THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA Listia Anita 1, Yeni Prawiningdyah 2, Farissa Fatimah 3 ABSTRACT Background: A nutritional service problem in hospital management was today increase of public needs of good food management for the sick, however, it could appetite the sick to consume it and very helpful in recovery process form patient disease so that it could shorten stay length (Abadi, 2012) Research objective: to know the relationship of food consumption towards stay length and patient nutritional status with rice diet in PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta. Research method; this was an observational research by a cross sectional design. Data collection using a Comstock 6 point scale form. Research samples were 21 respondents. It used a Fisher s Exact Test with significance level of 95%. Result: all respondents were classified in adult group. Patient food consumption was mostly good category was 60%, while patient food consumption in high category snack of 76.2% and respondent food consumption that was classified in less category with high percentage namely vegetable of 61.9%.Teh relationship between patient food intake and stay length in vegetable showed result of (p<0.05) and animal side dish consumption with P value of (p<0.05) so that there was a relationship between food intake and stay length. While for relationship of food consumption and nutritional status in vegetable consumption showed result of (P<0.05) so that there was a relationship between food intake and nutritional status. Conclusion: there was c relationship between animal side dish consumption and stay length. There was a relationship between vegetable intake and stay length, and there was a relationship between vegetable intake and nutritional status. Keywords: Food Intake, Stay Length, Nutritional Status, Rice Diet, Adult. 1 The students of Nutritional Study Program of Respati University Yogyakarta 2 The nutritional experts of Dr Sardjito Hospital Yogyakarta 3 The lecturers of Nutritional Study Program of Respati University Yogyakarta 1

2 HUBUNGAN ASUPAN MAKAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DAN STATUS GIZI PASIEN DIET NASI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Listia Anita 1, Yeni Prawiningdyah 2, Farissa Fatimah 3 INTISARI Latar Belakang : Permasalahan pelayanan gizi dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit dewasa ini meningkatkannya kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan penyelenggaraan makanan rumah sakit yang tetap baik untuk orang sakit namun dapat menggugah selera bagi orang sakit untuk mengkonsumsinya dan akan sangat dapat membantu proses pemulihan dari sakit yang di derita pasien tersebut sehingga dapat memperpendek lama rawat inap (Abadi, 2012) Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan asupan makan dengan lama rawat inap dan status gizi pasien diet nasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan form skala Comstock 6 point, sampel penelitian ini berjumlah 21 responden. Uji yang digunakan dengan fisher s exact test, dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Semua responden masuk golongan Dewasa. Asupan makan pasien sebagian besar baik yaitu 60%. Sedangkan asupan makan pasien dalam kategori baik dengan prsentase tinggi snack yaitu 76,2% dan asupan makan responden yang masuk dalam kategori kurang dengan persentase tinggi yaitu sayur 61,9%. Hubungan asupan makan pasien dengan lama rawat inap pada sayur, menunjukkan hasil 0,024 (p<0,05) dan asupan lauk hewani dengan P value 0,030 (p<0,05) maka terdapat hubungan antara asupan makan dengan lama rawat inap. Sedangkan untuk hubungan asupan makan dengan status gizi pada asupan sayur menunjukkan hasil 0,042 (P<0,05) maka terdapat hubungan antara asupan makan dengan status gizi. Kesimpulan : Ada hubungan antara asupan lauk hewani dengan lama rawat inap. Ada hubungan asupan sayur dengan lama rawat inap, dan ada hubungan asupan sayur dengan status gizi. Kata kunci : Asupan makan, Lama Rawat Inap, Status Gizi, Diet Nasi, Dewasa. 1. Mahasiswa Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta 2. Ahli Gizi Rumah Sakit Dr.Sarjito Yogyakarta 3. Dosen Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta 2

3 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pelayanan gizi dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit dewasa ini meningkatkannya kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan penyelenggaraan makanan rumah sakit yang tetap baik untuk orang sakit namun dapat menggugah selera bagi orang sakit untuk mengkonsumsinya dan akan sangat dapat membantu proses pemulihan dari sakit yang di derita pasien tersebut sehingga dapat memperpendek lama rawat inap 4. Makanan biasa atau sering disebut juga diet nasi merupakan makanan yang memiliki susunan sama dengan makanan dalam keadaan normal. Indikasi pemberian penderita yang tidak memerlukan makanan khusus buat penyakitnya, suhu badannya normal, tidak menderita diare, dan tidak menderita anoreksia 5. Adapun angka LOS untuk unit rawat inap berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik, untuk bulan Oktober Desember 2011 angka rata-rata LOS di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah 4 hari dan untuk jumlah rata-rata pasien yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Desember 2011 adalah 978 orang dengan rata-rata jumlah tempat tidur pada bulan Juli September di semua kelas perawatan adalah 205 tempat tidur. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui hubungan asupan makan dengan lama rawat inap dan status gizi pasien diet nasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus : a. Mengetahui asupan makan pasien yang mendapat diet nasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogayakarta. b. Mengetahui lama rawat inap pasien dengan diet nasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. c. Mengetahui status gizi pasien dengan diet nasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta d. Mengetahui hubungan asupan makan dengan lama rawat inap pada pasien diet nasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. e. Mengetahui hubungan asupan makan dengan status gizi pada pasien diet nasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 4 Abadi, Anto Asupan Makan pada Pasien Rawat Inap di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. 2 Suandi, IKG Diet pada Anak Sakit. Jakarta: Buku Kedokteran ECG. 3

4 METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan observational dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada saat itu (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan variabel independent dan variabel dependent yang diamati dalam periode waktu yang sama 6. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah semua pasien dengan diet nasi yang telah dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun jumlah pasien diet nasi untuk kelas II di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Februari - Maret 2012 adalah 299 orang. Pada penelitian ini, cara pengambilan sampel menggunakan Sampling Accidental yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti saat waktu penelitian dan dapat memenuhi kriteria inklusi, sehingga dapat digunakan sebagai sampel 7. C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Kategori Skala Jumlah makanan yang Baik. Jika sisa makan <25% Ordinal dihabiskan oleh pasien Kurang. Jika sisa makan >25% dengan diet nasi setiap kali penyajian sesuai dengan jadwal pemberian makanan dan porsi yang disajikan untuk pasien tersebut, yang dilihat dari sisa makan pasien dengan menggunakan taksiran visual comstock per jenis makanan (Makanan pokok, Lauk Hewani, Lauk nabati, Sayur, Buah dan Snack) Asupan makanan Lama rawat inap Status gizi awal perawatan Lama perawatan pasien rawat inap di rumah sakit, berdasarkan perhitungan tanggal keluar dikurangi tanggal masuk rumah sakit. Status gizi pasien rawat inap yang di ukur pertama masuk rumah sakit. 4 Baik. Jika lama rawat inap < 4 hari Kurang. Jika lama rawat inap > 4 hari Kurus tingkat berat Jika, < 17,0 Kurus tingkat ringan jika, 17,0-18,5 Normal. jika, >18,5-25,0 6 Notoatmodjo, Soekidjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 7 Sugiyono Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Ordinal Ordinal

5 Status gizi akhir perawatan Status gizi pasien rawat inap yang di ukur menjelang pasien pulang. Kelebihan berat badan tingkat ringan. Jika, >25,0 27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat jika, >27,0 Kurus tingkat berat Jika, < 17,0 Kurus tingkat ringan jika, 17,0-18,5 Normal. jika, >18,5-25,0 Kelebihan berat badan tingkat ringan. Jika, >25,0 27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat jika, >27,0 Ordinal D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 1. Data Primer : Data asupan makan yang dilihat dari sisa makan pada penelitian ini yang diperoleh melalui metode taksiran visual comstock dengan skala 6 point (persen sisa makanan) yang dilakukan selama 3 hari, Data lama rawat inap di peroleh dengan cara perhitungan tanggal keluar dikurangi dengan tanggal masuk pasien. Data status gizi pasien, pada penelitian ini diukur dengan dua kategori yaitu status gizi awal pasien masuk rumah sakit dan status gizi pasien akan pulang berdasarkan tinggi badan (TB) dan berat badan (BB). Data antropometri untuk menentukan status gizi pasien akan pulang (akhir), dengan perhitungan status gizi menggunakan IMT yang di lakukan pengukuran secara mandiri oleh peneliti. 2. Data Sekunder : Data pasien yang mendapatkan diet nasi diperoleh dari catatan instalasi Gizi dan Rekam Medik RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, gambaran umum Rumah sakit dan Instalasi Gizi dan siklus menu. E. Instrumen Penelitian : Alat yang akan digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data yaitu: 1. From persetujuan menjadi responden 2. From taksiran visual comstock 6 point 3. Timbangan injak untuk mengukur berat badan pasien 4. Mikrotoa untuk mengukur tinggi badan pasien 5

6 HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Responden penelitian ini adalah pasien yang mendapatkan diet nasi yang rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret Jumlah responden dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi adalah 21 orang. Adapun karakteristik responden dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 3. Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin Pasien Rawat Inap Kelas II RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Jenis kelamin n % Laki-laki 11 61,9 Perempuan 10 38,1 Total % Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki 13 orang (61,9%) dan responden yang berjenis kelamin peremuan 8 orang (38,1%) dari 21 orang jumlah keseluruhan responden yang diteliti dan memenuhi kriteria inklusi. Tabel 4. Distribusi Responden menurut kelompok Umur Pasien Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2012 Umur Variabel n % Dewasa Muda tahun 6 28,6 Dewasa Penuh tahun 13 61,9 Jumlah Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa dari kelompok umur dewasa yakni tahun, diperoleh 6 orang responden yang termasuk dalam kelompok umur dewasa muda (18-25 tahun) dan 13 orang responden yang masuk dalam dewasa penuh (26 65 tahun). B. Asupan makan Responden Data asupan makan responden dilihat dari sisa makan pasien yang diperoleh menggunakan taksiran visual comstock 6 point. Adapun standar kategori sisa makanan yang menjadi acuan adalah sisa makanan dikatakan baik, jika 25% dan dikatakan kurang, jika >25%. Adapun asupan makan responden dapat dilihat pada tabel 4 berikut: 6

7 Kategori Tabel 5. Distribusi Jenis Asupan Makan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Jenis makanan PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2012 Lauk hewani Lauk nabati Sayur Buah Snack n % n % n % n % n % n % Baik Kurang ,1 42, ,1 42, ,7 33, ,1 61, ,4 28, ,2 23,8 Berdasarkan tabel 5, asupan makan yang dilihat dari sisa makan dikategorikan baik pada makanan pokok sebanyak 12 orang (57,1%), dan yang dikategorikan kurang sebanyak 9 orang (42,9%). Untuk lauk hewani, responden yang masuk dalam kategori baik sebanyak 12 orang (57,1%) dan dikategorikan kurang sebanyak 9 orang (42,9%). Responden yang dikategorikan baik untuk lauk nabati 14 orang (66,7%) dan dikategorikan kurang 7 orang (33,3%). Jumlah responden yang dikategorikan baik untuk sayur sebanyak 8 orang (38,1%) dan kurang 13 orang (61,9%). Untuk buah, jumlah responden dengan kategori baik yaitu 15 orang (71,4%) dan kurang 6 orang (28,6%) dan untuk snack, responden yang dikategorikan baik sebanyak 16 orang (76,2%) dan kurang 5 orang (23,8%). C. Lama Rawat Inap Lama rawat inap responden dikategorikan berdasarkan LOS Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta yaitu baik jika, 4 hari dan kurang jika, > 4 hari. Tabel 6. Distribusi Lama Rawat Inap responden pasien rawat inap kelas II RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Tahun 2012 Lama rawat inap n % Baik 11 52,4 Kurang 10 47,6 Total Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa responden yang lama rawat inapnya masuk dalam kategori baik berjumlah 11 orang (52,4%), dan yang termasuk dalam kategori kurang 10 orang (47,6%) dari 21 orang total jumlah responden yang di teliti dengan persentase 100%. 7

8 D. Status Gizi Pada penelitian ini, status gizi ditentukan menggunakan perhitungan IMT. Dilakukan 2 kali perhitungan atau penentuan status gizi pada awal perawatan dan status gizi pada akhir perawatan, namun kedua hal tersebut tidak terjadi perubahan status gizi. Berdasarkan hasil penelitian, hanya diperoleh 2 kategori status gizi pada responden yakni normal dan kelebihan berat badan tingkat berat. Data selengkapanya dapat di lihat pada tabel dibawah ini : Tabel 7. Distribusi Status Gizi pasien Rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2012 Status gizi n % Normal 18 85,7 Kelebihan berat badan 3 14,3 tingkat berat Total Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa pasien yang termasuk dalam status gizi normal yaitu 18 orang (85,7%) dan kelebihan berat badan tingkat berat 3 orang (14,3%) dari 21 orang jumlah responden yang di teliti dan masuk kriteria inklusi. E. Hubungan antara Asupan Makan dengan Lama Rawat Inap dibawah ini : Berdasarka n tabel 8, hasil penelitian menunjukkan asupan responden pada makanan pokok yang kategori dengan gizi dalam Hubungan antara asupan makan dengan lama rawat inap pada pasien diet nasi terlihat pada tabel 8 baik status normal yaitu 10 responden (47,6%). Untuk asupan pada hewani makan lauk yang Tabel 8. Hubungan Asupan Makan Dengan Status Gizi Pada Pasien Kelas II Status gizi Jenis Asupan makan Normal Lebih n % n % Makanan Pokok Baik 10 47,6 2 9,5 Kurang 8 38,1 1 4,7 Lauk Hewani Baik 9 42,8 3 14,3 Kurang 9 42,8 0 0 Lauk Nabati Baik 11 52,3 3 14,3 Kurang 7 33, Sayur Baik 5 23,8 3 14,3 Kurang 13 61,9 0 0 Buah Baik 12 57,1 3 14,3 Kurang 6 28,6 0 0 Snack Baik 13 61,9 3 14,3 Kurang 5 23,8 0 0 termasuk dalam kategori baik dengan status gizi normal 9 responden (42,8%). 8

9 Untuk lauk nabati asupan makan yang termasuk dalam kategori baik dengan status gizi normal yaitu 11 responden (52,3%), untuk asupan makan pasien pada sayur dalam kategori baik dengan status gizi dalam kategori normal yaitu 5 responden (23,8%), untuk asupan makan pada buah dalam kategori baik dengan status gizi yang termasuk dalam kategori normal yaitu 12 responden (57,1%) dan untuk responden yang asupan makan pada snack dalam kategori baik dengan status gizi normal 13 responden (61,9%). Hasil uji hipotesis menggunakan uji fisher exact test yang dilakukan menunjukan bahwa (P> 0,05) maka tidak ada hubungan antara asupan pada makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, buah dan snack dengan status gizi, namun asupan makan responden pada sayur ada hubungan dengan status gizi dikarenakan hasil P < 0,05 yakni 0,042. F. Hubungan Asupan Makan Dengan Status Gizi ini: Hubungan asupan makan dengan status gizi, maka hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah Tabel 9. Hubungan Asupan Makan Dengan Lama Rawat Inap Pada Pasien Rawat Inap Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Lama rawat inap Jenis Asupan makan Baik Kurang n % n % Makanan Pokok Baik 8 38,1 4 19,0 Kurang 3 14,3 6 28,6 Lauk Hewani Baik 9 42,8 3 14,3 Kurang 2 9,5 7 33,3 Lauk Nabati Baik 8 38,1 5 23,8 Kurang 3 14,3 5 23,8 Sayur Baik 7 33,3 1 4,8 Kurang 4 19,0 9 42,8 Buah Baik 9 42,8 6 28,6 Kurang 2 9,5 4 19,0 Snack Baik 9 42,8 7 33,3 Kurang 2 9,5 3 14,3 Pada tabel 9, hasil penelitian ini menunjukkan asupan pada makanan pokok dalam kategori baik dengan lama rawat inap yang dalam kategori baik pula yaitu 8 responden (38,1%). Asupan lauk hewani yang masuk dalam kategori baik dengan lama rawat inap yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 9 responden (42,8%). Untuk asupan lauk nabati yang termasuk dalam kategori baik dengan lama rawat inap yang termasuk dalam kategori baik yaitu 8 responden (38,1%), untuk asupan sayur responden yang termasuk dalam kategori baik dengan lama rawat inap yang juga termasuk dalam kategori baik yaitu 7 responden (33,3%), untuk responden yang asupan buah termasuk dalam kategori baik dengan responden 9

10 yang lama rawat inap dalam kategori baik 9 responden (42,8%) dan untuk responden yang asupan snacknya termasuk dalam kategori baik dengan responden yang lama rawat inap baik 9 responden (42,8%). Berdasarkan Hasil penelitian dengan menggunakan uji hipotesis menggunakan uji fisher exact test menunjukan bahwa (P< 0,05) dimana P lebih besar maka tidak ada hubungan antara asupan makan dengan lama rawat inap pada asupan makanan pokok (nasi), lauk nabati, buah dan snack. Sementara asupan yang hasil P menunjukan lebih kecil dari 0,05 yakni asupan lauk hewani dan sayur yang masing-masing hasilnya adalah P = 0,030 dan P = 0,024. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Responden penelitian ini adalah 21 pasien yang mendapatkan diet nasi yang dirawat inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jumlah responden yang berjenis laki-laki 13 orang dan perempuan 8 orang. Pada penelitian ini seluruh pasien mendapatkan diet nasi tanpa diet khusus. Jumlah responden menurut kelompok umur dewasa muda (18-25 tahun) yaitu 6 orang dan dewasa penuh (26-65 tahun) yaitu 15 orang. pengelompok umur tersebut menurut Dr. Koesmanto, sedangkan responden usia tahun termasuk dalam pengelompokan umur dengan kiteria dewasa 8. B. Asupan makan Responden Dari hasil pengamatan, 76,2% responden asupan snacknya masuk dalam kategori yang baik. Asupan snack responden dikatakan baik karena sisa makannya 25% Namun 61,9% asupan sayur pada responden masuk kategori yang kurang dikarenakan kebiasaan makan sayur pada sebagian pasien rendah. Faktor faktor yang mentukan tingkat penerimaan asupan makan seseorang yaitu faktor pola makan, kebiasaan makan, faktor kebudayaan,faktor psikologi dan kondisi penyakit 9. C. Lama Rawat Inap Responden Dari hasil pengamatan 52,4% responden yang lama rawat inap baik ( 4 hari), dan 47,6% responden yang lama rawat kurang (>4 hari). Hal ini dapat dipengaruhi dari beberapa faktor yang salah satunya adalah asupan makan. Habis tidaknya asupan makan yaitu jenis makanan, variasi pemberian makanan dan cita rasa makanan sangat mempengaruhi proses penyembuhannya. Rasa sakit, stres dan cemas merupakan beberapa faktor yang dapat menghilangkan selera makan pasien. Dengan menghadirkan cita rasa pasien akan mempercepat proses penyembuhan 1. D. Status Gizi Responden Dari hasil pengamatan 85,7% responden yang status gizi normal, dan 14,3% responden yang status gizi lebih. Pada penelitian ini, status gizi pasien tidak mengalami perubahan dari awal masuk hingga hari terakhir perawatan. 8 Supariasa, I Dewa Nyoman dkk Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 9 Hartono, Andry Asuhan Nutrisi Rumah Sakit, Diagnosis, Konseling dan Preskripsi. Jakarta: Buku Kedokteran ECG. 10

11 Status gizi pasien di hitung dengan menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh) yang merupakan salah satu cara dalam pemantauan status gizi bagi orang dewasa (18-55 tahun) yang bertujuan untuk mencegah masalah kelebihan dan kekurangan gizi yang berakibat pada resiko penyakit-penyakit tertentu dan juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja 5. E. Hubungan Asupan Makanan Pokok dengan Lama Rawat Inap Responden yang asupan makanan pokok baik dengan lama rawat inap baik yaitu 8 orang (38,1%). Hasil analisis dengan uji fisher s exact test, yaitu tidak terdapat hubungan antara asupan makanan pokok dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,198). Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan makan pasien. F. Hubungan antara Asupan Lauk Hewani dengan Lama Rawat Inap Responden yang asupan lauk hewani baik dengan lama rawat inap baik yaitu 9 orang (42,8%). Hasil analisis dengan uji fisher s exact test, yaitu terdapat hubungan antara asupan lauk hewani dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,030). Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan makan pasien. G. Hubungan antara Asupan Lauk Nabati dengan Lama Rawat inap Responden asupan lauk nabati baik dengan lama rawat inap baik, yaitu 8 orang (55%). Hasil analisis uji fisher s exact test tidak ada hubungan antara asupan lauk nabati dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,659). H. Hubungan antara Asupan Sayur dengan Lama Rawat Inap Responden asupan sayur baik dengan lama rawat inap baik, yaitu 7 orang (33,3%). Hasil analisis uji fisher s exact test ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,024). I. Hubungan antara Asupan Buah dengan Lama Rawat Inap Responden asupan buah baik dengan lama rawat inap baik, yaitu 9 orang (42,8%). Hasil analisis uji fisher s exact test tidak ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,361). J. Hubungan antara Asupan Snack dengan Lama Rawat Inap Responden asupan snack baik dengan lama rawat inap baik, yaitu 9 orang (42,8%). Hasil analisis uji fisher s exact test tidak ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,659). K. Hubungan antara Asupan Makanan Pokok dengan Status Gizi Responden asupan makanan pokok baik dengan status gizi baik, yaitu 10 orang (47,6%). Hasil analisis uji fisher s exact test tidak ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=1,000). L. Hubungan antara Asupan Lauk Hewani dengan Status Gizi Responden asupan lauk hewani baik dengan status gizi baik, yaitu 9 orang (42,8%). Hasil analisis uji fisher s exact test tidak ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,229). M. Hubungan antara Asupan Lauk Nabati dengan Status Gizi Responden asupan lauk nabati baik dengan status gizi baik, yaitu 11 orang (52,3%). Hasil analisis uji fisher s exact test tidak ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,521). N. Hubungan antara Asupan Sayur dengan Status Gizi 11

12 Responden asupan sayur baik dengan status gizi baik, yaitu 5 orang (23,8%). Hasil analisis uji fisher s exact test ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,042). O. Hubungan antara Asupan Buah dengan Status Gizi Responden asupan buah baik dengan status gizi baik, yaitu 12 orang (57,1%). Hasil analisis uji fisher s exact test tidak ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,526). P. Hubungan antara Asupan Snack dengan Status Gizi Responden asupan snack baik dengan status gizi baik, yaitu 13 orang (61,9%). Hasil analisis uji fisher s exact test tidak ada hubungan antara asupan sayur dengan lama rawat inap (p<0,05 sig=0,549). KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Asupan makan yang termasuk dalam kategori baik dengan persentase tertinggi yaitu snack (76,2%) sedangkan asupan makan kurang dengan persentase tertinggi yaitu pada sayur (61,9%). 2. Lama rawat inap responden yang masuk dalam kategori baik sejumlah 11 orang (52,4%). 3. Status gizi normal berjumlah 18 orang (85,7%), lebih banyak dibandingkan dengan kelebihan berat badan tingkat berat 3 orang (14,3%). 4. Ada hubungan asupan makan dengan lama rawat inap pada 2 (dua) jenis makanan yakni sayur dengan P value 0,024 dan lauk hewani dengan P value 0,030 (P < 0,05). 5. Ada hubungan asupan makan dengan status gizi pada 1 (satu) jenis makanan yakni sayur dengan P value 0,042 (P< 0.05) dan yang lainnya P >0,05. B. SARAN Perlu adanya perubahan atau modifikasi menu untuk menghindari kebosanan pasien terhadap makanan yang disajikan di rumah sakit. 12

13 DAFTAR PUSTAKA 1. Abadi, Anto Asupan makanan pada pasien rawat inap di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. 27 Mei Suandi, IKG Diit Pada Anak Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedoteran ECG. 3. Notoatmodjo, soekidjo Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta Rineka Cipta. 4. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 5. Supariasa I Dewa Nyoman dan dkk Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 6. Hartono, Andry Asuhan nutrisi rumah sakit: diagnosis, konseling dan preskripsi. Jakarta : Penertbit Buku Kedokteran EGC. 13

ABSTRACT. Objective: To find out association between timelines in food distribution and food intake of patients on rice diet at Atambua Hospital.

ABSTRACT. Objective: To find out association between timelines in food distribution and food intake of patients on rice diet at Atambua Hospital. 1 KETEPATAN JAM DISTRIBUSI DAN ASUPAN MAKAN PADA PASIEN DENGAN DIET NASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ATAMBUA TIMELINESS IN FOOD DISTRIBUTION AND FOOD INTAKE OF PATIENTS ON RICE DIET AT ATAMBUA HOSPITAL

Lebih terperinci

MOTIVASI MAKAN PASIEN, LAMA PERAWATAN DAN SISA MAKAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MOTIVASI MAKAN PASIEN, LAMA PERAWATAN DAN SISA MAKAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA MOTIVASI MAKAN PASIEN, LAMA PERAWATAN DAN SISA MAKAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DEWI PRATIDINA J 310 090 029 PROGRAM STUDI S1 GIZI

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI BENTUK LAUK NABATI TERHADAP DAYA TERIMA PADA PASIEN ANAK DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENGARUH VARIASI BENTUK LAUK NABATI TERHADAP DAYA TERIMA PADA PASIEN ANAK DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL PENGARUH VARIASI BENTUK LAUK NABATI TERHADAP DAYA TERIMA PADA PASIEN ANAK DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Hilma Ika Muhlisina 1, Yeni Prawiningdyah 2, Yeny Sulistyowati 3 INTISARI Latar belakang : Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif bidang gizi institusi yang menggambarkan sisa makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sisa makanan yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang berupaya mencapai pemulihan penderita. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan kegiatan terpadu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan gizi ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan gizi ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan mulai dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan gizi ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai evaluasi penyelenggaraan makanan, yang dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DARI KUALITAS MAKANAN RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN DI RSUD KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DARI KUALITAS MAKANAN RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN DI RSUD KOTA SEMARANG ILMU GIZI INDONESIA pissn 2580-491X Vol. 01, No. 01, Agustus 2017 HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DARI KUALITAS MAKANAN RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN DI RSUD KOTA SEMARANG Angelina Swaninda Nareswara * Abstrak

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya yang dilakukan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik bidang gizi klinik yang menggunakan pendekatan crossectional. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN a. Tempat penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN. n = 24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak

Lebih terperinci

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan, sehingga harus diperhatikan secara individual. Khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian diskkiptif analitik di bidang gizi klinis dengan pendekatan cross-sectional yaitu mencari hubungan dua variable dengan pengamatan yang dilakukan

Lebih terperinci

GAMBARAN SISA MAKANAN BIASA YANG DISAJIKAN DI RUANG MAWAR RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

GAMBARAN SISA MAKANAN BIASA YANG DISAJIKAN DI RUANG MAWAR RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI GAMBARAN SISA MAKANAN BIASA YANG DISAJIKAN DI RUANG MAWAR RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi Disusun Oleh : TRI VIORIDA J

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ruang perawatan kelas III, dan data-data terkait antara lain standar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ruang perawatan kelas III, dan data-data terkait antara lain standar 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan November 2011, dimana data yang diambil adalah data sekunder

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nopia Wahyuliani 215114383

Lebih terperinci

ANALISIS ZAT GIZI DAN BIAYA SISA MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MAKANAN BIASA

ANALISIS ZAT GIZI DAN BIAYA SISA MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MAKANAN BIASA 108 JURNAL Mihir GIZI Djamaluddin, KLINIK INDONESIA, Endy P Prawirohartono, Ira Paramastri Volume 1, No. 3, Maret 2005: 108-112 ANALISIS ZAT GIZI DAN BIAYA SISA MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MAKANAN BIASA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Penelitian merupakan penelitian gizi klinik yang menggunakan disain penelitian diskriptif dibidang gizi klinik dengan pendekatan crossectional (belah lintang)

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG Oleh : TAN WEE YEN 110100464 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA 29 HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA CORRELATION BETWEEN POSYANDU X S SERVICE WITH ELDERLY SATISFACTION LEVEL ENDAH RETNANI WISMANINGSIH Info Artikel Sejarah Artikel Diterima

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH

DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prinsip utama perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan adalah kepedulian terhadap pelanggan serta menjadikannya fokus pelayanan. Pasien sebagai pelanggan

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PENYELENGGARAAN MAKANAN DI BLU IRINA C. RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO R. B Purba*, Grace Kandou*, Alfa C. Laode*

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KETEPATAN WAKTU PENYAJIAN DAN MUTU MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN PASIEN DEWASA NON DIET DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KETEPATAN WAKTU PENYAJIAN DAN MUTU MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN PASIEN DEWASA NON DIET DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KETEPATAN WAKTU PENYAJIAN DAN MUTU MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN PASIEN DEWASA NON DIET DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL RINA AMBARWATI NIM: P07131213061 PRODI D-IV REGULER JURUSAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 )

METODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 ) METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu yang tidak berkelanjutan. Penelitian

Lebih terperinci

PERBEDAAN DAYA TERIMA, SISA DAN ASUPAN MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MENU PILIHAN DAN MENU STANDAR DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

PERBEDAAN DAYA TERIMA, SISA DAN ASUPAN MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MENU PILIHAN DAN MENU STANDAR DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK PERBEDAAN DAYA TERIMA, SISA DAN ASUPAN MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MENU PILIHAN DAN MENU STANDAR DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK THE DIFFERENCE OF FOOD ACCEPTANCE, FOOD WASTE AND FOOD INTAKE OF STANDARD AND

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MODIFIKASI RESEP LAUK NABATI TEMPE TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DAN SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RSUD WONOSARI

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MODIFIKASI RESEP LAUK NABATI TEMPE TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DAN SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RSUD WONOSARI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MODIFIKASI RESEP LAUK NABATI TEMPE TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DAN SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RSUD WONOSARI ARJUNA PRATAMA WARUWU P07131213036 PRODI D-IV JURUSAN GIZI

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan makanan merupakan salah satu hal penting dalam peningkatan dan perbaikan status gizi pasien di rumah sakit sebagai bagian dari penyembuhan penyakit. Pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD SURAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Gizi

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG Correlation Of Satisfaction Level Of Food Quality With Energy And Macronutrient

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SENSORIK MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD DR. SOERATNO, GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SENSORIK MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD DR. SOERATNO, GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SENSORIK MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD DR. SOERATNO, GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN Vivin Ariyanti 1, Endang Nur Widyaningsih 2, Rusdin Rauf 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan hasil dari penelitian terakhir sisa makanan lunak di Instalasi Gizi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: GERI ANGGRENI 201410104154

Lebih terperinci

CITA RASA DAN PENAMPILAN TERHADAP DAYA TERIMA LAUK HEWANI DAN NASI MAKAN SIANG YANG

CITA RASA DAN PENAMPILAN TERHADAP DAYA TERIMA LAUK HEWANI DAN NASI MAKAN SIANG YANG CITA RASA DAN PENAMPILAN TERHADAP DAYA TERIMA LAUK HEWANI DAN NASI MAKAN SIANG YANG DISAJIKAN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT NUR ROHMAH PLAYEN GUNUNGKIDUL. SKRIPSI Disusun guna mencapai derajat

Lebih terperinci

Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang

Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang 13 Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang Filandita Nur Septianggi 1, Tatik Mulyati, Hapsari Sulistya

Lebih terperinci

MUTU PELAYANAN GIZI DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. Iin Rachmawati*, Wiwik Afridah** UNUSA, FKK, Prodi SI Keperawatan, Jl.

MUTU PELAYANAN GIZI DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. Iin Rachmawati*, Wiwik Afridah** UNUSA, FKK, Prodi SI Keperawatan, Jl. MUTU PELAYANAN GIZI DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN Iin Rachmawati*, Wiwik Afridah** UNUSA, FKK, Prodi SI Keperawatan, Jl. Smea 57 Surabaya Email: wiwik@unusa.ac.id ABSTRACT : The quality of nutritional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan suatu observasional

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Disusun Oleh : FEBRI MARYANI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 = 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan di Instalasi Gizi dan Ruang Gayatri Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian non eksperimental. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN LAMA RAWAT INAP ANTARA PASIEN FRAKTUR TERBUKA GRADE III DALAM FASE GOLDEN PERIOD DENGAN OVER GOLDEN PERIOD SKRIPSI

PERBANDINGAN LAMA RAWAT INAP ANTARA PASIEN FRAKTUR TERBUKA GRADE III DALAM FASE GOLDEN PERIOD DENGAN OVER GOLDEN PERIOD SKRIPSI PERBANDINGAN LAMA RAWAT INAP ANTARA PASIEN FRAKTUR TERBUKA GRADE III DALAM FASE GOLDEN PERIOD DENGAN OVER GOLDEN PERIOD SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIMA AGHNIA

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Program Studi Gizi FIK UMS. Oleh:

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Program Studi Gizi FIK UMS. Oleh: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan dengan perkembangan penyakit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara epidemiologi, pada tahun 2030 diperkirakan prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Rismintarti Sulastinah 1610104193 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIPLOMA IV

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAKSANAAN KONSELING GIZI DI RUMAH SAKIT HOLISTIC PURWAKARTA ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAKSANAAN KONSELING GIZI DI RUMAH SAKIT HOLISTIC PURWAKARTA ABSTRAK V o l., N o., J a n u a r i - J u n i 2 7 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAKSANAAN KONSELING GIZI DI RUMAH SAKIT HOLISTIC PURWAKARTA Ipah Sri Astuti, Ahmad

Lebih terperinci

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**. HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya.

Lebih terperinci

: asupan energi, protein, tingkat depresi dan status gizi, pasien, Prop Kalbar

: asupan energi, protein, tingkat depresi dan status gizi, pasien, Prop Kalbar HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI, ASUPAN PROTEIN DAN TINGKAT DEPRESI DENGAN STATUS GIZI PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi di Rumah Sakit Jiwa Propinsi Kalimantan Barat) Sri Mariati 1, Marlenywati 2, Indah Budiastutik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu 32 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu menganalisis kesesuaian preskripsi diet dengan makanan yang disajikan pada pasien rawat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan NURAINI FAUZIAH R1115072

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN

PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN Diza Fathamira Hamzah Staff Pengajar Program Studi Farmasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO SEMARANG TAHUN 2015 Ramdhania Ayunda Martiani

Lebih terperinci

Olahraga dengan Kadar Gula Darah

Olahraga dengan Kadar Gula Darah Vol 7 No.1 tahun 2011 Hubungan Ketaatan Diet dan Kebiasaan Olahraga dengan Kadar Gula Darah HUBUNGAN KETAATAN DIET DAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS YANG BEROBAT

Lebih terperinci

GAMBARAN RASA, WARNA, TEKSTUR, VARIASI MAKANAN DAN KEPUASAN MENU MAHASANTRI DI PESANTREN MAHASISWA KH.MAS MANSUR UMS

GAMBARAN RASA, WARNA, TEKSTUR, VARIASI MAKANAN DAN KEPUASAN MENU MAHASANTRI DI PESANTREN MAHASISWA KH.MAS MANSUR UMS GAMBARAN RASA, WARNA, TEKSTUR, VARIASI MAKANAN DAN KEPUASAN MENU MAHASANTRI DI PESANTREN MAHASISWA KH.MAS MANSUR UMS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Diploma III Program Studi Ilmu Gizi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan 1. Kondisi Umum Panti Asuhan Darunajah terletak di Kota Semarang, lebih tepatnya di daerah Semarang Timur. Berada di daerah dusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang gizi klinik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan/explanatory research yaitu menjelaskan variabel

Lebih terperinci

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013 HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013 HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA Oleh : Tunjung Sri Yuliati 1 Dinar Ariasti 2 Dewi Novita Sari 3 Abstract Background. Being overweight

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN VARIASI MENU, BESAR PORSI, SISA MAKANAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA MAKANAN LUNAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG

SKRIPSI HUBUNGAN VARIASI MENU, BESAR PORSI, SISA MAKANAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA MAKANAN LUNAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG SKRIPSI HUBUNGAN VARIASI MENU, BESAR PORSI, SISA MAKANAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA MAKANAN LUNAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG Oleh SHOPIA DAMAYANTI 2014-32-159 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,

Lebih terperinci

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK Jurnal STIKES Vol. 6 No. 2, Desember 2013 RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS M. Saiful Anwar Selvia David

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I Hubungan Pengetahuan Ibu (Aby Riestanti) 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I Penulis 1 Penulis 2 : Aby Riestanti : Dr. Siti Hamidah

Lebih terperinci

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT EFFECT OF SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP) SOCIALIZATION TO KNOWLEDGE ON SANITATION HYGIENE OF FOOD PROCESSING STAFF AT NUTRITION INSTALLATION OF PROF. DR. W. Z JOHANES HOSPITAL KUPANG Cindy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR INTERNAL PASIEN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

FAKTOR FAKTOR INTERNAL PASIEN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN FAKTOR FAKTOR INTERNAL PASIEN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari 43 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data Dari hasil penelitian, pada tabel 4.1 diketahui bahwa menu yang ada di Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari ditambah menu

Lebih terperinci

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : DEWI PRATIDINA J

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : DEWI PRATIDINA J HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MAKAN PASIEN DAN LAMA PERAWATAN DENGAN SISA MAKAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Pesyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta Nanik Kristianti, Dwi Sarbini dan Mutalazimah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU KECAMATAN DELANGGU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU KECAMATAN DELANGGU HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan INTAN GIOVANI SETYANINGRUM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR Iis Mega Arianti, Winarni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY Analisa Hubungan Karakteristik Pasien dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSGMP UMY Ike Primalia Alveonita

Lebih terperinci

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU TERPASANG KATETER URETRA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN DI BANGSAL RAWAT INAP DEWASA KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT Background: Urinary catheterization

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain atau rancangan penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari penetapan peraturan pemberian makan di rumah sakit,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari penetapan peraturan pemberian makan di rumah sakit, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan di rumah sakit merupakan serangkaian kegiatan mulai dari penetapan peraturan pemberian makan di rumah sakit, perencanaan menu sampai distribusi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS LAMA RAWAT DAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA SISTEM PEMBAYARAN INA DRG DAN NON INA DRG DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

ANALISIS LAMA RAWAT DAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA SISTEM PEMBAYARAN INA DRG DAN NON INA DRG DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA ANALISIS LAMA RAWAT DAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA SISTEM PEMBAYARAN INA DRG DAN NON INA DRG DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang diawali dengan adanya tumor yaitu pembengkakan pada tubuh akibat berkembangbiaknya sel-sel yang bersifat abnormal. Tumor

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER Maria Helena 1), Joko Wiyono 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan kerangka teori yang ada, tidak semua variabel akan diteliti, tetapi peneliti memilih variabel yang memungkinkan untuk dilakukan penelitian,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sumber energi, pertumbuhan dan perkembangan, pengganti sel-sel yang rusak,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sumber energi, pertumbuhan dan perkembangan, pengganti sel-sel yang rusak, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Makanan merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar yang harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhannya. Secara umum makanan berfungsi sebagai

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci