BAB IV HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ruang perawatan kelas III, dan data-data terkait antara lain standar

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

INFORMED CONSENT. Setelah mendapatkan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian yang dilaksanakan, saya :

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan gizi ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

GAMBARAN SISA MAKANAN BIASA YANG DISAJIKAN DI RUANG MAWAR RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan strategi dalam peperangan. Menurut Anwar (1989) makanan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan

BAB V PEMBAHASAN. seseorang saat ini. Menurut Depkes untuk memudahkan penyelenggaraan terapi diet

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 )

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pelayanan gizi yang bermutu terutama dalam menyediakan makanan

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) SURAT PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN


BAB I PENDAHULUAN. adalah pelayanan gizi, dalam standar profesi Gizi, dinyatakan bahwa

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Iswanelly Mourbas, M. Husni Thamrin, Ayu Restika (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI

KUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PROGRAM STUDI SI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari penetapan peraturan pemberian makan di rumah sakit,

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii

HUBUNGAN VARIASI MENU, BESAR PORSI, SISA MAKANAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA MAKANAN LUNAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PELAKSANAAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA, PEMENUHAN NUTRISI

BAB I PENDAHULUAN. berharga bagi keluarga, nusa dan bangsa. Untuk mewujudkan impian akan anak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum RS Royal Taruma

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Persepsi Ibu Pada Penyuluhan Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi sangat berpengaruh pada proses

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan. pencatatan, pelaporan serta evaluasi (PGRS, 2013).

BAB I PENDAHULUAN.

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Identitas Responden

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berpijak pada konseptual desain, didapatkan alur sistem (system flow),

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MODIFIKASI ALAT SAJI MAKANAN TERHADAP SISA MAKANAN DIIT NASI BIASA PADA PASIEN KELAS III DI RSUD WONOSARI

PERBEDAAN ANGKA RATA-RATA KARIES GIGI ANTARA MASYARAKAT BALI VEGETARIAN DAN NONVEGETARIAN DI DESA BASARANG JAYA KABUPATEN KAPUAS

THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1. Formulir Gambaran Umum Responden dan work sampling

BAB III PEMBAHASAN. kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan jarak

PE#VIELENGGBRABN MAKWHAN DAN TINGKWT KONSUMSI GlEl PASllEEV RAWWT MGIEIWP PADA BEBERAPA KELAS PEWAWATAN

PE#VIELENGGBRABN MAKWHAN DAN TINGKWT KONSUMSI GlEl PASllEEV RAWWT MGIEIWP PADA BEBERAPA KELAS PEWAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. kuratif, rehabilitatif dan promotif. Ada 4 kegiatan pokok PGRS yaitu :

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SENSORIK MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD DR. SOERATNO, GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sumber energi, pertumbuhan dan perkembangan, pengganti sel-sel yang rusak,

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI


HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan fisik erat hubungannya dengan status

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DARI KUALITAS MAKANAN RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Standar akreditasi rumah sakit menyebutkan bahwa pelayanan gizi. metabolisme manusia untuk pemulihan dan mengoreksi kelainan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENILAIAN DAYA TERIMA MAKANAN PASIEN

BAB III METODE PENELITIAN

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. komplek Batu Raden Ciwastra Bandung. Sekolah sepak bola UNI didirikan

ABSTRACT. Objective: To find out association between timelines in food distribution and food intake of patients on rice diet at Atambua Hospital.

Penelitian akan dilaksanakan di R.S.U Dr. Pirngadi Medan pada bulan Januari 2014 Juli 2015.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sarapan Pagi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya metode sectio caesarea, bukan hanya ibu yang akan menjadi aman

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, pekerja perkebunan, para prajurit, orang. sakit, penghuni asrama atau panti asuhan,narapidana dan sebagainya.

BAB V HASIL PENELITIAN. dengan jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Ibu Post partum di Ruang Perawatan Alamanda. Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2013

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SENSORIK MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD DR. SOERATNO, GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN

Transkripsi:

30 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan hasil dari penelitian terakhir sisa makanan lunak di Instalasi Gizi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2011, dalam bentuk thesis, dimana sampel yang diteliti meliputi pasien dewasa (usia di atas 14 tahun) yang mendapat makanan lunak tanpa diet khusus, seperti pasien bedah urologi, ortopedi, pasien pasca melahirkan, serta tanpa ada indikasi gangguan apapun termasuk mual dan muntah. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah terhadap 91 responden yang terdapat dalam data sekunder yang ada. Data yang diambil dari penelitian sebelumnya berupa data sisa makanan lunak, usia responden, dan lama hari rawat responden, karena faktor intern yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan lunak, sudah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Analisis biaya sisa makanan lunak dan zat gizi yang hilang dilakukan terhadap semua menu yang diberikan kepada responden. Siklus menu yang digunakan di RSUP Hasan Sadikin Bandung adalah siklus menu 10 hari ditambah menu ke 11 (khusus diberikan setiap tanggal 31). Dalam penelitian ini, menu 2 dan menu 7 tidak digunakan. Distribusi responden menurut menu yang di dapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

31 TABEL 4.1 : DISTRIBUSI PASIEN MENURUT MENU No Menu Jumlah responden N % 1 1 11 12,09 2 2 0 0,00 3 3 6 6,59 4 4 16 17,58 5 5 10 10,99 6 6 4 4,40 7 7 0 0,00 8 8 18 19,78 9 9 11 12,09 10 10 9 9,89 11 11 6 6,59 Jumlah 91 100,00 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 11 menu yang ada, 2 menu tidak digunakan dalam penelitian, yaitu menu 2 dan menu 7. B. Analisis Data Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah : 1. Hasil analisis zat gizi dan harga makanan yang diberikan pada pasien dewasa kelas 3 makan lunak adalah sebagai berikut:

32 TABEL 4.2 : NILAI GIZI DAN HARGA MAKANAN LUNAK Pasien Dewasa Kelas 3 Berdasarkan Menu No Menu Nilai Gizi Harga % Energi (Kal) % Protein (gr) % Lemak (gr) % HA (gr) % Menu (Rp) 1 Menu 1 2068,80 10,91 74,90 11,60 58,30 11,50 310,40 10,49 17.976,88 9,85 2 Menu 3 2048,50 10,81 75,10 11,63 47,10 9,29 334,20 11,29 21.122,49 11,58 3 Menu 4 2135,40 11,26 70,80 10,97 62,00 12,23 326,00 11,01 16.873,75 9,25 4 Menu 5 2098,20 11,07 74,30 11,51 56,00 11,04 322,90 10,91 19.672,11 10,78 5 Menu 6 2120,50 11,18 67,50 10,46 54,90 10,83 342,40 11,57 20.376,01 11,17 6 Menu 8 2110,60 11,13 63,30 9,81 53,40 10,53 335,90 11,35 23.951,53 13,13 7 Menu 9 2079,30 10,97 80,20 12,42 55,30 10,91 318,20 10,75 20.501,41 11,24 8 Menu 10 2169,30 11,44 79,50 12,32 59,50 11,73 329,60 11,14 22.191,95 12,17 9 Menu 11 2128,20 11,23 59,90 9,28 60,60 11,95 340,40 11,50 19.756,90 10,83 Jumlah 18958,80 100,00 645,50 100,00 507,10 100,00 2960,00 100,00 182.423 100,00 Rata-rata 2106,53 71,72 56,34 328,89 20.269,22 11,11 Sumber : Modifikasi standar RSHS Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata zat gizi yang didapat adalah untuk Energi = 2106,53 Kal ; Protein = 71,72 gr (13,6%) ; Lemak = 56,43 gr (24%) dan Hidrat Arang = 328,89 gr ( 62,45%). Sedangkan rata-rata harga makanan lunak adalah Rp 20.269,22, dimana harga termahal ada pada menu 8.

33 TABEL 4.3: PERSENTASE ZAT GIZI YANG DIBERIKAN Terhadap Standar Makanan Lunak Rumah Sakit (Standar makanan terlampir) No Menu Energi Protein Lemak HA 1 Menu 1 98,21 109,26 81,38 109,02 2 Menu 3 97,24 109,56 65,74 117,38 Menu 4 101,37 103,28 86,54 114,50 4 Menu 5 99,60 108,39 78,17 113,41 5 Menu 6 100,66 98,47 76,63 120,26 6 Menu 8 100,19 92,34 74,54 117,98 7 Menu 9 98,71 116,99 77,19 111,76 8 Menu 10 102,98 115,97 83,05 115,77 9 Menu 11 101,03 87,38 84,59 119,56 Rata-rata 100,00 104,63 78,65 115,52 Sumber : Modifikasi Standar Makanan Lunak RSHS Dari tabel di atas terlihat bahwa pencapaian nilai gizi yang diberikan terhadap standar makanan lunak rumah sakit, sudah mencapai 100%, bahkan untuk Protein dan Hidrat Arang, pencapaiannya sudah di atas standar. Pada menu 9 dan 10 protein yang diberikan melebihi standar, sedangkan menu 11 proteinnya kurang dari standar. Untuk lemak, rata-rata pencapaian terhadap standar hanya 78,65%.

34 2. Identifikasi sisa makanan lunak. a. Jumlah sisa makanan lunak TABEL 4.4: RATA-RATA JUMLAH SISA MAKANAN BERDASARKAN JENIS MAKANAN Zat gizi yang diberikan Rata-rata zat gizi sisa Persen sisa Rata2 Jenis No makanan E P L HA E P L HA E P L HA 1 Makanan Pokok 991,40 17,60 1,40 217,60 368,08 6,53 0,52 79,76 37,13 37,08 37,04 36,65 36,97 2 Lauk Hewani 348,24 24,00 26,34 4,79 68,89 4,48 5,00 0,99 19,78 18,69 18,98 20,63 19,52 3 Lauk Nabati 249,49 15,76 13,77 16,78 72,70 4,32 4,37 4,06 29,14 27,42 31,78 24,20 28,14 4 Sayur 151,77 7,44 8,08 15,51 45,48 2,42 2,50 4,78 29,97 32,48 30,90 30,81 31,04 5 Buah 122,51 1,48 0,64 31,08 6,07 0,07 0,03 1,54 4,96 4,99 5,04 4,96 4,99 6 Snack 243,12 5,24 6,11 43,13 37,52 1,09 1,83 5,69 15,43 20,74 30,02 13,20 19,85 2106,53 71,52 56,34 328,89 598,74 18,91 14,26 96,82 28,42 26,44 25,30 29,44 27,40 Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata kehilangan zat gizi (sisa makanan) dibanding dengan zat gizi yang diberikan adalah 27,40%, masih di atas standar pelayanan minimal. Persentase kehilangan terbesar adalah dari jenis makanan pokok (36,97%). b. Nilai Gizi Sisa Makanan Lunak 1) Analisis zat gizi yang hilang menurut jenis makanan adalah sebagai berikut : TABEL 4.5: RATA-RATA ZAT GIZI YANG HILANG MENURUT JENIS MAKANAN No Jenis Makanan Rata-rata Zat Gizi Yang Hilang E % P % L % HA % 1 Makanan Pokok 368,08 61,53 6,53 34,51 0,52 3,64 79,76 82,38 2 Lauk Hewani 68,89 11,52 4,48 23,72 5,00 35,08 0,99 1,01 3 Lauk Nabati 72,70 12,15 4,32 22,85 4,37 30,68 4,06 4,16 4 Sayur 45,48 7,60 2,42 12,79 2,50 17,51 4,78 4,89 5 Buah 6,07 1,02 0,07 0,39 0,03 0,23 1,54 1,58 6 Snack 37,52 6,27 1,09 5,75 1,83 12,87 5,69 5,83 Jumlah 598,74 100 18,91 100 14,26 100 96,82 100

35 Rata-rata zat gizi yang hilang menurut jenis makanan adalah : Energi = 598,74 Kal Protein = 18,91 gr Lemak 14,26 gr Hidrat arang 96,82 gr. Kehilangan Energi tertinggi adalah dari jenis Makanan Pokok. 2) Analisis zat gizi yang hilang menurut waktu makan adalah sebagai berikut : TABEL 4.6 : ZAT GIZI YANG HILANG MENURUT WAKTU MAKAN No Waktu Makan Rata-rata Zat Gizi yang Hilang E (Kal) % P (gr) % L (gr) % HA (gr) % 1 Pagi 201,37 33,63 6,81 36,02 5,76 40,36 30,20 31,19 2 Siang 226,04 37,75 6,89 36,46 5,50 38,57 36,92 38,13 3 Sore 171,33 28,61 5,20 27,52 3,00 21,07 29,70 30,67 Jumlah 598,74 100 18,91 100 14,26 100 96,82 100 Rata-rata 199,58 6,30 4,75 32,27 Standar deviasi 27,40 0,95 1,52 4,03 Nilai minimal 172,18 5,35 3,23 28,24 Nilai maksimal 226,98 7,26 6,27 36,31 Tabel di atas menunjukkan kehilangan zat gizi terbesar menurut waktu makan ada di waktu makan siang. 3) Analisis zat gizi yang hilang menurut menu adalah sebagai berikut :

36 TABEL 4.7: JUMLAH RATA-RATA ZAT GIZI YANG HILANG MENURUT MENU No Menu Rata-rata Zat Gizi Yang Hilang E % P % L % HA % 1 1 553,32 10,86 20,11 12,52 15,49 12,62 80,60 9,79 2 3 459,63 9,02 16,56 10,30 9,44 7,69 75,71 9,19 3 4 783,81 15,38 23,85 14,85 17,97 14,64 129,85 15,77 4 5 532,00 10,44 19,05 11,85 12,65 10,31 84,12 10,21 5 6 555,84 10,91 14,41 8,97 10,98 8,95 98,09 11,91 6 8 719,81 14,12 19,21 11,96 15,88 12,94 120,41 14,62 7 9 567,50 11,13 23,77 14,80 15,45 12,58 84,34 10,24 8 10 269,52 5,29 6,98 4,34 2,54 2,07 53,43 6,49 9 11 655,29 12,86 16,74 10,42 22,34 18,20 97,06 11,78 Jumlah 5096,72 100 160,68 100 122,74 100 823,62 100 Pada tabel terlihat bahwa nilai gizi yang hilang rata-rata hampir sama kecuali nilai ekstrim yang tinggi terdapat pada menu 4, dan kehilangan zat gizi terendah ada pada menu 10. c. Harga Sisa Makanan Lunak 1) Harga sisa makanan lunak menurut jenis makanan adalah sebagai berikut : TABEL 4.8: HARGA SISA MAKANAN LUNAK MENURUT JENIS MAKANAN Berdasarkan Harga Kontrak Tahun 2011 dan Persentasi Sisa Makanan Lunak No Jenis Makanan Total Harga Sisa (Rp) Persentasi Sisa Makanan 1 Makanan Pokok 40.559 37,25 2 Lauk Hewani 134.584 19,28 3 Lauk Nabati 62.514 30,3 4 Sayur 115.076 35,11 5 Buah 7.667 7,85 6 Snack 39.758 25,29 Jumlah 400.156 Tabel di atas menunjukkan bahwa harga sisa makanan lunak sehari dari 91 orang responden mencapai Rp 400.156,00, dimana harga sisa

37 tertinggi adalah pada lauk hewani yaitu Rp 134.584,00. Tetapi secara persentase sisa yang didapat dari data penelitian sebelumnya, lauk hewani bukan berada pada urutan sisa makanan terbanyak menurut jenis makanan, tetapi ada pada urutan ke 5 (19,28%). Sedangkan harga sisa terendah ada pada buah. 2) Harga sisa makanan lunak menurut waktu makan adalah sebagai berikut : TABEL 4.9: HARGA SISA MAKANAN LUNAK MENURUT WAKTU MAKAN Berdasarkan Harga Kontrak Tahun 2011 No Waktu Makan Harga Sisa Makanan (Rp) Persentasi 1 Pagi 137.388 34,33 2 Siang 162.143 40,52 3 Sore 100.625 25,15 Jumlah 400.156 100,00 Rata-rata 133.385 Standar deviasi 30.954 Minimal 102.432 Maksimal 164.339 Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 3 waktu makan, harga sisa tertinggi ada di waktu makan siang, dan terendah ada di waktu makan sore, sampai di bawah standar deviasi. 3) Harga rata-rata sisa makanan lunak menurut menu adalah sebagai berikut :

38 TABEL 4.10: RATA-RATA HARGA SISA MAKANAN MENURUT MENU No Menu Harga Rata-rata (Rp) Persentasi 1 Menu 1 4.272 11,56 2 Menu 3 3.196 8,65 3 Menu 4 4.815 13,03 4 Menu 5 3.747 10,14 5 Menu 6 4.294 11,62 6 Menu 8 6.123 16,57 7 Menu 9 5.088 13,77 8 Menu 10 1.194 3,23 9 Menu 11 4.231 11,45 Jumlah 36.959 100 Rata-rata 4.107 Harga rata-rata sisa makanan menurut menu adalah Rp 4.107,00 per pasien per hari. Harga sisa rata-rata tertinggi ada di menu 8 yaitu Rp 6.123,00 atau 16,57%. 4) Persentase besarnya rata-rata harga sisa makanan dibandingkan dengan harga makanan yang diberikan kepada pasien adalah sebagai berikut : TABEL 4.11: PERSENTASE RATA-RATA HARGA SISA MAKANAN Terhadap Harga Menu Makanan Lunak Yang Diberikan No Menu Harga Makanan (Rp) Rata-rata harga sisa (Rp) % Perbandingan 1 1 17.977 4.272 23,77 2 3 21.122 3.196 15,13 3 4 16.874 4.815 28,53 4 5 19.672 3.747 19,05 5 6 20.376 4.294 21,07 6 8 23.952 6.123 25,56 7 9 20.501 5.088 24,82 8 10 22.192 1.194 5,38 9 11 19.757 4.231 21,41 182.423 36.959 20,26

39 Berdasarkan harga, sisa makanan rata-rata masih di atas 20 %, kecuali untuk menu 3, 5 dan 10 ada di bawah 20%. Sisa tertinggi ada pada menu 4 yaitu Rp 4.815,00 (28,53%) dan sisa yang juga cukup tinggi ada di menu 8 yaitu Rp 6.123,00 (25,56%). 3. Analisis Hubungan Antara Umur dengan Sisa Makanan Dengan menggunakan uji T- Independen (Independent Samples T- test), didapat hasil sebagai berikut : TABEL 4.12. HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR DENGAN SISA MAKANAN Variabel Total Means Standar deviasi (p) t-test sign (2- tailed) Kelompok Umur 15-40 tahun 66 32,87 21,95 0,243 41-90 tahun 25 26,81 22,11 Dari uji t-test independent diketahui bahwa ada 25 responden usia 41-90 tahun dengan sisa makanan rata-rata sebesar 26,81% (Sd=22,11) dan 66 responden usia 15-40 tahun dengan sisa makanan rata-rata sebesar 32,87% (Sd=21,95). Hasil uji menggunakan t-test independent didapat p= 0,243, lebih besar dari = 0,05. Artinya Ho diterima (gagal tolak), sehingga di simpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kelompok umur dengan sisa makanan. Jika digambarkan dengan grafik boxplot adalah sebagai berikut :

40 GRAFIK 4.1 : HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR DENGAN SISA MAKANAN Dari grafik boxplot dapat dilihat perbedaan rata-rata dari 2 kelompok sampel. Pada kelompok usia 41-90 tahun rata-rata sisa makanan adalah 26,81% dan pada kelompok umur 15-40 tahun rata-rata sisa makanan adalah 32,87%. 4. Analisis Hubungan Antara Lama Hari Rawat dengan Sisa Makanan Dengan menggunakan uji T- Independen (Independent Samples T- test) didapat hasil sebagai berikut :

41 TABEL 4.13. HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK LAMA HARI RAWAT DENGAN SISA MAKANAN Variabel Total Means Standar deviasi (p) t-test sign (2- tailed) Kelompok Lama Rawat 10 hari 77 32,54 22,38 0,177 >10 hari 14 23,86 19,14 Dari uji t-test independent diketahui bahwa ada 77 responden dengan lama hari rawat 10 hari dengan sisa makanan rata-rata sebesar 22,38% (Sd=22,38) dan 14 responden dengan lama rawat >10 hari, dengan sisa makanan rata-rata sebesar 23,86% (Sd=19,14). Hasil uji menggunakan t-test independent didapat p= 0,177, lebih besar dari = 0,05. Artinya Ho diterima (gagal tolak), sehingga di simpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kelompok lama hari rawat dengan sisa makanan. Jika digambarkan dengan grafik boxplot adalah sebagai berikut :

42 GRAFIK 4.2: HUBUNGAN ANTARA LAMA RAWAT DENGAN SISA MAKANAN Dari grafik boxplot dapat dilihat perbedaan rata-rata dari 2 kelompok sampel, yaitu pada kelompok lama rawat 10 hari rata-rata sisa makanan adalah 32,5%, dan pada kelompok lama hari rawat > 10 hari, rata-rata sisa makanan adalah 23,86%.