PELATIHAN PENYUNTINGAN BAHASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS MAJALAH SEKOLAH PADA ANGGOTA FORUM MAJALAH SEKOLAH SE-SURAKARTA (FORMASTA)

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEKNIK KOREKSI TIDAK LANGSUNG UNTUK MEMINIMALKAN KESALAHAN BERBAHASA DALAM PENYUSUNAN KARYA ILMIAH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi dan berinteraksi. Fungsi utama bahasa sebagai alat

Oleh: Reni Heriyanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TATA TULIS DAN KOMUNIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuma Yudhayana, 2015 Efektivitas Teknik Examples Non-Examples Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN M.K. BAHASA INDONESIA (MKU)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XIX/November 2015

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

Program Studi Teknik Mesin S1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

KUTIPAN, ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA KARINA JAYANTI

BAB 1 PENDAHULUAN. memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori,

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

Oleh: Aji Dwi Prasetyo, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ABSTRAK

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS SISWA MENGGUNAKANPENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU MATA PELAJARANBAHASA INDONESIA PADA MIS ASSALAM MARTAPURA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. bahasa Inggris dan dijadikan alat komunikasi oleh beberapa negara. Bahasa

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

RISKI EKA AFRIANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbahasa, kedua kemampuan tersebut, reseptif dan produktif, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah belum

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pengadilan negeri kabupaten wonosobo

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran

H. Ajat Sudrajat & Desye Sagita Naryanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB 1 INFORMASI UMUM

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

2015 KEEFEKTIFAN TEKNIK EXAMPLE NON EXAMPLE BERMEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

I. PENDAHULUAN. antaranggota masyarakat (Keraf, 1984: 17). Dengan menggunakan bahasa,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ONE TO ONE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BASTEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna meningkatkan minat dan bakat siswa, khususnya siswa Sekolah

KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU

Transkripsi:

PELATIHAN PENYUNTINGAN BAHASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS MAJALAH SEKOLAH PADA ANGGOTA FORUM MAJALAH SEKOLAH SE-SURAKARTA (FORMASTA) Santi Pratiwi Tri Utami, Ahmad Syaifudin Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Email: santi_pasca@yahoo.com, asyaifu@ yahoo.co.id Abstrak. Sekolah harus menyediakan wadah bagi siswa yang ingin mengembangkan talenta dan minatnya melalui jalur kegiatan ekstrakurikuler, contohnya bidang jurnalistik. Saat ini, salah satu output dari kegiatan ekstrakurikuler bidang jurnalistik yang masih terus dikembangkan di beberapa sekolah di kotamadya Surakarta ialah majalah sekolah. Bahkan, sudah terbentuk satu forum yang bertujuan untuk menggeliatkan atau menggemakan jurnalistik di lingkungan sekolah yaitu Forum Majalah Sekolah Se-Surakarta (Formasta). Majalah sekolah memiliki kualitas kebahasaan yang masih memprihatinkan. Kesalahan yang banyak ditemui ialah penerapan standar penerapan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), pemilihan kata (diksi), penyusunan kalimat efektif dan pengembangan paragraf. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdi ialah Prakegiatan, berupa pretest untuk mengetahui kompetensi kebahasaan tulis peserta workshop yang notebene merupakan anggota redaksi majalah sekolah. Selama Kegiatan, berupa pemberian materi dan informasi mengenai dunia penyuntingan, namun difokuskan pada penyuntingan bahasa. Pascakegiatan yang diisi dengan postest, berupa praktik penyuntingan bahasa yang dilakukan oleh peserta. Kata kunci: penyuntingan bahasa, majalah sekolah, formasta PENDAHULUAN Tugas utama siswa adalah menuntut ilmu baik di lingkup formal maupun nonformal. Namun, menuntut ilmu tidak hanya diasumsikan belajar tekstual di dalam kelas. Siswa perlu pula mengembangkan kemampuan dan mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat melalui proses pembelajaran di dalam kelas. Sekolah sebenarnya memberikan wadah bagi siswa yang ingin mengembangkan talenta, minat, dan bakatnya melalui jalur kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu bidang ekstrakurikuler yang menarik untuk ditekuni ialah bidang jurnalistik. Saat ini, salah satu output dari kegiatan ekstrakurikuler bidang jurnalistik ialah majalah sekolah. Bahkan, di kota Surakarta sudah terbentuk satu forum yang bertujuan untuk menggeliatkan atau menggemakan jurnalistik di lingkungan sekolah. Forum ini juga dimanfaatkan sebagai forum komunikasi atau ruang berbagi dalam dunia jurnalistik sekolah. 88

Santi Pratiwi Tri Utami, Ahmad Syaifudin Pelatihan Penyuntingan Bahasa 89 Forum tersebut dipelopori oleh aktivis-aktivis majalah sekolah dari beberapa sekolah di kota Surakarta, yang diberi nama Forum Majalah Sekolah Se-Surakarta (Formasta). Formasta didirikan pada tahun 2008 oleh pengurus majalah sekolah SMA 1 Surakarta, SMA 3 Surakarta, SMA 4 Surakarta, dan SMA Al-Islam 1 Surakarta. Beberapa tahun ini, keanggotaan Formasta terus bertambah dengan bergabungnya SMA MTA Surakarta dan SMA Muhammadiyah I Surakarta. Pembentukan Formasta merupakan langkah positif bagi perkembangan jurnalistik sekolah saat ini. Di dalam forum ini, sesama anggota dapat saling berbagi, berkomunikasi, berdiskusi, dan berkolaborasi dalam mengasah potensi jurnalistik mereka. Apabila dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin forum ini dapat dijadikan sebagai rujukan dan pijakan pula dalam proses jurnalistik kreatif siswa ke arah jurnalistik profesional sebagai bekal life skill mereka nantinya. Majalah sekolah dikelola oleh pihak sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler jurnalistik. Menurut Nugroho (2006) kegiatan ekstra kurikuler ini memiliki manfaat: 1. Sebagai media penyaluran bakat siswa dalam bidang penulisan; 2. Penyaluran minat dalam bidang yang sama; 3. Membantu anak memahami dan mempraktikkan teori-teori dalam pelajaran bahasa; dan 4. Melatih anak tampil lebih berani dan kritis terhadap berbagai kondisi. Adapun manfaat dari majalah sekolah pun sangat besar. Menurut Mulyoto (dalam Nugroho, 2006) manfaat majalah sekolah meliputi: 1. Sebagai media penyalur potensi menulis; 2. Sebagai penyalur aspirasi; 3. Sebagai media komunikasi; 4. Sebagai media pembelajaran berbasis baca-tulis; 5. Sebagai media belajar organisasi; 6. Sebagai penyemai demokrasi; 7. Sebagai media promosi. Namun, dari beberapa majalah sekolah yang diamati langsung oleh pengabdi, kualitas majalah sekolah tersebut masih memprihatinkan. Salah satu yang perlu mendapat perhatian ialah masalah kebahasaan. Masalah ini penting karena berhubungan langsung dengan keterbacaannya. Bahasa jurnalistik memang memiliki kekhasan tersendiri, namun berkaitan dengan tata tulis tidaklah berbeda dengan penulisan ilmiah. Oleh sebab itu, perlu penanganan terfokus pada masalah tata tulis, terutama pada tahap pascapenulisan yaitu penyuntingan. Eneste (1995: 8) menyatakan menyunting bermakna 1. Menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat); mengedit. Kegiatan pengabdian ini difokuskan pada penyuntingan kebahasaan. Oleh karena itu, perumusan masalah dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah bagaimanakah penerapan teknik penyuntingan bahasa yang tepat sebagai upaya meningkatkan kualitas majalah sekolah pada anggota Forum Majalah Sekolah Se-Surakarta (Formasta)? Kegiatan pelatihan penyuntingan bahasa ini memiliki tujuan agar anggota Forum Majalah Sekolah Se-Surakarta (Formasta) dapat memahami dan menguasai teknik penyuntingan bahasa secara tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas majalah sekolah tersebut. METODE Berdasarkan identifikasi masalah, salah satu aspek yang mendasari masih rendahnya kualitas majalah sekolah ialah aspek kebahasaannya. Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut ialah meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, memupuk sensitifitas atau kepekaan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, mengadakan kegiatan pelatihan penyuntingan. Dari berbagai alternatif pemecahan masalah tersebut, pelatihan penyuntingan merupakan solusi praktis

90 ABDIMAS Vol. 15 No. 2, Desember 2011 mengingat fokus masalah yang memerlukan penanganan secara langsung pula. Untuk mencapai tujuan pengabdian, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode workshop. Dengan metode ini kegiatan dilakukan dalam bentuk pretest, pemberian informasi atau materi, diskusi, pelatihan atau praktik penyuntingan bahasa, serta postest. Materi yang diberikan fokus pada penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), pemilihan kata yang tepat (diksi), penyusunan kalimat efektif, dan pengembangan paragraf. Adapun naskah yang akan disunting telah dipersiapkan terlebih dahulu dan berupa majalah sekolah terbitan sebelumnya. Dengan demikian, peserta akan memperoleh informasi dan pengetahuan baik secara teoretis maupun praktik. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan awal dilakukan dengan metode survei kebahasaan pada majalah sekolah OASE yang diterbitkan oleh ekstrakurikuler majalah sekolah SMA Negeri I Surakarta, majalah sekolah WIKARYA yang diterbitkan oleh ekstrakurikuler majalah sekolah SMA Negeri 3 Surakarta, dan majalah sekolah SMARA CATUR yang diterbitkan oleh ekstrakurikuler majalah sekolah SMA Negeri 4 Surakarta. Apabila dicermati dengan seksama, masih banyak kesalahan yang ditemui dalam penerapan standar penerapan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), pemilihan kata (diksi), penyusunan kalimat efektif dan pengembangan paragraf. Kesalahan-kesalahan yang ditemui lebih mengindikasikan pada kurangnya kepedulian (menyepelekan) terhadap penerapan kebahasaan tulis yang baik dan benar. Misalnya, penggunaan tanda baca yang berlebihan (double), penulisan huruf kapital yang tidak sesuai kaidah, penyusunan akronim yang sembarangan, dan lain-lain. Kekurangpedulian tersebut sebenarnya bukan dikarenakan ketidaktahuan dan keminiman kapabilitas dalam menyusun sebuah teks, melainkan keinginan penyusun untuk menghadirkan tampilan bahasa yang terkesan meremaja (gaul), beda, dan baru. Hal tersebut yang menjadi ujung pangkal sikap meremehkan kaidah-kaidah kebahasaan yang sudah ada. Beberapa fakta yang tergambar jelas selama proses kegiatan pelatihan penyuntingan dalam lingkup Formasta, baik melalui proses workshop maupun sesi diskusi ialah. Pertama, ada beberapa penyusun majalah sekolah anggota Formasta yang tidak melakukan proses penyuntingan atau editing sebelum majalah sekolah tersebut dicetak. Ada beberapa yang melakukan tahap pascapenulisan, namun hanya sekadar tampilan fisik (layout) majalah, cek gambar, penambahan keterangan, dan sebagainya. Kedua, beberapa penyusun majalah sekolah anggota formasta belum mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap pascapenulisan, sehingga tahap akhir ini cenderung diabaikan dan terlewati. Ketiga, penyusunan majalah sekolah dari sisi kebahasaan tulisnya bersumber dari subjektivitas penyusun atau penulisnya, yang menyakini bahwa pembaca sudah tahu dan paham akan esensinya, sehingga lebih mengedepankan sisi artistik dan kebaruan format tulisan tanpa mengindahkan kaidah yang ada. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdi ialah. 1. Prakegiatan Evaluasi ini berupa pretest untuk mengetahui kompetensi kebahasaan tulis peserta workshop yang notebene merupakan anggota redaksi majalah sekolah yang tergabung dalam Forum Majalah Sekolah Se-Surakarta (Formasta). Kebahasaan tulis tersebut meliputi memerantikan ejaan, pemilihan kata atau diksi, penyusunan kalimat efektif,

Santi Pratiwi Tri Utami, Ahmad Syaifudin Pelatihan Penyuntingan Bahasa 91 dan pengembangan paragraf. Namun, untuk mengefektifkan waktu, evaluasi awal ini akan lebih difokuskan dalam memerantikan ejaan, pemilihan kata atau diksi, dan penyusunan kalimat efektif. Adapun untuk pengembangan paragraf langsung dipraktikan dalam sesi kegiatan dan pascakegiatan. Pretest berupa 20 soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, dalam waktu 10 menit. Hasil pretest menunjukkan dari 50 peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini, hanya 2 peserta (4%) saja yang mampu menjawab dengan hasil benar di atas 50%, sementara 48 peserta (96%) menjawab dengan hasil benar di bawah 50%. Hasil tersebut mengindikasikan penguasaan kaidah bahasa tulis peserta sangat minim atau di bawah rata-rata. Oleh karena itu, tentu akan sulit apabila mereka harus membuat atau memproduk majalah sekolah dengan kualitas kebahasaan yang baik. 2. Selama Kegiatan Setelah mengetahui hasil pretest, tim pengabdi memberikan materi dan atau informasi mengenai dunia penyuntingan, namun difokuskan pada penyuntingan bahasa, yaitu memerantikan ejaan, pemilihan kata atau diksi, penyusunan kalimat efektif, dan pengembangan paragraf (materi terlampir). Selama kegiatan, penyampaian materi diikuti dengan diskusi atau tanya jawab secara langsung dan juga disertai pemberian contoh proses penyuntingan bahasa. 3. Pascakegiatan Agenda pascakegiatan diisi dengan postest, berupa praktik penyuntingan bahasa yang dilakukan oleh peserta dengan bahan majalah sekolah masing-masing yang telah terbit sebelumnya dengan sistem saling bertukar majalah sekolah, sehingga antaranggota Formasta dapat saling memberikan masukan untuk peningkatan kualitas kebahasaan majalah sekolah tersebut. Pengabdi mendampingi proses praktik penyuntingan bahasa sekaligus memberikan penilaian secara menyeluruh pada peningkatan kompetensi kebahasaan tulis anggota Formasta. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah. 1. Pemahaman kaidah kebahasaan tulis anggota redaksi atau penyusun majalah sekolah masih minim. 2. Banyak anggota redaksi atau penyusun majalah sekolah yang belum mengetahui dan memahami adanya tahap pascapenulisan serta prosesnya, dalam hal ini penyuntingan bahasa. 3. Selama ini proses koreksi yang dilakukan sebelum proses pencetakan majalah sekolah hanya menyentuh unsur tampilan dan kekinian saja, belum melakukan koreksi bahasa (penyuntingan atau editing) secara detail. 4. Kegiatan pelatihan penyuntingan bahasa dengan cara koreksi tidak langsung disertai dengan pendampingan intensif sangat efektif untuk merangsang pengetahuan dan pengaplikasian kaidah kebahasaan tulis. Saran Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, antara lain. 1. Meningkatkan pemahaman kaidah kebahasaan tulis anggota redaksi atau penyusun majalah sekolah dengan beberapa cara, misalnya: memaksimalkan peran mata pelajaran bahasa Indonesia, mengadakan pelatihan-pelatihan penyuntingan kebahasaan dan jurnalistik, dll.

92 ABDIMAS Vol. 15 No. 2, Desember 2011 2. Meningkatkan kepekaan berbahasa tulis anggota redaksi atau penyusun majalah sekolah dengan mendorong minat baca mereka, khususnya melalui media jurnalistik, sehingga mereka terbiasa bersinggungan dengan bahasa-bahasa jurnalistik sekaligus kaidah-kaidahnya. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti dkk. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Arifin, Zaenal. 2009. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo Finoza, Lamuddin. 2005. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2004. Komposisi. Ende: Nusa Indah Pasaribu, Bondang. 1995. Bagaimana Mengelola Penerbitan Media Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Purwadi. 2000. Analisis Kesalahan Berbahasa. Surakarta: UNS Press Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Suparno dan Yunus, Muhammad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka Tarigan, Djago dan Sulistyaningsih, Lilis Siti. 1996. Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud