ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat prevalensi kasus memar pada karkas sapi Bali yang disembelih di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar periode Mei-Juni 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional. Sampel yang telah diteliti diambil secara acak. Metode penelitian dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama dilakukan pendataan antemortem sapi Bali untuk mengetahui identitas sapi yang diamati seperti: kepemilikan, umur, asal, dan jenis kelamin sapi. Tahap kedua adalah pemeriksaan postmortem karkas sapi Bali dengan melakukan inspeksi dan identifikasi pada karkas yang positif memar. Kemudian dilakukan analisis data dengan Uji Korelasi Rangking Spearman melalui penghitungan prevalensi dan korelasi jejas memar berdasarkan jenis kelamin, umur, berat badan dan asal sapi. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi memar pada karkas sapi Bali yang disembelih di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar periode Mei-Juni 2015 adalah 52% atau (104 dari 200 ekor). Berdasarkan hasil uji korelasi rangking Spearman ternyata tidak cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan (asosiasi) jenis kelamin, berat badan dan lokasi jejas dengan kejadian memar. Namun sebaliknya ditemukan hubungan (asosiasi) pada umur dan asal sapi dengan kejadian memar pada karkas sapi Bali. Kata kunci: Prevalensi, Memar, Sapi Bali, Karkas, RPH Kota Denpasar
ABSTRACT This study aims to determine the prevalence rate of bruises case in the Bali cattle carcass slaughtered at abattoirs of Denpasar city, on May to June 2015 period.this study observed as many as 200 sampels of cattle carcasses are taken randomly and the results are presented descriptively. This study is a survey research (torch). Research procedures are divided into two steps, the first step antemortem inspection to determine the identity of cattle were observed, such as: ownership, age, weight, origin and gender of cattle. The second step is a postmortem examination to perform inspections of positive cattle carcass bruised. Cattle were observed between the ages of 0,5 to 14 years and the majority of sampel taken are cows, a total of 147 head of 200 carcasses (73,5%) and only tail of 200 carcasses (26,5%) bulls. Results showed the prevalence of bruises on carcasses of slaughtered cattle Bali in Denpasar Slaughterhouse by 52% or 104 of 200 cattle carcasses were observed, the positive presence of bruises. Based on the Spearman rank correlation test suggested a link (association) between age and region of origin of beef with a constusion injury cattle carcass Bali. Keywords: Prevalence, Bruising, Bali cattle, Carcass, Slaugherhouse of Denpasar
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Prevalensi Kasus Memar Pada Karkas Sapi Bali yang Disembelih di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar Periode Mei-Juni 2015. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak sedikit mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana; 2. drh. Ida Bagus Windia Adnyana, Ph.D., selaku dosen Pembimbing I yang sudah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi yang sangat berarti kepada penulis selama penelitian maupun penyusunan skripsi; 3. drh. I Made Sukada, M.Si., selaku dosen Pembimbing II yang sudah meluangkan waktu untuk membimbing, membantu, mengarahkan, memberikan motivasi serta kepercayaan kepada penulis selama penelitian maupun penyusunan skripsi; 4. Prof. Dr. drh. I Ketut Berata, M.Si., drh. Kadek Karang Agustina, MP., dan drh. Luh Made Sudimartini, M.Sc., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan yang bermanfaat kepada penulis dalam menyelesaikan tulisan ini; 5. Dr. drh. I Nyoman Suartha, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik yang selalu sabar dalam memberikan masukan, semangat, dan memberikan jalan keluar demi kemajuan akademik penulis; 6. Para dosen serta staf tata usaha FKH Unud yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, Kepala UPT. Rumah Potong Hewan Kota Denpasar beserta staf, dan anggota peguyuban jagal dan tukang potong sapi atas
kemurahan hatinya telah mengizinkan dan memberi kemudahan penulis dalam melakukan penelitian; 7. Kedua orang tua Dr. drh. Gede Nyoman Wiratanaya, M.Agb dan Sagung Intan Indrayani, SE atas segala kasih sayang yang melimpah, dukungan dan pengorbanannya, serta saya sampaikan terima kasih untuk semangat adik I Gede Ngurah Swarna Dwija Indratanaya; 8. Dukungan semangat dari keluarga besar Arya Kubon Tubuh Liligundi- Singaraja dan keluarga besar Puri Anom Tabanan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu; 9. Made Dwi Indahyani dan keluarga, Om Lawa, Tante Prita, dan Mang Bayu yang selalu dan tanpa lelah memberikan motivasi,doa serta semangat dalam perkuliahan, penelitian dan sampai skripsi ini ditulis; 10. Teman-teman team penelitian yang saya banggakan IB. Indra Kusuma, Andik, Yudha John, IB. Rama Nuja, dan Trisna Jiwani yang telah membantu kelancaran jalannya penelitian dan skripsi ini; 11. Seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan angkatan 2010, 2011, dan civitas akademika FKH Unud yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan serta motivasi bagi penulis selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Denpasar, 2 Juli 2015 Penulis
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Bali... 4 2.1.1Karkas sapi Bali... 5 2.2 Memar... 7 2.2.1 Definisi memar... 7 2.2.2 Penyebab memar... 7 2.2.3 Dampak memar...... 8 2.3 Kerangka Konsep... 10 BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Bahan Penelitian... 12 3.1.1 Sampel penelitian... 12 3.2.Peralatan Yang Digunakan... 12 3.3. Rancangan Penelitian... 12 3.4. Variabel Penelitian... 12 3.4.1. Variabel bebas... 12 3.4.2. Variabel terikat... 13 3.5. Cara Pengumpulan Data... 13 3.6. Prosedur Penelitian... 13 3.6.1. Pengamatan antemortem... 13 3.6.2. Pengamatan postmortem... 13 3.7. Analisis Data... 14 3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian... 14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil... 15 4.1.1. Prevalensi dan korelasi kasus memar berdasarkan jenis kelamin... 15
4.1.2. Hasil uji korelasi ranking spearman terhadap kemungkinan adanya pengaruh faktor asal sapi, jenis kelamin, umur dan berat badan dengan kemunculan memar pada karkas... 17 4.2 Pembahasan... 19 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 22 5.2 Saran... 22 DAFTAR PUSTAKA... 23 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 4.1. Tabel 4.2 Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Perbandingan Spesifikasi Persyaratan Mutu Batas Maksimum Cemaran Mikrobapada Daging (CFU/gr)..9 Prevalensi Temuan Jejas Memar pada Sapi Bali yang Disembelih di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar Selama Periode Mei-Juni 2015. Data Dipartisi Berdasarkan Jenis Kelamin 15 Prevalensi Temuan Jejas Memar pada Karkas Sapi Bali yang Disembelih di Rumah Potong Hewan Selama Periode Mei Juni 2015. Data Dipartisi Berdasarkan Umur..16 Prevalensi Temuan Jejas Memar pada Karkas Berdasarkan Berat Badan Sapi Bali yang Disembelih di Rumah Potong Hewan Selama Periode Mei Juni 2015. Data Dipartisi Berdasarkan Kategori Berat Badan..16 Prevalensi temuan jejas memar pada karkas sapi Bali yang disembelih di Rumah Potong Hewan selama periode Mei Juni 2015. Data dipartisi berdasarkan lokasi asal sapi 17 Prevalensi temuan jejas memar pada karkas sapi Bali yang disembelih di Rumah Potong Hewan selama periode Mei Juni 2015. Data dipartisi berdasarkan lokasi asal sapi.17 Halaman
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Gambaran karkas sapi Bali yang telah dikuliti tanpa memar. 5 Gambar 2.2. Gambaran makroskopis sapi-sapi yang mengalami memar pada karkas di RPH Kota Denpasar...7 Gambar 2.3. Gambar Kerangka Konsep... 10 Gambar 4.1. Temuan Memar Pada Permukaan Karkas sapi Bali di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar (sumber: dokumentasi pribadi).... 18
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Lampiran 2. Form Specimen/kuisioner pengamatan sapi Bali di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar... 30 Form Specimen/kuisioner pengambilan sampel karkas sapi Bali di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar... 31 Lampiran 3. From Penelitian dan Hasil Penelitian... 32 Lampiran 4. Denpasar Memar Pada Karkas Sapi Bali di Rumah Potong Hewan Kota