Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna Chriselda Destio 3EB18 27211786
PENDAHUUAN atar Belakang 1. Faktor terbesar yang mempengaruhi kegiatan produksi dalam perusahaan manufaktur. 2. Peran biaya standar. 3. Pemahaman tentang pentingnya biaya standar dalam pengendalian biaya. Rumusan Masalah 1. Apakah terjadi selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya pada Pabrik Kerupuk Kresna? 2. Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada Pabrik Kerupuk Kresna? Batasan Masalah Penulis membatasi hanya pada data biaya produksi bulan Februari dan Maret 2014. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui selisih antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya pada Pabrik Kerupuk Kresna. 2. Untuk mengetahui faktor yang mengakibatkan timbulnya selisih baik selisih bahan baku, tenaga kerja langsung maupun overhead pabrik pada Pabrik Kerupuk Kresna.
Metodologi Penelitian 1.Objek Penelitian 2.Data / Variabel 3.Metode Pengumpulan Data / Variabel a.studi Pustaka b.studi apangan 4. Alat Analisis yang digunakan: a. Metode Dua Selisih : Selisih Biaya Bahan Baku: SH = ( HSt HS ) x KS SK = ( KSt KS ) x HSt Selisih Biaya Tenaga Kerja angsung: STU = ( TUSt TUS ) x JKS SEU = ( JKSt JKS ) x TUSt 3) Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih Terkendalikan = BOP Sesungguhnya ( Tarif BOP Tetap Standar x JKN ) ( Tarif BOP Variabel x JKSt ) Selisih Volume = ( JKN JKSt ) x Tarif BOP Tetap Standar b. Metode Tiga Selisih Selisih Biaya Bahan Baku Terdapat empat kondisi yang menggambarkan hubungan antara harga dan kuantitas standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya: 1. Harga dan Kuantitas Standar < Harga dan Kuantitas Sesungguhnya SH = ( HSt HS ) x KSt SK = ( KSt KS ) x HSt SHK = ( HSt HS ) x ( KSt KS )
2. Harga dan Kuantitas Standar > Harga dan Kuantitas Sesungguhnya SH = ( HSt HS ) x KS SK = ( KSt KS ) x HS SHK = ( HSt HS ) x ( KSt KS ) 3. Harga Standar < Harga Sesungguhnya, namun sebaliknya Kuantitas Standar > Kuantitas Sesungguhnya SH = ( HSt HS ) x KS SH = ( HSt HS ) x KS 4. Harga Standar > Harga Sesungguhnya, namun sebaliknya Kuantitas Standar < Kuantitas Sesungguhnya SH = ( HSt HS ) x KSt SK = (KSt KS ) x HS Selisih Biaya Tenaga Kerja angsung : 1. Tarif Upah dan Jam Kerja Standar < Tarif Upah dan Jam Kerja Sesungguhnya STU = ( TUSt TUS ) x JKSt SEU = (JKSt JKS ) x TUSt STEU = (TUSt - TUS) x (JKST - JKS)
2. Tarif Upah dan Jam Kerja Standar > Tarif Upah dan Jam Kerja Sesungguhnya STU = ( TUSt TUS ) x JKS SEU = (JKSt JKS ) x TUS STEU = ( TUSt - TUS ) x ( JKST - JKS ) 3.Tarif Upah Standar < Tarif Upah Sesungguhnya, namun sebaliknya Jam Kerja Standar > Jam Kerja Sesungguhnya STU = ( TUSt TUS ) x JKS SEU = (JKSt JKS ) x TUSt 4. Tarif Upah Standar > Tarif Upah Sesungguhnya, namun sebaliknya Jam Kerja Standar < Jam Kerja Sesungguhnya STU = ( TUSt TUS ) x JKSt SEU = (JKSt JKS ) x TUS (3) Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih Pengeluaran = BOP Sesungguhnya ( Tarif BOP Tetap Standar x JKN ) ( Tarif BOP Variabel Standar x JKS ) Selisih Kapasitas = ( JKN JKS ) x Tarif BOP Tetap Standar Selisih Efisiensi = ( JKSt JKS ) x Tarif BOP Standar
PEMBAHASAN Daftar Bahan Baku Kerupuk Bulan Februari 2014 Jenis Bahan Baku Tepung Sagu Harga Standar Kuantitas Standar Harga Sesungguhnya ( Rp ) ( Kg ) (Rp) 5.300 9.300 5.250 Kuantitas Sesungguhnya (Kg) 9167,01 Tepung Terigu 6.684 6.720 Tepung Beras Sarden 10.250 12.000 30 300 9.700 10.500 29,57 295,71 MSG Indofood 34.000 35.000 Garam Biang Gula Soda Sitrun 1.400 200.000 10.000 16.000 500 6,2 12 30 1.400 200.000 10.000 15.500 492,85 6,11 11,83 29,57 Bawang Putih 10.500 9.000
Daftar Selisih Harga Bahan Baku Bulan Februari ( Metode Dua Selisih ) Untuk perhitungan selisih harga menggunakan rumus: SH = ( HSt HS ) x KS Tepung Sagu Rp. 5.300 Rp. 5.250 Kuantitas Sesungguhnya (3) 9167,01 Tepung Terigu Rp. 6.684 Rp. 6.720 (Rp. 4.258,08) Tepung Beras Rp. 10.250 Rp. 9.700 29,57 Rp. 16.263,5 Sarden Rp. 12.000 Rp10.500 295,71 Rp. 443.565 MSG Indofood Rp. 34.000 Rp. 35.000 (Rp. 118.280) Garam Rp. 1.400 Rp. 1.400 492,85 - Biang Gula Rp. 200.000 Rp. 200.000 6,11 - Soda Rp. 10.000 Rp10.000 11,83 - Sitrun Rp. 16.000 Rp.15.500 29,57 Rp. 14.785 Bawang Putih Rp. 10.500 Rp. 9.000 Rp. 177.420 Jenis Bahan Baku Harga Standar Harga Sesungguhnya JUMAH Selisih Harga [-]*(3)] Rp. 458.350,5 Rp. 987.845,92
Daftar Selisih Harga Bahan Baku Bulan Februari ( Metode Tiga Selisih ) Berdasarkan data yang diperoleh maka untuk perhitungan selisih harga menggunakan kondisi dua dan tiga dengan rumus: SH = ( HSt HS ) x KS Jenis Bahan Baku Tepung Sagu Tepung Terigu Tepung Beras Sarden MSG Indofood Garam Biang Gula Soda Sitrun Bawang Putih Harga Standar Rp. 5.300 Rp. 6.684 Rp. 10.250 Rp. 12.000 Rp. 34.000 Rp. 1.400 Rp. 200.000 Rp. 10.000 Rp. 16.000 Rp. 10.500 Harga Sesungguhnya Rp. 5.250 Rp. 6.720 Rp. 9.700 Rp10.500 Rp. 35.000 Rp. 1.400 Rp. 200.000 Rp10.000 Rp.15.500 Rp. 9.000 JUMAH Kuantitas Sesungguhnya (3) 9167,01 29,57 295,71 492,85 6,11 11,83 29,57 Selisih Harga [-]*(3)] Rp. 458.350,5 (Rp. 4.258,08) Rp. 16.263,5 Rp. 443.565 (Rp. 118.280) Rp. 14.785 Rp. 177.420 Rp. 987.845,92
Daftar Selisih Kuantitas Bahan Baku Februari ( Metode Dua Selisih ): Untuk perhitungan selisih kuantitas menggunakan rumus: SK = ( KSt KS ) x HSt Jenis Bahan Baku Tepung Sagu Tepung Terigu Tepung Beras Sarden MSG Indofood Garam Biang Gula Soda Sitrun Bawang Putih Kuantitas Standar 9.300 30 300 500 6,2 12 30 Kuantitas Sesungguhnya 9167,01 29,57 295,71 492,85 6,11 11,83 29,57 JUMAH Harga Standar Selisih Kuantitas (3) Rp. 5.300 Rp. 6.684 Rp. 10.250 Rp. 12.000 Rp. 34.000 Rp. 1.400 Rp. 200.000 Rp. 10.000 Rp. 16.000 Rp. 10.500 [-]*(3)] Rp. 704.847 Rp. 11.496,48 Rp. 4.407,5 Rp. 51.480 Rp. 58.480 Rp. 10.010 Rp. 18.000 Rp. 1.700 Rp. 6.880 Rp. 18.060 Rp. 885.360,98
Daftar Selisih Kuantitas Bahan Baku Bulan Februari ( Metode Tiga Selisih ) Berdasarkan data yang diperoleh untuk perhitungan selisih kuantitas menggunakan kondisi dua dan tiga sebagai berikut : Kondisi Kedua : SK = ( KSt KS ) x HS Jenis Bahan Baku Kuantitas Standar Kuantitas Sesungguhnya Harga Sesungguhnya (3) Tepung Sagu 9.300 9167,01 Rp. 5.250 Rp. 698.197,5 Tepung Beras 30 29,57 Rp. 9.700 Rp. 4.171 Sarden Sitrun 300 30 295,71 29,57 Rp. 10.500 Rp. 15.500 Rp. 45.045 Rp. 6.665 Bawang Putih Rp. 9.000 Rp. 15.480 JUMAH Selisih Kuantitas [-]*(3)] Rp. 769.558,5
Selisih Harga/Kuantitas Bahan Baku Bulan Februari SHK = ( HSt HS ) x ( KSt KS ) Harga Standar Harga Sesungguhnya Kuantitas Standar Kuantitas Sesungguhnya Selisih Harga/Kuantitas Bahan Baku Tepung Sagu Rp. 5.300 Rp. 5.250 (3) 9.300 (4) 9.167,01 [- x (3)-(4)] Rp. 6.649,5 Tepung Beras Rp. 10.250 Rp. 9.700 30 29,57 Rp. 236,5 Sarden Sitrun Bawang Putih Rp. 12.000 Rp. 16.000 Rp. 10.500 Rp. 10.500 Rp. 15.500 Rp. 9.000 JUMAH 300 30 295,71 29,57 Rp.6.435 Rp. 215 Rp. 2.580 Rp. 16.116 Jenis Bahan Baku Kondisi Ketiga : SK = ( KSt KS ) x HSt Jenis Bahan Baku Kuantitas Standar Kuantitas Sesungguhnya Harga Standar Selisih Kuantitas Tepung Terigu MSG Indofood Garam Biang Gula Soda 500 6,2 12 492,85 6,11 11,83 (3) Rp. 6.684 Rp. 34.000 Rp. 1.400 Rp. 200.000 Rp. 10.000 [-]*(3)] Rp. 11.496,48 Rp. 58.480 Rp. 10.010 Rp. 18.000 Rp. 1.700 Rp. 99.686,48 JUMAH
Daftar Total Selisih Biaya Bahan Baku Bulan Februari ( Metode Dua Selisih ) Total Selisih BBB = SH + SK Selisih Harga Selisih Kuantitas Total Selisih Biaya Bahan Baku [+] Rp. 987.845,92 Rp. 885.360,98 Rp. 1.873.206,9 Daftar Total Selisih Biaya Bahan Baku Bulan Februari ( Metode Tiga Selisih ) Total Selisih BBB = SH + SK + SHK Selisih Harga Selisih Kuantitas Selisih Harga / Kuantitas Total Selisih Biaya Bahan Baku (3) [++(3)] Rp. 987.845,92 Rp. 869.244,98 Rp. 16.116 Rp. 1.873.206,9
Daftar Biaya Tenaga Kerja angsung Februari 2014 Jenis Produk Kerupuk Sesungguhnya Standar JKS TUS JKSt TUSt 2.400 jam Rp. 4.956,25 1.920 jam Rp. 6.250 Daftar Selisih Tarif Upah ( Metode Dua Selisih ) STU = ( TUSt TUS ) x JKS Jenis Produk Kerupuk TUSt Rp. 6.250 TUS Rp. 4.956,25 JKS (3) 2.400 jam Selisih Tarif Upah [-]*3] Rp. 3.105.000 Daftar Selisih Tarif Upah ( Metode Tiga Selisih ) Berdasarkan data yang diperoleh maka untuk perhitungan selisih tarif upah menggunakan kondisi keempat dengan rumus: STU = ( TUSt TUS ) x JKSt Jenis Produk Kerupuk TUSt Rp. 6.250 TUS Rp. 4.956,25 JKSt (3) 1.920 jam Selisih Tarif Upah [-]*3] Rp. 2.484.000
Daftar Selisih Efisiensi Upah ( Metode Dua Selisih ) SEU = ( JKSt JKS ) x TUSt Jenis Produk Kerupuk JKSt JKS TUSt (3) Selisih Efisiensi Upah [-]*(3)] 1.920 jam 2.400 jam Rp. 6.250 Rp. 3.000.000 R Daftar Selisih Efisiensi Upah ( Metode Tiga Selisih ) Berdasarkan data yang diperoleh untuk perhitungan selisih efisiensi upah menggunakan kondisi keempat dengan rumus: SEU = ( JKSt JKS ) x TUS Jenis Produk Kerupuk JKSt JKS TUS Selisih Efisiensi Upah (3) [-]*(3)] 1.920 jam 2.400 jam Rp. 4.956,25 Rp. 2.379.000 R
Daftar Total Selisih Tenaga Kerja angsung Bulan Februari ( Metode Dua Selisih ) Total Selisih BTK = STU + SEU Selisih Tarif Upah Selisih Efisiensi Upah Total Selisih BTK [+] Rp. 3.105.000 Rp. 3.000.000 R Rp. 105.000 Daftar Total Selisih Tenaga Kerja angsung Bulan Februari ( Metode Tiga Selisih ) Total Selisih BTK = STU + SEU + STEU Selisih Tarif Upah Selisih Efisiensi Upah Selisih Tarif /Efisiensi Upah Total Selisih BTK (3) [++(3)] Rp. 2.484.000 Rp. 2.379.000 R - Rp. 105.000
Daftar BOP Standar Keterangan Daftar BOP Sesungguhnya Jumlah (Rp) BOP Variabel : Biaya Bahan Penolong Keterangan Jumlah (Rp) BOP Variabel : 335.000 Biaya Bahan Penolong 320.000 Biaya istrik 2.700.000 Biaya istrik 2.560.000 Biaya Pemakaian Kayu 6.200.000 Biaya Pemakaian Kayu 5.985.000 Biaya Makan Karyawan 650.000 Biaya Makan Karyawan 566.000 Biaya Kirim Barang 200.000 Biaya Kirim Barang 140.000 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 100.000 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 110.000 Jumlah BOP Variabel 10.185.000 BOP Tetap : Jumlah BOP Variabel 9.681.000 BOP Tetap : Biaya Penggunaan Minyak Kelapa 400.000 Biaya Penggunaan Minyak Kelapa 340.000 Biaya Penyusutan Bangunan Pabrik 1.525.948 Biaya Penyusutan Bangunan Pabrik 1.525.948 Biaya Penyusutan Mesin Pabrik 2.812.500 Biaya Penyusutan Mesin Pabrik 2.812.500 Biaya Penyusutan Alat Penunjang Produksi Biaya Penyusutan Mobil Box Biaya Penyusutan Peralatan Jumlah BOP Tetap Total BOP 462.500 1.333.333 91.666 6.625.947 16.810.947 Biaya Penyusutan Alat Penunjang Produksi Biaya Penyusutan Mobil Box Biaya Penyusutan Peralatan Jumlah BOP Tetap Total BOP 462.500 1.333.333 91.666 6.565.947 16.246.947
Daftar Selisih BOP ( Metode Dua Selisih ) Perhitungan jam tenaga kerja langsung adalah : JKSt = 10 pekerja x 8 jam x 24 hari = 1.920 jam JKS = 10 pekerja x 10 jam x 24 hari = 2.400 jam JKN = 10 pekerja x 9 jam x 24 hari = 2.160 jam BOP Variabel = Rp. 10.185.000 : 1.920 jam = Rp. 5.304,7 / jam BOP Tetap = Rp. 6.625.947 : 1.920 jam = Rp. 3.451 / jam Selisih Terkendalikan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap pada Kapasitas Normal Rp. 3.451 x 2.160 jam Biaya Overhead Pabrik Variabel pada Jam Standar Rp. 5.304,7 x 1.920 Selisih Terkendalikan Rp. 16.246.947 Rp. 7.454.160 Rp. 8.792.787 Rp. 10.185.024 Rp. 1.392.237 Selisih Volume Jam Tenaga Kerja pada Kapasitas Normal Jam Tenaga Kerja Standar Tarif Biaya Overhead Pabrik Tetap Selisih Volume 2.160 jam 1.920 jam 240 jam Rp. 3.451 x Rp. 828.240 R
Selisih BOP ( Metode Tiga Selisih ) Selisih Pengeluaran Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap pada Kapasitas Normal Rp. 3.451 x 2.160 jam Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dianggarkan pada jam yang sesungguhnya dicapai Rp. 5.304,7 x 2.400 jam Selisih Pengeluaran Selisih Kapasitas Kapasitas Normal Kapasitas Sesungguhnya Selisih Kapasitas per jam Tarif Biaya Overhead Pabrik Tetap Selisih Kapasitas Selisih Efisiensi Jam Standar Jam Sesungguhnya Tarif Biaya Overhead Pabrik Selisih Efisiensi Rp. 16.246.947 Rp. 7.454.160 Rp. 8.792.787 Rp. 12.731.280 Rp. 3.938.493 2.160 jam 2.400 jam 240 jam Rp. 3.451 x Rp. 828.240 1.920 jam 2.400 jam 480 jam Rp. 8.755,7 x Rp. 4.202.736 R
Harga Pokok Penjualan Standar Biaya Bahan Baku Standar Jenis Bahan Baku Harga ( Rp) Tepung Sagu 5.300 Tepung Terigu 6.684 Tepung Beras 10.250 Sarden 12.000 MSG Indofood 34.000 Garam 1.400 Biang Gula 200.000 Soda 10.000 Sitrun 16.000 Bawang Putih 10.500 Total Biaya Bahan Baku Standar Biaya Tenaga Kerja Standar 1.920 jam x Rp. 6.250 Biaya Overhead Pabrik 1.920 jam x Rp. 8.755,7 Jumlah Harga Pokok Penjualan Kuantitas( Kg ) 9.300 30 30 500 6,2 12 30 Jumlah ( Rp ) 49.290.000 802.080 307.500 3.600.000 4.080.000 700.000 1.240.000.000 480.000 1.260.000 + Rp. 61.879.580 Rp. 12.000.000 Rp. 16.810.944 + Rp. 90.690.524
ap. aba Rugi Bulan Februari ( Metode Dua Selisih )Februari Metode Dua Selisih Penjualan ( 9.616 kg x Rp 10.000 ) Rp 96.160.000 Harga Pokok Penjualan Standar Rp 90.690.524 - aba Bruto Standar Rp 5.469.476 Selisih Biaya : Selisih Harga BBB Rp 987.845,92 Selisih Kuantitas BBB Rp 885.360,98 Selisih Tarif Upah BTK Rp 3.105.000 Selisih Efisiensi Upah BTK Rp 3.000.000 R Selisih Terkendalikan BOP Rp 1.392.237 Selisih Volume BOP Rp R 828.240 aba Selisih Biaya Rp 2.542.203,9 + aba Bruto Sesungguhnya Rp 8.011.679,9 aba Bersih Biaya Administrasi dan Umum ( Rp 3.500.000 ) Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin ( Rp 66.500 ) Rp 4.445.179,9
ap. aba Rugi Bulan Februari ( Metode Tiga Selisih ) Penjualan ( 9.616 kg x Rp 10.000 ) Rp 96.160.000 Harga Pokok Penjualan Standar Rp 90.690.524 - aba Bruto Standar Rp 5.469.476 Selisih Biaya : Selisih Harga BBB Rp 987.845,92 Selisih Kuantitas BBB Rp 869.244,98 Selisih Harga/Kuantitas BBB Rp. 16.116 Selisih Tarif Upah BTK Rp 2.484.000 Selisih Efisiensi Upah BTK Rp 2.379.000 R Selisih Pengeluaran BOP Rp 3.938.493 Selisih Kapasitas BOP Rp 828.240 Selisih Efisiensi BOP Rp 4.202.736 R aba Selisih Biaya Rp 2.542.203,9 + aba Bruto Sesungguhnya Rp 8.011.679,9 aba Bersih Biaya Administrasi dan Umum ( Rp 3.500.000 ) Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin ( Rp 66.500 ) Rp 4.445.179,9
Rangkuman Penelitian Hasil Perhitungan Selisih Bulan Februari 2014 dengan Metode Dua Selisih Keterangan Selisih Harga BBB Selisih Kuantitas BBB Selisih Tarif Upah BTK Selisih Efisiensi Upah BTK Selisih Terkendalikan BOP Selisih Volume BOP Selisih (Rp) Rp. 987.845,92 Rp. 885.360,98 Rp. 3.105.000 Rp. 3.000.000 R Rp. 1.392.237 Rp. 828.240 R Hasil Perhitungan Selisih Bulan Februari 2014 dengan Metode Tiga Selisih Keterangan Selisih Harga BBB Selisih Kuantitas BBB Selisih Harga/Kuantitas BBB Selisih Tarif Upah BTK Selisih Efisiensi Upah BTK Selisih Pengeluaran BOP Selisih Kapasitas BOP Selisih Efisiensi BOP Selisih (Rp) Rp. 987.845,92 Rp. 869.297,98 Rp. 16.116 Rp. 2.484.000 Rp. 2.379.000 R Rp. 3.938.493 Rp. 828.240 Rp. 4.202.736 R
Hasil Perhitungan Selisih Bulan Maret 2014 dengan Metode Dua Selisih Keterangan Selisih (Rp) Selisih Harga BBB Rp. 983.321,5 Selisih Kuantitas BBB Rp. 3.997.315 Selisih Tarif Upah BTK Rp. 5.564.700 Selisih Efisiensi Upah BTK Rp. 4.875.000 R Selisih Terkendalikan BOP Selisih Volume BOP Rp. 2.953.237 Rp. 828.240 R Hasil Perhitungan Selisih Bulan Maret 2014 dengan Metode Tiga Selisih Keterangan Selisih Harga BBB Selisih Kuantitas BBB Selisih Harga/Kuantitas BBB Selisih Tarif Upah BTK Selisih Efisiensi Upah BTK Selisih Pengeluaran BOP Selisih Kapasitas BOP Selisih Efisiensi BOP Selisih (Rp) Rp. 983.321,5 Rp. 3.921.656,5 Rp. 75.658,5 Rp. 3.957. Rp. 3.267.420 Rp. 7.090.903 Rp. 1.863.540 Rp. 6.829.446 R R
PENUTUP Kesimpulan : 1.Terjadi selisih yang menguntungkan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya pada Pabrik Kerupuk Kresna sebesar Rp. 2.542.203,9 untuk bulan Februari dan untuk bulan Maret sebesar Rp. 7.795.333,5. 2.Faktor yang menyebabkan terjadinya selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik adalah faktor eksternal dan internal. Saran : 1.Perusahaan disarankan untuk memperhatikan lebih mendalam tentang penerapan metode biaya standar 2.Selisih menguntungkan sebaiknya terus dipertahankan
Terima Kasih...