BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pegawai Menurut Soedaryono (Tata Laksana Kantor, 2000:6) pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupan dengan bekerja dalam kesatuan organisasi baik kesatuan pemerintah maupun kesatuan kerja swasta. Menurut Robbins (Perilaku Organisasi, edisi 10 : 2006) pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang di tetapkan oleh pemberi kerja. Pegawai adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha, atau perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, dan diberikan imbalan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang bersifat harian, mingguan, maupun bulanan (Siswanto, 1987: 10). Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pegawai adalah seseorang yang bekerja pada kesatuan organisasi, badan usaha baik pemerintah maupun swasta, baik sebagai pegawai tetap ataupun tidak, yang diberikan imbalan kerja sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan yang ditetapkan oleh pemberi kerja dan semua dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. 2.1.1 Peranan Serta Fungsi Pegawai Peranan pegawai adalah keterlibatan mereka urun dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dengan segala kegiatanya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang efektif dan efisien, sesuai dengan harapan perusahaan yang bersangkutan. Penjelasan ini sesuai dengan teori Bottom Upyang diungkapkan oleh Elmore (1978), Lipsky (1971), Berman 4
(1978), Herjn dan Porter (1978). Mereka percaya bahwa implementasi akan berhasil jika kelompok sasaran dilibatkan dari awal proses sampai implementasi kebijakan. 2.2 Definisi Pengembangan Efisiensi suatu perusahaan bank sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan anggota organisasi itu sendiri. Tujuan perusahaan akan terwujud dan terlaksana dengan baik apabila karyawan dapat menjalankan tugas tugasnya dengan efisien. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan karyawan secara komplek sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.pendidikan bertujuan untuk meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan.sedangkan latihan bertujuan untuk menigkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.hal tersebut termasuk dalam fungsi development pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. Hal ini dilakukan agar prestasi kerja karyawan baik dan mencapai hasil yang optimal. Dalam mengembangkan perusahaan, perusahaan harus dapat menciptakan lingkungan kerja dimana setiap karyawan ingin melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka.international Labour Organization (ILO) menjelaskan lebih lanjut bagaimana mengembangkan pegawai dengan cara sebagai berikut : a. Remunerasi dan kondisi pekerjaan Setidak-tidaknya perusahaan harus mampu menunjukan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam hukum dan dalam setiap kontrak atau perjanjian sehubungan dengan gaji dan kondisi pekerja.untuk melakukan hal ini setiap perusahaan harus memiliki sistem yang transparan untuk menentukan tingkat gaji yang berlaku untuk posisi yang berbeda dalam organisasi dan juga syaratdan 5
kondisi yang terkait. Selain gaji cara lain untuk menarik dan mempertahankan karyawan seperti non-tunai kompensasi, termasuk asuransi kesehatan, cuti dibayar, asuransi kecelakaan, pensiun dll. b. Lembur Lembur mengacu pada pembayaran atas jam kerja disamping jam kerja normal. Seperti halnya dengan jam kerja, lembur tariff dan jumlah didasarkan pada undang-undang perburuhan setempat. Pekerja harus dikonsultasikan terlebih dahulu dan dijamin cukup bayaran untuk tambahan jam. Perusahaan harus memiliki kebijakan untuk mengatur pembayaran dan jumlah maksimum lembur (misalnya 1,5 gaji normal, sampai maksimum 12 jam perminggu). Tetapi, penting untuk mengurangi jam kerja yang panjang karena jam kerja yang berlebihan menjadi resiko bagi kesehatan dan keselamatan karyawan.bahkan pada titik tertentu, mengurangi jam kerja yang panjang dapat meningkatkan pendapatan usaha karena produktivitas dan kualitas yang meningkat ketika para pekerja tidak terlalu lelah atau stress. c. Skema Insentif (Pembayaran Kerja) Beberapa perusahaan telah memperkenalkan sistem membayar insentif atau bonus kinerja dalam rangka mendorong peningkatan produktivitas lebih lanjut dari pekerja. Sistem ini menetapkan target dan kemudian memberikan penghargaan bagi karyawan yang memenuhi target. d. Berbagi keuntungan / Gainsharing Gainsharing yang berarti meningkatkan kinerja organisasi dengan melibatkan pekerja dalam mengidentifikasi perbaikan dan berbagi manfaat dari perbaikan ini dalam kinerja dengan angkatan kerja.gainsharing bekerja atas dasar bahwa kinerja saat ini (atau kinerja awal) dari perusahaan diukur. Pekerja kemudian terlibat dalam proses terstruktur untuk mengidentifikasi keterlibatan perbaikan yang dapat dilakukan untuk kinerja perusahaan. Sebagai imbalan untuk 6
keterlibatan pekerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan, proporsi keuntungan dalam kinerja perusahaan dibagi dengan pekerja. 2.2.1 Tujuan Pengembangan Untuk memperbaiki efeksitas dan produktifitas kerja karyawan dalam mencapai hasil hasil kerja yang diterapkan, maka manajemen menerapkan pengembangan kerja agar produktifitas karyawan tetap terjaga. Pengembangan karyawan dapat bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan. Tujuan dari pengembangan adalah : a. Produktivitas kerja Dengan pengembangan kerja karyawan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi semakin membaik karena technical skill, human skill, dan managerial skill karyawan yang semakin baik. b. Efisiensi Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin mesin. Sebagai akibatnya pemborosan akan berkurang dan biaya produksi relatif kecil. Hal ini tentu saja membuat daya saing perusahaan semakin kuat. c. Kerusakan Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, kesalahan produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaanya. d. Kecelakaan Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawaan, sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk karyawan berkurang. e. Pelayanan 7
Pengembangan kerja karayawan akan meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan. Hal itu merupakan daya penarik yang sangat penting bagi nasabah atau rekan rekan perusahaan yang bersangkutan. f. Moral Moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan keterampilanya sesuai dengan pekerjaanya, sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaanya dengan baik. g. Karir Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karir karyawan semakin besar.hal ini dikarenakan keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya meningkat. h. Balas Jasa Balas jasa (gaji, upah, insentif, dan benefits) karyawan akan meningkat karena prestasi kerjanya meningkat. Hasil dari peningkatan prestasi kerja akan membuat perusahaan beroperasi lebih efektif dan efisien. Tentu saja hal tersebut akan meningkatkan pendapatan perusahaan yang nantinya akan berdampak pada peningkatan balas jasa bagi karyawan. i. Konsumen Dapat memberikan manfaat yang baik bagi konsumen karena mereka akan mendapatkan pelayanan jasa yang lebih bermutu. 2.3 Rotasi Kerja / Mutasi Hasibuan (2007:102) mendefinisikan mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertical (promosi/demosi) di dalam suatu organisasi. Menurut Siswanto (1987:211) mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan suatu proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan 8
tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin kepada perusahaan. Istilah istilah yang sama pengertianya dengan mutasi adalah pemindahan, transfer, dan job rotationkaryawan. Rotasi kerja job rotation yaitu perpindahan pekerjaan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam satu unit kerja pada suatu perusahaan. Rotasi pekerjaan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya masyarakat, yaitu fungsi pengembangan sumber daya manusia. Menurut Gary Dessler (Human Resource Management 7e, 1997) rotasi kerja di pakai perusahaan untuk memepertahankan keluwesan dan ketanggapan pegawai mereka ketika mereka tumbuh menjadi perusahaan raksasa. Menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rotasi kerja/mutasi atau job rotationadalah perubahan posisi, jabatan/tempat pekerjaan baik vertical atau horizontal yang berhubungan dengan suatu proses pemindahan fungsi, tanggung jawab dan status ketenagakerjaan dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan dapat memberikan prestasi yang maksimal mungkin terhadap perusahaan. Serta perusahaan dapat mempertahankan keluwesan dan ketanggapan pegawai mereka ketika perusahaan tumbuh menjadi perusahaan raksasa. 2.3.1 Jenis Rotasi Kerja Jenis jenis rotasi kerja / mutasi yang diketahui di kalangan organisasi atau perusahaan dewasa kini, yaitu : Promosi Menurut ILO (International Labour Organization) promosi adalah sistem yang digunakan untuk memindahkan pekerja ke pekerjaan baru di mana mereka mengambil tanggung jawab yang lebih tinggi dan memanfaatkan keterampilan baru.memberikan peluang promosi kepada pekerja menunjukkan komitmen kepada pekerja 9
melalui peluang kemajuan dan membantu menjaga pekerja termotivasi dalam pekerjaan mereka. Ketika karyawan menunjukkan keterampilan pada tingkat yang lebih tinggi dari kinerja atau ketika mereka telah terbukti menjadi sumber daya layak untuk tim, promosi bisa menjadi mekanisme untuk mengakui kemampuan mereka dan mendorong mereka untuk mengembangkan kemampuan mereka lebih lanjut. Demosi Menurut Suratman (1998) demosi adalah penurunan jabatan dalam suatu instansi yang biasa dikarenakan oleh berbagai hal, contohnya adalah keteledoran dalam bekerja.turun jabatan biasanya diberikan pada karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik atau buruk serta bisa juga diberikan pada karyawan yang bermasalah sebagai sanksi hukuman Demosi merupakan suatu hal yang sangat dihindari oleh setiap pekerja karena dapat menurunkan status, jabatan dan gaji.namun, demosi atau turun jabatan ini biasa dilakukan oleh beberapa instansi ataupun perusahaan demi peningkatan kualitas kerja, dan juga sebagai motivasi bagi karyawanya agar mau berusaha untuk memperoleh yang diinginkan. 2.3.2 Tujuan Rotasi Kerja Untuk memkasimalkan kinerja pegawai diperlukan rotasi kerja yang bertujuan untuk menghindari rasa jenuh terhadap pekerjaan yang sedang di hadapi pegawai, serta agar produktifitas karyawan tidak menurun karena kejenuhan yang disebabkan. Meningkatkan kopetensi dan memperluas atau menambah pengetahuan karyawan, mengembangkan kopetensi dan pengalaman kerja karyawan, mutu proses pekerjaan dan produktifitas serta efisiensi tetap terjaga bahkan semakin meningkat, untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karir yang lebih tinggi, untuk pelaksaan hukuman atau sanksi atas pelanggaran- 10
pelanggaran yang dilakukanya, untuk memeberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya, mengatasi perselisihan atas sesama karyawan. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa sangat dibutuhkanya rotasi kerja karyawan. Prinsip rotasi kerja adalah memutasikan karyawan kepada posisi pekerjaan yang tepat dan sesuai, agar semangat produktivitas kerja karyawan meningkat. 2.3.3 Manfaat Rotasi Kerja Kinerja karyawan sering mengalami penurunan atau fluktuasi.kondisi tersebut diduga karena terlalu lamanya seseorang dalam periode kerja di satu unit atau di satu pekerjaan saja.akibatnya timbul kejenuhan dalam bekerja.dalam konteks pengembangan sumber daya manusia kondisi tersebut tidak sehat.jika ingin tumbuh dan berkembang, perusahaan harus dapat menciptakan lingkungan kerja dimana setiap karyawan ingin melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka.maka manajemen menerapkan rotasi kerja untuk mengatasi masalah tersebut secara berkala.hal tersebut dilakukan untuk efesiensi produktifitas kerja karyawan.rotasi kerja dilakukan agar hubungan sesama karyawan dapat lebih baik pula serta meningkatkan fleksibilitas dan kompetensi posisi kunci. 2.4 Produktifitas Kerja Menurut Hasibuan (1996:126) produktifitas adalah perbandingan antara output(hasil) dan input (masukan). Jika produktifitas naik, ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan tenaga kerja. Menurut Liang Gie (1981:3) produktivitas kerja adalah kemampuan mengahsilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasa yang telah umum.secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan 11
sumber daya yang diperlukan (in put).produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja per satuan waktu (Riyanto, 1986:22).Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh hasil yang optimal, dalam rangka pelaksanaan tugas yang telah di bebankan kepada karyawan untuk pencapaian kerja yang telah ditentukan. 2.4.1 Keterkaitan Rotasi Kerja Terhadap Produktifitas Pegawai Efisiensi suatu perusahaan bank sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan anggota karyawan perusahaan itu sendiri.maka diperlukanya rotasi kerja untuk mendukung penigkatan produktifitas pegawai terutama pada perusahaan bank.menurut ILO rotasi kerja juga memungkinkan karyawan untuk menjadi lebih produktif, efisien dan siap terhadap perubahan karena mereka memiliki lebih banyak kepuasan kerja. Pada giliranya, perusahaan akan mendapatkan manfaat dari bakat dan komitmen mereka untuk menjadi sukses. Harus ada motivasi agar produktifitas karyawan meningkat, melalui pelatihan keterampilan, maupun rotasi kerja. Maka dari itu perusahaan harus tetap menjaga dan mempertahankan pelaksanaan rotasi kerja. 2.4.2 Dampak Rotasi Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai 1. Keterampilan karyawan akan suatu pekerjaan dapat berjalan dengan seimbang untuk dapat menunjang pekerjaanya. Dengan memberikan umpan balik yang spesifik untuk para pekerja, penilaian kinerja membantu untuk mempertahankan tingkat produksi melalui motivasi dan perasaan bangga saat mereka dipuji untuk pekerjaan mereka. 2. Karyawan akan mudah beradaptasi dan memahami karkteristik pekerjaanya. Mengingat bahwa pekerjaan memiliki peran penting dalam kehidupan, maka penting untuk membuat pengalaman kerja 12
yang memuaskan dan positif. Perusahaan yang ingin mempertahankan pekerja terampil dan berpengalaman akan memastikan bahwa tempat kerja adalah salah satu tempat dimana para pekerja merasa dihargai dan dihormati. Di tempat kerja pula kebutuhan fisik serta emosional terpenuhi. 3. Karyawan akan kerja maksimal apabila jenis pekerjaan yang di geluti sesuai dengan kemampuan karyawan itu sendiri. Dibutuhkan tambahan pelatihan agar mendapatkan manfaat yaitu perbaikan dalam proses bekerja. Para karyawan yang telah mengikuti kepelatihan akan memiliki keterampilan yang tepat untuk pekerjaan itu, karyawan juga akan lebih efisien dan dapat mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan. Ketika pekerja belajar bagaimana bekerja lebih efektif, mereka akan termotivasi untuk meningkatkan produktifitas. 13