BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung saat ini terkenal dengan sebagai salah satu kota wisata yang sangat digemari oleh para wisatawan baik itu turis lokal maupun mancanegara, hal ini dikarenakan banyaknya tempat wisata yang menjanjikan atraksi menarik untuk para wisatawan. Salah satu hal yang menarik pengunjung datang ke Kota Bandung adalah keanekaragaman tempat kuliner yang berada di Kota Bandung, mulai dari tempat makan pinggir jalan, café café, hingga tempat makan yang memiliki nuansa unik dapat kita temui di Kota Bandung. Menurut data dari Dinas Pariwisata Kota Bandung tercatat bahwa restoran di Kota Bandung mengalami kenaikan jumlah dari tahun ke tahun. Tabel 1.1 berikut ini menampilkan data mengenai jumlah restoran dan café di Kota Bandung yang terdaftar di Dinas Pariwisata Kota Bandung. Tabel 1.1 Jumlah Restoran dan Café Di Kota Bandung Periode Tahun Tahun Jumlah Restoran dan Café Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah restoran di Kota Bandung mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya. Oleh karena itu dapat dibayangkan betapa ketatnya persaingan yang dialami oleh restoran restoran yang berada di Kota Bandung. Ini mengakibatkan para konsumen memiliki banyak alternatif pilihan dan akan melakukan pertimbangan pertimbangan dalam memilih restoran yang akan mereka kunjungi. Kondisi seperti ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pengusaha restoran mereka harus dapat menawarkan suatu hal

2 yang dapat menarik konsumen untuk mendatangi restoran mereka dan membeli makanan yang mereka sajikan. Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Gunawan, Rosa Rilantiana, dan Sony Kusumasondjaja (2009) dapat disimpulkan bahwa saat ini konsumen sudah mengalami beberapa perubahan mulai dari perubahan gaya hidup, selera, dan bagaimana mereka menikmati atau mengkonsumsi makanan sudah jauh berbeda. Saat ini harga, kualitas, dan pelayanan sudah bukan lagi pertimbangan utama bagi para konsumen untuk melakukan pembelian, saat ini atmosphere (suasana) menjadi salah satu bahan pertimbangan penting bagi para konsumen, kosumen merasa suasana yang nyaman sangat diperlukan ketika akan menyantap sebuah hidangan, bahkan saat ini ada konsumen yang lebih memilih makan diluar dibandingkan makan dirumahnya sendiri hanya karena ia merasa bahwa atmosphere (suasana) restoran sangat nyaman untuk dia. Meningkatnya jumlah bisnis makanan khususnya restoran tentunya menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat pada industri ini, yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan dan jumlah pesaing baru. Setiap restoran akan menawarkan kepada konsumennya konsep yang berbeda-beda mulai dari rasa (taste) makanan yang unik, tempat yang nyaman, keunikan tempat, hingga penawaran harga yang kompetitif. Semakin banyaknya kemunculan restoran yang mengusung tema interior unik berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa restoran di Bandung yang memiliki tema menarik pada restorannya seperti : 1. Bumbu Desa selain citarasa Sunda mereka menawarkan suasana pedesaan dengan iringan lagu Sunda dan penampilan para karyawannya yang menggunakan baju khas daerah Sunda. 2. Roemah Keboen selain menawarkan kenikmatan rasa pada makanan dan minuman, Roemah Keboen juga menyediakan tempat yang nyaman dan elegan dengan konsep resto family. Roemah Keboen berusaha menciptakan tempat yang berkesan seperti berada di rumah sendiri.

3 3. Restoran Suis Butcher yang telah berdiri sejak lama dan lebih dikenal oleh para konsumen karena kenikmatan dari steak yang mereka sajikan. Mereka membuat suasana seperti rumah makan jaman Belanda yang membuat pengunjung merasakan nostalgia, kembali pada masa itu. Restoran Karnivor merupakan restoran yang tergolong baru karena baru berdiri selama 2 tahun, Restoran Karnivor ini berada di Jalan R.E Martadinata yang sepanjang jalannya terdapat banyak sekali restoran-restoran pesaing yang telah terlebih dahulu berada di sana. Restoran Karnivor ini mengusung tema jungle in the town dimana para pengunjung dibuat seakan-akan sedang berada di sebuah hutan ketika menyantap hidangan yang mereka sajikan Saat ini Restoran Karnivor diperhadapkan pada tantangan bagaimana untuk dapat mengemas suasana restorannya guna menarik kosumen untuk melakukan keputusan pembelian dan menciptakan pembelian ulang di lain kesempatan apalagi mengingat bahwa restoran Karnivor masih belum lama berdiri dan masih tergolong restoran baru. Keputusan Pembelian konsumen di suatu Restoran sangat ditentukan oleh motivasi atau keinginannya. Jawaban terhadap pertanyaan mengapa konsumen datang ke suatu tempat (baik pertama kali atau berulang) merupakan informasi yang penting untuk menentukan strategi perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Steven Rustandi, manajer Restoran Karnivor yang dikutip dari Bandung Citizen Magazin (2012) tidak mudah tentunya membawa inovasi baru ketika begitu banyak pilihan yang tersedia, disini menyiratkan bahwa dengan konsep yang telah adapun yaitu konsep yang bertema jungle in the town restoran Karnivor masih merasa kesulitan dalam memperkenalkan konsep barunya pada konsumen dan menghadapi persaingan yang ada saat ini. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Restoran Karnivor

4 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka penulis merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaimana kebijakan store atmosphere yang dilaksanakan pada restoran Karnivor Bandung? 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai store atmosphere pada restoran Karnivor Bandung? 3. Bagaimana loyalitas konsumen di restoran Karnivor? 4. Seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap loyalitas konsumen pada restoran Karnivor Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Masud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara kerja store atmosphere dalam memikat konsumen sehingga berpengaruh pada minat beli para konsumen. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui bagaimana kebijakan store atmosphere yang dilaksanakan pada restoran Karnivor Bandung. 2. Mengetahui bagaimana tanggapan konsumen mengenai store atmosphere pada restoran Karnivor Bandung. 3. Mengetahui bagaimana loyalias konsumen pada restoran Karnivor Bandung 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap loyalitas konsumen pada restoran Karnivor Bandung.

5 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini selain sebagai syarat untuk kelulusan menempuh jenjang pendidikan S1 di Universitas Widyatama. Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini, yaitu : 1. Kegunaan Bagi Perusahaan Bagi perusahaan diharapkan penelitian ini menjadi masukan-masukan yang bermanfaat agar perusahaan dapat melakukan pengembanganpengembangan yang baru. 2. Kegunaan Bagi Pengembangan Ilmu Penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan tentang teori-teori yang telah ada dan mampu menyumbangkan pemikiran-pemikiran baru berdasarkan fakta yang ada di lapangan. 3. Kegunaan Bagi Peneliti Bagi peneliti bisa menambah pengetahuan tentang teori-teori yang telah dipelajari di bangku kuliah dan dapat membandingkan antara penerapan dengan teori-teori yang telah ada. 1.5 Kerangka Pemikiran Persaingan pada bisnis restoran saat ini mengakibatkan perusahaan harus mampu memberikan sesuatu yang menarik konsumen agar mau mengunjungi restoran, melakukan pembelian, dan datang kembali untuk melakukan pembelian ulang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menampilkan store atmosphere sekreatif dan senyaman mungkin yang merupakan perpaduan unsurunsur tampilan di dalam maupun di luar toko dengan segala suasananya. Utami (2010; 279) mengemukakan bahwa : Store Atmosphere adalah rancangan lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang

6 Store atmosphere yang nyaman akan membuat pembeli santai dan dapat berpikir barang apa yang dibutuhkannya, bahkan dapat merangsang konsumen untuk melakukan pembelian terhadap barang yang tidak dibutuhkan atau tidak dirancanakan. Atmosphere yang baik akan menentukan citra yang baik. Store atmosphere juga menentukan citra dari sebuah toko. Menurut Berman dan Evans (2007; 545), elemen-elemen store atmosphere dibagi kedalam empat elemen : 1. Exterior (Bagian Luar Toko) Bagian depan toko merupakan keseluruhan physical exterior dari sebuah toko, di dalamnya termasuk pintu masuk, jendela, teras, papan nama toko dan konstruksi material lainnya. Terkadang konsumen menilai sebuah toko dari bagian exteriornya. 2. General Interior (Bagian Dalam Toko) Perasaan dan emosi konsumen di dalam sebuah toko dipengaruhi oleh general interior dari toko tersebut, maka hendaknya dapat diciptakan kesan yang nyaman dan menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan, misalnya dengan gang-gang yang cukup lebar untuk menampung lalu lintas konsumen, penerangan yang baik, loteng yang cukup tinggi, dan pajangan yang berwarna-warni. 3. Store Layout (Tata Letak) Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari peralatan barang dagangan di dalam toko serta fasilitas toko. 4. Interior Point of Purchase Display Sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba toko. Yang termasuk dalam interior display ialah : poster, tanda petunjuk lokasi, display barang barang pada hari khusus seperti hari raya dan tahun baru.

7 Gambar 1.1 Elemen elemen Store Atmosphere Exterior Store Atmosphere Created by The Retailer Store Layout General Interior Interior Display Sumber : Berman dan Evans (2007;545) Store atmosphere dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen pada suatu toko, seperti mood, komitmen, dan dapat juga mempengaruhi loyalitas dan kepuasan konsumen. Menurut Oliver yang diterjemahkan oleh Ratih Huriyati (2005:129) mengemukakan definisi loyalitas pelanggan adalah: Komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha usaha pemsaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Menurut Griffin dalam Ratih Huriyati (2005:130) karakteristik pelanggan yang loyal, yaitu : 1. Melakukan pembelian secara teratur 2. Tidak terpengaruh daya tarik pesaing atau menolak produk pesaing 3. Menarik pelanggan baru untuk perusahaan 4. Membeli diluar produk atau jasa Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpukan bahwa store atmosphere yang dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi emosi seseorang

8 dan memberi pengalaman berbelanja yang berujung pada tercapainya penjualan dan sasaran jangka panjang berupa citra positif dan rekomendasi kepada orang lain, yang mana merupakan bentuk dari loyalitas pelanggan. Dari uraian tersebut maka dapat simpulkan suatu hipotesis bahwa Store atmosphere berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen 1.6 Metode Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif dan metode kausal. Adapun pengertian metode deskriptif menurut Nazir (2003:54) adalah: Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenaia fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sementara definisi metode kausal menurut Simamora (2004:123), yaitu: Suatu metode yang bertujuan menunjukan sebab akibat serta hubungan antar variabel yang diteliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada restoran Karnivor yang beralamat di Jalan. R.E Martadinata No 127 Bandung, Jawa Barat penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai dengan selesai.