BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha asuransi dewasa ini memberikan bukti yang nyata bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berhubungan langsung dengan usaha asuransi (pemegang polis, perusahaan asuransi dan seluruh yang terlibat didalamnya) tetapi juga dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat. Asuransi merupakan sebuah produk keuangan yang memiliki fungsi untuk memberikan perlindungan keuangan atas risiko atau musibah yang mungkin terjadi. Pertumbuhan industri asuransi di Indonesia cukup baik. Jumlah perusahaan asuransi terdaftar di Indonesia amat banyak karena jumlahnya mencapai ratusan. Dari data yang diperoleh dari Bapepam-LK (September, 2010), tercatat terdapat 141 perusahaan asuransi konvensional terdaftar dan 46 perusahaan asuransi syariah terdaftar di Indonesia. Dari sekian banyak perusahaan asuransi konvensional, perusahaan asuransi umum berjumlah 89 perusahaan, perusahaan asuransi jiwa berjumlah 46 perusahaan, perusahaan reasuransi berjumlah 4 perusahaan, perusahaan asuransi khusus PNS/ABRI yang termasuk golongan asuransi pemerintah berjumlah 3 perusahaan, perusahaan asuransi dan jaminan sosial pekerja berjumlah 2 perusahaan. Kondisi ini juga sejalan dengan rilis Fitch Ratings bulan Oktober lalu yang memprediksi kondisi stable outlook pada industri asuransi di Indonesia. Ekonomi Indonesia tak terkena krisis seperti yang dialami negara zona Eropa dan AS. 1
Apalagi industri asuransi yang relatif kebal krisis, tetap tumbuh baik. Hingga semester pertama 2012, pertumbuhan asuransi jiwa 16,7 persen, yakin bisa mencapai pertumbuhan 25 persen di akhir tahun. Sedangkan asuransi umum pada semester pertama tumbuh 12,8 persen. Jelang akhir tahun umumnya ada kenaikan lebih besar. Kekhawatiran menurunnya premi asuransi kendaraan akibat ketentuan kenaikan uang muka kredit kendaraan, ternyata tak terbukti. Di semester pertama 2012, justru ada kenaikan premi 17,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini lebih besar dibandingkan kenaikan premi properti yang hanya sebesar 3,5 persen. Ini membuat kontribusi asuransi kendaraan pada total premi asuransi umum nasional sebesar 30,1 persen, naik dari 29,0 persen (Bapepam, 2011). Tabel 1.1 Kinerja Asuransi Umum Kinerja Asuransi Umum ( Miliar rupiah ) per kuartal II 2013 2012 Premi Bruto 20828 18904 Klaim Bruto 7677 7.589 Rasio Klaim 36,20% 40,10% Sumber : AAUI 2013 2
Tabel 1.2 Pangsa Pasar Industri Asuransi Umum Pangsa Pasar Industri Asuransi Umum ( %) per kuartal II Uraian Persentase Kendaraan bermotor 30,2 Properti 29,4 Kesehatan 7,1 Aneka 4,8 Credit Insurance 3,6 Energi Off Shore 3,5 Lain Lain 21,4 Sumber : AAUI 2013 Bagi perusahaan asuransi kondisi semacam merupakan peluang untuk meningkatkan daya saing. Semakin banyak perusahaan asuransi menjadikan pilihan masyarakat atau pengguna asuransi semakin bervariasi. Pertumbuhan jumlah penduduk yang selalu meningkat dari tahun ke tahun membuat perusahaan asuransi harus merumuskan strategi yang kreatif dan inovatif agar dapat berkembang untuk meraih pangsa pasar dalam industri asuransi. Sumber : http://www.kompasiana.com Gambar 1.1 Grafik Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2004 2013 3
Strategi yang dirumuskan perusahaan merupakan keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan. Strategi sebenarnya merupakan aktivitas manajemen untuk memperkuat posisi organisasi. Tanpa strategi dalam mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian. Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajemen dengan segala keahliannya dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya. Perencanaan strategik menghasilkan keluaran yaitu sasaran strategik (strategic objective), inisiatif strategik (strategic initiative) dan target. Penerapan strategi juga diterapkan oleh seluruh perusahaan tak terkecuali perusahaan asuransi seperti PT. ASWATA yang telah sejak tahun 1964. Jika dilihat dari premi bruto PT ASWATA dari tahun 2011 hingga 2014 premi bruto PT ASWATA selalu bertumbuh namun di tahun 2015 PT ASWATA mengalami penurunan premi bruto sebesar 100 Milyar rupiah dari premi bruto 1.9 Triliun rupiah menjadi 1.8 Triliun rupiah. Perusahaan tersebut telah menerapkan suatu strategi yang baik agar dapat berhasil dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaannya hingga sekarang ini. Pihak manajemen PT. ASWATA tidak hanya saja menjaga kelangsungan hidup organisasi namun terus melakukan peningkatan dan inovasi yang dapat membawa PT. ASWATA menjadi perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Strategi Kompetitif PT. ASWATA dalam Persaingan Industri Asuransi Indonesia 4
1.2 Rumusan Masalah Jumlah penduduk di Indonesia yang terus meningkat seperti yang dilihat pada latar belakang masalah dan meningkatnya kebutuhan akan asuransi menyebabkan industri asuransi umum Indonesia semakin berkembang. Oleh karena itu persaingan dalam industri asuransi umum Indonesia semakin ketat. Akan tetapi dengan banyaknya kompetitor dan potensi pasar yang tinggi terjadi penurunan premi bruto di tahun 2015 sebesar 100 Milyar rupiah, dari premi bruto tahun 2014 sebesar 1.9 Triliun rupiah, turun menjadi 1.8 Triliun rupiah. Untuk menghadapi hal tersebut PT. ASWATA harus menentukan strategi kompetitif apabila ingin tetap menjadi perusahaan asuransi terkemuka dalam industri asuransi umum di Indonesia. Dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian adalah strategi kompetitif apa yang harus diterapkan PT. ASWATA agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam peningkatan keunggulan bersaing. 1.3 Pertanyaan Penelititan Dari permasalahan yang ada dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah peluang dan ancaman bisnis perusahaan ini? 2. Apakah kekuatan dan kelemahan bisnis perusahaan ini? 3. Apakah usulan formulasi strategi yang tepat bagi perusahaan dengan mempertimbangkan analisis eksternal dan internal agar dapat mewujudkan competitive advantage dalam industri asuransi umum di Indonesia? 5
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan 2. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan serta peluang dan ancaman perusahaan 3. Memformulasikan formulasi strategi yang tepat bagi perusahaan dengan mempertimbangkan analisis eksternal dan internal agar dapat menciptakan competitive advantage. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini berguna sebagai : 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat sebagai acuan ilmiah dan praktis mengenai bagaimana strategi perusahaan dalam mempertahankan reputasinya. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai media informasi bagi institusi pendidikan, aplikasi laporan yang diharapkan dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini dapat dapat menjadi bahan masukan dan referensi bagi internal manajemen PT. ASWATA Jakarta dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan peningkatan keunggulan bersaing. 6
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini dibagi dalam lima bab yang terdiri : BAB I: Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan. BAB II: Tinjauan Pustaka Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan digunakan untuk menganalisis data-data yang diperoleh. BAB III: Metode Penelitian Dalam bab ini menyediakan informasi mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. BAB IV: Analisis Data Dalam bab ini membahas mengenai analisis lingkungan eksternal perusahaan dan lingkungan internal perusahaan, serta menentukan strategi yang tepat dalam persaingan industri asuransi di indonesia. BAB V: Simpulan dan Saran Dalam bab ini diuraikan mengenai simpulan hasil penelitian dan saransaran untuk penelitian selanjutnya. 7