Tim Analisis Isi Media. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan Kementerian Komunikasi dan Informatika

dokumen-dokumen yang mirip
Tim Analisis Isi Media. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan. Kementerian Komunikasi dan Informatika

Frietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

6. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : : PER- 01 /MENKO/POLHUKAM/5/2011 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR : / /DIHUBKOMINFO/2016 TENTANG

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJI KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK Nomor: SOP /HM 04/HHK

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

INTENSITAS PEMBERITAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Problem Jurnalis Lingkungan di SKH Riau Pos. Oleh : Ayu Puspita Sari / Bonaventura Satya Bharata. Program Studi Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

BERITA NEGARA. No.859, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pelayanan. Komunikasi Masyarakat. Rencana Aksi Nasional. HAM. Pedoman.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

Effective Writing Skills DR. RIZALDI PUTRA TRAINING & CONSULTING

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011

Desentralisasi dan Otonomi Daerah:

Menyinari Sudut Kelam Tata Pemerintahan yang Lemah dan Korupsi Oleh Christine Lagarde

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 7

akibatnya fenomena seperti ini menjadi hal yang berdampak sistemik. Tawuran pelajar yang

Mengadu demi Memperbaiki:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.

Tim Analisis Isi Media. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan. Kementerian Komunikasi dan Informatika

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik

BAB 8 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah merupakan langkah awal kegiatan produksi sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB IV PENUTUP. dan Kasus tertentu (korupsi, penggelapan dana, izin bupati). Pada SKH Radar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara. Demokrasi dalam bidang politik, menekankan

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 62 TAHUN 2012

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik

BAB II GAMBARAN UMUM

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PROFIL KABUPATEN SAMPANG (2014) Tahun berdiri Jumlah penduduk Luas Wilayah km 2

Grafik 1. Area Bencana

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis harga minyak yang sempat melonjak hingga lebih dari 120 dolar

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

POLICY BRIEF Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 Tim Analisis Isi Media Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan Kementerian Komunikasi dan Informatika BIDANG KESRA Kajian Opini Publik merupakan upaya mendapatkan pandangan umum masyarakat terkait isu-isu sentral, terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah. Kajian ini bertujuan merekomendasikan suatu kebijakan yang solutif bagi publik. Media yang digunakan sebagai bahan penelitian dalam analisi ini adalah media (media massa). Metode penelitian yang digunakan dalam adalah metode analisis isi. Media massa didefinisikan sebagai sarana penyampai bermacam-macam jenis informasi (berita/fakta, opini, atau lainnya) oleh pengelolanya (awak media) kepada masyarakat luas dan beragam (heterogen), baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Jenis informasi yang dibahas dalam kajian ini berupa berita, sehingga informasi lainnya yang bukan merupakan berita namun termuat di koran akan dikecualikan. Analisis isi merupakan metode yang digunakan untuk mengungkap maksud tersirat dari lambang-lambang yang tersurat dalam media massa. Lambang-lambang ini memang didominasi oleh teks, namun dapat juga berupa gambar, simbol, ide, tema dan bentuk lainnya. Analisis ini memiliki beberapa manfaat antara lain: (1) karena yang diteliti adalah isi berita dalam media, maka peneliti tidak dapat mengintervensi data yang diperoleh; (2) biaya riset lebih terjangkau dan sumber data dapat diperoleh bahkan dikembangkan dengan mudah; (3) dalam kondisi sumber manusia tertutup, misalnya tekanan militer/politik, topik yang sensitif, maka metode ini dapat tetap mendapatkan data melalui sumber-sumber berita dengan topik yang relevan; (4) karena melihat langsung pada bentuk komunikasi yang tertuang dalam media, maka analisis ini dapat menggunaka pendekatan kualitatif maupun kuantitatif, sesuai kebutuhan penelitian. Selain itu, dengan melihat bentuk pemberitaan, aspek kultural, historis, ideologi dan penggunaan bahasa yang akan sangat membantu dalam proses penyusunan analisis. Pemilihan metode analisis isi memiliki relevansi dengan tujuan kajian karena metode ini memang telah lazim digunakan pada media untuk Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 1

mengenali katrateristik media tersebut, melalui pengukuran frekuensi pemberitaan, pemilihan topik-topik, dan kecenderungan. Analisis isi ini mampu menarik inti dan ide pokok dalam komunikasi yang disampaikan melalui lambang-lambang yang tersaji dalam media, sehingga dapat diketahui pandangan aktor-aktornya terhadap peristiwa yang terjadi, masalah yang dihadapi, harapan-harapan, sikap, maupun solusi yang ditawarkan. Dalam KOP bulan Maret 2017, BBPPKI Medan mengkaji 349 pemberitaan di wilayah kerja yang dinilai merupakan berita dalam tiga kategori, yaitu: (1) Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam); (2) Ekonomi, Keuangan dan Industri (Ekuin); (3) Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Sumber media yang dikaji diutamakan dari media cetak dalam format koran harian, namun untuk melengkapi keterwakilan wilayah kajian juga dilakukan terhadap media elektronik dalam format e-paper yang format cetaknya tidak terakses BBPPKI Medan. Persentase berita sampling berita yang dipilih dalam KOP Maret 2017 ini adalah 97,4% media cetak dan 2,4% media online. Angka ini cukup menggambarkan bahwa sebagian besar media cetak yang terakses cukup dominan merepresentasikan pemberitaan di wilayah kerja BBPPKI Medan. Porsi berita terbesar diambil dari harian Waspada, dengan komposisi 38% sedangkan komposisi terkecil diambil dari e-paper Samarinda Post. Pandangan media massa terhadap pemberitaan yang masuk dalam sampling juga dapat diketahui dengan memetakan penempatan berita pada halaman koran harian maupun pemilihan rubriknya. Pemetaan terhadap posisi penempatan berita menunjukkan bahwa berita terpilih umumnya merupakan berita headline (50,4%) dan berita di halaman tengah (30,7%). Sedangkan berita yang berasal dari posisi penempatan halaman lainnya (halaman depan dan halaman belakang) terpaut sangat jauh (13,5% untuk halaman depan dan hanya 5,4% untuk halaman belakang). Hal ini menunjukkan berita yang dipilih merupakan beritaberita yang relative dipandang penting oleh media. Sedangkan dalam hal pemetaan rubrik, sebagian besar berita terpilih merupakan berita rubrik daerah (56%). Untuk rubrik lainnya tidak ada rubrik yang cukup dominan, karena perbedaan persentase yang relative kecil (selisih 2% hingga 10% antar rubrik). Dari kedua hasil pemetaan ini disimpulkan bahwa berita terpilih kebanyakan berasal dari daerah, namun tetap dipandang penting karena sebagian besar masuk dalam headline. Jika fakta lingkup permasalahan tersebut kita hubungkan dengan topik pemberitaan berdasarkan kaitannya dengan pemerintah, maka didapati bahwa dominasi pemerintah yang terlibat dalam pemberitaan tersebut adalah pemerintah kabupaten/kota (55,3%) dan pemerintah provinsi (33,0%). Jika ditilik dari cakupan masalahnya pun ternyata berupa masalah lokal (73,6%) dibandingkan dengan cakupan masalah lainnya (regional,nasional, dan internasional). Kesesuaian angka-angka ini menunjukkan masalah lokal tersebut merupakan masalah yang dinilai penting oleh media, berada di daerah dan memiliki kaitan Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 2

dengan pemerintah. Lebih lanjut, jika data tersebut dihubungkan dengan komposisi sumber informasi utama, maka diperoleh 59,6% sumber berita utama merupakan pihak eksekutif dengan tone berita dominan mendukung (57%). Hanya ada 4% berita dengan tone negatif. Namun dari sisi keberimbangan berita, komposisi berita yang merupakan liputan satu sisi masih cukup besar jika dibandingkan dengan liputan dua sisi (cover both side), meskipun persentasenya lebih kecil. Disebut cukup besar karena liputan satu sisi ini hampir berimbang dengan pemberitaan yang cover both side, hanya selisih 6% (47% dan 53%). Dengan demikian, dari komposisi tersebut dapat diduga sebagian besar berita terkait pemerintah kemungkinan besar merupakan pemberitaan kegiatan pihak pemerintah, atau permasalahan pembangunan namun dari sudut pandang pemerintah selaku pelaksana pembangunan (eksekutif), sehingga sumber berita dominan dari pemerintah dan tone berita umumnya positif. Jika analisis KOP diarahkan untuk memberikan rekomendasi bagi pemerintah, perhatian justru harus diberikan kepada pemberitaan dengan sumber utama dari masyarakat dan sumber lainnya yang merupakan unsur non eksekutif serta berita-berita dengan tone negatif, meskipun hanya 4%. Dari sisi format berita, sebagian besar berita merupakan liputan/laporan (89,4%). Sedangkan sifat berita umumya bersifat informatif dan deskriptif (masing-masing 44%). Dengan demikian, media hanya menyajikan informasi saja dari sumber dan objek pemberitaan yang didapatinya. Setelah mencermati berbagai statistik keseluruhan berita terpilih, analisis dilakukan terhadap isi berita yang dikategorikan berdasarkan bidang Polhukam, Ekuin, dan Kesra. Komposisi perbandingan jumlah berita setiap bidang tersebut ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Komposisi persentase berita setiap bidang Gambar 1 menunjukkan dengan jelas bahwa bidang berita yang paling dominan adalah bidang Kesra (61%) diikuti bidang Polhukam (27%) dan Ekuin (12%). Hal ini menunjukkan ketertarikan media di bidang Kesra ini cukup tinggi dan berita yang dimilikinya lebih sering muncul. Dominasi berita di bidang Kesra dapat dikatakan sangat tinggi, karena jumlahnya Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 3

melebihi setengah dari total berita. Sementara komposisi berita di bidang Kesra sendiri ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Perbandingan persentase topik berita dalam bidang Kesra Tampak pada Gambar 2 bahwa topik bidang Kesra yang paling banyak dimuat media massa adalah topik infrastruktur (19%), kedaulatan pangan (15%), dan bencana alam (14%). Jika diperhatikan, ketiga topik ini memang merupakan topik yang sering menyita perhatian publik dan memiliki nilai berita tinggi. Topik infrastruktur menarik karena pembangunan infrastruktur seolah tak pernah selesai dan tuntutan akan keberadaan infrastruktur yang layak terus bermunculan. Beberapa judul berita dengan topik infrastruktur adalah Banyak Proyek Drainase di Medan Bermasalah, Masyarakat Keluhkan Pemadaman Berkepanjangan, atau Proyek Pengaspalan Jalan Hotmix berbiaya RP 5 M di Gebang Langkat rusak parah. Berita-berita dalam topik ini cukup banyak yang memang membutuhkan respon dari pemerintah, terutama pemerintah daerah. Sebelum memulai untuk menangani masalah-masalah yang diungkap dalam berita, perlu dipahami dahulu adalah masalah-masalah yang diangkat beberapa kali dan fokus adalah masalah-masalah yang sangat sektoral. Sehingga solusinya juga akan sangat sektoral dan unit yang mengeksekusinya juga unit-unit yang langsung menangani sektor-sektor pembangunan yang bermasalah tersebut. Dengan demikian, rekomendasi teknis akan sulit dituangkan dalam analisis ini, rekomendasi yang dapat disarankan adalah rekomendasi di sisi kebijakan atau manajemen. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah merespon lebih baik keluhan-keluhan terkait pembangunan dan pemeliharaan jalan dan fasilitas drainase, dalam hal ini pemerintah dapat mengedepankan peran dinas terkait seperti dinas pekerjaan Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 4

umum, tata kota, serta peran humas daerah untuk menyerap aspirasi dan mengadvokasi aduan masyarakat dengan cepat sehingga cepat ditangani. Terkait elektrifikasi, masalah ini memang cukup kompleks karena masalahnya sebenanrnya memang terletak pada kemampuan pasokan listrik yang masih memiliki kapasitas yang tidak memadai. Pemadaman di kota biasanya terjadi karena gangguan pada fasilitas kelistrikan, misalnya ada pembangkit yang rusak sehingga daya yang dihasilkan berkurang, atau kerusakan pada jaringan distribusi, misalnya karena pohon tumbang atau korslet pada jaringan. Untuk kasus pertama, biasanya yang terjadi kemudian adalah pemadaman dalam waktu yang panjang dan bergilir, sedangkan untuk kasus kedua, biasanya padam tidak dalam waktu yang lama. Untuk kasus pertama, sulit memberikan rekomendasi kecuali terus meningkatkan kapasitas elektrifikasi nasional. Sedangkan untuk kasus kedua dapat dikembangkan kerja sama PT PLN sebagai penyedia kebutuhan listrik dengan dinas tata kota, sehingga jaringan listrik terbebas dari hal-hal yang dapat merusak fasilitas jaringan, seperti pepohonan atau lainnya. BIDANG POLHUKAM Untuk topik Polhukam yang memiliki jumlah berita terbanyak kedua, topik-topik berita yang muncul ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Perbandingan persentase topik berita dalam bidang Polhukam Topik yang dominan dalam bidang Polhukam justru merupakan topik terkait peraturan daerah (44%), diikuti topik kinerja aparatur (23%) dan topik perlindungan anak (15%). Beberapa judul berita dalam topik peratura daerah ini adalah Konsinyasi, solusi Masalah Pembebasan Lahan, Pengusaha Minta Kepastian Hukum, Revitalisasi Pasar Timah Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 5

Harus Dibatalkan, Tak Punya IMB, Berada di Jalur Hijau, dan Penegakan dan Sosialisasi Tertib Lalulintas, Satlantas Karo Tilang 25 Pengendara. JIka diperhatikan, tidak ada peraturan daerah yang secara spesifik muncul dengan frekuensi sangat sering sehingga menjadi sorotan, yang ada hanya persoalan terkait kebijakan atau regulasi untuk keperluan yang lebih heterogen dengan kemunculan maksimal dua kali. Ini artinya topik peraturan daerah ini menguat namun tidak ada peraturan khusus yang mencuat pemberitaannya selama bulan Maret 2017. Dari keseluruhan berita tersebut, dapat disimpulkan bahwa titik tekan yang sangat perlu diperhatikan pemerintah ada di bidang kesra dan ekuin. Hal ini bukan berarti bidang polhukam tidak perlu diperhatikan, namun pemberitaanya terkait peraturan daerah yang tidak menjurus secara spesifik ke peraturan daerah tertentu dan justru menyebar ke banyak ranah peraturan daerah menunjukkan tidak ada masalah yang fokus, walaupun beritanya jauh lebih sering dari bidang Ekuin. BIDANG EKUIN Untuk bidang Ekuin, meskipun tidak sebanyak dua bidang berita sebelumnya (Kesra dan Polhukam), namun bidang ini dapat saja memiliki topik-topik yang penting. Gambar 4 menunjukkan komposisi topik-topik dalam bidang berita Ekuin. Gambar 4. Perbandingan persentase topik berita dalam bidang Ekuin Topik yang mendominasi dalam bidang Ekuin adalah topik ekonomi mikro (59%). Jika Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 6

diperhatikan judul-judul berita dalam topik ini terlihat komponen ekonomi mikro yang dominan dibahas adalah harga bahan pangan dan sembako dan angka produksi komoditas yang terancam. Topik-topik tersebut tentu saja merupakan topik sensitif. Semuanya merupakan elemen perekonomian yang sangat dirasakan oleh masyarakat sehari-hari, sehingga respon positif maupun negatif dari masyarakat dalam berita-berita tersebut akan sangat menentukan kepuasan masyarakat terhadap kinerja penyelenggara negara di bidang ekuin. Berbeda halnya dengan Kesra dan Ekuin, di kedua bidang ini pemerintah harus fokus pada permasalahan infrastruktur dan ekonomi mikro. Infrastruktur yang perlu mendapat pembenahan, terutama infrastruktur vital seperti jalan, tingkat elektrifikasi yang rendah, dan drainase buruk yang gagal menangkal banjir. Sedangkan permasalahan ekonomi mikro yang mendesak terkait harga bahan pangan dan sembako dan rendahnya produksi barangbarang komoditas sehingga tidak cukup kuat mendongkrak perekonomian daerah. Dari keseluruhan paparan tersebut, dapat disimpulkan kecenderungan pemberitaan media sebenarnya ada pada masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Bila dalam bulan Maret hanya topik bidang Kesra dan Ekuin saja yang begitu fokus permasalahannya, hal ini menunjukkan bahwa dua bidang inilah yang pada bulan tersebut memang dirasakan masyarakat banyak permasalahan yang langsung terkait mereka. Jika ditilik dari sebagian besar berita yang dominan di kedua bidang tersebut, meskipun banyak yang menjadikan pihak pemerintah sebagai sumber berita, bahkan dengan tone yang positif, namun inti dari beritanya bukanlah prestasi pembangunan, akan tetapi kondisi pembangunan yang masih dikeluhkan masyarakat. Pesan yang disampaikan pemerintah dalam komunikasi melalui berita-berita tersebut umumnya memiliki pola: (1) konfirmasi kebenaran informasi (mengakui adanya permasalahan yang diangkat); (2) menyampaikan apa yang telah pemerintah lakukan; (3) menyampaikan kendala yang pemerintah hadapi dalam menyelesaikan masalah tersebut; (4) memohon pemakluman terhadap masih adanya masalah dan terkadang berjanji akan menyelesaikannya lagi, atau menyampaikan sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian. Konten nomor (2) terkadang cukup dominan, sehingga walaupun sumber beritanya pemerintah, isinya bukan prestasi pembangunan, justru permasalahan dalam pembangunan, tapi tone berita tetap positif. Tone berita mungkin akan banyak berubah jika sumber berita utama adalah masyarakat langsung, yang merasakan permasalahan, atau unsur legislatif yang memang bertugas mengawasi jalannya pemerintah. Namun, untuk membuktikan hal ini secara pasti, dibutuhkan kondisi ketika komposisi berita memiliki sumber dari unsur non eksekutif. Persentase komposisi sumber utama berita ditunjukkan pada Gambar 5. Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 7

Gambar 5. Perbandingan komposisi sumber berita utama (dalam %) Gambar 5 dengan jelas menunjukkan ketidakberimbangan yang sangat besar pada komposisi sumber utama berita. Beratnya tingkat permasalahan yang dihadapi mungkin akan lebih terlihat jika komposisi sumber utama berimbang antara unsur eksekutif vs legislatif, LSM dan masyarakat. Komunikasi pemerintah melalui dengan dengan empat pola tadi dapat diteruskan sebagai fungsi humas pemerintah, namun media perlu menyajikan secara berimbang dengan sumber non eksekutif untuk masalah-masalah yang diangkat. Jumlah berita dengan sumber utama legislatif, LSM, dan masyarakat untuk bidang-bidang berita tersebut perlu ditambah. Pilihan untuk memperbanyak berita dengan sumber utama non eksekutif namun juga memuat respon eksekutif dalam satu berita juga sangat baik untuk diperbanyak, sehingga tone berita lebih sesuai dengan isi. Bagaimanapun, melihat berita permasalahan pembangunan dengan tone positif seharusnya dipandang sebagai anomali. Oleh karena itu,titik penting yang harus dicermati pemerintah daerah, atau pemerintah pusat yang terlibat menangani masalah daerah dalam pemberitaan adalah tidak terfokus pada tone berita. Fokus pemerintah tetap harus dijaga pada permasalahan pembangunan yang diangkat. Sebelum memulai untuk menangani masalah-masalah yang diungkap dalam berita, perlu dipahami dahulu adalah masalah-masalah yang diangkat beberapa kali dan fokus adalah masalah-masalah yang sangat sektoral. Sehingga solusinya juga akan sangat sektoral dan unit yang mengeksekusinya juga unit-unit yang langsung menangani sektor-sektor pembangunan yang bermasalah tersebut. Dengan demikian, rekomendasi teknis akan sulit dituangkan dalam analisis ini, rekomendasi yang dapat disarankan adalah rekomendasi di sisi kebijakan atau manajemen. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah merespon lebih baik keluhan-keluhan terkait pembangunan dan pemeliharaan jalan dan fasilitas drainase, dalam hal ini pemerintah dapat mengedepankan peran dinas terkait seperti dinas pekerjaan umum, tata kota, serta peran humas daerah untuk menyerap aspirasi dan mengadvokasi aduan masyarakat dengan cepat sehingga cepat ditangani. Terkait elektrifikasi, masalah ini Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 8

memang cukup kompleks karena masalahnya sebenanrnya memang terletak pada kemampuan pasokan listrik yang masih memiliki kapasitas yang tidak memadai. Pemadaman di kota biasanya terjadi karena gangguan pada fasilitas kelistrikan, misalnya ada pembangkit yang rusak sehingga daya yang dihasilkan berkurang, atau kerusakan pada jaringan distribusi, misalnya karena pohon tumbang atau korslet pada jaringan. Untuk kasus pertama, biasanya yang terjadi kemudian adalah pemadaman dalam waktu yang panjang dan bergilir, sedangkan untuk kasus kedua, biasanya padam tidak dalam waktu yang lama. Untuk kasus pertama, sulit memberikan rekomendasi kecuali terus meningkatkan kapasitas elektrifikasi nasional. Sedangkan untuk kasus kedua dapat dikembangkan kerja sama PT PLN sebagai penyedia kebutuhan listrik dengan dinas tata kota, sehingga jaringan listrik terbebas dari hal-hal yang dapat merusak fasilitas jaringan, seperti pepohonan atau lainnya. Sedangkan rekomendasi yang dapat diberikan untuk permasalahan topik ekonomi mikro lebih dapat diperankan oleh dinas atau lembaga seperti dinas pasar, dinas pertanian, bulog, maupun instansi terkait lainnya. Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan Maret 2017 9