BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

Bab III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. Riset kualitatif karena bertujuan untuk menjelaskan mengenai suatu hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Tepatnya Pada divisi penerimaan dan pembayaran, karena PT SEMEN GRESIK ini

BAB III METODE PENELITIAN. dari responden hasil wawancara dan dokumentasi (Hamidi, 2008:55).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT Antilope Madju Puri Indah Dalam Mengelola Citra Puri Indah Mall (Studi Kasus: Pembangunan The Expansion), serta berdasarkan kegiatan dan pengamatan yang dijalani selama melakukan penelitian di PT Antilope Madju Puri Indah. Pendekatan penelitian kualitatif adalah seorang peneliti harus menjadi instrumen kunci jika menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung ke perusahaan, atau dapat disebut observasi partisipan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan penelitian yang dilakukan terhadap subjek penelitian dan melibatkan diri secara langsung untuk mencari informasi kepada para key-informan terpercaya (Ardianto, 2010: 58). Menurut Bogdan dan Taylor (Ruslan, 2010, hal: 215) Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, masyarakat, kelompok atau organisasi tertentu dalam suatu konteks yang dikaji dari sudut pandang utuh, komprehensif dan menyeluruh. Jadi, penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut diperoleh setelah melakukan analisis langsung terhadap fokus penelitian, yang kemudian dirangkum dalam suatu kesimpulan. Menurut Kriyantono (Kriyantono, 2012: 57-58) ciri-ciri dari komponen penelitian kulitatif sebagai berikut : 1. Intensif, menjelaskan partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrumen pokok riset. Artinya adalah periset menjadi peserta langsung dalam melakukan penelitian. 31

32 2. Perekam yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter. Dalam melakukan penelitian kualitatif, peneliti harus berhati-hati dengan suatu dokumen atau rekaman atau data perusahaan, karena itu bersifat rahasia. 3. Analisis data lapangan. Peneliti melakukan penelitian dengan cara terjun ke lapangan secara langsung, melakukan pengamatan dan menganalisis data yang dapat mendukung hasil penelitian. 4. Melaporkan hasil dengan menggunakan quotes, kutipan, dan komentar-komentar dari para ahli yang berhubungan dengan penelitian yang ingin dilakukan. Hal tersebut dilakukan agar apa yang menjadi penjelasan dari peneliti diperkuat oleh kutipankutipan atau quotes dari peneliti sebelumnya. 5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya. Kenyataan dari sebuah penelitian itu penting, jadi kenyataan yang ditemui di lapangan saat melakukan penelitian tersebut harus berupa fakta yang ada. 6. Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penelitian interpretasi data. Subjek dari penelitian yang ingin diteliti harus berdasarkan pemilihan yang subjektif. 7. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-individunya. Penulis memberikan penjelasan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan melihat secara langsung dari individu-individu penelitian. 8. Lebih pada kedalaman (depth) dari pada keluasan (breadth). Hasil yang diperoleh dari penelitian kualitatif pasti akan lebih mendalam, karena penelitian kualitatif melakukan wawancara langsung dengan sumber informan yang benar-benar mengerti mengenai fokus yang diteliti. Alasan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk penelitian ini adalah karena komponen atau ciri-ciri yang dijelaskan dari metode kualitatif tersebut dinilai dapat mendukung penelitian yang dilakukan. Untuk

33 mengetahui implementasi etika Public Relations PT Antilope Madju Puri Indah dalam mengelola citra Puri Indah Mall terkait pembangunan The Expansion, metode penelitian kualitatif dianggap sebagai pilihan yang tepat karena hasil yang diperoleh dapat diuraikan dalam bentuk narasi. Selain itu, penelitian ini berfokus pada kegiatan Public Relations perusahaan, sehingga pengumpulan data diperoleh dari wawancara serta penelitian langsung di lapangan atau objek penelitian. 3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian jenis ini bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Penelitian deskriptif untuk menggambarkan tentang karakteristik atau ciri-ciri individu, situasi dan kelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana karena tidak memerlukan pengajuan hipotesis tertentu, dan jenis penelitian ini dapat meneliti hanya pada satu variabel (Ruslan, 2010, hal: 12). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya memiliki langkah-langkah tertentu dalam pelaksanaannya, yaitu diawali dengan adanya masalah, menentukan jenis informasi yang diperlukan, kemudian menentukan prosedur pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan, lalu pengolahan informasi atau data, dan terakhir menarik kesimpulan penelitian (Noor, 2011, hal: 34). Alasan mengapa penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif adalah karena penelitian ini murni bertujuan untuk menguraikan, memaparkan, dan menggambarkan penerapan etika Public Relations PT Antilope Madju Puri Indah dalam mengelola citra Puri Indah Mall terkait pembangunan The Expansion. Data yang dipaparkan adalah hasil yang diperoleh dari penelitian melalui beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan. Hasil penelitian ini dideskriptifkan secara apa adanya sesuai data yang diberikan oleh objek penelitian.

34 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus, dimana dalam penelitian ini unsur salah satu perusahaan yang terkait adalah mengenai pembangunan The Expansion. Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang dapat digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrument pengumpulan data. Karena itu, periset dapat menggunakan teknik wawancara, observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi, rekaman, bukti-bukti fisik, dan lainnya (Kriyantono, 2012, hal: 65). Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu, kelompok, atau organisasi yang dipandang mengalami kasus tertentu. Kelebihan studi kasus dari studi lainnya yaitu, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh. Namun, kelemahannya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subjektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu lain (Noor, 2011, hal: 35). Studi kasus merupakan tipe pendekatan yang menelaah satu kasus secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Studi kasus dapat dilakukan terhadap individu maupun kelompok. Pada penelitian yang menggunakan metode ini, berbagai variabelnya ditelaah dan ditelusuri, termasuk kemungkinan antarvariabel yang ada (Ardianto, 2011, hal: 64). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus karena meneliti fenomena pembangunan The Expansion yang dilakukan oleh PT Antilope Madju Puri Indah, dengan menghubungkan beberapa aspek-aspek tertentu. Dalam penelitian ini, aspek-aspek tersebut adalah mengenai implementasi etika Public Relation yang mempengaruhi citra Puri Indah Mall.

35 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama dari hasil penelitian secara langsung di lapangan. 3.4.1.1 Wawancara Wawancara adalah percakapan antara periset yang merupakan seseorang yang berharap mendapatkan informasi, dengan informan yang merupakan seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang objek yang diteliti. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Menurut Kriyantono (Kriyantono, 2012: 100), ada beberapa jenis wawancara yang biasa ditemukan dalam kegiatan riset : 1. Wawancara Pendahuluan Pada wawancara jenis ini tidak ada sistematika tertentu, tidak terkontrol, terjadi begitu saja, dan tidak terorganisasi atau tidak terarah. Wawancara jenis ini biasanya digunakan untuk mengenalkan periset kepada orang yang akan diriset. 2. Wawancara Terstruktur Pada wawancara jenis ini, periset menggunakan pedoman wawancara yang merupakan bentuk spesifik berisi instruksi yang mengarahkan periset dalam melakukan wawancara. Wawancara jenis ini dikenal juga sebagai wawancara sistematis atau wawancara terpimpin. 3. Wawancara Semistruktur Pada wawancara semistruktur ini pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis, namun masih memiliki kemungkinan untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan lain yang masih berkaitan dengan topik

36 wawancara secara bebas di luar daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. 4. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan, guna memperoleh data lengkap, pasti dan mendalam. Wawancara ini dilakukan secara intensif atau secara berulang-ulang, sesuai dengan kesepakatan antara pewawancara dan informan. Dari jenis-jenis wawancara di atas, penelitian ini menggunakan jenis wawancara semistruktur. Dalam melakukan wawancara, daftar pertanyaan yang dapat mendukung dan menjadi bahan fokus penelitian telah disiapkan terlebih dahulu. Daftar pertanyaan disusun dari yang bersifat umum hingga khusus. Namun, dalam proses wawancara, pertanyaan berkembang menjadi lebih luas dan lengkap berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh informan. Yang menjadi narasumber dalam wawancara dari penelitian ini adalah: a. Nama : Elpranusa Justia Jabatan : General Manager Mall Alasan : Beliau selaku General Manager yang secara khusus menangani seluruh operasional Puri Indah Mall. b. Nama : Abisurio Guritno Jabatan : Promotion & Event Manager Alasan : Beliau sebagai Promotion & Event Manager di PT Antilope Madju Puri Indah yang menerapkan etika Public Relations dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Beliau merupakan informan kunci dari fokus penelitian ini.

37 c. Nama : William Oktavianus Tenant : MazelTov Jabatan : Owner Alasan : MazelTov adalah sebuah brand baru, yang membuka store pertamanya di The Expansion. d. Nama : Edbert Kamtawijoyo Tenant : Churreria Jabatan : Owner Alasan : Churreria merupakan salah satu tenant yang dipilih oleh Puri Indah Mall untuk mengisi The Expansion. 3.4.1.2 Observasi Menurut Kriyantono (Kriyantono, 2012: 110) pengertian observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan menyaksikan secara langsung. Ada dua jenis observasi, yaitu sebagai berikut : a. Observasi Partisipan Metode Observasi Partisipan adalah peneliti berfungsi sebagai partisipan yang ikut terjun langsung ke dalam kegiatan yang berkaitan dengan fokus penelitian yang sedang diriset. Observasi partisipan bertujuan agar peneliti dapat melihat, merasakan dan memperoleh pengalaman secara langsung, sehingga informasi yang diperoleh dirasa lebih nyata dan lebih jelas. b. Observasi Nonpartisipan Metode Observasi Nonpartisipan adalah peneliti bertindak hanya sebagai seorang periset tanpa ikut serta dalam aktivitas penelitian, atau tidak menjadi bagian dalam lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Dalam jenis observasi ini, penelitian menggunakan observasi partisipan karena penelitian dilakukan dengan ikut

38 terjun langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations PT Antilope Madju Puri Indah dalam mengelola citra Puri Indah Mall terkait The Expansion. Dalam observasi tersebut, diamati dan dipelajari bagaimana implementasi etika yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan baik terhadap pihak tenant, konsumen, media, maupun pemerintah. Kegiatan observasi dilakukan selama periode mulai dari tanggal 8 Januari 2014 hingga 11 April 2014. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder biasanya digunakan sebagai data pendukung untuk data primer, agar data primer menjadi semakin kuat. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari studi pustaka. 3.4.2.1 Studi Pustaka Studi pustaka atau penelaahan dokumentasi dilakukan dengan mencari data-data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi, dan bahan-bahan publikasi seperti poster, brosur, dan sebagainya (Ruslan, 2010, hal: 31). Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari hasil pencarian referensi mengenai etika Public Relations pada umumnya baik melalui jurnal ilmiah serta teori-teori yang dijelaskan dalam buku. Selain itu, data sekunder juga diperoleh dari materi publikasi mengenai The Expansion seperti poster, press release dalam media cetak, dan artikel dalam PuriMagz.

39 3.5 Teknik Analisis Data Menurut Miles dan Huberman ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data, yaitu : (Ardianto, 2011, hal: 223) 1. Reduksi Data. Reduksi data adalah bagian dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih hal-hal pokok, menyaring, merangkum, memfokuskan pada hal-hal penting, serta menyusun data menjadi sebuah kesimpulan yang dapat memberikan gambaran yang lebih singkat dan jelas. Reduksi data dilakukan secara berkelanjutan hingga laporan akhir. 2. Display Data. Dengan melakukan pendisplayan data atau penyajian data, dapat mempermudah dalam pendeskripsian data dan mempermudah untuk menentukan pengambilan tindakan penelitian selanjutnya. Pendisplayan data dapat dilakukan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya. Pendisplayan data dilakukan setelah reduksi data. 3. Interpretasi Data. Langkah ketiga dalam melakukan analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan dan interpretasi data. Periset mulai menentukan makna dari penelitian yang diperoleh, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, alur sebab akibat, dan proposisi-proposisi. 3.6 Teknik Keabsahan Data Trianggulasi yaitu teknik menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data yang tersedia. Di sini jawaban subjek diulas balik atau dibandingkan dengan dokumen yang ada. Menurut Dwidjowinoto (Kriyantono, 2012, hal: 72) ada beberapa macam trianggulasi, yaitu : a. Triangulasi Sumber. Membandingkan atau mengecek ulang besarnya kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.

40 Misalnya, dengan membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara. b. Triangulasi Waktu. Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Karena itu peneliti harus melakukan observasi tidak hanya satu kali. c. Triangulasi Teori. Menggunakan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif. d. Triangulasi Periset. Menggunakan lebih dari satu periset melakukan observasi atau wawancara. Hal tersebut didasari perbedaan gaya, sikap, dan persepsi masing-masing orang dalam mengamati suatu hal. Menggunakan dua atau lebih periset akan membuat data lebih absah. e. Triangulasi Metode. Usaha mengecek keabsahan data atau temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan hasil yang sama. Teknik keabsahan data penelitian melalui trianggulasi menurut Moleong (Ruslan, 2010, hal: 219) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori dalam penelitian secara kualitatif. Artinya, teknik trianggulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak peneliti dapat melakukan check dan recheck atas temuannya dengan melakukan perbandingan. Dalam penelitian ini, teknik trianggulasi yang digunakan yaitu trianggulasi sumber. Trianggulasi sumber digunakan dengan

41 membandingkan hasil wawancara antara sumber yang satu dengan sumber yang lainnya. Dalam penelitian ini, hasil wawancara dengan Bapak Abisurio Guritno selaku Promotion & Event Manager dibandingkan dengan hasil wawancara General Manager Mall yaitu Bapak Elpranusa Justia, apakah menghasilkan suatu data yang relevan atau sebaliknya. Trianggulasi sumber juga digunakan untuk membandingkan hasil wawancara kedua narasumber internal tersebut dengan pihak tenant. Alasan penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber adalah karena narasumber dalam penelitian ini terdiri dari narasumber internal dan narasumber eksternal. Narasumber internal adalah pihak manajemen Puri Indah Mall, yaitu Promotion & Event Manager serta General Manager Mall. Sedangkan narasumber eksternal adalah pihak tenant The Expansion. Narasumber internal dan narasumber eksternal tentu memiliki posisi, kepentingan dan kebutuhan yang berbeda terkait Puri Indah Mall The Expansion ini, sehingga pertanyaan yang diajukan kepada setiap narasumber dalam wawancara memiliki perbedaan. Selain itu, teknik trianggulasi sumber juga digunakan untuk membandingkan hasil yang diterima dari wawancara, apakah jawaban yang diperoleh dari masing-masing narasumber memiliki kesamaan atau tidak. Teknik ini untuk mengetahui apakah pihak tenant merasakan implementasi etika Public Relations sesuai yang dikatakan oleh pihak internal perusahaan.

42