BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan"

Transkripsi

1 22 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan sekolah di satu sisi dapat menampilkan kondisi yang kontradiktif jika ditinjau dari sudut pelestarian lingkungan. Hal ini terutama ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan lingkungan seperti pemakaian air bersih berlebihan, membuang sampah di sembarang tempat, lingkungan sekolah yang gersang tanpa tumbuhan dan sebagainya. Disisi lain sarana dan prasarana lingkungan binaan yang diharapkan dapat mendukung fasilitas sekolah terkadang direncanakan dengan mengabaikan prinsip pelestarian lingkungan hidup misalnya pembangunan lapangan sekolah yang masif sehingga mengurangi luasan area resapan air. Polusi lingkungan terjadi pada sekolah terutama diakibatkan oleh perilaku kebersihan lingkungan yang negatif seperti berbagai bentuk pengotoran / pembuangan sampah sembarangan, vandalism terhadap obyek lingkungan binaan atau lingkungan alami, adanya banalisme terhadap tumbuhan yang berpengaruh terhadap daur hidup tumbuhan merupakan fakta yang terjadi pada setiap sarana dan prasarana sekolah. Pengelolaan sekolah pada kondisi dan situasi tertentu ternyata disikapi oleh guru dan murid dengan budaya yang kurang sadar lingkungan akibat tidak disertakannya mereka berpartisipasi aktif terhadap pengelolaan sekolah, sikap cenderung masa-bodoh apatis dan tidak mendukung terhadap keberadaan sekolah di daerahnya. Hal ini secara psikologis menimbulkan perasaan kurang nyaman dan aman ketika siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar

2 23 sementara disisi lain Pemerintah melalui program Sekolah Adiwiyata yang berwawasan lingkungan mengandalkan peranan murid dan seluruh pelaku kegiatan belajar mengajar sebagai pelaku utama pencapaian Mutu Sekolah Adiwiyata tersebut. Program Sekolah Adiwiyata Nasional yang dicanangkan Pemerintah Republik Indonesia merupakan bagian dari strategi Pendidikan Hidup. Pengembangan program Adiwiyata menjangkau semua daerah adalah amanah Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Hidup. Dalam Pasal 65 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 ditegaskan bahwa Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Kabupaten Batu Bara sebagai suatu kabupaten pemekaran dengan otonomi daerah juga menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. Menghadapi tantangan demikian maka diperlukan kesiapan sumber daya manusia sebagai aktor pengelola sekaligus sebagai stake holder pendidikan guna menunjang program pemerintah Kabupaten memajukan tingkat sosial-ekonomi masyarakat setempat sesuai visimisi Kabupaten Batu Bara melalui peningkatan mutu SDM daerah melalui pencapaian sekolah bertaraf Adiwiyata Nasional. Tantangan kesiapan sumber daya manusia sadar lingkungan tidak terbatas menjadi tanggung jawab pada sumber daya manusia usia produktif saja namun harus disiapkan sejak usia dini di masa sekolah menengah (usia pembelajar mandiri). Persoalan pembentukan karakter dan budaya menyangkut kepada

3 24 kebiasan perilaku yang tidak bisa secara instant dibentuk pada suatu kelompok sumber daya manusia namun perilaku demikian harus dituntun, diarahkan, dibina dengan pembelajaran aktif sejak usia dini tidak terkecuali pada karakter sadar lingkungan yang seharusnya juga mulai diajarkan sejak usia dini. Dalam pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Batu Bara dalam kenyataannya terdapat hambatan struktural yang menghalangi pencapaian predikat sekolah Adiwiyata tersebut dengan indikasi faktor pengaruhnya terdapat pada kondisi murid, kinerja guru, kelengkapan sarana dan prasarana, kebijakan keurikulum, strategi pembelajaran, kebijakan pengelolaan sekolah serta partisipasi masyarakat masih belum sepenuhnya mendukung kearah pencapaian sekolah berwawasan lingkungan. Sejalan dengan latar belakang tersebut diatas yang bertumpu pada masalah system pengelolaan lembaga pendidikan sekolah yang selayaknya berwawasan lingkungan dengan mencermati antara lain kepada sumber pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh perilaku proses belajar mengajar, desain fasilitas penunjang yang tidak tanggap lingkungan serta kemungkinan pembentukan nilai sadar lingkungan masyarakat yang dapat dimulai dari masa usia pembelajar maka diajukan suatu penelitian dengan judul Kajian tentang Penerapan Sekolah Berwawasan melalui Program Sekolah Adiwiyata Nasional pada SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara Penelitian ini terutama ditujukan menjawab program yang diemban oleh pemerintah daerah Kabupaten Batu Bara khususnya guna memadukan sudut pandang pendidikan dengan isu ekologi dalam perencanaan dan pengembangan sektor kualitas sumber daya manusia yang merupakan isu strategis yang dihadapi

4 25 oleh penentu kebijakan. Dengan demikian penelitian ini bermanfaat sebagai data inventarisasi awal bagi program perencanaan sektor pendidikan daerah dari sudut pandang pengembangan sumber daya manusia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan Perumusan Masalah Berdasarkan pemahaman terhadap permasalahan pencapaian mutu menuju sekolah Adiwiyata berwawasan lingkungan di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara berkaitan dengan perilaku guru, siswa, perencanaan dan kondisi sarana dan prasarana pendukung, partisipasi masyarakat berwawasan pelestarian lingkungan hidup maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan telah tersosialisasikan di sekolah-sekolah SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara? 2. Apakah kurikulum berbasis lingkungan telah menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara? 3. Bagaimana persepsi siswa, guru dan pengelola sekolah di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara terhadap kegiatan berbasis partisipatif dalam pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional? 4. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana peduli dan ramah lingkungan dapat menjadi budaya pada sekolah SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara?

5 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu Sekolah Adiwiyata Berwawasan di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara yang terperinci sebagai berikut: 1. Untuk mengkaji kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah-sekolah SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara. 2. Untuk mengkaji pengembangan kurikulum berbasis lingkungan pada SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara. 3. Untuk mengetahui persepsi siswa, guru dan pengelola sekolah di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara terhadap kegiatan berbasis partisipatif dalam pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional 4. Untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana peduli dan ramah lingkungan agar dapat menjadi budaya pada sekolah SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi penentu kebijakan pengelolaan sekolah Kabupaten Batu Bara dan para pemangku kepentingan pendidikan Kabupaten Batu Bara maupun bagi kalangan akademisi dan dunia ilmu pengetahuan. Manfaat penelitian ini antara lain adalah : 1. Dengan diketahuinya pengaruh faktor kebijakan pengelolaan sekolah dalam mendukung pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara dapat digunakan sebagai langkah awal bagi program pemberdayaan dan partisipasi sumber daya manusia lokal (local genius /

6 27 kearifan lokal) guna menggabungkan potensi pendidikan dan konsep ekologi dalam pengelolaan sekolah berwawasan lingkungan. 2. Dengan diketahuinya pengaruh faktor kebijakan kurikulum dan strategi pembelajaran dalam mendukung pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan program pembelajaran afektif yang dapat dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara dalam upaya pembentukan sikap sadar lingkungan siswa SMA Negeri Kabupaten Batu Bara. 3. Dengan diketahuinya pengaruh faktor persepsi siswa, guru dan pengelola sekolah dalam mendukung pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara dapat digunakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan tingkat kepedulian terhadap pengetahuan berwawasan lingkungan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. 4. Dengan diketahuinya pengaruh faktor sarana dan prasarana dalam mendukung pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan peran serta siswa SMA Negeri Kabupaten Batu Bara sebagai agent of change budaya sadar lingkungan sekolah dan masyarakat Kerangka Konseptual Pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Batu Bara dalam kenyataannya menghadapi hambatan struktural dengan indikasi faktor pengaruh meliputi kondisi siswa, kinerja guru, kelengkapan sarana dan prasarana,

7 28 kebijakan kurikulum, strategi pembelajaran, kebijakan pengelolaan sekolah serta partisipasi masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung ke arah pencapaian sekolah berwawasan lingkungan. Kerangka konseptual penelitian secara diagramatik tergambarkan sebagai berikut : Program Pemerintah Sekolah Adiwiyata Nasional Perencanaan Pengelolaan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Kebijakan Kurikulum Berbasis Kegiatan Partisipatif Berbasis Sarana dan Prasarana Penunjang Ramah Sosialisasi Sekolah SMU Negeri di Kabupaten Batu Bara Sikap Mencintai Sadar Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian penting dalam mewujudkan salah satu cita cita luhur bangsa Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan kualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran akan pentingnya lingkungan dapat mewujudkan rasa tanggung jawab bagi warga

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SD Negeri Sine 1 Sragen merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan diterimanya penghargaan Adiwiyata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih, sekaligus sebagai wujud kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap lingkungan yang hijau, pada pembukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikan nilai karakter dalam berjalannya kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikan nilai karakter dalam berjalannya kegiatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan mengenai pendidikan lingkungan yang diterapkan pada sekolah melalui program Adiwiyata yang didalamnya mencangkup kegiatan lingkungan

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 D. Peran Serta Masyarakat Program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di DKI Jakarta Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN Heny Puspita R Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang telah menerapkan sistem dengan maksud untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam

Lebih terperinci

Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang

Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang Oleh : Sutarjo, Drs., M.Pd A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan negara, sebagaimana tertuang

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kota Bogor 4.1.1 Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 29 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Adiwiyata-Sekolah Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup (Panduan Sekolah Adiwiyata 2010 Wujudkan Sekolah Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung

A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung V isi menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan

Lebih terperinci

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 BIDANG SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RISET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini ada pada sikap manusia dalam melestarikan lingkungan hidup tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ini ada pada sikap manusia dalam melestarikan lingkungan hidup tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melestarikan lingkungan sangat menentukan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, namun sebaliknya manusia juga dapat menentukan keadaan lingkungannya.

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA 4.1 Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Tujuan Umum pembangunan sanitasi di Kota Batu adalah terciptanya kondisi kota dan lingkungan yang bersih yang akan berdampak

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI

BAB IV VISI DAN MISI BAB IV VISI DAN MISI 4.1. VISI DAN MISI KOTA BOGOR Dalam penyusunan Visi dan Misi Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor tidak terlepas dari Visi dan Misi Kota Bogor, adapun Visi, Misi Kota Bogor adalah sebagai

Lebih terperinci

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menjelaskan bahwa, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sampah merupakan persoalan sederhana yang sangat mungkin untuk menjadi kompleks. Sampah dihasilkan dari konsekwensi kehidupan manusia dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kerusakan lingkungan sudah bukan merupakan hal yang baru dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan lingkungan.

Lebih terperinci

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS Januari 2018 PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2018 Menuju Sekolah Berwawasan Lingkungan (Green School) Pra Adiwiyata DASAR HUKUM pasal 65 ayat (1), (2) dan (4) Undang undang

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP 4.1. Visi dan Misi 4.1.1. Visi Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kota Bogor 4.1.1 Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru adalah aktor utama yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan suatu lembaga khususnya disekolah. Di Indonesia sendiri

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan suatu lembaga khususnya disekolah. Di Indonesia sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam konsep pendidikan, kurikulum tentunya memiliki peranan penting untuk mengembangkan suatu lembaga khususnya disekolah. Di Indonesia sendiri kurikulum sudah

Lebih terperinci

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Lebih terperinci

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mengembangkan usaha makro dan mikro. Sumber daya manusia sangat berperan,

Lebih terperinci

KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA SAMARINDA

KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA SAMARINDA JURNAL BERAJA NITI ISSN : 2337-4608 Volume 3 Nomor 8 (2014) http://e-journal.fhunmul.ac.id/index.php/beraja Copyright 2014 KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Pada bagian ini akan diuraikan mengenai gambaran umum pelayanan Sekretariat DPRD

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah di Indonesia menuntut Pemerintah Daerah untuk

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah di Indonesia menuntut Pemerintah Daerah untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan otonomi daerah di Indonesia menuntut Pemerintah Daerah untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang berorientasi pada upaya mempercepat terwujudnya kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Pada bab sebelumnya telah diuraikan gambaran umum Kabupaten Kebumen sebagai hasil pembangunan jangka menengah 5 (lima) tahun periode yang lalu. Dari kondisi yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jalan sebagai prasarana dalam sistem transportasi nasional memiliki peranan penting dalam mendukung kehidupan ekonomi, sosial budaya, lingkungan, politik, serta pertahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara, dengan adanya pariwisata suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, daerah kumuh dan akhirnya pada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian target MDGs di bidang sanitasi memerlukan kebijakan dan strategi yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan berbagai program dan kegiatan yang terukur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

Lebih terperinci

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Instansi Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Dinas yang bergerak dalam bidang Ke Cipta Karyaan, sebelumnya bernama Dinas

Lebih terperinci

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah

Lebih terperinci

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN BA B PENDAHULUAN I 1.1. Latar Belakang Sebagai bangsa yang besar dengan kekayaan potensi sumber daya alam yang luar biasa, sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi pelaku ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Hal ini berdasarkan pendapat Kesuma (2012:40) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Bab ini akan menjabarkan visi dan misi pembangunan di Kabupaten Malang selama 5 tahun mendatang (2016-2021). Hal ini sejalan dengan amanat di dalam pasal 263

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh

Lebih terperinci

PERSIAPAN KEGIATAN ADIWIYATA TAHUN 2014 DAN STRATEGI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

PERSIAPAN KEGIATAN ADIWIYATA TAHUN 2014 DAN STRATEGI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA PERSIAPAN KEGIATAN ADIWIYATA TAHUN 2014 DAN STRATEGI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Memuat Upaya Perlindungan dan Pengelolaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya alam beserta lingkungan merupakan suatu kesatuan sistem ekologis atau ekosistem yang mempunyai manfaat langsung dan tak langsung bagi manusia. Dalam ekosistem

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Desa Tanjung Binga merupakan salah satu kawasan yang berada di zona pusat pengembangan pariwisata di Belitung yaitu terletak di Kecamatan Sijuk kawasan pesisir

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Upaya pembangunan nasional jangka panjang lebih mengandalkan pada

BABl PENDAHULUAN. Upaya pembangunan nasional jangka panjang lebih mengandalkan pada BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya pembangunan nasional jangka panjang lebih mengandalkan pada kreativitas dan produktivitas sumber daya manusia, baik dalam manajemen pembangunan maupun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 Makalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini arus globalisasi telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia secara menyeluruh termasuk Indonesia. Masyarakat sekarang ikut dimanjakan oleh kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup (Sirait, 2011: 3). Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhir kata semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan kekuatan pada kita untuk dapat melaksanakan Renstra ini. Amin.

KATA PENGANTAR. Akhir kata semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan kekuatan pada kita untuk dapat melaksanakan Renstra ini. Amin. KATA PENGANTAR Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Garut 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya suatu negara diukur melalui sistem pendidikannya, pendidikan juga tumpuan harapan bagi peningkatan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bersama kalangan swasta bersama-sama telah dan terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bersama kalangan swasta bersama-sama telah dan terus berupaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah pesisir Indonesia kaya dan beranekaragam sumberdaya alam. Satu diantara sumberdaya alam di wilayah pesisir adalah ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Aceh Singkil merupakan suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Depok merupakan salah satu daerah penyangga DKI Jakarta dan menerima cukup banyak pengaruh dari aktivitas ibukota. Aktivitas pembangunan ibukota tidak lain memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Semakin canggih teknologi di dunia, semakin beragam kegiatan manusia di bumi, maka

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Berdasarkan kondisi yang dihadapi Kabupaten Aceh Barat Daya serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam 5 (lima) tahun mendatang dengan memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Objek Wisata Candi Muaro Jambi Candi Muaro Jambi terletak di Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di Kecamatan Muaro Sebo, Provinsi Jambi. Lokasi candi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH), peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar 2005-2025

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar 2005-2025 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Di era otonomi daerah, salah satu prasyarat penting yang harus dimiliki dan disiapkan setiap daerah adalah perencanaan pembangunan. Per definisi, perencanaan sesungguhnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki sejumlah karakter, integritas dan kompetensi yang berguna

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan dan penetapan strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Malaka mengacu kepada isu strategis serta permasalahan mendesak pada masing-masing sub-sektor sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Banten dengan jumlah penduduk sebesar 9,782,779 (pada tahun 2010) dikategorikan sebagai propinsi berpenduduk padat di Indonesia. Luas wilayah Provinsi Banten

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan salah satu masalah global yang perlu mendapat perhatian serta penanganan secara serius dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman karakter merupakan suatu upaya untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter yang kuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya. Sejak zaman dahulu, manusia khususnya masyarakat Indonesia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan mengutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan adalah akibat dari aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, telah menjadi isu internasional bahkan sejak 30 tahun yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 65 ayat 2 UU PPLH menyebutkan Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desa Bogak merupakan wilayah pesisir yang terletak di Kecamatan Tanjung Tiram

BAB I PENDAHULUAN. Desa Bogak merupakan wilayah pesisir yang terletak di Kecamatan Tanjung Tiram BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Bogak merupakan wilayah pesisir yang terletak di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Sebagai desa yang berada di wilayah pesisir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada zaman modern ini merupakan bagian dari kebutuhan primer manusia. Pendidikan mempunyai peran yang semakin penting karena peradaban dunia modern

Lebih terperinci

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4 ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Berdasarkan analisis keterkaitan dalam perkembangan daerah dapat terlihat hubungan antar faktor-faktor yang memiliki hubungan saling pengaruh mempengaruhi sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengembangan karir karyawan pada dasarnya berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengembangan karir karyawan pada dasarnya berorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengembangan karir karyawan pada dasarnya berorientasi pada perkembangan organisasi dalam menjawab tantangan di masa mendatang. Setiap organisasi harus menerima

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya pertambahan penduduk dan pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan tidak lain merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA RENJA

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci