Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso, Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Pembelajaran PKN di sekolah dasar selama ini cenderung monoton lebih banyak menggunakan metode ceramah. Hal ini menyebabkan siswa terlihat bosan, jenuh dan pasif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi Pemerintahan Desa dengan metode demonstrasi berbantuan media gambar struktur organisasi desa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi keaktifan siswa dalam pembelajaran yang semula 35%, pada siklus I menjadi 53% pada siklus II menjadi 82% prestasi belajar siswa juga meningkatpada nilai rata-rata kelas dari 72 pada siklus I menjadi 74 pada siklus II menjadi 77. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi berbantuan media gambar struktur organisasi desa tentang materi pemerintahan desa dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV semester I SDN 1 Sokoyoso Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. 216 Didaktikum Kata Kunci: Demonstrasi; Keaktifan Belajar; Prestasi Belajar PENDAHULUAN Pendidikan kewarganegaraan (PKN) merupakan salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sosial manusia. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran karena mereka menganggap bahwa PKN adalah ilmu yang penuh dengan hafalan bukan seperti ilmu eksak yang cenderung lebih menekankan pada keterampilan motorik seperti berhitung, meneliti dan sebagainya, sehingga sebagian besar kurang efektif dalam pembelajaran. Selain itu peran guru masih sangat dominan dan masih menggunakan satu metode belajar yaitu ceramah. Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi bosan dan terkadang ada siswa yang merasa mengantuk. Hal ini dikarenakan guru hanya menerapkan metode ceramah saja secara dominan. Secara tidak langsung guru memperlakukan siswa seperti sebuah tanaman yang harus selalu disirami dengan pengetahuan tanpa mempertimbangkan bagaimana kondisi dan kemampuan siswa. Rasa ketergantungan yang tinggi adalah akibat lain dari penggunaan metode ceramah. Siswa hanya menunggu guru menyampaikan materi tanpa mempunyai keinginan atau usaha untuk mencari PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR 1
ilmu secara mandiri. Dengan berdasarkan hasil pembelajaran pra siklus yang diberikan peneliti pada semester I tahun pelajaran 215/216 menunjukkan bahwa tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran PKN tentang PEMERINTAHAN DESA belum menunjukkan ketuntasan belajar (masih rendah). Hal ini ditunjukkan dengan prosentase siswa hasil ulangan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dari 17 siswa kelas IV SD Negeri 1 Sokoyoso, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan yaitu yang mendapat nilai kurang dari 75 ada 11 siswa (65%) dan 6 siswa (35%) yang mendapat nilai sama dengan atau lebih dari 75. Peneliti mencoba berdiskusi dengan supervisor dan teman sejawat tentang masalah dalam pembelajaran yang menjadi masalah dalam penelitian. Kemudian peneliti mencoba menemukan dan menganalisis penyebab dari adanya masalah-masalah tersebut di atas diantaranya sebagai berikut : a. Penggunaan metode ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran yang membuat siswa bosan. b. Guru belum menggunakan alat peaga dan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. c. Pemberian latihan soal-soal yang belum mencukupi. d. Siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan analisis di atas, maka untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tersebut perlu dilakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa. Khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) tentang pemerintahan desa. Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui metode dan media yang tepat agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga diharapkan aktifitas dan prestasi belajar siswa meningkat. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah, terdapat suatu aktivitas belajar dan mengajar yaitu menyampaikan dan memberikan informasi. Pengetahuan dari pendidik (pengajar/guru) kepada peserta didik (siswa). Proses dan tujuan kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan didesain oleh guru, memperhatian kondisi yang ada, baik itu kondisi peserta didik, kemampuan pendidik maupun lingkungan tempat proses tersebut berada. METODE PENELITIAN Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Sokoyoso Semester I Tahun Pelajaran 215/216 yang berjumlah 17 siswa terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Waktu pelaksanaan penelitian mata pelajaran PKN dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan siklus kedua dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Sumber data penelitian ini adalah siswa sebagai subjeknya dan guru sebagai peneliti. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tes dan non tes. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini untuk tes berbentuk butir soal ulangan tertulis dan untuk non tes dalam bentuk lembar pengamatan saat siswa kerja kelompok. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh pada saat observasi dari interaksi siswa dalam kerja kelompok. Dan kuantitatif diperoleh pada saat siswa mengerjakan butir soal ulangan tertulis. Dari data yang diperoleh dapat dianalisis sebagai berikut: data hasil belajar yang diperoleh saat proses pembelajaran pada siklus I dibandingkan hasil belajar pada pra siklus dan siklus II, aktivitas belajar yang diperoleh saat proses pembelajar pada siklus I dibandingkan aktivitas pada pra siklus dan siklus II. 2 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 2. Mei 216 (Edisi Khusus)
Banyaknya Siswa Pelaksanaan pembelajaran PKN diamati oleh teman sejawat. Kepala Sekolah pun juga ikut mengamati jalannya proses pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran sudah mulai banyak aktivitas-aktivitas siswa yang pada pembelajaran sebelumnya belum tampak. Antara lain: siswa sudah mau mendengarkan penjelasan dari guru, siswa sudah mau menjawab pertanyaan dari guru dengan benar, dan siswa sudah mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Aktivitas-aktivitas guru yang sudah mengalami kemajuan antara lain sudah menggunakan alat peraga, dalam membahas materi sudah tidak terlalu cepat dan sudah memberikan tugas/pr kepada siswa. Sehingga dengan diberi tugas atau PR mendorong siswa untuk lebih aktif belajar. Guru sudah menggunakan beberapa metode seperti metode tanya jawab, metode pemberian tugas, dan metode demonstrasi. Dengan menggunakan metode yang bervariasi, maka siswa akan lebih tertarik memperhatikan pelajaran. Dari hasil refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran sudah banyak aspek yang sudah baik. Aspek yang perlu diperbaiki lagi meliputi: masih ada siswa yang bicara sendiri dan mengganggu temannya dan ada siswa yang merasa bosan dengan cara mengajar guru.dari guru, aspek yang belum baik meliputi: masih kurang terampil memvariasikan metode dan pengelola pembelajaran sehingga membuat siswa menjadi bosan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Kondisi Awal Hasil yang didapat kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang dicapai oleh siswa dari 17 siswa hanya 6 siswa atau 35% yang mendapat nilai 75 ke atas, sedangkan 11 siswa yang lainnya atau 65% belum menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Dalam mengajar guru tidak pernah menggunakan alat peraga dan guru hanya menjelaskan secara klasikal. Model pembelajaran yang seperti inilah yang membuat siswa menjadi bosan. 2. Hasil Penilaian a. Prestasi belajar dibuat grafik 16 14 12 1 8 6 4 2 Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas Belum Tuntas PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR 3
Presentase b. Aktivitas belajar dibuat grafik sebagai berikut : 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Pra Siklus Siklus I Siklus II B. Diskripsi Siklus I Untuk mengawali pembelajaran, membuat rencana dengan langkah-langkah sebagai berikut : memeriksa kembali RPP pra siklus, memperbaiki RPP pra siklus, menyiapkan alat peraga yang diperlukan, meyakinkan teman sejawat untuk siap membantu dalam penelitian. Pelaksanaan tindakan siklus I dalam 2 pertemuan dengan rincian pertemuan I, 2 jam pelajaran dan pertemuan II, 2 jam pelajaran. Pengamatan dalam pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, dibantu teman sejawat sebagai pengamat yang mencatat selama proses kegiatan. Dari hasil pengamatan, mendapatkan masukan bahwa proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan. Siswa sudah ada perubahan yaitu lebih aktif mengikuti proses pembelajaran dan sudah mau menjawab bila ada pertanyaan dari guru meskipun belum optimal. C. Diskripsi Siklus II Perencanaan yang dilaksanakan meliputi : memeriksa kembali RPP siklus I, memperbaiki siklus I, menyiapkan alat peraga yang diperlukan, meyakinkan teman sejawat untuk siap membantu dalam penelitian. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dalam 2 pertemuan dengan rincian pertemuan I, 2 jam pelajaran dan pertemuan II, 2 jam pelajaran. Siswa lebih dilibatkan dengan cara melakukan percobaan sendiri dan sambil mengerjakan LKS. Siswa merasa tidak bosan lagi dan lebih aktif dalam mengerjakan LKS sedangkan guru sudah mengelola kelas tidak klasikal lagi dan terampil dalam memvariasikan metode. Hasil pengamatan sudah ada peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, maka memutuskan perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II. D. Pembahasan Per Siklus Pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan oleh karena itu prestasi belajar siswa juga meningkat. Dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Pada proses pembelajaran awal rata-rata 72. Pada siklus I rata-rata 74, dan pada siklus II rata-ratanya meningkat menjadi 77. 4 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 2. Mei 216 (Edisi Khusus)
NILAI GRAFIK PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA 1 8 6 4 2 Data Awal Siklus I Siklus II Rekapitulasi ketuntasan belajar siswa sebelum dan sesudah pada siklus pertama dan kedua. No Uraian Siswa yang sudah tuntas Siswa yang belum tuntas 1 Sebelum Siklus 6 (35%) 11 (65%) 2 Siklus Pertama 9 (53%) 8 (47%) 3 Siklus Kedua 14 (82%) 3 (18%) GRAFIK KETUNTASAN BELAJAR 15 1 5 Tuntas Belum Tuntas Pra Siklus Siklus I Siklus II Periode Sebelum Siklus Siklus Pertama Siklus Kedua Daya serap siswa sebelum dan sesudah siklus pertama dan kedua : NILAI 65 7 75 8 85 9 95 1 Ratarata 9 2 1 2-3 - - 72 72% - 8 5 2 2 - - - 74 74% - 3 5 7 2 - - - 77 77% % PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR 5
persentase GRAFIK AKTIFITAS BELAJAR 8 75 7 65 Grafik 6 55 Prasiklus Siklus I Siklus II Peningkatan prestasi belajar dan aktivitas siswa terjadi karena penggunaan alat peraga, penyampaian materi, penggunaan metode yang bervariasi, pengelolaan pembelajaran yang bervariasi dan pemberian tugas/pr kepada siswa. SIMPULAN 1. Dengan penggunaan metode demonstrasi berbantuan media gambar struktur organisasi desa dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Pada tahap pra siklus hanya 35% mengalami peningkatan menjadi 53% pada siklus I dan 82% pada siklus II. 2. Dengan penggunaan metode demonstrasi berbantuan media gambar struktur organisasi desa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada tahap pra siklus nilai rata-rata kelas 72 mengalami peningkatan menjadi 74 pada diklus I dan 77 pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA Anitah W, Sri dkk (211). Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas Terbuka. Asrori, Mohammad (212), Psikologi Pembelajaran, Bandung : CV. Wacana Prima. Depdikbud Dikti. 2. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud Dikti. Depdiknas (28), Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Mulyani Sumantri.. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Maulana. Hartono, Rudi (213), Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid, Yogyakarta : DIVA Press. I.G.A.K Wardani, dkk (24), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Universutas Terbuka. Suciati. M. Dkk. 23. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universutas Terbuka. Sumantri, Mulyani (212), Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : Universitas Terbuka. 6 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 2. Mei 216 (Edisi Khusus)