*College Students Of Geography Department STKIP PGRI West Sumatera **Lecturer Of Geography Department STKIP PGRI West Sumatera

dokumen-dokumen yang mirip
Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

2015 PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEMBINA KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMP NEGERI 6 BANDUNG

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Implementation Adiwiyata in SMP 18 Padang, Thesis, Department of Geography Education STKIP PGRI West Sumatra, Padang, 2015

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI GURU TENTANG BUDAYA SEKOLAH PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH

STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY

OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

EVALUASI SIKAP DAN PERILAKU SISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa:

Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPA Pada Jurusan Bisnis Dan Manajemen SMK Negeri 2 Dan SMK Negeri 3 Kota Padang

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

TINJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI PANTAI BEROK KELURAHAN TELUK KABUNG TENGAH KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG ABSTRACT

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBUAT KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

JURNAL KESIAPAN KELOMPOK SIAGA BENCANA SMA DI WILAYAH ZONA MERAH DI KOTA PADANG DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

MINAT SISWA SMK N 3 PAYAKUMBUH UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

Fakhruddin *), Elva Eprina, dan Syahril Laboratorium Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru

UPAYA PENCAPAIAN ADIWIYATA DI SMA NEGERI 8 MALANG

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

FAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG

MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS.TI BATANG KABUNG PADANG. Flaxseng Candra, Slamet Rianto, Marleni

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

rlt PROFIL TEKNIK PEMBINAAN DISIPLIN PESERTA I}IDIK OLEH GTIRU BK (Studi Pada Kelas X dan XI di SMAN 2 Lubuk Sikaping)

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 5 SOLOK SELATAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISTI ENDARTATI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

Oleh: Meylani Rena Agustin* Fitria Kasih** Weni Yulastri*** *) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol 5,. No 3, , September, 2016

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

BUDAYA MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PASAR MANDAU KELURAHAN DURI TIMUR KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS JURNAL

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

Transkripsi:

1 STUDENTS IN ENVIRONMENTAL AWARENESS AS OUTCOME ADIWIYATA IN SMA N 14 PADANG Yossinia*Slamet Rianto,M.Pd **Loli Setriani, M.Pd ** *College Students Of Geography Department STKIP PGRI West Sumatera **Lecturer Of Geography Department STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT This study aimed to describe: 1) What is the attitude of students in keeping the environment in SMA N 14 Padang, 2) How is the student's knowledge in environmental management through Adiwiyata in high school N 14 Padang, 3) How to measure the students in keeping the environment in SMA N 14 Padang. This research is a descriptive study sought to describe a situation as it is. The population in this study were SMA N 14 Padang totaling 541 people. Sampling in this study using proportional random sampling technique. So the study sample totaled 108 people. The instrument used in this study was a questionnaire. As for the use of data analysis techniques percentage. The results of this study revealed that: 1) The attitude of the students in keeping the environment in SMA N 14 Padang with the average score is 2.39 with 58.14% level of achievement that are in less good criterion It is seen that most of the students are still not have the awareness and high responsibility towards environmental management of schools through Adiwiyata 2) Knowledge of students in environmental management through high school N14 Adiwiyata in Padang with the average score is 2.38 with a level of achievement 59.73 which is the criterion of less well. It is seen that the students still do not understand in managing the environment, most students are still indifferent duty to clean up the school environment, 3) The students' actions in keeping the environment in SMA N 14 Padang score is 2.48 with 59 levels of achievement, 94% are in poor criterion it is seen that students are not responsible, not aware of the task that has been given to them to participate in the school environment clean and maintain it well, most students simply rely on a janitor in maintaining the cleanliness of the school environment. Key words: Attitudes, Knowledge, Action

2 KEPEDULIAN SISWA DALAM LINGKUNGAN SEBAGAI OUTCOME PROGRAM ADIWIYATA DI SMA N 14 PADANG Yossinia*Slamet Rianto,M.Pd **Loli Setriani, M.Pd ** *Mahasiswa Pendidikan Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pendidikan Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Bagaimana sikap siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMA N 14 Padang, 2) Bagaimana pengetahuan siswa dalam pengelolaan lingkungan melalui program adiwiyata di SMA N 14 Padang, 3) Bagaimana tindakan siswa dalam menjaga kebrsihan lingkungan di SM N 14 Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berusaha untuk menggambarkan tentang suatu keadaan apa adanya, Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA N 14 Padang yang berjumlah 541 orang. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proposional Random Samplin. Jadi sampel penelitian berjumlah 108 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Sedangkan untuk analisa data digunakan teknik presentase. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa : 1) Sikap siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMA N 14 Padang dengan skor rata-rata adalah 2,39 dengan tingkat pencapaian 58,14% yang berada pada kriteria kurang baik. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar siswa masih belum mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pengelolaan lingkungan sekolah melalui program adiwiyata. 2) Pengetahuan siswa dalam pengelolaan lingkungan melalui program adiwiyata di SMA N14 Padang dengan skor rata-rata adalah 2,38 dengan tingkat pencapaian 59,73 % yang berada pada kriteria kurang baik. Hal ini terlihat bahwa siswa masih belum mengerti dalam mengelola lingkungan, kebanyakan siswa masih acuh tak acuh akan tugasnya untuk membersihkan lingkungan sekolah. 3) Tindakan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SMA N 14 Padang dengan skor adalah 2,48 dengan tingkat pencapaian 59,94% berada pada kriteria kurang baik. Hal ini terlihat bahwa siswa tidak bertanggung jawab, tidak sadar akan tugas yang telah diberikan kepada mereka untuk ikut serta membersihkan dan menjaga lingkungan sekolah dengan baik, kebanyakan siswa hanya bergantung kepada petugas kebersihan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Kata Kunci : Sikap, Pengetahuan, Tindakan PENDAHULUAN Kehidupan manusia tidak terlepas dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya. MenurutUU No. 23 tahun 1997 dijelaskan bahwa, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.(monalisa,2013). Kepedulian lingkungan merupakan sikap yang dimiliki seseorang dalam bertindak terhadap lingkungannya seperti mengelola, menjaga dan melestarikan. Pembinaan karakter peduli lingkungan dibentuk melalui pengetahuan, sikap dan tindakan. Upaya pembinaan karakter kepedulian lingkungan siswa selaras dengan program sekolah adiwiyata yang merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dengan Departemen

3 Pendidikan Nasional melalui KEPMEN 07/MENLH/06/2005 dan Nomor: 05/VI/KB/2005. Kata Adiwiyata berasal dari kata sansekerta, Adi bermakna besar, agung, baik sempurna. Wiyata bermakna tempat dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, dan norma. Jadi, Adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal dimana diperoleh ilmu pengetahuan, norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Program adiwiyata ini di implementasikan melalui beberapa komponen. Pada komponen pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dan mengkomunikasikan hasil inovasi pembelajaran lingkungan hidup melalui media elektronik, media cetak dan sebagainya. Pada komponen kegiatan liingkungan berbasis partisipasif, siswa melakukan kegiatan piket kebersihan kelas, pemeliharaan taman oleh masing-masing kelas dan mengikuti aksi atau organisasi-organisasi kelingkungan hidup. Selain itu, siswa memanfaatkan sarana lingkungan yang disediakan secara optimal sebagai sumber belajar lingkungan hidup, misalnya pemanfaatan lahan, fasilitas sekolah (hutan, taman kebun sekolah, green house, toga dan biopori) untuk pembelajaran lingkungan hidup. Kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah perlu diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan pemerintah. Salah satu program untuk mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan hidup adalah dengan mengadakan kegiatan penilaian penyelenggaraan sekolah berwawasan lingkungan hidup.disamping itu kelakuan dan tindakan kebudayan manusia sangat ikut menentukan bentuk dan intensitas interaksi antara manusia dan alam lingkungannya. Bagi manusia lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata, ataupun abstrak. Termasuk manusia lainnya. Serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi antar elemen-elemen tersebut. Dengan demikian, lingkungan ini sangat luas,oleh karenanya seringkali dikelompokkan untuk mempermudah pemahamannya. (Slamet, 2011). Keseimbangan antara keberadaan lingkungan hidup dan aktivitas manusia dapat menciptakan kehidupan yang harmoni. Kehidupan harmoni berarti adanya keselarasan antara lingkungan hidup sebagai tempat tinggal manusia dengan kualitas udara, air dan tanah yang baik bagi manusia, serta aktivitas manusia yang ramah terhadap lingkungan dan pengelolaannya. Apabila keseimbangan ini dapat berlangsung dengan baik, maka idealnya lingkungan hidup memiliki kualitas tinggi, misalnya tanah subur, udara sejuk, air berlimpah, hutan hijau, dan keanekaragaman spesies tanaman dan hewan akan terhindar dari kepunahan. interaksi antara manusia, termasuk perilakunya dengan alam menunjukkan adanya hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik ini dapat dipahami bahwa manusia hidup tergantung dengan alam dan kondisi alam dipengaruhi oleh manusia beserta perilakunya. Dengan kata lain, kehidupan manusia yang bergantung dengan alam memberi konsekuensi tersendiri bahwa manusia dalam mengelola (memanfaatkan) alam untuk mencukupi kebutuhan hidupnya harus didasari dengan sikap yang bijak dan penuh pertimbangan demi kesejahteraan manusia itu sendiri dan makhluk hidup lain serta kelestarian alam.(lutfi,2014). Lingkungan sekolah merupakan segala sesuatu yang berada di sekolah, baik bangunan, tanaman, udara, tanah, air dan lain sebagainya. Unsur-unsur lingkungan sekolah saling mempengaruhi satu sama lain dalam proses pendidikan.( Milanti, 2015). Pengelolaan sekolah di satu sisi dapat menampilkan kondisi yang kontradiktif jika ditinjau dari sudut pelestarian lingkungan. Hal ini terutama berpengaruh dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan lingkungan seperti pemakaian air bersih berlebihan, membuang sampah di sembarang tempat, lingkungan sekolah yang gersang tanpa tumbuhan dan sebagainya. Disisi lain sarana dan prasarana lingkungan binaan yang diharapkan dapat mendukung fasilitas sekolah terkadang direncanakan dengan mengabaikan prinsip pelestarian lingkungan hidup misalnya pembangunan lapangan sekolah yang pasif sehingga mengurangi luasan area resapan air. Polusi lingkungan terjadi pada sekolah terutama

4 diakibatkan oleh perilaku kebersihan lingkungan yang negatif seperti berbagai bentuk pengotoran pembuangan sampah sembarangan, terhadap obyek lingkungan. Pengelolaan sekolah pada kondisi dan situasi tertentu ternyata disikapi oleh guru dan murid dengan budaya yang kurang sadar lingkungan akibat tidak disertakannya mereka berpartisipasi aktif terhadap pengelolaan sekolah, sikap cenderung masa-bodoh apatis dan tidak mendukung terhadap keberadaan sekolah di daerahnya. Hal ini secara psikologis menimbulkan perasaan kurang nyaman dan aman ketika siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peranan penting dalam proses perkembangan manusia dengan cara mengembangkan dan membina potensi, minat serta karakter siswa sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermakna bagi pembangunan nasional. Pembangunan nasional dan pendidikan yang berkualitas akan muncul dari sekolah yang menyeimbangkan antara pengembangan ilmu pengetahuan dengan pembinaan karakter siswa Pembinaan karakter peduli lingkungan merupakan suatu proses berkelanjutan yang dilakukan seseorang sebagai suatu identitas diri. Pembinaan karakter diperoleh melalui proses pendidikan baik secara formal dan informal, secara langsung melalui proses pembelajaran, pengalaman hidup dan tempat tinggal. Pembinaan karakter dalam pendidikan dijelaskan pula dalamundang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasa 1, yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara..(Zaenul F,2012). Salah satu dari nilai karakter adalah karakter peduli lingkungan. Karakter peduli lingkungan sangat penting dimiliki oleh siswa. Pada dasarnya sekolah merupakan suatu sistem sosial dimana siswa melakukan interaksi sosial dengan guru, teman sebaya, dan lingkungan hidup. Dengan demikian lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dari aktivitas siswa. Berdasarkan hasil osbervasi awal penulis Terkait dengan upaya pemerintah mengimplementasikan Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup yaitu dengan mencanangkan Program Adiwiyata bagi sekolah-sekolah di Indonesia, maka SMA Negeri 14 PADANG menjadikan Adiwiyata ini sebagai target untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam mencapai visi dan misisebagai sekolah yang peduli lingkungan. Hal ini karena melalui program adiwiyata ada indikator yang jelas yang dapat dipakai untuk mengukur upaya yang dilakukan, di samping juga membiasakan sekolah mendokumentasikan dengan baik semua kegiatan dan program yang dilaksanakan. Namun yang terpenting lagi melalui program adiwiyata seluruh warga sekolah dapat diajak dan ikut serta mengembangkan program budaya lingkungan hidup. Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan model pengelolaan sekolah yang mendukung dilaksanakannya pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsipprinsip dasar Program Adiwiyata yakni Partisipatif dan Berkelanjutan,Pengembangan Kebijakan Sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Semenjak mengikuti program Adiwiyata, SMA Negeri 14 Padang memiliki prestasi yang bertemakan lingkungan hidup, yaitu mendapatkan penghargaan dalam perlombaan Adiwiyata tahun 2015. SMA Negeri 14 Padang ini memiliki sarana dan prasarana yang bertemakan lingkungan hidup diantaranyabank sampah, green house,hutan, biopori, taman, kolam ikan,dan kebun sekolah.kepedulian siswa pada pengelolaan lingkungan sekolah melalui program adiwiyata menunjukkan perhatian kesadaran dan tanggup jawab terhadap kondisi pngelolaan lingkungan fisik, biologis, maupun sosial dilingkungan sekolah (Milanti,2012). SMA Negeri14 Padang termasuk sekolah yang telah menerapkan program adiwiyata. Sekolah ini memiliki visi yang salah satu nilainya adalah peduli lingkungan, sebagai wujud implementasi nilai peduli lingkungan dari pendidikan karakter. Hal ini dapat diketahui dari visi dan misi SMA Negeri14 Padang, yang memuat unsur peduli dan berbudaya

5 lingkungan,komitmen ini pasti menuntut tanggung jawab semua pihak, terutama warga sekolah dalam upaya pelaksanaannya agar mampu menjadi sebuah budaya dan karakter yang memiliki keterkaitan dengan keseimbangan dan kelestarian lingkungan di masa depan. Meski demikian, penulis masih menjumpai warga sekolah, khususnya siswa yang masih belum menyadari pentingnya nilai peduli lingkungan. Menurut asumsi penulis masih minimnya kepedulian siswa dalam menjaga lingkungan sekolah seperti membuang sampah tidak pada tempatnya, tidak melaksanakan tugas piket,kebanyakan dari siswa tersebut belum mampu memisahkan sampah organik dananorganik. Padahal, sampah tersebut ada yang mampu diurai dan sulit terurai.ini membuktikan bahwa kesadaran untuk membuang dan memisahkan sampah menurut jenisnya masih rendah, pemakaian air bersih yang berlebihan, dan kurangnya kesadaran siswa terhadap tanggung jawabnya dalam melaksanakan piket.sesuai dengan hasil observasi di lapangan yang penulis dapat di sekolah SMA Negeri 14Padang dikategorikan bahwa kondisi lingkungannya masih perlu dibenahi. Jadi, dalam mewujudkan visi dan misi tersebut melalui program Adiwiyata dilakukan melalui pembinaan berkelanjutan, seperti,budaya saling mengingatkan,, LISAP (Lihat Sampah Pungut), lomba kebersihan kelas, bank sampah, pengolahan limbah sampah, pemisahan sampah organik dan anorganik,yang merupakan rangkaian kegiatan dalam mensosialisasikan kepedulian lingkungan kepada seluruh warga sekolah. Usaha penanganan kebersihan di SMA Negeri 14 Padang sebenarnya sudah dilakukan oleh pihak sekolah. Sekolah telah berusaha secara maksimal dengan menyediakan fasilitas yang cukup, baik sarana dan prasarana seperti penyediaan tempat sampah, petugas kebersihan sekolah. Tampaknya usaha tersebut masih perlu ditingkatkan lagi dengan melakukan berbagai penyuluhan mengenai kebersihan, khususnya kepada siswa bagaimana besarnya usaha yang dilakukan sekolah, tanpa adanya partisipasi dari siswa, maka usaha tersebut tidak akan berhasil. Perilaku yang baik dari siswa sangat diharapkan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul skripsi Kepedulian Siswa Dalam Lingkungan Sebagai Outcome Program Adiwiyata Di SMA N 14 Padang. METODE PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini tergolong ke jenis penelitian deskriptif.penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian Menurut Arikunto (2010:3). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri14 Padang kecuali kelas X karena siswa kelas X tahun ajaran 2015/2016 siswa tersebut adalah siswa ajaran baru peneliti hanya mengambil populasi kelas XI dan XII. Dengan jumlah 541 orang terdiri dari kelas XI (1-9), XII(1-9). Sampel.responden dalam penelitian ini diambil secara Propotional Random Sampling yaitu sebanyak 108 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Mentabulasi data ke dalam bentuk tabel distribusi 2. Mengolah data tersebut dengan menggunakan rumus formula Persentase dengan melihat presentase jawaban responden dari hasil tabulasi data dan rumus skala likers. KATEGORI PENCAPAIAN Angka 0% - 20 % Sangat Tidak Baik Angka 21%- 40% Tidak Baik Angka 41%- 60 % Kurang Baik Angka 61% - 80 % Baik Angka 81% - 100% Sangat Baik HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Sikap siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMA N 14 Padang Sikap siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMA N 14 Padang termasuk dalam kategori kurang baik dengan persentase 58,14%. Hal ini dikatakan sebagian besar responden masih belum mempunyai

6 kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pengelolaan lingkungan sekolah melalui program adiwiyata, dan Sikap seseorang bisa dilihat dari bentuk kepeduliannya dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya. Hal ini Sesuai dengan teori syah 2008 sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif Pada kenyataannya Sikap dari kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar sekolah sebagian besar siswa masih belum memiliki sikap yang baik, ini merupakan bukti bahwa masih banyak siswa yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan sekolah hal itu disebabkan karena kurangnya kesadaran diri dari siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolahnya, 2. Pengetahuan siswa dalam pengelolaan lingkungan di SMA N 14 Padang pengetahuan siswa dalam pengelolaan lingkungan termasuk dalam kategori kurang baik dengan persentase 59,73%. Tingkat pengetahuan siswa terhadap program adiwiyata diukur dari pengetahuan tentang pengenalan dan manfaat program adiwiyata secara umum.dengan adanya kegiatan sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam mengelola lingkungan sekolah dengan baik. Hal ini sesuai dengan teori poedjawijatna pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh lewat pengamatan, ini biasanya hanya untuk memaklumi saja sekedar memuaskan rasa keingin tahuan dan bisa juga merupakan landasan bagi pengembangan ilmu dasar.pengetahuan dapat juga menjadi pergerakan untuk perbuatan-perbuatan yang ada sangkut pautnya dengan kepentingan pribadi maupun umum. Pada kenyataan masalah pengetahuan siswa dalam pengelolaan lingkungan melalui program adiwiyata sebagian siswa belum mengerti dalam pengelolaan lingkungan, kebanyakan siswa masih acuh tak acuh akan tugasnya untuk membersihkan lingkungan sekolah hal itu disebabkan kurangnya motivasi dari siswa dalam melestarikan lingkungan sekolahnya. 3. Tindakan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMA N 14 Padang Tindakan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMA N 14 Padang termasuk dalam kategori kurang baik dengan persentase 59,94%. Hal ini dikatakan bahwa sebagian besar siswa tidak sadar akan tugas yang telah diberikan kepada mereka untuk ikut serta membersihkan dan menjaga lingkungan sekolah dengan baik. Dan tindakan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia untuk menjadi lebih baik dalam mencapai tujuan tertentu. Hal ini sesuai dengan teori Thoha yang dikutip oleh kunardi, (2015:12), Tindakan adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungan. Semuannya akan berperilaku berbeda dan perilakunya ditentukan oleh masing-masing lingkungan yang berbeda pula.tindakan seperti suatu kata yang tabu bila dimaknai secara umum. Pengertian tentang tindakan secara umum pada dasarnya banyak disama artikan dengan suatu pergerakan tubuh atau aktivitas ataupun perbuatan, namun sebenarnya ada perbedaan konsep ataupun pengertian dari hal-hal tersebut. Pada kenyataan tindakan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dilihat dari aktivitas, sebagian siswa tidak sadar akan tugas yang telah diberikan kepada mereka untuk ikut serta membersihkan dan menjaga lingkungan sekolah dengan baik, dengan kondisi lingkungan yang tidak bersih tentu akan membuat warga yang ada disekitar sekolah tidak merasa nyaman berada dilingkungan tersebut. KESIMPULAN Berdasarkan analisi data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sikap siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMA N 14 Padang dengan skor rata-rata adalah 2,39 dengan tingkat pencapaian 58,14% yang berada pada kriteria kurang baik. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar siswa masih belum mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pengelolaan lingkungan sekolah melalui program adiwiyata ini merupakan bukti bahwa masih banyak siswa yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan sekolah.

7 2. Pengetahuan siswa dalam pengelolaan lingkungan melalui program adiwiyata di SMA N 14 Padang dengan skor rata-rata adalah 2,38 dengan tingkat pencapaian 59,73 % yang berada pada kriteria kurang baik. Hal ini terlihat bahwa siswa masih belum mengerti dalam mengelola lingkungan, kebanyakan siswa masih acuh tak acuh akan tugasnya untuk membersihkan lingkungan sekolah. 3. Tindakan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SMA N 14 Padang dengan skor adalah 2,48 dengan tingkat pencapaian 59,94% berada pada kriteria kurang baik. Hal ini terlihat bahwa siswa tidak bertanggung jawab, tidak sadar akan tugas yang telah diberikan kepada mereka untuk ikut serta membersihkan dan menjaga lingkungan sekolah dengan baik, kebanyakan siswa hanya bergantung kepada petugas kebersihan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Prayetno,Elida.2011psikologiremaja perkembangan remaja. Angkasa Raya, Padang Anggota IKAPI. Slamet,Soemirat Juli.2011, Kesehatan Masyarakat,Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press. Yusuf Muri A.2005.Prosedur Peneliti Suatu Pendekatan Pratik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan sebagai saran sebagai berikut : 1. Disarankan kepada siswa untuk mau berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SMA N 14 Padang. 2. Diharapkan kepada siswa agar lebih bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan lingkungan kelas. 3. Diharapkan kepada pihak sekolah agar lebih mempertegas lagi kepada siswa yang tidak mau menjaga kebersihan lingkungan sekolah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi.2010.ProsedurPenelitian, Jakarta : Rineka Cipta. Djaali.2011.Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara. Meyzilia,Arvina.2015.Hubungan Antara Keterlibatan Siswa Pada Program Adiwiyata Dengan Partisipasi Siswa Dalam Pengelolaan Lingkungan Tempat Tinggal, Universitas Negeri Semarang. Notoatmodjo.2011Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni, Jakarta: Rineka Cipta.