ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NI - Dep

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

NET SALES SAMPEL PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) Net Sales (2008)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 2016, pengambilan data dilakukan secara online dari Indonesia Stock

IRNA WATI LENA SINURAT A. SITANGGANG. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III METODE PENELITIAN. melewati pemilihan sampel secara purposive sampling.

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompas100 selama periode tahun Berdasarkan hasil seleksi sampel

HASIL REKAP DATA. Kategori Usaha. Tingkat Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

Armanto Witjaksono; Tediyanto

ABSTRACT. Keywords: Income Smoothing, Firm s Size, Firm s Profitability, Financial Leverage, and Dividend Payout. vii. Universitas Kristen Maranatha

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013 Efendy Tanuwijaya Djoni Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia, Tel: (+62-21) 53696969, Fax: (+62-21) 530-0655, Billy_Sanjaya@yahoo.co.id Iswandi, SE., Ak., M.M., BKP, CA, CFE Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia, Tel: (+62-21) 53696969, Fax: (+62-21) 530-0655 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Praktik perataan laba dihitung dengan menggunakan Indeks Eckel. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah praktik perataan laba, sementara variable bebas dalam penelitian ini adalah profitabilitas (diukur dengan return on asset atau ROA), ukuran perusahaan (dikukur dengan logaritma natural dari total aset), dan debt to equity ratio (DER). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013. Sampel penelitian ini berjumlah 60 perusahaan manufaktur dengan menggunakan purposive sampling untuk menentukan jumlah sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan yang diambil dari situs resmi BEI. Data diolah dengan program SPSS version 20 dan menggunakan analisis binary logistic regression. Hasil analisis menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) yang berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba, sementara variabel profitabilitas (ROA) dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi praktik perataan laba. Kata Kunci: Profitabiltas, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER), Perataan Laba.

Abstract The purpose of this research is to examine the factors that affect the practice of income smoothing in Indonesian Stock Exchange (IDX). Income smoothing practices calculated using Eckel Index. The dependent variable in this study is the practice of income smoothing. While the independent variable in this study is the profitability (measured by return on assets or ROA), firm size (measured by the natural logarithm, of total assets), and debt to equity ratio (DER). The population in this study are all companies listed in Indonesia Stock Exchange year period 2009-2013. These samples included 60 manufacture companies by using purposive sampling to determine the amount of sample. Data that has been used is secondary data, financial statements which are taken from the official website of Indonesia Stock Exchange. The data will be processed with SPSS version 20 and using binary logistic regression analysis. Results of the analysis showed that only the debt to equity ratio (DER) which significantly influence the practice of income smoothing, while the variable profitability (ROA) and the size of the company does not affect the income smoothing practices. Keywords: Profitability (ROA), Firm Size, Debt to Equity Ratio (DER), Income Smoothing PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi (Dina Rahmawati, Dul Muid, 2012). Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan adalah keseluruhan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Laporan keuangan perusahaan perlu dilakukan analisis, untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan di perlukan pemahaman mengenai kondisi pada keuangan perusahaan. Informasi keuangan yang disajikan di laporan keuangan bermanfaat bagi pihak pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan keuangan untuk mengambil keputusan ekonomi dan laporan keuangan mencerminkan kinerja dan tanggung jawab manager terhadap perusahaan. Oleh karena itu, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut harus akurat,dapat dimengerti, relevan, dan dapat diperbandingkan serta dapat menggambarkan kondisi perusahaan pada masa lalu dan proyeksi masa yang akan datang. Manajemen diberi tugas oleh pemilik perusahaan untuk mengelola perusahaan dan membuat laporan keuangan. Laba perusahaan merupakan akun yang sangat penting yang tertuang dalam laporan keuangan karena para investor dan kreditur melihat laba dalam melakukan pengambilan keputusan. Informasi mengenai laba pada umumnya merupakan perhatian utama dalam menilai kinerja atau pertanggungjawaban oleh manajemen dan informasi laba membantu pemilik perusahaan atau pihak lain melakukan penaksiran di masa yang akan datang. Oleh karena itu, manajemen memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi lebih baik dan tidak berfluktuasi, salah satunya adalah tindakan pengelolaan laba. Karena dengan melakukan pengelolaan laba maka akan membuat tertarik para investor untuk menginvestasikan modalnya dalam perusahaan dan memberi kepercayaan pada kinera manajemen dalam mengelola perusahaa dengan baik. Perbedaan pendapat antara manajer dan pemegang saham sering terjadi dalam perusahaa. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu, pemegang saham dan manajemen memiliki perbedaan tujuan atas laba yang didapat. Manajer cenderung memilih untuk menginvestasikan kembali saham yang didapat, sedangkan para pemegang saham menginginkan agar laba dibagikan sebagai dividen. Perusahaan memerlukan peralatan,bahan baku, sewa gedung, dan berbagai biaya operasional lain demi kelancaran perusahaan dan untuk itu perusahaan membutuhkan

dana sehingga manajer selaku pihak yang menjalankan langsung perusahan harus memikirkan untuk operasional perusahaan jangka panjang dan lebih memilih untuk menginvestasikan kembali laba yang didapat. Salah satu teknik pengelolaan laba adalah teknik perataan laba (income smoothing). Teknik perataan laba dilakukan untuk mengurangi laba yang dilaporkan tidak bergejolak atau berfluktuasi oleh sebab itu mendorong manajemen untuk melakukan praktik perataan laba. Manajemen perusahaan menjaga nilai laba yang stabil dibandingkan nilai laba yang cenderung bergejolak (volatile), sehingga manajemen akan menaikkan laba yang dilaporkan jika jumlah laba yang sebenarnya menurun dari laba tahun sebelumnya. Sebaliknya manajemen akan memilih untuk menurunkan laba yang dilaporkan jika laba yang sebenarnya meningkat dibandingkan laba tahun sebelumnya. Laba yang rata dari tahun ke tahun sangat diminati oleh investor dan pemberi kredit, karena laba yang rata mengindikasikan bahwa perusahan tersebut terjamin dan stabil. Praktik perataan laba tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba antara lain adalah profitabilitas, ukuran perusahaan dan Debt to equity ratio. Ukuran perusahaan menggunakan logaritma natural total aset,menurut widaryanti (2009: 65) menyebutkan ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain lain. ukuran perusahaan dikategorikan berdasarkan Undang-undang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 6 No.20 Tahun 2008, perusahaan mikro < 50 juta, perusahaan kecil 50 juta 500 juta, perusahaan menengah 500 juta 10 milyar, perusahaan besar >10 miliar. Terdapat teori lain yang mendasari praktik perataan laba. Salah satunya adalah teori keagenan, suatu teori yang mengungkapkan terdapat pemisahan yang tegas antara pihak principal (Investor) dengan pihak agent (manajemen). Pada teori keagenan terdapat konflik kepentingan antara principal dan agent. Suhendah (2012) asimetri informasi yang timbul diakibatkan karena pihak manajemen memiliki informasi yang lebih banyak mengenai kondisi perusahaan pada masa kini dan masa mendatang dibanding dengan investor. Hubungan teori keagenan dengan perataan laba adalah manajemen dapat memanipulasi laporan keuangan untuk kepentingan perusahaan agar menarik investor pada saat laba perusahaan mengalami gejolak atau fluktuatif dengan cara melakukan perataan laba. Penelitian yang akan dilakukan berpedoman pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Noviana dan Yuyetta (2011), Widaryanti (2009) dan Dina Rahmawati (2012). Variabel independen yang diteliti antara lain profitabilitas, ukuran perusahaan dan debt to equity ratio. Sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah praktik perataan laba. Dalam penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan debt to equity ratio terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2011 2013. Sebanyak 60 perusahaan manufakur yang memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini dengan metode pemilihan purpossive sampling, penelitian dilakukan selama tiga tahun sehingga terdapat 180 sampel perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian dan analisis data yang telah dilakukan, Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini: 1. Berdasarkan hasil uji Hipotesis 1, profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba. 2. Berdasarkan hasil uji Hipotesis 2, ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba. 3. Berdasarkan hasil uji Hipotesis 3, debt to equity ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Dina Rahmawati (2012: 11) yang menemukan bukti bahwa debt to equity ratio (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba. Alasan yang mendasari tidak berpengaruhnya debt to equity ratio terhadap praktik perataan laba bisa disebabkan karena beberapa hal antara lain yaitu rata-rata perusahaan sampel memiliki tingkat utang yang rendah atau dengan kata lain perusahaan tidak bergantung pada utang dalam membiayai modal perusahaannya, kemudahan yang diberikan pasar modal dalam memfasilitasi pembayaran utang perusahaan di mana perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia saat ini mendapatkan kemudahan pinjaman efek dari PT Kliring dan Penjaminan Efek di Indonesia (KPEI). Akan tetapi pada penelitian ditemukan bahwa debt to equity ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba, karena Jika nilai DER rendah, maka perusahaan dikatakan baik karena nilai hutang perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan nilai modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Tetapi apabila nilai DER semakin tinggi, maka perusahaan memiliki risiko kebangkrutan

karena nilai hutang perusahaan lebih tinggi dari nilai modal yang dimiliki perusahaan dan dapat mengakibatkan perusahaan untuk tidak dapat membayar hutang-hutangnya. Sehingga saat nilai DER rendah maka investor akan percaya untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Semakin banyak investor menanamkan modal pada perusahaan, maka semakin tinggi pula perusahaan mendapatkan laba yang lebih banyak. Untuk itu manajemen akan memperhatikan variabel DER untuk melakukan praktik perataan laba agar mendapatkan modal dari investor maupun kreditur. METODE PENELITIAN Obyek penelitian yang dipilih yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun 2009-2013. Dipilih BEI karena merupakan bursa di Indonesia yang memiliki data yang lengkap, akurat dan terorganisasi dengan baik. Obyek penelitian ini terdiri atas variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen meliputi profitabilitas (X1), ukuran perusahaan (X2), dan Debt to equity ratio (X3). dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah praktik perataan laba (Y). Sumber data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder, data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak yang berkaitan. Dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter.data yang diambil adalah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan yang melaporkan laporan keuangan tahunannya selama periode tahun 2009-2013. Laporan keuangan disajikan berupa bentuk angka dan berupa data statistik maka jenis data yang digunakan dalam penelitian berupa data kuantitatif. Populasi yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009 2013. Data tersebut dapat diambil dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan metode purposive sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang disengaja berdasarkan kriteria tertentu, antara lain yaitu: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. 2. Perusahaan yang melakukan IPO (Initial Public Offering) setelah tanggal 31 Desember 2009 3. Perusahaan yang delisting selama periode tahun 2009-2013 4. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan bukan per 31 Desember untuk tahun 2009-2013 5. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan untuk periode tahun 2009-2013 6. Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2009-2013 7. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah. Tabel 3.1 Hasil Seleksi Sampel Berdasarkan Metode Purposive Sampling Keterangan Jumlah Perusahaan Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-135 2013 Perusahaan yang melakukan IPO (Initial Public Offering) setelah tanggal 31 (10) Desember 2009 Perusahaan yang delisting selama periode tahun 2009-2013 (3) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan bukan per 31 Desember untuk (1) tahun 2009-2013 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan untuk periode tahun 2009- (2) 2013 Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2009-2013 (36) Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah (23) Jumlah Perusahaan Manufaktur yang dijadikan sampel 60 Menurut data yang diperoleh perusahaan manufaktur pada tahun 2013 secara keseluruhan, yang terdiri atas: 4 perusahaan semen, 6 perusahaan keramik, 17 perusahaan logam, 10 perusahaan kimia, 11 perusahaan plastik, 4 perusahaan pakan ternak, 2 perusahaan kayu dan pengolahannya, 7 perusahaan pulp dan kertas, 1 perusahaan alat berat, 12 perusahaan otomotif, 17 perusahaan tekstil, 1 perusahaan alas kaki, 6 perusahaan kabel, 1 perusahaan elektronika, 15 perusahaan makanan dan minuman, 4 perusahaan rokok, 10 perusahaan farmasi, 4 perusahaan kosmetik dan keperluan rumah tangga, 3 perusahaan peralatan rumah tangga. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji statistik deskriptif. Penelitian ini menganalisis dengan menggunakan perhitungan Indeks Eckel dan binary logistic regression yang

terdiri dari uji keseluruhan model (overall model fit), uji kelayakan model regresi, uji koefisien determinasi, dan uji ketepatan prediksi serta uji multivariate secara serentak dan secara terpisah untuk menguji tiga hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan teori yang ada. Uji seluruh model bertujuan untuk mengetahui apakah semua parameter dapat dimasukkan ke dalam model regresi logistik. Untuk menilai overall model fit dalam suatu model regresi logistik, dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai 2 Log likelihood pada Block Number = 0 (-2LL 0 ) dengan nilai 2 Log likelihood pada BlockNumber = 1 (-2LL 1 ). Apabila nilai -2LL 0 lebih besar dari nilai -2LL 1, maka dapat dikatakan model regresi tersebut baik dan begitu juga sebaliknya, jika nilai - 2LL 0 lebih kecil dari nilai -2LL 1, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut kurang baik. Uji kelayakan model regresi, uji dilakukan untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model yang artinya tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Uji koefisien determinasi, uji ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen atau dengan kata lain melihat besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ketepatan prediksi, uji ini dilakukan untuk menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk menghitung estimasi yang benar dan estimasi yang salah untuk menguji tingkat keakuratan pengelompokkan dari variabel dependen yaitu perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dan perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba. Untuk menilai variabel yang memiliki pengaruh terhadap praktik perataan laba dilakukan dengan melihat pada uji multivariate secara serentak dan uji multivariate secara terpisah. Uji Multivariate secara serentak bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji multivariate secara terpisah bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.5 Iteration History (Block Number=0) Iteration History a,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant S 1 t e p 2 249.444 249.444.044.044 0 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 249.444 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than.001. Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20.0 Tabel 4.5. menunjukkan nilai 2 log likelihood (-2LL 0 ) pada awal (Block Number=0) yang akan dibandingkan dengan nilai 2 log likelihood (-2LL 1 ) pada akhir (Block Number=1). Jika perbandingan tersebut menunjukkan penurunan nilai 2 log likelihood (-2LL), maka model regresi dapat digunakan dalam penelitian, atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Nilai 2 log likelihood (-2LL 0 ) pada awal (Block Number=0) yang berada di tabel 4.5. menunjukkan hasil sebesar 249,444. Nilai sebesar 249,444 akan dibandingkan dengan nilai 2 log likelihood (-2LL 1 ) pada akhir (Block Number=1). Sementara hasil pengujian akhir (Block Number=1) dapat dilihat dalam tabel 4.6. berikut: Table 4.6 Iteration History (Block Number=1) Iteration History a,b,c,d Iteration -2 Log Coefficients likelihood Constant ROA SIZE DER 1 239.442 -.593-1.576.008.697 Step 1 2 239.411 -.594-1.663.008.739 3 239.411 -.594-1.664.008.739 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 249.444 d. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than.001. Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20.0 Tabel 4.6. menunjukkan penurunan dari 249,444 menjadi 239,411. Nilai sebesar 249,444 merupakan nilai 2 log likelihood (-2LL) pada awal (Block Number=0) yang dapat dilihat pada tabel 4.6. Penurunan ini mengartikan bahwa model regresi menjadi lebih baik setelah variabel independen dimasukkan ke dalam model regresi dan model cocok digunakan dalam penelitian, dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 10.850 8.210 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20.0 Dari tabel 4.7. pengujian Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test di atas menunjukkan besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit sebesar 10,850 dengan probabilitas signifikansi 0,210 yang nilainya di atas 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima dan cocok digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Cox & Snell s R Square dan Nagelkerke s R Square Model Summary Step -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R likelihood Square Square 1 239.411 a.054.072 a. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than.001. Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20.0 Berdasarkan tabel 4.8. dapat dilihat bahwa nilai Cox & Snell s R Square sebesar 0,054 dan nilai Nagelkerke s R Square sebesar 0,072 yang artinya variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 7,2 %, sedangkan sisanya 92,8 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Jadi model regresi ini disadari masih memiliki kekurangan karena memiliki nilai Nagelkerke s R Square yang hanya sebesar 7%. Hal ini terjadi karena jumlah data dan jumlah variabel yang diteliti terbatas. Meskipun model regresi masih memiliki kekurangan namun model regresi masih layak dipergunakan untuk analisis lebih lanjut karena model ini mampu memberikan informasi yang cukup dalam menerangkan variabel dependen berdasarkan hasil uji selain uji Cox & Snell s R Square dan Nagelkerke s R Square. Tabel 4.9 Hasil Pengujian Matriks Klasifikasi Perataan Laba Classification Table a Observed Predicted IS Percentage Correct 0 1 0 59 29 67.0 IS Step 1 1 41 51 55.4 Overall Percentage 61.1 a. The cut value is.500 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20.0 Berdasarkan tabel 4.9. dapat dilihat bahwa dari 180 data yang dianalisis secara statistik selama periode 2011 2013 terhadap perusahaan manufaktur yang melakukan praktik perataan laba ternyata

diprediksi terdapat sebanyak 59 data pengamatan yang tidak melakukan praktik perataan laba dan dari hasil observasi terdapat 88 data yang tidak melakukan praktik perataan laba atau memiliki persentase ketepatan prediksi sebesar 67,0%. Sementara terdapat sebanyak 51 data pengamatan yang melakukan praktik perataan laba dan dari hasil observasi terdapat 92 data yang melakukan praktik perataan laba atau memiliki persentase ketepatan prediksi sebesar 55,4%. Karena persentase prediksi secara keseluruhan (overall percentage) sebesar 61,1% maka dapat disimpulkan bahwa model regresi binary logistic masih cukup baik dalam melakukan prediksi. Tabel 4.10. Hasil Pengujian Multivariate Secara Serentak Variables in the Equation Step 1 a B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) ROA -1.664 1.557 1.142 1.285.189 SIZE.008.095.006 1.936 1.008 DER.739.277 7.123 1.008 2.094 Constant -.594 2.620.051 1.821.552 a. Variable(s) entered on step 1: ROA, SIZE, DER. Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20.0 Berdasarkan hasil pengujian multivariate secara serentak pada tabel 4.10. dapat dilihat bahwa variabel profitabilitas (X1) dan ukuran perusahaan (X2) memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,285 untuk variabel profitabilitas (X1) dan 0,936 untuk variabel ukuran perusahaan (X2). Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak jadi untuk variabel profitabilitas (X1) dan variabel ukuran perusahaan (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba (Y). Sementara untuk variabel debt to equity ratio (DER) (X3) memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,008 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio (DER) (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba (Y). Tabel 4.11 Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap Pertama Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Step 1 a DER.743.272 7.489 1.006 2.103 ROA -1.642 1.533 1.147 1.284.194 Constant -.386.334 1.336 1.248.680 a. Variable(s) entered on step 1: ROA, DER. Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20.0 Hasil pengujian pada tabel 4.11. dapat dilihat bahwa variabel profitabilitas (X1) memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,284 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba (Y). Sementara untuk variabel debt to equity ratio (DER) (X3) dalam uji multivariate

secara terpisah tahap pertama ini memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,006 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio (DER) (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba (Y). Untuk lebih meyakinkan hasil perolehan dari pengujian multivariate terpisah tahap pertama, maka dilanjutkan dengan uji multivariate terpisah tahap kedua yaitu dengan mengeluarkan variabel yang memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu variabel profitabilitas (X1). Hasil pengujian multivariate secara terpisah tahap kedua dapat dilihat dalam tabel 4.13. berikut: Tabel 4.12 Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap Kedua Step 1 a Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) DER.776.271 8.221 1.004 2.173 Constant -.603.268 5.053 1.025.547 a. Variable(s) entered on step 1: DER. Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20.0 Hasil pengujian pada tabel 4.12. dapat dilihat bahwa variabel debt to equity ratio (DER) (X3) dalam uji multivariate secara terpisah tahap pertama ini memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,004 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio (DER) (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba (Y). Tabel 4.13 Uji Simultan Omnibus Tests of Model Coefficients Step 1 Chi-square df Sig. Step 10.033 3.018 Block 10.033 3.018 Model 10.033 3.018 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS 20. Model penelitian dapat dinilai signifikan atau tidak signifikan dengan melihat nilai signifikansi dari pengujian omnibus. Berdasarkan data pada tabel 4.13. di atas, model dikatakan signifikan untuk menjelaskan terjadinya praktik perataan laba (income smoothing) karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,018. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, variabel yang berpengaruh signifikan adalah variabel Debt to Equity Ratio (DER) karena variabel ini memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,008, dan juga estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variables in the equation. Dengan demikian, regresi logistic dapat dinyatakan sebagai berikut: Y

Keterangan: Y = nilai variabel dependen yang diprediksi, dalam penelitian ini adalah income smoothing X1 = variabel independen, yaitu koefisien profitabilitas X2 = variabel independen, yaitu koefisien ukuran perusahaan X3 = variabel independen, yaitu koefisien debt to equity ratio (DER) Hipotesis alternatif pertama (Ha1) yaitu variabel profitabilitas atau ROA (X1) menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -1.664 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,285. Nilai signifikansi dari variabel profitabilitas lebih besar dari pada tingkat signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 yang artinya Ha1 ditolak. Dari persamaan regresi logistic dapat dilihat bahwa tingkat profitabilitas perusahaan berhubungan secara negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba (income smoothing). Artinya, peluang perusahaan akan melakukan praktik perataan laba antara perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan perusahaan dengan tingkat profitabilitas rendah adalah sama saja. Hal ini berarti perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi memiliki kesempatan yang sama dengan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas rendah dalam melakukan praktik perataan laba. Hipotesis alternatif kedua (Ha2) yaitu variabel ukuran perusahaan (X2) menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,008 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,936. Nilai signifikansi dari variabel ukuran perusahaan lebih besar daripada tingkat signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 yang artinya Ha2 ditolak. Dari persamaan regresi logistic dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan berhubungan secara positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba (income smoothing). Artinya, peluang perusahaan akan melakukan praktik perataan laba antara perusahaan dengan ukuran besar dan perusahaan dengan ukuran kecil adalah sama saja. Hal ini berarti perusahaan yang berukuran besar memiliki kesempatan yang sama dengan perusahaan yang berukuran kecil dalam melakukan praktik perataan laba. Hipotesis alternatif ketiga (Ha3) yaitu variabel debt to equity ratio (DER) menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,739 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05 yang artinya Ha3 diterima. Dari persamaan regresi logistic dapat dilihat bahwa debt to equity ratio (DER) berhubungan secara positif dan berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba (income smoothing). Artinya, ada peluang perusahaan melakukan praktik perataan laba antara perusahaan yang memiliki tingkat debt to equity ratio (DER) tinggi dan perusahaan yang memiliki debt to equity ratio (DER) rendah dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05.Jika nilai DER rendah, maka perusahaan dikatakan baik karena nilai hutang perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan nilai modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Tetapi apabila nilai DER semakin tinggi, maka perusahaan memiliki risiko kebangkrutan karena nilai hutang perusahaan lebih tinggi dari nilai modal yang dimiliki perusahaan dan dapat mengakibatkan perusahaan untuk tidak dapat membayar hutanghutangnya. Sehingga saat nilai DER rendah maka investor akan percaya untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Dengan harapan akan mendapatkan imbalan atas modal yang ditanamankannya. Semakin banyak investor menanamkan modal pada perusahaan, maka semakin tinggi pula perusahaan mendapatkan laba yang lebih banyak.

SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap praktik perataan laba. Dalam penelitian ini menggunakan 60 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 sebagai sampel penelitian. Penelitian ini menganalisis dengan menggunakan perhitungan Indeks Eckel dan binary logistic regression yang terdiri dari uji keseluruhan model (overall model fit), uji kelayakan model regresi, uji koefisien determinasi, dan uji ketepatan prediksi untuk menguji tiga hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan teori yang ada. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam bab sebelumnya. Diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Profitabilitas: H0 diterima, H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi 0,285 lebih besar dari 0,05 dan nilai korelasi sebesar 1,664. Hal ini menunjukkan tinggi rendahnya tingkat profitabilitas (ROA) suatu perusahaan tidak mempengaruhi manajemen dalam melakukan praktik perataan laba. 2. Ukuran Perusahaan: H0 diterima, H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi 0,936 lebih besar dari 0,05 dan nilai korelasi sebesar 0,008. Hal ini menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan tidak mempengaruhi manajemen dalam melakukan praktik perataan laba. 3. Debt to Equity Ratio (DER): H0 ditolak, H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. Kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi 0,008 lebih kecil dari 0,05 dan nilai korelasi sebesar 0,739. Hal ini menunjukkan tinggi rendahnya tingkat debt to equity ratio (DER) suatu perusahaan akan mempengaruhi manajemen dalam melakukan praktik perataan laba. Rata-rata rasio yang diperoleh pada debt to equity ratio (DER) yaitu sebesar 194,2581% dari 180 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang diharapkan dapat diperbaiki pada penelitian yang akan datang. Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini dilakukan hanya dari tahun 2009-2013 sehingga hasil kesimpulan tersebut belum dapat di generalisasikan untuk periode lainnya. Penelitian ini hanya menekankan pada variable profitabilitas, ukuran perusahaan, dan Debt to Equity Ratio (DER). 2. Penelitian ini hanya mengambil perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel dalam penelitian. 3. Adanya keterbatasan waktu dan kemampuan dalam melakukan penelitian sehingga tidak dapat membandingkan praktik perataan laba bila menggunakan model discretionary accrual. Saran Dengan adanya kesimpulan dan keterbatasan, maka beberapa saran yang dapat peneliti berikan untuk diterapkan dalam penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan sampel dalam penelitian dari sektor perusahaan lain agar memperoleh hasil yang dapat dibandingkan. 2. Menambah variabel lain sehingga dapat mendeteksi faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba. 3. Melakukan penelitian praktik perataan laba dengan menggunakan model discretionary accrual dan juga Indeks Eckel sehingga dapat dibandingkan hasil penelitian dari masing-masing model. 4. Dengan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor pada saat investor akan menanamkan modalnya pada perusahaan, terutama pada perusahaan yang melakukan praktik perataan laba. Perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dikategorikan bahwa

perusahaan tersebut melakukan manipulasi laba agar laba yang dilaporkan stabil dan tidak bergejolak. Sehingga investor dalam menanamkan modalnya lebih berhati-hati saat melakukan investasi. REFERENSI Dina Rahmawati, Dul Muid. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba.DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING.Vol,1 No 2, Tahun 2012, Hal. 1-14 Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Suhendah, Rousilita. (2012). Pengaruh Pengungkapan Laporan Keuangan dan Asimetri Informasi Terhadap Cost of Equity Capital pada Perusahaan Go Public di BEI tahun 2006-2008. Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis (SNAB) Widyatama 2012. hal. 222-233 Undang-undang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pasal 6 No.20 Tahun 2008 Widaryanti. (2009). Analisis perataan laba dan factor-faktor yang mempengaruhi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Fokus Ekonomi, Vol. 4 No. 2. 2009, Hal.60 77. RIWAYAT PENULISAN Nama : Efendy Tanuwijaya Djoni Tempat / Tanggal lahir : Tegal, 16 Juli 1993 Pendidikan S1 :Universitas Bina Nusantara, Akuntansi dan Keuangan (2011-2015) Pekerjaan : -