BAB I PENDAHULUAN. tersendiri misalnya bahasa Jepang yang memiliki ciri khas yang sangat menonjol dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri. Setiap bahasa juga

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat luas dan dapat juga membantu seseorang untuk

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB 2. Landasan Teori

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur atau kaidah-kaidah yang berbeda.

BAB 2. Landasan Teori

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi teori yang dipakai dalam penelitian ini menjadi 5 bagian, yaitu: 2.1 Teori Pragmatik

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB 1 PENDAHULUAN. menguasai berbagai bahasa sebagai sarana penunjang hubungan kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Menurut Kridalaksana (2001:21), bahasa adalah sistem lambang

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Secara umum pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinshi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa selain mempunyai ciri-ciri universal juga mempunyai ciri khas tersendiri misalnya bahasa Jepang yang memiliki ciri khas yang sangat menonjol dari segi hurufnya yang beraneka ragam, yaitu kanji, hiragana, katakana, dan romaji. Selain itu, bahasa Jepang pun dikenal kaya akan kosakata yang memiliki kemiripan, misalnya sukkari, sokkuri, subete, zenbu yang dapat diartikan menjadi satu kata dalam bahasa Indonesia yakni semua atau seluruhnya. Keempat kosakata tersebut termasuk ke dalam kelas kata adverbia (kata keterangan). Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1993: 9), adverbia adalah kata atau gabungan kata yang dipakai untuk memerikan adjektiva, verba atau adverbia lain. Dengan kata lain, adverbia dipakai untuk menerangkan adjektiva misalnya sangat lembut, menerangkan verba misalnya dengan terpaksa, menerangkan adverbia lain misalnya dengan tiba-tiba. Dalam gramatika bahasa Jepang, adverbia atau kata keterangan disebut fukushi. Fukushi menurut 日本語学辞典 (NEW JAPANESE LINGUISTIC DICTIONARY): 副詞とは 自立語であり 活用がなく 用言 ( 動詞 形容詞 形容動詞 ) を修飾する品詞である と述べている 1 Universitas Kristen Maranatha

Fukushi to wa jiritsugo de ari, katsuyou ga naku, yougen (doushi, keiyoushi, keiyoudoushi) wo shuushokusuru hinshi de aru to nobeteiru. Fukushi adalah kata yang berdiri sendiri (jiritsugo), tidak mengenal konjugasi, dan menerangkan yougen (verba, adjektiva-i, adjektiva-na). (Iwabuchi, 1994:144) Fukushi juga merupakan kata yang menunjukkan suatu perasaan yang muncul, keadaan suatu pekerjaan, dan derajat suatu hal. Dengan kata lain dapat dipahami bahwa fukushi adalah kelas kata yang menerangkan yougen (doushi, keiyoushi, dan keiyodoushi) yang tidak mengalami perubahan atau konjugasi, dan tidak dapat menjadi subjek. Maksud dari tidak dapat menjadi subjek adalah fukushi tidak dapat menjadi inti kalimat (bagian kalimat yang diterangkan). Seperti yang diketahui, bahasa terdiri atas berbagai jenis kelas kata sebagai salah satu unsur pembentuk bahasa itu sendiri. Dari kelas kata yang beraneka ragam tersebut, di dalamnya terdapat beberapa kata yang memiliki makna yang hampir sama (sinonim) atau dalam bahasa Jepang disebut dengan 類義語 (ruigigo). Tokugawa (1972: 3) menyatakan bahwa ruigigo ialah 類義語というのは意味が同じか またはよく似ている単語のことである Ruigigo to iu no wa imi ga onajika, mata wa yoku niteiru tango no koto de aru. Ruigigo adalah pembendaharaan kata atau kosakata yang mempunyai arti yang sama atau menyerupai. 2 Universitas Kristen Maranatha

Seperti fukushi とりあえず dan いちおう yang memiliki makna yang sama untuk sementara, pokoknya, sekadarnya jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam buku Nihongo Gakushu Tsukaiwake Jiten (Effective Japanese Usage Guide) Hirose dkk. mengemukakan definisi fukushi とりあえず dan いちおう yaitu sebagai berikut: 1. とりあえず : 不十分ではあるけれど 時間がないので仮にそうしておく 細かいことにとらわれず今必要なことだけを優先しておくというとき ほかにやることはある二だけれど 今やれること すぐできることを先にしておくという意味のとき使います fujuubun dewa aru keredo, jikan ga nai node kari ni soushiteoku; komakai koto ni torawarezu ima hitsuyouna koto dake wo yuusen shiteoku to iu toki, hokani yaru koto wa aru no dakeredo, ima yareru koto, sugu dekiru koto wo saki ni shiteoku to iu imi no toki tsukaimasu. kata yang digunakan ketika menunjukkan tidak adanya keluangan waktu, maka untuk sementara tidak mengerjakan hal sepele meski masih banyak yang harus dikerjakan, tetapi pada saat itu hanya memprioritaskan apa yang harus dilakukan saat itu saja dan sisanya akan diselesaikan setelahnya. 例 : (1) 窓ガラスに ひびが入ってしまった とりあえずテープではっておこう Mado garasu ni, hibi ga haitteshimatta. Toriaezu teepu de hatte okou. Untuk sementara retak di kaca jendela akan (saya) tutup dengan plester. 2. いちおう : 3 Universitas Kristen Maranatha

a. 念のため 用心のためというとき使います nen no tame, youjin no tame to iu toki tsukaimasu. kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu perbuatan supaya selalu berhati-hati. 例 : (2) 雨が降るかどうかわからないけど いちおう傘を持っていこう Ame ga furu kadouka wakaranai kedo, ichiou kasa wo motte ikou. (Saya) tidak tahu apakah akan turun hujan atau tidak tetapi untuk berjagajaga bawalah payung. b. 十分ではないけれど表面上の最低基準だけは満たす つまり ひととおりなんとかする なるというとき使います juubun dewanai keredo hyoumenjou no saitei kijun dake wa mitasu, tsumari, hitotoori nantoka suru, naru to iu toki tsukaimasu. kata ini menunjukkan pula bahwa meskipun suatu tindakan tersebut tidak sempurna tapi setidaknya memenuhi syarat minimal atau dapat memenuhi harapan yang diharapkan. 例 : (3) いちおう手当てはしておきましたが まだ痛むようなら 明日また病院に来てください Ichiou teate wa shiteokimashita ga, mada itamu you nara, ashita mata byouin ni kite kudasai. Pokoknya (saya) telah memberikan perawatan yang semestinya tetapi jika kembali menunjukan gejala sakit lagi, datanglah lagi ke rumah sakit besok. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dipahami bahwa fukushi yang terdapat pada kalimat tersebut merupakan fukushi yang bersinonim dan hingga saat ini masih merupakan salah satu kendala bagi pembelajar pemula. Hal itu dikarenakan 4 Universitas Kristen Maranatha

banyaknya kosakata bahasa Jepang yang memiliki arti atau makna yang sama tetapi mempunyai nuansa yang berbeda, seperti yang tertulis pada contoh berikut: (4) 食事のしたくができるまで とりあえずビールでもいかがですか Shokuji no shitaku ga dekiru made, toriaezu biiru demo ikaga desuka. Maukah (anda) memesan bir untuk sementara, sampai menunggu persiapan makan? (Hirose, 1994: 83) (5) いちおうお預かりして 直るかどうか調べてみます Ichiou oazukarishite, naoru kadouka shirabete mimasu. Untuk sementara (saya) akan menyimpannya, bisa diperbaiki atau tidak akan (saya) coba periksa. (Shimamoto, 1989: 12) Kedua fukushi dalam contoh kalimat tersebut jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi untuk sementara tetapi jika ditelaah kembali diantara keduanya akan terlihat perbedaannya. Artinya pada kalimat tersebut memiliki makna yang sama tetapi mempunyai nuansa yang berbeda. Fukushi toriaezu pada kalimat (4) menunjukkan nuansa pemberian saran akan situasi terhadap pembicara. Sedangkan dalam kalimat (5), tersirat nuansa merendahkan diri oleh pembicara. (6) a. とりあえずやってみましょう (Mizutani, 1988: 83) Toriaezu yattemimashou. Untuk sementara mari kita mencobanya. b. O いちおうやってみましょう (Mizutani, 1988: 83) Ichiou yattemimashou. Untuk sementara mari kita mencobanya. 5 Universitas Kristen Maranatha

Pada contoh kalimat (6.a) dan (6.b), kedua fukushi dapat saling menggantikan dalam kalimat yang menunjukkan suatu tindakan sementara yang dipilih karena tidak memiliki waktu yang banyak untuk menunggu keadaannya lebih sempurna. contohnya: Namun kedua fukushi itu pun ada kalanya tidak dapat saling menggantikan, (7) a. X 雨が降るかどうかわからないけど とりあえず傘を持っていこう (Hirose, 1994:82) Ame ga furu kadouka wakaranai kedo, toriaezu kasa wo motte ikou. Saya tidak tahu apakah akan turun hujan atau tidak tetapi untuk berjaga-jaga bawalah payung. b. O 雨が降るかどうかわからないけど いちおう傘を持っていこう (Hirose, 1994:82) Ame ga furu kadouka wakaranai kedo, ichiou kasa wo motte ikou.. Saya tidak tahu apakah akan turun hujan atau tidak tetapi untuk berjaga-jaga bawalah payung. (8) a. O 宿題はたくさんあるが とりあえず作文から始めることにしよう (Saji, 1997:49) Shukudai wa takusan aru ga, toriaezu sakubun kara hajimeru koto ni shiyou. Meskipun saya memiliki banyak PR, tetapi untuk sementara saya akan mengerjakan PR sakubun dulu. b. X 宿題はたくさんあるが いちおう作文から始めることにしよう (Saji, 1997:49) Shukudai wa takusan aru ga, ichiou sakubun kara hajimeru koto ni shiyou. 6 Universitas Kristen Maranatha

Meskipun saya memiliki banyak PR, tetapi untuk sementara saya akan mengerjakan PR sakubun dulu. Pada contoh (7.a) fukushi toriaezu tidak dapat menggantikan ichiou pada kalimat (7.b) dalam konteks kalimat yang menunjukkan suatu perbuatan supaya selalu berhati-hati. Sedangkan pada kalimat (8.b) fukushi ichiou tidak dapat menggantikan toriaezu pada kalimat (8.a) dalam konteks yang menunjukkan suatu reaksi mendadak yang bersifat sementara dan sisanya akan diselesaikan setelahnya. Kalimat yang telah dikemukakan pada contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa ada kalanya fukushi toriaezu dan ichiou tidak dapat saling menggantikan. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti kedua fukushi tersebut. Meski sebelumnya penelitian tentang fukushi sudah ada yang meneliti, tetapi sepengetahuan penulis belum ada yang meneliti tentang fukushi toriaezu dan ichiou tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menemukan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana nuansa makna toriaezu dan ichiou dalam kalimat bahasa Jepang berdasarkan maknanya? 2. Dalam kondisi bagaimanakah fukushi toriaezu dan ichiou dapat saling menggantikan (substitusi)? 7 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini diadakan penulis dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan yang muncul pada Rumusan Masalah, yaitu sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan nuansa makna toriaezu dan ichiou dalam kalimat bahasa Jepang berdasarkan pada maknanya. 2. Mendeskripsikan apakah fukushi toriaezu dan ichiou dapat saling menggantikan dalam kalimat bahasa Jepang. 1.4 Metode Penelitian dan Teknik Kajian 1.4.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang digunakan dalam melaksanakan penelitian dan mengumpulkan data. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif untuk meneliti permasalahan yang muncul seperti yang disebutkan dalam rumusan masalah. Menurut Whitney (Moh. Nazir, 1988: 63), metode analisis deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Surakhmad (1990: 139) menambahkan dengan menyatakan bahwa pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu. Interpretasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pemahaman penulis atas kasus yang akan dianalisis, yaitu mengenai fukushi toriaezu dan ichiou dalam kalimat bahasa Jepang. Penulis akan mengambil data-data kalimat mengenai 8 Universitas Kristen Maranatha

fukushi toriaezu dan ichiou dari berbagai sumber terutama media cetak. Sedangkan data yang diperoleh dari media noncetak (situs internet) hanya digunakan sebagai pendukung. Media cetak yang digunakan sebagai sumber data adalah berupa kalimatkalimat dari buku-buku cerita, buku-buku referensi, kamus-kamus, dan majalah. Data dari sumber-sumber ini dinilai memiliki keakuratan dan kualitas yang lebih baik daripada sumber situs internet. Kemudian data tersebut akan dianalisis untuk diambil suatu kesimpulan yang akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Penelitian akan dimulai dengan studi kepustakaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Menentukan tema dan merumuskan judul 2. Penulis mencari data-data dan teori-teori dari perpustakaan 3. Memilah-milah data yang sesuai dengan bahasan 4. Data-data mengenai fukushi toriaezu dan ichiou tersebut akan penulis analisis berdasarkan teori-teori yang telah penulis dapatkan 5. Penulis menarik kesimpulan 6. Penyajian hasil penelitian 1.4.2 Teknik Kajian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik kajian substitusi (penyulihan) yakni dengan mensubstitusi kata dalam konteks tertentu dengan kata yang lain dan makna konteks tidak berubah, contohnya seperti berikut: 9 Universitas Kristen Maranatha

(9) 役に立つかづおか分かりませんが { とりあえず いちおう } 聞いておいても損はない (10) こんなところで立ち話も何ですから まあ { とりあえず } あがってください (10)* こんなところで立ち話も何ですから まあ {X いちおう } あがってください Toriaezu dan ichiou merupakan fukushi yang bersinonim karena memiliki arti yang sama dalam bahasa Indonesia yakni untuk sementara, pokoknya, sekadarnya. Pada kalimat (9), toriaezu dan ichiou dapat saling menggantikan meskipun tentu saja ada sedikit perbedaan. Sedangkan pada kalimat (10)* ichiou tidak dapat menggantikan posisi toriaezu pada kalimat (10). 1.5 Organisasi Penulisan Skripsi Penulisan hasil penelitian ini terbagi atas empat bab. Dalam Bab I (Pendahuluan) penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan teknik kajian serta organisasi penulisan. Bab II merupakan penjabaran kerangka teori yang digunakan untuk mendasari penelitian ini. Dalam Bab III, penulis akan menganalisis data terpilih sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan yaitu Fukushi toriaezu dan ichiou. Yang terakhir dalam Bab IV, penulis akan mendeskripsikan kesimpulan analisis penggunaan 副詞とりあえず dan いちおう. 10 Universitas Kristen Maranatha

Organisasi penulisan ini dilakukan penulis agar pembaca skripsi lebih mengerti dan dapat menelusuri penelitian secara terstruktur, sehingga diharapkan pembaca dapat lebih mudah mengerti penelitian yang dilakukan oleh penulis. 11 Universitas Kristen Maranatha