- AALI bagi deviden Rp. 640 per saham. - Laba WIKA Q naik 45%. - Laba BMRI Q naik 88%. GRAFIK IHSG

dokumen-dokumen yang mirip
- Laba UNTR Q naik 43%. - Laba BBNI Q naik 22%. - S&P turunkan prospek utang Jepang

- Laba bersih ENRG Q Rp. 14,4 miliar. - Laba AALI naik 140%. - Pemerintah inginkan deviden TLKM 55%.

- Laba KRAS turun 73,16%. - Penjualan UNTR naik 58,6%. - Laba bersih PTBA naik 78,9%.

- UNTR bagi dividen Rp. 270 per saham. - Jaya Agra IPO Rp per saham. - April 2011 deflasi 0,31% GRAFIK IHSG

- Metland IPO Rp Rp Laba BBRI Q diperkirakan naik 58%. - ADRO bagi deviden Rp. 30,4 per saham.

- PDB kuartal I tumbuh 6,5%. - Harga komoditas penurunan terbesar sejak Salim Ivomas IPO 20% saham akhir Mei 2011.

- BBRI bagi deviden Rp. 70,04 per saham. - DLTA bagi deviden Rp per saham. - Laba ASII Q naik 43%

- LPPF bagikan dividen Rp. 46,25 per saham. - Laba bersih WIKA naik 33,7%. - Pacific Asia tambah kepemilikan saham LPKR

- INTP bagi dividen Rp. 263 per lembar saham. - IPO Salim Ivomas Rp AKRA bagi dividen Rp. 2 per saham.

- TLKM bagi dividen Rp. 295,84 per saham. - BBTN bagi dividen Rp. 21 per saham. - UNVR bagi dividen Rp. 344 per saham.

- SCMA bagi dividen Rp. 260 per saham. - RALS bagi dividen Rp. 30 per saham. - MDRN bagi dividen Rp. 10 per saham.

- Laba AALI 1H 2011 naik 98%. - MEDC dapat kredit USD 150 juta dari BBNI. - Laba BKSL naik 126%.

- ENRG kontrak 6 tahun penjualan gas ke PLN. - DOID transaksi material dengan BRAU. - TBIG bagikan dividen Rp. 25 per saham.

- BNBR akan kuasi reorganisasi. - S&P pangkas peringkat utang Yunani menjadi B - Ekspor timah April 2011 naik 7,25%

- EXCL tunda pecepatan bayar utang. - BBNI dapat fasilitas pinjaman USD 50 juta. - KRAS bagi dividen Rp. 6 per saham.

- AISA laba bersih 2010 naik 100,7%. - Industri semen tumbuh 6,9%. - INDY tambah modal 10%. GRAFIK IHSG

- TINS akan akuisisi tambang batubara. - KIAS akan melakukan kuasi reorganisasi. - UNSP dapat pinjaman dari empat bank.

- Dana yg dihimpun pasar modal capai Rp. 49,27 T. - TLKM buyback saham di Rp DEWA jual anak usaha USD 80 juta.

- Inflasi Juni 0,55%. - Cadangan Devisa RI Capai USD 119 Miliar. - IPO Visi Media Asia Diundur September 2011.

- BI Rate ditahan 6,75%. - MEDC terima USD 35 juta dari MIRA. - PTBA baigkan dividen final Rp. 456,37

- Laba bersih ITMG naik 53.09%. - ENRG akan non-hmetd 10% saham. - Laba ANTM naik 32%. GRAFIK IHSG

- AKRA bayar dividen Rp. 200 per saham. - Laba ELTY naik 100%. - CMNP akan private placement 10% saham. GRAFIK IHSG

- DOID right issue di Rp. 900 per saham. - SIMP listing perdana hari ini. - INDY bagi dividen Rp. 26 per saham.

- Right issue BDMN disetujui RUPSLB. - DKFT akan right issue seharga Rp INDY refloating PTRO September 2011.

BEI STATISTIC HIGHLIGHT

- INTA stock split 1:5 3 Juni Laba bersih SIPD Q naik 90% -.BI & BEI tetap buka 3 Juni 2011.

- ITMG bagi dividen interim Rp per saham. - MYOH akan right issue Rp. 420 per lembar saham - Inflasi Agustus 0,93%.

- BUMI bagi dividen Rp. 41,78 per saham. - TKIM bagi dividen Rp. 15 per saham. - GGRM bagi dividen Rp. 880 per saham.

- BKSL right issue di Rp. 117 per saham. - JSMR percepat pembayaran dividen 13 Juli. - Pendapatan WINS diproyeksikan lampaui target.

- Harga IPO J. A Wattie Rp. 500 per lembar saham. - Kuasi reorganisasi BNBR diundur II/ Fitch pangkas peringkat utang Yunani.

- ADRO danai pelabuhan USD 100 Juta. - ASRI ekspansi lahan Rp. 500 Miliar. - Realisasi capex SGRO 9,9% GRAFIK IHSG

- UNTR akuisisi Bukit Enim Energy. - ADRO teken fasilitas pinjaman USD 750 juta. - BNII tambah saham di WOMF.

- SMGR anggarkan Rp. 1 T untuk akuisisi batubara. - TLKM anggarkan Rp. 1 T untuk akuisisi. - Promotor musik Big Daddy akan IPO.

- Laba BDMN semester I 2011 naik 3%. - TLKM telah buyback 52 juta saham public. - MTLA dapat pinjaman Rp. 150 M dari BMRI.

- ADHI bagi dividen Rp. 32,35 per saham. - BUMI jajaki jual obligasi Vallar. - TOTO bayar dividen final Rp. 800 per saham.

- ADRO akan kuasai Bhakti Energy. - UNSP akan bayar obligasi dengan saham. - SMGR jajaki obligasi USD 500 juta. GRAFIK IHSG

- TPIA bagi dividen interim Rp. 14,5 per saham. - PGAS akan tambah pasokan gas untuk industri. - BWPT bayar dividen final Rp. 9 per saham.

- JSMR bagi dividen Rp. 105,68 per lembar saham. - ANTM bagi dividen Rp. 70,71 per lembar saham. - LPS tahan tingkat bunga penjaminan.

- IMF Kucurkan USD5,4 Miliar ke Portugal - DPNS Temukan Batubara - Produksi CPO AALI Naik 19,7% - Pemerintah Naikkan Cukai Rokok 12,2% GRAFIK IHSG

- BI Rate tetap 6,75%. - BBCA bagi dividen Rp. 112,5 per saham. - WIKA bagi dividen Rp. 16,2 per saham. GRAFIK IHSG

- UNTR incar batu bara 7 ton. - Laba Metland 1H 2011 naik 183,61%. - ADRO danai PLTU USD 230 juta. GRAFIK IHSG

- ADHI & Goldstar menang tender USD 1,5 M. - SCMA bagi dividen interim Rp. 205 per saham. - LPKR bagi dividen Rp. 4,33 per saham.

- Cadangan devisa RI tembus USD 120 M. - BDMN akan right issue. - Market share UNTR meningkat hingga 51%.

- INTP siapkan USD 100 juta untuk bangun pabrik - Solusi Tunas patok harga IPO Rp SMR Utama tawarkan harga IPO Rp. 600.

- Laba SMGR kuartal naik 10%. - Produksi Toyota turun 50%. - KPIG raih proyek Rp. 8,43 triliun.

- Inflasi Mei 0,12 %. - Moody s pangkas peringkat kredit Yunani. - Reignwood jaminkan 16% saham ENRG.

- HEXA bagi dividen USD 0,0205 per saham. - Anak usaha SSIA dapat pinjaman USD 32 juta. - Grup Pikko akuisisi 68,01% saham RODA.

- SMGR jajaki akuisisi KP batubara. - BIPI incar 10% saham BULL. - Laba APEX 1H 2011 naik 803%.

- Laba TPIA 1H 2011 naik 15%. - INTA raih pemeanan alat berat USD 25,3 juta. - GZCO ekspansi lahan Rp. 350 miliar. GRAFIK IHSG

- BNBR kurangi saham BTEL menjadi 30%. - SMGR bangun pabrik di Papua USD 150 juta. - UNTR akan membeli 60% saham Duta Nurcahya.

- IMAS beli saham MASA sebanyak 1,1%. - WIKA-Cheng-Da tangani EPC Rp. 1,3 Triliun. - BTEL kaji emisi obligasi.

- IPO, Atlas Resorces akan lepas 17% saham. - Moody s pangkas rating utang Portugal. - CTRP dapat pinjaman Rp. 1,5 Triliun.

- Chandra Asri (TPIA) right issue. - PBRX stock split 1:4 - MEGA bagi dividen tunai Rp. 157,2 per saham.

- UNVR jual merek TARO ke AISA Rp. 200 M. - Laba PTRO semester I/2011 turun 4,8%. - SIMP raih laba Rp. 855 Miliar. GRAFIK IHSG

- Laba PTBA diprediksi naik 65,2%. - Pendapatan ELTY naik 30%. - Laba IGAR naik 20%.

- Laba 1H 2011 BLTA turun 12%. - ISAT rampungkan penjualan 4000 menara. - BNBR siapkan opsi penurunan nilai obligasi.

- ANTA akan delisting. - INTA akan right issue USD 500 Juta. - UNVR ekspansi Rp. 400 Miliar. GRAFIK IHSG

- S&P turunkan peringkat utang AS menjadi AA+. - RUPSLB BNBR untuk kuasi reorganisasi Okt 11 - IPO Golden Energy mundur awal 2012.

- Utang AS tembus 100% dari PDB. - Laba SCMA naik 81,82%. - ANTM tunjuk konsorsium BMRI.

- PT. Solusi Tunas Pratama IPO akhir September. - INTA jajaki obligasi Rp. 1,3 T Q BRMS tender offer di Rp. 840.

- Penjualan BUMI diperkirakan naik 27%. - KIJA tidak akan tunda akuisisi. - PLN Enjiniring IPO kuartl I GRAFIK IHSG

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber


BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

LAPORAN SEMESTER I Jakarta, 30 Agustus 2010, PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja Perseroan pada semester pertama 2010

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di era globalisasi ini memiliki pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan, harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kinerja Operasional TINS Lebih Baik

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya saham dari suatu emiten relative bisa di kontrol daripada deposito dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah merupakan salah satu hal yang penting dalam menentukan

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PENGUMUMAN KINERJA KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2017 (tidak diaudit)

UNTUK SEGERA DISIARKAN

PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RISK AND RETURN PT. BARITO PACIFIC, Tbk

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Simultan Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham. lanjut setiap data hasil perhitungan di bawah ini.

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba per 31 Maret 2011 Sebesar Rp 354,7 Miliar

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Labaa TINS Meningkat

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

Transkripsi:

RISET HARIAN Senin, 02 Mei 2011 HIGHLIGHT BEI STATISTIC - AALI bagi deviden Rp. 640 per saham. - Laba WIKA Q1 2011 naik 45%. - Laba BMRI Q1 2011 naik 88%. GRAFIK IHSG TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE MARKET PREVIEW IHSG pada perdagangan akhir April lalu berhasil ditutup di level tertinggi baru yakni di 3819,618 atau menguat 0,5% selama sepekan dan 3,83% sepanjang April. Namun penguatan IHSG tersebut belum didukung dengan peningkatan volume dan nilai transaksi. April lalu ratarata nilai transaksi harian di Pasar Reguler mencapai Rp.3,66 triliun turun bila dibandingkan rata-rata harian Maret yang mencapai Rp.3,84 triliun. Penguatan IHSG tersebut seiring dengan kondusifnya perkembangan market global pasca keputusan The Fed yang membiarkan level bunganya tetap rendah dan respon terhadap pertumbuhan laba emiten sektoral kuartal pertama tahun ini. Dari sisi arus dana, penguatan tersebut juga seiring dengan semakin meningkatnya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia. Sepanjang April lalu asing tercatat melakukan pembelian bersih hingga Rp.17,51 triliun. Padahal Maret asing masih mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.2,25 triliun. Posisi rupiah terhadap dolar juga menunjukkan tren penguatan. April lalu rupiah rata-rata menguat 1,55% dari Rp.8709 menjadi Rp.8574/US dolar akhir April. Sepanjang tahun ini rupiah telah menguat 4,5%. Prospek ekonomi Indonesia dengan target pertumbuhan 6,5% tahun ini dan turunnya premi resiko investasi di Indonesia menyusul dinaikkan peringkat utang oleh S&P menjadi BB+ membuat pasar Indonesia semakin menarik di mata investor asing. Namun di pasar saham penguatan IHSG tersebut masih dibayangi dengan kekhawatiran akan tingginya harga minyak yang sudah mencapai USD113/barrel. Memasuki perdagangan awal Mei ini penguatan harga saham sektoral diperkirakan akan terbatas mengingat kinerja emiten kuartal pertama sudah diantisipasi pelaku pasar. Secara technical harga saham juga berada pada area overbought sehingga rawan terkoreksi. IHSG akan bergerak pada rentang konsolidasi sekitar 30 poin dengan level resistens ada di 3845 dan support di 3786. Disarankan melakukan sell on streght atas beberapa counter yang harga sahamnya sudah relatif tinggi, seperti perbankan, consumer goods, telekomunikasi dan semen. Pembelian bisa pada saham sektor tambang logam yang dan beberapa saham batubara yang harganya masih tertinggal. IHSG 3786-3845 GLOBAL MARKET COMMODITIES DUAL LISTED STOCK EXCHANGE MARKET * 28 April 2011

BERITA TERKINI BMTR Akan Buyback 5% Saham Publik. Perusahaan media PT Global Mediacom Tbk (BMTR) berniat membeli kembali (buyback) saham miliknya yang beredar di publik. Jumlah saham yang akan dibeli kembali mencapai 680 juta saham, setara 5% modal disetor. (Kontan Online) Jual Saham Garuda, Laba Bank Mandiri Melonjak ke Rp 3,8 Triliun. PT Bank Mandiri Tbk mencetak laba bersih di triwulan I-2011 sebesar Rp 3,8 triliun. Laba ini tumbuh 88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2 triliun. Laba melonjak akibat penjualan saham perseroan di PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada saat penawaran umum perdanan (IPO). Jika penjualan saham Garuda itu tidak dihitung, maka pertumbuhan laba perseroan hanya akan sebanyak 20% saja. Pendapatan bunga bersih (NII) di tercatat naik tipis Rp 4,9 triliun atau tumbuh 7,1% dari periode sebelumnya tahun 2010 sebesar Rp 4,6 triliun. Sementara itu pendapatan non bunga tercatat sebesar Rp 3,6 triliun atau tumbuh 145,6% dibandingkan tahun lalu Rp 1,4 triliun. (Detikcom) Laba Bersih Lippo Cikarang Melonjak 84,85%. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan laba bersih per 31 Maret 2011 meningkat sebesar 84,85 persen menjadi Rp30,448 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp16,471 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut disokong pendapatan perseroan yang tercatat mencapai Rp129,80 miliar atau meningkat 18,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp109,24 miliar. (Okezone) Wijaya Karya Cetak Laba Rp 92 Miliar, Naik 45%. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatat laba bersih sebanyak Rp 92,36 miliar di triwulan I-2011. Angka ini naik 45,03% dari perolehan laba tahun 2010 lalu sebanyak Rp 63,68 miliar. Penjualan WIKA naik dari Rp 1,13 triliun menbjadi Rp 1,54 triliun di periode tiga bulan pertama tahun ini. Namun, beban pokok penjualan yang naik tinggi menghambat laju pertumbuhan labanya. Beban pokok penjualan perseroan tercatat naik menjadi Rp 1,415 triliun (91,88% dari penjualan) sedangkan tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 997,49 miliar (88,27% dari penjualan). (Detikcom) Bank Danamon Cetak Laba Rp 763 Miliar. PT Bank Danamon Indonesia Tbk meraih laba bersih Rp 763 miliar di triwulan I-2011. Laba ini naik 9% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 701 miliar.kenaikan laba bersih ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih perseroan yang mencapai Rp 2,609 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,39 triliun. (Detikcom) Laba Emiten BUMN Tambang Meroket. Melonjaknya harga-harga komoditas membuat kinerja keuangan emiten pertambangan tumbuh positif di kuartal satu 2011. Beberapa emiten tambang bahkan mampu melipatgandakan laba bersihnya. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat laba bersihnya sepanjang tiga bulan pertama 2011 mencapai Rp 760,33 miliar. Pencapaian ini cukup fantastis, mengingat di kuartal pertama tahun lalu laba bersih PTBA hanya Rp 373,03 miliar. Artinya, tahun ini laba bersih PTBA naik sekitar 103,83%. Emiten lain yang mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang signifikan adalah PT Timah Tbk (TINS). Laba bersih produsen timah ini naik hingga 150% di tiga bulan pertama 2011. TINS mencetak laba bersih Rp 354 miliar sepanjang kuartal satu 2011. Sementara di periode yang sama tahun lalu, laba bersih TINS hanya sebesar Rp 141,8 miliar. Meski tidak sedahsyat BUMN tambang yang lain, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga mencetak kenaikan laba di kuartal satu 2011. Laba perusahaan Antam ini naik 71% jadi Rp 346,6 miliar. Kenaikan volume penjualan feronikel dan kenaikan harga jual menjadi faktor pendorong kenaikan laba bersih perseroan ini. Sementara pendapatan yang tidak diaudit mencapai Rp 1,99 triliun. Angka ini lebih tinggi sekitar 20% dibanding pendapatan pada tiga bulan pertama 2010. (Kontan Online) Kuartal I, Pendapatan ELTY Rp424,9 Miliar. Perusahaan pengembang properti terintegrasi PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mencatat pendapatan pada kuartal I-2011 mencapai Rp424,9 miliar. Angka tersebut naik 106,8 persen dibandiangkan periode 2010 sebesar Rp205,5 miliar. Pendapatan Bakrieland kuartal I-2011 terutama didukung unit usaha city properti yang memberikan kontribusi 75,2 persen terhadap pendapatan Bakrieland. (Okezone) Bank Bukopin Cetak Laba Rp 155,75 Miliar. PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 155,75 miliar pada kuartal I-2011 atau naik 43,61% dibandingkan pada kuartal I-2010. BBKP optimistis hingga akhir tahun 2011 perseroan mampu meraih pertumbuhan laba bersih 20-30% dibandingkan tahun 2010. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/ NII) sebesar 17,5% dari Rp 408 miliar di kuartal I-2010 ke Rp 479 miliar pada kuartal I-2011. (Detikcom) LPKR Cetak Laba Bersih Rp136 Miliar. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp882 miliar dan Rp136 miliar atau pendapatan dan laba bersih untuk kuartal I masingmasing meningkat 25 persen dan 20,3 persen. (Okezone)

SAHAM PILIHAN WIKA 670-740. Laba bersih WIKA kuartal pertama 2011 (1Q11) tumbuh 45% mencapai Rp.92,36 miliar. Pencapaian laba tersebut terutama ditopang oleh kenaikan penjualan bersih 36,29% mencapai Rp.1,54 triliun dan pendapatan bunga Rp.19,23 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang hanya Rp.3,62 miliar. EPS WIKA 1Q11 Rp15,12. Dengan harga Rp.670, saham WIKA hanya ditransaksikan dengan PE 11,09x dan PBV hanya 2x. WIKA tahun buku 2010 diperkirakan akan membagikan dividen tunai sebesar 30% laba bersih atau sekitar Rp.15/saham. Harga saham WIKA saat ini secara technical bergerak pada kisaran support 670 dan resisten di Rp.700. Tahun ini WIKA menargetkan perolehan order book senilai Rp.25,68 triliun, naik 23,28% dibandingkan realisasi tahun lalu. Laba bersih perseroan tahun ini ditargetkan sebanyak Rp.350,90 miliar, meningkat 23,16% dari perolehan laba 2010 sebesar Rp.284,92 miliar. EPS WIKA tahun 2011 diperkirakan Rp.58,47. Untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang perseroan tengah melakukan diversifikasi usaha, yakni masuk dalam usaha produksi aspal dan pembangkit listrik. Dengan EPS proyeksi 2011 sebesar Rp.58,47 dan PE rata-rata sektor 14x, harga saham WIKA setahun ke depan bisa mencapai Rp.820. Maintain BUY TINS 2800-3050. Volume penjualan logam timah PT Timah Tbk (TINS) sepanjang kuartal pertama 2011 (1Q11) turun 18% mencapai 7992 ton dari 9770 ton periode yang sama tahun 2010 (1Q10). Produksi timah pada periode tersebut turun 8% mencapai 8503 ton. Namun kenaikan harga logam timah dunia pada kuartal pertama tahun ini telah meningkatkan pendapatan TINS 23% mencapai Rp.2,25 triliun. Harga jual rata-rata timah pada kuartal pertama 2011 sebesar USD29.695/mt, naik 75% dari 1Q10 yang masih USD16.970/mt. Kenaikan harga logam timah di pasar dunia tersebut menjadi faktor utama pertumbuhan laba perseroan sepanjang 1Q11. Laba bersih TINS pada 1Q11 naik 150% mencapai Rp.354,7 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.141,8 miliar. Dengan demikian laba bersih per saham naik menjadi Rp.71 dari Rp.28/saham. Pada harga Rp.2875, saham TINS ditransaksikan dengan PE 10,12x proyeksi laba 2011. Harga tersebut relatif murah dibandingkan saham sektor logam yang saat ini ditransaksikan dengan PE antara 12x hingga 13x proyeksi laba 2011. Target harga TINS untuk jangka menengah akan mencapai Rp.3400 dengan PE sekitar 12x proyeksi laba 2011. Ada ruang penguatan sekitar 18% dari harga penutupan Jumat lalu di Rp.2875. Maintain Buy.

SAHAM PILIHAN ADRO 2175-2300. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan kenaikan laba bersih 11,35% sepanjang kuartal pertama 2011 mencapai USD108,94 juta dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar USD97,83 juta. Kenaikan laba tersebut dipicu harga jual rata-rata batubara perseroan yang naik 16,3% keuntungan kurs USD8,72 juta dan tiadanya biaya amortisasi atas goodwill senilai USD13 juta yang dibukukan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha perseroan pada 1Q11 naik 11,69% mencapai USD757,23 juta, namun beban pokok juga meningkat 16,55% sehingga laba kotor hanya naik 3% mencapai USD249 juta. Volume produksi dan penjualan ADRO naik masing-masing 6,8% dan 4,8% mencapai 10,59 juta ton dan 10,91 juta ton. Produksi ADRO dibandingkan 4Q10 naik 2,3%. Target produksi 1Q11 tersebut masih sejalan dengan target perusahaan tahun ini sebanyak 46-48 juta ton. EPS ADRO 1Q11 menjadi USD0,00341, atau sekitar Rp.29,15 dengan kurs 1USD=Rp.8550. Harga saham ADRO akhir pekan lalu ditutup di Rp.2200. Dengan asumsi EPS 1Q11, maka saham ADRO saat ini ditransaksikan dengan PE 18,82x. Harga tersebut masih relatif mahal ketimbang harga saham BUMI yang saat ini ditransaksikan dengan PE 15x dan saham batubara lainnya seperti BORN sekitar 17x. Perseroan tahun buku 2010 akan membagikan dividen tunai Rp.20,50/saham. Invetsor jangka pendek disarankan Buy on Weakness di bawah Rp.2200 dengan target take profit di Rp.2325. Untuk jangka menengah dan panjang disarankan akumulasi Buy pada kisaran harga Rp.2000-Rp.2200. Perhatikan : BMRI 7000-7400 BUMI 3325-3800 INCO 4975-5250 ASII 55500-58000 LSIP 2375-2550 ANTM 2275-2425

TECHNICAL VIEW

CORPORATE ACTION

JADWAL RUPS

PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3 rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021-726 3969 (H) Fax : 021-571 0895 E-mail : cs@firstasiacapital.com BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021-319 31811 Fax : 021-319 31838 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411-313 122 Fax : 0411-311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561-767 839 Fax : 0561-761 056 Jakarta Taman Palem : Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.