LAPORAN TUTORIAL MODUL : Ilmu Penyakit Dalam TRIGGER 5. OLEH: Kelompok Tutorial XVII

dokumen-dokumen yang mirip
Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64

DIAGNOSIS DAN INDIKASI TRANSFUSI DARAH PADA ANEMIA APLASTIK

Penyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

6. Untuk donor wanita : apakah anda saat ini sedang hamil? Jika Ya, kehamilan keberapa?...

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB V PEMBAHASAN. yang telah memenuhi jumlah minimal sampel sebanyak Derajat klinis dibagi menjadi 4 kategori.

Kelainan darah pada lupus eritematosus sistemik

Anemia Hemolitik. Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu penelitian Hammon, dkk (1956) berhasil menemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darah merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam tubuh

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB I PENDAHULUAN. Negara maju maupun berkembang. Padahal besi merupakan suatu unsur

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai

Curriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan

riwayat personal-sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang paling sering dijumpai pada anak. Data di Departemen Ilmu Kesehatan Anak,

BAB 2 DESKRIPSI SINGKAT PEMBESARAN GINGIVA. jaringan periodonsium yang dapat terlihat secara langsung sehingga mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

b) Anemia Megaloblastik Megaloblastik dalam kehamilan disebabakan karena defisiensi asam folik c) Anemia Hipoplastik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

I. PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara

leukemia Kanker darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4),

BAHAN AJAR V ARTERITIS TEMPORALIS. kedokteran. : menerapkan ilmu kedokteran klinik pada sistem neuropsikiatri

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Di

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

LAPORAN TUTORIAL 1 MODUL OBGYN TRIGGER III PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Trombosit merupakan salah satu komponen penyusun

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

BAB I PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang. disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TALASEMIA By Rahma Edy Pakaya, S.Kep., Ns

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Salmonella sp. yang terdiri dari S. typhi, S. paratyphi A, B dan C

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (cairan darah) dan 45% sel-sel darah.jumlah darah yang ada dalam tubuh sekitar

Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Hematologi; Anemia

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB III RESUME KEPERAWATAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kanker ovarium merupakan keganasan ginekologi yang menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

ABSTRAK. Latar belakang dan tujuan penelitian: Anemia defisiensi besi (ADB) sering bersamaan dengan anemia penyakit kronis (APK) dan keduanya

dr. Agustyas Tjiptaningrum, SpPK

BAB 1 PENDAHULUAN. pemeriksaan rutin kesehatan atau autopsi (Nurdjanah, 2014).

Transkripsi:

LAPORAN TUTORIAL MODUL : Ilmu Penyakit Dalam TRIGGER 5 OLEH: Kelompok Tutorial XVII Fasilitator : dr.rifkind Malik FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG 2012/2013

Trigger 5 : Bukan karena cubitan setan Atik, 28 tahun, tampak pucat sejak sekitar 2 minggu yang lalu. Badan terasa letih dan kepala sering terasa pusing. Atik memeriksakan diri ke puskesmas, dikatakan menderita anemia dan di beri teblet penambah darah. Setelah mengonsumsi tablet penambah darah selama 2 minggu, Atik tidak merasakan perubahan apapun.akhirnya Atik pergi ke RS untuk berobat.dri anamnesis didapatkan bahwa badan terasa lemas.sekarang malah muncul purpura, di tangan dan kaki. Atik,mengatakan bahwa dia memang sering mandi malam. Gusi pernah berdarah 1 kali dalam 1 minggu terakhir saat menggosok gigi. Pemeriksaan fisik di temukan konjunctiva anemis, kulit tampak pucat dan terdapat purpura. Laboratorium : Hb 7,2 g/dl, leoukosit 3.800/mm3, dan trombosit 84.000/mm3. Sakit apakah sebenarnya yang diderita atik? STEP 1 CLARIFY UNFAMILIAR TERMS 1 Purpura : penyakit yang disertai bercak-bercak darah dikulit 2 Conjunctiva anemis : mata pucat 3 Leukosit : sel darah putih 4 Trombosit : sel plasma darah 5 Hb : plasma yang mengandung zat besi dalam sel darah merah STEP 2 DEFINE THE PROBLEM 1 Apa yang menyebabkan Atik tampak pucat,letih,dan kepala pusing? 2 Kenapa tidak ada perubahan pada atik, setelah diberi tablet penambah darah? 3 Apa penyebab munculnya purpura di tangan dan kaki? 4 Kenapa pada pemeriksaan labor Hb,leukosit,trombosit menurun? 5 Berapa nilai normal Hb,leukosit,trombosit? 6 Apa diagnosa penyakit pada trigger dan etiologinya? 7 Pemeriksaan fisik,labor yang dibutuhkan? 8 Apa hubungannya antara kasus dan kebiasaan mandi malam? STEP 3 BRAINSTROM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION 1 Karena pansitopenia,yaitu penurunan eritrosit,leukosit,trombosit 2 Karena anemia pada trigger bukan karena anemia yang disebabkan oleh defisiensi Fe tetapi karena supresi pada sum sum tulang. 3 Karena terjadi kebocoran plasma dengan di tandai nilai trombosit yang menurun. 4 Karena anemia pada trigger bukan karena anemia yang disebabkan oleh defisiensi Fe tetapi karena supresi pada sum sum tulang. 5 Hb : wanita : 12-14 gr/dl Laki-laki : 13-16 gr/dl Leukosit : 5000-10.000 mm 3

Trombosit : 150.000-450.000 Eritrosit : jutaan 6 Anemia aplastik : etiologi karena radiasi,infeksi,imunosupresi dll,herediter 7 Pemeriksaan fisik Kunjunctiva anemis Purpura Gusi berdarah Pemeriksaan labor Pemeriksaan darah Hb Leukosit Trombosit Pemeriksaan penunjang Biobsi sumsum tulang STEP 4 ARRANGE EXPLANATION INTO ATENTATIVE SOLUTION ATIK, 28 TAHUN ANANMESA PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN LABOR DIAGNOSA ANEMIA APLASTIK STEP 5 DEFINE LEARNING OBJECTIVE 1 Anamnesa, pemeriksaan fisik,pemeriksaan labor pada trigger 2 Tipe-tipe anemia 3 Patofisiologi penyakit 4 Pemeriksaan fisik,labor,penunjang dan diagnosa 5 Penatalaksanaan 6 Diagnosa banding 7 Prognosis

STEP VII : 1. ANALISIS TRIGGER : Anamnesa : Badan letih Kepala pusing Badan lemas Pemeriksaan fisik : Purpura di tangan dan kaki Gusi berdarah Konjuctiva anemis Kulit pucat Pemeriksaan labor : HB : 7,2 g/dl ( anemia ) Leukosit : 3.800/mm 3 (leukositopenia ) Trombosit : 84.000/mm 3 ( trombositopenia ) Diagnosis :

2. TIPE TIPE ANEMIA

3. PATOFISIOLOGI PENYAKIT

4. PEMERIKSAAN FISIK :

Hasil pemeriksaan fisik pada pasien anemia aplastik sangat bervariasi. pucat ditemukan pada semua pasien yang diteliti sedangkan perdarahan ditemukan pada lebih dari setengah jumlah pasien. Hepatomegali yang sebabnya bermacam-macam, di temukan pada sebagian kecil pasien sedangkan aplenomegali tidak di temukan pada satu kasus pun. Pemeriksaan Fisik pada Pasien Anemia Aplastik (N=70) (Salonder, 1983) Jenis Pemeriksaan Fisik % Pucat Perdarahan 100 63 Kulit 34 Gusi 26 Retina 20 Hidung 7 Saluran cerna 6 Vagina 3 Demam 16 Hepatomegali 7 Splenomegali 0 Keluhan Pasien Anemia Aplastik (N=70) (Salonder, 1983) Jenis Keluhan % Perdarahan 83 Badan lemah 30 Pusing 69 Jantung berdebar 36 Demam 33 Nafsu makan berkurang 29 Pucat 26 Sesak nafas 23 Penglihatan kabur 19 Telinga berdengung 13 PEMERIKSAAN LABORATORIUM : Darah tepi Pada stadium awal penyakit, pansitopenia tidak selalu ditemukan. Jenis anemia adalah normokrom normositer. Kadang-kadang, ditemukan pula makrositosis, anisitosis dan poikilositosis. Adanya eritrosit muda atau leukosit muda dalam darah tepi menandakan bukan anemia aplastik. Granulosit dan trombosit ditemukan rendah. Limfisitosis relatif terdapat pada lebih dari 75% kasus.

Persentase retikulosit umumnya normal atau rendah. pada sebagian kecil kasus, persentase retikulosit ditemukan lebih dari 2%. Akan tetapi, bila nilai ini dikoreksi terhadap beratnya anemia maka diperoleh persentase retikulosit normal atau rendah juga. Adanya retikulosit setelah dikoreksi menandakan bukan anemia aplastik. Laju Endap Darah ( LED ) Laju endap darah selalu meningkat. 62 dari 70 kasus (89%) mempunyai LED lebih dari 100 mm dalam jam pertama Faal Hemostasis Waktu perdarahan memenjang dan retraksi bekuan buruk disebabkan oleh trombositopenia. Faal hemostasis lainnya normal. Sumsum tulang Karena adanya sarang-sarang hemopoiesis hiperaktif yang mungkin teraspirasi, maka sering diperlukanaspirasi beberapa kali. Diharuskan melakukan biopsi sumsum tulang pada setiap kasus tersangka anemia aplastik. Hasil pemeriksaan sumsum tulang sesui kriteria diagnosis. Virus Evaluasi diagnosis anemia aplastik meliputi pemeriksaan hepatitis, HIV, pervovirus, dan sitomegalovirus Defisiensi Imun Adanya defisiensi imun diketahui melalui penentuan titer immunoglobulin dan pemeriksaan imunitas sel T Nilai normal : MCH/HER : 27-31 pg MCHC/KHER : 32-36 g/dl

MCV/VER : 80-96 fl PEMERIKSAAN RADIOLOGIS Nuclear Magnetic Resonance Imaging Pemeriksaan ini merupakan cara terbaik untuk mengetahui luasnya perlemakan karena dapat membuat pemisahan tegas antara daerah sumsum tulang berlemak dan sumsum tulang berseluler. 5. PENATALAKSANAAN Terapi standar untuk anemia aplastik meliputi imunosupresi atau transplantasi sumsum tulang (TST). Faktor-faktor seperti usia pasien, adanya donor saudara yang cocok, dan faktor-faktor resiko seperti infeksi aktif atau beban transfusi harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah pasien paling baik mendapat terapi imunosupresi atau TST. Pasien yang lebih muda umumnya mentoleransi TST lebih baik. Pasien yang lebih tua dan mempunyai komorbiditas biasanya ditawarkan serangkaian terapi imunosupresif. Pasein berusia lebih dari 20 tahun dengan hitung neutrofil 200-500/mm 3 tampaknya lebih mendapat manfaat dari imunosupresif dibanding TST, karena dibutuhkan waktu lebih pendek untuk resolusi neutropenia. Terapi Suportif Adanya terapi suportif bertujuan untuk mencegah dan mengobati terjadinya infeksi dan perdarahan. Terapi suportif yang diberikan untuk pasien anemia aplastik, antara lain: - Pengobatan terhadap infeksi Untuk menghindarkan pasien dari infeksi, sebaiknya pasien dirawat dalam ruangan isolasi yang bersifat suci hama. Pemberian obat antibiotika hendaknya dipilih yang tidak memiliki efek samping mendepresi sumsum tulang, seperti kloramfenikol. - Transfusi darah Gunakan komponen darah bila harus melakukan transfusi darah. Hendaknya harus diketahui bahwa tidak ada manfaatnya mempertahankan kadar hemoglobin yang tinggi, karena dengan transfusi darah yang terlampau sering, akan timbul depresi terhadap sumsum tulang atau dapat menyebabkan timbulnya reaksi hemolitik (reaksi transfusi), akibat dibentuknya antibodi terhadap eritrosit, leukosit dan trombosit. Oleh karena itu, transfusi darah diberikan atas indikasi tertentu. Pada

keadaan yang sangat gawat, seperti perdarahan masif, perdarahan otak, perdarahan saluran cerna dan lain sebagainya, dapat diberikan suspensi trombosit. - Transplantasi sumsum tulang Metode transplantasi sumsum tulang ditetapkan sebagai terapi terbaik pada pasien anemia aplastik sejak tahun 1970. Donor sumsum tulang terbaik berasal dari saudara sekandung dengan Human Leucocyte Antigen (HLA) yang cocok. 6. DIAGNOSA BANDING Purpura Trombositopenik Imun (PTI) dan Plasma Tromboplastin Antecedent (PTA). Pemeriksaan darah tepi dari kedua kelainan ini hanya menunjukkan trombositopenia tanpa retikulositopenia atau granulositopenia/leukopenia. Pemeriksaan sumsum tulang dari PTI menunjukkan gambaran yang normal atau ada peningkatan megakariosit sedangkan pada PTA tidak atau kurang ditemukan megakariosit. Leukemia akut jenis aleukemik, terutama Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) dengan jumlah leukosit yang kurang dari 6000/mm 3. Kecuali pada stadium dini, biasanya pada LLA ditemukan splenomegali. Pemeriksaan darah tepi sukar dibedakan, karena kedua penyakit mempunyai gambaran yang serupa (pansitopenia dan relatif limfositosis) kecuali bila terdapat sel blas dan limfositosis yang dari 90%, diagnosis lebih cenderung pada LLA. Stadium praleukemik dari leukemia akut. Keadaan ini sukar dibedakan baik gambaran klinis, darah tepi maupun sumsum tulang, karena masih menunjukkan gabaran sitopenia dari ketiga sistem hematopoietik. Biasanya setelah beberapa bulan kemudian baru terlihat gambaran khas LLA. 7. PROGNOSIS Prognosis buruk dari penyakit anemia aplastik ini dapat berakibat pada kematian yang seringkali disebabkan oleh keadaan penyerta berupa: 1. Infeksi, biasanya oleh bronchopneumonia atau sepsis. Harus waspada terhadap tuberkulosis akibat pemberian kortikosteroid (prednison) jangka panjang.

2. Timbulnya keganasan sekunder akibat penggunaan imunosupresif. Pada sebuah penelitian yang dilakukan di luar negeri, dari 103 pasien yang diobati dengan ALG, 20 penderita yang diterapi jangka panjang, berubah menjadi leukemia akut, mielodisplasia, PNH, dan adanya risiko terjadi hepatoma. Kejadian ini mungkin merupakan riwayat alamiah penyakit anemia aplastik, namun komplikasi ini jarang ditemukan pada penderita yang telah menjalani transplantasi sumsum tulang. 3. Perdarahan otak atau abdomen, yang dikarenakan kondisi trombositopenia. KESIMPULAN Nyonya atik 28 tahun datang dengan gejala, dan pemeriksaan fisik anemia, serta pemeriksaan labor yang menunjukan terjadinya pansitopenia. Diagnosa sementara penyakit nyonya atik adalah anemia aplastik tapi untuk menegakkan diagnosa pasti diperlukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut.