PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RANAH AMPEK HULU TAPAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS KOMIK PADA MATERI MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP N 21 PADANG

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS KOMIK PADA MATERI MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 3 BATANG ANAI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEKSISWA KELAS XI MAN 2 PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 1 LUBUK BASUNG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGANMENGGUNAKAN METODE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG ABSTRACT

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI SMKN 6 PADANG. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PERBANDINGAN PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN DENGAN TEKNIK MIND MAPPING DALAM MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PADANG

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

PENERAPAN TEKNIK MENULIS FIKSI MINI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

Keyword: Effectiveness, Guided Note Taking strategy, and News

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENERUSKAN TULISAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTSN 1 PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TEKS DESKRIPSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

PENGARUH PENERAPAN MODEL WORD SQUARE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 MUKOMUKO ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI.

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

Oleh. Erwina Yulia Nengsih * ), Melisa ** ), Rahima ** ) ABSTRACT

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

ABSTRAK. Keywords: Influence, Film Media, Convert, Negotiation Text, Story Text.

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 PADANG Riska Novia Matalata¹, Indriani Nisja², Ninit Alfianika 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Riskanovia2312@gmail.com ABSTRACT The study was motivated by the lack of development of the ability to write a short story student text for teaching materials used by students not in the form of a text book but, still in draft Indonesian student book. The purpose of this study to describe the learning modules short story writing text-basedtechnique critical incident for junior high school students of class IX 8 Padang. This type of research is quantitative research methods development. Development model used in this study is a model ADDIE by using the steps: (1) Analysis (analyze), (2) Design (designing), (3) Development (developing), (4) Implementation (implements), dan (5) Evaluation (evaluate). The research result toward development of learning modules short story writing text-basedtechnique critical incident for junior high school students of class IX 8 Padang. First, the falidity of the learning modules short story writing text-basedtechnique critical incident developed as very ie 95.9%. Second, the practicalities of learning modules short story writing text-basedtechnique critical incident developedas very that 100% of the result of the practicalities of teachers and 92.2% of the practicalities of the students. Third, the effectiveness of the learning modules short story writing text-basedtechnique critical incident developedas very effective of observation of student activity obtained an average score of 97.6% and the value of the average student who is the subject of the trial was 90.2%. Thus, it can be concluded that the learning module to write a short story text-basedtechnique critical incident developed can be used as teaching materials in learning Indonesian prose, especially for short story writing text material. Keywords: Development, Wrote A Short Story Text, Learning Modules, Techniques Incident Critical PENDAHULUAN Menulis teks merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai siswa sesuai yang tercantum pada kurikulum 2013 (revisi) untuk siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP), semester ganjil. Materi ini terdapat pada Kompetensi Inti (KI) Ke-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori dan Kompetensi Inti (KI) ke-4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. (Kemendikbud, 2016:8). Pada kurikulum 2013 (revisi) dalam standar isi tersebut dinyatakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dituntut adalah keterampilan menulis yang disusun dengan berbasis teks baik lisan maupun tulisan. Pada Kompetensi Dasar (KD) ini diturunkan ke dalam indikator menulis yaitu menulis teks cerita pendek berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan teks cerita pendek. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 13 Januari 2017 dengan guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas IX SMP Negeri 8 Padang diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran menulis cerpen belum terlaksana dengan baik karena dipengaruhi oleh latar belakang siswa, keterbatasan sumber belajar yang berkualitas. Sedangkan teks cerpen merupakan sebuah teks yang mempunyai fungsi sosial sebagai fungsi mendidik, mengontrol perilaku sosial masyarakat yang dipandang menyimpang dari normanorma. (Yasa, 2014:265). Menurut Mahsun (2014:27), teks cerpen memiliki atas beberapa struktur, yaitu: 1) orientasi/pengenalan, penentuan peristiwa, menciptakan gambaran visual latar, dan waktu kisah. Pengenalan karakter dan arah menuju komplikasi. 2) komplikasi/masalah, cerita bergerak seputar konflik atau masalah yang mempengaruhi latar waktu dan karakter. Tokoh utama mengarah ke solusi. 3) resolusi/pemecahan masalah, solusi untuk masalah atau tantangan dicapai berhasil. Menurut Trianto (2016:76) ciri kebahasaan teks cerita pendek adalah sebagai berikut: pertama, Sudut pandang pencerita menjadi ciri kebahasaan yang khas cerpen, apakah pencerita menjadi orang pertama atau ketiga. Kedua,

Beberapa dialog dapat dimasukkan, menunjukkan waktu kini atau lampau. Ketiga, Kata benda khusus, pilihan kata benda yang bermakna kuat dan bermakna khusus, misalnya memilih kata beringin atau trembesi dibanding pohon. Keempat, uraian deskriptif yang rinci, deskripsi dari yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman, latar, dan karakter. Misalnya, baunya seperti apa, apa yang bisa didengar, terlihat seperti apa, seperti apa rasanya, dan lain-lain. Kelima, penggunaan majas: simile (perbandingan langsung), metafora (perbandingan tidak langsung atau tersembunyi), personifikasi (benda mati yang dianggap seperti makhluk hidup. Keenam, penggunaan pertanyaan retoris sebagai teknik melibatkan pembaca. Selain itu, belum tersedianya modul berbasis teknik critical incident. Dimana fungsi sebuah bahan ajar berupa modul menurut Daryanto (2013:9), modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik, sedangkan bahan ajar yang digunakan oleh siswa belum berupa buku teks tapi, masih berupa draf buku siswa bahasa Indonesia. Bahan ajar berupa draf buku siswa bahasa Inonesia yang yang digunakan di sekolah masih bersifat monoton dan kurang menarik, dapat dilihat dari segi bentuk isi materi yang kurang, dan dari segi warna yang tidak menarik mengakibatkan rendahnya minat baca siswa terhadap draf yang digunakan. Oleh sebab itu, siswa kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu, siswa sulit untuk menuangkan ide dan mengembangkan ide, dikarenakan di sekolah guru membatasi mereka dengan tema saat menulis teks cerita pendek. Masalah awal yang ditemukan di SMP Negeri 8 Padang adalah rendahnya kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas IX.c. Menurut Zaini (2005:2), tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman

mereka. Sejalan dengan itu, Menurut Flanagan (1954) Teknik critical Incident ini terdiri dari prosedur pengamatan langsung terhadap tingkah laku manusia dalam kehidupan untuk memperoleh manfaat yang potensial untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Zaini (2005:2), mengemukakan pendapatnya mengenai strategi pembelajaran aktif critical Incident, ia mengemukakan langkah-langkah dari strategi critical incident, berikut ini; (1) sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari. (2) beri kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk mengingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang ada. (3) tanyakan pengalaman apa yang menurut mereka tidak terlupakan. (4) sampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang akan disampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan proses pembuatan modul pembelajaran menulis teks cerita pendek berbasis teknik critical incident yang, praktis, efektiv untuk siswa kelas IX SMP Negeri 8 Padang. Menurut Sugono (2008:1355), menjelaskan bahwa adalah berlaku atau sah. Jadi modul yang adalah modul yang benar atau sah. Sugono (2008:909), berpendapat bahwa praktis adalah mudah dan senang memakainya. Sugono (2008:311), menyatakan bahwa efektif adalah efeknya, pengaruhnya, dan akibatnya. Aspek efektivitas yang diamati adalah hasil belajar siswa yang meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Sugiyono (2012:297), menjelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode penelitian yang digunakan menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE. Pribadi (2014:22), menyebutkan beberapa model atau pendekatan desain sistem pembelajaran yang dapat digunakan

untuk mendesain dan mengembangkan program pembelajaran. Salah satu model atau pendekatan desain sistem pembelajaran yang dapat diimplementasikan untuk mendesain dan mengembangkan program pelatihan yang efektif adalah model ADDIE. Model ADDIE, sesuai dengan namanya, berisi beberapa tahap yang dapat digunakan untuk mendesain dan mengembangkan sebuah program pelatihan yang efektif dan efisien dengan menggunakan langkah yaitu: (1) Analysis (menganalisis), (2) Design (merancang), (3) Development (mengembangkan), (4) Implementation (mengimplementasikan), dan (5) Evaluation (mengevaluasi). Uji coba dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari produk yang dikembangkan. Dalam hal ini, uji coba dilakukan pada siswa kelas IX.c SMP Negeri 8 Padang. Hal ini sesuai dengan pendapat Asyhar (2011:160), uji coba dilakukan kepada peserta didik dalam kelompokn terbatas, misalnya 5 10 orang siswa. Pada penelitian ini dilakukan uji coba terhadap 9 orang siswa, yaitu 3 siswa yang berkemampuan tinggi, 3 siswa yang berkemampuan sedang, dan 3 orang siswa yang berkemampuan rendah. Data yang akan dihasilkan dari uji coba berupa penilaian terhadap produk yang diujicobakan yang terhimpun melalui instrumen evaluasi modul. Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data tersebut diperoleh dari skor angket itas, skor angket praktikalitas, skor lembar observasi, skor tes unjuk kerja siswa. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket, lembar observasi, dan tes unjuk kerja. Angket digunakan untuk melihat itas dan praktikalitas. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa, dan tes unjuk kerja untuk hasil belajar siswa. Angket itas dan praktikalitas disusun menurut skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan

menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis data hasil penelitian dilakukan untuk mengetahui itas, kepraktisan, dan efektivitas perangkat pembelajaran yang telah dibuat. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dipeoleh dari pengembangan modul pembelajaran menulis teks cerita pendek berbasis teknik critical incident untuk siswa kelas IX SMP negeri 8 Padang dilihat dari itas, paktikalitas, dan efektivitas. 1. Proses itas modul pembelajaran menulis teks cerita pendek berbasis teknik critical incident yang untuk siswa kelas IX SMP Negeri 8 Padang. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diperoleh hasil asi modul secara umum memperoleh persentase rata-rata 95,9% dengan kategori Sangat. Menurut Sugono (2008:1355), menjelaskan bahwa adalah berlaku atau sah. Jadi modul yang adalah modul yang benar atau sah. Penjabaran terhadap aspek yang dinilai di antaranya sebagai berikut. Aspek kelayakan isi diperoleh rata-rata persentase 95% dengan kategori sangat. Aspek kelayakan bahasa diperoleh rata-rata persentase 93,7% dengan kategori sangat. Aspek kelayakan penyajian mendapatkan rata-rata persentase 98,2% dengan kategori sangat. Aspek kegrafikaan mendapatkan rata-rata persentase 96,5% dengan kategori sangat. Tabel 1. Validasi Modul Pembelajaran No. Aspek Penyajian Skor yang 1. Aspek kelayakan isi 2. Aspek kelayakan bahasa 3. Aspek kelayakan penyajian 4. Aspek Diperoleh Nilai Validasi (%) Kategori 76 95% Sangat 30 93,7% Sangat 55 98,2% Sangat 19,3 96,5% Sangat Kegrafikaan Jumlah 180,3 95,9 Sangat

Hal ini dapat diketahui bahwa penilaian terhadap angket asi ahli pada umumnya berkategori sangat, hal itu dapat dilihat dari 20 pernyataan dari aspek kelayakan isi. Pada aspek kelayakan bahasa, asi ahli memberikan berkategori sangat dapat dilihat dari 8 pernyataan dari aspek kelayakan bahasa. Pada aspek kelayakan penyajian berkategori sangat di lihat dari 14 pernyataan aspek kelayakan penyajian dan pada aspek kelayakan kegrafikaan asi ahli memberikan berkategori sangat dapat dilihat dari 5 pernyataan dari aspek kelayakan kegrafikaan. 2. Proses praktikalitas modul pembelajaran menulis teks cerita pendek berbasis teknik critical incident yang praktis untuk siswa kelas IX SMPNegeri 8 Padang. Berdasarkan hasil analisis data, praktikalitas modul bagi guru memperoleh skor rata-rata 100% dengan kategori sangat praktis. Sesuai pendapat Sugono (2008:909), berpendapat bahwa praktis adalah mudah dan senang memakainya. Penjabaran praktikalitas modul bagi guru sebagai berikut. Aspek kemudahan dalam penggunaan memperoleh skor rata-rata 100% dengan kategori sangat praktis. Aspek kesesuaian dengan waktu memperoleh skor rata-rata 100% dengan kategori praktis. Tabel 2. Praktikalitas Modul Pembelajaran Bagi Guru No. Aspek Penyajian Skor yang Nilai Validasi 1. Aspek kemudahan dalam penggunaan 2. Aspek kesesuaian dengan Diperoleh Kategori 44 100 Sangat praktis 8 100 Sangat praktis waktu Jumlah 52 100 Sangat praktis Hal ini dapat diketahui penilaian terhadap angket praktikalitas bagi guru Pertama, aspek kemudahan dalam penggunaan secara umum berkategori sangat praktis. Pencapaian kategori sangat praktis tergambar dari hasil penilaian guru yang menyatakan bahwa petunjuk yang ada di dalam modul berbasis teknik critical incident mudah dipahami oleh guru. Kedua, aspek kesesuaian dengan waktu secara umum berkategori sangat praktis. Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil penilaian guru

yang menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi yang terdapat di dalam modul berbasis teknik critical incident sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran dan dapat menghemat waktu pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian guru terhadap aspek kesesuain dengan waktu dapat disimpulkan bahwa modul berbasis teknik critical incident yang dirancang telah sesuai dengan waktu yang ditetapkan di dalam kurikulum 2013 revisi. Berdasarkan hasil analisis data, praktikalitas modul bagi siswa memperoleh skor rata-rata 92,2% dengan kategori sangat praktis. Penjabaran praktikalitas modul bagi siswa sebagai berikut. Aspek kemudahan dalam penggunaan memperoleh skor rata-rata 93,5% dengan kategori sangat praktis. Aspek kesesuaian dengan waktu memperoleh skor rata-rata 84,7% dengan kategori sangat praktis. Tabel 3. Praktikalitas Modul Pembelajaran Bagi Siswa No. Aspek Penyajian Skor yang Nilai Validasi 1. Aspek kelayakan isi 2. Aspek kelayakan bahasa 3. Aspek kelayakan penyajian 4. Aspek Diperoleh Kategori (%) 76 95% Sangat 30 93,7% Sangat 55 98,2% Sangat 19,3 96,5% Sangat Kegrafikaan Jumlah 180,3 95,9 Sangat Hal ini dapat diketahui penilaian terhadap angket praktikalitas bagi siswa adalah aspek kemudahan dalam penggunaan dan aspek kesesuain dengan waktu. Pertama, aspek kemudahan dalam penggunaan secara umum berkategori sangat praktis. Pencapaian kategori sangat praktis tergambar dari hasil penilaian siswa yang menyatakan bahwa petunjuk yang ada di dalam modul berbasis teknik critical incident mudah dipahami oleh siswa. Dengan adanya modul berbasis teknik critical incident memudahkan pemahaman konsep bagi siswa, belajar dengan modul berbasis teknik critical incident dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa, serta siswa dapat belajar mandiri di

mana pun dan kapan pun meskipun tidak ada guru. Kedua, kesesuain dengan waktu secara umum berkategori sangat praktis. Hal ini tergambar dari hasil penilaian siswa yang menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul berbasi teknik critical incident sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam silabus dan dapat menghemat waktu pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian siswa terhadap aspek kesesuian dengan waktu dapat disimpulkan bahwa modul berbasis teknik critical incident yang dirancang telah menghemat pembelajaran siswa dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan di dalam silabus. Dengan demikian, aspek kesesuain dengan waktu modul berbasi teknik critical incident ini telah bisa digunakan oleh siswa. 3. Proses efektivitas modul pembelajaran menulis teks cerita pendek berbasis teknik critical incident yang efektiv untuk siswa kelas IX SMP Negeri 8 Padang Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa pada pembelajaran menulis teks cerita pendek menggunakan modul dapat diketahui bahwa persentase aktivitas siswa secara umum memperoleh skor rata-rata 97,6% yang berkategori sangat berhasil. Sugono (2008:311), menyatakan bahwa efektif adalah efeknya, pengaruhnya, dan akibatnya. Aspek efektivitas yang diamati adalah hasil belajar siswa yang meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Aktivitas siswa meliputi kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan modul. Aktivitas siswa diamati oleh observer. Observer dalam penelitian ini berjumlah dua orang, yang peneliti sendiri dan guru bahasa Indonesia yang mengajar. Aktivitas yang diamati oleh observer meliputi delapan indikator, yaitu; pertama, menerima modul pembelajaran. Kedua, memperhatikan instruksi guru. Ketiga, membaca Modul Pembelajaran. Keempat, mengikuti kegiatan pembelajaran berdasarkan langkah kerja yang ada dalam Modul. Kelima, menjawab pertanyaan uji pembelajaran 1 dan 2 yang ada dalam modul pembelajaran.

Keenam, mengerjakan latihan menulis teks cerita pendek. Ketujuh, mengikuti tes menulis teks cerita pendek. Berdasakan pengamatan yang dilakukan guru dan peneliti sebagai observer, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa dengan menggunakan modul pembelajaran menulis teks cerita pendek berbasis teknik critical incident untuk siswa kelas IX SMP yang dikembangkan tergolong sangat berhasil. Hal itu terlihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa yang berkategori sangat berhasil dari 7 aspek kegiatan yang diamati dalam keaktifan siswa dalam belajar. Meskipun secara umum aktivitas pembelajaran menggunakan modul berbasis teknik critical incident yang dirancang berhasil, tetapi juga ditemukan beberapa kendala. Kendala tersebut ialah, tidak semua siswa memperhatikan instruksi guru dan menjawab pertanyaan uji pembelajaran 1 dan 2 yang ada dalam modul pembelajaran. Dari sembilan siswa, hanya lima siswa yang mengerjakan pertanyaan uji pembelajaran 1 dan 2 yang ada dalam modul pembelajaran. Walaupun demikian, secara umum aktivitas siswa dapat dikategorikan sangat berhasil. Artinya modul berbasis teknik critical incident ini dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil belajar siswa yang telah dianalisis dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 orang. Persentase ketuntasan klasikal adalah 90,2%. Hasil ini menegaskan bahwa siswa kelas telah memenuhi ketuntasan klasikal, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa saat menggunakan modul ini dengan persentase 90,6% dibandingkan nlai persentase siswa sebelumnya yaitu 82,7%. Tabel 4. Hasil Efektivitas Secara Umum No. Aspek Penyajian Skor yang Kategori 1. Hasil Aktivitas Siswa 2. Hasil Diperoleh 97,6 Sangat praktis 90,2 Sangat praktis Belajar Jumlah 187,8 Sangat praktis Pada penilaian orientasi digunakan 3 kriteria penilaian, yaitu: skor 3 diberikan apabila di dalam tulisan siswa memenuhi 3 kriteria

orientasi yaitu (peristiwa, latar, dan waktu), skor 2 diberikan apabila di dalam tulisan siswa memenuhi 2 kriteria orientasi yaitu (peristiwa, latar, dan waktu), dan skor 1 diberikan apabila di dalam tulisan siswa memenuhi 1 kriteria orientasi yaitu (peristiwa, latar, dan waktu). Berdasarkan hasil analisis, pada penulisan teks cerpen siswa terdapat ketiga kriteria penilaian di dalam orientasi. Pada penulisan orientasi ini tidak ditemukan kesalahan pada tulisan siswa, semua siswa mendapatkan skor maksimal (skor 3) pada bagian orientasi, karena di dalam tulisan siswa memenuhi 3 kriteria orientasi yaitu (peristiwa, latar, dan waktu). Pada penilaian komplikasi digunakan 3 kriteria penilaian, yaitu skor 3 diberikan apabila di dalam tulisan siswa terdapat konflik yang relevan dengan orientasi, skor 2 diberikan apabila di dalam tulisan siswa terdapat konflik yang tidak relevan dengan orientasi, dan skor 1 diberikan apabila di dalam tulisan siswa tidak terdapat konflik dengan orientasi. Pada bagian resolusi hal yang akan dinilai ialah skor 3 diberikan apabila di dalam tulisan siswa terdapat resolusi yang relevan dengan komplikasi, skor 2 diberikan apabila di dalam tulisan siswa terdapat resolusi yang tidak relevan dengan komplikasi, dan skor 1 diberikan apabila di dalam tulisan siswa tidak terdapat resolusi. Pada penulisan resolusi ini tidak ditemukan kesalahan pada tulisan siswa, semua siswa mendapatkan skor maksimal (skor 3) pada bagian resolusi, karena di dalam tulisan siswa terdapat resolusi yang relevan dengan komplikasi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Modul Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek Berbasis Teknik Critical Insident Untuk Kelas IX SMP Negeri 8 Padang yang dikembangkan telah memenuhi kriteria, praktis, dan efektif. Validitas modul yang dikembangkan, yaitu 95,9% dengan kategori sangat. Praktikalitas modul yang dikembangkan, yaitu

100% dengan kategori sangat praktis. Efektivitas modul yang dikembangkan, yaitu 93,3% dengan kategori sangat efektif. Modul Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek Berbasis Teknik Critical Incident Untuk Kelas IX SMP Negeri 8 Padang, tampilan modul ini dirancang dengan berbasis teknik critical incident dapat dan meningkatkan minat belajar siswa, sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan dapat membantu memperlancar proses pembelajaran menulis teks cerpen. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen. DAFTAR PUSTAKA Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta. Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar. Yogyakarta. Gava Media. Flanagan. 1954. The Critical Incident Technique. Jurnal, (Online), Vol 51, No 4, diakses 8 Juni 2017. Mahsun. 2014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Trianto, 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud. Zaini Hisyam, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran Aktif. (Edisi Revisi) Yogyakarta: CTSD. Sugono, Dendi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pribadi, A Benny. (2014). Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi: Implementasi Model ADDIE. Jakarta: Prenada Media Group.