M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri ( )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM

PERANCANGAN PROSES 81

MODUL 4 PERENCANAAN PROSES

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Bagian Assembly Chart

Systematic Layout Planning

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PETA KERJA UNTUK ANALISA KERJA KESELURUHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

BAB III PEMBUATAN ROUTING SHEET DAN MULTIPLE PRODUCT PROCESS CHART ASISTEN PRAKTIKUM PLO 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PETA-PETA KERJA. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PRODUKSI SEPATU MILITER DI PT. MARINO PELITA INDONESIA

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

BAB II LANDASAN TEORI. Toyota Production System atau yang biasa disingkat menjadi TPS. TPS adalah

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PETA PETA KERJA. Nurjannah

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

STUDI WAKTU DAN PROSES PEMBUATAN TERALIS JENDELA DI PT X

Proces Design. Bentuk Mutu. Volume Type. Bentuk. Volume. Bahan. Mutu. Type. Bahan. Plant. Plant

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

Program Studi Teknik Industri Page 1 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN PADA PT

BAB V HASIL DAN ANALISIS

PERANCANGAN KERJA PETA-PETA KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan Materi #6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

DAFTARISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN ACARA II PETA KERJA UNTUK EVALUASI TATA LETAK AWAL

BAB VI LINE BALANCING

BAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Skripsi. (Studi Kasus Pada PT Selamat Sempurna Tbk.)

Systematic Layout Planning

TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PADA PT. XYZ

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 Genap 2015/2106. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB II LANDASAN TEORI

PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK...

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

BAB II LANDASAN TEORI

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR

DEFINISI. Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja. Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI TIME WASTE PADA PROSES PRODUKSI DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI PT. SINAR UTAMA NUSANTARA TUGAS SARJANA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MRP (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) DI PR. CENGKIR GADING NGANJUK SUDARMAJI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DI PT. ITU AIRCON

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Analisa Tata Letak Pabrik dan Perhitungan Waktu Baku Pabrik Helmet

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Hill, hlm Chase, dkk., Operations Management for Advantage Competition. New York: McGraw-

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK END 200 DENGAN METODE STATISTICAL PROSES KONTROL PADA PT. UNITED CAN COMPANY LTD.

Sistem Perencanaaan Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Material Requirement Planning pada Toko Roti X Bakery SKRIPSI. Oleh :

Transkripsi:

M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri (4411216140) Universitas Pancasila Jakarta Jl.Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan 12640

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul OPC Banquet Chair Makalah ini berisikan tentang informasi Operation Process chart atau yang lebih khususnya membahas Operation Process Chart dari pembuatan Banquet Chair (bangku tamu), Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pembuatan Banquet Chair Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Jakarta 22 April 2013 Penyusun

I. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penggunaan peta proses operasi adalah: Agar kita dapat mengerti aliran proses yang dialami oleh bahan atau aliran proses untuk tiap jenis komponen. Untuk mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya Bisa memperkirakan kebutuhan bahan baku (dengan memperhitungkan efisiensi di tiap operasi) Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai Untuk mengetahui keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk Sebagai alat untuk latihan kerja II. LANDASAN TEORI Setelah gambar teknik sebagai dasar pertama dalam melakukan perencanaan teknis dalam perencanaan tata letak pabrik. Gambar teknik adalah sebagai desain produk dalam merencanakan produk yang akan diproduksi. Selanjutnya adalah desain proses yang akan dibuat untuk membuat produk dari gambar teknik yang sudah dibuat. Dalam desain proses sangat dibantu oleh penggunaan alat grafis tertentu sebagai alat analisis. Salah satu dari alat grafis ini adalah peta kerja. Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas. Dan sekaligus melalui peta kerja kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Jadi, peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja. Peta proses operasi merupakan salah satu dari peta kerja.

III. PENGERTIAN PETA PROSES OPERASI Peta proses operasi (operation process chart) merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutanurutan proses dan pemeriksaan. Sejak dari awal proses sampai menjadi produk utuh maupun sebagai komponen,dan juga memuat informasi-informasi yang dibutuhkan. Informasi-informasi yang bisa didapatkan dalam peta proses operasi adalah sebagai berikut: Bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan (dipresentasikan dengan garis panah horizontal) Operasi yang dibutuhkan pada masing-masing komponen atau bagian dari bahan baku (direpresentasikan dalam lingkaran) Waktu yang dibutuhkan dalam proses Mesin atau alat yang digunakan dalam operasi Scrap (geram) yang dihasilkan (dibuang) dalam proses Dalam setiap peta proses operasi kegiatan dalam bentuk lambang atau simbol yang telah dibakukan adalah sebagai berikut: 1. Operasi Yaitu suatu kegiatan operasi yang terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawinya. Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu proses yang biasanya terjadi di suatu mesin atau stasiun kerja. Contoh: membuat benda dengan mesin bubut, mengecat benda kerja dan merakit benda kerja. 2. Pemeriksaan (Inspeksi) Yaitu suatu kegiatan pemeriksaan terhadap benda kerja atau peralatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek tertentu agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Contoh: mengukur dimensi benda kerja sesuai spec, memeriksa warna benda dan merakit benda kerja.

3. Aktifitas gabungan Yaitu suatu kegiatan yang terjadi apabila aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan secara bersamaanatau pada satu tempat benda. Contoh: memeriksa benda kerja kemudian dimasukkan kedalam box karton. 4. Penyimpanan Yaitu suatu kegiatan menyimpan benda kerja untuk waktu yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali biasanya melakukan prosedur perizinan tertentu. Contoh : bahan baku yang disimpan dalam gudang dan menyimpan benda kerja hasil produksi. 5. Transportasi Yaitu suatu kegiatan memindahkan suatu benda kerja benda kerja dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lain. Manfaat dari peta proses operasi adalah : 1. Menentukan kebutuhan operator. 2. Mengetahui kebutuhan tiap komponen. 3. Alat untuk menentukan tata letak fasilitas. 4. Alat untuk menentukan perbaikan cara kerja. 5. Alat untuk latihan kerja.

Ada empat hal yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan agar diperoleh suatu proses kerja yang baik melalui analisa peta proses operasi yaitu analisa terhadap bahanbahan, operasi, pemeriksaan dan terhadap waktu penyelesaian suatu proses. Keempat hal tersebut diatas, dapatdiuraikan sebagai berikut: 1. Bahan-bahan Bahan-bahan yang harus dipertimbangkan dalam bahan yang digunakan, proses penyelesaian dan toleransi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan fungsi, reliabilitas, pelayanan dan waktunya. 2. Operasi Juga dalam hal ini harus dipertimbangkan mengenai semua alternatif yang mungkin untuk proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan mesin atau metode perakitannya, beserta alat-alat dan perlengkapan yang digunakan. Perbaikan yang mungkin bisa dilakukan misalnya dengan menghilangkan, menggabungkan, merubah atau menyederhanakan operasi-operasi yang terjadi. 3. Pemeriksaan Dalam hal ini kita harus mempunyai standar kualitas. Suatu objek dikatakan memenuhi syarat kualitasnya jika setelah dibandingkan dengan standar ternyata lebih baik atau minimal sama. Proses pemeriksaan bisa dilakukan dengan teknik sampling atau satu persatu dari semua objek yang dibuat tentunya cara terakhir tersebut dilaksanakan apabila jumlah produksinya sedikit. 4. Waktu Untuk mempersingkat waktu penyelesaian, kita mempertimbangkan semua alternatif mengenai metoda, peralatan dan tentunya penggunaan perlengkapan-perlengkapan khusus. Struktur produk atau bill of materials didefinisikan sebagai cara komponenkomponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufakturing. Struktur produk akan menunjukkan bahan baku yang dikonversi ke dalam komponen-komponen fabrikasi kemudian komponen-komponen itu bergabung secara bersama untuk membuat perakitan, kemudian perakitan bergabung bersamaperakitan dan seterusnya sampai produk akhir Seringkali untuk keperluan peramalan dan perencanaan digunakan pendekatan terhadap struktur produk atau bill of material sehingga dikenal adanya masa depan bill of material. Metodemasa depan bill of material ini mengijinkan perencana untuk memenuhi tujuan-tujuan operasi maupun non operasional yang lain. Biasanya pendekatan terhadap bill of material akan efektif apabila terdapat perubahan proses yang meningkat dan lingkungan yang kompetitif serta dinamik. Bill of materialdidefinisikan sebagai suatu pengelompokkan

artifisial dari item-item atau kejadian-kejadian dalam format bill of material. Dipergunakan untuk memudahkan dalam penjadwalan produksi induk (JIP) atau Material Requirement Planning. Bill of material tidak menggambarkan produk aktual yang akan dibuat, tetapi menggambarkan pseudo product atau composite Product yang diciptakan untuk memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan, mengurangi jumlah end items, membuat proses perencanaan dan penjadwalan secara akurat, menyederhanakan pemasukan pesanan perlangkah, menciptakan sistem pemeliharaan dan penyimpanan data yang efesien dan fleksibel, serta melakukan penjadwalan dua tingkat. Jenis BOM yang dipakai untuk keperluan perencanaan ini sering disebut sebagai planning bill of materials atau sering disingkat sebagai planning bill, yang dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu yang pertama adalah planning bill dan yang kedua ialah modular bill. Alat untuk peta proses perakitan merupakan peta yang menggambarkan langkahlangkah proses perakitan yang akan dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai. peta proses perakitan memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan kebutuhan operator 2. Mengetahui kebutuhan tiap komponen 3. Alat untuk menentukan tata letak fasilitas 4. Alat untuk menentukan perbaikan cara kerja 5. Alat untuk latihan kerja. Prinsip-prinsip pembuatan Peta Proses Operasi Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi dengan baik, beberapa pokok berikut ini perlu diperhatikan: 1. Pada baris paling atas, pada bagian kepala ditulis jelas jenis peta, yaitu peta proses operasi atau peta proses perakitan yang diikuti oleh identiifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, apakah itu memetakan keadaan sekarang atau yang diusulkan, nomor peta dan nomer gambar. 2. Material yang akan diproses dinyatakan tepatdi atas garis horizontal yang sesuai, yang menunjukan ke dalam urutan-urutan tempat material tersebut kemudian diproses. 3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, dari atas ke bawah sesuai urutan-urutan prosesnya.

4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi terkait. 5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.