklus kedua sebanyak 3 kali pertemuan. Untuk pertemuan pertama dan kedua digunakan untuk pemberian materi dengan bertatap muka secara langsung, untuk pertemuan ke tiganya dilakukan untuk pemberian soal evaluasi yang sebelumnya

29 sudah ada pengulasan materi dipertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut : a) Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan. Kegiatan dalam tahap ini seperti: penyusunan skenario pembelajaran, pembuatan istrumen pengamatan dan pembuatan media/alat peraga. b) Tindakan (acting), yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan. Hal yang perlu diingat pada tahap 2 ini adalah pelaksana tindakan harus sesuai dengan apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. c) Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Pelaksana adalah peneliti sedangkan guru kelas II yang mengobservasi. d) Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan dapat diketahui perubahan yang terjadi dan dilakukan telaah mengapa, bagaimana, dan sejauhmana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan. Untuk lebih memperjelas rincian prosedur penelitian yang akan dilaksanakan terdiri atas 2 siklus dengan tiga kalipertemuan tiap siklusnya, adalah sebagai berikut: Siklus I 1) Perencanaan (planning) Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah: a. Menyusun RPP. b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa. c. Menyiapakan materi ajar berupa buku paket Matematika Kelas II.

30 d. Menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan dalam kegiatan kelompok. e. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran menggunakan model STAD menggunakan alat peraga dilaksanakan. f. Menyiapkan instrument penilaian hasil belajar yang berupa lembar evaluasi untuk melihat apakah materi Matematika. 2) Pelaksanaan (acting) Dalam pelaksanaan dilakukan dalam 3 pertemuan. Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan inti masih dijabarkan lagi ke dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Untuk lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut: a. Pendahuluan 1. Guru melakukan apersepsi untuk mendorong semangat siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. b. Kegiatan Inti Presentasi Kelas 1. Siswa menyimak guru saat menyajikan materi. 2. Siswa menanggapi guru saat mengembangkan materi. 3. Siswa diberi latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran. Tim 4. Siswa dibimbing di dalam kelompok untuk saling membantu menguasai materi.. Siswa dilatih untuk mengevaluasi diri dan teman dalam satu kelompok saat mengerjakan lembar kerja siswa. Kuis 6. Siswa dibagi soal kuis. 7. Siswa mengerjakan kuis secara individu. Skor Kemajuan Individu 8. Siswa diberi skor awal. 9. Siswa mengumpulkan poin untuk tim.

31 Rekognisi Tim 10. Siswa bersama guru menghitung nilai kelompok. 11. Siswa bersama guru menghitung nilai individu. 12. Siswa diberi penghargaan. c. Penutup 1. Menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan. 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. 3) Pengamatan (observing) Tahap ini guru kelas II melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru kelas II melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan peneliti dalam pembelajaran sesuai dengan model STAD. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan proses pembelajaran berlangsung dan terhadap hasil evaluasi. 4) Refleksi (reflecting) Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh guru kelas II sebagai observer terhadap keterlaksanaan tindakan peneliti sesuai dengan model STAD menggunakan alat peraga dengan materi. Setelah tahap refleksi dan siklus 1 selesai dilaksanakan, maka akan diketahui hasilnya. Hasil tersebut akan dianalisis apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belun, serta kelemahan-kelemahan apa saja yang menghambat proses pembelajaran. Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan, maka dilanjutkan pada siklus 2. Siklus 2 Siklus 2 akan dilaksanakan jika kegiatan siklus 1 belum berhasil. Kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus 1. Pembelajaran dilakukan selama 3 kali pertemuan, tetapi waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian dengan Kompetensi Dasar yang berbeda pula. Siklus 2 merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus 1.

32 1) Perencanaan (planning) Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah: a. Menyusun RPP. b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa. c. Menyiapakan materi ajar berupa buku paket Matematika Kelas II. d. Menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan dalam kegiatan kelompok. e. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran menggunakan model STAD menggunakan alat peraga dilaksanakan. f. Menyiapkan instrument penilaian hasil belajar yang berupa lembar evaluasi untuk melihat apakah materi telah dikuasai siswa. 2) Pelaksanaan (acting) Dalam pelaksanaan dilakukan dalam 3 pertemuan. Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan inti masih dijabarkan lagi ke dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Untuk lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut: a. Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan absensi. 2. Guru melakukan apersepsi untuk mendorong semangat siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. b. Kegiatan Inti Presentasi Kelas 1. Siswa menyimak guru saat menyajikan materi. 2. Siswa menanggapi guru saat mengembangkan materi. 3. Siswa diberi latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran. Tim 4. Siswa dibimbing di dalam kelompok untuk saling membantu menguasai materi.. Siswa dilatih untuk mengevaluasi diri dan teman dalam satu kelompok saat mengerjakan lembar kerja siswa.

33 Kuis 6. Siswa dibagi soal kuis. 7. Siswa mengerjakan kuis secara individu. Skor Kemajuan Individu 8. Siswa diberi skor awal. 9. Siswa mengumpulkan poin untuk tim. Rekognisi Tim 10. Siswa bersama guru menghitung nilai kelompok. 11. Siswa bersama guru menghitung nilai individu. 12. Siswa diberi penghargaan. c. Penutup 1. Menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan. 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. 3) Pengamatan (observing) Tahap ini guru kelas II melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru kelas II melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan peneliti dalam pembelajaran sesuai dengan model STAD. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan proses pembelajaran berlangsung dan terhadap hasil evaluasi. 4) Refleksi (reflecting) Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh guru kelas II sebagai observer terhadap keterlaksanaan tindakan peneliti sesuai dengan model STAD menggunakan alat peraga dengan materi pembagian. Setelah tahap refleksi dan siklus 2 selesai dilaksanakan, maka akan diketahui hasilnya. Hasil tersebut akan dianalisis apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belun, serta kelemahan-kelemahan apa saja yang menghambat proses pembelajaran. Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan, maka dilanjutkan pada siklus 3.

34 3.3. Data dan Cara Pengumpulannya 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: 1) Menurut Naniek Sulistya Wardani, dkk (2012), tes adalah sebagai alat ukur; tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah berbentuk tes tertulis yang berupa pilihan ganda. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar Matematika siswa Kelas II SD Negeri Bawen 03 menggunakan model STAD. 2) Observasi adalah proses mendapatkan data dengan cara mengamati situasi atau keadaan yang diamati. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menganalis kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran baik pada siklus 1 maupun siklus 2. 3.4.2 Instrument Pengumpulan Data a) Butir Soal Tes Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar antar siklus. Soal tes ini berbentuk pilihan uraian yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran tiap siklus. Dalam penelitian ini telah dilaksanakan sampai siklus 2. Adapun kisi-kisi soal evaluasi Siklus 1 adalah sebagai berikut.

3 Standar Kompetensi 4. Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana Kompetensi Dasar 4.1 Mengelompokan bangun datar Tabel Kisi Kisi Butir Tes Siklus 1 Indikator No.Item Jumlah 1. Mengenal bentuk bangun segitiga. 2. Mengenal bentuk bangun persegi. 3. Mengenal bentuk bangun persegi panjang. 4. Mengenal bentuk lingkaran.. Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya 6. Mengurutkan bangun datar menurut ukurannya dari yang terkecil hingga terbesar 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 1 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 2 26. 27, 28, 29, 30 Total 30 Kisi-kisi soal evaluasi pada Siklus 1 dengan SK Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana dan KD Mengelompokan bangun datar dengan 6 indikator yang masing-masing indikator soal sehingga jumlah soal yang akan diuji adalah 30 soal. Berikut ini adalah kisi-kisi soal evaluasi Matematika pada siklus 2. Standar Kompetensi 4. Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana Kompetensi Dasar 4.2 Mengenal sisi-sisi bangun datar. Tabel 6 Kisi Kisi Butir Tes Siklus 2 Indikator No.Item Jumlah 1. Menunjukkan sisi-sisi pada bangun datar segitiga. 2. Menyebutkan nama bangun segitiga 3. Menunjukan sisi-sisi pada bangun datar persegi. 4. Menyebutkan nama bangun datar persegi.. Menunjukkan sisi-sisi pada bangun datar persegi panjang. 6. Menyebutkan nama bangun datar persegi panjang 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 1 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 2 26, 27. 28. 29. 30 Total 30 Kisi-kisi soal evaluasi pada Siklus 2 dengan Standar Kompetensi Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana dan Kompetensi Dasar Mengenal 4

36 sisi-sisi bangun datar dengan 6 indikator dan setiap indikator berisi soal sehingga jumlah soal yang akan diuji adalah 30 soal. b) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan peneliti dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan cara memberikan melingkari skor jawaban sesuai hasil yang diamati observer terhadap aktivitas guru dan siswa pada setiap pertemuan. Pengamatan dilakukan sesuai dengan aspek dan indikator dari model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Pada lembar observasi guru terdapat 20 indikator, sedangkan pada lembar observasi siswa terdiri dari 1 indikator yang harus diamati. Skor penilaian pada lembar observasi guru dan siswa mempunyai rentang antara 1 sampai 4 yaitu: 1 = Kurang Baik 2 = Cukup Baik 3 = Baik 4 = Sangat Baik Berikut ini adalah kisi-kisi lembar observasi guru dan siswa

37 Tabel 7 Kisi Kisi Lembar Observasi Guru No Aspek Indikator No.item Jumlah 1. Kegiatan a. Memberikan apersepsi 1, 2 2 Awal b. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Presentasi Kelas a. Membuka pelajaran dengan menyajikan materi. b. Memberikan pengembangan terhadap materi yang sudah disajikan. c. Memberikan latihan terbimbing dari 3, 4, 3 Tim keseluruhan pelajaran. d. Membimbing siswa di dalam kelompok saling membantu untuk menguasai materi yang sudah diberikan guru. e. Melatih keterampilan untuk mengevaluasi diri dan teman dalam satu kelompok. f. Mengamati kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelompok. g. Memperjelas perintah pembelajaran yang dilakukan siswa di dalam kelompok. h. Meriview konsep materi pembelajaran. i. Menjawab pertanyaan siswa mengenai materi pembelajaran yang kurang dipahami. Kuis j. Menyiapkan kuis siswa k. Memberi kuis kepada siswa secara mandiri Skor l. Memberi siswa skor awal. Kemajuan m. Mengumpulkan poin untuk tim siswa Individu berdasrakan tingkat kenaikan skor kuis Rekognisi Tim 3. Kegiatan Penutup dibandingkan dengan skor awal. n. Menghitung nilai kelompok o. Menghitung nilai individu. p. Memberi penghargaan. 6, 7, 8, 9, 10, 11 6 12, 13 2 14, 1 2 16, 17, 18 3 a. Menyimpulkan pembelajaran 19, 20 2 b. Melakukan refleksi TOTAL 20 Pada lembar observasi bentuk skala dari 1-4 dan akan dijumlahkan dan dirata-rata untuk mendapatkan hasil akhir observasi. Dengan ketentuan perolehan jumlah skor bahwa: 3,60-4,00 = Sangat Baik 3,20 3,60 = Baik 2,80 3,20 = Cukup 2,40 2,80 = Kurang Baik 2,00-2,40 = Sangat kurang

38 Table 8 Kisi Kisi Lembar Observasi Siswa No Aspek Indikator No.item Jumlah 1. Kegiatan a. Kesiapan siswa menerima pelajaran. 1, 2 2 Awal b. Menanggapi apersepsi 2. Kegiatan Inti Presentasi a. Menyimak guru saat menyajikan materi. 3, 4, Kelas b. Menanggapi guru saat mengembangkan materi. 3 c. Mengerjakan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran. Tim d. Membantu teman untuk menguasai materi. e. Mengerjakan Lembar Kerja Siswa dalam kelompok. 6, 7, 8 3 f. Melatih ketrampilan mengevaluasi diri dan teman. Kuis g. Kesiapan siswa mengerjakan kuis. 9, 10 2 Skor Kemajuan Individu Rekognisi Tim 3. Kegiatan Penutup h. Mengerjakan kuis secara individu. i. Mengumpulkan poin untuk tim 11 2 j. Menghitung nilai kelompok dan nilai individu. k. Menanggapi penghargaan yang diberi guru. c. Menyimpulkan pembelajaran. 12, 13 1 14, 1 2 d. Melakukan refleksi TOTAL 1 Dengan ketentuan perolehan rata-rata skor bahwa: 3,60-4,00 = Sangat Baik 3,20 3,60 = Baik 2,80 3,20 = Cukup 2,40 2,80 = Kurang Baik 2,00-2,40 = Sangat kurang 3.4. Analisi Butir Soal 3..1 Uji Validitas Instrumen Soal Uji validitas menurut Duwi Priyatno adalah pengujian yang dilakukan guna untuk menguji seberapa cermat suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa. Cara yang digunakan dalam

39 menghitung uji validitas soal ini adalah dengan menggunakan SPSS 16.0, dimana langkah-langkah pengolahannya sama dengan uji reliabilitas. Untuk mengetahui hasil uji soal yang telah diujikan adalah dengan melihat hasil output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari Corrected Item-Total Correlation dimana hasil > dari maka dinyatakan valid, sedangkan apabila < dari maka dinyatakan tidak valid. Uji validitas dilakukan dengan SPSS 16,0. mentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria intrumen menurut Saifuddin Azwar menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,20 (Naniek Sulistya Wardani, 2010). Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak valid. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2010 : 213). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Keterangan: rxy = koefisien korelasi pearson x = variabel bebas y = variabel terikat n = jumlah data Tes formatif (siklus 1 dan siklus 2) diberikan kepada siswa setelah dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen tes formatif (siklus 1 dan siklus 2) dilakukan pada 39 siswa kelas 3 di SD Negeri Bawen 03. Setelah diuji coba didapatkan hasil kemudian dilakukan perhitungan uji validitas instrument. Setiap soal pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 16,0 diperoleh hasil perhitungan uji validitas instrument yang dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah rekapitulasi hasil uji Validitas Siklus 1 dan Siklus 2.

40 Tabel 9 Rekapitulasi Uji Validitas Siklus 1 Jumlah Soal (Pilihan Nomor Soal Tidak Valid (corrected item to total Nomor Soal Valid (corrected item to total correlation 0,20) Ganda) correlation 0,20 ) 30 1, 2, 11, 13, 1, 18, 28, 29 ( 8 Soal ) 3, 4,, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 2, 26, 27, 30 ( 22 Soal) Dari tabel 3.6 rekapitulasi uji validitas Siklus I dapat dilihat bahwa dari 30 soal yang diujikan ada 9 soal yang tidak valid dan sebanyak 21 soal dinyatakan valid. Berikut ini adalah rekapitulasi uji validitas Siklus 2. Tabel 10 Rekapitulasi Uji Validitas Siklus 2 Jumlah Soal Nomor Soal Tidak Valid (corrected item to total Nomor Soal Valid (corrected item to total correlation 0,20) (Pilihan Ganda) correlation 0,20 ) 30 3, 16, 18, 20, 28, 29 (6 Soal) 1, 2, 4,, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 1, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 2, 26, 27, 30 (24 Soal) Dari tabel 3.7 rekapitulasi uji validitas Siklus II dapat dilihat bahwa dari 30 soal yang diujikan ada 6 soal yang tidak valid dan sebanyak 24 soal dinyatakan valid. 3..2 Uji Reliabititas Menurut Kuder dan Richardson bahwa cara menentukan reliabilitas tes itu lebih tepat apabila dilakukan secara langsung terhadap butir-butir item tes yang bersangkutan (Sudjana, 2011). Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes yaitu dengan menggunakan SPSS 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Ketik data jawaban tes di Excell. 2. Buka program SPSS. 3. Copy skor-skor jawaban tes yang ada di Excel.

41 4. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis. Blok semua items, pindahkan ke kotak items dengan mengklik tanda panah, lalu pada menu Model, pilih salah satu, misalnya Alpha.. Pilih statistic, item, scale, scale if item deleted, none, continuelalu klik OK Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah diolah dengan menggunakan spss 16.0 maka hasil yang diperoleh yaitu dengan melihat hasil outpunya pada Cronbach s Alpha. Keterangan: k = jumlah item dalam instrumen = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pata item 1 = = varians total Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (Wardani, 2010) sebagai berikut: α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 : dapat diterima 0,8 < α 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16,0. Berikut ini adalah tabel hasil uji reabilitas pada Siklus 1. Tabel 11 Uji Reliabilitas Siklus 1 Cronbach's Alpha N of Items.833 30

42 Untuk penghitungan reliabilitas instrumen tes formatif siklus 1 mendapatkan hasil penghitungan reliabilitas sebesar 0,833 dengan kategori reliabilitas reliabilitas bagus setelah soal-soal yang tidak valid dibuang. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes tes formatif siklus 1 dapat digunakan untuk penelitian. Tabel 12 Uji Reliabilitas Siklus 2 Cronbach's Alpha N of Items.806 30 Untuk penghitungan reliabilitas instrumen tes formatif siklus 2 mendapatkan hasil penghitungan reliabilitas sebesar 0,806 dengan kategori reliabilitas bagus setelah soal yang tidak valid dibuang. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes formatif siklus 2 dapat digunakan untuk penelitian. Berikut ini adalah kisi-kisi soal evaluasi Matematika setelah diuji validitas dan reabilitas pada Siklus 1. Standar Kompetensi 4. Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana Tabel 13 Kisi-kisi Butir Soal Tes Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 1 Kompetensi Dasar 4.1 Mengelompoka n bangun datar Indikator No.Item Jumlah 1. Mengenal bentuk bangun segitiga. 2. Mengenal bentuk bangun persegi. 3. Mengenal bentuk lingkaran. 4. Mengenal bentuk bangun persegi panjang.. Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya 1, 2, 3 4, 6, 7 8, 9 10, 11, 12 13, 14, 1 6. Mengurutkan bangun datar menurut ukurannya dari yang terkecil hingga terbesar Total 1 3 1 3 2 3 3

43 Berdasarkan kisi-kisi butir soal hasil diuji validitas dan reabilitas pada Siklus I dari 6 indikator jumlah soal yang digunakan untuk soal evaluasi berjumlah 1 soal. Berikut ini adalah kisi-kisi butir soal Siklus 2. Standar Kompetensi 4. Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana Tabel 14 Kisi-kisi Butir Tes Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 2 Kompeten si Dasar 4.2 Mengenal sisi-sisi bangun datar. Indikator No.Item Jumlah 1. Menunjukkan sisi-sisi pada bangun datar segitiga. 2. Menyebutkan nama bangun segitiga 3. Menunjukan sisi-sisi pada bangun datar persegi. 4. Menyebutkan nama bangun datar persegi.. Menunjukkan sisi-sisi pada bangun datar persegi panjang. 6. Menyebutkan nama bangun datar persegi panjang 1, 2, 3 4, 6, 7 8, 9, 10 11, 12, 13 14, 1 Total 1 Berdasarkan kisi-kisi soal evaluasi Matematika setelah diuji validitas dan reabilitas pada Siklus II dapat diketahui bahwa dari 6 indikator jumlah soal yang digunakan untuk soal evaluasi berjumlah 1 soal. 4 2 2 3 3 2 3.. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan prosentase hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ada 2 yaitu 1. Dikatakan berhasil atau tuntas apabila sebanyak minimal 90% dari 2 siswa telah mencapai nilai KKM (70). Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dinyatakan berhasil apabila 90% dari 2 siswa aktif dalam pembelajaran. 2. Dikatakan berhasil apabila guru dan siswa dapat melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mencapai kriteria sangat baik yaitu dengan skor 3,60 4,00 pada lembar observasi siswa dan guru.

44 3.6. Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata yaitu deskriftif kualitatif yaitu hasil observasi terhadap pembelajaran menggunakan model STAD. Sedangkan deskriftif kuantitatif adalah data dalam bentuk angka yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar siswa yang berupa test tertulis.