METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR TABEL. Penelitian Terdahulu. Tahun. Penelitian

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

Lampiran 1. Data PER, DPR, DY, ROE dan NPM LQ45 tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 45 di BEI Periode 2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

Perhitungan Haircuts Saham di BEI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V Kesimpulan dan Saran 141 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai Kinerja Keuangan Menggunakan Konsep EVA

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BISNIS 27 DAN KOMPAS 100 DENGAN SINGLE INDEX MODEL DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NIA INTAN PERMATASARI B

BAB IV PEMBAHASAN. yang terpilih selama 3 periode LQ45 berturut-turut selama Februari Juli

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

Arinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL

HUBUNGAN VOLATILITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

Dhea Ayu Pratiwi 1, Irni Yunita 2

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perindustrian yang semakin maju medorong sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU. Jenis opini, solvabilitas, internal auditor, ukuran. perusahaan. auditor, jenis industri.

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

3. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, yang dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter), baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2002). Objek penelitian ini adalah saham-saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikelompokan menjadi persektor selama periode pengamatan, yaitu pada tahun 2010-2012. 3.2 Populasi dan Sample Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010:02-20012:01. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dimana pengambilan sampel yang dipilih berdasarkan tujuan dan

24 pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu emiten yang selalu terdaftar dalam indeks LQ45 selama periode 2010:02-2012:01. Tabel 3.1 Sampel Emiten Persektor Anggota Indeks LQ45 Periode 2010:02 2012:01 Sektor Kode Saham Sektor Kode Saham Sektor Aneka Industri ASII Sektor Industri Dasar dan Kimia INTP Sektor Barang Konsumsi GGRM SMCB INDF SMGR KLBF Sektor Perdagangan dan Jasa BNBR UNVR UNTR Sektor Infrastructure INDY Sektor Pertambangan ADRO ISAT JSMR PGAS TLKM ANTM BUMI ENRG INCO Sektor Keuangan BBCA ITMG BBNI BBRI BDMN MEDC PTBA TINS BMRI Sektor Pertanian AALI Sektor Properti ELTY LSIP LPKR Sumber: www.idx.co.id (diolah) UNSP 3.3 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dokumentasi tentang data Harga saham individu bulanan perusahaan yang tergabung dalam LQ45 periode tahun 2010:02-2012:01, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode tahun 2010:02 2012:01, SBI periode tahun 2010:02 2012:01, Deviden emiten LQ45 periode 2010:02 2012:01.

25 3.4 Alat Analisis Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Metode analisis kuantitatif deskriptif adalah metode dengan kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian (Gay dalam Sevilla, 1993). Metode deskriptif yang digunakan adalah analisis dokumen, yaitu menganalisis dokumen yang telah dikumpulkan. Data diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan Eviews 6. 3.5 Metode Analisis Data Data-data yang diperoleh, diolah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pengolahan umum Mencatat harga saham penutupan harian dan deviden saham, SBI dan IHSG Menghitung return saham dengan menggunakan persamaan: = + Menetapkan nilai suku bunga SBI sebagai risk free rate Menghitung Return Pasar dengan menggunakan persamaan = 1 1

26 Menghitung expected return ( ) = Menghitung nilai beta masing-masing saham dengan menggunakan persamaan = ² Market Line ( Single Index Model ) = +. 2. Model Excess Return to Beta ( Indeks Treynor Measure ) Menghitung besarnya Excess Return to Beta dengan persamaan ERB = ( )- Apabila nilai ERB positif maka menunjukan adanya margin atau keuntungan yang didapat investor dalam menanamkan sahamnya di BEI. Jika nilai ERB positif dan semakin besar maka saham bekinerja semakin baik. 3.6 Definisi Operasional Definisi operasional adalah penelitian pengukuran variabel sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel NO Variabel Definisi Skala Pengukuran 1 Return Saham Return saham adalah tingkat keuntungan sebenarnya yang

27 dihasilkan tiap-tiap saham. NO Variabel Definisi Skala Pengukuran 2 Risk free rate (Rf) Tingkat suku bunga bebas resiko pada periode t. Menggunakan suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) 3 Return Pasar Return pasar adalah tingkat keuntungan kumulatif yang mencerminkan seluruh saham yang terdaftar di Bursa. 4 Expected Return Expected Return adalah tingkat pengembalian yang diharapakan 5 Beta Saham Pengestimasian beta saham (β) dengan menggunakan persamaan single index model 6 Excess Return to Beta Sumber: diolah Perbandingan antara selisih ratarata return dan return bebas risiko dengan beta. 3.6 Uji Statisioner Uji unit root ini dimaksudkan untuk menentukan statisioner tidaknya sebuah data variable. Data dikatakan statisioner bila data tersebut mendekati rata-ratanya dan tidak terpengaruhui waktu (konstan). Ada beberapa masalah yang timbul dari data runtun waktu yang tidak statisioner, antara lain: 1. Apabila data yang diperoleh tidak konstan maka dikhawatirkan regresi yang dibuat adalah regresi palsu. 2. Munculnya autokolerasi pada hasil estimasi regresi

28 3. Munculya fenomena random walk terutama untuk data financial seperti harga saham Masalah yang dapat timbul dari data yang tidak statisioner, maka sebaiknya sebelum melakukan regresi data tersebut telah statisioner. Untuk mengubah data yang tidak statisioner menjadi data yang statisioner dilakukan uji integritas (integritation test) sampai memperoleh data statisioner. Metode unit root yang saat ini secara luas dipergunakan adalah (argumented) Dickey- Fuller dan Phillips-perron unit root test. Prosedur pengujian data statisioner data adalah sebagai berikut: a. Melakukan uji terhadap level series. Jika hasil uji unit root menunjukan terdapat unit root, berarti data tidak statisioner. b. Selanjutnya melakukan uji unit root terhadap first difference data series c. Jika hasilnya tidak ada unit root, berarti pada tingkat unit root, berarti pada tingkat first difference, series sudah statisioner atau semmua series terintegritasi pada orde I (1) d. Jika setealh di-first difference-kan series belum statisioner maka perlu dilakukan second difference. Uji unit root dalam penelitian ini menggunakan Dickey-Fuller unit root test. Dalam uji Dickey-Fuller, statisioner data time series dilihat dari perbandingan antara probability dan hasil critical value. Jika nilai probability lebih kecil daripada nila kristis mutlak (pada α=5% atau 0,05), maka variable tersebut tidak statisioner,

29 sebaliknya jika nilai probability lebih besar daripada nilai kritis mutlak (pada α=5% atau 0,05), maka variable tersebut statisioner.