DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN DRYER

dokumen-dokumen yang mirip
VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

BERITA RESMI STATISTIK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Lampiran 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Manggis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Tanaman karet memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

LAMPIRAN A PERHITUNGAN DATA PENGUJIAN

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN (Studi Kasus : PT ADEI Crumb Rubber Industry, Tebing Tinggi, Sumatera Utara)

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. beli masyarakat. Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan, SALINAN NOMOR 15 TAHUN 2017 Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

Lampiran 1. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi. Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan atau berkembangnya suatu daerah adalah tidak terlepas dari

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan adalah hal yang sangat penting. Pada tahun 1950an, orientasi

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

LAMPIRAN-LAMPIRAN 118

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pet station

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Total Kewajiban 463,873, ,647,876

BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

Transkripsi:

L A M P I R A N

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT ADEI Crumb Rubber Industry DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN AKUNTANSI MANAJER PENJUALAN MANAJER PABRIK KEUANGAN ADMINISTRASI UMUM BENGKEL PEMBELIAN PRODUKSI PENERIMAAN LABORATORIUM GILINGAN Sumber : PT ADEI Crumb Rubber Industry (2010) DRYER GUDANG EKSPOR 98

Lampiran 2. Proses Produksi SIR 20 PT ADEI CRI Bahan Baku Penyortiran bahan Baku Penggilingan Penjemuran 99 Pengepakan Pengujian Pengempaan Pengeringan 99

Lampiran 3. Alur Proses Produksi SIR 20 PT ADEI CRI Awal Penerimaan bahan olah Penimbangan & Pengempaan Sortasi visual Ya Tidak Dicek white spot & kontaminasi Tidak Gudang Bokar Pencacahan Ya Pengambilan sampel Penimbangan ulang Pengujian produk jadi Penggilingan Tidak Ukur ketebalan? Tidak Metal detector Ya Pengemasan Pemberian tanda SNI Ya Penjemuran Kamar angin Penyimpanan produk Perajangan Penyerahan Pengeringan (dryer) Akhir 100

Lampiran 4. Sertifikat Kualitas Produk SIR 20 PT ADEI CRI 101

Lanjutan Lampiran 4 102

Lampiran 5. Sertifikat ISO 103

Lampiran 6. Jumlah Produksi Karet Menurut Kabupaten di Sumatera Utara Tahun 2008 (Ton) Kabupaten Produksi Persentase 1. Nias 24,416.00 10.7 2. Mandailing Natal 34,782.00 15.27 3. Tapanuli Selatan 6,329.90 2.78 4. Tapanuli Tengah 17,064.81 7.49 5. Tapanuli Utara 4,659.93 2.05 6. Toba Samosir 510.05 0.22 7. Labuhan Batu 31,578.00 13.86 8. Asahan 15,109.92 6.63 9. Simalungun 11,026.99 4.84 10.Dairi 114.79 0.05 11. Karo 4,102.00 1.80 12. Deli Serdang 5,608.65 2.46 13.Langkat 29,460.00 12.93 14. Nias Selatan 8,788.50 3.86 15. Hbg Hasundutan 2,161.12 0.95 16. Pakpak Bharat 435.66 0.19 17.Serdang Bedagai 9,760.90 4.29 18. Batu Bara 106.57 0.05 19. Padang Lawas Utara 18,439.35 8.10 20. Padang Lawas 3,302.48 1.45 Total 227,757.62 100.00 Sumber : Dinas Perkebunan Sumatera Utara (2010) 104

Lampiran 7. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI 105

Lampiran 8. Layout Produksi SIR 20 PT ADEI CRI 106

Lampiran 9. Kuisioner Penelitian Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal KUISIONER PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL Judul Penelitian: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN (Studi Kasus : PT ADEI Crumb Rubber Industry, Tebing Tinggi, Sumatera Utara) Identitas Responden Nama : Jabatan : Saya memohon Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektif dan benar, karena kuisioner ini adalah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih. Peneliti: SARMA JULIANA SILAEN (H34086085) DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

PENENTUAN FAKTOR INTERNAL Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis karet alam olahan di PT ADEI, Tebing Tinggi yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Tujuan : Menentukan faktor-faktor strategis yang akan dimasukkan ke dalam kelompok kekuatan dan kelemahan dalam strategi perusahaan bisnis karet alam olahan di PT ADEI, Tebing Tinggi, yang dilakukan oleh para responden. Petunjuk Pengisian : 1. Berikan tanda ( ) pada kolom Kekuatan pada Tabel 1 berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan dalam penentuan strategi perusahaan bisnis karet alam olahan di PT ADEI, Tebing Tinggi. 2. Berikan tanda ( ) pada kolom Kelemahan pada Tabel 1 berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kelemahan dalam penentuan strategi perusahaan bisnis karet alam olahan di PT ADEI, Tebing Tinggi. Tabel 1. Faktor-Faktor Strategis Internal No Faktor-Faktor Strategis Internal Kekuatan Kelemahan 1 Sarana dan prasarana milik sendiri dan lengkap. 2 Perusahaan belum memiliki visi, misi dan tujuan yang khusus dan tertulis. 3 Keuangan yang membaik. 4 Mitra Dagang yang loyal 5 Pembagian tanggungjawab kerja karyawan yang belum dijalankan semaksimal mungkin sesuai dengan struktur organisasi. 6 Akses tranportasi mudah 7 Fasilitas sistem informasi manajemen yang tersedia (internet, telepon, faksimail) 8 Produksi menurun. 9 Peningkatan biaya produksi. 10 Produk telah bersni dan telah menerapkan metode ISO. 11 Kontinuitas bahan baku. 12 Memiliki tim audit dari pihak swasta dan pemerintah 13 Perusahaan merupakan anggota organisasi Gapkindo Wilayah Sumatera Utara.

PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis karet alam olahan di PT ADEI, Tebing Tinggi yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri. Tujuan : Menentukan faktor-faktor strategis yang akan dimasukkan ke dalam kelompok peluang dan acaman dalam strategi perusahaan bisnis karet alam olahan di PT ADEI, Tebing Tinggi, yang dilakukan oleh para responden. Petunjuk Pengisian : 1. Berikan tanda ( ) pada kolom Peluang pada Tabel 2 berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi peluang dalam penentuan strategi perusahaan bisnis karet alam olahan di PT ADEI, Tebing Tinggi. 2. Berikan tanda ( ) pada kolom Ancaman pada Tabel 2 berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi acaman dalam penentuan strategi perusahaan bisnis karet alam olahan di PT ADEI, Tebing Tinggi. Tabel 2. Faktor-Faktor Strategis Eksternal No Faktor-Faktor Strategis Eksternal Peluang Ancaman 1 GDP (Gross Domestic Product) dunia, konsumen utama dan Indonesia yang meningkat kembali pasca krisis global. 2 Kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga BBM, gas, dan tarif dasar listrik 3 Meningkatnya populasi dunia sehingga meningkatkan permintaan ban. 4 Nilai mata uang produsen utama karet alam yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia naik terhadap $ 5 Nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dollar Amerika Serikat 6 Perkembangan instrumen informasi seperti TOCOM dan SICOM. 7 Tingkat keamanan dalam negeri yang belum stabil. 8 Perkembangan teknologi yang semakin meningkat dibidang pengembangan mesin dan komputererisasi 9 Merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan ban 10 Fluktuasi tingkat harga minyak di pasaran dunia. 11 Meningkatnya persaingan di era globalisasi dan AFTA.

PEMBOBOTAN FAKTOR INTERNAL Tujuan : Menentukan penilaian para responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan suatu faktor-faktor strategis dalam PT ADEI. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategi tersebut berpengaruh terhadap usaha. Petunjuk Pengisian: 1. Pemberian nilai ini diberikan berdasarkanpada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap PT ADEI. 2. Untuk menentukan bobot setiap variabel skala yang digunakan yaitu: 2 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal. 1 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal. ½ = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal. Catatan: Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan harus konsisten

Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan Faktor A B C D E F G H I J K L M Total Bobot A. Sarana dan prasarana milik sendiri dan lengkap. B. Perusahaan belum memiliki visi, misi dan tujuan yang khusus dan tertulis. C. Keuangan yang membaik. D. Mitra Dagang yang loyal E. Pembagian tanggungjawab kerja karyawan yang belum dijalankan sesuai dengan struktur organisasi. F. Akses tranportasi mudah G. Fasilitas sistem informasi manajemen yang tersedia H. Produksi menurun. I. Peningkatan biaya produksi. J. Produk telah bersni dan telah menerapkan metode ISO. K. Kontinuitas bahan baku. L. Memiliki tim audit dari pihak swasta dan pemerintah M. Perusahaan merupakan anggota Gapkindo Wilayah Sumatera Utara. Total

PEMBOBOTAN FAKTOR EKSTERNAL Tujuan : Menentukan penilaian para responden terhadap faktor eksternal mengenai tingkat kepentingan suatu faktor-faktor strategis dalam PT ADEI. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategi tersebut berpengaruh terhadap usaha. Petunjuk Pengisian: 1. Pemberian nilai ini diberikan berdasarkanpada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap PT ADEI. 2. Untuk menentukan bobot setiap variabel skala yang digunakan yaitu: 2 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal. 1 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal. ½ = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal.

Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan Faktor A B C D E F G H I J K Total Bobot A. GDP (Gross Domestic Product) dunia, konsumen utama dan Indonesia meningkat kembali pasca krisis global. B. Kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga BBM, gas, dan tarif dasar listrik C. Meningkatnya populasi dunia sehingga meningkatkan permintaan turunan karet. D. Nilai mata uang produsen utama karet alam yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia naik E. Nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dollar Amerika Serikat F. Perkembangan instrumen informasi seperti TOCOM dan SICOM. G. Tingkat keamanan dalam negeri yang belum stabil. H. Perkembangan inovasi teknologi yang semakin meningkat dibidang pengembangan mesin dan komputererisasi I. Merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan ban J. Fluktuasi tingkat harga minyak di pasaran dunia. K. Meningkatnya persaingan d iera globalisasi dan AFTA. Total

PENENTUAN RATING FAKTOR-FAKTOR INTERNAL Petunjuk Umum : 1. Dalam pengisian kuisioner ini, responden diharapkan melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari terjadinya inkonsistensi jawaban. 2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor internal, baik faktor kekuatan dan kelemahan harus konsisten dengan tabel sebelumnya (Tabel 1) Tujuan : Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masingmasing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor internal terdiri faktor kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang mungkin dapat diatasi dalam upaya perusahaan mampu bersaing. Petunjuk Pengisian : Tentukan nilai peringkat atau rating didasarkan pada seberapa besar pengaruh faktor kekuatan yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam meraih peluang yang ada berikut, dengan cara memberikan tanda ( ) pada pilihan Bapak/Ibu Penentuan nilai rating didasarkan pada keterangan berikut: Nilai 4, jika faktor tersebut merupakan kekuatan utama/ mayor bagi perusahaan. Nilai 3, jika faktor tersebut merupakan kekuatan kecil/ minor bagi perusahaan. Nilai 2, jika faktor tersebut merupakan kelemahan kecil/ minor bagi perusahaan. Nilai 1, jika faktor tersebut merupakan kelemahan besar/ mayor bagi perusahaan. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kemampuan PT ADEI dalam terhadap faktor-faktor berikut ini: No Faktor-Faktor Strategis Internal 4 3 2 1 1 Sarana dan prasarana milik sendiri dan lengkap. 2 Perusahaan belum memiliki visi, misi dan tujuan yang khusus dan tertulis. 3 Keuangan yang membaik. 4 Pembagian tanggungjawab kerja karyawan yang belum dijalankan semaksimal mungkin sesuai dengan struktur organisasi. 5 Lokasi perusahaan strategis. 6 Fasilitas sistem informasi manajemen yang tersedia (internet, telepon, faksimail) 7 Penjualan menurun. 8 Peningkatan biaya produksi. 8 Produk telah bersni dan telah menerapkan metode ISO. 10 Gudang bahan baku selalu penuh. 11 Memiliki tim audit dari pihak swasta dan pemerintah 12 Perusahaan merupakan anggota organisasi Gapkindo Wilayah Sumatera Utara.

PENENTUAN RATING FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL Petunjuk Umum : 1. Dalam pengisian kuisioner ini, responden diharapkan melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari terjadinya inkonsistensi jawaban. 2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor eksternal, baik faktor peluang dan ancaman harus konsisten dengan tabel sebelumnya (Tabel 2) Tujuan : Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masingmasing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor eksternal terdiri faktor peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang mungkin dapat diatasi dalam upaya perusahaan mampu bersaing. Petunjuk Pengisian : Tentukan nilai peringkat atau rating didasarkan pada seberapa besar respon perusahaan dalam menghindari ancaman atau memanfaatkan peluang dalam industri dengan cara memberikan tanda ( ) pada pilihan Bapak/Ibu Penentuan nilai rating didasarkan pada keterangan berikut: Nilai 4, jika respon perusahaan superior dalam menghadapi ancaman atau memanfaatkan peluang. Nilai 3, jika respon perusahaan di atas rata-rata dalam menghadapi ancaman atau memanfaatkan peluang. Nilai 2, jika respon perusahaan rata-rata dalam menghadapi ancaman atau memanfaatkan peluang. Nilai 1, jika respon perusahaan di bawah rata-rata dalam menghadapi ancaman atau memanfaatkan peluang. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kemampuan PT ADEI dalam terhadap faktor-faktor berikut ini: No Faktor-Faktor Strategis Eksternal 4 3 2 1 1 GDP (Gross Domestic Product) dunia, konsumen utama dan Indonesia meningkat kembali pasca krisis global. 2 Kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga BBM, gas, dan tarif dasar listrik 3 Meningkatnya populasi dunia sehingga berkembangnya industri otomotif dan produk turunan karet. 4 Nilai mata uang produsen utama karet alam yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia naik terhadap dollar 5 Mitra dagang yang loyal 6 Perkembangan instrumen manajemen risiko seperti TOCOM dan SICOM. 7 Tingkat keamanan dalam negeri yang belum stabil. 8 Perkembangan teknologi yang semakin meningkat dibidang pengembangan mesin dan komputererisasi 9 Merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan ban 10 Fluktuasi tingkat harga minyak di pasaran dunia. 11 Meningkatnya persaingan diera globalisasi dan AFTA.

Lampiran 10. Matriks QSP PT ADEI CRI Faktorfaktor Utama Peluang Peluang 1 Bobot Memper tahankan kualitas produk A S Alternatif Strategi 1 2 3 4 5 6 Mene Menjalin kan biaya kerja sama operasio Melaku Meningkat dengan nal kan kan lembagalembaga perusaha penataan pangsa an organisasi pasar terkait TAS A S TAS A S TAS A S TAS A S TAS A S Mencari pasar sasaran baru 0,093 3 0,279 4 0,372 4 0,372 4 0,372 2 0,186 4 0,372 Peluang 2 0,061 4 0,244 4 0,244 3 0,183 4 0,244 2 0,122 4 0,244 Peluang 3 0,142 4 0,568 4 0,568 3 0,426 4 0,568 2 0,284 4 0,568 Peluang 4 0,045 2 0,090 2 0,009 4 0,180 3 0,135 3 0,135 3 0,135 Peluang 5 0,045 4 0,180 4 0,018 3 0,135 2 0,090 3 0,135 2 0,090 Peluang 6 0,074 4 0,296 4 0,296 4 0,296 4 0,296 4 0,296 4 0,296 Ancaman Ancaman 1 0,104 4 0,416 4 0,416 4 0,416 4 0,416 4 0,416 4 0,416 Ancaman 2 0,162 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 Ancaman 3 0,065 4 0,260 4 0,260 4 0,260 4 0,260 4 0,260 4 0,260 Ancaman 4 0,121 4 0,484 4 0,484 4 0,484 4 0,484 4 0,484 4 0,484 Kekuatan Kekuatan 1 0,052 4 0,208 2 0,104 2 0,104 2 0,104 2 0,104 2 0,104 Kekuatan 2 0,092 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 Kekuatan 3 0,066 4 0,264 4 0,264 4 0,264 4 0,264 4 0,264 4 0,264 Kekuatan 4 0,117 4 0,468 4 0,468 4 0,468 4 0,468 4 0,468 4 0,468 Kekuatan 5 0,063 4 0,252 3 0,189 4 0,252 3 0,189 4 0,252 3 0,189 Kekuatan 6 0,104 4 0,416 4 0,416 3 0,312 4 0,416 4 0,416 4 0,416 Kekuatan 7 0,052 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 Kekuatan 8 0,053 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 Kelemahan Kelemahan 1 0,044 3 0,132 3 0,132 4 0,176 3 0,132 4 0,176 3 0,132 Kelemahan 2 0,055 3 0,165 4 0,220 4 0,220 4 0,220 4 0,220 3 0,165 Kelemahan 3 0,121 4 0,484 4 0,484 4 0,484 4 0,484 2 0,242 4 0,242 Kelemahan 4 0,107 4 0.428 4 0,428 4 0,428 4 0,428 2 0,214 4 0,428 Total 5,894 5,875 5,655 5,830 4,804 5,770 TAS Keterangan : Peluang 1 Peluang 2 Peluang 3 Peluang 4 Peluang 5 Peluang 6 : GDP (Gross Domestic Product) dunia, konsumen utama dan Indonesia yang meningkat kembali pasca krisis global : Nilai mata uang produsen utama karet alam yang naik terhadap us$ : Meningkatnya populasi dunia sehingga berkembangnya industri-industri otomotif dan produk turunan karet : Perkembangan instrumen informasi pasar seperti ToCom dan SiCom. : Perkembangan inovasi teknologi yang semakin meningkat dibidang pengembangan mesin dan komputererisasi. : Mitra dagang yang loyal.

Ancaman 1 Ancaman 2 Ancaman 3. Ancaman 4. Kekuatan 1 Kekuatan 2 Kekuatan 3 Kekuatan 4 Kekuatan 5 Kekuatan 6 Kekuatan 7 Kekuatan 8 Kelemahan 1. Kelemahan 2. Kelemahan 3. Kelemahan 4. : Kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga BBM dan TDL : Tingkat keamanan dalam negeri belum stabil : Meningkatnya persaingan diera globalisasi dan AFTA. : Fluktuasi tingkat harga minyak di pasaran dunia : Memiliki tim audit dari pihak swasta dan pemerintah. : Sarana dan prasarana milik sendiri dan lengkap. : Produk sudah terstandarisasi berdasarkan SNI dan sertifikasi ISO. : Gudang bahan baku selalu penuh. : Lokasi strategis sehingga akses transportasi mudah terhadap bahan baku dan pelabuhan. : Pencatatan keuangan dan neraca keuangan baik. : Fasilitas sistem informasi manajemen yang tersedia (internet, telepon, faksimail). : Perusahaan merupakan anggota organisasi Gapkindo Wilayah Sumatera Utara. : Perusahaan belum memiliki visi, misi dan tujuan yg khusus dan tertulis. : Pembagian tanggung jawab kerja karyawan yang belum dijalankan semaksimal mungkin sesuai dengan struktur organisasi. : Penjualan menurun. : Peningkatan biaya produksi.