BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Congo Café and Resto

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam bidang dagang atau apapun untuk memperkuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia sudah semakin berkembang. Perkembangan bisnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata dalam kegiatan ekonomi, meningkatkan investasi di bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Restoran dan Kafe di Kota Bandung dari tahun TAHUN PERTUMBUHAN (%) , , ,33

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

Jumlah Restoran dan Kafe

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Philip Kotler (2010;153)

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2016 PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

2015 PENGARUH STORE ATTRIBUTE TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DIKONTROL OLEH MOTIVASI BERBELANJA

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, yang didapat dari mata uang asing yang dikeluarkan oleh wisatawan

2015 PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis di Indonesia secara umum telah mengalami

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat. sekaligus menjadi ibu kota provinsi. Kota ini merupakan kota terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. food terbaik. Richeese Factory adalah QSR (Quick Service Restaurant) di

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu industri yang diandalkan oleh banyak negara di

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

distro distro distro Sumber : (2015)

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Lawangwangi Creative Space

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Congo Café and Resto Congo Cafe and Resto yang berdiri di kota Bandung pada tahun 2005, tepatnya berada di Jl.Rancakendal Luhur 8, Dago Pakar. Resto ini memiliki keunikan tersendiri dari para pesaingnya dimana selain menyajikan makanan sebagai bagian utama dari penjualan perusahaan, Congo Cafe and Resto juga memiliki fasilitas-fasilitas tambahan seperti Lounge, Internet, Play Ground dan Galeri yang dapat menarik para konsumen untuk berkunjung Congo adalah salah satu tempat makan di Bandung berupa cafe yang mempunyai tampilan bangunan artistik dan futuristik,sehingga yang datang ke Congo Café and Resto,dijamin akan merasakan suasana sangat asyik, Congo Café and Resto di Bandung ini sebagai tempat acara kumpul bareng bersama temanteman,tempat bertemu dengan relasi atau klien bisnis,atau lokasi untuk wisata kuliner keluarga,karena selain akan merasakan sensasi suasana cafe yang sangat unik dan alami,namun anda juga akan dimanjakan dengan aneka hidangan berupa menu kuliner yang sangat menggoda selera makan dan minum anda. Berdiri di luas area yang terbilang sangat luas di kawasan Tempat Wisata alam Bandung,lebih tepatnya Dago atas, salah satu Cafe Bandung yang ada live music-nya ini memiliki Bangunan cafe yang terdiri dari tiga lantai. Lantai bawah Congo Café and Resto merupakan ruang terbuka. Sedangkan untuk lantai ke-2 dan ke-3 merupakan ruangan bangunan cafe yang ornamen dindingnya didominasi dengan kaca besar yang berfungsi agar pengunjung Congo Café and Resto ini,meskipun berada di dalam ruangan masih bisa leluasa menikmati indah dan romantisnya pemandangan alam kawasan Dago Pakar dengan leluasa sambil menikmati hangat serta lezatnya menu makanan ditengah suhu udara yang dijamin sangat dingin. 1

1.1.2 Visi dan Misi Congo Café and Resto Adapun Visi dan Misi dari Congo Café and Resto yaitu sebagai berikut: a. Visi Menjadi Café dan Resto yang terbaik untuk didatangi para pengunjung. b. Misi Menyediakan suasana dengan sentuhan tekstur nuansa kayu dan seni, menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama dan menciptakan karyawan untuk meraih mimpi. 1.1.3 Logo Congo Café and Resto Nama Congo diambil dari nama layaknya hutan lebat di negara Congo Afrika. Congo yang berarti dari hutan daerah Dago kota Bandung, karena dengan suasana yang berada dengan hutan Dago Pakar dan nama Congo tepat untuk pengambilan nama resto yang belum ada disekitarnya. Gambar 1.1 Logo Congo Café and Resto Sumber:www.congosolidwood.com, 2015 Logo yang memiliki background gambar nuansa kayu karena pemilik usaha dari Congo Café and Resto ini adalah pengelola hasil hutan khususnya perkayuan, dengan sentuhan seni yang tinggi kayu pilihan utama untuk menjadi latar belakang dari Congo Café and Resto. 2

1.1.4 Struktur Organisasi Congo Café and Resto Congo Café and Resto memiliki struktur organisasi yaitu Restaurant Manager sebagai jabatan tertinggi, yang membawahi Supervisor dan Head Cook. Supervisor membawahi Capten Waiter, Cashier, dan Server. Untuk jabatan Head Cook membawahi Assistant Head Cook, Cook, Pastry, Bar, dan Steward/Pelayan. Berikut ini Gambar 1.2 menggambarkan struktur organisasi dari Congo Café and Resto yaitu: Gambar 1.2 Struktur Organisasi Congo Café and Resto Sumber : Data Internal Congo Café and Resto, 2015 1.2 Latar Belakang Masalah Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris dari Jawa hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata (Sumber: www.bandungaktual.com). Bandung memiliki iklim yang cenderung lebih dingin dan sejuk dibandingkan kota-kota besar di Indonesia lainnya. Struktur alam pegunungan menambah nilai lebih bagi kota Bandung yang merupakan salah satu sumber peningkatan ekonomi. Potensi alam yang keberadaannya hampir diujung kota, di area pusat kota pun Kota Bandung memiliki potensi wilayah yang cukup menjanjikan. Diantaranya pusat wisata, perbelanjaan, bisnis, hiburan dan kuliner. 3

dan membuat kota ini sebagai kota wisata yang terbagi dalam 3 Zona wisata utama yaitu zona Bandung Selatan, zona Bandung Barat, dan Bandung Utara.( Sumber: www.bandungtravel.com) Kota Bandung muncul sebagai tujuan wisata belanja yang banyak menawarkan produk hasil karya penduduk lokal. Salah satu produk hasil karya penduduk lokal kota Bandung adalah DISTRO (Distribution Store) yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke kota Bandung. Selain distro kota Bandung juga dikenal dengan FO (Factory Outlet). Hal yang bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha. Banyak contoh peluang bisnis. Segala macam usaha ada di Bandung. Pilihan pekerjaan yang dapat di pilih adalah menjadi pengusaha, karena prospek kemajuan usahanya bagus. Banyak pilihan usaha yang menguntungkan salah satunya bisnis fashion. Seperti yang di sebutkan sebelumnya merupakan salah satu kota yang menjadi pusat mode, usaha butik ataupun toko baju sangat menguntungkan, karena banyak orang yang berburu pakaian, apalagi jika menjualnya dengan harga grosir. Usaha lain yang prospeknya bagus yaitu usaha kuliner. Kuliner Bandung yang beragam bisa kita jadikan contoh usaha menguntungkan.(sumber: www.bisnisbandung,com) Kota Bandung memiliki potensi wisata hiburan karena kota ini punya sejumlah tempat rekreasi, semisal gedung pertunjukan, ruang publik, taman hutan, dan sebagainya. Wisata museum pun, menjadi potensi Kota Bandung. Pasalnya, kota berjuluk Parisj van Java ini mempunyai beberapa museum, yang layak menjadi daerah tujuan. (Sumber: www.jabartribunnews.com) Selain itu di Bandung yang akan inovasi kultural, para wisatawan menyebutnya dengan kota wisata kuliner. Tanpa promosi berlebihan, melainkan lebih mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut, komoditas ini laris manis diserbu wisatawan yang umumnya datang dari Jakarta. Selain disantap di tempat, 4

berbagai jenis makanan dapat menjadi oleh-oleh atau cendera mata bagi kerabat dan teman mereka. Gambar 1.3 Jumlah kuliner di kota Bandung (Sumber: http//www.bandungreview,com) Hal tersebut terlihat dengan banyaknya bermunculan produsen kuliner dengan rasa, bentuk, tekstur, penampilan yang berbaur dengan lokal etnik dan dengan pengemasan tradisional, bahkan nama masakan/kuliner dengan naiknya dari tahun pertahun. Dalam peningkatan kemampuannya dalam bidang pendanaan untuk pembangunan, Kota Bandung berusaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak sektor wisata. Pemasukan pendapatan daerah dari sektor pariwisata berasal dari Pajak Restoran, Pajak Hiburan. Berdasarkan situs online Tribun Jabar (2013) menunjukan bahwa realisasi penerimaan Pajak Restoran pada tahun 2013 sebesar Rp. 85.646.245.632 atau 83,9%. Besarnya pajak tersebut dikarenakan perkembangan kunjungan wisata ke kota Bandung dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Kepala Bidang Pemasaran Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. (Sumber: www.kompas.com). Berikut merupakan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung pada tahun 2010-2013. 5

Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2010-2013 Tahun Wisatawan Mancanegara Wisatawan Domestik Jumlah Wisatawan 2010 685.347 14.854.317 15.539.664 2011 676.755 19.461.717 20.138.472 2012 530.565 15.241.752 15.772.317 2013 529.296 16.164.876 16.694.172 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2015) Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestic objek wisata ke Kota Bandung pada tahun 2010-2013 mengalami trend meningkat, sedangkan pada tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan menurun dan meningkat kembali pada tahun 2013. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah daerah yang gencar mempromosikan potensi wisata. Pertumbuhan restoran dan kafe di Bandung pada tahun 2010-2013 dapat dikatakan cukup berkembang. Berikut adalah data restoran dan kafe dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung yang tercatat dari 2010 sampai tahun 2013 di Bandung: Tabel 1.2 Usaha Restoran dan Kafe di Bandung 2010-2013 Tahun Jumlah Restoran dan kafe 2010 458 2011 472 2012 486 2013 627 Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, 2015 Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan industri jasa di bidang ini yang memang sudah berkembang sejak tahun 1940 an. Berdasarkan rekapitulasi potensi restoran dan rumah makan yang memiliki ijin berdasarkan data dari Dinas 6

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung pada Tahun 2010 berjumlah 458 kafe, Tahun 2011 berjumlah 472 kafe, Tahun 2012 berjumlah 486 kafe, dan Tahun 2013 berjumlah 627 kafe. Dengan adanya table 1.2 mengenai jumlah kafe dan restorant di Bandung dari Tahun ke Tahun selalu meningkat. Banyaknya alternatif restoran dan kafe yang berada di Bandung tentu meningkatkan intensitas persaingan usaha pariwisata kuliner. Perusahaan dituntut untuk dapat mendesain dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang mampu menarik perhatian, menciptakan kepuasan konsumen sehingga terbentuk sebuah atmosfer lingkungan fisik yang nyaman dan dapat memberikan kepuasan konsumen. (Sumber: www.konsepkulinerbandung.com) Berikut ini 10 cafe paling terfavorit di Bandung: Tabel 1.3 10 café terfavorit di Bandung No Nama Café 1 Atmosphere 2 Bober Café 3 Brussel Spring 4 Congo 5 Giggle Box 6 Karnivor 7 Maja House 8 Origin Café 9 Sierra Café 10 The Valley (Sumber : http//www.bandungreview.com) Berdasarkan data pada tabel 1.3 maka terdapat 10 café terfavorit di Bandung. Dari peringkat 1 sampai 10 salah satunya memilih Congo Café and Resto sebagai objek penelitian. Sebab meskipun Congo tidak berada di peringkat pertama namun berada di peringkat ke-4 dari segi suasana yang dimiliki Congo cukup berbeda dengan yang lainnya. Congo Café memiliki suasana yang begitu indah dan terletak di Bandung Utara yang memiliki suasana alam yang dingin berbeda dengan café Atmosphere, Bober, Brussel Spring yang berada di pusat keramayan Bandung. Kenyamanan tempat makan di café and resto dapat 7

diciptakan melalui pemilihan warna, penempatan meja makan, cahaya, penampilan dari café and resto itu sendiri. Salah satu yang patut diperhatikan dalam bidang usaha Café And Resto adalah dengan kreatifitas penciptaan suasana toko atau disebut juga dengan store atmosphere. Store atmosphere merupakan salah satu strategi yang penting dalam hal menciptakan suasana yang nyaman, dapat menimbulkan kesan yang baik, dan akhirnya akan mempengaruhi emosi konsumen untuk berbelanja atau makan ditempat tersebut. Suasana toko yang menyenangkan, menarik nyaman dan mampu menciptakan satu atmosphere yang secara positif dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga menimbulkan minat mereka untuk mula-mula memsuki toko dan kemudian melihat-lihat ke dalam serta akhirnya melakukan pembelian (Lili Karmela F & Junjun Junaedi, 2009). Dari semua penjelasan di atas bahwa Congo mempunyai tampilan bangunan artistik dan futuristik, sehingga yang datang ke Congo Café and Resto akan merasakan suasana sangat nyaman bagi pengunjungnya. Congo Café and Resto berada di daerah Bandung Utara. Kelebihan dari Congo Café and Resto ini yaitu memiliki kawasan café yang luas dari nuansa alamnya, memiliki 3 lantai yang terdiri dari lantai 1 yang sangat nyaman untuk keluarga di lantai 2 dan 3 di hiasi ornament dindingnya dominasi dengan kaca besar yang berfungsi agar pengunjung Congo Café and Resto ini bisa leluasa menikmati indah dan romantisnya pemandangan alam di sekitarnya. Minat beli timbul setelah konsumen menerima stimulus dari sesuatu yang mereka lihat, pada saat konsumen memasuki sebuah café saat itulah timbul perhatian, keingintahuan, bahkan keinginan untuk mencoba dan kemudian membeli produk. Berdasarkan uraian diatas mengenai pentingnya store atmosphere bagi suatu perusahaan (Café and Resto) dimana hal ini akan berpengaruh pada minat beli konsumen. Maka judul Laporan Tugas Akhir yang ingin penulis ajukan adalah : PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasus Congo Café and Resto Pada Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Terapan Telkom University) 8

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disebutkan dalam latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana tanggapan responden mengenai store atmosphere Congo Café and Resto? 2. Bagaimana tanggapan responden terhadap minat beli konsumen Congo Café and Resto? 3. Seberapa besar pengaruh store atmosphere dapat mempengaruhi minat beli bagi konsumen? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai store atmosphere Congo Café and Resto. 2. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap minat beli konsumen Congo Café and Resto. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen Congo Café and Resto. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Akademis Adapun kegunaan penelitian ini dilihat dari aspek akademis adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis Meningkatkan pemahaman mengenai pengaruh store atsmosphere terhadap minat beli. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi penulis terhadap ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dan selama penelitian dapat melatih kemampuan analisis serta menambah wawasan. 9

2. Bagi penelitian lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang store atsmosphere dengan objek maupun variabel terikat yang berbeda. 1.5.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan mengenai pengaruh store atsmosphere terhadap minat beli konsumen ke perusahaan, sehingga dapat membantu perusahaan dapat memutuskan apa saja yang akan dilakukan di masa mendatang untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan terus menambah pelanggan. 2.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini antara lain meliputi : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang mendasari penelitian ini, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, variabel-variabel yang akan diteliti, tahapan penelitian, populasi dan penentuan sampel, metode pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas serta teknik analisis. 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasannya sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan dari penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang merupakan ringkasan dari keseluruhan hasil penelitian yang diperoleh dalam pembahasan serta saran yang dapat dijadikan masukan bagi para pembuat kebijakan dan bagi peneliti selanjutnya. 11