BAB I PENDAHULUAN. PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN ANTAPANI Jl. AH Nasution No 14 Bandung 1.1. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN ANTAPANI Jl. AH Nasution No 14 Bandung 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

A. TUGAS DAN FUNGSI (Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008) Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

GAMBARAN UMUM SKPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 INOVASI OPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kota Bandung dan merupakan tahun akhir pelaksanaan kebijakan penjabaran

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA KERJA (RENJA)

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA TEGAL KECAMATAN MARGADANA KELURAHAN MARGADANA Jalan H. Abdul Syukur No.1 Tegal Telp. (0283) Kode Pos 52143

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.2 LANDASAN HUKUM.

KEPUTUSAN. NOMOR : 027 / Kep. 002a / Kec.Sur.Ban / 2014 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PROFILE KECAMATAN PANGKALAN

PEMERINTAH KOTA MATARAM RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2016 KANTOR CAMAT SELAPARANG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

User [Pick the date]

PROFILE KECAMATAN KUTAWALUYA

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud disusun secara berjangka meliputi;

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

KELURAHAN DEBONG TENGAH

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UPDATE WEBSITE KECAMATAN KARAWANG BARAT TAHUN 2018

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA KECAMATAN TEGAL TIMUR TAHUN ANGGARAN

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN LUMBUNG TAHUN LALU

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

DATA PR0FIL KELEMBAGAAN DAN GOOD GOVERNANCE KANTOR KECAMATAN LAMANDAU

Renja Kecamatan Pusomaen 2017 KATA PENGANTAR.

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi)

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

RENCANA KERJA (RENJA)

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN PANGKAH TAHUN KECAMATAN PANGKAH

RENJA KECAMATAN BELANG 2018

Rencana Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2016 Kota Bandung

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

.:: Kecamatan Kedungpring Kabupaten lamongan ::.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KECAMATAN GEDEBAGE PERIODE PELAKSANAAN TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) Kecamatan Mantup

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional merupakan perwujudan tujuan nasional bangsa Indonesia pada intinya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pembangunan nasional yang dilaksanakan pada hakekatnya mencakup semua aspek kehidupan manusia yang dilakukan secara terarah, terpadu dan berkesinambungan serta menyeluruh keseluruh pelosok tanah air. Agar pembangunan nasional sesuai dengan sasaran, maka pelaksanaannya dapat diarahkan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus kegiatan pembangunannya sendiri. Pembangunan daerah yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional mencakup seluruh segi kehidupan masyarakat, sudah barang tentu memerlukan pengorganisasian pemerintah yang mampu mengikuti perkembangan jaman. Pelaksanaan pembangunan yang ditujukan demi kemakmuran rakyat tersebut, penyelenggaraannya dilakukan menyeluruh sampai ke pelosok daerah sesuai dengan kondisi daerah masingmasing, dengan kata lain bahwa negara memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi. Dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, maka penyelenggaraan otonomi daerah yang sesuai dengan Undang-Undang tersebut dalam substansinya juga mengalami perubahan, namun pada esensinya tetap menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua unsur pemerintahan di luar yang menjadi urusan Pemerintah Pusat. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab. Implementasi kebijakan otonomi daerah tersebut mendorong terjadinya perubahan secara struktural, fungsional dan kultural dalam keseluruhan tatanan 1

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Salah satu perubahan yang sangat esensial adalah yang berkenaan dengan kedudukan, kewenangan, tugas dan fungsi Camat. Perubahan paradigmatik penyelenggaraan pemerintahan daerah tersebut, mengakibatkan pola distribusi kewenangan Camat menjadi sangat tergantung pada pendelegasian sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan penyelenggaraan pemerintahan umum, yang mempunyai implikasi langsung terhadap optimalisasi peran dan kinerja Camat dalam upaya pemenuhan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai gambaran umum kecamatan Antapani dapat dilihat pada data di bawah ini: 1. Kedudukan Kecamatan Antapani merupakan salah satu kecamatan dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung dengan batas-batasnya sbb : Sebelah Utara : Jl. Jend. A.H. Nasution (Kec. Mandalajati); Sebelah Timur : Kali Cikeley (Kec. Arcamanik); Sebelah Selatan : Rel Kereta Api (Kec. Buah Batu); Sebelah Barat : Kali Cidurian (Kec. Kiaracondong). Secara geografis Kecamatan Antapani terletak disebelah Timur Kota Bandung dengan luas wilayah 400,543 ha. dengan kepadatan penduduk rata-rata 147 jiwa per ha. Wilayah Kecamatan terbagi dalam 4 kelurahan, 58 rukun warga dan 307 rukun tetangga. Adapun kelurahan-kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Cicendo adalah sebagai berikut : 1) Kelurahan Antapani Wetan 2) Kelurahan Antapani Kulon 3) Kelurahan Antapani Tengah 4) Kelurahan Antapani Kidul 2. Keadaan Penduduk a. Jumlah Kepala Keluarga : 14.762 umpi 2

b. Jumlah Penduduk : Laki-laki : 35.548 jiwa Perempuan : 33.754 jiwa Jumlah : 69.302 jiwa c. Jumlah Penduduk menurut kewarganegaraan : WNI Pribumi : 69.302 orang WNI Keturunan : 86 orang WNA : 19 orang d. Jumlah Penduduk menurut Golongan Agama : 1) Islam : 66.043 orang 2) Kristen : 2.191 orang 3) Katholik : 1.010 orang 4) Hindu : 46 orang 5) Budha : 40 orang 6) Aliran Kepercayaan : - orang e. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian : 1) Pegawai Negeri Sipil : 8.468 orang 2) TNI/POLRI : 496 orang 3) Pegawai Swasta : 11.901 orang 4) Wiraswasta/Pengusaha : 5.610 orang 5) Buruh : 7.202 orang 6) Tani : 404 orang 7) Dagang : 6.787 orang 8) Pensiunan : 4.773 orang 9) Mahasiswa : 7.683 orang 10) Pelajar : 14.863 orang f. Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan : 1) Tidak/belum sekolah : 727 orang 2) Tidak tamat SD : 4.673 orang 3) Belum tamat SD : 8.388 orang 4) Tamat SD : 10.627 orang 5) SLTP : 9.140 orang 6) SLTA : 14.663 orang 7) Akademi/Sarmud : 8.343 orang 3

8) Sarjana : 6.196 orang 3. Jumlah Pegawai Kecamatan dan Kelurahan : Jumlah Pegawai Kecamatan dan Kelurahan berdasarkan Golongan, Jabatan/Esselonering dan Pendidikan terdiri dari : a. Berdasarkan Golongan : 1) Golongan IV : 3 orang 2) Golongan III : 32 orang 3) Golongan II : 14 orang 4) Golongan I : 2 orang 5) Kontrak Kerja : - orang Jumlah : 50 orang b. Berdasarkan Jabatan/Eselonering : 1) Eselon III/A : 1 orang 2) Eselon III/B : 1 orang 3) Eselon IV/A : 9 orang 4) Eselon IV/B : 18 orang c. Berdasarkan Pendidikan : 1) S.2 : 5 orang 2) S.1 : 18 orang 3) D.3/Sarmud : 5 orang 4) SLTA : 23 orang 5) SLTP : 3 orang 6) SD : 3 orang 4. Instansi yang ada di wilayah Kecamatan Antapani : a. Instansi Pemerintah : 1) Kantor Kecamatan Antapani 2) Kantor Kelurahan se-kec. Antapani (4 kelurahan) 3) Puskesmas se-kec. Antapani (3 puskesmas) 4) Kantor Urusan Agama Cicadas 5) Polsekta Kec. Antapani 6) Koramil Antapani-Arcamanik-Mandalajati 7) Kantor Pengadilan Agama b. Instansi BUMN/D 1) Bank BTN 4

2) PT Pos dan Giro 3) BRI. 5. Sarana Perekonomian a. Sarana Perdagangan 1) B ank : 3 buah 2) Koperasi : 11 buah 3) Pasar Umum : 1 buah 4) Pasar Swalayan : 1 buah 5) Toko : 80 buah 6) Warung : 196 buah 7) Kios : 47 buah 8) PKL : 183 buah b. Perusahaan : 1) Perusahaan Sedang : 3 buah 2) Home Industri : 1 buah 3) Industri Kerajinan : 63 buah 4) Hotel : - buah 5) Rumah Makan : 5 buah 6. Sarana Sosial Budaya : a. Pendidikan : 1) TK/TPA : 25 buah 2) SD : 24 buah 3) SLTP Negeri : 2 buah 4) SLTP Swasta : 2 buah 5) SMU/SMK Negeri : 1 buah 6) SMU Swasta : 1 buah b. Tempat Ibadah : 1) Masjid : 72 buah 2) Madrasah : 26 buah 3) Langgar : - buah 4) Gereja : 1 buah c. Sara Kesehatan : 1) Puskesmas : 3 buah 2) Poliklinik : 4 buah 5

3) Praktek Dokter : 19 buah 4) Rumah Sakit : - buah 5) Apotek : 11 buah 6) Panti Pijat : - buah 7) Bidan : 9 buah 8) Posyandu : 66 buah 7. Sarana Lingkungan a. Sarana perhubungan - Jalan 1) Jalan Negara : - km 2) Jalan Provinsi : 1,5 km 3) Jalan Kota : 6 km 4) Jalan Kelurahan : 4,5 km 5) Jalan Kolektor : 6,3 km - Jembatan : 1) Kali Cidurian : 1 buah 2) Kali Cikeley : 2 buah 3) Kali Cipamokolan : 3 buah 4) Kali Ciparungpung : 1 buah b. Sarana irigasi/sungai 1) Kali Cidurian : 2,5 km 2) Kali Cikeley : 1,5 km 3) Kali Cipamokolan : 3,5 km 4) Kali Ciparungpung : 1,5 km c. Sarana RTH/Taman 1) Taman RW.06 Kel. Antapani Wetan 2) Taman Halaman Kantor Kec. Antapani 3) Taman Halaman Kantor Kel. Antapani Tengah 4) Taman RW.07 Kel. Antapani Tengah 5) Taman RW. O8 dan Taman Toga RW.07 Kel. Antapani Kidul 6) Taman Toga RW.15 Kel. Antapani Kidul d. Sarana bermain/lapang 1) Lapang Gasibu Mini (Gasmin) Jl. Kuningan Raya. e. Sarana Olah raga 1) Lapang Putsal : 3 buah 6

2) Lapang Bulu Tangkis : 28 buah 3) Lapang Bola Volly : 44 buah 4) Lapang Tenis : 2 buah f. Sarana sanitasi 1) MCK/Jamban Umum : 18 buah 2) Corsen : - buah 3) Sumur gali : 117 buah 4) Sumur Pompa : 760 buah 5) Hidrand Umum : 1 buah 6) Air PDAM : 11.548 buah 8. Sarana Ketentraman dan Ketertiban a. Jumlah Anggota Linmas : 296 orang b. Jumlah Angg Linmas Terlatih : 40 orang c. Jumlah Satpam : 78 orang d. Jumlah Poiskamling : 116 buah e. Jumlah Satwankar : 4 kelompok f Jumlah Anggota Satwankar : 58 orang g. Jumlah APAR : 800 buah h. Jumlah APAB : 11 buah 1.2. LANDASAN HUKUM Landasan hukum yang menjadi pedoman pelaksanaan Pemerintah Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut : Landasan operasional yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang pembentukan daerahdaerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 7

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); 7. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah; 9. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 10. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 11. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung; 8

20. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2000 tentang pengembangan dan Penataan Kawasan Inti Pusat Kota; 21. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung; 22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 23. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah 24. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025; 25. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2010-2030. 26. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018; 27. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. 28. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 tahun 2008 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025; 29. Keputusan Gubernur Nomor : 465.85/Kep.367-BPMPD/2010 Tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Barat; 30. Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor : 050/Kep.220-Bapp/2011 tentang Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi Daerah Millennium Development Goals (RAD MDGS) Provinsi Jawa Barat; 31. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2006 tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 32. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung; 9

33. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 34. Peraturan Daerah Kota bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota bandung Nomor 05 tahun 2009; 35. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 36. Peraturan Walikota Bandung Nomor 001 tahun 2010 Tentang Prosedur Dan Tata Cara Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; 37. Peraturan Walikota Bandung nomor 870 tahun 2011 Tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung Kepada Camat Dan Lurah; 38. Peraturan Walikota Bandung Nomor 891 tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial; 39. Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008. Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Kecamatan; 40. Keputusan Walikota Kota Bandung Nomor 188.342/Kep.152 Bappeda/2011 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung; 41. Surat Edaran Walikota Bandung 593.311/1400-Bag.Huk.HAM tanggal 28 Maret 2011 perihal Surat Keterangan Ahli Waris; 42. Surat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung Nomor 470/671-Disduk Capil tanggal 16 April 2010 perihal Surat Keterangan Kependudukan; 43. Surat Edaran Walikota Bandung Nomor 440/SE.110-DINKES tanggal 27 Agustus 2010 tentang Pembuatan SKM dan SKTM 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan disusunnya Rencana Kerja ini untuk dijadikan gambaran bagi penyelengaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan pada tahun 2014, serta untuk menjadi bahan pengendalian, 10

evaluasi kegiatan, dan pengukuran tingkat kinerja Pemerintah Kecamatan Antapani. 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan Rencana Kerja Kecamatan Antapani Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan 1.1. Latar belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan 1.4. Sistematika Penulisan Bab II Evaluasi Pelaksanaan RENJA Kecamatan Antapani Tahun 2013 2.1. Evaluasi Pelaksanaan RENJA Kecamatan Antapani Tahun 2012 dan Capaian RENSTRA Kecamatan Antapani 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Kecamatan Antapani 2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan Bab IV Penutup 11

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 dan CAPAIAN RENSTRA Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013. Disamping itu pula, Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Kementerian Dalam Negeri, Bappenas dan Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional. Selanjutnya, Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Antapani Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Antapani Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. Untuk mewujudkan kinerja pelayanan yang sesuai dengan potensi wilayah Kecamatan Antapani maka disusun Renja Kecamatan antapani sebagai pedoman dokumen perencanaan taktis strategis sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan wilayah dan merupakan langkah awal tahun pelaksanaan Rencana Kerja Strategis ( RENSTRA) 2009-2013 dalam mewujudkan Visi Kecamatan Antapani yaitu : Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Antapani Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan 12

kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera. Visi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2009-2013 adalah : Mewujudkan Kecamatan Antapani Sebagai Wilayah Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan, melalui Peningkatan Penataan Lingkungan Misi Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2009-2013 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut : a. Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan secara Profesional, Efektif, Efesien, Akuntabel dan Transparan. b. Memberdayakan potensi wilayah yang ada, untuk menunjang terciptanya lingkungan yang sehat tertata secara serasi. c. Menciptakan dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk melaksanakan Pembangunan, Perekonomian, Kemasyarakatan, Ketentraman dan Ketertiban. Definisi operasional dari visi tersebut adalah bahwa Kecamatan Antapani harus melaksanakan upaya-upaya pemberdayaan kelembagaan dan individual aparatur kecamatan serta bersinergi dengan potensi masyarakat di Kecamatan Antapani, untuk mewujudkan Kecamatan Antapani sebagai sentra kota jasa di Kota Bandung. Visi ini juga sebagai komitmen Kecamatan Antapani terhadap Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung, sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2006; sebagai dasar orientasi pengembangan kebijakan dan program Kecamatan Antapani. Visi Kecamatan Antapani tersebut juga merupakan bagian yang terintegrasi dan tidak terpisahkan dengan visi Kota Bandung, yaitu Memantapkan Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Yang BERMARTABAT. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas Kecamatan Antapani menetapkan misi yang harus dilaksanakan yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan secara Profesional, Efektif, Efesien, Akuntabel dan Transparan. 13

2. Memberdayakan potensi wilayah yang ada, untuk menunjang terciptanya lingkungan yang sehat tertata secara serasi. 3. Menciptakan dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk melaksanakan Pembangunan, Perekonomian, Kemasyarakatan, Ketentraman dan Ketertiban. Keinginan untuk mewujudkan Kecamatan Antapani Menjadi Wilayah Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan, melalui Peningkatan Penataan Lingkungan, memerlukan komitmen yang kuat serta ditunjang oleh sikap dan perilaku profesional dan kehidupan sosial yang kondusif, dari aparat dan warga Kecamatan Antapani. Komitmen ini harus dipenuhi oleh faktor-faktor pendukung yang menjadi faktor-faktor kunci keberhasilan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran. Adapun faktor-faktor kunci keberhasilan tersebut diantaranya adalah : Komitmen dan sinergi yang kuat dari aparatur Pemerintah Kecamatan dan warga Kecamatan Antapani. Ketertiban dan keamanan di Kecamatan Antapani yang kondusif. Kepemimpinan Kecamatan Antapani yang ditunjang kemampuan manajerial yang unggul, dan mampu menjadi motivator dan dinamisator lingkungan kecamatan. Sumber Daya Manusia (pegawai) Kecamatan Antapani yang menjunjung profesionalisme, berkomitmen kuat terhadap tujuan organisasi serta memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Kebijakan kecamatan yang terintegrasi dengan kebijakan kota, mampu menjamin kesinambungan program dan berbasis pada kebutuhan lokal. Keterpaduan dan kebersamaan dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing unsur organisasi dengan menghilangkan ego sektoral. Adanya mekanisme dan standar kerja yang mampu memacu peningkatan kinerja setiap pegawai. Tersedianya prasarana dan sarana kantor yang dapat dimanfaatkan secara optimal dan terpelihara. Konsisten dan fokus terhadap evaluasi perkembangnya dan kemajuan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelayanan prima. Visi dan misi Kecamatan Antapani hanya dapat diwujudkan apabila seluruh komponen organisasi mampu mencapai tujuan yang menjadi komitmen bersama dalam hubungannya dengan upaya perwujudan visi dan misi organisasi tersebut. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Kecamatan Antapani Kota Bandung sebagai berikut: 14

Misi Tabel 2.1 TUJUAN Tujuan 1. Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan secara Profesional, Efektif, Efesien, Akuntabel dan Transparan. 2. Memberdayakan potensi wilayah yang ada untuk menunjang terciptanya lingkungan yang sehat tertata secara serasi. 3. Memfasilitasi dan memberikan motipasi kepada masyarakat untuk melaksanakan pembangunan, perekonomian, kemasyarakatan ketentraman dan ketertiban. 1.1 Meningkatkan Kemampuan/ Kompetensi Aparatur, sistem dan sarana/prasarana yang mendukung kelancaran tugas pelayanan publik, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat 2.1 Meningkatkan Kondisi sosial dan infrastruktur lingkungan masyarakat Kecamatan Antapani yang berkualitas dan berkesadaran sosial, agamis, berwawasan lingkungan, berbudaya dan berprestasi 3.1 Meningkatkan Pelayanan Publik yang berkualitas dan Memuaskan Masyarakat Kecamatan Antapani Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2009-2013 sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis. Tujuan Tabel 2.2 SASARAN Sasaran 1.2 Meningkatkan Kemampuan/ Kompetensi Aparatur, sistem dan sarana/prasarana yang mendukung kelancaran tugas pelayanan publik, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat 1.2.1 Terwujudnya kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah 1.2.2 Terwujudnya pola/ mekanisme penyelenggaraan tugas pelayanan public, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang handal 1.2.3 Tersedianya sarana dan prasarana kinerja aparatur yang memadai 15

2.1 Meningkatkan Kondisi sosial dan infrastruktur lingkungan masyarakat Kecamatan Antapani yang berkualitas dan berkesadaran sosial, agamis, berwawasan lingkungan, berbudaya dan berprestasi 2.2.1 Meningkatnya kualitas kehidupan sosial msyarakat di kecamatan 2.2.2 Meningkatnya pemberdayaan potensi usaha kecil menengah dan ekonomi masyarakat kecil 2.2.3 meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana lingkungan hidup masyarakat 2.2.4 meningkatnya pemberdayaan seni budaya 2.2.5 Terwujudnya ketentraman dan ketertiban 2.2.6 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan sosial kemasyarakatan 3.1 Meningkatkan Pelayanan Publik yang berkualitas dan Memuaskan Masyarakat Kecamatan Antapani 3.1.1 Terwujudnya Pelayanan yang berkualitas 3.1.2 Meningkatnya kepuasan Masyarakat Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi serta berdasarkan arah kebijakan yang ditetapkan disusun program-program pembangunan. Perencanaan program yang dibuat adalah program peningkatan peran Kecamatan dan Kelurahan dimana penyusunan program ini disasuaikan dengan alur atau mekanisme perencanaan mulai dari MUSRENBANG hingga penetapan skala prioritas, antara lain : Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan sebagai program operasional Kecamatan Antapani memiliki sasaran program yaitu meningkatnya kualitas sumber daya manusia serta sarana dan prasarana dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan di bidang pemerintahan, perekonomian, pembangunan dan lingkungan hidup, kemasyarakatan dan pendidikan, keamanan dan ketertiban serta pelayanan kepada masyarakat. Dalam mencapai tujuan dan sasaran, ditetapkan kebijakan dan program sebagai cara untuk mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. Ditetapkannya program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan 16

direalisasikan melalui berbagai kegiatan diantaranya berikut: kegiatan-kegiatan sebagai Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat; Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat; Fasilitasi Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup; Fasilitasi Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban; Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan; Fasilitasi Peningkatan Peran Pemerintah Kota Dalam Pembangunan Kelurahan; Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat. Selain dukungan prasarana dan personil, diperlukan pembiayaan untuk mendukung program dan kegiatan Pemerintah Kecamatan Antapani, baik melaksanakan belanja operasional, belanja aparatur maupun belanja publik. 2. Capaian Kinerja Keuangan Selama tahun 2013 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Kecamatan Antapani Kota Bandung dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Kecamatan Antapani Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar Rp. 10,813,205,733 sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp 8,712,904,654 atau dengan serapan dana APBD mencapai 81. kondisi anggaran adalah Silpa Rp 2,100,301,079 Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar lebih efisien. Disamping itu dikarenakan pula adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu pembangunan gedung kantor Kelurahan Antapani Wetan. Tidak dilaksanakannya pembangunan gedung kantor tersebut adalah karena belum adanya putusan mengenai penetapan lokasi tanah untuk kantor Kelurahan Antapani Wetan, sehingga diupayakan untuk dianggarkan kembali pada tahun anggaran 2014 yang akan datang. Adapun untuk realisasi belanja langsung dan tidak langsung dapat dilihat pada tabel berikut ini. 17

Tabel 2.3 No. Urusan Wajib Realisasi Anggaran BTL, BL dan Belanja Pemeliharaan Kantor Kecamatan Antapani Tahun Anggaran 2013 Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Lansung Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Total Belanja Relisasi Belanja Belanja Pemelih araan 20 KECAMATAN ANTAPANI 3,906,548, 436 1,424,933, 873 2,298,027, 689 3,183,695, 735 10,813,205, 733 8,712,904, 654 408,814, 099 81 Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : NO. Tabel 2.4 Pagu dan Realisasi Anggaran Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013 PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN (Rp.) REALISASI TARGET OUTPUT (KUANTITATIF) PERMASA LAHAN/KE TERANGA N 1 2 3 7 8 9 I. Pelayanan Administrasi Perkantoran 462.378.081,18 444.628.716,00 1 2 3 4 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa kebersihan kantor 66,353,299 49,399,523 7 jenis / 12 bulan 10,000,000 0 3 mobil 10 motor 7,293,000 3,783,900 3 mobil 10 motor 52,800,000 52,800,000 12 bulan 5 Penyediaan alat tulis kantor 33,401,000 25,773,050 12 bulan 18

6 7 8 9 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga 36,900,000 33,445,050 12 bulan 15,300,000 13,265,100 89 unit 381,042,075 372,584,750 12 bulan 19,950,000 18,522,490 12 bulan 10 Penyediaan makanan dan minuman 63,500,000 56,826,550 12 bulan 11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 95,800,000 85,500,500 12 bulan II. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 Pembangunan Gedung Kantor 1,451,946,822 47,685,000 1 unit 2 3 Pengadaan Kendaraan dinas/operasional Pengadaan perlengkapan gedung kantor 317,240,000 317,240,000 1 Mobil dan 6 Motor 60,000,000 59,941,770 1 unit 4 Pengadaan Mebeulair 116,734,700 111,315,640 8 Jenis 5 6 7 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 139,335,178 136,182,285 1 Kecamatan 616,953,370 580,294,266 1 Kecamatan dan 3 Kelurahan 336,850,000 286,056,700 3 Mobil dan 12 Motor III. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1 Pembinaan kinerja aparatur 52,995,000 52,995,000 56 Pegawai IV. Peningkatan Disiplin Aparatur 19

1 2 Pengadaan pakaian Dinas beserta kelengkapannya Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu 92,112,780 90,012,780 56 Pegawai 27,779,450 27,779,450 56 Pegawai VI. 1 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 12,617,000 12,617,000 1 laporan VI. 1 2 3 4 5 7 8 Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Pemasyarakat Kecamatan dan Kelurahan Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban tingkat Kecamatan dan Kelurahan Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan Fasiltasi Peningkatan Pelayanan kepada Masyarakat Pembuatan Pojok Informasi Pembangunan Jawa Barat di Kantor Kelurahan (Banprov 2012) 68,650,000 54,635,700 12 kegiatan 300,900,000 282,881,725 14 kegiatan 1,390,389,750 1,282,846,069 12 kegiatan 26,400,000 15,424,050 12 kegiatan 650,305,000 607,157,140 12 kegiatan 144,800,000 129,390,730 12 kegiatan 5,500,000 0 1 kegiatan JUMLAH 6,593,848,424 4,806,356,218 20

Dan untuk melihat Realisasi Pencapaian Misi pada Kantor Kecamatan Antapani dapat dilihat dari table dibawah ini Tabel 2.5 Pagu dan Realisasi Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013 No. Misi Pagu Anggaran Realisasi Anggaran 1 Meningkatkan 863,755,000.00 791,183,570.00 92 Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan secara Profesional, Efektif, Efesien, Akuntabel dan Transparan 2 Memberdayakan 26,400,000.00 15,424,050.00 58 potensi wilayah yang ada, untuk menunjang terciptanya lingkungan yang sehat tertata secara serasi 3 Menciptakan dan 1,390,389,750.00 1,282,846,069.00 92 memberikan motivasi kepada masyarakat untuk melaksanakan Pembangunan, Perekonomian, Kemasyarakatan, Ketentraman dan Ketertiban Jumlah 2,280,544,750.00 2,089,453,689.00 81 Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk pencapaian misi organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Kecamatan Antapani Kota Bandung pada tahun 2013. Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian kinerja misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2013 sebagaimana tabel berikut : 21

No. Tabel 2.6 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013 Kategori Jumlah Indikator Presentase Capaian Kinerja A. Misi 1, 3 1 Memuaskan 3 92 2 Sangat Baik 0 3 Baik 0 4 Cukup Baik - 5 Agak Kurang - 6 Kurang - Anggaran Realisasi (Rp.) 791,183,570.00 92 B. Misi 2, 1 1 Memuaskan 0 2 Sangat Baik 0 3 Baik 0 4 Cukup Baik 1 58 5 Agak Kurang 0 6 Kurang 0 15,424,050.00 58 C. Misi 3, 1 1 Memuaskan 1 92 2 Sangat Baik 0 3 Baik 0 4 Cukup Baik 0 5 Agak Kurang 0 6 Kurang 0 1,390,389,750.00 92 Pencapaian Misi pada Tahun 2013 merupakan akumulasi pencapaian kinerja tahun terakhir Renstra 2009-2013, dengan demikian diuraikan pula capaian misi berdasarkan realisasi anggaran selama kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai berikut : 22

No Misi A. MISI 1 2.745.539.817 Tabel 2.7 Penyerapan Anggaran pada setiap Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung 2009-2013 Pagu Realisasi Anggaran tahun ke- Indikatif Renstra 1 2 3 4 5 (Rp.) 216.143.240 108.860.850 133.702.400 394.016.657 1.755.977.465 Jumlah (dari Pagu Indikatif) 2.608.700.612 95 B. MISI 2 97.404.000 24.318.500 10.299.950 16.384.950 19.999.700 15.424.050 86.427.150 88,73 C. MISI 3 3.893.058.940 895.305.236 639.916.475 701.928.661 164.235.777 1.337.481.769 3.738.867.918 96,03 2.2 ANALISIS KINERJA PELAYANAN Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kecamatan Antapani memiliki susunan organisasi sebagai berikut : Gambar 2.1 Gambar Struktur Organisasi Kecamatan di Kota Bandung 23

Jumlah Pegawai Kecamatan dan Kelurahan berdasarkan Golongan, Jabatan/Esselonering dan Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.8 Tabel Pegawai Kecamatan Antapani PENDIDIKAN TERAKHIR NO NAMA NIP GOL JABATAN LATIHAN JABATAN TINGKAT PENDIDIKA N NAMA SEKOLAH FAKULTA S 1 2 5 6 8 12 13 14 15 1 Drs. ACA HERWANSYAH 19580216 198101 1 003 IV/b CAMAT DIKLAT PIM IV S1 UNLA FISIP 2 DRS.H.SUDITA, MH 19581112 198603 1 015 IV/a SEKCAM SPAMA S2 UNISBA ILMU HUKUM 3 AHMAD SUJANI, S.Sos, M.M. 196111171981011002 IV/a LURAH ANTAPANI KIDUL ADUM S2 STIE PASUNDAN MANj.SD M 4 TATANG PERMANA, S.Sos, M.Si 19601001 198101 1 002 IV/a KASI TRANTIB KEC - S2 STIA GARUT 5 Dra. Hj. WIWIN SOEGIARTI 195809221985092001 IV/a KASI.PEM ANKID - S2 UNPAS - 6 ENDAH KOMALA SARI, S Sos, MAP 19690215 199703 2 004 IV/a KASI PELAYANAN KEC DIKLAT PIM III S2 LAN RI - 7 Dra. YANE MARYANA 19631227 198403 2 007 III/ d KASI EKBANG LH KEC ADUMLA S1 UNLA FISIP 8 Dra. RINA RISNAWATI 19670112 199103 2 009 III/ d KASI DIKMASY KEC DIKLAT PIM IV S1 STKS - 9 Dra. HENI HOLIAH, MP 19680831 199403 2 007 III/ d KASI PEMERINTAHAN KEC S2 IPB - 10 Dra. LILIS GANTINI 196301271982032001 III/ d KASI EKBANG LH ANKID DIKLAT PIM IV S1 STIA LAN RI - 11 HAKIM SATYA BUDHI 196808281989031010 III/ d LURAH ANTAPANI TENGAH ADUM D III APDN BANDUNG 12 ENUNG KARTINI 196108061985012002 III/ d KASI.PEM ANKUL - S1 ARS EKONOM I 13 BAMBANG PURWANTO, SE 197009171998031007 III/d KASI PELAYANAN ANKID S1 EKONOM I 14 CECEP RUSTIANA, S.Hut 197601282000031001 III/d PELAKSANA DI KEC - S1 UNWIM KEHUTA NAN 15 AGUS SYAEFUDIN 19600708 198301 1 001 III/c KASI KEMAS ANKUL D-1 SGSMTP 16 MOCHAMAD RIDWAN 195804141981011004 III/c SEKLUR ANTAPANI KIDUL ADUM SMA TAMAN SISWA - 24

17 ELVA MAHYUDIN 195812021982032006 III/c KASI EKBANG LH ANTENG DIKLAT PIM IV SMEA SMEA N SOLOK - 18 Hj. ROSDIANA MEGAWATI 195907271981032014 III/c KASI DIKMASY ANTENG DIKLAT PIM IV STM STM NEGERI II - 19 SHINTA PARMAWATI, SSTP, Msi 198105052000122001 III/c LURAH ANTAPANI KULON S2 20 WIWIN WIATIN 196409051989022004 III/c KASI EKBANG LH ANWET ADUM D III UNIV.TERBU KA KOM 21 Drs. H. DADANG AHDIAT, Msi 196611281990031004 III/c LURAH ANTAPANI WETAN - S2 UNLA FISIP 22 AI WAHYUNINGSIH 19650805 199010 2 002 III/c KASI EKBANG LH ANKUL - SMA SMA N 11-23 WAHYU ACHMAD AFFANDI, Sip, MSi 198205262005011002 III/c KASUBAG PROGRAM & KEU - S2 UNPAD FISIP 24 RITA TRESNAWATI, Spd 196609211992032005 III/c KASI PELAYANAN ANWET - S1 STKIP SILIWANGI FKIP 25 FITRI NANDA YULISTIA, SSTP 198307312001122001 III/c SEKLUR ANTENG D 4 STPDN - 26 BUDHI NURWIBOWO 196809011996031003 III/b KASI KEMASY ANKID - D III ATPU/UNWIM SIPIL 27 DEDI JUARDI, S.IP 19680719 200701 1 009 III/b SEKLUR ANTAPANI WETAN S1 UNLA FISIP 28 KARNA SUHERMAN, ST. 19640724 200701 1 009 III/b KASI PEM ANWET S1 - - 29 ASEP SUPRIADI, SAP 19660812 199901 1 001 III/b KASUBAG UMUM KEPEGAWAIAN DIKLAT PIM IV S1 STIA LAN RI - 30 YUNINGSIH 196512131994032009 III/a KASI KEMAS ANWET - SMA TAMAN SISWA - 31 YENI ARIESTIANI SARIPAH, SE 198404052010012002 III/a KASI PELAYANAN ANTENG S1 SANGGA BUANA EKONOM I 32 TRESNA SETIAWAN 196504171990111002 III/a KASIPEM ANTENG - SMA - - 33 DJUDJU DJUBAEDAH 19670802 199601 2 001 III/a PETUGAS PELAYANAN KEC - SMEA SMEA KENCANA - 34 MOCH RIZA MAHENDRA, SE 19780112 201001 1 002 III/a KASI PELAYANAN ANKUL S1 UNPAS EKONOM I 35 RACHMAT FIRMANSYAH, SAP 19770527 200501 1 010 III/a BENDAHARA PENGELUARAN - S1 UNPAD FISIP 36 ATANG SOBANDI 19580819 198603 1 009 II/b PULAHTA PEMERINTAH - SMP PERSAMAAN - 37 FIA NOVIANA 198011042005012007 II/b PETUGAS PELAYANAN ANTENG - SMA BPI 2-38 IWAN IRAWAN 19651020 200701 1 005 II/b PETUGAS TRAMTIB KEC - SMA SMIP YPPPT - 39 SANDI ARIANDI 19770411 200701 1 011 II/b PETUGAS PELAYANAN - STM PRA.INTERNA SIONAL - 25

40 RIKI MAULANI 197603172008011004 II/b PETUGAS PELAYANAN ANKID - SLTA MUSLIMIN 1-41 WAWAN SETIAWAN 196508142008011001 II/b PENGADMINISTRASI UMUM ANTENG - SMA SMA TAMAN SISWA - 42 ALVIN HERMAWAN 19760505 200701 1 005 II/b ( TUGAS BELAJAR ) - s1 stba STBA YAPARI 43 SARIPUDIN 19590520 199103 1 002 II/a PETUGAS PELAYANAN KEC - SD SDN.CILAKI KAB 44 TARNO 196207181984101001 II/a PENGADMINISTRASI UMUM ANKUL - SD - - 45 SAPTRI LIANI 19750201 200901 2 001 II/b PENGADMINISTRASI UMUM KEC - SMA SMA YAS - 46 MAMAN NURYAMAN 19821201 200901 1 007 II/a PENGADMINISTRASI UMUM ( CARAKA) - SMK N 2 SUBANG - 47 AJAT SUDRAJAT 19820706 200901 1 006 II/a PENGADMINISTRASI SURAT & PEGAWAI SMA KARTIKA CHANDRA 48 YANI DARYANI 196708262007011006 II/a PULAHTA EKBANG & LH KEC - SLTA PAKET C - 49 SARIFUDIN 196802102008011002 I/d PENYIMPAN & PENGURUS BARANG - SLTP.PKT C PKBM BINA UMAT - 50 HIDAYAT 196108282006041001 I/b PETUGAS BINA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN - SD PASIRKALIKI 96 - Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 maka Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan sebagai berikut : 1. Camat - Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah. - Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Camat mempunyai fungsi : a. Mengkoordinasikan Pemberdayaan Masyarakat b. Mengkoordinasikan Ketentraman dan Ketertiban Umum c. Mengkoordinasikan Penerapan Penegakan Peraturan Perundangundangan d. Mengkoordinasikan Pemeliharaan Prasarana dan fasilitas Pelayanan Umum e. Membina Pemerintahan Kelurahan di wilayah kerjanya 26

2. Sekretaris Kecamatan - Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang Kesekretariatan. - Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana Program kegiatan Kecamatan b. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Kesekretariatan Kecamatan dan Kelurahan c. Pelaksanaan Pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi e. Fasilitasi dan Pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan instansi terkait dalam pelaksanaan tugas poko dan fungsi Kecamatan f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administratif kegiatan kesekretariatan dan Kecamatan g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kecamatan - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat kecamatan di bidang umum dan kepegawaian - Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumahtanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas serta pelaksanaan administrasi kepegawaian c. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian 4. Sub Bagian Program dan Keuangan Kecamatan 27

- Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat Kecamatan dibidang Program dan Keuangan - Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan Kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kecamatan c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyususnan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengeloaan dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan d. Pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan Keuangan Kecamatan 5. Seksi Pemerintahan Kecamatan - Seksi pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang Pemerintahan - Untuk meaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi : a. Penyusunan data dan materi bahan lingkup Pemerintahan b. Pembinaan rukun warga dan rukun tetangga c. Pelayanan administrasi pertanahan d. Pembinaan administrasi Pemerintahan Kelurahan e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Pemerintahan dengan Instansi terkait f. Pelaporan pelaksanaan lingkup Pemerintahan 6. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Kecamatan - Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang Ketentraman dan Ketertiban 28

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi : a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban b. Pembinaan ketentraman dan ketertiban c. Pembinaan potensi perlindungan masyarakat d. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Ketentraman dan Ketertiban dengan Instansi terkait f. Pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban 7. Seksi Pendidikan Dan Kemasyarakatan Kecamatan - Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang Pendidikan dan Kemasyarakatan - Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi : a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup Pendidikan dan Kemasyarakatan b. Inventarisasi dan fasilitasi masalah social Kemasyarakatan c. Inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal d. Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan ditingkat Kecamatan dan Kelurahan e. Fasilitasi pembinaan bidang Keagamaan, Ketahanan Keluarga, Partisipasi dan Pemberdayaan Perempuan serta generasi muda f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait g. Pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan 8. Seksi Ekonomi, Pembangunan Dan Lingkungan Hidup Kecamatan - Seksi ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup 29

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup b. Fasilitasi pembinaan bidang Koperasi, usaha kecil dan menengah c. Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan d. Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik, fasilitas umum dan fasisilitas sosial e. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan serta lingkugan hidup dengan Instansi terkait g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup 9. Seksi Pelayanan Kecamatan - Seksi Pelayanan mempunyai tugas Pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang Pelayanan - Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pelayanan mempunyai fungsi : a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan b. Pelayanan data dan informasi Kecamatan c. Pelayanan administrasi kependudukan d. Pelayanan administrasi umum lainnya e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi terkait Pelaporan pelaksanaan lingkup Pelayanan 10. Lurah - Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang dilimpahkan Walikota kepada Lurah. - Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Lurah mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan Kelurahan; b. Pemberdayaan masyarakat, perekonomian dan kesejahteraan rakyat; c. Pelayanan masyarakat; 30

d. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; e. Pemeliharaan prasarana, fasilitas pelayanan umum dan lingkungan hidup; dan f. Pembinaan lembaga kemasyarakatan. 11. Sekretaris Lurah - Sekretaris Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang kesekretariatan. - Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sekretaris Lurah mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup kesekretariatan Kelurahan; b. Penyusunan rencana program dan kegiatan Kelurahan; c. Pengelolaan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian; d. Pengkoordinasian kegiatan seksi di Kelurahan; e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Kelurahan dengan Instansi Terkait; dan f. Pelaporan pelaksanaan lingkup kesekretariatan dan Kelurahan. 12. Seksi Pemerintahan Kelurahan - Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang pemerintahan. - Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi : a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pemerintahan; b. Fasilitasi penyelenggaraan pemilihan pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW); c. Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan ketentraman dan ketertiban; d. Pembinaan ketentraman dan ketertiban; e. Pembinaan potensi perlindungan masyarakat; f. Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan pemerintahan dengan Instansi Terkait; dan g. Pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan. 13. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kelurahan 31

- Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok - melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. - Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. Penyusunan data dan materi bahan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup; b. Fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah; c. Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan; d. Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial; e. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup; f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup dengan Instansi terkait; dan g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. 14. Seksi Kemasyarakatan Kelurahan - Seksi Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang kemasyarakatan; - Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Seksi Kemasyarakatan mempunyai fungsi : a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup kemasyarakatan; b. Inventarisasi potensi bidang kemasyarakatan; c. Inventarisasi dan Fasilitasi bidang pendidikan; d. Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat Kelurahan; e. Fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda; f. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana; g. Inventarisasi dan fasilitasi ketahanan pangan; 32

h. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan i. Pelaporan pelaksanaan lingkup kemasyarakatan. 15. Seksi Pelayanan Kelurahan - Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang pelayanan. - Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana Seksi Pelayanan mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b. Pelayanan data dan informasi Kelurahan; c. Pelayanan administrasi kependudukan; d. Pelayanan administrasi umum lainnya; e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait; dan f. Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan. Adapun analisis pencapaian kinerja pelayanan Kecamatan Antapani disajikan dalam tabel 2.2 dibawah ini: 33

Tabel 2.9 Riviu Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Antapani 2009-2013 Kota Bandung NO. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Kecamatan Targ et SPM Targ et IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan 90 1 Fasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 90 90 90 90 90 99,99 99,95 99,89 99,9 4 80 111,10 111, 05 110, 99 111,05 88,4 3 2 Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan pemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan 90 90 90 90 90 99,99 99,83 99,99 99,9 9 93 111,10 110, 93 111, 10 111,10 103, 35 3 Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat Kecamatan dan Kelurahan 90 90 90 90 90 99,25 99,97 100,0 0 97,4 8 92, 27 110,28 111, 08 111, 11 108,31 102, 52 34

4 Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat Kecamatan dan Kelurahan 90 90 90 90 90 100,0 0 99,99 99,99 99,9 9 58, 42 111,11 111, 10 111, 10 111,10 64,9 2 5 Fasilitasi peningkatan pemerintahan umum Kecamatan dan Kelurahan 90 90 90 90 90 99,21 99,58 99,99 99,5 6 93, 36 110,23 110, 64 111, 10 110,62 103, 74 6 Fasilitasi peningkatan Peran Pemerintah kota dalam Pembangunan Kelurahan 90 90 90 90 0 97,13 98,62 99,89 99,0 3 0 107,92 109, 57 110, 98 110,04 0,00 7 Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat 90 90 90 90 90 99,98 99,83 99,99 99,6 8 89, 36 111,09 110, 93 111, 10 110,75 100, 00 35

2.3 ISU-ISU PENTING PENYELENGARAAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN ANTAPANI Untuk mewujudkan dinamika dan sinkronisasi antara kegiatan Kecamatan Antapani dengan kebutuhan dan kondisi faktual yang ada dalam organisasi, maka pengenalan lingkungan strategis sangat penting untuk diperhatikan dalam konteks analisis lingkungan strategis ini. Untuk itu Kecamatan Antapani berupaya mengenali lebih dalam faktor-faktor internal dan eksternal yang diprediksi dapat mempengaruhi terhadap kinerja pencapaian visi dan misi Kecamatan Antapani Kota Bandung. Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Antapani, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional. Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Antapani dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Antapani sebagai berikut : 1. Belum Optimalnya kualitas pelayanan Public pada Kecamatan, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 belum dilakukan perhitungan 2. Belum optimlanya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan dintandai dengan nilai AKIP Kecamatan Tahun 2012 sebesar = 49,91 3. Opini BPK WDP (Wajar Dengan Pengecualian) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung dimana Kecamatan Antapani merupakan salah satu SKPD di dalamnya Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian / Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Antapani dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Antapani, sebagai berikut: 1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 90 36

2. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan 3. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD 4. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008 5. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah 6. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan 7. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah 8. Masing kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola) Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Kecamatan Antapani, sebagai berikut 1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan; 2. Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung 3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Antapani sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang kewenangannya dilimpahkan sebagian oleh Walikota adalah factor internal dan eksternal Kecamatan Antapani, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung antara lain : 1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja. 2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi. 3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja. 4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien. 37

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung adalah : 1. Adanya multi interpretasi terhadap pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. 2. Belum adanya koordinasi yang baik dengan satuan kerja perangkat daerah lain di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isuisu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam kurun waktu 2013-2018, adalah sebagai berikut : 1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik) dan Penataan Organisasi dan Manajemen Publik Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah. Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN. 38

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder. Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi. 2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah dalam Pengelolaan Keuangan dan Barang Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan 39

sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai pelayan masyarakat. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguhsungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Antapani dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance. Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget). Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal 40

pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability). Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah. 2.4 REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD Selaras dengan penggunaan paradigma penganggaran berbasis kinerja maka perencanaan pembangunan daerah pun menggunakan prinsip yang sama. Pengembangan rencana pembangunan daerah lebih ditekankan pada target kinerja, baik pada dampak, hasil, maupun keluaran dari suatu kegiatan, program, dan sasaran. Perumusan tujuan dan sasaran dari visi dan misi walikota dan wakil walikota menjadi landasan perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Renstra SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Kuatnya hubungan kedua lembaga antara kepala daerah dan SKPD dalam perumusan tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi, dapat di jelaskan dalam bagan berikut ini: 41

Gambar 2.2 Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah Kepala Daerah Kepala SKPD Visi/Misi Tujuan/ Sasaran Visi/Misi Tujuan/ Sasaran Visi/misi SKPD dibuat untuk secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung atau mewujudkan visi misi Kepala Daerah Program Pembangunan Daerah Program Prioritas RPJMD Program/Kegiatan Prioritas RENSTRA SKPD Program Pembangunan Daerah berisi program-program prioritas terpilih yang menjadi top priority untuk mewujudkan visi/misi Kepala Daerah (RPJMD) Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Adapun Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka Tujuan dan Sasaran dalam RPJMD Kota Bandung, sebagai berikut: Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam RPJMD Kota Bandung 2013-2018 yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isuisu analisis strategis. 42

Sejalan dengan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 maka Kecamatan Antapani merumuskan dan merencanakan program, kegiatan dan kondisi yang sejalan dengan pelaksanaan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebagai berikut : Kondisi Yang akan dicapai sesuai dengan telaahan terhadap RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 Setelah melaksanakan analisis kondisi lingkungan Kecamatan Antapani saat ini, maka langkah selanjutnya adalah menentukan kondisi yang diinginkan dan proyeksi ke depan Kecamatan Antapani yang tentunya sejalan dengan Visi dan Misi RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut 1. Kondisi Yang akan dicapai a) Peningkatan sarana dan prasarana guna mendukung kinerja aparatur dan pelayanan kepada masyarakat; b) Adanya penambahan pegawai baik pejabat struktural di kelurahan maupun jabatan fungsional umum di kecamatan dan kelurahan; c) Dilaksanakannya diklat teknis, diklat fungsional maupun Diklat PIM bagi aparatur kecamatan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebutuhan yang ada; d) Terlaksananya koordinasi antar Kepala Seksi, dan antar UPT/UPTD dengan optimal yang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja sebagai berikut : 1. Proses dan mekanisme perencanaan pembangunan berjalan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 2. Data pembangunan tersusun secara sistematis dan akurat yang digunakan dalam perencanaan pembangunan secara komprehensif dan berkelanjutan (sustainable). 3. Meningkatnya semangat dan kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme musrenbang sehingga dapat mewujudkan perencanaan pembangunan partisipatif kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). 43

4. Peningkatan komitmen multi pihak dan kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat Kecamatan dalam perencanaan pembangunan e) Komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan perencanaan pembangunan partisipatif/melibatkan publik. f) Munculnya komitmen dan konsistensi untuk melaksanakan dokumen perencanaan yang telah disepakati. 2. factor pendukung - Komitmen dan sinergi yang kuat dari aparatur Pemerintah Kecamatan dan warga Kecamatan Antapani. - Ketertiban dan keamanan di Kecamatan Antapani yang kondusif. - Kepemimpinan Kecamatan Antapani yang ditunjang kemampuan manajerial yang unggul, dan mampu menjadi motivator dan dinamisator lingkungan kecamatan. - Sumber Daya Manusia (pegawai) Kecamatan Antapani yang menjunjung profesionalisme, berkomitmen kuat terhadap tujuan organisasi serta memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. - Kebijakan kecamatan yang terintegrasi dengan kebijakan kota, mampu menjamin kesinambungan program dan berbasis pada kebutuhan lokal. - Keterpaduan dan kebersamaan dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing unsur organisasi dengan menghilangkan ego sektoral. - Adanya mekanisme dan standar kerja yang mampu memacu peningkatan kinerja setiap pegawai. - Tersedianya prasarana dan sarana kantor yang dapat dimanfaatkan secara optimal dan terpelihara. - Konsisten dan fokus terhadap evaluasi perkembangnya dan kemajuan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelayanan prima. 44

2.5 PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT Tujuan umum pembangunan adalah untuk mewujudkan suatu keadaan dengan mantapnya sikap dan perilaku mandiri masyarakat sesuai prinsip demokrasi, meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terwujudnya kesejahteraan warga masyarakat yang selaras, adil dan merata dalam pelaksanaan pembangunan, serta terciptanya landasan yang mantap untuk pembangunan berikutnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka perlu disusun mekanisme kerja perencanaan pembangunan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (MUSRENBANG) dari mulai tingkat Kelurahan hingga Nasional yang melibatkan seluruh stakeholders. Dalam MUSRENBANG diharapkan peran aktif masyarakat untuk mendata permasalahan-permasalahan, kebutuhannya dan mencari jalan terbaik pemecahan masalah tersebut. Sesuai dengan Undang-undang nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencananan Pembangunan Nasional dan Peraturan Walikota Bandung Nomor 121 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Serta Pedoman dan Tata Cara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah, Pemerintah Kecamatan Antapani bersama pemangku kepentingan se-kecamatan Antapani mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada di tengah masyarakat Kecamatan Antapani dan mencari alternatif pemecahan permasalahan secara bersama-sama dengan memanfaatkan peluang yang ada. Kehadiran masyarakat pada acara MUSRENBANG Kecamatan Antapani tahun 2013 dan tahun 2014 sangat antusias. Berikut tingkat kehadiran MUSRENBANG tingkat kecamatan Antapani pada Tahun 2013 dan tahun 2014. Tabel 2.3 Kehadiran Pada Acara MUSRENBANG Tingkat kecamatan Antapani Tahun 2013 dan 2014 MUSRENBANG Yang Diundang Yang Hadir Persentase Kehadiran Tahun 2012 75 85 107 Tahun 2013 75 85 107 Sumber Tim Penyelenggara MUSRENBANG Kecamatan Antapani Tahun 2013 dan 2014 45

Gambar 2.3 Skema Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan melalui MUSRENBANG 46