9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

Transkripsi

1

2 1. Dika fernanda 2. Satya wirawicak 3. Ayu wulandari 4. Aisyah 5. Isti hidayah 6. Hanny dwi andini 7. Ranny dwi. H 8. Siti sarifah 9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki

3 Berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam 1mm³ darah atau berkurangnya volume sel yang di dapatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah.

4 Anemia Defesiensi Zat besi Anemia Aplastik Anmeia Hemolisis Anemia Pasca Perdarahan

5 1. Pendarahan 2. Kekurangan gizi (zat besi, vit B12, asam folat 3. Penyakit kronik (gagal ginjal) 4. Kelainan darah 5. Ketidakmampuan sumsum tulang membentuk sel-sel darah

6

7 Menurut etiologi: 1. Anemia defisiensi zat besi a. Pucat b. Keletihan c. Pika ( nafsu makan abnormal, yang bukan makanan seperti tanah atau cat) d. Sakit kepala, lesu dan hampir pingsan e. Iritabilitas f. Proses pikir lambat, apatis, dan depresi

8 2. Anemia Hemolitik a. Pembeseran limpa akibat kogesis sel sabit b. Pembesaran limpa dan nyeri tekan hepar akibat stasis darah c. Hematuria d. Enuresis e. Sindrom nefrotik (kadang-kadang) f. Kelemahan tulang g. Daktilitis (pembengkakan simetris tangan dan kaki)

9 3. Anemia Aplastik a. Pucat b. Letargis, takikardi dan eksersi napas pendek c. Pendarahan abnormal d. Petikia e. Memar 4. Anemia Pasca pendarahan Pada anemia pasca pendarahan tergantung pada cepat dan banyaknya darah yang hilang. Kehilangan darah 12-15%: pucat, transpirasi, takikadia, TD merendah. Kehilangan darah 15-20% : TD menurun dan dapat terjadi renjatan yang masih reversibel. Kehilangan darah <20% : mengakibatkan kematian

10 Komplikasi anemia pada anak dapat berupa: penurunan kecerdasan terganggunya perkembangan koordinasi mental maupun motorik serta mempengaruhi emosi bayi sehingga lebih penakut ragu-ragu.

11 1. Anemia defisiensi zat besi - Mengatasi penyebab perdarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis diberikan antelmintik yang sesuai. - Pengobatan anemia defisiensi zat besi biasanya terdiri dari suplemen makanan dan terapi zat besi. Kekurangan zat besi dapat diserap dari sayuran, produk biji-bijian, produk susu, dan telur. Tetapi yang paling baik adalah diserap da ri daging, ikan, dan unggas.

12 2. Anemia Aplastik - Transfusi darah, sebaiknya diberikan transfusi darah merah. Bila diperlukan trombosit, berikan darah segar atauplatelet concentrate. - Atasi komplikasi ( infeksi ) dengan antibiotik. Higiene yang baik perlu untuk mencegah timbulnya infeksi. - Kortikosteroid, dosis rendah mungkin bermanfaat pada perdarahan akibat trombositopenia berat. - Transplantasi sumsum tulang

13 3. Anemia Hemolitik Penatalaksanaan anemia hemolitik disesuaikan dengan penyebabnya. Bila karena reaksi toksikimunologik, yang dapat diberikan adalah kortikosteroid ( prednisone, prednisolon ), kalau perlu dilakukan splenektomi. Apabila keduanya tidak berhasil, dapat diberikan obatobat sitostatik, seperti klorambusil dan siklofosfamid

14 4. Anemia Pasca Pendarahan Transfusi Darah

15 PENGKAJIAN 1. Wawancara A. Identitas klien : Biasanya terjadi pada semua anak B. Keluhan utama: Lemah badan, pusing, anak rewel C. Riwayat penyakit sekarang: adanya lemah badan yang di derita dalam waktu lama, terasa lemas setelah aktifitas, adanya pendarahan, pusing, jantung berdebar, demam, nafsu makan menurun, kadang sesak nafas, pengelihatan kabur. D. Riwayat penyakit keluarga: kemungkinan ada keluarga yang menderita hematologi

16 E. Riwayat penyakit dahulu: 1) Antenatal: penggunaan sinar X yang berlebihan 2) Natal: obat-obatan 3) Postnatal: pendarahan dan gangguan sistem pencernaan F. ADL ( Aktivity daily life) 1. Nutrisi: nafsu makan menurun, badan lemah 2. Aktivitas: Jantung berdebar, sesak nafas, pengelihatan kabur 3. Tidur: kebutuhan istirahat tidur berkurang banyak 4. Eliminasi: kadang-kadang terjadi konstipasi

17 2. Pemeriksaan fisik - ada otot bantu nafas atau tidak, sesak nafas, tampak 3L, rambut kering menipis, wajah pucat, konjungtiva pucat, penglihatan kabur, telinga berdengung, pucat pada bibir, terjadi pendarahan pada gusi. - jantung berdebar, bunyi jantung berdebar. 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan darah lengkap b. Pemeriksaan sumsum tulang

18 1. Perubahan perfusi jaringan beruhubungan dengan penurunan fungsi atau gangguan pada sumsum tulang 2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pengirim dengan kebutuhan oksigen 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan atau absorbsi nutrisi yang di perlukan

19 Diagnosa: 1. Perubahan perfusi jaringan beruhubungan dengan penurunan fungsi atau gangguan pada sumsum tulang Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah di lakukan tindakan keperawatan pada anak F selama proses keperawatan diharapkan perubahan perfusi jaringan teratasi dengan kriteria hasil :

20 Monitor TTV Rasional: memberikan informasi tentang denyut perfusi jaringan dan membantu menentukan intervensi selanjutnya Observasi pernapasan Rasional: dispneu menunjukan gejala gagal jantung ringan Berikan posisi semifowler Rasional: meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi Anjurkan klien untuk menghentikan aktifitas bila terjadi kelemahan Rasional: stress kardiopulmonal dapat menyebabkan konpensasi Kolaborasi dalam pemberian transfusi Rasional: meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen, memperbaiki defisiensi, menurunkan tinggi pendarahan

21 Diagnosa: Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pengirim dengan kebutuhan oksigen Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah di lakukan tindakan keperawatan pada anak F selama proses keperawatan diharapkan intoleransi aktifitas teratasi dengan kriteria hasil :

22 Monitor TTV selama dan sesudah aktifitas Rasional: menunjukan manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan Berikan lingkungan tenang Rasional: meningkatkan istirahat untuk menurunkan ragangan jantung dan paru Berikan posisi nyaman Rasional: hipotensi atau hipoksia dapat menyebabkan pusing dan dapat meningkatkan resiko cidera Ajarkan klien dalam melakukan latihan aktif dan pasif Rasional: untuk meningkatkan sirkulasi jaringan Anjurkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan ADL Rasional: dengan bantuan keluarga klien dapat memenuhi kebutuhan ADL

23 Diagnosa: Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan atau absorbsi nutrisi yang di perlukan Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah di lakukan tindakan keperawatan pada anak F selama proses keperawatan diharapkan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan kriteria hasil :

24 Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang di sukai Rasional: mengidentifikasi defisiensi observasi dan catat masuknya makanan klien Monitor pemeriksaan Hb, Albumin, Protein dan zat besi serum Rasional: meningkatkan efektifitas program pengobatan termasuk diit nutris yang di berikan Monitor berat badan setiap hari Rasional: mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas intervensi Berikan makanan sedikit tapi sering Rasional: menurunkan kelemahan dan meningkatkan asupan makanan

25