PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG TANGGUNGJAWAB NEGARA DALAM PENCEMARAN UDARA LINTAS BATAS (STUDI KASUS:KABUT ASAP KEBAKARAN HUTAN DI PROVINSI RIAU DAMPAKNYA TERHADAP MALAYSIA-SINGAPURA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Oleh : DINA S.T MANURUNG 100200320 DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014
KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati pertama-tama Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih dan karunia-nya, akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan pada waktunya. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa yang hendak menyelesaikan studinya diwajibkan membuat suatu karya ilmiah yang berbentuk skripsi untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum. Sebagai realisasi dari kewajiban tersebut maka penulis memilih suatu judul yaitu Pengaturan Hukum Internasional Tentang Tanggungjawab Negara Dalam Pencemaran Udara Lintas Batas (Studi Kasus : Kabut Asap Kebakaran Hutan Di Provinsi Riau Dampaknya Terhadap Malaysia-Singapura). Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kelemahan-kelemahan serta kekurangan-kekurangan didalam penulisannya. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan pengetahuan dan keterampilan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang membangun guna perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis mengakui bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat maupun rekan-rekan kuliah, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada: 1. Bapak Prof.Dr.Runtung Sitepu,SH, M.Hum sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bapak Syafruddin Hasibuan, SH.MH selaku
Pembantu Dekan II Fakultas Hukum USU dan Bapak Muhammad Husni, SH., M.H selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum USU; 2. Bapak Arif, SH.,M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum USU; 3. Bapak Prof.Dr.Suhaidi,SH.,M.H selaku Dosen Pembimbing I Penulis telah memberikan bimbingan, kritik dan saran serta dorongannya pada penulisan skripsi ini; 4. Bapak Dr.Jelly Leviza, SH.,M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu serta memberikan begitu banyak perhatian pada setiap penulisan skripsi, memberikan saran dan bimbingan penuh suka cita dan rasa nyaman kepada Penulis selama penulisan skripsi ini; 5. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH.M.H selaku dosen wali Penulis; 6. Seluruh staf pengajar di Fakultas Hukum yang telah begitu banyak memberikan Penulis ilmu pengetahuan selama Penulis duduk dibangky perkuliahan, khususnya seluruh dosen mata kuliah jurusan Hukum Internasional; 7. Penulis haturkan terimakasih untuk Ayahanda Ir. Paian Manurung, terimakasih atas kasih sayang serta doanya selama ini kepada Penulis, dan Ibunda tercinta Bintang Siburian yang selalu meberikan kasih sayangnya yang begitu tulus kepada Penulis, serta kesabaran dalam mendidik dan membesarkan penulis selama ini. Terimakasih atas doanya dan dukungan serta cinta yang diberikan selama ini kepada Penulis, serta adik-adik Penulis Daniel Raymond Manurung
dan Dian Andrianus Putra Manurung yang bisa menghilangkan penat disaat Penulis bosan; 8. Ucapan terima kasih teristimewa Penulis sampaikan untuk yang terkasih, Benhard Gabriel Sinambela Apk., terimakasih untuk kesetiaannya yang selalu menemani sepenuh hati, setiap saat memberikan waktu walaupun sibuk, kesabaran dalam menghadapi Penulis yang selalu diingatkan untuk belajar, dukungan, motivasi dan semuanya yang tidak dapat penulis ucapkan. Kata-kata yang tidak pernah terlupakan Tetap Semangat, Ceria dan Aku bangga sama kamu ; 9. Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk 2010 dan teman-teman ILSA yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas kenangan indah selama masa perkuliahan ini. Akhir kata walau usaha yang sungguh telah diupayakan tetapi tiada gading yang tak retak dan tiada hasil yang tidak mempunyai kekurangan. Beribu maaf Penulis haturkan atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan pada tulisan ini, maka setiap kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca akan Penulis terima dengan hati lapang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, Maret 2014 Penulis, Dina S.T Manurung
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI..iv DAFTAR KATA SINGKATAN...vii ABSTRAKSI. BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah.1 B. Perumusan Masalah...5 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan...6 D. Keaslian Penulisan.8 E. Tinjauan Kepustakaan 9 F. Metode Penelitian 10 G. Sistematika Penulisan.. 13 BAB II ASAS TANGGUNG JAWAB NEGARA NENURUT HUKUM INTERNASIONAL A. Pengertian Pencemaran Menurut Hukum Internasional...15 B. Pencemaran Lintas Batas 20 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebakaran Hutan di Kawasan Riau..23
D. Asas Tanggung Jawab Negara Menurut Hukum Internasional... 29 BAB III PENGATURAN TENTANG PENCEMARAN KABUT ASAP YANG BERSIFAT LINTAS BATAS DALAM HUKUM INTERNASIONAL A. Dampak Kebakaran Hutan Yang Bersifat Lintas Batas Yang Menimbulkan Kabut Asap di Negara Lain 41 B. Tanggungjawab Negara yang Menimbulkan Kabut Asap...54 C. Pengaturan yang Berkaitan dengan Pencemaran Kabut Asap Dalam Lingkup Hukum Lingkungan Internasional 66 BAB IV PERAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGHADAPI KABUT ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN YANG DITINJAU DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL A. Langkah dan Kebijakan Indonesia Mengatasi Masalah Kebakaran Hutan dan Kabut Asap 74 B. Kerja Sama Indonesia dengan Negara di Kawasan ASEAN Dalam Mengatasi Kebakaran Hutan dan Kabut Asap di Riau. 86
C. Peran Pemerintah Dalam Menghadapi Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Ditinjau Dalam Perspektif Hukum Internasional..99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 111 B. Saran. 113 DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M.H* Dr. Jelly Leviza, S.H, M.Hum** Dina S.T Manurung*** Lingkungan hidup sering mengalami kerusakan, permasalahan kerusakan lingkungan hidup bukanlah menjadi hal yang baru dalam dunia Internasional. Kerusakan hutan yang khususnya terjadi di Riau akibatnya dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan dan masyarakat sekitar wilayah Sumatera dan juga meliputi aspek lepas batas negara yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat warga negara tetangga Indonesia. Kebakaran hutan di Indonesia juga mengakibatkan pencemaran udara di beberapa negara, khususnya negara Malaysia dan Singapura. Permasalahan kabut asap kebakaran hutan di Riau ini menjadi masalah internasional karena kasus ini menimbulkan pencemaran di negara tetangga (transboundary pollution) sehingga Malaysia dan Singapura mengajukan protes terhadap Indonesia atas terjadinya masalah yang bersifat lintas batas ini. Dalam penyelesaian persoalan lingkungan hidup ini terlebih dahulu perlu mengetahui yang menjadi asas tanggung jawab negara menurut hukum internasional agar lebih mudah memahaminya, selain itu perlu juga mengetahui pengaturan apa saja yang berkaitan dengan pencemaran kabut asap dalam lingkup hukum lingkungan internasional. Apabila keduanya sudah diketahui, maka akan lebih lebih mudah untuk mengetahui tanggung jawab seperti apa yang dapat dilakukan
Indonesia terkait dengan kabut asap yang bersifat lintas batas yang mengganggu negara tetangga. Oleh sebab itu, metode penelitian hukum yang diterapkan dalam penulisan adalah dengan penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang melakukan penulusuran terhadap norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan penyelesaian sengketa yang berlaku seperti Piagam PBB, Deklarasi Stockholm maupun Konvensi Geneva, dan sumber lainnya serta memperoleh bahan dengan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui prinsip tanggung jawab mengenai kabut asap akibat dari kebakaran hutan yang diatur didalam peraturanperaturan yang terkait dengan permasalahan kabut asap yang bersifat lintas batas. Penulisan ini pada akhirnya menghasilkan beberapa kesimpulan bahwa permasalahan pencemaran udara lintas batas dapat diselesaikan dengan cara berdamai, tanpa harus membawa ke Mahkamah Internasional serta tetap mengutamakan tidak ada pihak yang diberatkan, baik pihak yang menjadi negara yang mengalami kerusakan lingkungan, maupun negara yang merasakan dampak rusaknya lingkungan itu. Karena persoalan lingkungan ini menjadi persoalan bersama sehingga harus dihadapi secara bersama-sama, sehubungan dengan kerja sama internasional yang bergerak pada bidang lingkungan internasional. Keywords : Hukum Internasional, Tanggung Jawab Negara, Pencemaran Udara Lintas Batas.