BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber yang dapat mengelola, mempertahankan, dan mengembangkan organisasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus diberdayakan, diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Sumber daya manusia perlu diberdayakan secara terus menerus agar organisasi memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai kunci pokok organisasi, sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Kepercayaan merupakan bagian terpenting untuk interaksi organisasi yang sukses dengan melibatkan seluruh sumber daya manusia yang ada, agar dapat membangun hubungan kerja yang saling percaya satu sama lain. Menururt Altuntas dan Baykal (2010) Kepercayaan organisasi memiliki dampak positif pada peningkatan motivasi, Organizational Citizenship Behavior, komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Hubungan kerja dalam kepercayaan yang tinggi dan konsisten akan merangsang loyalitas dari masing-masing pihak untuk berkontribusi dengan sepenuh hati demi kepentingan oganisasi. Kepercayan organisasi di Biro Penghubung Sumatera Selatan masih rendah, karena masih terdapat karyawan yang merasa kurang mendapatkan dukungan dan rasa percayan diri dari pimpinan dan organisasi dalam menyelesaikan tugasnya. Menurut penelitian Debora (2006) yang mengemukakan bahwa kepercayaan organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas organisasi. 1
2 Kepercayaan karyawan dalam organisasi terus memenuhi harapan karyawan dalam menciptakan hubungan timbal balik antara kepercayaan dan keadilan organisasi. Keadilan organisasi merupakan syarat utama dalam memahami keefektifan dari fungsi organisasi dan kepuasan dari karyawan. Berdasarkan penelitian Mohammad et al (2010) persepsi karyawan dalam keadilan organisasi akan meningkatkan tingkat dari Organizational Citizenship Behavior secara positif. Karyawan yang melakukan pekerjaan dapat merasa tidak puas karena mungkin merasa diperlakukan tidak adil oleh organisasi tempat ia bekerja. Misalnya karena adanya perbedaan upah, sementara prestasi karyawan tersebut relatif sama dengan karyawan lainnya. Atau sering dibebani tugas yang berat, tanpa adanya imbalan ekstra atau bonus yang layak. Ketika individu merasakan suatu ketidakadilan, maka moral mereka akan turun dan memungkinkan mereka untuk meninggalkan tanggung jawab tugasnya. Jika karyawan telah melepas tanggung jawabnya, konsekuensi yang akan ditanggung organisasi adalah turunnya produktivitas, adanya turnover, dan meningkatnya jumlah absensi karyawan (Janssen, 2004). Hal tersebut akan berdampak pada efektivitas organisasi yang akan menurun. Keadilan organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan yang berlangsung saat ini sudah cukup baik, namun masih ada karyawan yang telah berkontribusi lebih namun tidak diberikan bonus. Kunci keberhasilan organisasi adalah bagaimana anggota organisasi berkontribusi positif pada perencanaan, penerapan kegiatan, serta berbagai tugas dalam pencapaian tujuan organisasi. Kinerja yang berkualitas dan maksimal adalah tuntutan organisasi yang dapat ditunjukkan melalui perilaku extra-role yang sering juga disebut dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Organ (2006) berpendapat bahwa OCB dapat memberikan kontribusi bagi kesuksesan organisasi
3 dan memberikan keunggulan dalam bersaing. Perilaku yang termasuk OCB adalah membantu rekan kerja, sukarela melakukan kegiatan ekstra di tempat kerja, menghindari konflik dengan rekan kerja, melindungi properti organisasi, menghargai peraturan yang berlaku di organisasi, toleransi pada situasi yang kurang ideal/menyenangkan di tempat kerja, memberi saran yang membangun di tempat kerja, serta tidak membuang waktu di tempat kerja (Robbins dalam Elfina P, 2004: 105-106). Jika karyawan berperilaku extra-role, maka karyawan mampu mengendalikan sikapnya untuk kepentingan organisasi. Organizational Citizenship Behavior merupakan kunci utama untuk mencapai efektivitas Organisasi (Farh et al, dalam Mohammad et al, 2010). Organizational Citizenship Behavior memberikan dampak positif pada organisasi, karena membuat karyawan memiliki kualitas organisasi yang tinggi, membantu keefektifan organisasi, dan dapat membentuk lingkungan kerja yang baik sehingga memunculkan dedikasi karyawan. Organizational Citizenship Behavior yang berlaku di Biro Penghubung Sumatera Selatan kurang berjalan dengan baik, karena masih ada karyawan yang tidak mengikuti aturan organisasi yaitu datang terlambat dan ketika ia datang, ia tidak langsung mengerjakan tugasnya namun membuang waktu dengan berbincang-bincang dengan karyawan lain. Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta memiliki tugas dalam pelayanan administratif untuk penyelenggaraan tugas Pemerintah Daerah dan menyiapkan bahan pengorganisasian. Dengan begitu Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta harus memiliki karyawan yang berkualitas, agar tugas dan perencanaan anggaran Pemerintah Daerah dapat dikerjakan tepat waktu. Namun setelah mengadakan tanya jawab pada salah satu karyawan Biro Penghubung Sumatera Selatan, ia mengemukakan bahwa masih terjadi keterlambatan pengiriman
4 pelaporan anggaran dan kinerja kepada Pemerintah Daerah Sumatera Selatan. Kinerja pemerintahan seluruh provinsi dinilai oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN & RB). Berikut kriteria penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi : Tabel 1.1 Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Skor Nilai Interprestasi dan karekterikstik instansi >85 AA Memuaskan >75-85 A Sangat Baik >65-75 B Baik (perlu sedikit perbaikan) >50-65 CC Cukup baik/memadai (perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar) >30-50 C Agak kurang baik (perlu banyak perbaikan dan perubahan mendasar) 0-30 D Kurang baik (perlu banyak perbaikan yang sangat mendasar) Sumber : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2011 Data terbaru tahun 2011 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi memberikan penilaian pada kinerja pemerintah provinsi Sumatera Selatan di mana terdapat kinerja Biro Penghubung Sumatera Selatan, dengan kategori CC (cukup baik/memadai). Jika kinerja Biro Penghubung Sumatera Selatan bagus, dapat terjadi kenaikan status menjadi Badan Penghubung Sumatera Selatan. Pada tahun 2008, Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Selatan naik status menjadi Biro Penghubung Provinsi Sumatera Selatan. Beberapa faktor yang memengaruhi kinerja karyawan dalam penyelesaian tugasnya, di antaranya adalah kepercayaan organisasi kepada karyawan, keadilan organisasi kepada karyawan dan organizational citizenship behavior. Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta juga memiliki peran sebagai bentuk pelayanannya yakni dengan menyediakan data dan melakukan berbagai upaya
5 untuk mempromosikan daerah di segala bidang dengan mengadakan pameran hasil kerajinan, pembangunan, dan makanan khas Sumatera Selatan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kepercayaan Organisasi dan Keadilan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior dan dampaknya pada Efektivitas Organisasi. 1.2 Perumusan Masalah Adapun masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Kepercayaan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta? 2. Apakah ada pengaruh Keadilan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta? 3. Apakah ada pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Efektivitas Organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta? 4. Apakah ada pengaruh Kepercayaan Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta? 5. Apakah ada pengaruh Keadilan Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta? 6. Apakah ada pengaruh Kepercayaan Organisasi dan Keadilan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta?
6 7. Apakah ada pengaruh Kepercayaan Organisasi dan Keadilan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior dan dampaknya pada Efektivitas Organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Kepercayaan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Keadilan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Efektivitas Organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Kepercayaan Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta. 5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Keadilan Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta. 6. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh Kepercayaan Organisasi dan Keadilan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta. 7. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Kepercayaan Organisasi dan Keadilan Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior dan
7 dampaknya pada Efektivitas Organisasi pada Biro Penghubung Sumatera Selatan di Jakarta. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Pembaca 1. Sebagai sumber informasi mengenai Kepercayaan Organisasi. 2. Sebagai sumber informasi mengenai Keadilan Organisasi. 3. Sebagai sumber informasi mengenai Organizational Citizenship Behavior. 4. Sebagai sumber informasi mengenai Efektivitas Organisasi. 5. Agar pembaca dapat memahami dan menambah wawasan mengenai pentingnya mendapatkan kepercayaan dan keadilan dari organisasi bagi karyawan serta peran organizational citizenship behavior dalam meningkatkan efektivitas organisasi.. 2. Bagi Organisasi Melalui penelitian ini dapat mejadikan sebagai masukan bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan efektivitas dalam organisasinya. 3. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam meyelesaikan tugas akhir.